Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Media BKI
Dosen Pengampu: Bpk Sa’id Hasan Basri
Disusun oleh:
Kurnia Azizah 12220052
Arif Bisrul Kafi Annisa Rifqi N. Nurul Isnaeni Marwah Rusydiana Isnan hanif Hidayat
Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaiakan laporan kami yang berjudul dengan baik dan tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat dengan melalui survei dan dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan
selama mengerjakan tugas ini. Oleh karena itu, tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen pengampu yang telah membantu kami dalam mengerjakan tugas ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini. Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil observasi ini. Karena itu kami
berharap semoga kami ini dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna sempurnanya laporan ini. Penulis berharap semoga
laporan ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL...1
KATA PENGANTAR...2
DAFTAR ISI...3
BAB I PENDAHULUAN...5
A. Latar Belakang 5 B. Tujuan Program Media 7 C. Manfaat Program Media 7 BAB II LANDASAN TEORI...9
A. Media Poster 12 B. Media Stiker 14 C. Papan Bimbingan/ Mading 16 BAB III... GAMBARAN UMUM SMP IT MASJID SYUHADA’ ...19
A. Sekilas Tentang Lokasi/Sekolah 19 B. Data Demografis Seluruh Subjek 20 C. Data Kebutuhan dan Masalah Subjek 22 D. Struktur Organisasi BK / Sekolah 23 E. Fasilitas Sarana dan Prasarana Penunjang 24 F. Model Bimbingan dan Konseling di Sekolah 25 BAB IV... MEDIA STIKER, POSTER, DAN PAPAN BIMBINGAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN BERKONSULTASI SISWA SMP IT MASJID SYUHADA’...27
B. Jumlah Media yang Direkomendasikan 27 C. Proses Pembuatan 28
D. Materi Dari Media 31
E. Proses Pemasangan dan Sosialisasi 31
BAB V PENUTUP...33 A. Respon Subjek 33
B. Kesimpulan 35
C. Evaluasi dan Tindak Lanjut 36
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dalam dunia pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Pendidikan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan kepada orang lain secara sadar dan terencana untuk mewujudkan dan mengaktifkan potensi orang lain, agar yang bersangkutan memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Sumadi, 2004:53).
Adanya upaya mewujudkan manusia sebagai mana tersebut di atas sebenarnya telah tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sanjaya, 2005:18) yang berbunyi: “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentukwatak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
masa yang akan datang. Dalam kenyataannya, pada saat siswa melakukan kegiatan belajar sebagai bagian proses pembelajaran banyak timbul permasalahan. Dalam proses menjalani program pengajaran di sekolah siswa tidak jarang menghadapi kesulitan yang berupa: siswa kelas satu membuat kelompok kecil atau yang sering disebut genk, siswa kelas dua yang sedang aktif-aktifnya dalam berorganisasi, ia tidak bisa membagi waktunya untuk belajar, percintaan, pendidikan seks, dan sedang aktifnya berpartisipasi mengikuti lomba-loma, kemudian siswa kelas tiga yang akan menghadapi ujian nasional. Permasalahan umum dan dialami oleh sebagian besar siswa, ialah masa menuju pendewasaan yang masih berbau negatif. Para siswa sudah mulai mengenal dan mencoba rokok, oleh sebab itu pihak sekolah sudah mencanangkan berbagai cara untuk menanggulangi masalah rokok tersebut menjadi lebih besar. Pada kejadian beberapa tahun sebelumnya, banyak siswa putra yang suka bolos dan diam-diam menggunakan rokok tanpa sepengetahuan orangtua dan pihak guru. Saya sebagai lulusan sekolah tersebut pernah melihat secara langsung teman-teman dan kakak kelas yang saling mengajak untuk mencoba-coba hal baru yang negatif tersebut.
