• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PROGRAM FAKULTAS docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PROGRAM FAKULTAS docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

FILSAFAT ILMU

“FILSAFAT PRAGMATISME DAN PENERAPAN DALAM PENELITIAN”

oleh

Brezto Asagi Dewantara 16707251018 Sigit Yuli Pramono 16707251023

Dosen penampu Dr. Arif Rokhman M,Si

TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

PROGRAM FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016

(2)

-KATA PENGANTAR

Puji syukur kamu panjatkan atas kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul : filsafat pragmatisme dan penerapan dalam penelitian dapat terselesaikan.

Makalah ini disusun guna memenuhi matakuliah desain pesan pembelajaran. Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada Arif Rockman, M.Pd selaku dosen penampu dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah masih banyak kekurangan baik isi maupun penulisannya. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perkembangan penyempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, Desember 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I...1

A. Latar belakang...1

B. Rumusan masalah...1

C. Tujuan...1

BAB II...2

A. Filsafat Pragmatisme...2

B. Tokoh Filsafat Pragmatism...3

C. Peran Aliran Filsafat Pragmatisme dalam Penelitian Pendidikan...4

1. Pragmatis dalam bidang penelitian...4

2. Keterkaitan Pragmatis dalam Eksperimentalisme...5

BAB III...6

DAFTAR PUSTAKA...6

(4)

-BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Filsafat pragmatisme secara umum dipandang berupaya menengahi pertikaian idealisme dan empirisme serta berupaya melakukan sintesis antara keduanya. Pragmatisme mendasarkan dirinya pada metode filsafat yang memakai sebab-sebab praktis dari pikiran serta kepercayaan sebagai ukuran untuk menetapkan nilai dan kebenaran. Di sini pandangan William James tentang pragmatism agaknya mewakili pertanyaan kita tentang pragmatism tersebut. pragmatisme adalah sikap memandang jauh terhadap benda-benda pertama, prinsip-prinsip, serta kategori-kategori yang dianggap sangat penting untuk melihat ke depan pada benda-benda terakhir berdasarkan akibat dan fakta-fakta.

Corak paling kuat dari pragmatism adalah kuatnya pemikiran tentang konsep kegunaan. Makna kegunaan dalam pragmatisme lebih ditetapkan pada kebenaran sains, bukan pada hal-hal bersifat metafisik. Maka, dalam pragmatisme pengetahuan tidak selalu mesti diidentikkan dengan kepercayaan, tetapi kerap menjadi dua hal yang sama sekali terpisah. Kebenaran yang mungkin dianggap perlu dipercayai (to believe) bagi para pragmatis selalu menjadi sesuatu hal bersifat professional atau pribadi dan itu tidak perlu dikabarkan pada public. Sedangkan, hal-hal yang diangap perlu diketahui haruslah selalu dikabarkan atau didemonstrasikan pada pengamat yang qualified dan tak berpihak. Kepercayaan memang ada dalam pengetahuan meski banyak pula kepercayaan tidak akan ditemukan siapapun di banyak pengetahuan.

B. Rumusan masalah

1. Apakah filsafat pragmatisme itu? 2. Siapakah tokoh filsafat pragmatisme?

3. Bagaimana peran filsafat pragmatisme dalam penelitian pendidikan?.

C. Tujuan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan filsafat pragmatisme. 2. Mahasiswa mengetahui tokoh filsafat pragmatisme.

3. Mahasiswa dapat menjelaskan peran filsafat pragmatisme dalam penelitian pendidikan.

(5)

PEMBAHASAN

A. Filsafat Pragmatisme

Istilah pragmatisme berasal dari kata Yunani "pragma" yang berarti perbuatan atau tindakan. "Isme" di sini sama artinya dengan isme-isme yang lainnya yaitu berarti aliran atau ajaran atau paham. Kata pragmatisme sering sekali diucapkan orang. Orang-orang menyebut kata ini biasanya dalam pengertian praktis. Jika orang berkata, Rencana ini kurang pragmatis, maka maksudnya ialah rancangan itu kurang praktis. Pengertian seperti itu tidak begitu jauh dari pengertian pragmatisme yang sebenarnya, tetapi belum menggambarkan keseluruhan pengertian pragmatisme.

Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu ialah, apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relative, tidak mutlak. Sebagai contoh mungkin sesuatu konsep atau peraturan sama sekali tidak memberikan kegunaan bagi masyarakat tertentu, tetapi terbukti berguna bagi masyarakat yang lain. Maka konsep itu dinyatakan benar oleh masyarakat yang kedua.

