• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI MADRASAH (Studi Kasus di Desa Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 20062007) SKKIPSI Diiijiiluui iintiik Mfinemihi Kcwajibiin dan Mvlcngkapi Syurat gunii Mtmpcroleh Gelar Sarjana Agama dalam Ilm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI MADRASAH (Studi Kasus di Desa Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 20062007) SKKIPSI Diiijiiluui iintiik Mfinemihi Kcwajibiin dan Mvlcngkapi Syurat gunii Mtmpcroleh Gelar Sarjana Agama dalam Ilm"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI MADRASAH

(Studi Kasus di Desa Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali

Tahun Ajaran 2006/2007)

SKKIPSI

Diiijiiluui iintiik Mfinemihi Kcwajibiin dan Mvlcngkapi Syurat gunii

Mtmpcroleh Gelar Sarjana Agama dalam Ilmu Tarbiyah

111 03 021

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISL AM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

D EK LA R A SI

Bismillahirrohmaanirrohiim

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak

berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi

ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam

referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar

referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan keaslian

skripsi ini di hadapan Sidang Munaqosah Skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 13 September 2007

Penulis

(3)

DKI’AKTKMKN AGAMA Kl

SKKOLAII TINGG1 AGAMA ISLAM NUGURI (STAIN) Jl. SUidion 03 Telp (0298) 323706,323433 Salatlgaa 50721

website: www.stain.ac.icl K-niail; administiasiC^staiiisulaUga.iu.id

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami

kirimkan naskah skripsi Saudari:

Nama : SITI NA'IMAH

NIM : 111 03 021

Jurusan/Progdi : Tarbiyah/PAI

Judul Skripsi : MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI

MADRASAH (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego,

Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007)

Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan.

(4)

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudari : SITI NA’IMAH dengan Nomor Induk Mahasiswa :

111 03 021 yang berjudul: “MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI MADRASAH (Studi Kasus di Desa Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2C06 / 2007)”. Telah dimunaqasahkan

dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri Salatiga pada hari : Senin, 1 Oktober 2007 M yang bertepatan dengan tanggal 19 Ramadhan 1428 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.

1 Oktober 2007 M Salatiga,

Fanitia Ujian

19 Ramadhan 1428 H

Fatchnrrohman, M.Pd

(5)

MOTTO

» ^ — O O ^ » U J a»J| O ^

^ J j f '

^jLui^j j3

jD

(6)

membesarkan, merazvat seta membiayai sekolafi penutis dengan

cucuran keringat yang tidalgdapat penutis boyar dengan apapun.

¥ (Kalgkzkgkgkkg (Mbaki Lanti dan Mas <Tri) serta adikfu. yang aku

sayang (A rif DC) semoga kita bisa mezvujudkan fiarapan orang tua

kita.

¥ Seseorang yang seCaCu memberiku semangat, membantuku dan

menemaniku dcdam sukg maupun dukg (Mas Iful) semoga kita bisa

cepat bersama.

¥ Xeluarga besar Mas IfuC (fBapakJ Dek^Dian dan semuanya), terima

kgsifi atas dukungan dan doanya.

¥ d(eponakgn - keponakanku (Iqbal, (Haidar dan (farah) kalian yang

selalu membangkitkgn emosiku.

¥ Sahabat-sahabatku sepeijuangan penghuni kpntrakgn ‘Bp. (Kjosmanto

(Aida M, Aida %, X-rnaft, (Kentbiz, Lena, Livi, Uzi, Midut, Watikj

Mbaki (Fuji, M. ‘fuli, M. Sa, (R$ni, (Rindung, ‘faiz) bersama kalian

fmri-bari kglalui.

¥ Serta sahabatku BA I angkatan 2003 Jazuti, Onny, Lsani, Lola,

Isna, Ani, fa ti, (David, Hgsir, Lly (rEBI) dan semuanya saja tanpa

(7)

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Alhamdulillah

penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq,

hidayah serta inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi iniini

tanpa halangan yang tidak dapat penulis selesaikan. Sholawaf serta salam semoga

selalu Allah limahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, serta keluarga dan para

sahabatnya.

Penulisan skripsi yang berjudul “MOTIVAS1 ORANG TUA

MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI MADRASAH (Studi Kasus di Desa Klego,

Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2006/2007)”, selanjutnya

dengan hormat dan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan

kepada:

1. 3apak Drs. Imam Sutomo, MAg, selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah

banyak berjasa untuk mengasuh penulis dan berkenan memberikan persetujuan

atau pengesahan terhadap judul skripsi ini.

2. Bapak Fatchurrohman, M.Pd sebagai pembimbing yang telah dengan ikhlas

mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya

membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan perpustakaan yang telah banyak

membimbing dan membantu dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa berkorban dan berdo'a demi tercapainya

(8)

bersedia meluangkan waktunya demi terselesaikannya skripsi ini.

7. Untuk sahabat-sahabatku di STAIN, khususnya angkatan 2003, anak-anak kos

AULIA yang telah dengan sabar dan ikhlas membantu dan menemani hari-

hariku.

8. Buat Mas Iful, makasih ya buat semuanya.

9. Buat Mas Bagus (ER Komputer) terima kasih karena mas selalu siap bila aku

butuh.

Kepada semua pihak yang telah membantu penulis, tidak ada kata lain yang

paling indah untuk diucapkan selain ucapan terima kasih dan do'a kepada Allah

SWT. Semoga amal baik mereka semua dapat diterima dan mendapat balasan yang

berlipat dari-Nya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan saran serta kritik agar bisa membantu kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis mohon pertoloongan dan perlindungan

serta petunjuk, dan semoga tulisan kecil ini dapat bermanfaat bagi penulis dan siapa

saja yang membacanya.

Salatiga, September 2007

(9)

DAFTARISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN DEKLARASI... ii

HALAMAN NOTA PEMBIMBING...iii

HALAMAN MOTTO...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Penegasan Istilah... 4

C. Rumusan Masalah...5

D. Tujuan Penelitian... 6

E. Manfaat Penelitian... 6

F. Metode Penelitian... 7

G. Sistematika Penulisan Skripsi... 14

BAB II LANDASAN TEORI... 16

A. Madrasah... 16

1. Pengertian...16

2. Sejarah...17

3. Kurikulum... 18

4. Problematika Madrasah...20

5. Upaya-upaya Pembangunan Madrasah... 21

B. Tugas dan Peranan Orang Tua... ...23

(10)

D. 1 lasil Wawancara... 45

BAB IV ANALISA DATA...63

A. Analisis tentang Tingkat Ekonomi Orang T\ia yang Menyekolahkan Annknya di Madrasah Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupnten Boyolali... 63

B. Analisis tentang Kualitas ataupun Mutu Pendidikan di Madrasah Tempat Orang Tua Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali Menyekolahkan Anak Mereka... 68

1. MINKedokan... 70

2. MTs Muhammadiyah 07 Klego, Boyolali... 74

3. MTs Negeri Andong Boyolali... 76

4. MAN Suruh... 78

C. Analisis tentang Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya di Madrasah Desa Klego, Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali...82

1. Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya Berdasarkan Jenis Pekerjaan... 85

2. Motivasi Orang Tua Menyekolahkan Anaknya di Madrasah Berdasarkan Pendidikan Terakhir Orang Tua...89

BAB V PENUTUP... 93

A. Kesimpulan... 93

B. Saran-Saran...94

C. Penutup... 95

Daftar Pustaka

(11)

DAFTAR TABEL

halaman

TABEL I SARANA DESA... 36

TABEL II JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN...37

TABEL III KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT AGAMA TAHUN 2007...37

TABEL IV KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN

JENIS KELAMIN...37

TABEL V KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN

TAHUN 2007... 38

TABEL VI KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN

TAHUN 2007... 38

TABEL VII ORANG TUA YANG MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI

MADRASAH BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN...44

TABEL VII ORANG TUA YANG MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI

(12)

A. Latar Bclakang Masalah

Manusia diciptakan oleh Allah sebagai peivrima clan pelaksana ajaran.

Oleh karena itu ia dilempalkan pada kedudukan yang mulia. Unluk

mempertahankan kedudukannya dan bentuk pribadi yang bagus itu, Allah

melengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkannya menerima dan

mengembangkan ilmu pengetahuan, dan membudayakan ilmu yang dimilikinya.

Ini berarti bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk yang mulia adalah

karena: akal dan perasaan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, yang seluruhnya

dikaitkan kepada pengabdian pada pencipta, Allah SWT.1

Keluarga merupakan wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak.2 Kehadiran anak bagi suatu keluarga merupakan berkah, ia

adalah amanat yang harus dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu orang tua

dituntut untuk memahami segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan

anak, baik di rumah, di sekolah dan di masyarakat.

