• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN PADA GURU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UPAYA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN PADA GURU"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

UPAYA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN PADA GURU

TAMAN KANAK-KANAK

OLEH:

NISRINA FIRDAUS

DEPARTEMEN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

FAKULTAS PASCA SARJANA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I

(2)

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Laju perkembangan masyarakat di era teknologi ini semakin pesat. Persaingan antar manusia dalam mencapai tujuan tertentu pun makin meningkat pula. Akibatnya, tuntutan gaya hidup pun juga semakin tinggi. Untuk memenuhi standar gaya hidup yang tinggi, pendidikan dan keterampilan sangat berperan penting. Merupakan sebuah keuntungan, jika seseorang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi dari orang lain. Terkadang, ketika akan melamar pekerjaan, perusahaan cenderung melihat sampai sejauh mana tingkat pendidikan si pelamar. Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar kemungkinan untuk diterima, dan semakin besar pula kemungkinan mendapatkan gaji yang lebih tinggi dari orang yang memiliki jenjang pendidikan di bawahnya. Seseorang yang mempunyai keterampilan lebih, apalagi yang langka dan tidak semua orang dapat melakukannya, menjadi nilai lebih yang dapat ‘dijual’. Jika seseorang mempunyai pendidikan yang tinggi dan keterampilan yang lebih, maka pasti akan dicari oleh perusahaan. Bisa jadi, ketika masuk perusahaan, ia akan memperoleh gaji yang tinggi pula.

Untuk memiliki itu semua, orang harus belajar dan merencanakan setiap langkah pendidikan dari dini. Tidak hanya orang tua saja yang mengatur bagaimana pembelajaran untuk anaknya, tapi guru pun juga ikut andil dalam menentukan sistem pembelajaran untuk murid. Pendidikan formal baiknya dimulai sejak masa kanak-kanak, yaitu pada usia 4-6 tahun. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2014 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Pasal 1 No 4, Taman Kanak-kanak, yang selanjutnya disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun dengan prioritas usia 5 (lima) dan 6 (enam) tahun.

(3)

anak bisa tumbuh menjadi sosok yang sangat mirip dengan orang tuanya dalam versi kecil. Satiadarma (2001) mencontohkan bahwa anak tidak hanya belajar bahasa verbal, mereka juga belajar bahasa isyarat. Orang yang lebih tua bisa menjadi sumber belajar bagi anak. Misalnya saja, orang yang lebih tua sedang marah menutup pintu kamar dengan keras, anak pun kelak akan meniru perilaku tersebut. ataupun ketika orang yang lebih tua sedang bersantai kemudian menaikkan kakinya ke atas meja, anak pun cenderung akan melakukan hal yang sama.

Ini pun dapat terjadi di lingkungan sekolah. Sebagai conrtoh, guru yang cenderung memarahi muridnya ketika ia berbuat kesalahan. Maka murid akan menirunya ketika menurutnya ada yang berbuat kesalahan. Bisa juga, murid akan merasa tertekan atau bahkan malu ketika dimarahi oleh guru di hadapan teman-temannya. Dibutuhkan guru yang mempunyai kepribadian baik. Jika semua guru yang mengajar berkepribadian baik, patut dicontoh dan diteladani, maka akan menciptakan murid yang berkepribadian baik pula. Kepribadian yang dimiliki oleh guru juga dapat berpengaruh pada sekolah tempat ia mengajar. Semakin baik kepribadian guru, semakin baik muridnya, dan semakin maju pula sekolahnya. Tidak hanya itu, kepribadian itulah yang menentukan apakah guru dapat menjadi pendidik dan pembina bagi muridnya, atau malah menjadi faktor penggagal dari masa depan muridnya kelak, terutama di tingkat pendidikan usia dini, taman kanak-kanak.

Oleh karena itu, penulis memilih topik upaya pengembangan kepribadian untuk guru Taman Kanak-Kanak.

I.2 TUJUAN

(4)

BAB II

KAJIAN TEORI

II.1 KAJIAN TEORITIS

II.1.1. Teori Kepribadian Menurut Para Ahli

Kepribadian menurut pengertian sehari-hari, menunjuk kepada bagaimana individu tampil dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Kepribadian pada dasarnya tidak bisa dinilai ‘baik’ atau ‘buruk’nya (netral). Menurut George Kelly, kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya. Menurut Gordon Allport, kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran individu secara khas. Sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa ‘jiwa’ dan ‘raga’ manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku (Koswara, 1991).