Filsafat pragmatisme secara umum dipandang berupaya menengahi pemikiran idealisme dan empirisme serta berupaya melakukan sintesis antara keduanya. Pragmatisme mendasarkan dirinya pada metode filsafat yang memakai sebab-sebab praktis sebagai ukuran untuk menetapkan nilai dan kebenaran. filsafat pragmatisme selalu menjadi pemikiran filsafat yang didasarkan pada metode dan pendirian ketimbang pada doktrin filsafat yang bersifat sistematis. Oleh karena itu, pragmatisme kerap pula disadari sebagai upaya-upaya penyelidikan eksperimental berdasarkan metode sains modern. Pengalaman menjadi sesuatu yang begitu fundamental dan begitu menentukan.

Corak paling kuat dari pragmatism adalah kuatnya pemikiran tentang konsep kegunaan. Makna kegunaan dalam pragmatisme lebih ditetapkan pada kebenaran sains, bukan pada hal-hal bersifat metafisik. Maka, dalam pragmatisme pengetahuan tidak selalu mesti diidentikkan dengan kepercayaan.

Pandangan-pandangan itu semuanya terangkai oleh konsep kegunaan dan fungsi pragmatis. Oleh karena itu, para pragmatis kerap mengungkapkan betapa apa yang kita mesti ketahui keraplah bukan sesuatu yang mesti kita percayai. Dalam sisi yang lain, sebab

(6)

-konsep kegunaan, apa yang ita percayai tidak selalu menjadi sesuatu hal yang pragmatisme selalu hadir menjadi relative dan kasuistik. Sebuah kebenaran yang dipandang benar-benar valid dan berguna, di waktu yang lain bisa menjadi sesuatu hal yang sama sekali mesti dilupakan.

D. Tokoh Filsafat Pragmatism a. Charles Sandre Peirce ( 1839 M )

Dalam konsepnya ia menyatakan bahwa, sesuatu dikatakan bernilai apabila memuat hasil yang praktis. Pada kesempatan yang lain ia juga menyatakan bahwa, pragmatisme sebenarnya bukan suatu filsafat, bukan metafisika, dan bukan teori kebenaran, melainkan suatu teknik untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah (Ismaun, 2004:96). Dari kedua pernyataan itu tampaknya Pierce ingin menegaskan bahwa, pragmatisme tidak hanya sekedar ilmu yang bersifat teori dan dipelajari hanya untuk berfilsafat serta mencari kebenaran belaka, juga bukan metafisika karena tidak pernah memikirkan hakekat dibalik realitas, tetapi konsep pragmatisme lebih cenderung pada tataran ilmu praktis untuk membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi manusia.

b. William James (1842-1910 M)

William James lahir di New York pada tahun 1842 Di dalam bukunya The Meaning of Truth, Arti Kebenaran, James mengemukakan bahwa tiada

(7)

Pertimbangan itu benar jikalau bermanfaat bagi pelakunya, jika memperkaya hidup serta kemungkinan-kemungkinan hidup.

c. John Dewey (1859-1952 M)

Dewey adalah seorang yang pragmatis. Menurutnya, filsafat bertujuan untuk memperbaiki kehidupan manusia serta lingkungannya atau mengatur kehidupan manusia serta aktifitasnnya untuk memenuhi kebutuhan manusiawi.Sebagai pengikut pragmatisme, John Dewey menyatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata. Filsafat tidak boleh larut dalam pemikiran-pemikiran metafisis yang kurang praktis, tidak ada faedahnya.

E. Peran Aliran Filsafat Pragmatisme dalam Penelitian Pendidikan

1. Pragmatis dalam bidang penelitian

Dalam penganut Pragmatisme Pengetahuan dapat benar jika pengetahuan itu memiliki kegunaan dan nilai kepuasan, serta dapat diterapkan. Sesuai Aliran Pragmatisme yang diajarkan oleh JAMES bahwa Pengetahuan dikatakan benar jika memiliki nilai kepuasan (akibat praktisnya). Menurut Peirce Pengetahuan jika benar jika memiliki kemanfaatan.

Dalam berkiblat dari dua tokoh ini James dan Peirce Kesimpulan pertama pada kegunaan dan nilai kepuasan, serta dapat diterapkan dan kemanfaatan. Kapankah pragmatis ini digunakan dalam sebuah penelitian, ketika penetuan judul pertimbangan materi, nilai kepuasan dalam sebuah judul sampai bias diterapkan dan mendapat manfaat dari sebuah judul penelian tersebut. Banyak sekali yang harus dipertimbangkan dalam penelitian supaya kemanfaatan dalam penelitian itu digunakan. Penelitian yang baik haruslah diperhitungkan kemanfaatannya, jangan sampai tidak ada manfaatnya sama sekali. Apakah bisa itu terjadi, itu bisa sekali jika tidak mengambil dari segi kegunaan dalam produk yang diteliti.