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,

karena dari merekalah anak-anak pertama kali mendapat pendidikan. Dengan

demikian bentuk pertama pendidikan terdapat dalam keluarga.3 Kewajiban orang

1 Zakiyah Darojat, Ilmu Pendidikan Islam., Bumi Aksara, Jakarta, 1996, him. 3

2 Zakiah Darojat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, CY. Ruhama, Bandung, 1994, him. 47

3 ibid., him. 33

(13)

2

tua mengandung tuntutan agar pemikiran dan renungannya tidak terbatas hanya

ingin mendapatkan keturunan, tetapi hendaknya rnelu.'is sampai mencakup

masalah pendidikan anak tersebut supaya menjadi anak yang sholeh. Artinya,

orang tua harus memikirkan pula masa depan anaknya, karena inilah seseorang

akan mampu menghargai dirinya, orang tua dan masyarakat.

Pada dasarnya para orang tua (khususnya orang tua muslim) menginginkan

pendidikan yang berkualitas, mengingat perkornbangan perubahan kebudayaan

yang semakin pesat. Maka dalam menghadapi perubahan tersebut, para orang tua

memberikan bekal pengetahuan tentang agama kepada anaknya sejak dini.

Dengan melihat fenomena tersebut, maka orang tua lebih termotivasi untuk

memasukkan anaknya ke madrasah.

Pada saat sekarang ini banyak lembaga pendidikan baik lembaga

pendidikan tersebut merupakan pendidikan umum maupun lembaga pendidikan

agama, di mana lembaga tersebut menawarkan berbagai macam solusi untuk

memberi pengetahuan keagamaan dan pengetahuan umum.

Di Desa Klego misalnya, masih banyak orang tua yang menyekolahkan

anaknya di madrasah. Padahal fenomena yang ada sekarang ini dapat dilihat

dengan jelas bahwa prestasi yang diperoleh madrasah jauh lebih rendah jika

dibanding dengan sekolah umum. Para orang tua berlornba-lomba untuk bisa

memasukkan anak mereka ke sekolah umum tapi pada kenyataannya tidak semua

orang tua demikian, karena masih banyak orang tua yang optimis memasukkan

(14)

Sebagian orang tua di Desa Klego menekankan kepada anak-anak mereka

untuk sekolah di madrasah. Bahkan ada di antara para orang baa tersebut yang

mengatakan kepada anaknya “kalau kamu tidak mau sekolah di madrasah lebih

baik kamu tidak usah sekolah”.

Dalam tatanan Islam, tanggung jawab pendidik terhadap anak didiknya

merupakan hal yang sangat menonjol yang diperhatikan. Orang tua sebagai

pendidik kodrnti bagi anaknya harus bertanggungjawab terhadap pendidikan anak

yang juga merupakan hak anak.

Kewajiban orang tua untuk mendidik anak dan keluarga terdapat dalam

firman Allah SWT:

• #* s O S I O &s 0 S , M Is S . "T ^ y

^ I 'jU i 1 ^s\(. L^jlL)

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka”.(Q.S. At-Tahnm:6)4

Penjelasan ayat tersebut adalah dengan jalan memberikan pendidikan

sebagai alat utama untuk menuntun manusia agar terhindar dari kesesatan hidup

dan juga penjagaan diri dari api neraka, karena dengan pendidikanlah petunjuk

dan informasi dari Al-Qur’an sebagai "Hudan” dapat diketahui dan dimengerti

serta diamalkan.

Memperhatikan latar belakang dan arti pentingnya pendidikan bagi anak

yang merupakan tanggung jawab orang tua untuk menuntun anak kepada jalan

mana yang ingin ditempuh, dan untuk mengetahui motivasi orang tua

(15)

4

menyekolahkan anaknya di madrasah, maka penulis ingin mengangkat sebuah

judul “MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI

MADRASAH (Studi Kasus di Desa Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali

Tahun Ajaran 2006/2007)”.

B. Penegasan Istilah

Untuk memperjelas maksud judul di atas dan supaya terhindar dari

kesalahan penafsiran, maka perlu penulis jelaskan sesuai dengan interpretasi yang

dimaksudkan.

1. Motivasi

Secara etimologi kata “motivasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu

motivation” yang berarti alasan, daya batin, dorongan.5 Motivasi adalah

segala sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu.

Untuk memperjelas judul skripsi maka indikator dari motivasi adalah

sebagai berikut:

a. Jarak sekolah

b. Biaya sekolah

c. Sarana dan prasarana

d. Tenaga pengajar

e. Pelayanan pendidikan

f. Mutu atau prestasi sekolah

g. Kurikulum atau program pembelajaran.

(16)

2. Orang tua

Orang tua adalah ayah, ibu kandung.6 Jadi orang tua terdiri dari ibu,

bapak atau wali yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak.

3. Madrasah

Madrasah adalah salah satu jenis lembaga pendidikan Islam yang

berkembang di Indonesia yang diusahakan di samping masjid dan pesantren.7

Madrasah yang ada di Indonesia meliputi Madrasah Ibtidaiyah (MI),

Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) baik negeri

maupun swasta.

C. Rumusan Masalah

Berpijak dari latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan

diteliti adalah motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Desa

Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali. Adapun rinciannya adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana tingkat ekonomi orang tua Desa Klego yang menyekolahkan

anaknya di madrasah?

2. Bagaimana kualitas ataupun mutu pendidikan di madrasah tempat orang tua

menyekolalikan anaknya?

3. Apa motivasi orang tua menyekolahkan anaknya ke Madrasah?

6 Em Zul Fajri, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, DIFA Publisher, him. 602

(17)

6

D. Hijuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di Madrasah Desa Klego

Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.

1. Untuk mengetahui tingkat ekonomi orang tua Desa Klego yang

menyekolahkan anaknya di madrasah.

2. Untuk mengetahui kualitas ataupun mutu pendidikan di madrasah tempat

orang tua menyekolahkan anaknya.

3. Untuk mengetahui apa motivasi orang tua menyekolahkan anaknya ke

madrasah.

E. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan

mengenai motivasi orang menyekolahkan anaknya di madrasah dengan

kepedulian orang tua tentang masa depan anak. Dalam hal ini penulis mencoba

untuk menganalisis data-data yang terkumpul tentang Motivasi Orang Tua

menyekolahkan anaknya di Madrasah (Studi Kasus di Desa Klego Kecamatan

Klego, Kabupaten Boyolali).

Secara praktis penelitian ini akan memberikan manfaat bagi para orang tua

(18)

G. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

A

w ,

\

x<

Pendahuluan meliputi latar belakaiig masalah, penegasan istilah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode

penelitian dan sistematika penulisan skripsi,

BAB II LANDASAN TEORI

Landasan teori dalam penelitian ini meliputi meliputi: madrasah, tugas

dan peranan orang tua, dan motivasi orang tua menyekolahkan anaknya

di madrasah.

BAB III HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan menguraikan tentang keadaan umum dan letak

geografis Desa Klego, keadaan sosial ekonomi penduduk, hasil

observasi tentang kualitas atau mutu pendidikan di madrasah tempat

orang tua menyekolahkan anaknya. Hasil arigket dan wawancara

tentang motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di madrasah Desa

Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali.

BAB IV ANALISIS DATA

Pada bab ini akan menguraikan analisis tentang status sosial atau

tingkat ekonomi orang tua yang menyekolahkan anaknya di madrasah

di Desa Klego Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali, analisis tentang

kualitas ataupun mutu pendidikan di madrastih tempat orang tua

(19)

15

menyekolahkan anaknya di madrasah di Desa Klego Kecamatan Klego

Kabupalen Boyolali.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini sebagai penutup penelitian berisi kesimpulan hasil

(20)

A. Madrasah 1. Pengertian

Madrasah ialah salah satu jenis lembaga pendidikan Islam yang

berkembang di Indonesia yang diusahakan di samping masjid dan

pesantren.15 Madrasah merupakan perpaduan antara pendidikan umum dan

pendidikan agama karena dalam ajaran Islam manusia hendaknya tidak

memisahkan antara urusan dunia dan akhirat. Sebelum madrasah, tempat-

tempat pendidikan adalah bukan tempat yang dipersiapkan khusus untuk

pendidikan. Masjid misalnya, adalah merupakan tempat yang multi guna,

selain fungsi utamanya untuk tempat ibadah, masjid juga menjadi sentrum

kegiatan masyarakat muslim. Dapat dikatakan bahwa, masyarakat muslim

pada masa-masa awal telah memperluas fungsi masjid. Mereka menjadikan

masjid sebagai tempat untuk ibadah, lembaga pengajaran, rumah pengadilan,

aula pertemuan, dan sebagainya. Itulah masjid sebelam lahirnya madrasah

yang merupakan tempat semua kegiatan.

