BAHAN UTAMA 1-SERBUK GERGAJI
CARA MEMILIH BAHAN
Serbuk gergaji yang dapat dipakai media tanam adalah serbuk gergaji yang tidak mengandung kadar getah yang tinggi dan kayu keras, Gunakanlah serbuk sperti kayu JENG-JENG, SENGON, dan sebagainya. Pastikan serbuk gergaji sudah melalui pengayakan (menyaring butiran kasar serbuk), dan pastikan dalam keadaan sedikit basah/lembab 60% s/d 80% kering, untuk memulai pengadukan.
Atau ada sedikit trik agar hasil lebih maksimal:
-Rendam serbuk gergaji yang sudah disaring didalam air bersih selama 1 malam 12 jam -lalu tiriskan sampai airnya turu kurang lebih 4 sampai 5 jam -kemudian lakukan sterilisasi awal selama 2 jam dala autoclap (gunakan kemasan karung) -setelah 2 jam sterilisasi lalu angkat dan bahan siap di oplos dengan bahan-bahan lain, -Lalu bahan adonan siap untuk proses
pengantongan (tidak perlu pengomposan) atau penutupan dengan plastik atau terpal.. Dengan trik ini hasil akan jauh lebih bagus dan berkualitas.
2-DEDEK ATAU BEKATUL
CARA MEMILIH BAHAN
Pilihlah dedak atau bekatul yang halus dan banyak mengandung menir (sisa potongan beras), pastikan dedak masih baru dan tidak mengeras atau menyatu
3-KAPUR CaCo²
CARA MEMILIH BAHAN
Pilih kapur yang sangat halus hampir menyerupai tepung
4-KAPUR GIVS
CARA MEMILIH BAHAN
pilih juga kapur givs yang sangat halus hampir menyerupai tepung
5-TEPUNG JAGUNG CARA MEMILIH BAHAN
pemilihan tepung jagung harus sedikit teliti, selain tepung jagung yang dipilih harus benar-benar halus juga hati-hati terkadang beredar dipasaran tepung jagung yang dicampur dengan
bonggolnya.
Ada sedikit trik untuk memastikan tepung tersebut murni atau campuran yaitu dengan cara:
-ambil segenggam tepung jagung -kemudian taburkan ke atas permukaan air -tunggu beberapa saat dan lihat hasilnya -jika tepung 70% tenggelam maka tepung tersebut bagus dan baik untuk dipergunakan -dan jika 50% yang tenggelam maka bahan tersebut tidak baik untuk digunakan.
Bisa menggunakan air air sumur,pam,artesis dan jangan menggunakan air yang berkadar besi, biasanya air berbau karat dan apabila di endapkan akan timbul timbul warna kuning diatas permukaan air.
BAHAN TAMBAHAN
1-CIN-CIN BAMBU ATAU PLASTIK
Cin-cin yang ideal dengan ukuran tinggi 2cm dan diameter lubang 3cm, dan sebaiknya sebelum digunakan terlebih dahulu harus dibersihkan luar dan dalam dari kotoran serbuk halus dan debu
2-KARET GELANG
3-PLASTIK PP POLYBAG YANG SUDAH DILIPAT
Ukuran dapat disesuaikan dengan selera anda baik 17x35cm,18x30cm atau 20x40cmPLASTIK PP YANG SUDAH DILIPAT
4-POTONGAN KERTAS
Biasanya ukuran potongan kertas disesuaikan dengan penggunaan cicin yaitu 10x10cm
5-BAHAN BAKAR
sesuai dengan alat pemanas yang disiapkan, jika menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar gunakanlah bahan bakar dari jenis kayu keras selain lebih mengirit juga dapat menyetabilkan proses sterilisasi karena bara api akan lebih lama menyala.
