• Tidak ada hasil yang ditemukan

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI LABORATO (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI LABORATO (1)"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

LABORATORIUM INTERAKSI GRAFIKA DAN SENI (IGS)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI ITS

Disusun oleh:

1.

5112100070 Wahyu Kukuh Herlambang

2.

5112100162 Dimas Yoan Shailendra

3.

5112100038 Madis Saralita

4.

5112100171 Afina Lina Nurlaili

5.

5112100031 Linggar Juwita Handayani

6.

5112100111 Freeska Rochma Dwi Treciana

Pembimbing:

(2)

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

DAFTAR TABEL ... 3

DAFTAR GAMBAR ... 4

Bab 1 Pendahuluan ... 5

1.1

Latar belakang ... 5

1.2

Maksud dan Tujuan ... 5

Bab 2 Profil dan Kondisi Laboratorium ... 6

2.1

Visi dan Misi ... 6

2.2

Arah Riset Laboratorium (penelitian/ bidang yang menjadi fokus lab) ... 6

2.3

Fasilitas (Alat Grafika) ... 6

2.4

SOP Penggunaan Alat ... 7

2.5

SOP Peminjaman Alat ... 7

2.6

Struktur Kepengurusan ... 8

Bab 3 Kondisi Laboratorium ... 9

3.1

Kondisi kekinian ... 9

3.2

Kondisi yang diharapkan ... 9

Bab 4 Tata Kelola Teknologi Informasi Laboratorium ... 10

4.1

Analisis COBIT 4.1 ... 10

4.1.1 Pemetaan business goal ke IT goal ... 10

4.1.2 Pemetaan IT goal ke IT process ... 10

4.1.3 Daftar pertanyaan per IT proses ... 11

4.2

Analisis Gap ... 18

4.2.1 Perhitungan maturity level untuk kondisi kekinian ... 18

4.2.2 Perhitungan maturity level untuk kondisi yang diharapkan ... 37

4.3

Rekomendasi untuk mencapai kondisi to be ... 37

Bab 5 Catatan Kelompok ... 38

Daftar Pustaka ... 39

(3)

3

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pemetaan Business Goal ke IT Goal ... 10

Tabel 2. Pemetaan IT Goal ke IT Process ... 10

Tabel 3. Daftar Pertanyaan PO7... 11

Tabel 4. Daftar Pertanyaan AI5 ... 12

Tabel 5. Daftar Pertanyaan DS2 ... 12

Tabel 6. Daftar Pertanyaan DS3 ... 13

Tabel 7. Daftar Pertanyaan DS4

... 14

Tabel 8. Daftar Pertanyaan DS8

... 15

Tabel 9. Daftar Pertanyaan DS13 ... 16

Tabel 10. PO7 - Menghitung Compliance ... 18

Tabel 11. PO7 - Menghitung Compliance Masing-masing Level ... 19

Tabel 12. PO7 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance ... 19

Tabel 13. PO7- Menghitung Nilai Maturity Level ... 19

Tabel 14. AI5 - Menghitung Compliance ... 20

Tabel 15. AI5 - Menghitung Compliance Masing-masing Level ... 21

Tabel 16. AI5 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance ... 21

Tabel 17. AI5 - Menghitung Nilai Maturity Level ... 22

Tabel 18. DS2 - Menghitung Compliance ... 23

Tabel 19. DS2 - Menghitung Compliance Masing-masing Level ... 24

Tabel 20. DS2 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance ... 24

Tabel 21. DS2 - Menghitung Nilai Maturity Level ... 25

Tabel 22. DS3 - Menghitung Compliance ... 26

Tabel 23. DS3 - Menghitung Compliance Masing-masing Level ... 27

Tabel 24. DS3 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance ... 27

Tabel 25. DS3 - Menghitung Nilai Maturity Level ... 27

Tabel 26. DS4 - Menghitung Compliance ... 28

Tabel 27. DS4 - Menghitung Compliance Masing-masing Level ... 29

Tabel 28. DS4 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance ... 29

Tabel 29. DS4 - Menghitung Nilai Maturity Level ... 29

Tabel 30. DS8 - Menghitung Compliance ... 30

Tabel 31. DS8 - Menghitung Compliance Masing-masing Level ... 32

Tabel 32. DS4 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance ... 32

Tabel 33. DS8 - Menghitung Nilai Maturity Level ... 33

Tabel 34. DS13 - Menghitung Compliance ... 34

Tabel 35. DS13 - Menghitung Compliance Masing-masing Level ... 36

Tabel 36. DS13 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance ... 37

Tabel 37. DS13 - Menghitung Nilai Maturity Level ... 37

Tabel 38. PO7 - Hasil Kuisioner ... 40

Tabel 39. AI5

Hasil Kuisioner ... 41

Tabel 40. DS2

Hasil Kuisioner ... 42

Tabel 41. DS3

Hasil Kuisioner ... 43

Tabel 42. DS4

Hasil Kuisioner ... 44

Tabel 43. DS8

Hasil Kuisioner ... 45

(4)

4

DAFTAR GAMBAR

(5)

5

Bab 1 Pendahuluan

1.1

Latar belakang

Layanan teknologi informasi yang tepat waktu, akurat dan relevan dengan kebutuhan

user

merupakan hal yang sangat penting diperhatikan dalam mendukung kelancaran pelaksanaan aktivitas

suatu organisasi termasuk institusi pendidikan, tujuan institusi pendidikan akan tercapai jika

perencanaan dan strategi informasi diimplementasikan secara selaras dengan perencanaan dan

strategi bisnis organisasi. Penerapan teknologi informasi yang selaras dengan tujuan institusi tersebut

hanya dapat dihasilkan apabila didukung dengan sistem tata kelola teknologi informasi yang baik sejak

tahap perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

Teknologi Informasi (TI) harus dikelola selayaknya aset perusahaan. Penerapan TI di

perusahaan dapat dilakukan dengan baik apabila ditunjang dengan suatu tata kelola TI (IT

Governance) dari mulai perencanaan sampai implementasinya. Tata kelola TI adalah suatu struktur

hubungan dan proses untuk mengatur dan mengontrol perusahaan yang bertujuan untuk mencapai

tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dengan pertambahan nilai dengan tetap menyeimbangkan

resiko-resiko dengan nilai yang didapatkan dari penerapan TI dan prosesprosesnya[1].

Penerapan TI di perusahaan tidak selamanya selaras dengan strategi dan tujuan perusahaan.

Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap infrastruktur dan pengelolaan TI yang ada saat ini agar

dapat selalu dipastikan kesesuaian infrastruktur dan pengelolaannya dengan tujuan yang ingin dicapai

perusahaan. Dalam makalah ini akan dikemukakan tentang model tata kelola TI yang spesifik sesuai

dengan karakteristik Lab Interaksi Grafika dan Seni (IGS) jurusan Teknik Informatika ITS dengan

mengacu kepada Framework COBIT. Model ini diharapkan dapat menjadi usulan awal model

pengelolaan TI yang sesuai dengan karakteristik jurusan teknik informatika Institut Teknologi Sepuluh

Nopember.

1.2

Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan laporan tata kelola ini adalah sebagai berikut :

1.

Mengetahui kondisi teknologi informasi yang sudah ada saat ini.

2.

Mengevaluasi kesesuaian tujuan Lab dengan penerapan layanan yang ada.

3.

Menghasilkan analisis kebutuhan untuk keselarasan penerapan layanan teknologi informasi

yang sudah ada.

(6)

6

Bab 2 Profil dan Kondisi Laboratorium

Laboratorium Interaksi Grafika dan Seni (IGS) adalah salah satu laboratorium yang ada di

jurusan Teknik Informatika ITS. Laboratorium ini berdiri semenjak tahun 2014. Laboratorium IGS

memiliki 3 peran, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Peran pengajaran

memiliki arti sebagai pengelola pembelajaran di bidang IGS. Sedangkan peran penelitian berfungsi

dalam penyusunan penelitian dan pengelolaan tugas akhir serta tesis di bidang IGS.

2.1

Visi dan Misi

Laboratorium Interaksi Grafika dan Seni (IGS) belum menetapkan visi dan misi. Sebagai

pertimbangan untuk pembuatan visi dan misi, berikut adalah hasil wawancara mengenai target yang

ingin dicapai oleh Laboratorium IGS dalam waktu jangka pendek dan waktu jangka panjang :

Target yang ingin dicapai dalam satu tahun ke depan

o

Di bidang pengajaran, melengkapi kelengkapan kurikulum dan menyelesaikan rancangan

pembelajaran.

o

Di bidang penelitian, meningkatkan publikasi melalui paper dan seminar.

o

Di bidang pengabdian masyarakat, belum ada. Jika sudah ada produk yang dihasilkan,

pengabdian masyarakat dapat dilakukan dengan menerapkan produk tersebut.

Target yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan

o

RPPM, rencana penelitian dan pengabdian masyarakat. Penelitian dilakukan dengan

mempertimbangkan kondisi saat ini dan memutuskan akan membuat produk apa yang

dapat diterapkan dalam masyarakat.