Pendidikan Islam di Indonesia tidak bisa terlepas dari 3 misi, yaitu:

a. Menanamkan keimanan kepada para pese na didik

b. Menumbuhkan semangat dan sikap untuk mengamalkan ajaran-ajaran

Islam dalam rangka pembangunan

15 Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangannya, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1999, him. 7

(21)

17

c. Memupuk sikap toleransi di antara sesama pemeluk agama di Indonesia,

dengan cara saling memahami misi luhur masing-masing agama.16

2. Sejarah

Madrasah telah muncul sebagai lembaga pendidikan di dunia

pendidikan sejak abad kesebelas masih dan telah tumbuh berkembang pada

masa kejayaan pendidikan Islam. Diantaranya yang terkenal adalah madrasah

yang dibangun oleh Perdana Menteri Nizamul Mulk yang populer dengan

nama Madrasah Mizamiyah, demikian juga madrasah yang dibangun oleh

Zainuddin Zink, penguasa Syiria dan Mesir. Khusus untuk Indonesia,

perkataan madrasah baru populer setelah masuknya ide-ide pembaharuan

pemikiran Islam ke Indonesia pada awal abad kedua puluh dan

dikategorikanlah madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam yang

menyuarakan suara pembaharuan, berbeda de.igan pesantren yang dianggap

sebagai lembaga pendidikan tradisional.17

Madrasah merupakan transforrnasi dari masjid ke madrasah, tetapi

madrasah tetap menampakkan elemen masjid meskipun menunjukkan

perubahan dari segi kekhususan dalam penyelenggaraan pendidikan sampai

tingkat lanjutan. Secara fisik, madrasah abad pertengahan Islam pada

dasarnya adalah bangunan masjid yang ditambah lokal-lokal khusus untuk

pendidikan ('iwan) dan penginapan. Di samping itu, madrasah

mencerminkan transforrnasi dalam bidang administrasi dan manajemen

Maksum, op.cit., him. 9

(22)

berbeda dengan masjid, madrasah telah mengarah pada sistem pengelolaan

pendidikan yang lebih profesional karena madrasah memiliki aturan-aturan

tertentu yang menyangkut hampir seluruh komponen pendidikan.

Perkembangan madrasah di Indonesia mengalami konflik yaitu satu

pihak pemerintah ingin menjadikannya sebagai lembaga pendidikan nasional,

dengan memberi muatan-muatan non keagamaan, di lain pihak kalangan

madrasah khawatir akan fungsi pendidikan keagamaannya yaitu jika

madrasah dimasukkan ke dalam jajaran pendidikan nasional maka pengertian

pendidikan madrasah dalam hal ini dibatasi sebagai lembaga pendidikan

Islam yang berada dalam sistem pendidikan nasional yang ditempatkan di

bawah pembinaan departemen agama. Contoh konkrit dari lembaga

pendidikan madrasah ini adalah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah

Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

3. Kurikulum

Madrasah dapat diterima masyarakat luas karena tujuan dan

kurikulumnya yang sesuai dengan kecenderungan masyarakat dan dianggap

mewakili harapan masyarakat. Hal itu dapat ditinjau dari sudut pandang

sosial, keagamaan maupun ekonomi. Secara sosial keagamaan, madrasah

diterima masyarakat muslim pada waktu itu karena sesuai dengan lingkungan

dan keyakinannya. Kurikulum yang ada di madrasah adalah sama, hanya saja

untuk mata pelajaran agama di madrasah lebih banyak dan beragam. Mata

(23)

19

Kebudayaan Islam, Fiqh, A1 Qur'an, Hadits, Aqidah dan Akhlaq, sedangkan

di sekolah umum hanya pendidikan agama Islam.

Secara kultural, lembaga-lembaga pendidikan sekolah yang berciri khas

Islam ini belum dapat memikat hati sebagian umat Islam. Mungkin karena

berbagai faktor terutama bagi kalangan masyarakat muslim elite18 Sekolah-

sekolah yang bercirikan khas agama Islam secara struktural berada di bawah

naungan Departemen Agama, dari segi anggaran perolehan anggaran untuk

operasional pendidikan terdapat perbedaan antara lembaga-embaga

pendidikan yang berada di bawah naungan Departemen Agama dengan

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang bernama Departemen

Pendidikan Nasional). Hafiz Abbas mantan Pembantu Rektor IIKIP Jakarta,

mengemukakan bahwa selama ini ada perbedaan antara lembaga-lembaga

pendidikan di bawah Depag dengan Depdikbud. Misalnya anggaran tahun

1999/200C biaya pendidikan per siswa MIN (Ibtidaiyah) adalah Rp 19.000,-

sedangkan SD Rp 100.00,- (1:5,2), MTsN (Tsanawiyah) Rp 33.000,-,

sedangkan SMPN Rp 46.000,- (1:1,4), untuk MA (Aliyah) dibanding SMUN

(1:1,4) untuk IAIN dibanding universitas negeri (1:3).19

Disebabkan perbedaan anggaran tersebat, maka terjadi pula perbedaan

dalam pengadaan sarana fisik serta kegiatan pendidikan yang bersifat non

fisik lainnya. Permasalahan lain yang muncul adalah kekurangan tenaga

19

Haidar Putra Daulay, op.cit., him. 49

(24)

pengajar, guru-guru yang sesuai dengan bidang studi dan keahliannya. Hal itu

akan kelihatan jelas pada madrasah-madrasah swasta.

4. Problematika Madrasah

Menurut Haidar ada beberapa problematika yang dihadapi madrasah

antara lain:

a. Hambatan Struktural dan Kultural

Secara struktural madrasah berada dalum lingkungan Departemen

Agama, maka tanggung jawab pembiayaan juga oleh Departemen Agama

sehingga dari segi anggaran untuk operasional pendidikan terdapat

perbedaan antara lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan

Departemen Agama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Terntunya hal tersebut juga berakibat pada mutu madrasah dan juga

output dari madrasah tersebut. Secara kultural, madrasah belum menjadi

tipe sekolah ideal bagi kebanyakan umat Islam menengah ke atas.

b. Tenaga Pendidik

Madrasah kekurangan tenaga pendidik yang sesuai dengan profesi,

terutama guru mata pelajaran umum seperti matematika, IPA dan bahasa

Inggris. Padahal guru menduduki posisi yang penting dalam kesuksesan

belajar siswa.

c. Sarana dan Fasilitas

Banyak madrasah yang masih memiliki sarana dan fasilitas

(25)

21

dinegerikan. Dalam hal ini terkait erat dengan anggaran pendidikan yang

dialokasikan untuk madrasah serta partisipasi masyarakat.

d. Struktur Kurikulum

Ada beberapa persoalan berkenaan dengan struktur kurikulum:

pertama, beban kurikulum di madrasah lebih berat dari sekolah umum.

Kedua, bagaimana supaya isi kurikulumnya dapat membentuk

profesionalisme guna memiliki keterampilan tertentu sebagai bekal dalam

memasuki dunia kerja.

5. Upaya-upaya Pembangunan Madrasah

Dalam upaya meningkatkan kualitas menurut Haidar ada beberapa hal

yang perlu dilakukan, yaitu:

a. Pembangunan Struktural dan Kultural

Secara struktural madrasah berada dalam lingkungan Departemen

Agamas sehingga tanggung jawab pembiayaannya berada di pundak

Departemen Agama. Dampaknya terdapat kepincangan dalam pendanaan.

Diskriminasi seperti ini harus diakhiri. Mengakhiri ddak mesti madrasah

berada di bawah naungan diknas atau pemda. Tetapi yang perlu

diperhatikan adalah alokasi pembiayaan tidak berbeda antara madrasah

dan sekolah, jadi yang perlu dihitung adalah unit cost (biaya) peristiwa

dan unit cost itu harus sama antara sekolah dan madrasah.

Secara kultural untuk pembangunan madrasah perlu dibangun

(26)

sekolah, para pengawas, kepala sekolah, guru, orang tua, siswa serta

seluruh anggota masyarakat.

b. Pembangunan Tenaga Pendidik

Untuk mengatasi masalah tenaga pendidik yang harus dilakukan

yaitu dengan mengadakan penataran bagi guru dalam bidang mata

pelajaran tertentu. Setidaknya ada 4 kompetensi pokok yang mesti

dimiliki oleh tenaga pendidik, yaitu:

1) . keilmuan, pendidik harus memiliki ilmu pengetahuan yang lebih luas

2) . ketrampilan, mengkomunikasikan ilmu kepada peserta didik

3) . manajerial, misalnya tentang supervisor, administrator dan lain-lain

4) . moral akademik, yaitu pendidik mesti menjadi contoh atau panutan.

c. Pembangunan Sarana dan Fasilitas

Dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah menyamakan anggaran

untuk madrasah dan sekolah dari pemerintah dan juga perlu adanya

partisipasi dari masyarakat.

d. Pembangunan Struktur Kurikulum

Agar tercapai esensi madrasah sebagai sekolah yang berciri khas

Islam, kurikulum perlama yang diaplikasikan di madrasah persis sama

dengan kurikulum yang dipakai di sekolah umum baik materinya dan

waktu pelaksanaannya. Di samping itu maka pelaksanaan kurikulum

agama tidak hanya berfokus kepada intra kurikuler, ko kurikuler dan

(27)

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Keadaan Uraum Desa Klego

1. Letak Geografis Desa Klego

Desa Klego merupakan salah satu dari beberapa kelurahan yang

terdapat di Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali. Adapun batas wilayah

Desa Klego adalah sebagai berikut:

a. Sebelah barat desa berbatasan dengan Desa Tretes

b. Sebelah timur desa berbatasan dengan Desa Bade

c. Sebelah selatan desa berbatasan dengan Desa Blumbang

d. Sebelah utara desa berbatasan dengan Desa Nggandu

Jika dilihat dari administrasinya, maka Desa Klego terdiri atas 5 dukuh

yang dibagi menjadi 5 RW dan 24 RT.

