• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERPADUAN PENDEKATAN REALISTIK DAN TEKNI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERPADUAN PENDEKATAN REALISTIK DAN TEKNI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERPADUAN PENDEKATAN REALISTIK DAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SOAL CERITA

SEKOLAH DASAR

(Penelitian Eksperimen dalam pembelajaran matematika pada materi Operasi Hitung Bilangan dan Uang dalam bentuk soal cerita dengan menggunakan Teknik Permainan Simulasi di kelas III SDN Benda 1 Indramayu tahun ajaran 2016/2017)

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk Mengikuti Ujian Sidang Proposal Penelitian pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia

Kampus Purwakarta

Dosen Pengampu : Dr. H. Burhanuddin TR. M.Pd.

Oleh Aan Yuliyanto

1400184

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS PURWAKARTA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

(2)

A. JUDUL PENELITIAN

Perpaduan Pendekatan Realistik dan Teknik Permainan Simulasi dalam Pembelajaran Matematika Soal Cerita Sekolah Dasar

B. LATAR BELAKANG MASALAH

(3)

masih banyak peserta didik yang sulit memahami cerita pendek itu dan bagaimana penyelesaianya karena peserta didik tersebut belum memahaminya. Pemahaman konsep matematika sangat penting terutama untuk kehidupan sehari-hari, dan begitu pula dalam soal cerita yang akan selalu peserta didik jumpai. Dengan memahami konsep-konsep matematika pada waktu sebelumya maka akan mudah pula untuk memahami konsep berikutnya. Termasuk pada soal cerita. Agar peserta didik dapat menyelesaikan masalah matematika yang bentuknya tidak jauh sama. Permasalahannya adalah rendahnya pemahaman peserta didik akan konsep pembelajaran matematika terutama pada soal cerita yang dikarenakan proses pembelajaran yang dilakukan guru terlalu berpusat pada peserta didik, ditambah situasi lingkungan yang tidak mendukung, sedangkan peserta didik hanya mendengarkan dan menunggu diberikan soal latihan tanpa melakukan interaksi dalam pembelajaran. Ditambah lagi adanya masalah tentang ketidakpahaman peserta didik tentang materi yang diajarkan oleh guru. Sedangkan soal cerita adalah salah satu bentuk masalah dalam matematika yang sering muncul karena merupakan bentuk soal aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari. Guru yang tiap mengajar hanya memberikan materi ajar pada peserta didik dengan cara ceramah, dan hafalan, tanpa peserta didik mengerti bagaimana proses untuk memperoleh pemahaman konsep tersebut. Adapun berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran matematika adalah dengan menerapkan pendekatan dan teknik pembelajaran yang pas yaitu dengan menggunakan pendekatan realistik yang dalam melakukanya dapat memanfaatkan teknik simulasi untuk dapat menarik minat dan hasil belajar peserta didik. Dengan memanfaatkan pendekatan realistik ini peserta didik akan diajak untuk memahami konsep secara konkret dan ikut dalam kehidupan nyata. Dan untuk membuktikanya peneliti akan melakukan penelitian eksperimen tentang Perpaduan Pendekatan Realistik dan Teknik Permainan Simulasi dalam Pembelajaran Matematika Soal Cerita Sekolah Dasar

C. IDENTIFIKASI MASALAH

(4)

dalam menentukan hasil pembelajaran peserta didik. Salah satu masalah dalam pembelajaran yang sering mucul adalah soal cerita baik dalam materi arimatika sosial, operasi hitung bilangan, KPK dan FPB atau pun pemecahan masalah tentang uang yang ada pada kelas rendah sekali pun. Sedangkan para guru kebanyakan mengajar masih terlalu monoton dan selalu menerapkan teachers center. Sedangkan di dalam kegiatan pembelajaran ada banyak sekali strategi, model, metode, teknik, dan pendekatan yang dapat guru gunakan sebagai trik-trik jitu dalam mengajar dan dapat mengubah teachers center menjadi students center. Mengingat mata pelajaran Matematika adalah mata pelajaran yang dianggap sulit dan menyeramkan oleh para peserta didik.

D. RUMUSAN MASALAH

Secara umum rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah :

“Apakah Perpaduan Pendekatan Realistik dan Teknik Permainan Simulasi dalam

Pembelajaran Matematika Soal Cerita Sekolah Dasar Negeri Benda 1?”.

Dan secara khusus rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah minat dan hasil belajar peserta didik kelas III dalam pembelajaran matematika saat sebelum menerapkan pendekatan realistik juga kombinasi dari teknik simulasi?

2. Bagaimanakah aktifitas peserta didik dalam proses pembelajaran matematika saat menerapkan pendekatan realistik dengan kombinasi teknik permainan simulasi?

3. Bagaimanakah minat dan hasil belajar peserta didik kelas III dalam pembelajaran matematika saat setelah menerapkan pendekatan realistik juga kombinasi dari teknik permainan simulasi?

E. HIPOTESIS

(5)

F. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keminatan, kemajuan, dan peningkatan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran matematika pokok bahasan pemecahan masalah tentang operasi hitung bilangan dan uang menggunakan pendekatan realistik dan kombinasi dengan teknik simulasi.

