• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKP KP Jumlah phisik paket pekerjaan y

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SKP KP Jumlah phisik paket pekerjaan y"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

A. Rencana Kerja dan Syarat-syarat

I. Penjelasan

II. Syarat-syarat Umum

III. Syarat-syarat Administrasi Pelaksanaan IV. Syarat-syarat Teknik Pelaksanaan

B. Lampiran

1. Contoh Surat Penawaran

C. Gambar-gambar

(2)
(3)

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS ) REHABILITASI JALAN MOBIL TAHUN 2015

JURUSAN : ALUR B - BH

PANJANG : 33,00 HM ( 3,3 KM )

BKPH : SOBANG

Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS ) ini memuat :

I. PENJELASAN

II. SYARAT-SYARAT UMUM

III. SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI

IV. SYARAT-SYARAT TEKNIS

Ketentuan masing-masing Penjelasan, Syarat-syarat Umum, Syarat-syarat Administrasi dan Syarat-syarat Teknis sebagai berikut :

I. PENJELASAN 1. Tujuan

1.1 Untuk pedoman bagi para peserta dalam mengikuti pengadaan jasa pemborongan (Pekerjaan Konstruksi).

1.2 Sebagai bahan penilaian bagi Panitia Pengadaan Barang/Jasa dalam menetapkan calon pemenang.

1.3 Sebagai pedoman didalam pelaksanaan dan pengawasan. 2. Nama Objek Pekerjaan

Objek pekerjaan adalah Rehabilitasi Jalan Jurusan Alur B - BH Panjang 33,00 HM ( 3,3 KM ) BKPH Sobang KPH Banten Tahun 2015.

3. Tempat dan Waktu

3.1 Tempat pekerjaan dilokasi RPH Sobang BKPH Sobang wilayah Desa Kotamekar Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang.

3.2 Waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan selambat-lambatnya 120 ( Seratus dua puluh) hari kalender.

II. SYARAT-SYARAT UMUM

1. Pemberi Tugas

Pemberian Tugas adalah Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten jalan Soekarno – Hatta No 628 Bandung

2. Panitia Pengadaan Barang/Jasa

(4)

3. Panitia Pemeriksaan Barang/Jasa

Panitia Pemeriksaan Barang/Jasa atau disebut Panitia Pemeriksaan dibentuk oleh Kepala Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Nomor : 13/KPTS/ III/2015 tanggal 12 Januari 2015, bertugas melakukan pemeriksaan dan penelitian seluruh pelaksanaan pekerjaan.

4. Peserta Pelelangan

4.1 Peserta Pelelangan adalah Penyedia barang/Jasa yang bergerak pada bidang jasa konstruksi dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.

4.2 Memenuhi Syarat :

Memenuhi syarat sesuai Dokumen Pelelangan 4.3 Dilarang ikut sebagai peserta/penjamin penawaran

a. Pegawai Negeri Sipil, Pegawai BUMN/BUMD, Pegawai Bank Negara/Daerah b. Mereka yang dinyatakan pailit

c. Mereka yang keikutsertaannya akan bertentangan dengan tugasnya (Conflict of Interest)

5. Pembiayaan

Pembiayaan pekerjaan yang dilelangkan berasal dari anggaran Perum Perhutani yang telah diotorisasikan ke KPH Banten Tahun 2015 Rekening 14.13.12

6. Pelaksana Pekerjaan

Pelaksana Pekerjaan adalah pemenang pelelangan dan kepada siapa Pelaksanaan pekerjaan diserahkan berdasarkan Surat Penunjukan dan Kontrak.

7. Rapat Penjelasan

7.1 Rapat Penjelasan pekerjaan diselenggarakan pada :

Hari/tanggal : Jum’at, 31 Juli 2015

Waktu : Pukul 09.00 WIB s/d pukul 11.00

7.2 Rapat Penjelasan dilakukan secara On line pada tanggal tersebut diatas. 7.3 Hasil Rapat penjelasan akan dibuat Berita Acara Penjelasan (BAP)

7.4 Berita Acara Penjelasan akan menjadi bagian yang mengikat dan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan dokumen pelelangan ini.

7.5 Ketidak hadiran peserta pada penjelasan dilapangan tidak menggugurkan kesertaannya dalam proses Pelelangan.

8. Dokumen Penawaran

Dokumen Penawaran disampaikan dengan mengunggah/meng-upload melalui Website :http://www.lpse.jabarprov.go.id

Terdiri dari :

8.1 Surat Penawaran dan Lampiran 8.2 Isian Kualifikasi Penyedia Jasa

9. Surat Penawaran

(5)

a. Dibubuhi materai Rp. 6.000,- ( Enam Ribu Rupiah ) b. Ditandatangani Direktur/Pimpinan Perusahaan c. Dilengkapi cap perusahaan kena pada materai

9.3 Harga Penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf, jumlah yang tertera dalam angka harus sama yang tertulis dalam huruf. Bilamana berbeda, penawaran dinyatakan gugur. Apabila dituliskan salah satu dalam huruf atau dalam angka,saja juga dinyatakan gugur.