6-BIBIT F2 (FORMULA 2) JAMUR TIRAM PUTIH CARA MEMILIH BIBIT F2
Dianjurkan bibit tidak terlalu muda dan terlalu tua, diperkirakan sekitar usia 15 s/d 20 hari (kita harus mengetahui usia bibit tersebut), miselium tampak putih dan tebal, lalu lakukan pengetesan atau
uji coba kelayakan bibit F2 dengan cara:
- Ambil satu kemasan bibit F2 sebagai sample(bahan percobaan) baik dalam kemasan botol atau plastik, -Buka tutup kemasan bibit F2, kemudian hancurkan bibit tersebut dengan tidak
mengeluarkan bibit tersebut dari kemasannya, bisa menggunakan spatula atau pinset, -setelah bibit hancurtutup kembali kemasan bibit F2 tersebut, biarkan selama 5 sampai 6 hari, dan lihat hasilnya -jika bibit F2 kembali memutih dan semua pecahan atau hancuran bibit tersebut kembali menyatu dengan miselium maka bibit tersebut berkualitas baik dan layak digunakan -Dan apabila hancuran bibit tersebut tidak memutih dan timbul jamur liar biasanya berwarna hijau atau hitam maka bibit tersebut tidak layak digunakan
Pertama-tama pastikan lantai ruangan pengoplosan/pangadukan bersih dan steril
Lalu siapkan bahan-bahan: -serbuk gergaji yang sudah siap aduk -kapur CaCo² -kapur givs -tepung jagung -air bersih
Lalu langkah berikutnya: Curahkan serbuk gergaji
Kemudian taburkan dedek atau lunte diatas hamparan
serbuk gergaji, penaburan harus menutupi hamparan serbuk gergaji, agar merata. 4- Menyusul bahan-bahan lain :
kapur CaCo2, givs, dan
tepung jagung
dilakukan sama seperti penaburan dedak atau lunte
SKALA ACUAN KOMPOSISI ADONAN UNTUK PEMBUATAN 200 BAGLOG BAHAN BAKU -serbuk gergaji =50kg -dedek/lunte =10kg -kapur CaCo2 =2kg -kapur gipsum =0,5kg -tepng jagung =3kg BAHAN PENDUKUNG -plastik pp =2kg -kertas =0,5kg -karet =1/4kg -Bibit f2 =20 botol -bahan bakar gas=3kg PERBANDINGAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DALAM PROSES STERILISASI
1-Jika memakai gas atau minyak tanah dengan alat pemanas kompor smawar no.2, maka sterilisasi cukup 7 sampai 8 jam dengan autoclap tertutup rapat tanpa pentilasi udara dan memekai sapety valpe, dan ini akan menghabiskan gas sebanyak 3tabung x 3kg, dan jika memekai minyak tanah maka akan menghabiskan sebanyak 20 liter
2-Jika memekai kayu bakar dan tunggku permanent, maka waktu yang dibutuhkan untuk proses sterilisasi 10 sampai 12 jam,dengan kondisi autoclap sama, dan akan menghabiskan 2 sampai 3 kubik kayu bakar (kayu keras) GABUNGAN BAHAN SIAP ADUK
Gabungan bahan-bahan diatas k emudian diaduk sampai benar-benar merata, setelah itu siram dengan air bersih
kemudian aduk kembali sampai dapat dipastikan air tersebut benar-benar merata keseluruh adukan bahan tersebut
Lalu setelah proses pengoplosan selesai kumpulkan semua adonan bahan-bahan tersebut hingga menyerupai sebuah gunung kecil ADONAN YANG DIKUMPULKAN MEMBENTUK
GUNUNG KECIL
lalu tutupi permukaannya dengan terpal atau plastik,dalam proses ini terpal penutup harus benar-benar menutupi seluruh permukaan adonan dan apit semua tepi terpal dengan batu atau benda berat lainnya supaya air dan udara tidak dapat masuk, lakukan proses ini selama 24 jam , proses ini disebut
PROSES PENGANTONGAN
Setelah proses pengomposan selesai selama 24 jam, lalu adonan tersebut siap untuk di kemas kedalam plstik atau polybag
Masukan adonan ke plastik hingga padat dan memenuhi hampir semua permukaan plastik , berat rata-rata per baglog dapat disesuikan dengan besar kecilnya plastik, dan jika dikehendaki berat dan besar baglog yang sama maka dapat digunakan timbangan dalam proses ini. ADONAN DALAM LOG YANG BELUM DI PADAT
Pasangkan cin-cin bambu atau plastik diatas sisa permukaan plastik, langkahnya
pertama pegang ujung sisa plastik lalu masukan ke lubang cincin, kemudian tarik ujung plastik dan lipat secara perlahan sehingga terbentuk lingkaran ,lalu lipat plastik kebawah menutupi badan cincin lalu pasangkan kertas menutipi lobang cincin dan ikat dengan karet gelang. ADONAN YANG SUDAH DIPADAT DAN DIPASANGI CINCIN
Lalu ditutup dengan potongan kertas 10x10 cm
4-Lalu ikat yang kuat dengan karet gelang PROSES STERILISASI
Setelah proses pengatongan madia selesai Siapkan:
Aalat pemanas dan bahan bakar
Alat pengukus Autoclap atau drum
Pastikan autoclap atau drum sudah terletak diatas tungku
4-Lalu isi autoclap atau drum dengan air bersih sebanyak kurang lebih 20 liter,
5-Tata beglog yang akan disterilisasi kedalam autoclap atau drum dengan rapi sampai penuh sesuai kapasitas autoclap atau drum,
6-Kemudian tutup rapat permukaan autoclap atau drum dengan rapat,