Terkait dengan beberapa permasalahan tersebut, maka sekolah mempunyai tanggung jawab untuk membantu permasalahan siswa dalam hal belajar, agar mereka dapat berhasil dalam belajarnya. Sekolah yang tidak mendapat jam masuk pelajaran perlu adanya alternatif atau metode lain agar materi bimbingan belajar bisa tetap tersampaikan kepada siswa tanpa harus melalui tatap muka antara guru pembimbing dan siswa sehingga siswa dapat memahami materi bimbingan belajar yang ada. Metode membimbing dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung (adanya tatap muka antara guru pembimbing dengan siswa) dan tidak langsung (menggunakan media tertentu untuk membimbing seperti kotak masalah, stiker, leaflet, pamflet, ataupun papan bimbingan untuk mengoptimalkan pemberian layanan bimbingan).
informasi-informasi serta materi-materi yang mengandung unsur bimbingan yang perlu diketahui oleh siswa. Kemudian poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya. Poster memiliki kekuaatan dramatic yang tinggi memikat dan menarik perhatian. Penggunaan poster dalam pendidikan adalah sebagai pendorong motivasi kegiatan belajar mengajar. Media leaflet merupakan salah satu bentuk publikasi singkat dari berbagai bentuk media komunikasi yang berupa selebaran yang berisi keterangan atau informasi.
B. Tujuan Program Media
Tujuan program media ini kami buat untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di sekolah SMP Islam Terpadu Masjid Syuhada agar bisa lebih meningkatkan motivasi belajar pada siswa, mampu meningkatkan pemahaman siswa agar bisa membatasi pada masa percintaan/ pacaran, mampu mengurangi tingkat pelanggaran terhadap tingkat pengkonsumsi rokok pada siswa, serta meningkatkan semangat menghadapi ujian nasional bagi siswa-siswa kelas IX (sembilan). Serta membantu pelayanan bimbingan dan konseling melalui program media.
C. Manfaat Program Media
Program media ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis, maupun praktis. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan
b. Memberikan sumbangan bagi pengembangan pada bidang pendidikan terutama pada bidang bimbingan dan konseling.
c. Dijadikan kajian bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan masalah yang sama, sehingga hasilnya dapat lebih luas dan mendalam. 2. Manfaat Praktis
BAB II
LANDASAN TEORI
Proses Bimbingan dan Konseling merupakan proses komunikasi, artinya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Proses penyampaian bimbingan konseling dengan melalui media merupakan suatu usaha penggunaan sarana atau alat bantu untuk menyampaikan suatu pesan dalam rangka membimbing dan mendidik yang dapat merangsang pikiran, perasaaan, perhatian, dan kemauan siswa/konseli untuk memahami diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan, memecahkan masalah serta membantu individu atau siswa agar mampu hidup lebih baik lagi. Untuk mewujudkan hal tersebut maka media yang akan digunakan adalah media cetak berupa Papan Bimbingan (Mading), Sticker, Leaflet
Proses konseling dengan menggunakan media cetak akan lebih santai karena adanya unsur hiburan yang dapat merubah menjadi suatu ruang informasi. Hal ini dapat membawa suatu dampak secara psikologis yang positif kepada para pembacanya. Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media. Namun demikian secara teoritis bahwa setiap media memiliki kelebihan dan kelemahan yang akan memberikan pengaruh pada efektivitas pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sejalan dengan hal ini, pendekatan yang ditempuh adalah mengkaji media, yang sangat dipengaruhi beberapa kriteria umum sebagai berikut :
1. Kriteria pertama, kesesuaian dengan tujuan. Perlu dikaji tujuan bimbingan dan konseling, apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
3. Kriteria ketiga, kesesuaian dengan karakteristik siswa. Dalam hal ini media haruslah familier dengan karakteristik siswa/guru BK. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) atau pun kualitatif (kualitas, ciri, dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
4. Kriteria keempat, kesesuaian dengan teori. Pemilihan media harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru BK terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan paling bagus, namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya.
5. Kriteria kelima, kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajarnya.
Secara umum media mempunyai kegunaan :
1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra
3. Menimbulkan gairah/minat siswa, interaksi lebih langsung antara siswa dengan guru Bimbingan Konseling
4. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama
5. Proses layanan bimbingan dan konseling dapat lebih menarik 6. Proses layanan bimbingan dan konseling menjadi lebih interaktif 7. Kualitas layanan bimbingan dan konseling dapat ditingkatkan
8. Meningkatkan sikap positif siswa terhadap materi layanan bimbingan dan konseling.
1. Penggunaan media bimbingna dan konseling bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi bimbingan dan konseling yang lebih efektif.