10. Lampiran Surat Penawaran

a. Rencana perhitungan biaya dan rinciannya b. Harga Satuan Pekerjaan (HSP)

c. Analisa biaya/harga satuan d. Harga Upah dan Bahan

e. Diagram tata waktu pelaksanaan

f. Daftar peralatan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan g. Daftar tenaga ahli yang ditempatkan

h. Metode Kerja (Rinci dan Jelas)

i. Jaminan penawaran dilampirkan (di upload)

11. Isian Kualifikasi

Isian Kualifikasi terdiri dari :

1. Surat pernyataan kebenaran dokumen 2. Formulir isian

3. Bukti Pendukung/Lampiran dan Persyaratan lain yang harus dilengkapi Tata cara Pengisian :

a. Surat pernyataan kebenaran dokumen

1. Dibuat sesuai contoh, diatas kertas ber kop perusahaan

2. Ditandatangani oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan diatas materai Rp. 6.000,- (Enam ribu rupiah) diberi cap perusahaan

b. Data Perusahaan

Data diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir c. Landasan hukum

Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir

- Melampirkan Rekaman Surat Ijin sebagai Perusahaan Modal Asing atau Modal Dalam Negeri.

d. Pengurus

Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir e. Data keuangan

Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir f. Data Personalia

Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir g. Neraca Perusahaan

1. Diketik sendiri sesuai formulir

2. Ditandatangani Direktur/Pimpinan Perusahaan di atas materai Rp. 6.000,- dan cap perusahaan

(6)

h. Data Peralatan teknis

Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir i. Data Pengalaman

Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir 1. Daftar Pekerjaan yang sedang/masih dalam pelaksanaan 2. Daftar Pengalaman kerja 2 tahun terakhir

j. Perhitungan kemampuan Nyata

Dapat diketik sendiri dengan menggunakan contoh formulir

SKK=KK - Jumlah nilai paket pekerjaan yang sedang dilaksanakan SKP=KP - Jumlah phisik paket pekerjaan yang sedang dilaksanakan Perhitungan Sisa Kemampuan Keuangan (SKK )

Dengan rumus :

KK = Kemampuan Keuangan

FP = Faktor Perputaran Modal = 6 ( untuk golongan kecil 1 ) Kemampuan menangani paket pekerjaan (SKP )

KP = 3 ( untuk golongan kecil )

k. Bukti Pendukung/Lampiran dan Persyaratan lain yang harus dilengkapi :

1. Akte pendirian Perusahaan dan perubahan yang telah di daftarkan di kerja/saldo akhir minimal 10 % dari rencana nilai pekerjaan

5. Referensi Bank Umum objek yang dilelangkan 6. Copy Kartu Keanggotaan Assosiasi

7. Copy SIUP/SIUJK/TDUP/SITU/HO 8. Copy Tanda Daftar Perusahaan

9. Pengalaman Kerja Perusahaan 2 tahun terakhir ( SPK/Kontrak ) 10. Copy Sertifikat Perusahaan

11. Bukti Pemilikan Peralatan teknis

12. Surat Pernyataan bukan Pegawai Negeri Sipil, Pegawai BUMN/BUMD, Pegawai Bank Negara/Daerah

13. Surat Pernyataan perusahaannya tidak dinyatakan pailit

14. Surat Pernyataan yang keikutsertaannya tidak akan bertentangan dengan tugasnya (Conflict of Interest)

(7)

12.Jaminan Penawaran

12.1 Jaminan Penawaran adalah jaminan yang diberikan oleh peserta Pelelangan terbuka pada saat yang bersangkutan menyampaikan penawaran. Besarnya Jaminan Penawaran 1% - 3% dari Harga Penawaran. Jangka waktu Jaminan Penawaran sesuai dengan jangka waktu penawaran yaitu 30 (tiga puluh) hari. 12.2 Penawar harus menyerahkan Jaminan Penawaran dalam bentuk surat jaminan

yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah/Bank Umum/Asuransi yang mendapat ijin dari Departemen Keuangan, atas nama Bendaharawan Umum Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten, dengan alamat Jalan Soekarno – Hatta No 628 Bandung, untuk objek Pekerjaan Rehabilitasi Jalan Jurusan Alur B - BH Panjang 33,00 Hm ( 3,3 KM ) BKPH Sobang KPH Banten Tahun 2015.

12.3 Jaminan penawaran akan dikembalikan kepada peserta pelelangan yang surat penawarannya tidak memenuhi syarat atau dinyatakan tidak syah, sekurang-kurangnya 1 ( satu ) hari setelah rapat pembukaan penawaran.

12.4.Jaminan penawaran dapat diambil peserta pelelangan yang surat penawarannya tidak ditetapkan dalam urutan pemenang, sekurang-kurangnya 3 ( Tiga ) hari setelah pemberitahuan pemenang dan sekurang-kurangnya 14 ( Empat Belas ) hari untuk yang ditetapkan dalam urutan pemenang.

12.5 .Penawaran yang tidak disertai jaminan penawaran atau besarnya kurang dari 1 % (Satu per Seratus ) dari jumlah harga penawaran dinyatakan tidak berlaku dan gugur.

12.6.Jaminan penawaran akan menjadi hak Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten bilamana peserta pelelangan menarik kembali penawarannya/mengundurkan diri setelah memasukan penawaran ke dalam kotak penawaran.