2.2

Arah Riset Laboratorium (penelitian/ bidang yang menjadi fokus lab)

Saat ini, riset/ penelitian yang ada di Laboratorium IGS sudah berjalan. Terdapat target riset

dalam sebulan. Namun, narasumber tidak memberikan informasi berapa target yang harus dicapai

dalam waktu satu bulan tersebut. Ada beberapa macam riset, diantaranya yaitu riset mandiri. Riset

mandiri adalah riset yang dilakukan oleh dosen di suatu bidang, topik atau tempat tertentu. Dosen

yang melakukan riset mandiri biasanya adalah dosen yang sudah lama berkiprah dalam bidang

pengajaran dan menggeluti satu bidang tertentu. Seperti contohnya sebagai berikut:

Pak Imam, di bidang game.

Bu Wijayanti, di bidang teknologi kinect.

Bu Nanik, di bidang grafika.

2.3

Fasilitas (Alat Grafika)

(7)

7

akademik. Alat grafika yang dimiliki oleh Laboratorium IGS diantaranya adalah Kinect, Oculus Rift,

Google Cardboard, Leap Motion, dan sebagainya.

2.4

SOP Penggunaan Alat

Laboratorium IGS sudah memiliki SOP penggunaan

lab. Semua lab memiliki SOP penggunaan yang sama. SOP

penggunaan

lab

dapat

dilihat

melalui

website

http://igs.if.its.ac.id/.

Gambar di samping adalah prosedur

penggunaan lab yang terdapat dalam website tersebut. Uraian

penjelasannya sebagai berikut :

Mahasiswa yang belum terdaftar dapat mendaftar melalui

laboran yang dibantu admin sesuai persyaratan lab.

Mahasiswa yang sudah terdaftar dapat mengisi buku

tamu/absensi yang tersedia dengan jam masuk dan keluar.

Mahasiswa menggunakan peralatan sesuai dengan hak

akses yang sudah tersedia.

2.5

SOP Peminjaman Alat

Terdapat perbedaan prosedural dalam peminjaman

alat inventaris dengan alat grafika khusus. SOP peminjaman

alat inventaris seperti PC dan LCD proyektor dapat dilihat

melalui website Laboratorium IGS. Gambar di samping adalah

SOP peminjaman inventaris. Uraian penjelasannya sebagai

berikut :

Penggunaan peralatan yang portable oleh anggota lab

seperti LCD proyektor dan kamera didalam lab dapat

melalui laboran

Dengan mengisi form peminjaman untuk penggunaan

yang relevan dan berada diluar ruang lab. dengan batas

waktu satu hari melalui laboran lab.

Untuk peminjaman alat grafika, belum ada standar

operasional prosedurnya. Alat grafika biasanya dapat dipinjam

oleh

mahasiswa

yang

melakukan

tugas

akhir

dan

membutuhkan tunjangan alat tesebut. Untuk meminjamnya,

mahasiswa dapat langsung mengubungi dosen pembimbing

TA. Sedangkan untuk mahasiswa yang tidak melakukan tugas

akhir, mahasiswa harus menanyakan ke dosen terlebih dahulu untuk mengetahu prosedur

peminjamannya.

Gambar 1. SOP Penggunaan Lab

(8)

8

2.6

Struktur Kepengurusan

Kepala Laboratorium

Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

Anggota Lab

Dr.Eng. Nanik Suciati

Dr.Eng. Darlis Herumurti

Imam Kuswardayan, M.T

Wijayanti Nurul Khotimah, S.Kom, M.Sc

Ridho Rahman Hariadi, M.Sc

Laboran/Teknisi

Gayuh Adi R

Administrator (masih baru)

(9)

9

Bab 3 Kondisi Laboratorium

3.1

Kondisi kekinian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di laboratorium IGS, dapat disimpulkan bahwa

layanan TI masih rendah atau kurang optimal, sehingga perlu ada suatu usulan perbaikan. Layanan TI

di laboratorium IGS berada pada tingkat

maturity

2 (dua), ditunjang dengan hasil kuisioner. Dengan

demikian dapat disimpulkan kondisi tingkat kematangan masih

adhoc

.

3.2

Kondisi yang diharapkan

Target yang ingin dicapai dalam satu tahun ke depan :

Di bidang pengajaran

, melengkapi kelengkapan kurikulum dan menyelesaikan rancangan

pembelajaran.

Di bidang penelitian

, meningkatkan publikasi melalui paper dan seminar.

Di bidang pengabdian masyarakat

, belum ada. Jika sudah ada produk yang dihasilkan,

pengabdian masyarakat dapat dilakukan dengan menerapkan produk tersebut.

Target yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan :

(10)

10

Bab 4 Tata Kelola Teknologi Informasi Laboratorium

4.1

Analisis COBIT 4.1

4.1.1 Pemetaan business goal ke IT goal

Tabel 1. Pemetaan Business Goal ke IT Goal

No.

Bussiness Goal

IT Goal

1

(3) Improve corporate governance and

transparency

(2) Respond to governance requirements in line

with board direction

(18) Establish clarity of business impact of risks

to IT objectives and resources

2

(4) Improve customer orientation and

service

(3) Ensure satisfaction of end users with service

offerings and service levels

(23) Make sure that IT services are available as

required

3

(5) Offer competitive product and service

(5) Create IT agility

(24) Improve IT's cost efficiency and its

contribution to business profitability

4

(6) Establish service continuity and

availability

(10) Ensure mutual satisfaction of third-party

relationship

(16) Reduce solution and service delivery

defects and rework

(22) Ensure minimum business impact in the

event of an IT service disruption

(23) Make sure that IT services are available as

required

5

(17) Acquire and maintain skilled and

motivated people

(9) Acquire and maintain IT skill that respond to

the IT Strategy

4.1.2 Pemetaan IT goal ke IT process

Tabel 2. Pemetaan IT Goal ke IT Process

IT Goal

IT Process

(2) Respond to governance requirements in line

with board direction

PO1, PO4, PO10, ME1, ME4

(18) Establish clarity of business impact of risks

to IT objectives and resources

PO9

(3) Ensure satisfaction of end users with service

offerings and service levels

P08, AI4, DS1, DS2, DS7, DS8, DS10, DS13

(23) Make sure that IT services are available as

required

DS3

DS4

DS8

(11)

11

(5) Create IT agility

PO2, PO4, PO7, AI3

(24) Improve IT's cost efficiency and its

contribution to business profitability

PO5, DS6

(10) Ensure mutual satisfaction of third-party

relationship

DS2

(16) Reduce solution and service delivery

defects and rework

PO8, AI4, AI6, AI7, DS10

(22) Ensure minimum business impact in the

event of an IT service disruption

PO6, AI6, DS4, DS12

(23) Make sure that IT services are available as

required

DS3

DS4

DS8

DS13

(9) Acquire and maintain IT skill that respond to

the IT Strategy

PO7

AI5

4.1.3 Daftar pertanyaan per IT proses

Tabel 3. Daftar Pertanyaan PO7

Level

Pernyataan PO7

0

Adanya kesadaran tentang pentingnya menyelaraskan manajemen sumber daya manusia

dengan proses perencanaan teknologi.

IGS telah memiliki tim yang bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya manusia.

1

Manajemen IGS mengenali perlunya manajemen sumber daya manusia.

Secara operasional manajemen sumber daya manusia difokuskan pada perekrutan dan

pengelolaan personil IT.

2

Adanya prosedur yang jelas dalam manajemen sumber daya manusia.

Adanya rencana pengembangan sumber daya manusia IT.

3

Terdapat pendekatan strategis untuk merekrut dan mengelola personil IT.

Adanya pelatihan formal untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia IT.

Diadakan program rutin untu mengembangkan keterampilan teknis dan manajemen IT.

4

Tanggung jawab untuk pengembangan dan pemeliharaan rencana manajemen sumber daya

manusia TI diberikan kepada pihak yang berkompeten.

Proses mengembangkan dan mengelola rencana pengelolaan sumber daya manusia TI

responsif terhadap perubahan.

(12)

12

Manajemen sumber daya manusia IT terintegrasi dengan perencanaan teknologi,

memastikan pembangunan dan penggunaan kemampuan IT yang tersedia secara optimal.

Program pelatihan dikembangkan untuk semua standar teknologi.

Tabel 4. Daftar Pertanyaan AI5

Level

Pernyataan AI5

0

Proses pengadaan sumber daya IT sudah jelas

Kebijakan pengadaan jelas dan prosedur untuk memastikan bahwa semua sumber daya IT

tersedia secara tepat waktu dan hemat biaya.