Sedangkan menurut McDougal, Kepribadian adalah “tingkatan sifat-sifat dimana biasanya sifat yang tinggi tingkatannya mempunyai pengaruh yang menentukan”. Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut (Suryanto, 2017). Teori Behaviorisme lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka (Anamutz, 2009). Kepribadian humanistik yang diperkenalkan oleh Abraham Maslow berupa gambaran manusia sebagai makhluk yang bebas dan bermartabat serta selalu bergerak kearah pengungkapan segenap potensi yang dimilikinya apabila lingkungan memungkinkan (Koswara, 1991).

II.1.2. Teori Kepribadian Humanistik Abraham Maslow

(5)

wujud dari keberadaannya, serta tanggung jawab atas pilihan dan keberadaannya. Individu adalah penentu bagi tingkah laku dan pengalamannya sendiri. Manusia adalah agen yang sadar, bebas memilih atau menentukan setiap tindakannya. Teori humanistik mengambil model dasar manusia sebagai mahkluk yang bebas dan bertanggung jawab. Manusia tidak pernah diam, tetapi selalu dalam proses untuk menjadi sesuatu yang lain dari sebelumnya. Dalam teori ini menekankan tentang kesadaran manusia, perasaan subjektif, dan pengalaman-pengalaman personal yang berkaitan dengan keberadaan individu dalm dunia bersama individu-individu lainnya (Koswara, 1991).

Maslow menyebutkan beberapa ajaran dasar dari teori kepribadian humanistik. Pertama, individu sebagai keseluruhan yang integral. Maksudnya adalah bahwa manusia atau individu harus dipelajari sebagai keseluruhan yang integral, khas, dan terorganisasi. Motivasi mempengaruhi individu secara keseluruhan, dan bukan secara bagian. Kedua, pembawaan baik manusia. humanistik memiliki anggapan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik, atau tepatnya netral, kekuatan jahat atau merusak yang ada pada manusia itu adalah hasil dari lingkungan yang buruk, dan bukan merupakan bawaan. Ketiga, potensi kreatif manusia. kreativitas manusia merupakan salah satu prinsip yang penting dari psikologi humanistik. Maslow mengemukakan bahwa kebanyakan orang kehilangan kreativitasnya yang menjadikan mereka ‘tak berbudaya’. Maslow yakin bahwa jika setiap orang memiliki kesempatan atau menghuni lingkungan yang menunjang, setiap orang dengan kreativitasnya itu akan mampu mengungkapkan segenap potensi yang dimilikinya.

(6)

II.1.3. Self

Self adalah kepribadian total (total personality), baik kesadaran maupun bawah sadar. Self adalah pusat dari kepribadian (@daundantonius, 2015). Merupakan representasi kognisi dan afektif seseorang tentang identitasnya self

terbagi ke dalam dua bagian, yaitu : (1) self sebagai obyek yang dapat diamati, menggambarkan tentang “me” atau apa yang dimilikinya; dan (2) self sebagai agen yang melakukan pengamatan, menggambarkan tentang “I” atau pelaku yang mengamati atau merasakan. Contoh : “ Saya pintar”. Kata “saya” menunjukkan

self sebagai agen atau pelaku (I) dan “pintar” menunjukkan obyek yang dimilikinya (me).

Self concept merupakan bagian penting dalam perkembangan kepribadian. Seperti dikemukakan oleh Rogers bahwa konsep kepribadian yang paling utama adalah diri. Diri (self) berisi ide-ide, persepsi-persepsi dan nilai-nilai yang mencakup kesadaran tentang diri sendiri. Konsep diri merupakan representasi diri yang mencakup identitas diri yakni karakteristik personal, pengalaman, peran, dan status sosial. Sementara itu Seifert & Hoffnung, mendefinisikan self concept sebagai “suatu pemahaman mengenai diri atau ide tentang diri sendiri”. Atwater menyebutkan bahwa self concept adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan, keyakinan, dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya. Menurut Bruns, self concept adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri kita sendiri. Cawagas menjelaskan bahwa self concept mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya, dan sebagainya (Desmita, 2012 dalam digilib.uinsby.ac.id).