12.7.Jaminan penawaran menjadi hak Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten bilamana peserta pelelangan menolak melaksanakan pekerjaan setelah dinyatakan sebagai pemenang.

13 Dokumen Penawaran dinyatakan syah bilamana memenuhi syarat-syarat sesuai dengan ketentuan tersebut di atas.

14 Penetapan Calon Pemenang

14.1 Secara umum penetapan calon pemenang berdasarkan kriteria sebagai berikut : a. Penawaran secara administratif dan teknis dapat dipertanggungjawabkan. b. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggungjawabkan.

c. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produksi dalam negeri.

Penawaran tersebut adalah terendah diantara penawaran yang memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam angka 14.1.

14.2 Penetapan calon pemenang diatur dalam tata cara evaluasi penawaran dan evaluasi kualifikasi :

14.2.1 Evaluasi dilakukan dengan sistem gugur dan dilaksanakan secara bertahap, yaitu :

Tahap I : Dilakukan evaluasi dokumen penawaran

(8)

pemenang yang akan diusulkan.

A. Evaluasi Tahap I : Evaluasi Penawaran Sistem Gugur

Urutan proses penilaian dimulai dari evaluasi administrasi, evaluasi teknis kemudian evaluasi harga :

a. Evaluasi Administrasi

Evaluasi dilakukan penelitian pada kelengkapan dan keabsahan dokumen.

Penawaran yang memenuhi persyaratan administrasi, dapat dilanjutkan dengan evaluasi teknis, yang tidak memenuhi persyaratan dinyatakan gugur.

b. Evaluasi Teknis

1. Spesifikasi teknis (termasuk metode kerja/pelaksanaan) yang ditawarkan berdasarkan gambar dan RKS teknis yang ditetapkan

2. Identitas yang ditawarkan tercantum dengan lengkap dan jelas 3. Jadwal waktu penyerahan

4. Jumlah yang ditawarkan sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan

Penawaran yang memenuhi persyaratan teknis dapat dilanjutkan dengan evaluasi kewajaran harga, sedangkan penawaran yang tidak memenuhi persyaratan teknis dinyatakan gugur.

c. Evaluasi Harga

1. Yang dievaluasi adalah total harga yang ditawarkan secara keseluruhan dan atau bagian/unsur-unsurnya.

2. Bilamana terdapat perbedaan antara penulisan angka dan huruf maka penawaran dinyatakan gugur.

3. Menilai kewajaran harga

Harga yang wajar adalah harga penawaran termurah yang berada di bawah Harga Perkiraan Sendiri ( HPS )

B. Evaluasi Tahap II : Evaluasi Penilaian Kualifikasi

1. Evaluasi dilakukan terhadap 3 penawaran terendah yang akan diusulkan menjadi calon pemenang lelang ( Klausul ini tidak berlaku untuk lelang ulang ).

2. Dalam menentukan kompetensi dan kemampuan usaha penyedia jasa dilakukan verifikasi dan validasi serta konfirmasi terhadap data Isian Kualifikasi termasuk lampirannya.

2.1 Verifikasi

a. Dalam verifikasi dan validasi Direktur/Pimpinan Perusahan atau Pengurus yang namanya tercantum dalam Akte Pendirian Perusahaan wajib hadir sendiri.

b. Verifikasi dan validasi adalah untuk meneliti kebenaran dan isian dengan mencocokkan pada bukti primernya.

(9)

1. Akte Pendirian Perusahaan berikut perubahannya 2. Sertifikat

3. Keanggotaan dan Asosiasi 4. NPWP dan PKP

5. TDUP/SIUP/SITU/HO/SIUJK 6. Tanda Daftar Perusahaan

7. Laporan Pajak SPT tahun terakhir dan SSP 3 bulan terakhir ( PPh pasal 25, Psl 21, Psl 23, dan PPn )

8. Rekening koran Bank selama 3 (Tiga) bulan terakhir dengan saldo minimal 10 % dari rencana nilai pekerjaan 9. Referensi Bank Umum objek yang dilelangkan

10. Bukti Pemilikan Peralatan teknis 11. SPK/KONTRAK(Pengalaman). 12. Jaminan Penawaran

c. Hasil verifikasi dan validasi dimasukan dalam Daftar Hasil Pemeriksaan sekaligus menetapkan lulus atau tidak lulusnya penyedia barang/jasa dalam penilaian kualifikasi.

Kesimpulan tersebut ditandatangani bersama. d. Dinyatakan tidak lulus apabila :

 Tidak dihadiri oleh Direktur/Pimpinan Perusahaan/Pengurus yang sah

 Data isian tidak lengkap ( kurang )

 Data isian tidak sesuai dengan bukti primer  Data isian meragukan

 Bukti primer kadaluarsa ( belum diperbaharui )  Tidak dapat menunjukan surat asli

2.2 Konfirmasi

a. Data isian yang meragukan, dapat dilakukan konfirmasi oleh Panitia Pengadaan dengan cara kunjungan ke tempat usaha penyedia barang/jasa dan atau pihak yang terkait lainnya. b. Hasil konfirmasi menjadi bahan pertimbangan bagi Panitia

Pengadaan untuk menetapkan lulus/tidak lulusnya penyedia barang/jasa.

