Disusun dan Diajukan Melengkapi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2 0 1 7
MICHAEL LAURENSCIUS NIM : 100200171
PENGUATAN KEWENANGAN LEMBAGA PERLINDUNGAN
SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM
PERADILAN PIDANA
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Melengkapi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh :
MICHAEL LAURENSCIUS NIM : 100200171
DEPARTEMEN HUKUM PIDANA
Disetujui Oleh
Ketua Departemen Hukum Pidana
Dr. Muhammad Hamdan, SH.MH NIP. 19570326 198601 1 001
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Muhammad Hamdan, SH.MHNurmalawaty, SH.M.Hum NIP. 19570326 198601 1 001NIP. 19620907719881112001
FAKULTAS HUKUM
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda-tangan di bawah ini:
NAMA :MICHAEL LAURENSCIUS
NIM :100200171
DEPARTEMEN : HUKUM PIDANA
JUDUL SKRIPSI :
PENGUATAN KEWENANGAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA
Dengan ini menyatakan,
1. Bahwa isi skripsi yang saya tulis tersebut adalah benar tidak merupakan
jiplakan dari skripsi atas karya ilmiah orang lain,
2. Apabila terbukti ditemukan di kemudian hari skripsi tersebut adalah
jiplakan, maka segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggung jawab
saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan atau
tekanan dari pihak manapun.
Medan, 25 Juli 2017
ABSTRAK
Michael Laurenscius* M. Hamdan** Nurmalawaty**
Walaupun Indonesia telah memiliki Undang-Undang No. 13 Tahun 2006
Tentang Perlindungan Saksi dan tetapi secara formal, undangundang ini masih dinilai tidak maksimal dalam mengatur perlindugan terhadap saksi dan korban karena masih terdapat kekurangan disana sini.
Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang menggunakan peraturan perundang-undangan sebagai dasar pemecahan permasalahan yang dikemukakan. Data yang dipergunakan adalah data sekunder dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian kepustakaan (Library Research). Analisis data yang digunakan adalah data kualitatif.
Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kewenangan lembaga perlindungan saksi dan korban (LPSK) terdapat dalam UU No. 13 Tahun 2006, Peraturan Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelayanan Permohonan Perlindungan Pada Lembaga Perlindungan Saksi Dan Korban, dan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi dan Bantuan Kepada Saksi dan Korban. Sebelum LPSK memberikan perlindungannya, saksi dan/atau korban haruslah mengajukan permohonan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh LPSK, yang terkadang dirasakan berat oleh saksi dan korban untuk melakukannya.
Diberikannya jaminan keamanan dan keselamatan bagi saksi dan/atau korban, dapat membuat rasa aman dan nyaman bagi mereka sehingga mereka dapat bersaksi dan memberikan keterangan-keterangan yang dapat membantu apgakum membongkar suatu tindak pidana kejahatan yang terorganisir. Saksi dan/atau korban berhak mendapat perlindungan baik pribadi, keluarga maupun harta bendanya. Saksi dan/atau korban juga berhak mendapat bantuan medis dan psikologis serta dapat mengajukan restitusi (ganti rugi). Selain hak-hak di atas, para saksi dan/atau korban juga akan didampingi oleh LPSK disetiap pemeriksaan di Kepolisian maupun saat di Pengadilan. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada saksi dan/atau korban. Sehingga mereka dapat bersaksi dengan perasaan yang nyaman.
Kata Kunci:Kewenangan, LPSK, Peradilan Pidana
*Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukurkepada Tuhan YME penulis penjatkan yang tidak
henti-hentinya karena dengan rahmat dan karunia-Nya telah memberikan kesehatan,
kekuatan dan ketekunan pada penulis sehingga mampu dan berhasil
menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini berjudul : "Penguatan Kewenangan Lembaga Perlindungan
Saksi dan Korban dalam Sistem Peradilan Pidana”. Penulis menyadari bahwa di
dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari terdapatnya kekurangan, namun
demikian dengan berlapang dada penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak yang menaruh perhatian terhadap skripsi ini.