Pragmatis banyak digunakan dalam pendidikan menurut John Dewey yang berpendapat dalam tehnik pendidikan sebelumnya di tujukan khususnya pada pemaparan fakta informasi secara umum kepada anak didik tanpa memberikan suatu cara untuk

(8)

-memanfaatkannya. Dewey sendiri mengajukan teori bahwa system pendidikan harus berusaha mengembangkan metodepemecahan masalah (problem solving) . dalam situasi ini Dewey mengajak pada peserta didik atau siswa ikut berperan dalam mengeksplore kemampuan untuk memcahkan masalah. Ternyata tujuan kegunaan dari pendapat Dewey ini adalah supaya ketika bersosialisasi di masyarakat dengan situasi yang baru maka dia tidak kaget dengan apa yang telah terjadi dan mencoba solusi yang baru.

1.Keterkaitan Pragmatis dalam Eksperimentalisme

Sebenarnya John Dewey sendiri membuat bentuk Pragmatis yang sangat terkenal yaitu eksperimentalisme . Bangunan pragmatis yang dibuat oleh john Dewey ini untuk mengembangkan teori pengetahuan dalam terminologi biologis dan psikologis yaitu bahwa proses mengetahui berlaku dalam hubungan manusia. Mengapa mengembangkan seperti itu?, sesungguhnya Dewey sendiri ingin menerapkan konsepnya sebagai pengarah penerapan kegiatan intelektual terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh sosial manusia. Dalam Pemikiran Eksperimentalisme, proses berfikir timbul sebagai sebuah cara menetukan hipotesis atau petunjuk untuk tindakan selanjutnya. Jika di James memberikan penalaran berupa kegunaan dan nilai kepuasan, serta dapat diterapkan. Berbeda dengan Dewey memberikan pikiran khusus karena obyek penelitian Dewey pada biologis dan psikologis lebih mengarah kepada pemikiran ilmiah. Dewey membuat instrument dalam pemecahan masalah-masalah yang dihadapi. Metode inilah yang disebut dengan Metode Ilmiah. Kaum Eksperimentalisme beraliran pragmatis memberikan persyaratan lima langkah dalam metode ilmiah:

1. Situasi Problematika 4. Membangun Hipotesis 2. Merumuskan Masalah 5. Menguji Hipotesis 3. Klarifikasi Masalah

Nampaknya diera dewasa ini lima langkah metode ilmiah dari kalangan Eksperimentalisme ini masih digunakan.

BAB III

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Deddy , DR., M.A. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya : Bandung

Juhaya S. Praja, Prof., Dr. 2003. Aliran-aliran Filsafat dan Etika Prenada Media: Jakarta.

Mudzakir, Drs., dkk..1997. Filsafat Umum. CV. Pustaka Setia: Bandung.

Munir, Misnal, Drs., M.Hum., dkk. 2006 Filsafat Ilmu. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pupuk organik cair kombinasi daun lamtoro, limbah tahu, dan feses sapi maka dapat disimpulkan bahwa kandungan makronutrien nitrogen

Hasil penelitian ini menujukkan bahwa terdapat hubungan antara pendapatan, pengetahuan, dan sikap ibu, sedangkan faktor dukungan keluarga tidak memiliki hubungan dengan

Selain blacklist mungkin mendefinisikan whitelist, yang digunakan untuk CMG SMSC untuk memastikan bahwa hanya satu pelanggan yang memiliki MSISDN pada whitelist dapat memberikan

Walaupun disudutkan secara tidak langsung oleh pihak lain, akan tetapi dengan kebesaran hati dan tidak terlepas dari rasa persatuan kebangsaan Muhammadiyah tetap

Jembatan merupakan alat penghubung yang penting dalam jaringan transportasi jalan, yang berfungsi untuk menghindari gangguan/hambatan alam atau buatan manusia.Jembatan juga

Mengamanatkan kepada Pengurus DPW AGPAII Provinsi Kalimantan Timur untuk melaksanakan tugas-tugas kepengurusan AGPAII dengan keharusan berpedoman pada AD/ART AGPAII dan

Black hole (Indonesia: lubang hitam) merupakan bagian dari alam semesta yang menempati ruang Black hole (Indonesia: lubang hitam) merupakan bagian dari alam semesta yang menempati

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari berbagai aspek kinerja sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan berperan secara signifikan terhadap penjualan, kualitas