Lakukan pengukusan selama 10 jam dalam suhu 120c° (terhitung dari air mulai mendidih bukan dari penyalaan api atau penataan baglog)
9-Setelah pengukusan atau sterilisasi selesai selama 10 jam, kemudian matikan api, angkat semua baglog ,lalu biarkan sehingga baglog dingin, proses ini dinamakan (STERILISASI)
PROSES INOKULASI
Setelah proses pengukusan selesai dan baglog sudah dalam keadaan dingin maka baglog siap ditaburi bibit, lalu langkah berikutnya Siapkan:
Pinset stailess
Spatula stailess
Bibit f2 (formula 2)
Potongan kertas ukuran 10x10cm LANGKAH
1-hancurkan bibit f2 masih dalam kemasan dengan menggunakan spatula stainless, hingga membentuk butiran2 kecil (jangan terlalu halus), lalu buka tutup kemasan BIBIT F2 YANG SUDAH DI HANCURKAN (kemasan plastik)
buka karet pengikat dan buang kertas penutup plastik media tanam (baglog)
3-gunakan pinset stainless untuk mengambil hancuran bIbit f2 atau langsung dicurah dari botol bibit f2. (pengambilan bibit diperkirakan 1 botol f2 dibagi 20 s/d 25 baglog)
4-lalu taburkan kepermukaan atas media tanam PENABURAN BIBIT LANGSUNG DARI BOTOL F2
lalu pasang kembali cincin tutup kembali dengan kertas (kertas dapat menggunakan bekasnya lagi asalkan kertas tidak basah), dan ikat dengan karet PEMASANGAN CINCIN
Setelah proses penaburan bibit (INOKULASI)
selesai lalu kemudian simpan baglog tersebut diatas rak dalam ruanga inkubasi dengan posisi berdiri, (jika dilakuka dengan posisi tidur maka pertumbuhan miselium akan lambat)
Dan baglog yang disimpan diruangan inkubasi akan mulai ditumbuhi
misselium ,bibit jamur akan mulai merambat selama 2x24 jam, dan jika hal ini tidak terjadi dalam arti misselium belum tumbuh dalam waktu 24 jam, maka banyak hal yang mempengaruhinya, bisa diakibatkan oleh: -Kurang bagusnya bibit f2 -Kurang matengnya baglog pada saat sterilisasi -Pada waktu memasukan bibit f2, baglog dalam keadaan masih panas , dan bibit bisa mati PERTUMBUHAN MISELIUM DALAM BAGLOG BERUMUR 7 HARI DI RUANG INKUBASI
PERTUMBUHAN MISELIUM DALAM BAGLOG BERUMUR 25 HARI ATAU 90%, DALAM RUANG INKUBASI
PERTUMBUHAN MISELIUM DALAM BAGLOG BERUMUR 30 HARI,ATAU 100% (sempurna), DAN SIAP TANAM DI RUANG SPAWNING (ruangan budidaya jamur)
Setelah semua baglog jamur mencapai perambatan miselium sempurna (semua permukaan media tanam nampak putih) maka baglog tersebut harus segera ditanam/dibudidayakan atau dijual kepada petani jamur untuk segera ditanam/dibudidayakan, Karena apabila terlalu lama baglog-baglog tersebut disimpan ,nantinya miselium akan menembus paksa kepermukaan plastik atau kertas penutup bagian atas baglog
PERAWATAN INKUBASI
LAKUKAN pengontrolan setiap hari terhadap baglog-baglog yang ditata rapi dalam ruangan inkubasi Dalam pengontrolan kita harus cermat dan teliti, dan jika ditemukan beglog yang jelek: -Pertumbuhan miseliumnya sangat lambat,katinggalan jauh dari yang lainnya -Ditumbuhi jamur liar, atau baglog berubah warna menjadi hitam atau hijau (kontaminasi)
PERAWATAN INKUBASI
LAKUKAN pengontrolan setiap hari terhadap baglog-baglog yang ditata rapi dalam ruangan inkubasi Dalam pengontrolan kita harus cermat dan teliti, dan jika ditemukan beglog yang jelek: -Pertumbuhan miseliumnya sangat lambat,katinggalan jauh dari yang lainnya -Ditumbuhi jamur liar, atau baglog berubah warna menjadi hitam atau hijau (kontaminasi)
CARA MERAWAT BAGLOG MENJELANG PANEN KETIGA
Setelah panen kedua maka langkah-langkah yang harus anda lakukan adalah : 1-Buka lipatan plastik pada kepala baglog, kemudian potong ujung plastik pas diujung permukaan media tanam. 2- Kemudian lakukan penyiraman 3 sampai 4 kali sehari Stelah selama 6 sampai 7 hari
CARA PERAWATAN MENJELANG PANEN KEEMPAT
Setelah proses panen ketiga selesai langkah yang harus anda lakukan adalah: 1- Lakukan pengirisan dengan pisau cutter pada permukaan kepala baglog, setebal kurang lebih 3 sampai 5 mm 2- Setelah itu lakukan kembali penyiraman 3 sampai 4 kali sehari
CARA MEMANEN JAMUR
Jamur tiram yang sudah siap dipanen biasanya bergerombol dalam satu rumpun generasi, dan biasanya jamur yang tumbuh didak merata , ada yang berukuran n besar dan kecil, akan tetapi dalam memenen jamur ini harus mengambil semua rumpun tersebut, dengan cara mengelupas bonggolnya sehingga terkelupas dari madia tanam, dan jika hanya sebagian saja yang di petik maka sisa jamur yang lainnya dalam rumpun tersebut akan layu dan mati. Cara memenen ini berlaku dalam proses panen 1,2,3, dan 4.
CATATAN