1

Laboratorium memiliki kebijakan dan prosedur terdokumentasi yang menghubungkan akuisisi

IT untuk proses pengadaan organisasi bisnis secara keseluruhan

Kontrak untuk akuisisi sumber daya IT dikembangkan dan dikelola oleh manajer proyek dan

individu lainnya untuk melakukan penilaian profesional bukan sebagai hasil dari prosedur atau

kebijakan resmi

Kontrak untuk akuisisi dikelola pada akhir proyek tidak secara terus menerus

2

Kebijakan dan prosedur terintegrasi dengan proses pengadaan keseluruhan organisasi bisnis

Proses pengadaan digunakan untuk proyek-proyek besar dan terlihat

Tanggung jawab pengadaan IT dan manajemen kontrak ditentukan oleh pengalaman setiap

individu sebagai manajer kontrak

3

Manajemen telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk akuisisi IT

Kebijakan dan prosedur dipandu oleh proses pengadaan secara keseluruhan dari organisasi

bisnis

Ada standar IT untuk akuisisi sumber daya IT

4

Akuisisi IT terintegrasi dengan sistem pengadaan bisnis secara keseluruhan

Manajemen IT mengkomunikasikan kebutuhan untuk akuisisi dan manajemen kontrak yang

tepat kepada seluruh fungsi IT.

5

Standar IT untuk akuisisi sumber daya IT digunakan untuk semua pengadaan

Standar IT, kebijakan dan prosedur untuk akuisisi sumber daya IT dikelola secara strategis

Manajemen IT mengkomunikasikan kepentingan strategis untuk akuisisi yang tepat dan

manajemen kontrak kepada seluruh fungsi IT

Tabel 5. Daftar Pertanyaan DS2

Level

Pernyataan DS2

0

Pertanggungjawaban laboratorium sudah jelas.

(13)

13

1

Pengelola laboratorium menyadari kebutuhan tersedianya kebijakan dan prosedur pihak ketiga

yang terdokumentasi.

Adanya persyaratan perjanjian dengan penyedia layanan.

Pengukuran layanan dilakukan secara resmi.

2

Laporan mengenai layanan tersedia, dan mampu mendukung tujuan bisnis.

3

Kesepakatan dengan pihak ketiga tersedia dalam perjanjian resmi.

Pertanggungjawaban pengawasan pihak ketiga telah jelas.

Perjanjian yang dibuat telah memiliki template standar.

4

Tingkat layanan yang semakin didefinisikan dalam tahap definisi persyaratan sistem dan

dimasukkan ke dalam desain dari aplikasi dan lingkungan operasional.

Kepuasan pengguna diukur dan dinilai secara rutin.

Langkah-langkah untuk menilai tingkat layanan yang menjadi standar dan mencerminkan

kualitas laboratorium.

Kriteria untuk menentukan tingkat layanan didasarkan pada ketersediaan, keandalan, kinerja,

dukungan pengguna, perencanaan kontinuitas dan pertimbangan keamanan.

Analisis penyebab permasalahan secara rutin dilakukan ketika tingkat layanan tidak terpenuhi.

5

Tingkat layanan terus dievaluasi untuk memastikan keselarasan IT dan tujuan bisnis.

Tingkat kepuasan pengguna terus dipantau dan dikelola.

Tingkat pelayanan yang diharapkan mencerminkan tujuan strategis unit bisnis dan dievaluasi.

Manajemen IT memiliki sumber daya dan akuntabilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi

target tingkat pelayanan, dan kompensasi ini disusun untuk memberikan insentif untuk

memenuhi target tersebut.

Tabel 6. Daftar Pertanyaan DS3

Level

Pernyataan DS3

0

Laboratorium memerlukan tingkat kinerja yang tinggi.

Laboratorium memiliki proses perencanaan.

1

Manajemen merancang metode dalam mengatur kinerja laboratorium.

Adanya bentuk apresiasi pada pihak manajemen laboratorium.

Proses perencanaan kerja laboratorium dilakukan secara resmi.

Pihak manajemen laboratorium up-to-date mengenai teknologi terkini.

2

Masing-masing pengurus laboratorium memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah

yang terjadi.

Adanya penilaian keseluruhan mengenai kemampuan manajemen laboratorium.

3

Perancangan rencana kerja laboratorium didasari oleh kebutuhan laboratorium.

Adanya laporan monitoring kinerja laboratorium.

(14)

14

Adanya pengumuman dalam perubahan rancangan kerja laboratorium.

Adanya laporan statistik yang memonitor hasil kinerja laboratorium.

5

Laboratorium berjalan sesuai dengan Visi dan Misi.

Adanya standardisasi dalam monitoring kinerja laboratorium.

Adanya usaha peningkatan kinerja manajemen laboratorium.

Adanya perencanaan untuk mengatasi masalah yang tidak terduga.

Tabel 7. Daftar Pertanyaan DS4

Level

Pernyataan DS4

0

Adanya pemahaman terhadap dampak tidak adanya layanan IT.

Pihak manajemen pada layanan IT sudah baik.

1

Pelaporan ketersedian sistem terdokumentasi lengkap.

2

Inventarisasi sistem dapat diandalkan.

Inventarisasi komponen dapat diandalkan.

3

Adanya dokumentasi yang berkesinambungan rencana IT.

Tanggungjawab untuk perencanaan pelayanan sudah jelas.

Ada laporan periodik pengujian layanan secara berkelanjutan.

Manajemen berkomunikasi secara konsisten untuk memastikan layanan yang

berkelanjutan.

4

Kegiatan pemeliharaan didasarkan pada hasil pengujian layanan secara berkelanjutan.

Kegiatan pemeliharaan didasarkan pada hasil perubahan IT dan lingkungan bisnis.

Data laporan layanan berkelanjutan dianalisis dan ditindaklanjuti.

Ketersediaan sistem praktek yang baik sedang konsisten dijalankan.

Perencanaan pelayanan yang berkesinambungan saling mempengaruhi.

Tujuan untuk layanan berkelanjutan telah dikembangkan.

5

Pengumpulan dan Analisis data digunakan untuk perbaikan proses secara berkelanjutan.

Manajemen memastikan bahwa insiden tidak akan terjadi sebagai akibat dari satu titik

kegagalan.

Tujuan dan metrik pada pencapaian pelayanan yang berkesinambungan diukur secara

sistematis.

(15)

15

Tabel 8. Daftar Pertanyaan DS8

Level

Pernyataan DS8

0

Terdapat dukungan untuk menyelesaikan isu-isu dan pertanyaan pengguna.

Proses manajemen insiden lengkap.

Laboratorium mengakui adanya masalah yang harus ditangani.

1

Manajemen mengakui bahwa proses didukung oleh alat, sedangkan SDM diperlukan untuk

menanggapi permintaan pengguna dan mengelola kejadian yang tidak terduga.

Terdapat proses standar dan dukungan reaktif yang disediakan.

Manajemen memonitor permintaan pengguna, insiden atau tren.

Terdapat proses peningkatan untuk memastikan bahwa masalah diselesaikan.

2

Adanya kesadaran organisasi bahwa fungsi meja layanan dan proses manajemen insiden

diperlukan.

Bantuan tersedia secara informal melalui jaringan individu berpengetahuan.

Individu tersebut memiliki beberapa alat umum yang tersedia untuk membantu dalam resolusi

insiden.

Ada pelatihan formal dan komunikasi pada prosedur standar, dan tanggung jawab diserahkan

pada individu.

3

Terdapat proses fungsi meja layanan dan manajemen insiden.

Prosedur telah distandarisasi dan didokumentasikan, dan ada pelatihan informal.

Keputusan diberikan pada individu untuk mendapatkan pelatihan dan mengikuti standar.

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) dan panduan pengguna telah dikembangkan.

Query dan insiden dilacak secara manual dan dipantau secara individual, tetapi sistem

pelaporan formal belum ada.

Respon yang tepat waktu untuk pertanyaan dan insiden diukur.

Pengguna telah menerima komunikasi yang jelas mengenai dimana dan bagaimana

melaporkan masalah dan insiden.

4

Ada pemahaman yang penuh manfaat dari proses manajemen insiden di semua tingkatan

organisasi, dan fungsi meja layanan didirikan pada unit organisasi yang sesuai.

Alat dan teknik dijalankan secara otomatis dengan basis pengetahuan terpusat.

Bagian layanan berinteraksi dengan bagian manajemen masalah.

Tanggung jawab jelas dan efektivitas terpantau.

Prosedur untuk berkomunikasi, meningkat dan menyelesaikan insiden ditetapkan dan

dikomunikasikan.

Personil meja layanan dilatih, dan proses ditingkatkan melalui penggunaan software-tugas

tertentu.

Manajemen mengembangkan metrik untuk kinerja meja layanan.

5

(16)

16

Metrik secara sistematis diukur dan dilaporkan.

FAQ yang ekstensif dan komprehensif merupakan bagian integral dari basis pengetahuan.

Alat berada di tempat untuk memungkinkan pengguna untuk diri mendiagnosa dan

menyelesaikan insiden.

Saran yang diberikan konsisten, dan insiden diselesaikan dengan cepat dalam proses eskalasi

terstruktur.

Manajemen menggunakan alat terpadu untuk statistik kinerja proses manajemen insiden dan

fungsi meja layanan.

Proses telah disempurnakan ke tingkat praktik industri terbaik, berdasar hasil analisis indikator

kinerja, perbaikan terus-menerus dan benchmarking dengan organisasi lain.