2. Media bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari keseluruhan proses layanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi yang diharapkan. 3. Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan
dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan bimbingan dan konseling itu sendiri. Fungsi ini mengandung makna bahwa pemilihan dan penggunaan media bimbingan dan konseling harus selalu melihat pada kompetensi atau tujuan dan bahan atau materi bimbingan dan konseling. 4. Media bimbingan dan konseling bukan berfungsi sebagai alat hiburan,
dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa.
5. Media bimbingan dan konseling bisa berfungsi untuk memperlancar proses bimbingan dan konseling. Fungsi ini mengandung arti bahwa melalui media bimbingan dan konseling siswa dapat lebih mudah memahami masalah yang dialami atau menangkap bahan yang disajikan lebih mudah dan lebih cepat. 6. Media bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas
layanan bimbingan dan konseling. Pada umumnya hasil bimbingan dan konseling yang diperoleh siswa dengan menggunakan media bimbingan dan konseling akan tahan lama mengendap.
A. Media Poster 1. Pengertian
sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti didalam ingatannya. Poster disebut juga plakat, lukisan atau gambar yang dipasang telah mendapat perhatian yang cukup besar sebagai suatu media untuk menyampaikan informasi, saran, pesan dan kesan, ide dan sebagainya (Rohani, 1997:76-77).
2. Fungsi Poster
a. Sebagai bahan untuk mengembangkan ide dan kreativitas. b. Sebagai bahan pelajaran untuk suatu topik atau masalah tertentu. c. Sebagai alat membangkitkan motivasi.
d. Sebagai petunjuk untuk dikerjakan siswa. e. Sebagai alat pendidikan preventif.
f. Pencapaian Tujuan
Kognitif : Membantu anak memahami materi yang diberikan. Psikomotor : Mengajak siswa untuk belajar menggunakan dan membuat poster.
Afektif : Mempengaruhi perilaku siswa. g. Dapat mempengaruhi orang yang melihat. 3. Cara Membuat Poster
a. Tentukan konsep pokok yang aka dipublikasikan kepada khalayak umum. Pahami kembali intisari atau pernyataan pokok yang akan dituliskan dalam poster.
b. Tentukan ukuran poster
c. Tentukan unsur-unsur apa yang dibutuhkan untuk membuat poster. d. Prinsip Pembuatan:
1) Poster dapat ditangkap penglihatan dengan seksama. 2) Poster harus mampu menarik perhatian.
3) Poster harus dapat mengemukakan ide dan maksud melalui fakta yang nampak.
a. Poster Niaga adalah poster yang dibuat untuk media komunikasi dalam urusan perniagaan untuk menawarkan suatu barang, atau jasa.
b. Poster Kegiatan adalah poster yang berisi suatu kegiatan, seperti kegiatan jalan sehat, senam, dll.
c. Poster Pendidikan adalah poster yang bertujuan untuk mendidik. Ini adalah poster yang sudah pasti kami lakukan dalam melancarkan tujuan, yaitu mengubah tingkah laku anak dan mengenalkan bahaya merokok yang di sesuaikan bagi anak usia SMP.
d. Poster Layanan Masyarakat adalah poster untuk pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.
5. Alasan penggunaan poster: a. Harganya terjangkau.
b. Mempermudah kami dan guru dalam menyajikan materi c. Mempermudah siswa dalam menerima pesan.
d. Lebih menarik perhatian siswa.
e. Praktis dan mudah dalam penggunaan. f. Tahan Lama.
g. Dapat dipakai sebagai media untuk mempengaruhi tingkah laku siswa.
B. Media Stiker 1. Pengertian
Stiker merupakan media kertas yang terlapisi plastik beserta perekatnya untuk bisa diletakkan di semua wadah mendatar sesuai keinginan. Kegunaan pun sangat beragam, karena tingkat fleksibilitas yang tinggi serta memiliki keunikan sendiri sebagai sebuah media untuk mengenal sebuah produk / jasa ataupun hanya sebagai penghias keindahan. Tak perlu memiliki peralatan tambahan untuk memasang satu buah sticker pada satu wadah dan media. Cukup anda lepas perlahan – lahan dari kertas perekat kemudian tempel mengikuti garis sisi pada setiap sudutnya.
