• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan dengan Interaksi Sosial sebagai Variabel Moderating pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Medan Putri Hijau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan dengan Interaksi Sosial sebagai Variabel Moderating pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Medan Putri Hijau"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan di dunia perbankan yang semakin kompetitif, mendorong

usaha perbankan untuk selalu mengembangkan keunggulan dimiliki. Untuk

menghadapi persaingan tersebut, perbankan membutuhkan sumberdaya manusia

(SDM) yang berkualitas dan profesional.Sumber daya manusia ataupun karyawan

yang ada dalam perusahaan merupakan aset yang penting dalam menjalankan visi

dan misi demi mencapai tujuan perusahaan. Intervensi dari sumberdaya manusia

tersebut didasarkan pada kemampuan kinerja karyawan dalam bekerja dengan

baik sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan tersebut.

Salah satu perusahaan bisnis perbankan nasional yang sangat kompetitif

dan salah satu bank pemerintah terkemuka saat ini, yaitu Bank Rakyat Indonesia

(BRI) juga sedang berbenah untuk memperbaiki segala kekurangan, baik dari

sumberdaya manusia, teknologi, dan pelayanannya (service). Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan bank komersial yang bergerak di bidang usaha kecil,

mikro dan menengah.

Seiring dengan perkembangan duniaperbankan yang semakin pesat, BRI

sampai saat inimeningkatkan pelayanannya dengan membuka kantor unit kerja

(2)

Kantor Inspeksi /SPI, Kantor Cabang (dalam negeri), Kantor Cabang Pembantu,

Kantor Cabang Khusus, Kantor Kas Bayar, Kantor Mobil Bank dan Kantor

Perwakilan yang ada di New York, Hongkong, Caymand Island. Bank Rakyat

Indonesia juga memiliki 48 juta customer account, 18.292 jaringan ATM dan 104.570 jaringan e-channel(data ini diperoleh berdasarkan Annual Report BBRI tahun 2013).

Khususnya di Kota Medan, BRI memiliki 39 Kantor unit yang tersebar di

seluruh wilayah Kota Medan salah satunya adalah BRI Cabang Medan Putri

Hijau. Fungsi dari BRI Unit adalah untuk mengoptimalkan pelayanan kepada

seluruh nasabah BRI, sehingga dengan jaringan yang tersebar dimana-mana,akan

memudahkan nasabah dalam bertransaksi perbankan.Untuk menjadi bank

terkemuka pada saat ini Bank Rakyat Indonesia khususnya BRI Cabang Medan

Putri Hijau, sedang gencar-gencarnya untuk meningkatkan produktivitas

perusahaan dengan meningkatkan kinerja karyawan.

Kinerja yang sering disebut dengan performance atau result oleh Rivai & Fawzi (2004) didefinisikan sebagai hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang

secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang

telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama, salah satunya

dengan meningkatkan produktivitas kerja. Kinerja pada individu merupakan

bagian dari keseluruhan target unit kerja sehingga mendukung target unit kerja.

(3)

fluktuasi atau trend pencapaian dari hasil pencapaian divisi operasional dan divisi pemasaran.Berdasarkan data yang diperoleh dari PT. Bank Rakyat Indonesia

Cabang Medan Putri Hijau, pencapaian divisi operasional dan divisi pemasaran

mengalami penurunan signifikan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Dari

Tabel 1.1 menunjukkan hasil pencapaian yang diperoleh dari kedua divisi tersebut

dalam periode kurun waktu 5 (lima) tahun berturut-turut dimana adanya

penurunan kinerja yang terjadi dan tidak konsisten.

Tabel 1.1 Data Target dan Pencapaian Funding, Landing dan Service ExcelentKantor Cabang BRI Medan Putri Hijau (dalam ribuan rupiah)

Tahun

(4)

Gambar 1.1 Trend Presentase (%) Pencapaian Funding dan Landing Bank BRI Medan Putri Hijau Periode Tahun 2009 – 2013

Informasi yang disajikan pada Gambar 1.1 terlihat bahwa persentase

capaian divisi pemasaran tahun 2011 terjadi peningkatanfunding sebesar 118.4% melebihi dari dari target yang sudah ditentukan namun mengalami kemerosotan

pada tahun 2012 menjadi 66% dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar

15.5% menjadi 81.5%. Begitu juga halnya untuklanding atau penyaluran dana masyarakat mengalami penurunan pencapaian dari tahun 2009 dimana

sebelumnya mencapai 99.8%kemudian menurun menjadi 86.1% pada tahun 2012.