2.3 Penetapan Kelulusan Kualifikasi

a. Panitia pengadaan mengadakan rapat lengkap untuk menetapkan kelulusan kualifikasi.

b. Sesuai hasil rapat dibuatkan berita acara. 14.2.2 Diusulkan sebagai calon pemenang :

- Lulus Evaluasi Penawaran dan Kualifikasi

- Terdapat 3 ( Tiga ) penawaran ( Klausul ini tidak berlaku untuk lelang ulang )

(10)

14.2.4 Apabila nilai penawaran yang ditetapkan sebagai calon pemenang lebih rendah 80% dari HPS maka nilai jaminan pelaksanaannya dinaikan menjadi 5 % x 80 % x HPS.

15 Pengumuman Pemenang

Keputusan pemenang diumumkan di papan pengumuman Kantor Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten alamat Jalan Soekarno – Hatta No 628 Bandung dan di Website www.perumperhutani.com serta www.lpse.jabarprov.go.id

16 Sanggahan

16.2 Peserta yang berkeberatan atas penetapan pemenang pelelangan diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya dalam waktu 4 (empat) hari kerja setelah pengumuman.

16.3 Sanggahan disampaikan kepada pejabat yang berwenang menetapkan pemenang lelang disertai bukti-bukti penyimpangan dengan tembusan disampaikan kepada panitia pelelangan.

16.4 Panitia pengadaan menyampaikan penjelasan kepada pejabat yang berwenang sebagai bahan pertimbangan jawaban kepada penyanggah. 16.5 Jawaban pejabat yang berwenang selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja

setelah diterimanya sanggahan.

17 Penunjukan pemenang

17.2 Penunjukan pemenang dilakukan setelah tidak ada sanggahan atau telah ada ketetapan tidak dapat diterimanya sanggahan.

17.3 Peserta pelelangan yang ditunjuk sebagai pemenang, wajib menerima dan melaksanakan pekerjaan. Pengunduran diri hanya dapat dilakukan dengan alasan yang dapat diterima .

17.4 Dalam hal pemenang pertama mengundurkan diri, pemenang urutan kedua ditunjuk melaksanakan pekerjaan. Apabila pemenang urutan kedua tidak bersedia ditunjuk sebagai pelaksana, ditunjuk pemenang urutan ketiga sebagai pelaksana sesuai harga penawaran masing-masing. Bilamana pemenang ketiga tidak bersedia, maka panitia pengadaan mengadakan pelelangan ulang.

17.5 Dengan pengunduran tersebut, jaminan penawaran menjadi milik Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten dan atau dimasukkan dalam daftar hitam (black list) bila alasan pengunduran diri tidak dapat diterima.

18 Pelelangan Gagal dan Pelelangan Ulang 18.2 Pelelangan dinyatakan gagal, bilamana :

a. Peserta yang mengikuti pelelangan kurang dari 3 (tiga) peserta yang memenuhi persyaratan ( Klausul ini tidak berlaku untuk lelang ulang ) b. Tidak ada penawaran yang memenuhi syarat yang ditentukan dalam

dokumen pelelangan

(11)

d. Sanggahan dari peserta atas kesalahan prosedur yang tercantum dalam dokumen pelelangan ternyata benar

e. Sanggahan dari peserta atas terjadinya persekongkolan antar peserta atau sebagian peserta ternyata benar

f. Sanggahan dari peserta atas terjadinya KKN terhadap calon pemenang ternyata benar

g. Calon pemenang seluruhnya mengundurkan diri

18.3 Dalam hal pelelangan dinyatakan gagal, Panitia atas permintaan pejabat yang berwenang, mengadakan pelelangan ulang.

III. SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI PELAKSANAAN

1. Jangka Waktu

1.1 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ditetapkan selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari kalender.

1.2 Waktu pelaksanaan pekerjaan dihitung setelah 7 (tujuh) hari kalender sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan.

2. Pembayaran

2.1 Tahap pembayaran akan dimusyawarahkan untuk ditetapkan dalam kontrak 2.2 Pembayaran dilakukan oleh Bendaharawan Umum Perum Perhutani Kantor

Divisi Regional Jawa Barat & Banten

2.3 Hal yang berkaitan dengan perpajakan dan materai dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku

2.4 Uang muka dapat diberikan sepanjang dipandang perlu

3. Jaminan Pelaksanaan

3.1 Jaminan pelaksanaan diserahkan oleh pelaksana

a. Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan

b. Nilai sebesar 5 % (Lima Per Seratus) dari harga kontrak

c. Berupa surat jaminan yang diterbitkan Bank Pemerintah/Bank Umum atau berupa uang tunai

3.2 Jaminan pelaksanaan berlaku selama masa pelaksanaan seperti tersebut BAB III angka 1.1 ditambah 50 ( Lima Puluh ) hari kalender

3.3 Bilamana pemenang pelelangan tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan dalam waktu yang ditetapkan, dapat mengakibatkan pembatalan Surat Penunjukan dan jaminan penawaran menjadi milik Perum Perhutani

3.4 Bilamana pelaksana pekerjaan mengundurkan diri setelah menandatangani kontrak, jaminan pelaksanaan menjadi milik Perum Perhutani dan di black list 3.5 Jaminan pelaksanaan dikembalikan kepada pelaksana pekerjaan setalah seluruh

pekerjaan selesai dikerjakan dan diserahkan

4. Jaminan Pemeliharaan

(12)

4.2 Besarnya sekurang-kurangnya 5 % ( Lima Per Seratus ) dari harga kontrak. 4.3 Jaminan pemeliharaan dibayar bilamana pekerjaan telah diselesaikan dan

diserahkan untuk terakhir kali.