2. Cara Pembuatan Stiker
a. Ornamen / Hiasan
Hampir dari setiap individu melakukannya untuk sekedar iseng ataupun menambah nilai seni terhadap suatu barang yang dimilikinya. Cara pembuatannya cukup mudah, Siapkan kertas sticker sesuai keperluan dalam bentuk A4 dimana sudah terpotong sebelumnya. Kemudian lakukan proses editing pada komputer dalam hal ini sebagai tempat pengambilan gambar atau objeknya untuk dijadikan media tersebut. Setelah itu lakukan proses printing pada komputer beserta printer, biasanya teknologi laser printer karena lebih kepada tingkat kehalusan dari sifat hasil cetaknya. Tidak tembus bahkan sama sekali tidak menimbulkan bekas bila disentuh tangan. Setelah selesai dicetak maka barulah bisa dipasang pada wadah tujuan sebelumnya.
b. Penutup
Lebih mengarah fungsinya sebagai penghilang bekas akibat terjadi sesuatu. Misalkan saja body mobil atau motor dimana lebih rentan terkena goresan hingga retak karena telah terjadi tabrakan sebelumnya atau goresan halus. Ada dua macam jenisnya yaitu berwarna polos disesuaikan pada warna dasar ataukah terdapat gambar maupun logo sesuai selera. Metode ini cukup dikenal sebagai body stripping, karena menutupi hampir seluruh body inti di benda tersebut.
c. Pelindung
Mungkin bagi pengendara kendaraan roda dua sudah tak asing lagi dengan bahan jenis ini. Bentuknya tidak terlalu besar tetapi mampu menjadi pelindung dikala perjalanan malam hari. Dan dapat sebagai reflektor bagi pengendara lainnya di belakangnya, dengan kata lain menjadi sebuah alat bantu penerang bagi kendaraan bermotor khususnya roda dua.
d. Advertising
berbentuk kecil atau sedang biasanya digunakan sebagai souvenir perusahaan maupun klien sebagai alat sponsor tambahan. Pada kesempatan kali ini, advertising kami bersifat menarik perhatian dari para siswa supaya terketuk hatinya dalam mengubah tingkah laku menjadi positif .
C. Papan Bimbingan/ Mading
Papan bimbingan merupakan salah satu media yang efektif bagi perubahan perilaku siswa. Agar siswa tertarik melihat papan bimbingan, maka perlu dikemas dengan tampilan yang sesuai selera siswa. Papan bimbingan yang selalu dibaca siswa akan menjadi media efektif untuk mengubah perilaku para siswa. Media papan bimbingan juga dapat membantu guru BK yang tidak masuk kelas, melalui media papan bimbingan, guru pembimbing dapat menyampaikan pesan kepada siswa tanpa harus bertemu langsung. Media papan bimbingan ini menjadi salah satu solusi untuk emngatasi kekurangan jam BK masuk kelas.
Papan bimbingan dapat dibuat oleh gurur BK maupun oleh siswa. Melalui papan bimbingan, guru BK dan siswa dapat mengekspresikan kreativitasnya dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada di sekitarnya sehingga menjadi karya yang dapat dinikmati oleh banyak siswa sekaligus sebagai sarana untuk menyampaikan informasi dan pesan-pesan bimbingan dan konseling. Akan lebih baik jika papan bimbingan dibuat dalam jangka waktu tertentu, ditentukan tema dan nomor edisi.
1. Pengertian Papan Bimbingan
Papan bimbingan adalah yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan materi-materi bimbingan dan konseling yang berisi artikel, gambar, bagan, poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Pada umumnya papan bimbingan terbuat dari tripleks, Styrofoam ataupun whiteboard. Mading yang kami buat untuk SMP IT Syuhada’ terbuat dari kertas manila yang lebih tebal dan lebar (80 X 100 cm) dengan dilapisi kertas bekas (koran) yang digulung.
a. Tempat untuk memajang info, gambar, poster, puisi, ceritadan lain-lain sehingga dapat meningkatkan minat siswa memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling, serta meningkatkan minat baca dan minat belajar siswa. Dengan kata lain, mading dapat mencaup banyak hal.
b. Dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa. 3. Cara pembuatan
Papan bimbingan hampir sama dengan board biasa baik blackboard maupun whiteboard baik dari sisi bentuk maupun ukurannya. Yang membedakannya adalah bahan pada permukaan atasnya. Pada papan bimbingan tidak perlu dengan bahan yang dapat ditulisi dengan kapur atau spidol whiteboard. Namun dapat berupa papan yang dicat dengan warna yang sesuai, dilapisi bahan flannel atau karpet atau Styrofoam. Bahan dasar papan bimbingan dapat dibuat sendiri atau juga dapat dibeli yang sudah jadi dengan ukuran yang standard.
a. Pada mading (majalah dinding) yang kami buat, dihiasi oleh gulungan-gulungan kertas koran. Hal ini dilakukan supaya anak-anak memahami betapa pentingnya membuat sebuah karya yang menarik dari barang tak terpakai atau barang bekas.
b. Memberi judul yang menarik dengan warna yang mencolok dan ukuran yang besar sehingga terlihat dengan jelas.
c. Mengumpulkan bahan-bahan berupa gambar, kartun, objek, buku, dan lain-lain. Siapkan juga alat-alat untuk menempelkannya seperti lem, paku payung, gunting, cat warna, isolasi, pensil warna, pena warna (bermacam-macam) dan kertas koran.
d. Gunakan gradasi warna yang padu padan, serta permainan pencahayaan sehingga menampilkan kesan “berbeda” sehingga menarik siswa untuk melihat.
e. Gunakan penyajian dengan bahasa “anak”, bukan bahasa guru maupun formal. Materinya disisipkan dengan bahasa anak agar lebih efektif untuk diserap anak.
maupun kiri. Jadi apabila meletakkan gambar usahakan bila kanan ada gambar kiri juga harus mengimbangi diberi gambar. Kalau setting gambarnya berat sebelah, maka mata akan terlihat berat membaca.
g. memperhatikan teknik-teknik pembuatan media, pewarnaan, ilustrasi, desain, isi, dan keefektifan audiensi.
BAB III
GAMBARAN UMUM SMP IT MASJID SYUHADA’
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Masjid Syuhada (SMP IT) Masjid Syuhada) Yogyakarta secara resmi berdiri pada tanggal 25 Maret 2004 seiring dengan adanya SK dari Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Yogyakarta Nomor 188/853 Tahun 2004. SMP IT Masjid Syuhada berlindung dalam Yayasan Masjid dan Asrama (YASMA) Syuhada Yogyakarta bersama dengan TK Masjid Syuhada dan SD Masjid Syuhada.
A. Sekilas Tentang Lokasi/Sekolah
1. Nama : SMP Islam Terpadu Masjid Syuhada’ 2. Alamat : Jalan Perahu 1 Kotabaru Yogyakarta 55224 3. Telepon : (0274) 563972
4. Website : www.smpitmasjidsyuhada.in
www.smpitmasjidsyuhada.wordpress.com 5. Email : [email protected]
6. Letak : Posisi gedung, depan Masjid Agung Syuhada
7. Visi : Mewujudkan Lulusan yang Unggul, Cerdas, Kreatif, Dan Berakhlakul Karimah.
a. Melaksanakan penghayatan dan pengamalan agama serta pembiasaan nilai-nilai akhlak mulia (akhlakul karimah) dan budi pekerti luhur.
b. Mengembangkan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara serta pelestarian budaya setempat.
c. Melaksanakan pengembangan kurikulum dalam upaya peningkatan mutu pendidikan bagi siswa.
d. Melaksanakan proses pembelajaran dan bimbingan yang optimal dalam upaya peningkatan ilmu dan prestasi siswa sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
e. Menerapkan inovasi model-model pembelajaran bagi anak berprestasi, bermasalah dan kelompok anak lainnya untuk tercapainya ketuntasan belajar bagi siswa.
f. Meningkatkan sarana prasarana pendidikan, media dan sumber bahan pembelajaran dalam upaya peningkatan standar pelayanan minimal.
g. Meningkatkan kompetensi tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan. h. Menciptakan suasana lingkungan belajar yang kondusif.
i. Menjalin kerja sama vertikal dan horisontal untuk mengembangkan potensi sekolah.
j. Meningkatkan prestasi, kreasi, dan apresiasi dalam bidang kegiatan non akademik.
k. Melaksanakan pengembangan kreatifitas ketrampilan kerumahtanggaan dan kerajinan tangan bagi siswa.