Mengenai arbitrasi atau jarak dari pusat pemeriritahan adalah sebagai

berikut:

a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 300 m

b. Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten 30 km

c. Jarak dari pusat pemerintahan propinsi 100 km

Ketinggian wilayah desa/kelurahan dari permukaan adalah 252 mdpl,

suhu minimum 18°C dan suhu maksimum 32°C.

(28)
(29)

37

Untuk lebih jelasnya penulis uraikan pada tabel di bawah ini:

Tabel II

(30)
(31)

Y )

STKUKTUK IM’.MKRINTAIIAN l)KSA KIJ‘.GO

KABUI’ATKN BOYOLALI l AIllJIN 2006/2007

B. Gambaran Umum Madrasah

Madrasah-madrasah tempat orang tua Desa Klego menyekolahkan anak-

anak mereka adalah:

1. MINKedokan

MIN Kedokan Klego Kab. Boyolali, terletak sekitar 600 m dari pusat

pemerintahan Kecamamatan Klego. Madrasah ini adalah satu-satunya

madrasah yang ada di Desa Klego. MIN Kedokan memiliki pengorganisasian

yang bagus dan manajemen yang baik, sehingga prestasi madrasah ini juga

baik. Setiap tahunnya MIN Kedokan mendapatkan murid yang tidak sedikit.

Sarana dan prasarana yang ada di MIN Kedokan adalah:

a. Ruang belajar ada 6 kelas

(32)

r . Kiinng (.’til u ;id;i I

il. Kuniig |>i*i |)iisl:ik;i;iu ada I

c . R u lin g k o m p u t e r ada I

I'. R u a n g l IK S :u la I

g. Ruang Laboratorium ada I

h. Musholln sekolah ada I

i. Komputer ada 7 unit, 5 unit untuk kegiatan siswa, 2 unit untuk kegiatan

administrasi

j. 1 laptop untuk kegiatan belajar mengajar bagi para guru yang sudah

mampu mengoperasikannya.

Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang ada di MIN Kedokan antara

lain:

a. Pramuka wajib, yang diikuti oleh semua siswa kelas 4, 5 dan 6

b. Komputer wajib, yang diikuti oleh semua siswa 4, 5 dan 6 yang

dilaksanakan sesuai jadwal

c. Bahasa Inggris wajib, diikuti oleh semua siswa kelas 3, 4, 5 dan 6 yang

dilaksanakan sesuai jadwal

d. Les mata pelajaran, diikuti oleh siswa kelas 6 dalam rangka persiapan

menghadapi ujian akhir.

2. MTs Muhammadiyah 07 Klego

MTs Muhammadiyah 07 Klego Kab. Boyolali terleiak sekitar 3 km dari

(33)

41

SLTP Muhammadiyah 06 Klego Kabupaten Boyolali. Namun kedua sekolah

tersebut memiliki kepengurusan atau organisasi sendiri-sendiri. MTs

Muhammadiyah 07 Klego setiap tahunnya menerima siswa hanya sekitar 80

siswa dan terbagi menjadi dua kelas.

Sarana dan prasarana yang ada di MTs Muhammadiyah 07 Klego di

antaranya adalah:

a. Ruang belajar atau ruang kelas ada 6

b. Ruang Kepala Madrasah ada 1

c. Ruang guru dan TU dalam satu ruangan

d. Ruang perpustakaan ada 1

e. Ruang komputer ada 1

f. Masjid sekolah ada 1

g. Komputer ada 10 unit, 9 unit untuk kegiatan ekstra kurikuler dan 1 unit

untuk kegiatan administrasi.

Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang ada antara lain:

a. Komputer, diikuti oleh siswa yang berminat dan kegiatan ini tidak gratis

b. Pramuka, diikuti oleh semua siswa kelas 1.

3. MTs Negeri Andong Kabupaten Boyolali

MTs Negeri Andong Kabupaten Boyolali terletak sekitar 6 km dari pusat

pemerintahan Kecamatan Klego. Siswa dari MTs Negeri Andong ini datang

dari berbagai wilayah, bukan hanya dari Kecamatan Andong. Setiap tahunnya

(34)

S;11:111;i tlan pi;i s;h;m ynng ada <1i M l's Negeri Andong autara lain:

a. Ruang. kolas a<la 27

I). Kuang kepala srkolali

c. Kuang guru

cJ. Kuang TIJ

e. Perpustakaan

1'. Laboralorium

g. Ruang komputer

h. Ruang UKS

i. Musholla sekolah

j. Komputer yang digunakan untuk kegiatan ekstra kurikuler dan

administrasi.

Kegiatan ekstra kurikuler yang ada di MTs Negeri Andong antara lain:

a. Pramuka wajib untuk kelas satu

b. Drumb band diikuti oleh siswa terpilih

c. Komputer

d. Menjahit

e. PBB wajib untuk kelas satu.

4. MAN Suruh Kabupaten Semarang

MAN Suruh terletak sekitar 24 km dari Desa Klego. MAN Suruh

dikelilingi oleh empat pondok pesantren. Madrasah ini sudah banyak dikenal

(35)

43

daerah misalnya Klego, Wonosegoro, Susukan, Gunung Pati, Bringin dan

lain-lain.

Sarana dan prasarana yang terdapat di MAN Suruh Kabupaten

Semarang antara lain:

a. Ruang kelas yang cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar

b. Ruang kepala sekolah

c. Ruang guru

d. Ruang TU

e. Ruang komputer

f. Ruang BP

g. perpustakaan yang lengkap

h. Laboratorium IPA

i. Musholla sekolah

j. Kantin sekolah

k. Ruang OSIS

l. Ruang pramuka

m. Lapangan olahraga

n. Komputer yang digunakan untuk ekstra kurikuler siswa dan administrasi

sekolah.

Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang terdapat di MAN Suruh antara

lain:

(36)

b. Bimbingan ibadah

c. Karya ilmiah

d. Kursus Bahasa Arab dan Bahasa Inggris

e. Olahraga

f. Pramuka

g. PMR

h. Seni musik

i. Komputer.

Keempat madrasah tersebut adalah madrasah yang dianggap unggul dan

para orang tua Desa Klego biasanya menyekolahkan anak mereka ke madrasah-

madrasah tersebut selain ke sekolah umum.

C. Hasil Penelitian

Secara umum di Desa Klego, jumlah siswa sekolah ada 933 anak, yang

sekolah di madrasah ada 189 anak dari berbagai lapisan dan tingkat penghasilan

yang berbeda. Dalam skripsi ini penulis akan menganalisis motivasi orang tua

menyekolahkan anaknya di madrasah adalah berdasarkan pada mata pencaharian

dan pendidikan orang tua.

Tabel VII

Orang Tua yang Menyekolahkan Anaknya di Madrasah Berdasar Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah

1 Petani 63 orang

2 Wiraswasta 87 orang

(37)

45

alasannya. Padahal dia itu sudah kelas 5 tapi masih juga belum bisa ngaji. SD

tempat Eko sekolah yang dulu itu kan agak jauh dari rumah, jadi seharusnya

Eko dari sekolah langsung pulang ke rumah, e... malah dolan dulu ke rumah

temannya. Makanya, akhirnya saya pindahkan saja dia ke MI agar saya tu bisa

ngawasi langsung dari rumah karena jarak rumah dengan MI sangat dekat.

Dan saya juga berharap setelah Eko pindah ke MI dia jadi bisa ngaji dan mau

disuruh berangkat ngaji, karena kan kalau dia tidak mau ke masjid buat ngaji

dia akan tertinggal oleh teman-temannya.”

Terkait masalah mutu madrasah, Sk menuturkan:

“... MIN Kedokan itu sangat berbeda dengan yang dulu. Dulu MIN Kedokan itu tidak maju seperti sekarang, tidak pernah menang kalau ikut lomba- lomba. Tapi sekarang malah MIN Kedokan yang selalu menang dalam perlombaan. Contohnya, MIN Kedokan pernah memenangkan lomba pidato

bahasa Inggris tingkat MI se Jawa Tengah. Itu hebat kan, mbakT'

“Sekolah di MIN Kedokan itu sangat murah, mbak. Karena saya tu mbayar

SPP-nya katanya sih sudah ada dana dari BOS gitu, jadi ya tidak berat buat bayar sekolah. Walaupun saya memang tetap harus bayar uang buat beli

seragam dan buku, tapi untuk seragam tidak tiap tahun kok''

Untuk sarana dan prasarana yang ada di MIN Kedokan, beliau

(38)

Sarana dan prasarana yang ada di MIN Kedokan sudah sangat lengkap, mbak. Seperti gedung sekolah yang sudah bagus, punya musholla sendiri, ada komputer yang digunakan untuk ekstra kurikuler dan administrasi, juga sudah ada laptop, perpustakaan dan lain-lain.”