Secara Khusus tujuan yang ingin dcapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang:

1. Minat dan hasil belajar peserta didik kelas III pada pembelajaran matematika saat sebelum menerapkan pendekatan realistik juga kombinasi teknik simulasi. 2. Aktifitas peserta didik kelas III dalam pembelajaran matematika saat

menerapkan pendekatan realistik dengan kombinasi teknik simulasi.

3. Minat dan hasil belajar peserta didik kelas III pada pembelajaran matematika saat setelah menerapkan pendekatan realistik juga kombinasi teknik simulasi.

G. MANFAAT PENELITIAN

Secara umum manfaat dari hasil penelitian ini dapat informasi baru tentang minat dan hasil belajar peserta didik dalam pelajaran matematika pokok bahasan pemecahan masalah yang melibatkan operasi hitung bilangan dan uang melalui pendekatan realistik dengan kombinasi teknik simulasi, dengan rincian manfaat yang dapat didapat adalah informasi tentang:

1. Bagi Guru

a. Menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan pembelajaran matematika.

b. Guru dapat meningkatkan kreativitas dan kualitas dalam mengupayakan proses pembelajaran yang lebih baik.

c. Mengevaluasi akan kemampuan guru dalam mengajar sebelumnya. d. Menampilkan ide dan inovasi baru dalam pembelajaran matematika. 2. Bagi Peserta didik

(6)

b. Meningkatkan iklim pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik sehingga dapat membuat peserta didik lebih mudah dalam memahami bentuk soal cerita karena telah bermain langsung sebagaimana seharusnya..

c. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk dapat bebas melakukan aktivitas pembelajaran dalam kegiatan pemecahan mengenai operasi hitung bilangan dan uang.

d. Memberikan pemahaman pada peserta didik tentang pemecahan masalah pada operasi hitung bilangan uang secara kangsung dengan membawa peserta didik pada benda konkret dan situasi kenyataan.

H. KAJIAN TEORITIK 1. Sistem Pendidikan Nasional

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan (Ihsan, 2013: 110). Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989, Tentang Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas yaitu pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Pembelajaran

(7)

3. Pembelajaran Matematika

(Fitri, Helma, Syarifuddin, 2014: 18), Pembelajaran matematika adalah suatu aktivitas mental untuk memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol kemudian diterapkan pada situasi nyata. Belajar matematika berkaitan dengan apa dan bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan dalam menyelesaikan masalah. Peran guru di sekolah sangat dibutuhkan dalam tercapainya tujuan pembelajaran matematika serta proses belajar mengajar untuk membantu siswa mencapai hasil belajar yang optimal. Akan tetapi siswa merasa kesulitan dalam mempelajari matematika. Kesulitan siswa dalam mempelajari dan memahami matematika terlihat dari mengkaitkan antar konsep-konsep matematika.

4. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan sering disinonimkan dengan kata approach yang berasal dari Bahasa Inggris. Pendekatan sendiri secara bahasa berasal dari kata dekat yang berarti pendek, tidak jauh, hampir, akrab, dan menjelang. Sementara pendekatan secara bahasa dapat diartikan sebagai proses atau cara perbuatan mendekati. (Alwi, 2002:246). Secara istilah pendekatan bersifat aksiomatis dan menyatakan suatu pendirian, filsafat, keyakinan, atau paradigma terhadap subject matter. (Wiyani, 2012:185). Jadi pada dasarnya dapat dikatakan bahwa pendekatan merupakan cara pandang seseorang terhadap suatu subjek.

5. Pendekatan Realistik

(8)

(PMR), yaitu konteks “dunia nyata”; model-model; produksi dan konstruksi siswa; interaktif dan keterkaitan. Penjelasannya meliputi:

a. Didominasi oleh masalah-masalah dalam konteks, melayani dua hal yaitu sebagai sumber dan sebagai terapan konsep matematika.

b. Perhatian diberikan kepada pengembangan model-model, situasi, skema, dan simbol-simbol.

c. Sumbangan dari para siswa, sehingga siswa dapat membuat pembelajaran menjadi konstruktif dan produktif, artinya siswa memproduksi sendiri (yang mungkin berupa algoritma, rule, atau aturan), sehingga dapat membimbing para siswa dari level matematika informal menuju matematika formal

d. Interaktif sebagai karakteristik dari proses pembelajaran matematika. e. “Intertwinning” (membuat jalinan) antar topik atau pokok bahasan. 6. Teknik Pembelajaran

(Nahrowie, 2009) Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula dengan penggunaan metode diskusi, perlu menggunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan siswa yang tergolong pasif. Dalam hal ini, guru dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

7. Teknik Simulasi

(9)

tersebut dapat mempelajari lebih mendalam tentang bagaimana orang itu merasa atau berbuat sesuatu. (Rustiyah, 1985:22-23)

I. METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian di mana penelitian dilakukan yaitu di SD Negeri Benda 1 terletak di kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu.