(7)

Konsep Pengembangan Yang Harus Dilakukan tentang kepribadiannya, tentang dirinya sendiri. Hal ini penting untuk mengetahui pun seseorang dapat meningkatkan pengetahuan diri. Identitas diperlukan untuk

(8)

Human Capital / Modal Manusia

Manusia diciptakan juga dengan berbagai modal. Hal yang paling sederhana dari modal manusia adalah setiap individu diberikan modal akal budi yang sangat baik, diberikan modal untuk memiliki panca indra dan semua bagian tubuh. Kualitas hidup seseorang ditentukan dari berbagai hal, sebagai contoh bagaimana cara berpikir, bagaimana cara bersikap, dan bagaimana cara berbicara di hadapan orang lain.

Sumber : motivatoracademy.com/sukses-dengan-memaksimalkan-pengembangan-diri-self-development/ - by Servius Joy Chandra, 18 Agustus 2016

II.3 SOLUSI PENGEMBANGAN

Mengembangakan diri sendiri dimulai dari kepemimpinan dan tanggung jawab terhadap diri sendiri. Pengembangan diri dipandang sebagai tindakan atau aspirasi yang berorientasi kepada peningkatan diri. Tujuannya untuk meningkatan kesadaran diri, meningkatan pengetahuan, membentuk identitas, mengembangkan dan menguatkan bakat, dsb. Bob Aubrey dalam Suryanto (2017) menyatakan bahwa pengembangan diri merupakan aktivitas untuk meningkatkan kesadaran dan identitas, mengembangkan bakat dan potensi, membangun modal manusia dan fasilitas yang dapat dikelola serta meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk menggapai mimpi dan harapan.

(9)

Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru saat ingin mengembangkan kemampuan dan kepribadiannya adalah :

1. Meningkatkan kesadaran diri self-awareness 2. Meningkatkan self-knowledge

3. Membentuk dan memperbaharui identitas 4. Mengembangkan kekuatan dan bakat

5. Mengidentifikasi dan meningkatkan potensi diri 6. Membangun modal manusia

7. Meningkatkan kualitas hidup 8. Merealisasikan mimpi

(10)

BAB III

METODE PENGEMBANGAN

III.1 Metode Formal

Metode formal bisa berupa mentoring, kursus dan program pelatihan-pelatihan 1. Training: aktivitasnya memfokuskan pada tugas-tugas yang dikerjakan

2. Pendidikan : aktivitasnya memfokuskan pada pekerjaan individu yang mungkin secara potensial dapat dikembangkan di kemudian hari

3. Development: aktivitas yang fokusnya pada organisasi yang mempekerjakan individu dan yang memungkinkan individu bekerja dengan baik di masa datang Disini penulis menyarankan untuk lebih menekankan pada metode pendidikan dan development. Guru Taman Kanak-Kanak (TK), sejatinya harus mengerti mengenai anak kepribadian anak kecil dan bagaimana ia berperilaku. Anak kecil cenderung meniru apa yang orang dewasa lakukan. Oleh karena itu, guru harus bisa menjaga sikapnya dnegan baik, setidkanya di depan anak didik mereka. Metode pendidikan bisa dilakukan melalui program ‘sekolah lagi’ untuk guru TK seperti semacam sekolah tiap weekend. Guru akan diajarkan lebih dalam mengenai dunia anak kecil dan apa yang harus dilakukannya ketika menjadi guru TK. Karena, tidak semuanya yang menjadi guru TK, sebelumnya berlatar belakang pendidikan sebagai guru TK. Itulah mengapa program ‘sekolah lagi’ bagi guru TK ini penting untuk dilaksanakan.

Metode Development dapat diperoleh melalui jalur seminar. Seminar yang dimaksudkan adalah pengenalan tentang dunia TK, membuat bermacam-macam kreatifitas yang nantinya bisa diajarkan kepada muridnya, seminar untuk mengetahui potensi apa yang guru punya, serta seminar untuk pengembangan kepribadian guru. Kerpibadian guru penting dibentuk demi menghasilkan anak didik yang berkepribadian baik nantinya.

III.2 Metode Personal

Metode Personal yaitu individu mengatur apa yang akan ia kembangkan dan bagaimana caranya, lalu melaksanakannya dengan teratur dan bertahap.

