EKONOMI MAKRO ISLAM
IMPLEMENTASI ZAKAT DALAM SISTEM EKONOMI
Dosen Pembimbing:Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si.
Disusun Oleh:
1. Dwi Martaningsih 213-13-015 / Kelas B
2. Maharani Wijayanti 213-13-017 / Kelas B
3. Queentesa Nur Wulandari 213-13-018 / Kelas B
FAKULTAS SYARIAH
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Zakat merupakan hal yang di wajibkan dalam Islam, karena zakat termasuk kedalam rukun Islam yang keempat. Aturan wajibnya pembayaran zakat juga sudah tertera jelas dalam Al-Qur’an dan diriwayatkan dalam beberapa hadist. Hal ini membuktikan bahwa zakat merupakan hal yang penting dalam kehidupan perekonomian. Dalam Islam zakat di gunakan untuk mensucikan diri dan mensucikan harta. Namun dalam kenyataannya fungsi zakat tidak hanya itu. Banyak sekali manfaat yang dapat diraasakan apabila zakat terdistribusi secara maksimal.
Walaupun zakat beersifat wajib namun sesungguhnya zakat tidak bersifat memaksa. Zakat yang di pungut oleh Islam adalah bagi orang-orang yang mampu, dan besarnya zakat juga tergantung dalam nisabnya. Hal ini tentu saja tidak akan memberatkan bagi masyarakat yang tidak mampu. Pembahasan mengenai zakat dan penerapannya dalam perekonomian akan di bahas dalam beberapa point dalam makalah ini dan di harapkan dapat memperjelas mengenai zakat dan implementasinya dalam system perekonomian.
II. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan zakat?
2. Bagaimana penyaluran zakat yang efektif?
3. Bagaimana peran zakat dalam perekonomian nasional?
III. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan zakat dan hukumnya zakat dalam Islam.
3. Menganalisis peran zakat dalam perekonomian nasional.
I. Pengertian Zakat
Pengertian zakat menurut bahasa (lughat) berasal dari bahasa Al Arab yang berbunyi zakat (Al Zakat). Jika ditinjau dari sudut bahasa, zakat memiliki makna suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Firman Allah SWT,
ممههلهاووممأو ةةقودوصو ممههرههههطوته ممههيكههزوتهوو اهوبه لههصووو ممههيملوعو نهوإه
مميلهعو ذمخه نممه
كوتوالوصو نمكوسو ممههلو ههلهولاوو عميمهسو
Artinya: “ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. At Taubah [9]: 103). Sedangkan pengertian zakat menurut istilah (syara’) adalah nama suatu ibadah yang dilaksanakan dengan memberikan sejumlah kadar tertentu dari harta milik sendiri kepada orang yang berhak menerimanya menurut yang ditentukan syariat Islam.
Atau dapat diartikan zakat yaitu pungutan wajib atas Muslim yang ketentuannya sudah diatur oleh Allah. Pemerintah tidak memiliki hak untuk mengubah hal itu semua, tetapi dapat mengadakan perubahan dalam struktur harta yang wajib dizakati dengan berpegang pada nash-nash umum yang ada dan pemahaman terhadap realita modern. 1
Subjek Zakat a. Muslim
Sudah barang tentu seorang muslim wajib untuk berzakat. Zakat tidak gugur dari seorang muslim selama diwajibkan dalam hartanya. Zakat tersebut diwajibkan atas seorang muslim yang memiliki satu nishab,
sebagai kelebihan dari utang-utang dan kebutuhan-kebutuhannya. Zakat tersebut tidak wajib atas non muslim.2
b. Orang Kaya
Seperti yang telahdisebutkan diatas pada QS. At-taubah ayat 103 zakat harus dipungut oleh pemerintah, yang bertindak sebagai wakil fakir miskin untuk memperoleh haknya yang ada pada harta orang-orang kaya. Oleh karenanya, pemungutan zakat dilakukan dari orang kaya dan pelaksanaannya mutlak ditangani oleh pemerintah melalui satu lembaga khusus (amil zakat) yang memiliki system manajemen yang fungsional dan professional. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai hasil yang optimall dan efektif. 3
n o
jenis
zakat yang dizakati nishab waktu membayar
besar
2 Gusfahmi, Pajak Menurut Syariah, Jakarta: Rajawali Pers, 2007, hlm. 108.
aset(bangunan,pe
hasil dari harta yg diinvestasikan(se
8 hadiah
hadiah,sayembar a,
kuis
- saat mendapat 20%
9 profesi
Cara perhitungan zakat investasi:
Ny. Ani menginvestasikan uangnya ke bank dalam bentuk emas senilai
Rp 50.000.000,00. Sepuluh tahun kemudian, uang yang diinvestasikan menjadi Rp 60.000.000,00. Maka, Ny. Ani harus menzakati hasil investasinya.