Tabel 9. Daftar Pertanyaan DS13

Level Pernyataan DS13

0 Laboratorium menyediakan waktu dan resource untuk membangun fasilitas dasar penunjang IT dan aktivitas operasi IT.

1

Laboratorium mengenali kebutuhan untuk menyusun fungsi penunjang IT.

Terdapat prosedur standar yang dibuat dan aktivitas operasi reaktif secara alami.

Proses utama operasi terjadwal secara informal, dan permintaan pemrosesan diterima tanpa validasi terlebih dahulu.

Komputer, sistem dan aplikasi yang mendukung proses bisnis tersedia dengan baik.

2

Laboratorium sadar akan peran kunci aktivitas operasi IT pada penyediaan fungsi penunjang IT.

Dana untuk tools dialokasikan dengan basis case-by-case.

Operasi penunjang IT tidak formal dan intuitif.

Adanya ketergantungan tinggi pada ketrampilan dan kemampuan individu.

Instruksi mencakup apa yang dilakukan, kapan dan urutan yang mana yang tidak didokumentasikan.

Beberapa operator training ada, dan ada beberapa standar operasi formal.

3

Kebutuhan managemen operasi komputer dimengerti dan diterima.

Sumber daya manusia dialokasikan dan beberapa pelatihan on-the-job terjadi.

Fungsi pengulangan secara formal didefinisikan, distandardisasikan, didokumentasikan dan dikomunikasikan.

Event dan hasil tugas yang sudah lengkap dicatat, dengan laporan terbatas untuk pengelolaan.

Penggunaan penjadwalan otomatis dan tool yang lainnya dikenalkan untuk membatasi intervensi operator.

Pengendalian dikenalkan untuk penempatan pekerjaan baru dalam operasi.

Aturan formal dikembangkan untuk mengurangi jumlah event yang tidak terjadwal.

Perawatan dan persetujuan pelayanan dengan vendor masih secara informal.

4

Operasi komputer dan tanggung jawab pendukung secara jelas terdefinisi dan kepunyaan ditandai.

Operasi didukung lewat dana resource untuk pengeluaran kapital dan sumber daya manusia.

(17)

17

Penjadwalan dan penugasan didokumentasikan dan dikomunikasikan, keduanya secara internal untuk fungsi IT dan untuk pelanggan bisnis.

Penjadwalan dan penugasan digunakan mengukur dan mengawasi aktivitas sehari-hari dengan persetujuan performance terstandardisasi dan membuat level service.

Ada penyimpangan dari pembuatan norma secara cepat dialamatkan dan dibenarkan.

Manajemen monitor menggunakan computing resources dan penyelesaian pekerjaan atau tugas ditandai.

Usaha yang sedang berlangsung untuk meningkatkan level dari proses otomatisasi yang berarti perbaikan kelanjutan.

Perawatan formal dan persetujuan servis dibuat dengan vendor.

Penuh dengan masalah, kapasitas dan ketersediaan proses manajemen, didukung oleh analisis dari penyebab eror dan kegagalan.

5 Operasi IT support efektif, efisien dan cukup fleksibel untuk menjumpai level servis dengan minimal hilangnya produktivitas.

Manajemen IT operasional distandardisasikan dan didokumentasikan dalam knowledge base dan perbaikan berlanjut.

Proses otomatisasi yang mendukung sistem operasi tidak terlihat dan berkontribusi untuk lingkungan yang stabil.

Semua masalah dan kegagalan dianalis untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah.

Rapat rutin dengan pengubahan manajemen memastikan pencantuman tepat pada waktunya dari pengubahan jadwal produksi.

(18)

18

4.2

Analisis Gap

4.2.1 Perhitungan maturity level untuk kondisi kekinian

Perhitungan Maturity Level PO7

Tabel 10. PO7 - Menghitung Compliance

No Pernyataan

Pendapat

Compliance Sangat

Tidak Setuju Setuju Sangat

Tidak Setuju Setuju

1

Adanya kesadaran tentang pentingnya menyelaraskan manajemen sumber daya manusia dengan proses perencanaan teknologi.

4 1 0.728

2

IGS telah memiliki tim yang bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya manusia.

3 2 0.462

3

Manajemen IGS mengenali perlunya manajemen sumber daya manusia.

2 2 1 0.596

4

Secara operasional manajemen sumber daya manusia

difokuskan pada perekrutan dan pengelolaan personil IT.

1 3 1 0.662

5

Adanya prosedur yang jelas dalam manajemen sumber daya manusia.

4 1 0.728

6 Adanya rencana pengembangan

sumber daya manusia IT. 1 1 3 0.798

7

Terdapat pendekatan strategis untuk merekrut dan mengelola personil IT.

1 2 2 0.73

8

Adanya pelatihan formal untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia IT.

3 1 1 0.53

9

Diadakan program rutin untu mengembangkan keterampilan teknis dan manajemen IT.

3 1 1 0.53

10

Tanggung jawab untuk pengembangan dan pemeliharaan rencana manajemen sumber daya manusia TI diberikan kepada pihak yang berkompeten.

4 1 0.728

11

Proses mengembangkan dan mengelola rencana pengelolaan sumber daya manusia TI responsif terhadap perubahan.

1 3 1 0.662

12 Rencana pengelolaan sumber

(19)

19

diperbarui untuk memenuhi perubahan kebutuhan bisnis.

13

Manajemen sumber daya manusia IT terintegrasi dengan perencanaan teknologi, memastikan pembangunan dan penggunaan kemampuan IT yang tersedia secara optimal.

3 2 0.796

14

Program pelatihan

dikembangkan untuk semua standar teknologi.

2 3 0.528

Tabel 11. PO7 - Menghitung Compliance Masing-masing Level

Level Nilai Compliance (A) Jumlah Pernyataan (B) Tingkat Compliance (A/B)

0 1.19 2 0.60

1 1.258 2 0.63

2 1.526 2 0.76

3 1.79 3 0.60

4 1.39 2 0.70

5 2.052 3 0.68

Tabel 12. PO7 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance

Level Tingkat Compliance (A) Compliance Ternormalisasi (A/Total A)

0 0.60 0.15

1 0.63 0.16

2 0.76 0.19

3 0.60 0.15

4 0.70 0.18

5 0.68 0.17

3.96

Tabel 13. PO7- Menghitung Nilai Maturity Level

Level Compliance Ternormalisasi (B) Kontribusi (A*B)

0 0.15 0.00

1 0.16 0.16

2 0.19 0.39

3 0.15 0.45

4 0.18 0.70

5 0.17 0.86

2.56

(20)

20

Perhitungan Maturity Level AI5

Tabel 14. AI5 - Menghitung Compliance

No Pernyataan

Pendapat

Compliance Sangat

Tidak Setuju Setuju

Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 Proses pengadaan sumber daya

IT sudah jelas 2 2 1 0.596

2

Kebijakan pengadaan jelas dan prosedur untuk memastikan bahwa semua sumber daya IT tersedia secara tepat waktu dan hemat biaya.

2 3 0.528

3

Laboratorium memiliki kebijakan dan prosedur terdokumentasi yang menghubungkan akuisisi IT untuk proses pengadaan organisasi bisnis secara keseluruhan

1 3 1 0.662

4

Kontrak untuk akuisisi sumber daya IT dikembangkan dan dikelola oleh manajer proyek dan individu lainnya untuk

melakukan penilaian profesional bukan sebagai hasil dari prosedur atau kebijakan resmi

2 2 1 0.596

5

Kontrak untuk akuisisi dikelola pada akhir proyek tidak secara terus menerus

2 2 1 0.596

6

Kebijakan dan prosedur terintegrasi dengan proses pengadaan keseluruhan organisasi bisnis

2 2 1 0.596

7

Proses pengadaan digunakan untuk proyek-proyek besar dan terlihat

2 1 2 0.664

8

Tanggung jawab pengadaan IT dan manajemen kontrak ditentukan oleh pengalaman setiap individu sebagai manajer kontrak

1 4 0.594

9

Manajemen telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk akuisisi IT

1 3 1 0.662

10

Kebijakan dan prosedur dipandu oleh proses pengadaan secara keseluruhan dari organisasi bisnis

1 4 0.594

11 Ada standar IT untuk akuisisi

(21)

21

12

Akuisisi IT terintegrasi dengan sistem pengadaan bisnis secara keseluruhan

3 2 0.462

13

Manajemen IT

mengkomunikasikan kebutuhan untuk akuisisi dan manajemen kontrak yang tepat kepada seluruh fungsi IT.