4.4 Jaminan pemeliharaan dapat digunakan oleh Perum Perhutani untuk melaksanakan perbaikan kerusakan yang terjadi dalam masa pemeliharaan, bilamana pelaksana tidak mampu melaksanakannya.

5. Denda

5.1 Pelaksana pekerjaan menanggung penyelesaian pekerjaan sesuai batas waktu pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan. Pelampauan dari batas waktu tersebut dikenakan denda berupa ganti rugi sebesar 1 o/oo ( Satu Per Seribu ) dari harga kontrak setiap harinya.

5.2 Besarnya denda, maksimum ditetapkan 5 % ( Lima Per Seratus ) dari harga kontrak atau 50 ( Lima Puluh ) hari keterlambatan.

5.3 Bila besar denda telah melampaui batas maksimum dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja.

6. Keadaan Kahar

6.1 Yang dimaksud keadaan kahar adalah bencana alam, kebakaran, mobilisasi umum, wabah/epidemi, perang, revolusi, blockade, huru–hara dan Peraturan Pemerintah serta hal-hal lain diluar kemampuan.

6.2 Bilamana terjadi keadaan kahar, pelaksana harus menyampaikan laporan secara tertulis kepada Perum Perhutani dalam waktu 10 ( Sepuluh ) hari kalender.

6.3 Perum Perhutani harus memberi keputusan selambat-lambatnya 10 ( Sepuluh ) hari kalender setelah laporan diterima. Apabila tidak/belum, maka dianggap telah mengetahui adanya keadaan kahar.

7. Perselisihan

7.1 Bilamana terjadi perselisihan akan diselesaikan dengan cara musyawarah.

7.2 Bilamana cara musyawarah tidak berhasil, akan diselesaikan dengan cara lain seperti melalui arbitrase atau pengadilan.

7.3 Selama perselisihan berlangsung pelaksanaan pekerjaan harus tetap dilanjutkan.

8. Lain-lain

Bilamana ada hal-hal lain yang perlu ditambahkan akan dicantumkan dalam risalah rapat penjelasan pekerjaan.

IV. SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN

A. U M U M

1. Untuk pekerjaan/ pemborongan bangunan sipil meliputi pekerjaan antara lain :

1.1. Pekerjaan persiapan

1.2. Pekerjaan tanah

(13)

1.4. Pekerjaan pengerasan jalan, pekerjaan pasangan beton serta pekerjaan lain yang diperlukan.

2. Jika tidak ada ketetapan lain dari syarat - syarat dan uraian ini maka yang dinyatakan berlaku adalah :

2.1. Peraturan Umum untuk pelaksanaan pekerjaan borongan bangunan di Indonesia (AV).

2.2. Peraturan umum untuk pemeriksaan bahan bangunan PUBB (NI-3) 1956 dan atau SNI.

2.3. Peraturan teknis pekerjaan bangunan (PBI, PKKI dll).

2.4. Peraturan Konstruksi Jalan dan Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum.

2.5. Dan Peraturan pembangunan setempat / daerah yang berlaku.

3. Jika ketentuan-ketentuan dalam syarat-syarat dan uraian ini berlainan dengan gambar, maka yang dinyatakan berlaku adalah ketentuan-ketentuan dalam syarat-syarat dan uraian ini.

B. PENJELASAN SYARAT-SYARAT BAHAN :

1. Ketentuan dan Syarat-syarat Bahan

Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS) ini maupun dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, bahan-bahan yang akan dipergunakan maupun syarat - syarat pelaksanaan, harus memenuhi syarat - syarat yang tercantum dalam Peraturan Umum (A.V) dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan (P.U.B.B) N.I - 3/1956) serta ketentuan dan syarat bahan-bahan lainnya di Indonesia.

Apabila ada perbedaan antara gambar dan uraian dalam syarat-syarat ini, maka yang dianggap berlaku adalah uraian syarat-syarat ini dan bila terjadi perbedaan antara gambar skala besar dan skala kecil, maka yang dianggap berlaku adalah gambar yang berskala besar.

2. Pemeriksaan Bahan-bahan

2.1. Semua bahan-bahan yang diperlukan untuk terselenggaranya pekerjaan tersebut, pemborong / pelaksana terlebih dahulu harus memberikan contoh / sample bahan kepada pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuannya.

Semua bahan-bahan yang akan didatangkan di lokasi pekerjaan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah disetujui pengawas lapangan / pengelola teknis Perum Perhutani.

2.2. Bahan-bahan yang tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitasnya jelek yang ternyata ditolak oleh pengawas lapangan/pengelola teknis, harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dan tidak boleh dipergunakan.