B. Data Demografis Seluruh Subjek
Staf pengajar SMP IT Masjid Syuhada Yogyakarta:
No Nama Jabatan Mengajar
1 Dwi Purnomo, S.Pd.Si Kepala Sekolah Matematika 2 Yunita Ika Sari B, S.P, M.P Waka. Bid. Akademik
Wali Kelas IX A Pa
3 Dra. Zamroh Noviandari Staf ur. Humas Wali Kelas VIII Pi
IPA Biologi
4 Mustaghfiroh, S.Pd. Wali Kelas IX Pi Matematika 5 Arif Taba Nasuha, S.Ag Wala. Bid. Kesiswaan
& Diniyah
Wali Kelas VII Pa
Fiqih dan Tarikh
6 Yazid Asrori, S.Pd. Waka Bid. Administrasi Sarana Prasarana dan Keuangan
Bahasa Indonesia
7 Yamidah, S.Pd.Si, M.Pd Wali Kelas VII A Pi IPA Fisika
8 Meilani Noor Khasanah, S.Pd. Staf Ur. Kesiswaan IPS Geografi dan Ekonomi
9 Subechan, S.Pd.I Staf ur. Diniyah Wali Kelas IX B Pa
AL Quran Hadist dan Aqidah Ahlaq
10 Sri_Sulastri,S.Pd IPS Sejarah
11 Adib Usman, S.Ag. Wali Kelas VIII Pa Bahasa Arab 12 Resmiyati, S.Pd. Wali Kelas VII B Pi Bhs. Indonesia
13 W.S Herjanto, S.Pd. PKn
14 Karlina,S.Pd Bahasa Jawa
15 Supadi Sungkono, S.Pd. Bahasa Inggris
16 Adhen Willy, S.Pd Penjaskes
17 Nita Kadarsih, S.Pd Seni Rupa dan
keterampilan
18 Ade Syarifah, S.Pd Bimbingan dan
Konseling 19 Ayun Khiliyatul Milla,S.Pd.I Bahasa Arab
Jumlah Siswa : Kelas VII : 43 siswa Kelas VIII : 58 siswa Kelas IX : 60 siswa
C. Data Kebutuhan dan Masalah Subjek
Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis sebelumnya, kepada salah seorang guru BK (Bimbingan dan Konseling), Ibu Ade, tentang keadaan dan permasalahan yang biasa siswa-siswa keluhkan. Pada anak kelas VII, pada awal semester masih dalam masa mengenal teman-teman baru di kelas pertama dan penyesuaian diri terhadap suasana baru (masa pertengahan pendewasaan). Kemudian pada semester genap, anak-anak sudah mengenal genk-genkan dan terjadi kesenjangan pertemanan di antara mereka.
Pada anak kelas VIII, hubungan persahabatan di antara mereka sudah tidak perlu ditanyakan kembali, karena proses kebersamaan yang semakin kuat. Anak-anak sibuk mengikuti lomba, aktif berorganisasi hingga bingung membagi waktu, mulai mengenal percintaan, serta membutuhkan pendidikan seks, supaya tidak salah jalur atas percintaan yang sedang mereka rasakan kali pertama itu.
Bagi anak kelas IX yang sebagian besar dirasakan oleh para siswanya hamper sama, dengan yang dirasakan anak-anak di sekolah lainnya. Mereka sudah mulai tegang memikirkan Ujian Nasional yang siap di depan mata, namun mereka masih merasa belum siap menghadapinya. Para siswa kelas IX ini membutuhkan dukungan dari lingkungannya, seperti teman, keluarga dan guru, supaya semangat belajar dan menggapai masa depannya semakin terlihat terang.
bisa dianggap mudah, dikarenakan jumlah guru BK yang sedikit, harus menghadapi para siswa yang mencapai ratusan dan keunikan pribadi setiap anak yang berbeda-beda.