Penulis juga bertanya apakah jarak merupakan alasan mengapa Sk

menyekolahkan anaknya ke madrasah. Beliau menjawab: “... sebenarnya

tidak, tapi kebetulan memang jarak rumah saya dengan madrasah juga dekat.”

Tentang tenaga pengajar, pelayanan pendidikan dan kurikulum

pendidikan, menurut Sk adalah:

“Setahu saya, guru-guru yang mengajar di MIN Kedokan orangnya

pintar-pintar dan masih muda. Jadi mungkin karena itulah MIN Kedokan menjadi semakin maju. Pelayanan pendidikannya saya kira memuaskan karena di MIN Kedokan sangat memperhatikan waktu. Kurikulum pendidikan di MIN

Kedokan saya rasa sama dengan di sekolah umum. Malch kalau di madrasah

ada ilmu agama lebih banyak.”

2. St - W (Karang Anyar, Senin, 2 Juli 2007, pukul 11.00 - 12.00 WIB)

Penuturan St tentang motivasinya menyekolahkan anak di madrasah

adalah:

“Saya menyekolahkan anak saya di madrasah itu biar dia tahu tentang ilmu agama karena saya tidak mampu memberikannya sendiri di rumah. Saya tuga

tidak banyak tahu tentang ilmu agama, padahal saya menyadari mbak kalau

ilmu agama itu juga penting untuk kita. Makanya sebelum terlambat, biar anak saya yang paham dan natni kan saya bisa tanya ke dia.”

Jarak MIN Kedokan yang jauh dari rumah menurut penulis bukan

menjadi masalah bagi ST untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah. Hal ini

seperti yang ST katakan: “Ya mbak, memang MI Kedokan agak jauh dari

(39)

47

Bagaimana tentang sarana dan prasarana yang ada di madrasah tempat

anak anda sekolah? St menjawab: wah, kalau soal itu saya kurang tahu,

mbak. Karena ya... saya sendiri jarang di rumah, lebih banyak ke kota kalau

pas ada borongan pekerjaan. Tapi kelihatannya lengkap.”

Penulis bertanya tentang biaya pendidikan di madrasah tersebut apakah

mahal atau murah atau sama saja dengan sekolah umum, ST menjawab:

sekolah di MIN Kedokan itu menurut saya murah. Apalagi bila dibandingkn

d e n g a n d i s e k o la h - s e k o la h u m u m . ” L a lu a p a m u r a h n y a b ia y a p e n d id ik a n d i

MIN tersebut juga menjadi alasan untuk bapak menyekolahkan anak anda di

MIN Kedokan? St menjawab: “... tidak mbak, karena saya lebih sreg anak

saya sekolah di madrasah walaupun penghasilan saya pas-pasan. Sekolah di

MIN itu bisa dapat dua ilmu sekaligus

Untuk masalah tenaga pengajar, pelayanan pendidikan, kurikulum atau

mata pelajaran yang ada di MIN Kedokan, St menuturkan:

“... tenaga pengajarnya saya kurang tahu mbak, saya tidak kenal dekat dengan

mereka. Tapi saya yakin mereka guru-guru yang pintar. Pelayanan pendidikan saya rasa memuaskan karena anak saya Priska selalu pulang ke rumah tepat jam satu siang. Jadi saya rasa di MIN Kedokan itu sangat menghargai waktu.

Mata pelajaran yang diajarkan di MI itu sama dengan di SD, cuman bedanya,

di MI itu untuk pelajaran agama lebih banyak. Maka dari itu saya menyekolahkan Priska ke MI.”

3. Ea - W (Kedokan, Senin, 2 Juli 2007, pukul 15.00 - 16.30 WIB)

Ketika penulis bertanya tentan motivasi Bapak Ea menyekolahkan

anaknya di madrasah, Bapak EA menjawab:

saya tu kepingin anak saya selain mendapatkan ilmu umum, dia juga

(40)

ditanamkan kepada anak sejak dini. Kalau cuman ngaji ke masjid itu menurut saya belum cukup. Makanya saya menyekolahkan anak saya ke MI, dan juga jarak MI dengan rumah saya itu juga lumayan dekat. Selain itu, teman-teman

Dewi yang sekolah di MIN Kedokan juga banyak.”

Berkaitan dengan biaya pendidikan dan sarana prasarana yang ada di

menyekolahkan anak saya di MIN Kedokan karena sarana dan prasarana yang ada di sana juga sudah lengkap dan sudah sangat menunjang untuk kegiatan belajar mengajar. Di sana tu sudah ada komputer, laptop, padahal di sekolah

setingkat MI tu kelihatannya baru MIN Kedokan yang sudah punya komputer

untuk ekstra kurikuler siswa .”

Tentang tenaga pengajar, pelayanan pendidikan dan kurikulum yang ada

di madrasah tersebut, EA menjawab:

guru dan kepala sekolah di MI itu setahu saya pintar-pintar, mbak. Karena

di sana gurunya masih muda-muda, pastinya masih semangt dan belum begitu banyak masalah. Pelayanan pendidikannya sangat memuaskan karena di MIN

Kedokan sangat menghargai waktu. Saya itu kadang malah sampe kasian liat

Dewi jam satu pulang dari sekolah nanti jam 2 harus berangkat lagi buat les

Bahasa Inggris atau komputer. Padalah masih MI aja sudah ketat seperti itu.”

4. La- T (Karang Anyar, Selasa, 03 Juli 2007, pukul 15.00 - 16.15 WIB)

Penuturan La tentang madrasah dan motivasi menyekolahkan anaknya di

madrasah adalah:

“... saya ini menyekolahkan anak saya di MI karena saya tu pingin anak saya

jadi orang yang pintar ilmu dunia dan imu akhirat. Saya memang selalu menyekolahkan anak saya ke madrasah entah itu MI atau MTs. Ya... walaupun kata orang sekolah di madrasah itu ijazahnya tidak bisa buat cari kerja, tapi

saya tidak peduli apa kata mereka. Yang jelas saya mantep dan masalah rizki

Allah yang tahu. Lak iya to mbakl Mata pelajaran yang diajarkan di madrasah

(41)

umum. Jadi kan saya ndak perlu khawatir dia tidak tahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan agama.”

Ketika penulis bertanya tentang biaya pendidilcan dan sarana serta

prasarana yang ada di madrasah apakah sudah sesuai dengan harapan La

mutunya sangat bagus, juga sering menang dalam perlombaan-perlombaan

yang diikuti bukan hanya di tingkat kecamatan tetapi juga di tingkat

Kabupaten Boyolali.”

Bagaimana tentang tenaga pendidik, pelayanan pendidikan dan

kurikulum di sana, La menjawab:

guru di MIN Kedokan sekarang banyak yang abru dan masih muda-muda. Kelihatannya mereka juga cukup pintar. Peiayanan pendidikan yang ada di MIN Kedokan memuaskan karena selain belajar di dalam jam pelajaran, juga di luar pelajaran yang bertujuan untuk mematangkan mata pelajaran yang dianggap sulit seperti Bahasa Inggris, matematika dan lain-lain. Kurikulum di MI sudah sesuai dengan harapan saya karena selain mata pelajaran umum, ada juga pelajaran agama.”

5. Sa - T (Karang Anyar, Selasa, 03 Juli 2007, pukul 16.00 - 17.30 WIB)

Ketika ditanya tentang motivasi menyekolahkan anaknya di madrasah,

(42)

hanya seorang petani, tapi saya sangat senang dan bangga bisa menyekolahkan anak saya ke MIN Kedokan.”

Berkaitan dengan biaya pendidikan dan sarana prasarana yang ada di

MIN Kedokan, Sa mengatakan:

"... sekolah di MIN Kedokan itu murah sekali, bahkan sudah beberapa tahun tcrakhii ini SIM' untuk siswa digiatiskan. Paling saya anna disunili unluk membayar buku dan seragam. Sarana dan prasarana di sana kelihatannya lengkap tu, mbak. Tapi saya sendiri juga tidak tahu jelas sih, karena saya jarang pergi ke sana. Paling kalau ada undangan rapat. Kalau masalah gedungnya sih lengkap mbak. Di sana juga sudah ada musholla sendiri, tapi kalau perlengkapannya saya kurang tahu.”

Tentang keadaan guru dan kepala sekolah di MIN Kedokan, Sa tidak

begitu tahu. Ini karena jarak rumahnya yang jauh dengan MIN Kedokan, juga

kesibukan Sa dalam mencari uang sepertti penuturannya: ”... saya kurang

tahu tu mbak masalah gurunya, bagaimana kepala sekolahnya disiplin atau

tidak. karena sayakan p etal. Jadi lebih banyak menghabiskan hari-hari saya

di sawah kalau ndak ya di pasar.”