Cara I:
Zakat dengan 10% dari hasil bersih
Laba kotor = 60.000.000 – 50.000.000 = 10.000.000
Laba bersih = laba kotor – biaya lain-lain = 10.000.000 – 1.000.000 = 9.000.000
Zakat = 10% x laba bersih = 10% x 9.000.000 = 900.000
Cara II:
Zakat dengan 5% dari hasil kotor
Laba kotor = laba bersih + biaya lain-lain = 9.000.000 + 9.000.000 = 18.000.000
Zakat = 5% x laba kotor = 5% x 18.000.000 = 900.000
Seperti yang kita ketahui bahwa zakat yang di terima dari para muzaki akan disalurkan kepada 8 golongan yang berhak menerima zakat, yaitu:
1. Fakir
Fakir adalah orang yang penghasilannya belum dapat menutupi separuh dari kebutuhannya.
2. Miskin
Miskin adalah orang yang penghasilannya baru bisa memenuhi separuh atau lebih dari kebutuhannya, tetapi belum bisa terpenuhi semuanya. 3. Amil Zakat
Amil Zakat adalah orang yang mendapatkan tugas dari negara,
organisasi, lembaga atau yayasan untuk mengurusi zakat. Atas kerjanya tersebut, seorang amil zakat berhak mendapatkan jatah dari uang zakat. 4. Muallaf
Seperti yang disebutkan al-Qur’an dalam surat at-Taubah, ayat : 60. Yang artinya adalah orang-orang yang hati mereka dilunakkan agar masuk Islam, atau agar keimanan mereka meningkat.
5. Fi ar-Riqab
Fi ar-Riqab adalah budak belian. Maksud pemberian zakat kepada mereka bukanlah kita memberikan uang kepada mereka, tetapi maksudnya adalah memerdekakan mereka.
6. Al-Gharim
Al-Gharim adalah orang-orang yang dililit utang, sehingga dia tidak bisa membayarnya
7. Fi Sabilillah
Yang dimaksud fi sabilillah adalah perang di jalan Allah untuk menegakkan kalimat Allah di muka bumi.
8. Ibnu Sabil
Dalam penyaluran zakat kepada 8 golongan diatas, tidak semata-mata hanya dalam bentuk uang tunai. Atau apapun yang bersifat langsung atau riil. Hal ini memang sangat membantu bagi mustahiq. Namun dengan cara seperti itu tidak akan memberikan kontribusi secara langsung terhadap perekonomian negara dan juga apabila dilakukan secara terus menerus dikahawatirkan akan menimbulkan rasa ketergantungan baagi rakyat miskin tersebut. Pada zaman yang telah dewasa ini dibutuhkan pemikiran yang lebih konkret dalam penyaluran zakat agar dapat lebih berpengaruh dalam sektor ekonomi makro Indonesia. Beberapa alternativ penyaluran zakat yang perlu dipertimbangkan yaitu:
1. Program memberi bekal keterampilan kerja bagi orang tidak mampu.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia merupakan kekayaan yang amat sangat berharga. Namun hal yang sangat disayangkan yaitu kualitas sumber daya manusia Indonesia yang masih dibawah rata-rata. Oleh karena itu, penyaluran zakat untuk membiayai program pemberian bekal keterampilan bagi orang miskin dirasa sangat membantu Indonesia dalam menciptakan masyarakat yang berkecukupan dalam hal ekonomi. Bagaimana tidak? Dengan adanya pembekalan keterampilan, orang-orang miskin akan memiliki keterampilan khusus dan tenaga mereka dapat digunakan dalam berbagai bidang. Dan akhirnya mereka akan mendapatkan penghasilan yang cukup sehingga bisa mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Selain memberikan training keterampilan, hal yang bisa juga dilakukan untuk penyaluran zakat bagi rakyat miskin yaitu dengan memberikan training entrepreneur. Training ini ditujukan untuk meningkatkan antusias rakyat miskin dalam hal berwirausaha. Setelah mereka beraantusias, maka penyaluran zakat yang lainnya yaitu memberikan modal kepada mereka untuk mendirikan usaha kecil-kecilan. Modal yang diberikan tentu tiak saja secara cuma-Cuma melainkan dikembalikan setelah usaha mereka berjalan dan balik modal. Ini lah tugas Badan Amil Zakat untuk membina usaha-usaha yang didirikan.