D. Struktur Organisasi BK / Sekolah
Pihak sekolah di SMP IT Masjid Syuhada’ telah menyadari betapa pentingnya kedekatan emosional antara para guru dengan para siswanya. Oleh sebab itu wakil kepala sekolah, Ibu Yunita dengan guru BK, Ibu Ade memiliki ide yang sama dalam mengembangkan potensi dan karakter baik dari anak-anak di sana. Seminggu sekali ada mata pelajaran BK (Bimbingan dan Konseling) untuk semua kelas yang sifatnya santai dan bersahabat, sehingga anak-anak merasa lebih rileks dan tidak tegang lagi. Di kegiatan mata pelajaran BK selalu berbeda setiap minggunya, supaya tidak monoton dan potensi setiap anak mudah diketahui oleh para guru.
Dengan setiap kelas yang telah disediakan tempat khusus menempel hasil karya anak-anak. Sehingga ketika para siswa mendapatkan tugas untuk membuat sebuah kreatifitas, seperti cerpen, komik dan sebagainya, mereka dapat menampilkannya di kelas. Hal ini mampu menambah semangat mereka dan dari hasil yang diterima dapat diketahui kemampuan atau keahlian yang dimiliki setiap anak.
E. Fasilitas Sarana dan Prasarana Penunjang 1. Fasilitas Fisik:
Ruang BK
Ruang kelas yang representatif Laboratorium IPA
Laboratorium Komputer Perpustakaan
Ruang UKS
Ruang Bimbingan dan Konseling Kantin
Koperasi Sekolah Masjid Syuhada’ Ruang Guru Ruang Tata Usaha Ruang kepala sekolah 2. Fasilitas Non Fisik:
Ekstrakurikuler Wajib
a. Ekstrakurikuler Pramuka
b. Ekstrakurikuler Diniyah (pilihan) : Nasyid, Kaligrafi Islam, Qiroah Club Sains dan Teknologi : Robotik, IPA, Matematika, IPS
Club Bahasa: Bahasa Arab, Bahasa Inggris Club Olahraga : Basket, Futsal
Club Beladiri
Club BSMR (Bulan Sabit Merah Remaja) BTAQ
F. Model Bimbingan dan Konseling di Sekolah
sekolah itu berdiri di tahun 2005, memang memberi waktu khusus untuk Bimbingan dan Konseling (BK) di masing-masing kelas dengan jadwal yang telah ditentukan. Baru-baru ini, dengan berkembangnya teknologi yang sangat cepat dan praktis, sekolah tersebut juga telah membuat kelompok konseling melalui Facebook. Beberapa siswa juga ada yang sudah membawa alat komunikasi handphone, sehingga guru BK di sana juga menerima segala keluha masalah atau konseling melalui SMS dan telepon dari para siswa.
Jikalau ada waktu luang, seperti di jam istirahat dan setelah jam pulang sekolah, guru BK juga harus siap sedia memberikan waktunya dalam menerima konseling dari para siswa. Ruang BK yang telah disediakan bagi mereka yang ingin berkeluh kesah dan bercerita secara pribadi, mampu terjaga rahasianya bersama sang guru BK, Ibu Ade. Di waktu khusus untuk BK di masing-masing kelas dengan jadwal yang telah ditentukan, guru selalu memberi para siswa kegiatan-kegiatan positif dan memberikan materi yang selalu berbeda setiap minggunya.
BAB IV
MEDIA STIKER, POSTER, DAN PAPAN BIMBINGAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN BERKONSULTASI
SISWA SMP IT MASJID SYUHADA’
A. Personil yang Dilibatkan Dalam Program Media
Jumlah anggota dari kelompok kami yang terlibat dalam penelitian program Media BK yang disesuaikan dengan para siswa di SMP IT Masjid Syuhada, ialah enam orang. Diantaranya ialah, Kurnia Azizah (12220052), Arif Bisrul Kafi (12220065), Annisa Rifqi N. (12220089), Nurul Isnaeni (12220057), Marwah Rusydiana (122200), kelimanya berasal dari semester empat dan anggota keenam atau yang terakhir, adalah Isnan hanif Hidayat (13220019) dari semester dua.