1. Observasi 2. Refleksi

(11)

4. Kunjungan/ikatan 5. Mencari Umpan Balik 6. Mencari Tantangan

7. Paket-paket Pelatihan Siap Pakai

(12)

BAB IV

PEMBAHASAN

Dahlan dan Muhtarom (2016) menyebutkan bahwa secara konstitutional, dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, seorang guru harus memiliki kepribadian yang mantap, arif bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia, serta menjadi teladan bagi peserta didik. Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14, guru sekurang-kurangnya memiliki kompetensi kepribadian yang mencakup kepribadian yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, arif dan bijaksana, mantap demokratis, berwibawa, stabil, dewasa, jujur, sportif, menjadi teladan bagi peserta didik, secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Penguasaan kompetensi kepribadian guru memiliki arti penting, baik bagi guru yang bersangkutan, sekolah, dan terutama bagi siswa. Dalam konteks tugas guru, profesionalitas seorang guru tergantung pada pribadi guru itu sendiri. Dalam melaksanakan pembelajaran dan berinteraksi dengan siswa akan banyak ditentukan oleh karakteristik kepribadian guru. Guru adalah pendidik profeional yang bertugas untuk mengembangkan karakter siswa.

Penguasaan kompetensi kepribadian yang memadai dari seorang guru akan sangat membantu upaya pengembangan karakter siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa di-gugu (dipercaya) dan ditiru, secara psikologis anak cenderung akan merasa yakin dengan apa yang sedang dibelajarkan gurunya. Di masyarakat pun, kepribadian guru masih menjadi hal yang sensitif dibanding dengan kompetensi profesionalitas. Apabila ada seorang guru melakukan tindakan tercela atau pelanggaran norma yang berlaku, masyarakat cenderung akan cepat bereaksi. Hal ini tentu dapat berakibat merosotnya kewibawaan seorang guru. Keberhasilan guru dalam mendidik dapat efektif ketika seorang guru menampilkan perilaku yang dapat diteladani. Perilaku guru harus sesuai dengan norma, nilai, serta aturan yang ada dalam agama, adat istiadat, dan Negara. Guru adalah teladan bagi anak didiknya. Dalam kehidupan sehari-hari, sikap dan perilaku guru hendaknya mencerminkan sikap terpuji dan patut diteladani (Dahlan & Muhtarom, 2016).

(13)

Kepribadian juga diibaratkan sebagai magnit, listrik dan radio yang tidak bisa diketahui kecuali setelah tahu bekasnya. Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut ditaati nasehat/ucapan/perintahnya dan di contoh sikap dan perilakunya. Kepribadian guru merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan belajar anak didik.

Gumelar dan Dahyat (2002) dalam Pujianti (2012) merujuk pada pendapat Asian Institut for Teacher Education, menjelaskan kompetensi sosial guru adalah salah satu daya atau kemampuan guru untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang baik serta kemampuan untuk mendidik, membimbing masyarakat dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Johnson sebagaimana dikutip Anwar (2004) mengemukakan kemampuan sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Arikunto (1993:239) mengemukakan kompetensi sosial mengharuskan guru memiliki kemampuan komunikasi sosial baik dengan peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, pegawai tata usaha, bahkan dengan anggota masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, kompetensi sosial guru tercermin melalui indikator (1) interaksi guru dengan siswa, (2) interaksi guru dengan kepala sekolah, (3) interaksi guru dengan rekan kerja, (4) interaksi guru dengan orang tua siswa, dan (5) interaksi guru dengan masyarakat (Pujianti, 2012).

Guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian (personal competencies), di antaranya:

1. Kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya;

2. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antarumat beragama;

3. Kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat;

4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya sopan santun dan tata karma dan;

5. Bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.

(14)

yang diperkenalkan oleh Abraham Maslow berupa gambaran manusia sebagai makhluk yang bebas dan bermartabat serta selalu bergerak kearah pengungkapan segenap potensi yang dimilikinya apabila lingkungan memungkinkan (Koswara, 1991). Sejatinya, manusia mempunyai potensi yang dapat masih bisa dikembangkan. Peningkatan potensi guru bisa didapatkan dengan metode pendidikan dan pengembangan yang dilakukan. Selain itu, kepribadian guru akan terlihat ketika lingkungannya menuntutnya untuk menunjukkan kemampuan yang ia miliki. Pembawaan baik manusia. humanistik memiliki anggapan bahwa manusia pada dasarnya adalah baik, atau tepatnya netral, kekuatan jahat atau merusak yang ada pada manusia itu adalah hasil dari lingkungan yang buruk, dan bukan merupakan bawaan.