2. Metode dan Desain penelitian

(Umar, 1999 22), Metode riset yang akan dipakai adalah metode deskriptif kuantitatif pendekatan strudi kasus yang memakai desain deskriptif, yaitu dengan memecahkan permasalahan kurang tertariknya peserta didik dengan pembelajaran matematika dan rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran matematika serta pencarian penyebabnya pada peserta didik kelas III SD Negeri Benda 1 Indramayu.

3. Jenis Data dan Variabel

Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kuantitatif dan kualitatif serta terdiri dari data primer dan sekunder.

Data primer diambil langsung dari pengukuran hasil evaluasi pengerjaan soal yang diberikan guru, yang terdiri atas:

a. Soal operasi hitung bilangan model biasa; b. Soal operasi hitung bilangan model soal cerita c. Soal pemecahan masalah uang model soal cerita

Data sekunder diambil dari hasil pengolahan data primer berupa tabel dan diagram untuk diolah lebih lanjut.

4. Sasaran

Sasaran penelitian adalah peserta didik dan guru Matematika kelas III SD 5. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik observasi, yaitu pengamatan dari peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Instrumennya berupa lembar pengamatan, panduan pengamatan dan lainnya. (Umar, 1999: 51).

(10)

Merupakan kegiatan mengumpulkan data dengan cara langsung berhadapan dengan narasumber tetapi dapat pula tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. (Umar, 1999: 51).

c. Teknik penyebaran angket

Angket atau kuiosioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas pertanyaan tersebut. (Umar, 1999: 49).

d. Teknik tes

Tes merupakan pengumpulan data yang sifatnya mengevaluasi hasil proses atau untuk mendapatkan kondisi awal sebelum proses (pre-test dan post-test), instrumennya dapat berupa soal ujian lisan atau tertulis. (Umar, 1999: 52). Peneliti dapat memberikan soal tes pada peserta didik setelah melakukan penelitian untuk mengukur sejauh mana ketercapaian penelitian.

J. DAFTAR RUJUKAN

Adjie, N., & Maulana. (2009). Pemecahan Masalah Matematika. Bandung: UPI PRESS.

Alwi, H. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dalman. (2013). Menulis Karya Ilmiah. Depok: PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Fitri, R., Helma, & Syarifuddin, H. (2014). Penerapan Strategi The Firing Line pada

Pembelajaran Matematika Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Batipuh. Jurnal Pendidikan Matematika, 18.

Hamzah B, U. (2011). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: BUMI AKSARA.

Hariyanto. (2014, April 28). Belajar Psikologi. Diambil kembali dari A Belajar Psikologi: http://belajarpsikologi.com/metode-permainan-dalam-pembelajaran/

Ihsan, F. (2013). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Irianti, B. A. (2009). Peningkatan Kompetensi Menghitung Volume Kubus dan Balok melalui Pembelajaran Koorperatif Tipe Numbered Heads Together pada Siswa Kelas V SDN Manang 01 Semester 1 tahun Pelajaran 2009/2010. Jurnal PTK SD Matematika, 50-56.

Nasih, A. M., & Khalidah, L. N. (2009). Metode dan Teknik Pembelajaran PAI. Bandung: PT RAFLIKA ADITAMA.

Nata, A. (2009). Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Perdana Media Grup.

Rustiyah. (1985). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

(11)

Sisdiknas, U.-u. (2010). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional 2003. Jakarta: Sinar Grafika.

Supardi. (2012). Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Motivasi Belajar. Cakrawala Pendidikan, 245. Suwangsih, E., & Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI

PRESS.

Umar, H. (1999). METODE PENELITIAN UNTUK SKRIPSI DAN TESIS BISNIS. Jakarta: RAJA GRAFINDO.

Wiyani, N. A. (2012). Ilmu Pendidikan Islam: Rancang Bangun Konsep Pendidikan Monokhotomik Holistik. Sleman: AR-RUZZ MEDIA.

Referensi

Dokumen terkait

Biakan bakteri dalam media MHA tersebut diamati ada atau tidak zona hambat yang terbentuk kemudian diameter zona hambat diukur menggunakan jangka sorong untuk

Sarapan dengan protein lebih tinggi dengan karbohidrat (nasi) lebih sedikit dapat dijadikan alternatif untuk mengontrol rasa.. lapar dan mencegah ngemil berlebih di

Mekanisme penurunan nilai viskositas pada penambahan peptizer fisika hampir sama dengan mekanisme mastikasi, dimana thermomechanical break down dari karet terjadi pada suhu

Decision support system (DSS) yang ada pada sistem ini mengambil informasi yang ada pada basisdata untuk selanjutnya akan mengolah data depot air minum, wilayah tempat

[r]

Dari distribusi diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa faktor somatik tidak banyak berperan karena banyaknya pendapat responden menjawab tidak, itu juga dikuatkan

Dalam hal ini peneliti menggunakan jenis observasi partisipatif yang pengertiannya dijelaskan oleh Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Memahami Penelitian

1) Moderasi islam bagi Haedar Nashir adalah jalan tengah-tengah dalam menghadapi persoalan, terutama persoalan keagamaan. Sehingga di jalan tengah-tengah itu kita