1 4 0.594

14

Standar IT untuk akuisisi sumber daya IT digunakan untuk semua pengadaan

2 3 0.528

15

Standar IT, kebijakan dan prosedur untuk akuisisi sumber daya IT dikelola secara strategis

2 3 0.528

16

Manajemen IT mengkomunikasikan kepentingan strategis untuk akuisisi yang tepat dan manajemen kontrak kepada seluruh fungsi IT

1 4 0.594

Tabel 15. AI5 - Menghitung Compliance Masing-masing Level

Level Nilai Compliance (A)

Jumlah Pernyataan (B)

Tingkat Compliance (A/B)

0 1.124 2 0.56

1 1.854 3 0.62

2 1.854 3 0.62

3 1.852 3 0.62

4 1.056 2 0.53

5 1.65 3 0.55

Tabel 16. AI5 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance

Level Tingkat Compliance (A)

Compliance Ternormalisasi (A/Total A)

0.56 0.16

0.62 0.18

0.62 0.18

0.62 0.18

0.53 0.15

0.55 0.16

(22)

22

Tabel 17. AI5 - Menghitung Nilai Maturity Level

Level Compliance Ternormalisasi (B) Kontribusi (A*B)

0 0.16 0.00

1 0.18 0.18

2 0.18 0.35

3 0.18 0.53

4 0.15 0.60

5 0.16 0.79

2.45

(23)

23

Perhitungan Maturity Level DS2

Tabel 18. DS2 - Menghitung Compliance

No Pernyataan

Pendapat

Compliance Sangat

Tidak Setuju Setuju

Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 Pertanggungjawaban

laboratorium sudah jelas. 0 1 2 2 0.73

2

Tersedia kebijakan dan prosedur resmi mengenai perjanjian dengan pihak ketiga.

1 1 2 1 0.53

3

Layanan pihak ketiga telah disetujui atau ditinjau oleh pengelola laboratorium.

1 0 3 1 0.596

4 Adanya kegiatan pengukuran dan

pelaporan oleh pihak ketiga. 1 0 4 0 0.528

5

Pengelola laboratorium menyadari kebutuhan tersedianya kebijakan dan prosedur pihak ketiga yang terdokumentasi.

1 0 4 0 0.528

6 Adanya persyaratan perjanjian

dengan penyedia layanan. 1 0 2 2 0.664

7 Pengukuran layanan dilakukan

secara resmi. 1 0 4 0 0.528

8

Laporan mengenai layanan tersedia, dan mampu mendukung tujuan bisnis.

1 1 2 1 0.53

9 Kesepakatan dengan pihak ketiga

tersedia dalam perjanjian resmi. 1 1 2 1 0.53

10

Pertanggungjawaban

pengawasan pihak ketiga telah jelas.

1 1 2 1 0.53

11 Perjanjian yang dibuat telah

memiliki template standar. 1 2 2 0 0.396

12

Tingkat layanan yang semakin didefinisikan dalam tahap definisi persyaratan sistem dan

dimasukkan ke dalam desain dari aplikasi dan lingkungan

operasional.

1 2 2 0 0.396

13 Kepuasan pengguna diukur dan

dinilai secara rutin. 1 3 1 0 0.33

14

Langkah-langkah untuk menilai tingkat layanan yang menjadi standar dan mencerminkan kualitas laboratorium.

0 3 1 1 0.53

15

Kriteria untuk menentukan tingkat layanan didasarkan pada ketersediaan, keandalan, kinerja,

(24)

24

dukungan pengguna, perencanaan kontinuitas dan pertimbangan keamanan.

16

Analisis penyebab permasalahan secara rutin dilakukan ketika tingkat layanan tidak terpenuhi.

0 2 1 2 0.664

17

Tingkat layanan terus dievaluasi untuk memastikan keselarasan IT dan tujuan bisnis.

1 1 2 1 0.53

18 Tingkat kepuasan pengguna terus

dipantau dan dikelola. 0 4 1 0 0.396

19

Tingkat pelayanan yang diharapkan mencerminkan tujuan strategis unit bisnis dan dievaluasi.

0 1 2 2 0.73

20

Manajemen IT memiliki sumber daya dan akuntabilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi target tingkat pelayanan, dan kompensasi ini disusun untuk memberikan insentif untuk memenuhi target tersebut.

1 2 2 0 0.396

Tabel 19. DS2 - Menghitung Compliance Masing-masing Level

Level Nilai Compliance (A) Jumlah

Pernyataan (B)

Tingkat Compliance (A/B)

0 2.384 4 0.60

1 1.72 3 0.57

2 0.53 1 0.53

3 1.456 3 0.49

4 2.516 5 0.50

5 2.052 4 0.51

Tabel 20. DS2 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance

Level Tingkat Compliance (A)

Compliance Ternormalisasi

(A/Total A)

0 0.60 0.19

1 0.57 0.18

2 0.53 0.17

3 0.49 0.15

4 0.50 0.16

5 0.51 0.16

(25)

25

Tabel 21. DS2 - Menghitung Nilai Maturity Level

Level Compliance Ternormalisasi (B) Kontribusi (A*B)

0 0.19 0.00

1 0.18 0.18

2 0.17 0.33

3 0.15 0.45

4 0.16 0.63

5 0.16 0.80

2.40

(26)

26

Perhitungan Maturity Level DS3

Tabel 22. DS3 - Menghitung Compliance

No Pernyataan

Pendapat

Compliance Sangat

Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju

Sangat Setuju

1 Laboratorium memerlukan

tingkat kinerja yang tinggi. 1 0 4 0.528

2 Laboratorium memiliki

proses perencanaan. 1 0 2 2 0.664

3

Manajemen merancang metode dalam mengatur kinerja laboratorium.

1 0 4 0 0.528

4

Adanya bentuk apresiasi pada pihak manajemen laboratorium.

1 1 3 0 0.462

5

Proses perencanaan kerja laboratorium dilakukan secara resmi.

1 2 2 0 0.396

6

Pihak manajemen laboratorium up-to-date mengenai teknologi terkini.

1 2 2 0 0.396

7

Masing-masing pengurus laboratorium memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah yang terjadi.

1 2 2 0 0.396

8

Adanya penilaian keseluruhan mengenai kemampuan manajemen laboratorium.

1 0 2 2 0.664

9

Perancangan rencana kerja laboratorium didasari oleh kebutuhan laboratorium.

1 0 3 1 0.596

10 Adanya laporan monitoring

kinerja laboratorium. 1 2 2 0 0.396

11

Pengguna merasa puas terhadap fasilitas laboratorium.

1 1 3 0 0.462

12 Informasi laboratorium

selalu up-to-date. 1 2 2 0 0.396

13

Adanya pengumuman dalam perubahan rancangan kerja laboratorium.

0 1 4 0 0.594

14

Adanya laporan statistik yang memonitor hasil kinerja laboratorium.

0 0 4 1 0.728

15 Laboratorium berjalan

(27)

27

16

Adanya standardisasi dalam monitoring kinerja

laboratorium.

1 1 3 0 0.462

17

Adanya usaha peningkatan kinerja manajemen laboratorium.

0 2 2 1 0.596

18

Adanya perencanaan untuk mengatasi masalah yang tidak terduga.

1 2 1 1 0.464

Tabel 23. DS3 - Menghitung Compliance Masing-masing Level

Level Nilai Compliance (A) Jumlah Pernyataan (B) Tingkat Compliance (A/B)

0 1.192 2 0.60

1 1.782 4 0.45

2 1.06 2 0.53

3 1.454 3 0.48

4 1.718 3 0.57

5 2.05 4 0.51

Tabel 24. DS3 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance

Level Tingkat Compliance (A) Compliance Ternormalisasi (A/Total A)

0 0.60 0.19

1 0.45 0.14

2 0.53 0.17

3 0.48 0.15

4 0.57 0.18

5 0.51 0.16

3.14

Tabel 25. DS3 - Menghitung Nilai Maturity Level

Level (A) Compliance Ternormalisasi (B) Kontribusi (A*B)

0 0.19 0.00

1 0.14 0.14

2 0.17 0.34

3 0.15 0.46

4 0.18 0.73

5 0.16 0.82

2.49

(28)

28

Perhitungan Maturity Level DS4

Tabel 26. DS4 - Menghitung Compliance

No Pernyataan

Pendapat

Compliance Sangat

Tidak Setuju Setuju

Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 Adanya pemahaman terhadap

dampak tidak adanya layanan IT. 0 0 2 3 0.864

2 Pihak manajemen pada layanan

IT sudah baik. 0 1 4 0 0.594

3 Pelaporan ketersedian sistem

terdokumentasi lengkap. 0 1 4 0 0.594

4 Adanya dokumentasi yang

berkesinambungan rencana IT. 0 0 5 0 0.66

5 Inventarisasi sistem dapat

diandalkan. 1 0 3 1 0.596

6 Inventarisasi komponen dapat

diandalkan. 1 1 3 0 0.462

7

Tanggungjawab untuk perencanaan pelayanan sudah jelas.

0 0 4 1 0.728

8 Ada laporan periodik pengujian

layanan secara berkelanjutan. 0 3 2 0 0.462

9

Manajemen berkomunikasi secara konsisten untuk memastikan layanan yang berkelanjutan.

0 2 3 0 0.528

10

Kegiatan pemeliharaan didasarkan pada hasil pengujian layanan secara berkelanjutan.

0 0 5 0 0.66

11

Kegiatan pemeliharaan didasarkan pada hasil perubahan IT dan lingkungan bisnis.