Demi terwujudnya penyelesaian dan penyusunan skripsi ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
dengan ikhlas dalam memberikan bantuan untuk memperoleh bahan-bahan yang
diperlukan dalam penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH.M.Hum, selaku Rektor USUMedan
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH.M.Hum sebagai Dekan FH.
USUMedan.
3. Bapak Dr. O.K Saidin, SH.M.Hum, sebagai Wakil Dekan I FH. USUMedan
4. Ibu Puspa Melati Hasibuan, SH.MHum sebagai Wakil Dekan II FH.
5. Bapak Dr. Jelly Leviza, SH.M.Hum sebagai Wakil Dekan III Fakultas Hukum
USUMedan
6. Bapak Dr. M. Hamdan, SH.MH, sebagai Ketua Departemen Hukum Pidana
Fakultas Hukum USU.
7. Ibu Liza Erwina, SH.M.Hum selaku Sekretaris Departemen Hukum Pidana
Fakultas Hukum USU.
8. Bapak Dr. M. Hamdan, SH.MH sebagai Pembimbing I yang bersedia
memberikan masukan dan perbaikan dalam penulisan skripsi ini.
9. Ibu Nurmalawaty SH.M.Humsebagai Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan pembuatan
skripsi.
10.Seluruh staf pengajar Fakultas Hukum USU yang dengan penuh dedikasi
menuntun dan membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan sampai
dengan menyelesaikan skripsi ini juga staf administrasi yang terlalu banyak
membantu penulis dalam penyelesaian administrasi di Fakultas Hukum USU
Medan
11.Terima kasih yang sebesar-besarnya dari penulis kepada ayahanda dan Ibunda
tercinta yang telah memberikan kasih sayang, perhatian dan member
kesempatan pada penulis untuk berjuang menuntut ilmu sehingga dapat
menyelesaikan studi di perguruan tinggi ini.
12.Kepada saudara-saudaraku terima kasih atas dukungan, doa dan perhatian
seluruh keluarga besarku yang memberikan dorongan semangat kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan hingga selesai skripsi ini.
13.Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi atas penulisan skripsi ini yang
tidak dapat penulis sebutkah satu persatu.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, hanya Tuhan YME
yang dapat membalas budi baik semuanyaSemoga ilmu yang penulis telah peroleh
selama ini dapat bermakna dan berkah bagi penulis dalam hal penulis ingin
menggapai cita-cita.
Medan, Juli 2017 Penulis
PENGUATAN KEWENANGAN LEMBAGA PERLINDUNGAN
DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI. ... vi
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 11
C. Tujuan Penulisan ... 12
D. ManfaatPenulisan ... 12
E. Keaslian Penulisan ... 13
F. Tinjauan Kepustakaan ... 14
1. Pengertian Saksi dan Korban... 14
2. Latar Belakang Lahirnya Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta Kedudukan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) ... 16
3. Urgensi Perlindungan Saksi dan Korban di Indonesia ... 19
G. Metode Penelitian ... 21
H. Sistematika Penulisan... 23
BAB II : PENGATURAN HUKUM MENGENAI KEWENANGAN LEMBAHA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN ... 26
A. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban ... 26
B. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2008 Tentang
dan Korban ... 42
C. Peraturan LPSK Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelayanan Permohonan Perlindungan pada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban ... 45
BAB III : IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN OLEH LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN ... 48
A. Perlindungan Saksi dan Korban di Beberapa Negara... 48
B. Implementasi Perlindungan Saksi dan Korban di Indonesia .. 57
C. Penguatan Kewenangan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia. ... 60
1. Hak Kompensasi, Restitusi dan Bantuan Kepada Saksi dan Korban... 60
2. Pembentukan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban di Daerah... 69
3. Mempertegas Kedudukan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dalam Sistem Peradilan Pidana ... 71
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
A. Kesimpulan ... 80
B. Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 82