(14)

memerintahkan pembongkaran kembali pada pelaksana / pemborong yang mana segala kerugian yang disebabkan oleh pembongkaran tersebut menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya, disamping pihak pemborong tetap dikenakan denda menurut ketentuan yang berlaku.

2.4. Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan pemeriksaan kualitas bahan - bahan tersebut, pengawas lapangan / pengelola teknis berhak meminta kepada pelaksana untuk mengambil contoh-contoh dari bahan-bahan tersebut dan memeriksakannya ke Laboratorium Balai Penelitian Bahan - Bahan Pemerintah, yang mana segala biaya pemeriksaan tersebut menjadi tanggung jawab pemborong.

2.5. Sebelum ada kepastian hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut diatas tentang baik atau tidaknya kualitas bahan - bahan, pelaksana tidak diperkenankan melanjutkan pekerjaan dengan menggunakan bahan - bahan tersebut diatas.

3. Penyimpanan Bahan-bahan

Penyimpanan bahan - bahan harus diatur sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan lalu lintas kendaraan serta bahan - bahan tersebut tidak rusak satu dan lain hal atas petunjuk / perintah pengawas lapangan / pengelola teknis Perum Perhutani.

C. PENJELASAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN

1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Rehabilitasi Jalan Mobil Jurusan Alur B - BH panjang 33,00 HM ( 3,3 KM ) BKPH Sobang KPH Banten .

2. Untuk dapat memahami serta menghayati secara sempurna seluruh seluk beluk rehabilitasi jalan mobil yang akan dilaksanakan, pemborong diwajibkan mempelajari secara teliti baik gambar-gambar maupun ketentuan-ketentuan pekerjaan dan syarat - syarat pelaksanaan, untuk meyakinkan diri bahwa benar sudah tidak terdapat lagi ketidakjelasan, perbedaan - perbedaan antara gambar - gambar dengan RKS serta kejanggalan atau kekeliruan lainnya.

Apabila dalam satu konstruksi terdapat perbedaan ukuran antara gambar satu dengan lainnya maka yang dipakai adalah gambar yang berskala besar. Apabila ada perbedaan

antara RKS dan gambar maka yang dipakai adalah penjelasan RKS.

perbedaan atau kejanggalan antara gambar yang satu dengan lainnya untuk hal-hal yang sama, maupun antara gambar dengan RKS maka pemborong diwajibkan melaporkan hal-hal tersebut kepada Direksi Pengawas, untuk mendapat penjelasan dan penyelesaian.

(15)

3. Mengingat setiap kesalahan maupun ketidak telitian ukuran dalam melaksanakan satu bagian pekerjaan, selalu akan mempengaruhi bagian pekerjaan yang lain, maka ketelitian pelaksanaan mutlak perlu mendapat perhatian pertama.

4. Yang dimaksud dengan “PEKERJAAN” dalam uraian syarat-syarat teknis ini, adalah segala hal yang menyangkut pelaksanaan sesuai dan mengikuti gambar-gambar perencanaan serta uraian dan syarat-syarat teknis ini termasuk didalamnya pengadaan bahan, pengerahan tenaga kerja, peralatan-peralatan bantu, sarana kerja dan fasilitas-fasilitas lain sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai terwujud sesuai rencana. Oleh pemborong pekerjaan haruslah diserahkan dengan sempurna dalam keadaan selesai, dimana termasuk pembersihan dan lain sebagainya.

D. URAIAN TEKNIS

1. Pekerjaan Persiapan

1.1. Pembersihan areal pekerjaan / lokasi

1.2. Pembabadan semak-semak kanan kiri badan jalan dan bilamana ada penebangan pohon harus ada ijin tertulis dari Adm. Perhutani / KKPH Banten.

2. Papan Nama Proyek

2.1. Papan Nama Proyek dipasang atas biaya pemborong.

2.2. Ukuran papan nama ditetapkan Panjang 150 Cm, lebar 90 Cm tinggi tiang 200 Cm, warna dasar cat hijau dengan tulisan warna putih ( gambar terlampir ).

3. Ketetapan Duga Bangunan Badan Jalan (Peil).

3.1. Pengambilan ukuran

3.2. Pemasangan kembali patok - patok As badan jalan sesuai petunjuk atau persetujuan Pengawas lapangan secara tertulis.

4. Bangunan Perlengkapan Pekerjaan.

4.1. Pemborong/ pelaksana wajib membuat Bangunan Perlengkapan Pekerjaan dan Los kerja, ukuran bangunan minimal 4 m x 6 m dibuat dari kayu tahun atap seng gelombang dan dinding triplek serta berlantai dari pasangan.

4.2. Bangunan Perlengkapan Pekerjaan dapat dijadikan dua ruangan, satu ruang untuk menyimpan bahan - bahan serta alat-alat kerja dan lantainya ditinggikan agar tidak terjangkau air hujan, dan satu ruangan lagi untuk kantor Direksi.

(16)

5. Pelaksanaan Pekerjaan Tanah Badan jalan

5.1. Sebelum dimulai pekerjaan tanah, lapangan harus kosong dibersihkan dari semak-semak dan semua kotoran / sampah harus dibuang keluar badan jalan sampai bersih.