0 0 5 0 0.66

12

Data laporan layanan berkelanjutan dianalisis dan ditindaklanjuti.

0 1 4 0 0.594

13

Ketersediaan sistem praktek yang baik sedang konsisten dijalankan.

0 3 2 0 0.462

14

Perencanaan pelayanan yang berkesinambungan saling mempengaruhi.

0 1 4 0 0.594

15

Tujuan untuk layanan berkelanjutan telah dikembangkan.

0 1 3 1 0.662

16

Pengumpulan dan Analisis data digunakan untuk perbaikan proses secara berkelanjutan.

(29)

29

17

Manajemen memastikan bahwa insiden tidak akan terjadi sebagai akibat dari satu titik kegagalan.

0 1 3 1 0.662

18

Tujuan dan metrik pada pencapaian pelayanan yang berkesinambungan diukur secara sistematis.

0 1 4 0 0.594

19

Manajemen menyesuaikan perencanaan untuk layanan berkelanjutan dalam menanggapi tindakan.

0 1 4 0 0.594

Tabel 27. DS4 - Menghitung Compliance Masing-masing Level

Level Nilai Compliance (A) Jumlah

Pernyataan (B)

Tingkat Compliance (A/B)

0 1.458 2 0.73

1 0.594 1 0.59

2 1.256 2 0.63

3 2.18 4 0.55

4 3.632 6 0.61

5 2.444 4 0.61

Tabel 28. DS4 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance

Level Tingkat Compliance (A)

Compliance Ternormalisasi

(A/Total A)

0 0.73 0.20

1 0.59 0.16

2 0.63 0.17

3 0.55 0.15

4 0.61 0.16

5 0.61 0.16

3.71

Tabel 29. DS4 - Menghitung Nilai Maturity Level

Level Compliance Ternormalisasi (B) Kontribusi (A*B)

0 0.20 0.00

1 0.16 0.16

2 0.17 0.34

3 0.15 0.44

4 0.16 0.65

5 0.16 0.82

2.41

(30)

30

Perhitungan Maturity Level DS8

Tabel 30. DS8 - Menghitung Compliance

No Pernyataan

Pendapat

Compliance Sangat

Tidak Setuju Setuju

Sangat

Tidak Setuju Setuju

1

Terdapat dukungan untuk menyelesaikan isu-isu dan pertanyaan pengguna.

0 0 4 1 0.728

2 Proses manajemen insiden

lengkap. 0 2 2 1 0.596

3 Laboratorium mengakui adanya

masalah yang harus ditangani. 0 0 2 3 0.864

4

Manajemen mengakui bahwa proses didukung oleh alat, sedangkan SDM diperlukan untuk menanggapi permintaan pengguna dan mengelola kejadian yang tidak terduga.

0 1 4 0 0.594

5

Terdapat proses standar dan dukungan reaktif yang disediakan.

0 0 5 0 0.66

6

Manajemen memonitor permintaan pengguna, insiden atau tren.

0 1 3 1 0.662

7

Terdapat proses peningkatan untuk memastikan bahwa masalah diselesaikan.

0 1 4 0 0.594

8

Adanya kesadaran organisasi bahwa fungsi meja layanan dan proses manajemen insiden diperlukan.

0 3 2 0 0.462

9

Bantuan tersedia secara informal melalui jaringan individu berpengetahuan.

0 0 5 0 0.66

10

Individu tersebut memiliki beberapa alat umum yang tersedia untuk membantu dalam resolusi insiden.

0 0 4 1 0.728

11

Ada pelatihan formal dan komunikasi pada prosedur standar, dan tanggung jawab diserahkan pada individu.

1 3 1 0 0.33

12 Terdapat proses fungsi meja

layanan dan manajemen insiden. 1 2 2 0 0.396

13

Prosedur telah distandarisasi dan didokumentasikan, dan ada pelatihan informal.

1 2 2 0 0.396

14 Keputusan diberikan pada

(31)

31

pelatihan dan mengikuti standar.

15

Pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) dan panduan pengguna telah dikembangkan.

2 2 1 0 0.264

16

Query dan insiden dilacak secara manual dan dipantau secara individual, tetapi sistem pelaporan formal belum ada.

1 3 1 0 0.33

17 Respon yang tepat waktu untuk

pertanyaan dan insiden diukur. 1 3 1 0 0.33

18

Pengguna telah menerima komunikasi yang jelas mengenai dimana dan bagaimana melaporkan masalah dan insiden.

1 1 3 0 0.462

19

Ada pemahaman yang penuh manfaat dari proses manajemen insiden di semua tingkatan organisasi, dan fungsi meja layanan didirikan pada unit organisasi yang sesuai.

1 0 4 0 0.528

20

Alat dan teknik dijalankan secara otomatis dengan basis

pengetahuan terpusat.

1 1 3 0 0.462

21

Bagian layanan berinteraksi dengan bagian manajemen masalah.

1 2 2 0 0.396

22 Tanggung jawab jelas dan

efektivitas terpantau. 0 0 5 0 0.66

23

Prosedur untuk berkomunikasi, meningkat dan menyelesaikan insiden ditetapkan dan dikomunikasikan.

1 1 3 0 0.462

24

Personil meja layanan dilatih, dan proses ditingkatkan melalui penggunaan software-tugas tertentu.

1 1 3 0 0.462

25

Manajemen mengembangkan metrik untuk kinerja meja layanan.

1 0 4 0 0.528

26

Proses manajemen insiden dan fungsi meja layanan ditetapkan dan terorganisasi dengan baik dan mengambil orientasi layanan pelanggan dengan menjadi berpengetahuan, terfokus pada pelanggan dan membantu.

1 2 1 1 0.464

27 Metrik secara sistematis diukur

(32)

32

28

FAQ yang ekstensif dan komprehensif merupakan bagian integral dari basis pengetahuan.

1 1 3 0 0.462

29

Alat berada di tempat untuk memungkinkan pengguna untuk diri mendiagnosa dan

menyelesaikan insiden.

1 2 2 0 0.396

30

Saran yang diberikan konsisten, dan insiden diselesaikan dengan cepat dalam proses eskalasi terstruktur.

1 1 3 0 0.462

31

Manajemen menggunakan alat terpadu untuk statistik kinerja proses manajemen insiden dan fungsi meja layanan.

1 0 4 0 0.528

32

Proses telah disempurnakan ke tingkat praktik industri terbaik, berdasar hasil analisis indikator kinerja, perbaikan terus-menerus dan benchmarking dengan organisasi lain.

1 1 3 0 0.462

Tabel 31. DS8 - Menghitung Compliance Masing-masing Level

Level Nilai Compliance (A) Jumlah

Pernyataan (B)

Tingkat Compliance (A/B)

0 2.188 3 0.73

1 2.51 4 0.63

2 2.18 4 0.55

3 2.574 7 0.37

4 3.498 7 0.50

5 3.236 7 0.46

Tabel 32. DS4 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance

Level Tingkat Compliance (A)

Compliance Ternormalisasi

(A/Total A)

0 0.73 0.23

1 0.63 0.19

2 0.55 0.17

3 0.37 0.11

4 0.50 0.15

5 0.46 0.14

(33)

33

Tabel 33. DS8 - Menghitung Nilai Maturity Level

Level Compliance Ternormalisasi (B) Kontribusi (A*B)

0 0.23 0.00

1 0.19 0.19

2 0.17 0.34

3 0.11 0.34

4 0.15 0.62

5 0.14 0.72

2.21

(34)

34

Perhitungan Maturity Level DS13

Tabel 34. DS13 - Menghitung Compliance

No Pernyataan

Pendapat

Compliance Sangat

Tidak Setuju Setuju

Sangat

Tidak Setuju Setuju

1

Laboratorium menyediakan waktu dan resource untuk membangun fasilitas dasar penunjang IT dan aktivitas operasi IT.

0 0 4 1 0.728

2

Laboratorium mengenali kebutuhan untuk menyusun fungsi penunjang IT.

0 0 2 3 0.864

3

Terdapat prosedur standar yang dibuat dan aktivitas operasi reaktif secara alami.

0 1 3 1 0.662

4

Proses utama operasi terjadwal secara informal, dan permintaan pemrosesan diterima tanpa validasi terlebih dahulu.

0 2 3 0 0.528

5

Komputer, sistem dan aplikasi yang mendukung proses bisnis tersedia dengan baik.

0 0 4 1 0.728

6

Laboratorium sadar akan peran kunci aktivitas operasi IT pada penyediaan fungsi penunjang IT.

0 0 4 1 0.728

7 Dana untuk tools dialokasikan

dengan basis case-by-case. 0 1 3 1 0.662

8 Operasi penunjang IT tidak

formal dan intuitif. 1 3 1 0 0.33

9

Adanya ketergantungan tinggi pada ketrampilan dan kemampuan individu.

1 1 2 1 0.53

10

Instruksi mencakup apa yang dilakukan, kapan dan urutan yang mana yang tidak didokumentasikan.