3. Zakat disalurkan untuk beasiswa
Salah satu faktor dari lingkar setan kemiskinan Indonesia yaitu pendidikan yang rendah. Pendidikan yang rendah akan memberikan dampak yang amat sangat besar bagi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, dengan penyaluran zakat untuk beasiswa bagi rakyat miskin diharapkan akan dapat menciptakan sumber daya insani yang lebih berkompeten. Apabila anak-anak Indonesia memiliki pendidikan yang layak maka mereka akan mempu bersaing di dunia luar dan mendapat pekerjaan yang layak yang bisa menunjang kehidupan yang layak pula. Hal ini tentu saja dapat mengurangi tingkat kemiskinan Indonesia, dan bisa meningkatkan pendapatan nasional Indonesia.
III. Peran Zakat Dalam Perekonomian Nasional
Dalam Islam zakat merupakan ibadah yang mempunyai dua hubungan, yang pertama hubungan kepada sang khalik (Hablumminallah) berkaitan dengan hukum wajib zakat sebagai salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan sebagai umat muslim, yang kedua yaitu hubungan dengan sesama manusia
disalurkan kepada saudara sesama muslim yang lebih membutuhkan. Dalam kehidupan berekonomi, penyaluran zakat oleh muzaki kepada para mustahiq tentu saja sangat berpengaruh bagi perekonomian. Berikut adalah pengimplementasian zakat di dalam perekonomian:
a. Zakat dapat mendorong pemilik modal mengelola hartanya
Diatas sudah dijelaskan beberapa jenis pajak dan harta yang termasuk objek zakat. Harta yang dikenakan zakat yaitu harga diam yang dimiliki seseorang setelah satu tahun, harta yang produktif tidak termasuk kedalam objek zakat. Bagi pemilik modal menginvestasikan harta mereka akan mengurangi beban zakat mereka. Walaupun begitu dengan banyaknya investasi yang dilakukan oleh pemilik modal akan menambah banyak pula uang beredar di masyarakat, sehingga perekonomian negara akan berjalan lebih baik.
b. Pemerataan Pendapatan
Pengalokasian dan penyaluran zakat yang tepat sasaran akan mengakibatkan pemerataan pendapatan. Karena uang tidak hanya beredar di kalangan orang kaya saja, tapi juga di kalangan orang miskin. Pemerataan pendapatan akan memecahkan permasalahan utama di Indonesia yaitu kemiskinan karena dengan begitu jurang pemisah antara si kaya dan si miskin semakin tidak terlihat.
c. Pengembangan sektor riil
dengan daya saing kompetitif dan komparatif suatu bangsa. Ukuran produktifitas suatu bangsa dapat dilihat dari kemampuan sektor riil-nya dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.
d. Meminimalisir dampak inflasi
zakat berfungi untuk mengurangi tingkat pendapatan yang siap dikonsumsi oleh orang kaya (muzaqi). Oleh karena itu, pengimplementasian zakat diharapkan akan mengerem tingkat konsumsi orang kaya, sehingga kurva permintaan sekmen kaya tidak terlalu tajam. Hal ini pada akhirnya akan memiliki dampak positif, yaitu menurunnya dampak meningkatnya harga-harga komoditas.4
XS3
PENGARUH ZAKAT TERHADAP PEREKONOMIAN
ya
zakat SS2
SS1
DH2
DH1
SH1
P2
P0
P3
XS2 XS1 0,0 XH2 XH1 XH
XS
P
DS2
DS1
Pembayaran zakat pada tahap pertama akan menurunkan permintaan muzakki dari DH1 menuju DH2. Turunnya permintaan ini akan diterima oleh mustahiq sehingga akan berpengaruh terhadap pasar segmen mustahiq. Jika zakat diterima dalam bentuk barang konsumsi, maka permintaan mustahiq akan meningkat dari DS1 menuju DS2 sehingga akan mendorong harga di segmen mustahiq meningkat. Namun, jika zakat diterima dalam bentuk modal kerja atau produktif, maka penawaran segmen mustahiq akan menigkat dari SS1 menuju SS2. Jumlah permintaan mustahiq akan meningkat lebih kecil namun diikuti oleh harga yang menurun. Dari gambaran ini dapat disimpulkan bahwa zakat konsumtif maupun zakat produktif akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian selama penurunan permintaan segmen muzakki akan diimbangi oleh peningkatan volume peradagangan segmen mustahiq yang lebih besar. Hal ini dipengaruhi oleh:
1. Kepekaan konsumen mustahiq terhadap harga barang. Semakin mustahiq peka atau elastis terhadap harga, maka zakat produktif akan memiliki dampak inflasioner lebih rendah dan peningkatan output lebih tinggi daripada zakat konsumtif.
2. Hubungan antara harga dan penjualan segmen mustahiq. Semakin elastis penawaran segmen mustahiq, maka semakin tinggi efek zakat konsumtif terhadap peningkatan output daripada zakat produktif.