Dilihat dari penilaian pelayanan atau service excelent yang dilakukan oleh

Marketing Research Indonesia (MRI) untuk Bank BRI secara keseluruhan belum pernah menempati posisi 3 (tiga) besar untuk pelayanan bank terbaik di Indonesia.

Posisi tertinggi masih menempati urutan ke-4 pada tahun 2013. Informasi tersebut

dapat dijadikan sebagai indikasi bahwa kinerja karyawan secara umum belum

maksimal dengan melihat kinerja divisi operasional dan divisi pemasaran BRI

105.5%

Trend Persentase (%) Pencapaian Funding dan Landing Bank BRI Medan Putri Hijau

Periode Tahun 2009 - 2013

Persentase (%) Capaian Funding Persentase (%) Capaian Landing

(5)

Cabang Medan Putri Hijau belum maksimal sesuai dengan yang diharapkan

organisasi.

BRI Cabang Medan Putri Hijau merupakan salah satu kantor Cabang

terbesar di Kota Medan yang menerapkan nilai-nilai perusahaan (corporate value) menjadi landasan berpikir, bertindak serta berperilaku. Nilai- nilai itu meliputi: (1)

Integritas, (2) Profesionalisme, (3) Kepuasan Nasabah, bahwa keberhasilan BRI

sangat dipengaruhi oleh kepuasan nasabah, karena itu BRI harus dapat memenuhi

kebutuhan dan memuaskan nasabah dengan memberikan pelayanan yang terbaik

dengan memperhatikan kepentingan perusahaan, dengan dukungan SDM yang

terampil, ramah, senang melayani dan didukung teknologi unggul, (4)

Keteladanan yaitu BRI sebagai panutan yangkonsisten bertindak adil, bersikap

tegas dan berjiwa besar, tidak memberikan toleransi terhadap tindakan-tindakan

yang tidak memberikan keteladanan, dan (5) Penghargaan kepada Sumber Daya

Manusia, yaitu bahwa BRI menghargai SDM sebagai asset utama perusahaan,

karena itu BRI selalu merekrut, mengembangkan dan mempertahankan SDM

yang berkualitas dan BRI memberikan penghargaan berdasarkan hasil kerja

individu dan kerjasam tim yang menciptakan sinergi untuk kepentingan

perusahaan. Kesadaran akan nilai-nilai tersebut menjadi kekuatan fisolofi bisnis

BRI dan menjadi budaya kerja perusahaan (corporate culture) yang solid dan berkarakter (Buku Saku Semangat Kerja BRI , 2008).

Dalam Profil Perusahaan BRI (2007) menyebutkan bahwa budaya

organisasi di BRI sebagai lembaga kepercayaan adalah budaya patuh pada seluruh

(6)

BRI untuk selalu mengedepankan asas kehati-hatian (prudential banking) dan komitmen terhadap kepentingan stakeholders, dengan mewujudkan bentuk tata

kelola perusahaan sebagai berikut: (a) Mengintensifkan program budaya sadar

resiko dan kepatuhan kepada setiap pekerja di seluruh Unit Kerja, (b)

Mengintensifkan peningkatan kualitas pelayanan diseluruh unit kerja, (c)

Menjabarkan dan memonitor setiap kemajuan yang dicapai perusahaan ke dalam

rencana tindakan yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan oleh setiap unit

kerja.

Nilai-nilai budaya organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan

Putri Hijau tersebut jika diterapkan dengan baik maka seharusnya pelayanan dan

kinerjanya sudah baik juga. Namun keadaan yang terjadi saat ini adalah masih

banyak pekerja di lingkungan BRI Cabang Medan Putri Hijau yang belum dapat

memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah. Hal ini disebabkan oleh para

pekerja tidak didorong untuk menjadi agresif dalammemasarkan produk BRI dan

kurang inovatif serta tidak berani mengambil resiko. Hal-hal tersebut

menunjukkan bahwa budaya organisasi di lingkungan BRI Cabang Medan Putri

Hijau dalam penerapannya masih kurang baik.