0 2 3 0 0.528

11

Beberapa operator training ada, dan ada beberapa standar operasi formal.

1 0 4 0 0.528

12

Kebutuhan managemen operasi komputer dimengerti dan diterima.

1 1 3 0 0.462

13

Sumber daya manusia dialokasikan dan beberapa pelatihan on-the-job terjadi.

1 0 3 1 0.596

14

Fungsi pengulangan secara formal didefinisikan, distandardisasikan,

(35)

35

didokumentasikan dan dikomunikasikan.

15

Event dan hasil tugas yang sudah lengkap dicatat, dengan laporan terbatas untuk pengelolaan.

1 1 3 0.462

16

Penggunaan penjadwalan otomatis dan tool yang lainnya dikenalkan untuk membatasi intervensi operator.

1 1 3 0.462

17

Pengendalian dikenalkan untuk penempatan pekerjaan baru dalam operasi.

1 0 4 0.528

18

Aturan formal dikembangkan untuk mengurangi jumlah event yang tidak terjadwal.

1 0 2 2 0.664

19

Perawatan dan persetujuan pelayanan dengan vendor masih secara informal.

1 0 4 0 0.528

20

Operasi komputer dan tanggung jawab pendukung secara jelas terdefinisi dan kepunyaan ditandai.

1 1 3 0 0.462

21

Operasi didukung lewat dana resource untuk pengeluaran kapital dan sumber daya manusia.

1 2 2 0 0.396

22

Pelatihan pengembangan dibentuk dan dijalankan dengan baik.

1 2 2 0 0.396

23

Penjadwalan dan penugasan didokumentasikan dan dikomunikasikan, keduanya secara internal untuk fungsi IT dan untuk pelanggan bisnis.

1 2 2 0 0.396

24

Penjadwalan dan penugasan digunakan mengukur dan mengawasi aktivitas sehari-hari dengan persetujuan

performance terstandardisasi dan membuat level service.

1 0 2 2 0.664

25

Ada penyimpangan dari pembuatan norma secara cepat dialamatkan dan dibenarkan.

1 0 3 1 0.596

26

Manajemen monitor menggunakan computing resources dan penyelesaian pekerjaan atau tugas ditandai.

1 2 2 0 0.396

27

Usaha yang sedang berlangsung untuk meningkatkan level dari proses otomatisasi yang berarti perbaikan kelanjutan.

(36)

36

28

Perawatan formal dan persetujuan servis dibuat dengan vendor.

1 2 2 0 0.396

29

Penuh dengan masalah, kapasitas dan ketersediaan proses manajemen, didukung oleh analisis dari penyebab eror dan kegagalan.

0 1 4 0 0.594

30

Operasi IT support efektif, efisien dan cukup fleksibel untuk menjumpai level servis dengan minimal hilangnya produktivitas.

0 0 4 1 0.728

31

Manajemen IT operasional distandardisasikan dan didokumentasikan dalam knowledge base dan perbaikan berlanjut.

1 0 4 0 0.528

32

Proses otomatisasi yang mendukung sistem operasi tidak terlihat dan berkontribusi untuk lingkungan yang stabil.

1 1 3 0 0.462

33

Semua masalah dan kegagalan dianalis untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah.

0 2 2 1 0.596

34

Rapat rutin dengan pengubahan manajemen memastikan pencantuman tepat pada waktunya dari pengubahan jadwal produksi.

1 2 1 1 0.464

35

Dalam co-operasi dengan vendor, perlengkapan dianalisis untuk usia dan gejala malfungsi, dan perawatan secara utama dicegah.

1 3 1 0 0.33

Tabel 35. DS13 - Menghitung Compliance Masing-masing Level

Level Nilai Compliance (A) Jumlah

Pernyataan (B)

Tingkat Compliance (A/B)

0 0.728 1 0.73

1 2.782 4 0.70

2 3.306 6 0.55

3 4.164 8 0.52

4 4.758 10 0.48

(37)

37

Tabel 36. DS13 - Melakukan Normalisasi Tingkat Compliance

Level Tingkat

Compliance (A)

Compliance Ternormalisasi

(A/Total A)

0 0.73 0.21

1 0.70 0.20

2 0.55 0.16

3 0.52 0.15

4 0.48 0.14

5 0.52 0.15

3.49

Tabel 37. DS13 - Menghitung Nilai Maturity Level

Level Compliance

Ternormalisasi (B) Kontribusi (A*B)

0 0.21 0.00

1 0.20 0.20

2 0.16 0.32

3 0.15 0.45

4 0.14 0.55

5 0.15 0.74

2.25

Jadi, didapatkan Maturity Level = 2.25. Angka tersebut masuk ke dalam level kedewasaan 2.

4.2.2 Perhitungan maturity level untuk kondisi yang diharapkan

4.3

Rekomendasi untuk mencapai kondisi to be

(38)

38

Bab 5 Catatan Kelompok

(39)

39

Daftar Pustaka

(40)

40

Lampiran 1: Hasil Kuisioner

Tabel 38. PO7 - Hasil Kuisioner

No Pernyataan

Pendapat

Sangat

Tidak Setuju Setuju

Sangat

Tidak Setuju Setuju

1

Adanya kesadaran tentang pentingnya menyelaraskan manajemen sumber daya manusia dengan proses perencanaan teknologi.

4 1

2

IGS telah memiliki tim yang

bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya manusia.

3 2

3 Manajemen IGS mengenali perlunya

manajemen sumber daya manusia. 2 2 1

4

Secara operasional manajemen sumber daya manusia difokuskan pada perekrutan dan pengelolaan personil IT.

1 3 1

5 Adanya prosedur yang jelas dalam

manajemen sumber daya manusia. 4 1

6 Adanya rencana pengembangan

sumber daya manusia IT. 1 1 3

7 Terdapat pendekatan strategis untuk

merekrut dan mengelola personil IT. 1 2 2

8

Adanya pelatihan formal untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia IT.

3 1 1

9

Diadakan program rutin untu mengembangkan keterampilan teknis dan manajemen IT.

3 1 1

10

Tanggung jawab untuk

pengembangan dan pemeliharaan rencana manajemen sumber daya manusia TI diberikan kepada pihak yang berkompeten.

4 1

11

Proses mengembangkan dan mengelola rencana pengelolaan sumber daya manusia TI responsif terhadap perubahan.

1 3 1

12

Rencana pengelolaan sumber daya manusia IT terus diperbarui untuk memenuhi perubahan kebutuhan bisnis.

4 1

13

Manajemen sumber daya manusia IT terintegrasi dengan perencanaan teknologi, memastikan pembangunan dan penggunaan kemampuan IT yang tersedia secara optimal.

(41)

41

14 Program pelatihan dikembangkan

untuk semua standar teknologi. 2 3

Tabel 39. AI5 – Hasil Kuisioner

No Pernyataan

Pendapat

Sangat

Tidak Setuju Setuju

Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 Proses pengadaan sumber daya IT

sudah jelas 2 2 1

2

Kebijakan pengadaan jelas dan prosedur untuk memastikan bahwa semua sumber daya IT tersedia secara tepat waktu dan hemat biaya.

2 3

3

Laboratorium memiliki kebijakan dan prosedur terdokumentasi yang menghubungkan akuisisi IT untuk proses pengadaan organisasi bisnis secara keseluruhan

1 3 1

4

Kontrak untuk akuisisi sumber daya IT dikembangkan dan dikelola oleh manajer proyek dan individu lainnya untuk melakukan penilaian profesional bukan sebagai hasil dari prosedur atau kebijakan resmi

2 2 1

5

Kontrak untuk akuisisi dikelola pada akhir proyek tidak secara terus menerus

2 2 1

6

Kebijakan dan prosedur terintegrasi dengan proses pengadaan keseluruhan organisasi bisnis

2 2 1

7 Proses pengadaan digunakan untuk

proyek-proyek besar dan terlihat 2 1 2

8

Tanggung jawab pengadaan IT dan manajemen kontrak ditentukan oleh pengalaman setiap individu sebagai manajer kontrak

1 4

9

Manajemen telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk akuisisi IT

1 3 1

10

Kebijakan dan prosedur dipandu oleh proses pengadaan secara keseluruhan dari organisasi bisnis

1 4

11 Ada standar IT untuk akuisisi sumber

daya IT 2 2 1

12 Akuisisi IT terintegrasi dengan sistem

pengadaan bisnis secara keseluruhan 3 2

13

Manajemen IT mengkomunikasikan kebutuhan untuk akuisisi dan

manajemen kontrak yang tepat kepada seluruh fungsi IT.

(42)

42

14 Standar IT untuk akuisisi sumber daya

IT digunakan untuk semua pengadaan 2 3

15

Standar IT, kebijakan dan prosedur untuk akuisisi sumber daya IT dikelola secara strategis

2 3

16

Manajemen IT mengkomunikasikan kepentingan strategis untuk akuisisi yang tepat dan manajemen kontrak kepada seluruh fungsi IT

1 4

Tabel 40. DS2 – Hasil Kuisioner

No Pernyataan

Pendapat

Sangat

Tidak Setuju Setuju Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 Pertanggungjawaban laboratorium

sudah jelas. 0 1 2 2

2

Tersedia kebijakan dan prosedur resmi mengenai perjanjian dengan pihak ketiga.