3. Hasrat untuk konsumsi segmen mustahiq. Hasrat ini menunjukkan seberapa besar bagian pendapatan yang akan dikonsumsi dan bisa dicerminkan dari nilai elastisitas permintaan terhadap pendapatan. Semakin elastis permintaan terhadap pendapatan berarti tambahan pendapatan segmen mustahiq akan dihabiskan untuk konsumsi, dan hal ini semakin meningkatkan besarnya efek zakat konsumtif.
SESI PERTANYAAN
1. Helmi Susanti (213-13-153)
Di zakat produktif, penyampaian zakat lewat lembaga apa? Serta bagaimana zakat bisa disalurkan lewat beasiswa?
2. Risti Dian S. (213-13-023)
a. Contoh riilnya dari jenis zakat investasi dan hadiah! b. Bagaimana perhitungan zakat investasi?
3. Sudibyo (213-13-049)
a. Bagaimana seseorang yang miskin mendapatkan beasiswa?
b. Bagaimana cara mengimplementasikan zakat negara agar masyarakat miskin sejahtera?
4. Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. a. Apa perbedaan zakat dan pajak? b. Apa pengaruh zakat terhadap pajak?
JAWABAN 1. Pembayaran zakat dapat melalui:
BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)
PNPM Mandiri Pengelolaan zakat:
Penyaluran zakat untuk orang-orang gelandangan melalui rumah singgah
2. a. Contoh zakat hadiah: ikutan kuis dan segala macam hadiah wajib dizakati.
Contoh zakat investasi: bila mendapat keuntungan dari hasil investasi, maka keuntungan itu harus dizakati, bisa 5% dari hasil bersih / 10% dari hasil kotor.
b. Perhitungan zakat investasi:
Misal berinvestasi ke barang modal senilai Rp 10.000.000,00. Sepuluh tahun kemudian hasil investasi menjadi Rp 20.000.000,00. Maka wajib dizakati, misal dengan 10%nya dari hasil kotor. 10% x 20.000.000 = 2.000.000. Maka harus berzakat senilai Rp 2.000.000,00.
3. a. Penyaluran zakat kesekolah-sekolah yang kurang mampu, kalau gelandangan bisa disalurkan ke rumah singgah atau keyayasan yatim-piatu.
b. Caranya melalui ukm – ukm , forum memberi keterampilan agar semakin lama taraf hidup masyarakat meningkat melalui pengembangan keterampilan tersebut. Dengan adanya ukm-ukm tersebut agar masyarakat miskin tidak ketergantungan pada zakat secara terus menerus
4. a.
Pembeda Zakat Pajak
Arti Nama bersih, bertambah dan berkembangUtang, pajak, upeti
Dasar Hukum Al-Qur`an dan As Sunnah Undang-undang suatu negara Nisbah dan Tarif Ditentukan Allah dan bersifat
mutlak
Ditentukan oleh negara dan yang bersifat relatif Nishab zakat memiliki ukuran tetap sedangkan pajak
berubah-ubah sesuai dengan neraca anggaran negara
Sifat Kewajiban bersifat tetap dan terus menerus
Kewajiban sesuai dengan kebutuhan dan dapat dihapuskan
Subyek Muslim Semua warga negara
anggaran rutin Harta yang Dikenakan Harta produktif Semua Harta Syarat Ijab Kabul Disyaratkan Tidak Disyaratkan Imbalan Pahala dari Allah dan janji
keberkahan harta
Tersedianya barang dan jasa publik
Sanksi Dari Allah dan pemerintah Islam Dari Negara Motivasi Pembayaran Keimanan dan ketakwaan kepada
Allah Ketaatan dan ketakutan pada negara dan sanksinya
Ada pembayaran pajak dimungkinkan adanya manipulasi besarnya jumlah harta wajib pajak dan hal ini tidak terjadi pada zakat
Perhitungan Dipercayakan kepada Muzaki dan dapat juga dengan bantu 'amil zakat
Selalu menggunakan jasa akuntan pajak
b. Dalam islam diwajibkan untuk membayar zakat terlebih dahulu sehingga pajak bisa mengurangi pajak. Disaat perusahaan / seseorang mempunyai penghasilan sudah dikurangi zakat maka yang dikalikan tarif pajak, penghasilan yang sudah dikurangi zakat otomatis biaya pajak lebih rendah.
Namun dalam kenyataan lebih mendahulukan pajak, sehingga pajak yang mempengaruhi besarnya zakat yang dibayarkan. Setelah penghasilan dikurangi pajak, barulah diperhitungkan tentang zakat, sehingga besarnya zakat akan rendah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.suara-islam.com/read/index/7950/Inilah-Delapan-Kelompok-yang-Berhak-Menerima-Zakat
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Univesitas Islam Indonesia Yogyakarta atas kerjasama dengan Bank Indonesia, Ekonomi Islam,
Jakarta: Rajawali Pers, 2013.