Setiap karyawan perlu mengetahui dengan pasti apa yang menjadi

tanggung jawab utamanya, kinerja seperti apa yang harus dicapainya serta dapat

mengukur sendiri sesuai indikator keberhasilannya. Banyak hal yang menjadi

perhatian pihak manajemen guna mendorong kinerja karyawan diantaranya dalam

kaitan budaya organisasi dan gaya kepemimpinan bagi karyawannya.Gaya

(7)

perjalanan organisasi/perusahaan. Oleh karena itu diperlukan kepemimpinan yang

tepat dan efektif dalam pelaksanaan aktivitas pekerjaan. Gaya kepemimpinan

adalah sebuah proses yang melibatkan seseorang untuk mempengaruhi orang lain

agar melaksanakan apa yang diharapkan dengan memberikan kekuatan, motivasi,

sehingga orang tersebut dengan penuh semangat untuk mencapai sasaran maupun

tujuan.

Kartini Kartono (Thoha, 2010), menyatakan bahwa fungsi kepemimpinan

adalah memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi motivasi kerja,

mengemudikan organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang baik, memberikan

pengawasan yang efisien dan membawa pengikutnya kepada sasaran yang ingin

dituju sesuai dengan ketentuan waktu dan rencana yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa karyawan,

gaya kepemimpinan yang ada di BRI Cabang Medan Putri Hijau untuk tingkat

manajer dan supervisor pada umumnya adalah kombinasi gaya kepemimpinan

birokratis dan partisipatif. Jenis kepemimpinan birokratis merupakan gaya yang

patuh terhadap peraturan. Para pemimpin dengan gaya kepemimpinan birokratis

membuat keputusan-kepusan berdasarkan aturan yang ada secara kaku tanpa

adanya fleksibilitas. Semua kegiatan hampir terpusat pada pimpinan dan sedikit

saja kebebasan orang lain untuk berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh lepas

dari ketentuan yang ada.

Namun, pada kondisi tertentu, gaya kepemimpinan yang dilakukan adalah

partisipatif, dimana pemimpin berkonsultasi dengan bawahan mengenai

masalah-masalah yang dihadapi dan mempertimbangkan saran-saran mereka sebelum

(8)

supervisor berkonsultasi dan menanyakan opini serta usulan bawahan dan

mendiskusikan dengan para bawahan mengenai keputusan yang akan diambil,

sehingga karyawan merasa dihargai dan dibutuhkan dalam perusahaan.

Penurunan kinerja dari 2 (dua) divisi yaitu divisi operasional dan divisi

pemasaran tersebut teridentifikasidipengaruhi oleh aspek interaksi sosial antara

sesama karyawan. Aspek interaksi sosial yang dimaksud antara lain aspek kontak

sosial seperti mau bertanya kepada teman sekerja apabila ada pekerjaan yang

kurang dipahami, aspek komunikasi seperti merespon langsung teman sekerja

yang bertanya, aspek struktur sosial seperti tidak membeda-bedakan teman sekerja

berdasarkan asal daerah maupun golongan sosialnya dan juga aspek bentuk sosial

seperti persaingan yang positif untuk memotivasi antar sesama karyawan.

Indikasi ini tidak hanya terdapat di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang

Medan Putri Hijau namun hampir di semua perusahaan maupun organisasi

mengalaminya hanya saja gejala ini kurang terdeteksi. Interaksi sosial merupakan

hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar orang

perorangan, antar kelompok-kelompok manusia dan antar orang dengan

kelompok-kelompok. Interaksi terjadi apabila dua orang atau kelompok saling

bertemu dan pertemuan antara individu dengan kelompok dimana komunikasi

terjadi diantara kedua belah pihak (Yulianti, 2003).

Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial oleh karena itu

tanpa adanya interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

(9)

golongan didalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang diharapkan

dan dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya (Ahmadi, 2004). Bentuk-

bentuk interaksi sosial adalah Asosiatif dan Disasosiatif (Soekanto, 2010).