5.2. Batas tepi luar pekerjaan tanah badan jalan harus diberi tanda dengan patok-patok profil yang diberi cat berwarna merah atau cat meni sesuai dengan lebar badan jalan.

5.3. Patok-patok tersebut dipasang menurut petunjuk Pengawas atau wakilnya dan tidak boleh dipindah tanpa seijin dari Perum Perhutani.

5.4. Bagian - bagian yang diurug harus dibersihkan dahulu dari kotoran-kotoran / humus serta dipasang profil dari bahan yang kuat.

6. Pekerjaan Badan Jalan

6.1. Sepanjang badan jalan harus dibuat berm (tepi lunak) kanan kiri jalan dan tiap jarak 20 m (disesuaikan kondisi lapangan) dibuat sodetan / parit pembuang air.

6.2. Lebar selokan kanan kiri jalan yang diperlukan minimal 60 cm sebelah atas dan 30 cm untuk dasar saluran dan tingginya 50 cm.

7. Pekerjaan Pengerasan Badan Jalan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pengerasan, badan jalan harus dibersihkan kemudian tanah/lumpurnya dikeluarkan/dibuang.

Pekerjaan pengerasan badan jalan terdiri dari 2 lapis yaitu :

7.1. Lapis pertama berupa hamparan sirtu/batu krop dengan lebar 3 m tinggi rata-rata 10 cm setelah dipadatkan dengan mesin gilas.

7.2. Lapis kedua yaitu pasangan beton campuran 1pc : 2ps :3kr lapisan dasar/lantai kerja untuk badan jalan tebal 5 cm lebar 3 m

7.3. Lapis ketiga yaitu pasangan beton campuran 1pc : 2ps :3kr tinggi 25 cm lebar 3 m.

7.4. Sebelum lapis ketiga dilaksanakan, terlebih dahulu dipasang plastik cor ukuran tebal 0,03 micron selebar badan jalan sampai menutupi bekisting, Pada tiap 1 blok coran beton (uk.pjg 5 m) setiap sambungan dipasang besi beton polos Ø 25 mm (dilumuri olie) masing-masing sebanyak 14 batang dengan jarak 20 cm (sebagaimana gambar bestek).

7.5. Setiap penyekat atau pembatas cor beton dipasang triplek ukuran 4 mm setinggi 17 cm (12 cm masuk dalam coran, 5 cm diluar coran), setelah beton mengering triplek dilepas kembali selanjutnya diisi aspal setinggi batas atas cor beton.

7.6. Bahan – bahan untuk lapis perkerasan sirtu/ batu krop, kerikil, pasir beton harus dari kali/ gunung yang keras dan mempunyai gradasi butiran beraneka ragam serta kadar lumpur yang diijinkan tidak boleh lebih dari 5 % dan tidak porous, semen menggunakan merek tiga roda atau yang setara. Sebelum bahan – bahan tersebut dipergunakan harus mendapat ijin terlebih dahulu dari pengawas teknis/ wakilnya.

(17)

8. Pekerjaan Pasangan Kirmir

Pekerjaan pasangan kirmir dilaksanakan pada P.1 s/d P.5 dan P.6 s/d P.10 kiri kanan bahu jalan dibuat dari pasangan batu belah/kali campuran 1 PC : 4 PS dengan ketinggian disesuaikan bahu jalan, lebar atas 0,3 m, lebar bawah 0,6 m, adapun untuk kedalaman pondasi disesuaikan kondisi lapangan.

9. Pekerjaan Perbaikan Jembatan

9.1. Dalam pekerjaan ini terdapat pekerjaan perbaikan jembatan besi bentang 9 m 9.2. Sebelum pelaksanaan pekerjaan perbaikan jembatan, lapangan harus

dibersihkan terlebih dahulu.

9.3. Pelaksanaan perbaikan jembatan disesuaikan dengan gambar bestek.

10. Ketentuan-Ketentuan Lain

10.1. Keperluan lain untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan jalan ini ditanggung sepenuhnya oleh pemborong.

10.2. Apabila dalam pelaksanaan pembangunan jalan ini bahan berupa batu yang digunakan diambil dari dalam hutan harus mendapat ijin dari Perum Perhutani dalam hal ini Adm. Perhutani / KKPH Banten.

10.3. Limbah (B3) seperti Oli bekas spare-pat bekas dll. dari limbah alat berat harus dimasukan pada tong sampah/drum yang tertutup dan dibuang diluar kawasan hutan (TPS). Apabila ditemukan limbah B3 maka dilakukan penanganan limbah sesuai dengan Prosedur Kerja penanganan limbah B3.

10.4. Penggunaan BBM harus menggunakan BBM Non Subsidi.

10.5. Hal-hal yang belum tercantum dalam syarat-syarat teknis dan uraian pekerjaan ini akan ditentukan oleh Perum Perhutani KPH Banten.

11. Keselamatan Kerja

Keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerja sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak pemborong penyelenggara pekerjaan, disesuaikan dengan peraturan dari Departemen Tenaga Kerja yang berlaku.