(15)

BAB V

SIMPULAN & SARAN

V.1 SIMPULAN

Metode pendidikan dan development. Guru Taman Kanak-Kanak (TK), sejatinya harus mengerti mengenai anak kepribadian anak kecil dan bagaimana ia berperilaku. Metode pendidikan bisa dilakukan melalui program ‘sekolah lagi’ untuk guru TK seperti semacam sekolah tiap weekend. Guru akan diajarkan lebih dalam mengenai dunia anak kecil dan apa yang harus dilakukannya ketika menjadi guru TK. Karena, tidak semuanya yang menjadi guru TK, sebelumnya berlatar belakang pendidikan sebagai guru TK. Itulah mengapa program ‘sekolah lagi’ bagi guru TK ini penting untuk dilaksanakan. Metode Development dapat diperoleh melalui jalur seminar. Seminar yang dimaksudkan adalah pengenalan tentang dunia TK, membuat bermacam-macam kreatifitas yang nantinya bisa diajarkan kepada muridnya, seminar untuk mengetahui potensi apa yang guru punya, serta seminar untuk pengembangan kepribadian guru. Penulis menyarankan pula melalui metode personal. Seperti observasi, refleksi, kunjungan, dan paket pelatihan siap pakai. Tujuannya adalah agar guru TK bisa mandiri dalam menentukan kemajuan dirinya.

Selain itu, dalam pengembangan kepribadian teah disebutkan di atas bahwa diperlukan kesadaran diri karena sebenarnya yang tau tentang dirinya sendiri adalah guru tersebut. Mulai dari mana dan sampai sejauh mana ia akan mengembangakn potensi kepribadiannya. Guru TK juga bisa belajar melalui buku atau referensi. Konesep pengembangan kepribadian yang perlu dilakukan oleh guru TK adalah Self Awareness / Kesadaran Diri, Self Knowledge / Pengetahuan Diri, Potential / Potensi, dan Human Capital / Modal Manusia. Guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian (personal competencies), di antaranya: kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya, kemampuan untuk menghormati dan menghargai antarumat beragama, kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat, mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya sopan santun dan tata karma dan bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.

(16)
(17)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

@daundantonius, Tim @psikologID. 2015. I Know You. Jakarta: @loveable Kuswara, E. 1991. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: PT. ERESCO

R. M. Dahlan, Muhtarom. 2016. Menjaid Guru Yang Bening Hati : Strategi Mengelola Hati di Abad Modern. Yogyakarta : Deepublish.

Satiadarma, Monty P. 2001. Persepsi Orang Tua Membentuk Perilaku Anak: Dampak Pygmalion Di Dalam Keluarga. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Peraturan Pemerintah :

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2014 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini

Internet :

http://anamutz40.blogspot.co.id/2009/10/perbedaan-aliran-psikoanalisa.html diakses pada 25/10/2017 pukul 10.40 WIB

http://bioliciousedu.blogspot.co.id/2012/02/pengembangan-kepribadian-guru.html diakses pada 25/10/2017 pukul 13.08 WIB

http://digilib.uinsby.ac.id/411/5/Bab%202.pdf diakses pada 25/10/2017 pukul 14.04 WIB

http://motivatoracademy.com/sukses-dengan-memaksimalkan-pengembangan-diri-self-development/ diakses pada 25/10/2017 pukul 15.07 WIB

Lain-lain :

Referensi

Dokumen terkait

Bagian pe- rangan dirasakan sangat menarik, karena gerak sepasang penari didominasi gerakan jongkok yang terkesan seperti gerak-gerik sepasang ayam laki-laki (bahasa Jawa disebut

63 Tahun 2014 Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Arsip Nasional. Nasional Republik

Hasil penelitian awal ini belum dapat memberikan rekomendasi kebijakan dan model penanggulangan konflik sosial karena hasil penelitian ini akan dilanjutkan dengan

Uji-T (parsial) digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel bebas secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Untuk

• Berdiskusi dan menerima informasi tentang gelombang cahaya (prinsipHyugens dispersi, difraksi, interferensi dan polarisasi) 16 Memahami pengetahuan dasar fisika atom dan

Among the male transgressors who can be put under this category was Mono (40 years old) who was reported of conducting frequent and long- period of sexual molestation to a 12

Karena membuat sudu turbin aliran silang dengan menggunakan plat yang dilengkung sulit, maka untuk mempermudah pembuatan sudunya dibuat dengan menggunakan pipa yang dibelah

Hasil pengamatan pergerakan penumpang yang kemudian di dokumentasikan berupa gambar foto meliputi beberapa hal sebagai berikut: 1). Ketersediaan jembatan penyeberangan