6- Wk - T (Kedokan, Kamis. 04 Juli 2007, pukul 14.30 - 16.00 WIB)

Selain d. MIN Kedokan, ada juga orang tua sebagaimana Bapak Wk

yang menyekolahkan anaknya di MAN Suruh meskipun jarak MAN Suruh

dengan rumah Bapak Wk itu sekitar 24 km. Ketika penulis bertanya tentang

apa yang menjadi motivasi menyekolahkan anaknya di MAN Suruh, Wk

(43)

51

•• .. masalahnya gini mbak. sekolah umum yang mutunya bagusi

daerah sini sihbanyak, tapi kalau MAN yar.g mutunya ba8us “

setahu saya memang jauh-jauh misalnya di MAN 1 Salattga, MAN Boyola , MAN I Surakartaa dan MAN Suruh. Dari semua MAN tersebut, yang palmg dekat adalah MAN Suruh dan MAN Suruh itu sudah dikenal di daerah sini. Setiap tahunnya anak-anak daerah sini pasti ada yang sekolah di sana. Saya menang selalu menyekolahkan anak-anak saya ke sekolah agama karena saya menyadari saya hanya seorang petani yang tidak banyak tahu tentang pengetahuan baik umum maupun agama. Jadi saya menyekolahkan anak saya ya biar dia tahu selain ilmu umum juga ilmu agama, karena setahu saya

dibandingkan dengan di sekolah-sekolah umum, di MAN Suruh lebih murah. Tentu saja ini juga salah satu alasan mengapa saya menyekolahkan anak saya ke MAN. Sarana dan prasarana yang ada di MAN Suruh setahu saya len^kap

mbak dan sudah cukup memadai untuk kegiatan belajar mengajar.”

Penulis juga bertanya tentang bagaimana tanggapan Wk mengenai guru

dan kepala sekolah yang ada di MAN Suruh. Tetapi, tidak banyak komentar

(44)

Ketika penulis bertanya tentang motivasi Rm menyekolahkan anaknya di MTs

Negeri Andong, Rm menjawab:

saya memang selalu menyekolahkan anak saya ke madrasah entah itu MI, MTs atau MAN karena menurut saya pendidikan agama itu sanat penting dan juga harus dikuasai, tidak hanya ilmu umum. Syukur-syukur keduanya itu bisa seimbang. Makanya saya selalu menyekolahkan anak-anak saya ke madrasah karena di madrasah selain ada mata pelajaran umum, 30%-nya adalah pelajaran agama. Kalau di sekolah umum itu pelajaran agama Islam sangat sedikit yaitu hanya 2 jam per minggu.”

Tentang sarana dan prasarana yang ada di MTs Negeri Andong apakah

sudah sesuai dengan biaya yang dikeluarkan orang tua, Rm menjawab:

“.... sarana dan prasarana yang ada di MTs Negeri Andong menurut saya

sudah lengkap kok mbak. Ya... mbak tahu sendiri kan walaupun madrasah tapi

kalau sudah negeri kan lumayan diperhatikan oleh pemerintah, tidak seperti madrasah-madrasah swasta yang nyaris bubar karena tidak ada perhatian yang maksimal dari pemerintah dan muridnya pun juga tidak ada. Biaya pendidikan yang saya keluarkan murah, tapi biaya sebenarnya bukan alasan utama saya menyekolahkan anak saya di madrasah. Saya hanya ingin anak saya bisa ilmu dunia juga ilmu akhirat.”

Berkaitan dengan guru dan kepala sekolah yang mengajar di MTs Negeri

Andong, Rm mengatakan:

“... saya rasa guru dan kepala sekolah yang mengajar di sana profesional karena untuk menjadi guru di MTs Negeri Andong tidak mudah, juga dilihat dari prestasi yang telah diraih serta kemajuan madrasah itu terjadi karena mereka adalah orang-orang yang ahli.”

8. Mh - PNS (Kedokan, Jumat, 05 Juli 2007, pukul 14.30 - 16.00 WIB)

Lain halnya dengan penuturan Mh yang juga selalu menyekolahkan

anaknya di madrasah favorit melainkan madrasah swasta yaitu di MTs

Muhammadiyah 07 Klego. Ketika penulis tanya tentang apa motivasi Mh

(45)

53

sebenarnya saya juga tidak memaksa anak saya mau sekolah di mana, saya hanya menganjurkan kepada anak-anak saya untuk sekolah di MTs tersebut karena saya dulunya sudah bertahun-tahun mengabdi di MTs itu. Saya juga tahu walaupun madrasah tersebut swasta, tidak begitu maju tapi output dari madrasah tersebut bagus dan juga mudah untuk masuk sekolah yang menjadi incaran mereka. Selain itu, saya tidak mau kalau anak saya tumbuh dewasa tetapi dia tidak tahu sama sekali tentang ilmu agama. Makanya saya selalu menyekolahkan anak saya ke madrasah karena di madrasah itu selain ada ilmu umum juga ada ilmu agama. Jadi, di sana siswa bisa tiap hari mendapatkan ilmu agama.”

Dalam hal biaya pendidikan dan sarana prasarana sekolah, apakah sudah

lengkap dan sesuai dengan SPP yang dibayarkan orang tua di MTs tersebut,

Mh menjawab:

“... biaya untuk sekolah di MTs itu lebih murah bila dibandingkan dengan di sekolah-sekolah umum. Tapi menurut saya, ini bukan masalah walaupun untuk sebagian besar orang yang menyekolahkan anaknya ke MTs tersebut adalah karena biaya pendidikan di MTs lebih murah jika dibandingkan

untuk ekstra kurikuler tapi itu bukan milik MTs sendiri melainkan milik MTs dan SLTP M.”

Bagaimana dengan keadaan tenaga pengajar, pelayanan pendidikan daan

kurikulum di MTs Muhammadiyah tersebut, Mh menuturkan:

“... guru yang mengajar di sana kebanyakan adalah GTT (Guru Tidak Tetap)

yang masih nyambi ngajar di tempat-tempat lain. Guru yang sudah negeri

juga ada tapi cuman kadang tidak sesuai dengan jurusan mereka. Misalnya,

wong guru PAI kuliahnya di IAIN kok mengajar Fisika, ya gtmana sekolahnya

mau maju? Pelayanan pendidikan di MTs Muhammadiyah 07 Klego menurut saya kurang memuaskan karena sering ada jam yang kosong dan untuk

mengisi waktu tersebut paling siswanya disuruh nyatet. Kurikulum yang

diajarkan di sana sama dengan di sekolah umum, cuman kalau di MTs itu ada

(46)

9. Ir - PNS (Kedokan, Sabtu, 07 Juli 2007, pukul 14.30 - 16.00 WIB) ekstra kurikuler siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar sudah menggunakan laptop. Saya memindahkan anak saya karena mata pelajaran yang diajarkan di MIN Kedokan sama dengan di sekolah umum, hanya saja kalau di MI itu mata pelajaran agamnya lebih banyak. Jadi anak saya selain pintar ilmu umum juga pintar ilmu agama.”

Selain itu penulis juga bertanya tentang bagaimana pengajarnya dan

pelayanan pendidikan yang ada di MIN Kedokan tersebut, Ir menjawab:

“... guru di MIN Kedokan semakin maju seperti sekarang ini. Guru yang mengajar di MIN Kedokan sudah dibagi menjadi guru bidang studi selain guru kelas. Jadi, para guru akan semakin fokus kepada bidang studi yang diampunya. Di MIN Kedokan, selain pelajaran biasa juga ada kegiatan ekstra kurikuler seperti pramuka, komputer, les bahasa Inggris dan les mata pelajaran kalau sudah mendekati tes.”

10. Nd - SMU (Kedokan, Sabtu, 07 Juli 2007, pukul 16.00 - 17.30 WIB)

Penulis bertanya kepada Nd tentang motivasi Nd menyekolahkan

anaknya di madrasah, Nd menjawab:

(47)

55

Boyolali, ya walaupun tidak dapat juara satu tapi dapat juara harapan satu.

Lumayan mbak daripada tidak menang sama sekali.”

“Biaya di MIN Kedokan itu sangat murah karena sekarang ini juga ada dana BOS. Paling saya hanya keluar uang itu buat uang saku, beli buku dan

seragam. Seragam itu juga ndak tiap tahun. Guru yang mengajar di sana saya

rasa juga sudah profesional karena mereka masih muda-muda, masih semangat-semangatnya dan setahu saya banyak yang sudah SI dan negeri. Kepala sekolah MIN Kedokan itu sangat demokratis dan disiplin, makanya MIN Kedokan ini semakin maju.”

Bagaimana dengan pelayanan pendidikan yang diberikan MIN Kedokan

untuk siswa di sana, Nd menjawab:

di MIN Kedokan itu untuk kelas tiga sampai enam pelajaran dimulai dari jam 07.00 WIB sampai jam satu, padahal di SD tidak sampai jam segitu. Di sana juga ada sistem denda yang harus dibayar bagi sisa yang tidak

mengerjakan pekerjaan rumah. Kata anak saya sih Rp 500 dan uangnya nanti

masuk kas. Di MIN Kedokan juga ada kegiatan ekstra kurikuler yaitu komputer, pramuka dan les bahasa Inggris. Yang jelas saya merasa sangat puas anak saya sekolah di MIN Kedokan.”