Pengaruh interaksi sosial jarang diteliti sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja

organisasi/perusahaan atau dalam arti lebih bersifat intrinsik, namun interaksi

sosial ini juga pada kenyataannya terindikasi dapat mempengaruhi kinerja

karyawan.

Berdasarkan fenomena yang ditemukan di BRI Cabang Medan Putri Hijau,

penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang bagaimana Budaya

Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan

pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Medan Putri Hijau melalui Interaksi

Sosial sebagai Variabel Moderating.

1.2 Rumusan Masalah

Peningkatan kinerja karyawan merupakan sebuah konsep yang sangat

penting karena menyangkut kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Syarat utama

apabila sebuah perusahaan ingin berkembang dengan pesat, perusahaan itu harus

(10)

Berdasarkan hal-hal diatas dapat dilihat bahwa adanya penurunan kinerja

pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Medan Putri Hijau terindikasi oleh

dukungan organisasi dan gaya kepemimpinan dengan interaksi sosial sebagai

variabel moderating.

Dengan demikian pertanyaan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan?

2. Bagaimana pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan?

3. Bagaimana pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan

terhadap Kinerja Karyawan?

4. Apakah Interaksi sosial memediasi pengaruh Budaya Organisasi terhadap

Kinerja Karyawan?

5. Apakah Interaksi sosial memediasi pengaruh Gaya Kepemimpinan

terhadap Kinerja Karyawan?

6. Apakah Interaksi sosial memediasi pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya

Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penilitian ini adalah:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Budaya Organisasi terhadap

(11)

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap

Kinerja Karyawan.

3. Untuk menguji dan menganalisispengaruh Budaya Organisasi dan Gaya

Kepemimpinan terhadap Interaksi Sosial.

4. Untuk menguji apakah Interaksi Sosial memediasi pengaruh Budaya

Organisasi terhadap Kinerja Karyawan.

5. Untuk menguji apakah Interaksi Sosial memediasi pengaruh Gaya

Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan.

6. Untuk menguji apakah Interaksi Sosial memediasi pengaruh Budaya

Organisasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Medan Putri Hijau,

diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dan bahan

(12)

melalui pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan dan Interaksi

Sosial demi tercapainya tujuan perusahaan.

2. Bagi Akademis,memberikan kontribusi terhadap pengembangan khasanah

ilmu pengetahuan, artinya dapat memperkuat teori-teori tentang telaah

Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Interaksi Sosial dan Kinerja

Karyawan.

3. Bagi para Peneliti, sebagai salah satu bahan kajian empiris terutama

menyangkut Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Interaksi Sosial

dan Kinerja Karyawan.

BAB II

Gambar

Gambar 1.1 Trend Presentase (%) Pencapaian Funding dan Landing Bank BRI Medan Putri Hijau Periode Tahun 2009 – 2013

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai satuan kerja intermediasi yang bertugas melaksanakan majemen HKI dan Inkubasi serta alih teknologi, Tahun 2016 Pusat Inovasi LIPI menetapkan sasaran

Untuk pengadaan bangunan POKMASWAS harus disediakan lahan oleh Pemerintah Daerah/POKMASWAS dengan persyaratan akses mudah dicapai serta dekat dengan sentra kegiatan

Intermediate Accounting , 15th edition.Ohio: South-Western College Publishing.. Warren, Reef,

Dari nilai tersebut diperoleh keputusan Ho ditolak, sehingga variabel Implementasi Pembangunan Desa (X) berpengaruh secara nyata dan positif terhadap variabel Koordinasi

Mengomentari hal ini, Harry Sasongko, President Director & CEO Indosat mengatakan: “ Sejalan dengan kebijakan Pemerintah untuk mengembangkan layanan broadband di

Perancangan primer untuk gen yang berperan dalam metabolisme karbohidrat, sukrosa sintase, dapat dilakukan dengan memanfaatkan kode sekuens yang tersedia dan

Modernisasi yang dilakujkan akan memungkinkan Indosat untuk melayani lebih banyak pelanggan di jaringan-nya, meningkatkan secara signifikan kualitas dan kecepatan layanan

Tahun ini merupakan tahun terakhir Ah Seng menyumbangkan pingat dalam acara lompat tinggi untuk sekolah yang diwakilinya dan beliau perlu fokus bagi menghadapi peperiksaan SPM