DAFTAR PUSTAKA
Adriani., Kadek T.A., & Wirjatmadi B. 2010. Perbedaan Kadar Seng Serum dan Kadar c-Reactive Protein pada Anak Balita dengan Kadar Serum retinol Normal dan Tidak Normal. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol. 7 No 2.pp:58-63.
Almatsier & Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Alit K.I., 2005. Pemberdayaan Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh di Propinsi Bali. Permukiman Natah Vol.3 No.1 pp.34-43.
Arnold F., 2005. Nutrition in India.National Family Health Survey (NFHS-3) India.pp:12.
Arisman. 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.pp.45-49.
Azwar A., 2004. Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Depan. Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju Keluarga Sadar Gizi di Jakarta. [akses 05 Juni 2011].
Benjamin, dkk.2010. Epidemiological Correlates of Under-Nutrition in Under-5 Years Children in an Urban Slum of Ludhiana. Health and Population-Perspectives and Issues 16(3&4):133-141.
BPS. (2007). Analisis Tipologi Kemiskinan Perkotaan Tahun 2007 Studi Kasus di Jakarta Utara.
BPS. (2009). Status Gizi Balita Tahun 1998-2005. Jakarta: BPS.
BPS Surakarta. (2010). Hasil Sensus penduduk 2010 Kota Surakarta Data Agregat Perkecamatan Surakarta. Surakarta: Bappenas.
Corwin J.E., 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.pp.65.
Depkes RI. (2000). Rencana aksi pangan dan gizi nasional 2001-2005. Jakarta: Depkes RI
Depkes RI. (2002). Pemantauan pertumbuhan anak. Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat.
Diah., Sumarwan., & Suryani. 1997. Beberapa Faktor yang Berhubungan Tingkat Morbiditas Balita di Daerah Pemukiman Kumuh dan Program Perbaikan Kampung. Media dan Gizi Keluarga.Juli XXI(1).pp.43-53.
Grantham et al. 2007. Development Potensial In The First 5 Years For Children In Developing Countries.Lancet, [Internet] 369:60-70.Available From:<www.sciencredirect.com> [Accessed 26 Juni 2011].
Gusmaini. 2010. Identifikasi Karakteristik Permukiman Kumuh. Institut Pertanian Bogor. Skripsi.
Hassan R.A., 2007. Ilmu Kesehatan Anak 1: Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Hariyanto A., 2005. Strategi Penanganan Kawasan Kumuh Sebagai Upaya Menciptakan Lingkungan Perumahan dan Permukiman yang Sehat. Jurnal PWK Unisba.
Hernawati I., 2008. Pedoman Pemantauan Status Gizi [PGS] dan Keluarga Sadar Gizi [Kadarzi]. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.
Idrus dkk, 2000. Penyimpangan Positif Masalah KEP di Jakarta Utara dan di Perdesaan Kabupaten Bogor-Jawa Barat. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VII Pp.145-157.
Kurniasih S., 2007. Usaha Perbaikan Permukiman Kumuh Di Pertukangan Utara Jakarta Selatan. Jurnal. Fakultas Teknik Universitas Budi Luhur.
Lestari D.E., 2005. Nutritional Status and Nutrient Intake From Complementary Foods Among Breastfed Children In Purworejo District Central Java Indonesia. Paediatrica Indonesiana Volume 45 No1-2:31.
Maryunani A., 2010. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Trans Info Media.Hal.14.
Mittal,A. 2007. Effect Maternal Factors on Nutrional Status of 1-5 Year Old Children in Urban Slum Population.pp.5-13.
Nepal S., 2003. Determinants of Child Malnutrition in Nepal: A Case Analysis from Dhanusha.Nepal: Organization Save the Children Japan-Nepal.
Notoatmodjo S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pudjiastuti W., 2002. Strategi Mengatasi Masalah Kesehatan dan Lingkungan Hidup di Permukiman Kumuh Lewat Program Pemasaran Sosial. Makara Sosial Humaniora.Vol.6.No.2.pp.76.
Putri A.R., 2008 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Baduta Berdasarkan IMT Menurut Umur di Wilayah Kerja Pukesmas pancoran Mas Depok. Universitas Indonesia. Available from: www.lontar.ui.ac.id/opac/ [Diakses 04 Juni 2011].
Riskesdas RI. (2007). Laporan Provinsi Jawa Tengah. Jakarta: Bappenas.
Riskesdas RI. (2011). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta: Bappenas.
Sab’atmaja, 2010. Analisis Determinan Positive Deviance Status Gizi Balita di Wilayah Miskin dengan Prevalensi Kurang dan Tinggi. Info Pangan dan Gizi Vol.XIX No.2.pp.94.
Sastroasmoro S., Ismael, S., 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.
Slamet S.J., 2009.Kesehatn Lingkungan. Bandung: Gajah Mada University Press.pp.18-37.
Soetjiningsih., 2008. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Pp. 3-49.
Srinivas H. 2003. Defining Squatter Settlemnt .http://www.gdrc/uem/definie-squatter.[Diakses 01 Juli 2011].
---.Slum, Squatter Areas and Informal Settlement, 9th International Conference On Sri Lanka Studies, Matara, Sri Lanka, ArawindaNawagamuwa and Nils Viking.
Suharyo.2006. Tantangan Pembangunan Di Nusa Tenggaran Timur. Lembaga Penelitian Smeru No.20:08.
Sugiyono. 2007. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta
Surtiani E.E., 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terciptanya Kawasan Permukiman Kumuh di Kawasan Pusat Kota. Universitas Diponegoro Semarang. Tesis.
Suparlan P., 2010. Segi Sosial dan Ekonomi Pemukiman Kumuh.[Internet].
Available from: geografi:
ums.ac.id/e-book/sosial_Education/SOS_NOMI_KUMUH. Pdf .14 Juni.2011.
Supariasa, Bachyar I.D, Ibnu B. 2002. Penelian Status Gizi.Jakarta : EGC.pp.2- 62.
Tirtawinata Ch.T., 2006. Makanan dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.pp. 55-7.
Undang-Undang Republik Indonesia No.1.2011.Perumahan dan Kawasan Permukiman. Jakarta.