1 1 2 1

3

Layanan pihak ketiga telah disetujui atau ditinjau oleh pengelola laboratorium.

1 0 3 1

4 Adanya kegiatan pengukuran dan

pelaporan oleh pihak ketiga. 1 0 4 0

5

Pengelola laboratorium menyadari kebutuhan tersedianya kebijakan dan prosedur pihak ketiga yang

terdokumentasi.

1 0 4 0

6 Adanya persyaratan perjanjian dengan

penyedia layanan. 1 0 2 2

7 Pengukuran layanan dilakukan secara

resmi. 1 0 4 0

8 Laporan mengenai layanan tersedia,

dan mampu mendukung tujuan bisnis. 1 1 2 1

9 Kesepakatan dengan pihak ketiga

tersedia dalam perjanjian resmi. 1 1 2 1

10 Pertanggungjawaban pengawasan

pihak ketiga telah jelas. 1 1 2 1

11 Perjanjian yang dibuat telah memiliki

template standar. 1 2 2 0

12

Tingkat layanan yang semakin didefinisikan dalam tahap definisi persyaratan sistem dan dimasukkan ke dalam desain dari aplikasi dan lingkungan operasional.

1 2 2 0

13 Kepuasan pengguna diukur dan dinilai

(43)

43

14

Langkah-langkah untuk menilai tingkat layanan yang menjadi standar dan mencerminkan kualitas laboratorium.

0 3 1 1

15

Kriteria untuk menentukan tingkat layanan didasarkan pada ketersediaan, keandalan, kinerja, dukungan

pengguna, perencanaan kontinuitas dan pertimbangan keamanan.

0 2 2 1

16

Analisis penyebab permasalahan secara rutin dilakukan ketika tingkat layanan tidak terpenuhi.

0 2 1 2

17

Tingkat layanan terus dievaluasi untuk memastikan keselarasan IT dan tujuan bisnis.

1 1 2 1

18 Tingkat kepuasan pengguna terus

dipantau dan dikelola. 0 4 1 0

19

Tingkat pelayanan yang diharapkan mencerminkan tujuan strategis unit bisnis dan dievaluasi.

0 1 2 2

20

Manajemen IT memiliki sumber daya dan akuntabilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi target tingkat pelayanan, dan kompensasi ini disusun untuk memberikan insentif untuk memenuhi target tersebut.

1 2 2 0

Tabel 41. DS3 – Hasil Kuisioner

No Pernyataan

Pendapat

Sangat

Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju

Sangat Setuju

1 Laboratorium memerlukan tingkat

kinerja yang tinggi. 1 0 4

2 Laboratorium memiliki proses

perencanaan. 1 0 2 2

3

Manajemen merancang metode dalam mengatur kinerja laboratorium.

1 0 4 0

4 Adanya bentuk apresiasi pada

pihak manajemen laboratorium. 1 1 3 0

5

Proses perencanaan kerja laboratorium dilakukan secara resmi.

1 2 2 0

6

Pihak manajemen laboratorium up-to-date mengenai teknologi terkini.

1 2 2 0

7

Masing-masing pengurus laboratorium memiliki

kemampuan dalam memecahkan masalah yang terjadi.

(44)

44

8

Adanya penilaian keseluruhan mengenai kemampuan manajemen laboratorium.

1 0 2 2

9

Perancangan rencana kerja laboratorium didasari oleh kebutuhan laboratorium.

1 0 3 1

10 Adanya laporan monitoring kinerja

laboratorium. 1 2 2 0

11 Pengguna merasa puas terhadap

fasilitas laboratorium. 1 1 3 0

12 Informasi laboratorium selalu

up-to-date. 1 2 2 0

13

Adanya pengumuman dalam perubahan rancangan kerja laboratorium.

0 1 4 0

14

Adanya laporan statistik yang memonitor hasil kinerja laboratorium.

0 0 4 1

15 Laboratorium berjalan sesuai

dengan Visi dan Misi. 1 0 4 0

16 Adanya standardisasi dalam

monitoring kinerja laboratorium. 1 1 3 0

17 Adanya usaha peningkatan kinerja

manajemen laboratorium. 0 2 2 1

18

Adanya perencanaan untuk mengatasi masalah yang tidak terduga.

1 2 1 1

Tabel 42. DS4 – Hasil Kuisioner

No Pernyataan

Pendapat

Sangat

Tidak Setuju Setuju Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 Adanya pemahaman terhadap

dampak tidak adanya layanan IT. 0 0 2 3

2 Pihak manajemen pada layanan IT

sudah baik. 0 1 4 0

3 Pelaporan ketersedian sistem

terdokumentasi lengkap. 0 1 4 0

4 Adanya dokumentasi yang

berkesinambungan rencana IT. 0 0 5 0

5 Inventarisasi sistem dapat diandalkan. 1 0 3 1

6 Inventarisasi komponen dapat

diandalkan. 1 1 3 0

7 Tanggungjawab untuk perencanaan

pelayanan sudah jelas. 0 0 4 1

8 Ada laporan periodik pengujian

(45)

45

9

Manajemen berkomunikasi secara konsisten untuk memastikan layanan yang berkelanjutan.

0 2 3 0

10

Kegiatan pemeliharaan didasarkan pada hasil pengujian layanan secara berkelanjutan.

0 0 5 0

11

Kegiatan pemeliharaan didasarkan pada hasil perubahan IT dan lingkungan bisnis.

0 0 5 0

12 Data laporan layanan berkelanjutan

dianalisis dan ditindaklanjuti. 0 1 4 0

13 Ketersediaan sistem praktek yang baik

sedang konsisten dijalankan. 0 3 2 0

14

Perencanaan pelayanan yang berkesinambungan saling mempengaruhi.

0 1 4 0

15 Tujuan untuk layanan berkelanjutan

telah dikembangkan. 0 1 3 1

16

Pengumpulan dan Analisis data digunakan untuk perbaikan proses secara berkelanjutan.

0 1 4 0

17

Manajemen memastikan bahwa insiden tidak akan terjadi sebagai akibat dari satu titik kegagalan.

0 1 3 1

18

Tujuan dan metrik pada pencapaian pelayanan yang berkesinambungan diukur secara sistematis.

0 1 4 0

19

Manajemen menyesuaikan perencanaan untuk layanan berkelanjutan dalam menanggapi tindakan.

0 1 4 0

Tabel 43. DS8 – Hasil Kuisioner

No Pernyataan

Pendapat

Sangat

Tidak Setuju Setuju Sangat

Tidak Setuju Setuju

1

Terdapat dukungan untuk

menyelesaikan isu-isu dan pertanyaan pengguna.

0 0 4 1

2 Proses manajemen insiden lengkap. 0 2 2 1

3 Laboratorium mengakui adanya

masalah yang harus ditangani. 0 0 2 3

4

Manajemen mengakui bahwa proses didukung oleh alat, sedangkan SDM diperlukan untuk menanggapi permintaan pengguna dan mengelola kejadian yang tidak terduga.

0 1 4 0

5 Terdapat proses standar dan

(46)

46

6 Manajemen memonitor permintaan

pengguna, insiden atau tren. 0 1 3 1

7

Terdapat proses peningkatan untuk memastikan bahwa masalah diselesaikan.

0 1 4 0

8

Adanya kesadaran organisasi bahwa fungsi meja layanan dan proses manajemen insiden diperlukan.

0 3 2 0

9

Bantuan tersedia secara informal melalui jaringan individu berpengetahuan.

Gambar

Gambar 1. SOP Penggunaan Lab
Tabel 1. Pemetaan Business Goal ke IT Goal
Tabel 3. Daftar Pertanyaan PO7
Tabel 4. Daftar Pertanyaan AI5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Astra International (ASII) akan menambah 20 diler baru hingga akhir tahun ini untuk menjaga pangsa pasar perseroan di sektor kendaraan roda empat pada kisaran 51% dari total

dilangsungkannya pemilihan anggota Badan-badan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari 1946.. tatkala saat yang penting dalam sejarah Negara, maka sudah semestinya,

karya indah ialah suatu bentuk hubungan komunikasi kebawah yang dilakukan oleh Kepala Desa, dengan menjaga arus komunikasi kebawah kepala desa berharap pelayanan

LA LAT TA AR R BEL BELAKA

Pengembangan ekonomi kawasan secara berkesinambungan tidak terlepas dari adanya ketersediaan dan dukungan sumber daya baik secara kualitas maupun secara kuantitas, terutama

Dalam Islam penentuan perkiraan upah disaat pertama kali melakukan transaksi atau kontrak kerja merupakan sesuatu yang harus dilakukan diantaranya, apabila

Model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pendidikan Kewirausahaan adalah model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), adapun kelebihan

Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Kaur, 2015/Population Aged 15 Years and Over Who Worked During the Previous Week by Main Industry