11. Sj - SLTP (Ngembat, Minggu, 8 Juli 2007, pukul 14.00 - 15.30 WIB)

Sj adalah orang tua yang selalu menyekolahkan anaknya ke madrasah.

Walaupun jarak madrasah tempat anaknya sekolah itu sangat jauh dari rumah,

tapi Sj tetap menyekolahkan anaknya di sana. Ketika penulis bertanya tentang

motivasi Sj menyekolahkan kedua anaknya di madrasah, Sj menjawab:

“... saya memang selalu menyekolahkan anak-anak saya ke madrasah karena menurut saya pendidikan agama Islam itu perlu ditanamkan sejak dini, agar anak itu tahu tentang agama dan dasar-dasar agama dan biar anak saya itu bisa membedakan antara yang benar dan yang salah. Kalau kebanyakan orang

menatakan bahwa sekolah di madrasah itu nanti ijazahnya ndak dipakai dan

susah buat cari kerja, menurut saya itu salah. Toh banyak orang yang dulunya dari madrasah tapi dia juga bisa jadi orang sukses. Saya rasa itu tergantung pada masing-masing orang.”

Ketika penulis bertanya tentang jarak madrasah tersebut dengan rumah,

(48)

saya selalu menyekolahkan anak saya di MIN Kedokan, MTs Negeri dibandingkan dengan sekolah umum yang setingkat. Sementara saya hanya seorang petani yang tentunya akan merasa berat bila anak seaya sekolah di sekolah yang mahal. Di madrasah itu selain tidak begitu mahal, anak saya juga akan mendapatkan ilmu umum dan ilmu agama.”

Tidak ketinggalan penulis juga bertanya tentang sarana dan prasarana

yang ada di madrasah tersebut apakah sudah memadai untuk kegiatan belajar

mengajar siswa atau belum, Sj menjawab: “... sarana dan prasarana yang ada

di madrasah-madrasah tersebut sudah lengkap.”

Penulis juga bertanya tentang guru dan kepala sekolah yang ada di

madrasah tersebut apakah mereka benar-benar guru yang profesional atau

belum, Sj menjawab: “... kalau setahu saya ya ada yang sudah ahli, ada yang

belum begitu ahli.”

12. Tk - SD (Karang Anyar, Senin, 9 Juli 2007, pukul 14.30 - 15.30 WIB)

Selanjutnya, motivasi menyekolahkan anaknya di madrasah menurut Tk

adalah:

”... saya tidak menganjurkan anak saya untuk sekolah ke madrasah atau ke mana, yang penting murah. Kan memang sekolah di madrasah itu bayarnya lebih murah, jadi ya ndak apa-apa kalau anak saya sekolah di Sana karena saya sendiri hasilnya juga pas-pasan dan paling setelah lulus SMP anak saya juga sudah tidak melanjutkan ke SMA.”

Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang ada di MTs

Muhammadiyah apakah sudah lengkap dan cukup memadai atau masih

(49)

57

Untuk masalah guru dan kepala sekolah yang mengajar di MTs

Muhammadiyah, Tk tidak memberikan komentar. Dia hanya mengatakan: “...

saya tidak begitu tahu mbak tentang bagaimana guru dan kepala sekolah di

sana karena saya juga jarang pergi ke sekolah.”

13. Sk - SD (Karang Anyar, Selasa, 10 Juli 2007, pukul 15.45 - 17.30 WIB) dibandingkan dengan sekolah-sekolah umum. Apalagi kan saya ini orang

ndak punya, jadi kan buat hidup sehari-hari saja susah, apalagi buat bayar sekolah di tempat yang mahal.”

Berhubungan dengan sarana dan prasarana yang ada di MTs

Muhammadiyah 07 Sk mengatakan:

“... setahu saya perlengkapan yang ada di MTs Muhammadiyah 07 itu belum lengkap dan belum begitu menunjang untuk kegiatan belajar anak-anak. Peralatannya masih sangat sederhana dan belum modern. Ruang kelasnya juga belum begitu tertata rapi sehingga siswa belum bisa kerasan di dalam kelas.”

Kemudian penulis juga bertanya tentang guru dan kepala sekolah,

pelayanan pendidikan serta kurikulum yang diajarkan di MTs

Muhammadiyah 07 Klego seperti apa, Sk menjawab:

“... wah saya kurang begitu tahu mbak bagaimana guru dan kepala

(50)

d ia ja r k a n y a ? K a la u s e ta h u s a ya , m a ta p e la ja r a n n y a s a m a d e n g a n d i s e k o la h

memiliki alasan yang kuat sehingga mereka menyekolahkan anaknya ke MI

bukan ke SD tempat anaknya dulu sekolah, maupun ke SD tempat mereka

mengajar. Ketika penulis temui di rumahnya dan penulis bertanya tentang

alasan mereka menyekolahkan anaknya di madrasah, Am menjawab:

“... anak saya yang pertama dulu sekolah di SD, namun yang kedua ini saya menyekolahkan anak saya di MIN Kedokan karena saya melihat mutu MIN Kedokan sekarang sangat bagus. Pelajaran yang diajarkan di Mi-pun juga

sama dengan di SD cuman bedanya kalau di SD pelajaran agamanaya dalam

satu minggu itu 2 sampai 4 jam, tapi kalau di MI tiap hari ada pelajaran agama. Jadi, selain mendapatkan ilmu umum juga ilmu agama yang keduanya itu sama pentingnya. Di MIN Kedokan banyak kegiatan baik ekstra maupun intra. Kegiatan ekstra seperti pramuka, les komputer, les babasa Inggris dan mata pelajaran yang dianggap sulit. Kegiatan intranya seperti sholat Dhuhur berjamaah, kegiatan dokter kecil, dan lain-lain.

Tentang sarana dan prasarana yang ada di MIN Kedokan, Am

menuturkan:

“Sarana dan prasarana yang ada di MIN Kedokan menurut saya sudah

lengkap mbak, seperti ruang kelas yang memadai untuk kegiatan belajar

(51)

59

Dhuhur berjamaah, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang TU dan ruang perpustakaan yang semua itu sudah terpisah.”

Mengenai guru dan kepala sekolah yang ada di MIN Kedokan dan juga

pelayanan dalam pendidikan, Am mengatakan:

menurut saya guru di sana ada yang memang sudah profesional, tapi juga ada yang biasa-biasa saja. Namun, guru di MIN Kedokan itu masih muda- muda jadi mereka pasti masih semangat-semangatnya. Guru di MIN Kedokan itu banyak, selain ada guru kelas juga ada guru bidang studi. Dari situ mungkin mere! a bisa fokus ke bidang studi masing-masing. Kepala MIN Kedokan setahu saya demokratis dan sangat bertanggung jawab. Beliau selalu menanamkan kedisiplinan baik untuk dirinya sendiri, untuk para guru dan juga untuk semua si >wa.”

Penulis juga bertanya tentang jarak rumah Am ke MIN karena kebetulan

rumah Am jaraknya paling dekat dengan MIN, kemudian Am menjawab:

“Tidak mbak. Saya menyekolahkan anak saya ke MIN Kedokan bukan karena

jarak, tetapi karena saya memang menginginkan anak saya mendapatkan ilmu

umum dan ilmu agama.”

15. Nr - D II (Kedokan, Rabu, 11 Juli 2007, pukul 15.45 - 17.00 WIB)

Nr adalah salah seorang guru MIN Kedokan. Dia juga menyekolahkan

anaknya di MIN Kedokan. Dari situ penulis ingin mengetahui apakah Nr

menyekolahkan anaknya ke MIN Kedokan karena Nr guru di sana atau karena

ada alasan lain, Nr menjawab:

(52)

Penulis juga bertanya tentang mutu MIN Kedokan, pelayanan

pendidikan, guru dan kepala sekolah yang mengajar di sana, Nr mengatakan:

menurut saya, mutu MIN Kedokan bagus karena MIN Kedokan sering mendapatkan juara dalam perlombaan yang diikuti. Menurut saya murid- murid MI juga pintar-pintar. Pelayanan pendidikan yang diberikan MIN Kedokan juga memuaskan karena selain pelajaran umum juga pelajaran agama. Ada kegiatan di dalam kelas juga di luar kelas, dan kegiatan-kegiatan itu sangat terstruktur. Kegiatan di luar jam pelajaran seperti pramuka, komputer, les bahasa Inggris dan les mata pelajaran bila sudah mendekati tes. Kalau kegiatan intra yaitu mata pelajaran biasa.”

“Masalah guru yang mengajar menurut saya bermacam-macam. Ada yang memang sudah profesional, ada yang biasa saja. Di MIN Kedokan itu gurunya banyak, jadi selain guru kelas juga ada guru bidang studi. Dan untuk kelas satu diampu oleh dua guru sekaligus. Ini bertujuan agar suasana kelas menjadi kondusif. Kepala sekolah di MIN Kedokan demokratis dan sangat bertanggung jawab, misalnya saat rapat beliau selalu menyerahkan kepada forum tentang hasil rapat. Dia tidak pernah memutuskan sesuatu secara sepihak.”