12. Uraian Umum

12.1. Pengukuran kembali untuk penentuan terakhir pekerjaan yang akan dilaksanakan bersama.

12.2. Membuat dan memasang papan pengenal termasuk pendekatan-pendekatan dengan pejabat setempat untuk tertib keamanan.

12.3. Membuat bangunan perlengkapan kerja / los kerja untuk bahan dan bedeng kerja, serta kantor pelaksana.

12.4. Persyaratan pelaksanaan pekerjaan persiapan

(18)

sebenarnya tidak terganggu / terlambat oleh kurang / tidak matangnya persiapan yang sangat berpengaruh terhadap selesainya seluruh pekerjaan.

13. Buku Harian, Laporan Mingguan dan Buku Tamu

13.1. Pemborong/ pelaksana wajib dan diharuskan menyediakan buku harian, Laporan Mingguan dan Buku Tamu, beserta alat-alat keperluan administrasi lapangan.

13.2. Buku harian harus diisi setiap hari kalender dan menurut kegiatan kerja di lapangan antara lain :

■ Banyaknya tenaga kerja dan keahliannya yang bekerja.

■ Banyaknya serta jenisnya bahan-bahan yang datang, yang dipakai, yang tersedia dan yang ditolak.

■ Hasil kerja yang dicapai pada hari yang bersangkutan.

■ Cuaca dengan menyebutkan berapa jam / hari itu dapat digunakan untuk bekerja dan berapa jam yang tidak dapat digunakan bekerja beserta alasannya.

■ Kejadian-kejadian lain yang berhubungan dengan pembangunan / pekerjaan serta catatan-catatan teguran, perintah-perintah dari Direksi / pengawas lapangan.

13.3. Bilamana pemborong tidak melaksanakan / membuat laporan harian dan mingguan maka akan dikenakan sanksi berupa penangguhan pembayaran termyn.

13.4. Laporan harian dan mingguan tersebut harus disampaikan paling lambat 2 (dua) minggu sekali kepada Perum Perhutani KPH Banten cq. Panitia Pemeriksaan/ Penerimaan Pekerjaan Barang / Jasa.

14. Gambar Kerja dan Potret

14.1. Pedoman utama untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah gambar kerja / gambar bestek.

14.2. Pelaksana lapangan diharuskan membuat foto-foto dalam tiga phase dari tempat pengambilan yang sama yaitu foto sebelum dilaksanakan, foto sedang dilaksanakan, dan foto sesudah selesai dikerjakan 100 %.

14.3. Foto-foto tersebut disampaikan kepada Kantor Perum Perhutani KPH Banten cq. Panitia Pemeriksaan/ Penerimaan Pekerjaan Barang / Jasa dalam rangkap 3 (tiga) lengkap dengan albumnya, selambat-lambatnya pada penandatanganan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (terakhir).

15. Pengukuran Bersama

(19)

15.1. Pada saat akan dimulai pelaksanaan pekerjaan, ternyata pelaksana masih meragukan tentang kebenaran letak pekerjaan maupun volume pekerjaan.

15.2. Pada pelaksanaan pengukuran bersama masing-masing telah menghitung sendiri-sendiri kemudian hasilnya diadakan pencocokan untuk saling mengontrol dan tidak ada keraguan lagi.

15.3. Biaya pengukuran bersama menjadi tanggungan pihak pemborong.

16. Pemeriksaan Pekerjaan

Apabila pihak Perum Perhutani perlu mengadakan pemeriksaan pekerjaan atau pelaksana mengajukan permintaan, kepada Pihak Perum Perhutani KPH Banten agar diadakan pemeriksaan, maka pada saat diadakan pemeriksaan, Pelaksana pekerjaan atau wakilnya harus ada dan menyaksikan pemeriksaan tersebut.

17. Penutup

Referensi

Dokumen terkait

OSO Dana Terproteksi II bertujuan memberikan proteksi 100% (seratus persen) atas Pokok investasi pada Tanggal Jatuh Tempo dengan melakukan investasi pada Efek bersifat utang

Berdasarkan hasil evaluasi administrasi, evaluasi teknis dan evaluasi harga dan evaluasi kualifikasi maka Pokja Konstruksi ULP berkesimpulan dan memutuskan, bahwa

Sesuai dengan Surat Penetapan Pemenang dari Panitia Pengadaan Barang / Jasa Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran NOMOR : 13/PAN/TAP.Paket-1/III.01/2011 Tanggal 09 Juni 2011, dengan

Kredit MKM tidak termasuk kartu kredit yang pada posisi Juni 2010 mencapai Rp30,7 triliun dan sudah termasuk pembiayaan oleh Bank Umum Syariah serta penyaluran

oleh flushing dengan larutan irigasi secara berulang-ulang, sisa jaringan pulpa yang melekat pada dinding saluran akar dapat dilarutkan dengan larutan irigasi

yang berada di dalam kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan yang.. diperuntukkan bagi kegiatan pendidikan dan pengembangan ilmu

Kepala Madrasah membuat rencana kegiatan rapat dewan Guru.. Kepala Madrasah Mengundang Rapat

- Memberikan pengertian dan keyakinan kepada peserta didik bahwa bahasa Arab merupakan anugerah Allah SWT dan sebagai seorang muslim sepatutnya mampu memahami dan