16. Hr - Sl(Karang Anyar, Kamis, 12 Juli 2007, pukul 14.00 - 15.30 WIB)

Tentang motivasi menyekolahkan anak di madrasah. Hr menuturkan:

“... Menurut saya, sekolah di SD atau di MI itu sama yaitu sama-sama memberi ilmu. Masalah anak pintar atau tidak pintar itu faktor utama bukan di mana dia sekolah, tetapi menurut saya adalah bagaimana orang tua itu mendidik anak-anak mereka dan memberikan perhatian dalam pendidikan. Saya tidak menyekolahkan anak saya ke SD karena saya ingin anak saya itu

ngajinya lsbih bagus dan juga pengetahuannya tentang agama tambah. Menurut saya mutu MIN Kedokan juga bagus, sarana dan prasarana yang ada juga sudah memadai untuk kegiatan belajar mengajar. Masalah biaya pendidikan, memang di MIN Kedokan lebih murah daripada di SD, tapi menurut saya itu bukan masalah utama.”

Bagaimana dengan guru, kepala sekolah dan pelayanan pendidikan yang

diberikan MIN Kedokan, Hr menjawab:

(53)

61

Jarang ada jam kosong dan juga sarana serta prasarana juga sudah cukup lengkap.”

17. Sb - Ponpes (Kedokan, Kamis, 12 Juli 2007, pukul 16.00 - 17.30 W1B)

Sb seorang wali murid di MIN Kedokan. Ketika penulis bertanya

tentang motivasinya menyekolahkan anaknya di MIN Kedokan, Sb menjawab:

“... saya menyekolahkan anak saya ke MIN Kedokan karena saya ingin anak saya tahu banyak tentang pengetahuan agama. Menurut saya agama itu perlu ditanamkan kepada anak sejak dini. Setelah lulus MI saya juga ingin

memasukkan anak saya ke pondok pesantren kok mbak, biar dia itu bisa lebih

memperdalam ilmu agama.”

Masalah biaya pendidikan di MIN Kedokan dan jarak rumah dengan

MIN Kedokan, Sb menuturkan: “... murah sekali mbak menurut saya, apalagi

kalau dibanding dengan di sekolah umum. Jarak rumah saya dengan MIN

tidak begitu dekat, ya.. lumayan jauh.”

Sedang untuk masalah mutu pendidikan di MIN Kedokan dan sarana

prasarana yang ada, menurut Sb adalah:

“... menurut saya mutu MIN Kedokan itu sudah bagus mbak, sering menang

dalam perlombaan, gurunya banyak dan sudah pakai sistem guru bidang studi. Kepaia sekolahnya juga kelihatannya bertanggung jawab. Sarana prasarana yang ada di sana menurut saya sudah lengkap dan cukup memadai.”

18. Wr - Ponpes (Karang Anyar, Jumat, 13 Juli 2007, pukul 15.00 - 17.00 WIB)

Wr ini adalah orang tua yang selalu menyekolahkan anak-anaknya ke

madrasah. Ketika penulis bertanya tentang motivasinya menyekolahkan

anaknya di madrasah, Wr menjawab:

(54)

bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta supaya anak

saya selamat dunia akhirat. Memang banyak mbak orang yang bilang kalau

sekolah di MI, MTs atau MAN itu ijazahnya ndak terpakai, ndak bisa buat cari kerja. Tapi kenyataannya, anak saya yang pertama lulusan UNNES sekarang mengajar, anak saya yang kedua lulusan UNBRA Malang sekarang malah bekerja di perusahaannya Yusuf Kalla. Menurut saya, sekolah itu

bukan alasan utama orang itu sukses mbak, tapi kemauan.”

Penulis juga be rtanya tentang mutu dan biaya pendidikan di

madrasah-madrasah tempat anak-anak Wr sekolah. Wr menjawab:

“... berarti ada tiga madrasah ya mbakl Pertama, MIN Kedokan menurut saya

mutunya sudah bagus. Apalagi akhir-akhir ini sering menang dalam perlombaan. Kedua, MTs Muhammadiyah 07 Klego menurut saya cukup, tidak terlalu bagus dan tidak terlalu jelek. Ketiga, MAN Suruh menurut saya

juga sudah bagus karena output-ny a bagus dan dalam perlombaan pun juga

sering menang. Kalau masalah biaya, ketiga madrasah tersebut dapat dikatakan lebih murah jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah umum.”

Berhubungan dengan sarana prasaraana yang ada, Wr menuturkan: “...

untuk MIN Kedokan dan MAN Suruh sudah cukup lengkap. Tapi untuk MTs

Muhammadiyah 07 Klego belum begitu lengkap.”

Masalah guru dan kepala sekolah, Wr menuturkan:

(55)

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis tentang Tingkat Ekonomi Orang T\ia yang Menyekolahkan Anaknya di Madrasah Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali

Tingkat ekonomi orang tua dalam sebuah keluarga merupakan hasil

integritas antar berbagai unsur yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan.

Unsur-unsur tersebut dalam ilmu ekonomi akan dikaitkan dengan memenuhi,

menghasilkan dan membagi-bagikan. Oleh karena itu orang tua mempunyai

kewajiban dan tanggung jawab terhadap penghasilannya kemudian membagi-

bagikan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia baik unsur material maupun

non material.

Keluarga merurut para pendidik merupakan lembaga pendidikan yang

pertama yang pendidiknya adalah kedua orang tua, karena pada dasarnya orang

tua adalah pendidik kodrati. Oleh karena itu wajar kalau keluarga mempengaruhi

motivasi menyekolahkan anak, yang juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang

kompleks yaitu baik pendidikan orang tua, kesadaran tentang pentingnya

pendidikan untuk anak-anak mereka, lingkungan masyarakat setempat, kondisi

keuangan dan lain sebagainya.

Ada ungkapan yang menyatakan bahwa “orang yang malas membaca

berarti d^kat dengan Icebodohan dan kebodohan lebih dekat dengan kemiskinan”.

(56)

c k o n o m i a ta u p e n g h a s ila n k c lu a r g a t c r s c b u t. H a l te r s e b u t d ip e n g a r u h i k a re n a

in lc l c k l u a l i l a s a ta u p c n g c la h u a n l in g g i, y a n g m a n a a d a k c in a u a n k o ra s u n lu k

mengolah dan mengembangkan alam yang ada di hadapannya,

Tingkat ekonomi orang tua memiliki keterkaitan yang erat terhadap

motivasi menyekolahkan anak-anak mereka, karena orang tua mempunyai

tanggung jawab moral/spiritual terhadap pendidikan anak-anaknya baik di

bangku pendidikan formal atau informal selalu menemui hambatan ekonomi

dalam masalah biaya untuk pendidikan.

Dalam hal ini tingkat ekonomi orang tua dapat diukur melalui penghasilan

atau pendapatan orang tua, yang mana diukur dengan seberapa besar pemasukan

uang pada tiap bulannya. Dan dalam hal ini penulis menyebarkan angket untuk

mengetahui penghasilan orang tua tersebut dengan kategori sebagai berikut:

No Rata-rata penghasilan /bulan Jumlah Persesitase Keterangan

1 < Rp 500.000,- 32 16.93 Ekonomi rendah

2 Rp. 500.000,- - Rp. 1.000.000,- 95 50.27 Ekonomi sedang

3 > Rp 1.000.000,- 62 32.8 Ekonomi tinggi

Dalam urusan pendidikan, biaya pendidikan juga dipengaruhi sejauh mana

penghasilan orang tua yang mana dalam hal ini merupakan pendukung utama

menyekolahkan anak. Penghasilan orang tua sangatlah penting sebab pendidikan

Gambar

TABEL I SARANA DESA.................................................................................
Tabel I Sarana Desa
Junilah Penduduk nienurut Jenis KeiaminTabel II
Tabel VIKomposisi penduduk menurut mata pencaharian tahun 2007
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Banyak orang yang pergi meninggalkan tempat kediaman atau rumah mereka untuk sementara waktu ke tempat lain dengan tujuan benar – benar sebagai konsumen biasa

Berdasarkan uraian di atas peneliti akan melakukan penelitian berkaitan dengan pengelolaan program induksi guru pemula di SD Negeri Banyuroto Kecamatan

067 = Latihan menebak kata kerja tidak beraturan 068 = Belajar bahasa Inggris melalui video. 069 = Reading Comprehension (Latihan) 070 = Reading Comprehension (Latihan) 071 =

Kegiatan tersebut misalnya dengan membuka stan di acara car free day yang berlangsung setiap hari Minggu di alun-alun Klaten (Neiny, 31/03/2015). Bentuk promosi yang

banyak yang tidak siap untuk menghadapi kehidupan, seperti serangan budaya luar yang negatif,. berkembangnya amuk massa, meningkatnya kemiskinan, menjamurnya korupsi,

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan Akhir

HUBUNGAN ANTARA INTERNAL LOCUS OF CONTROL DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI 2011 UNIVERSITAS NEGERI