B. Jumlah Media yang Direkomendasikan
Pada kesempatan penelitian kali ini, kami menggunakan tiga media yang direkomendasikan kepada para siswa di SMP IT Masjid Syuhada’. Ketiganya ialah stiker, poster, dan papan bimbingan atau yang biasa anak-anak kenal dengan nama mading. Latar belakang kami menggunakan ketiga media ini, dikarenakan para siswa itu mudah menerima dari hal yang sederhana dan ringan, serta mudah untuk dikerjakan. Stiker yang kami berikan berisi materi yang sifatnya umum untuk semua kelas, dengan ukuran diameter 6 cm. Kemudian poster yang juga bermanfaat bagi semua dengan ukuran 35 X40 cm. Pada majalah dinding dengan ukuran 100 X 80 cm yang berisi materi dengan tema Tipe Kepribadian Manusia.
Jumlah narasi yang direkomendasikan dalam media BK itu ada 3, yaitu ; poster, stiker dan majalah dinding.
1. Media Stiker
sekitar kita itu buruk namun kita harus tetap menjadi orang yang baik dan tidak mengikuti keburukan mereka. Di stiker itu juga ada gambar jempol besar, maksudnya hebat sekali ketika siswa tersebut tidak mengikuti keburukan yang ada di sekelilingnya.
2. Media Poster
Media poster itu memberikan pelajaran kepada siswa agar tidak merokok, karena merokok itu akan meyebabkan gangguan dalam jantungnya dan jantung adalah pusat kehidupan kita dan harus dijaga dengan baik.
3. Media Majalah Dinding
Media majalah dinding itu memberikan pengetahuan kepada siswa dalam memahami seseorang dilihat dari golongan darahnya, karena jika kita bisa saling memahami maka kita sama saja dengan meminimalisir/mencegah permasalahan yang terjadi antar sesama teman. Namun walaupun begitu, tidak semua sifat yang ada dalam golongan darah tersebut benar karena itu semua juga tergantung dari lingkungan di sekitarnya. Maka dari itu kita sesama teman harus saling memahami agar terbina hubungan yang baik antar sesama karena manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
C. Proses Pembuatan 1. Persiapan
Sebelum membuat media BK yang akan ditawarkan, terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah yang bersifat umum dan sering dilakukan oleh para siswa. Sehingga media Bk yang diberikan bersifat objektif dan relevan dengan masalah yang dihadapi. Adapun proses penyelenggaraan media cetak tersebut antara lain :
b. Kesiapan seorang narasumber media cetak, adalah dapat membuat naskah yang mudah dimengerti, sederhana, singkat padat, tidak bertele-tele, jangan terlalu banyak ungkapan yang tidak populer.
c. Team kreatif mengadakan survey pada segmen para pembacanya.
d. Narasumber harus dapat mengangkat topik permasalahan tentunya beserta jawaban dalam bentuk pernyataan.
e. Mempunyai kemampuan dalam menggunakan tata bahasa tulisan yang baik dan sempurna atau dibuat dalam bahasa yang popular sesuai dengan objek yang dituju.
2. Desain a. Stiker
Desain stiker bertuliskan “ketika yang lain buruk tataplah jadi yang terbaik”, dan di situ juga terpampang gambar yang menunjukan bahwa tulisan itu sangat menginspiratif. Dengan ukuran 6x6 cm. Jumlah stiker disesuaikan dengan jumlah siswa totalnya 165 stiker.
b. Poster
Desain poster bergambar jantung yang sehat tersenyum sambil memegang symbol no smocking, disertai tulisan yang bersifat mebantu pemahaman terhadap makna gambar tersebut. Desain poster berukuran kertas A3 sebanyak 4 beserta bingkainya.
c. Mading (majalah dinding)
3. Anggaran biaya
Sebagai bentuk kerja kelompok, kami mengeluarkan anggaran biaya yang dikeluarkan dari hasil iuran bersama. Kami membuat stiker untuk dibagikan kepada seluruh siswa di SMP IT Masjid Syuhada, serta 10 lembar poster dan ada 4 diantaranya yang di pigura, guna diletakkan di beberapa tempat spesial di gedung sekolah tersebut, juga mengeluarkan dana yang tidak sedikit pula. Kemudian biaya yang dikeluarkan guna membuat mading (majalah dinding) mengeluarkan biaya, yang rincian seluruh pengeluarannya sebagai berikut:
a. Media Stiker
6 lembar X 7000 Rp. 42000 b. Media Poster
10 poster Rp. 60000
4 pigura Rp. 50000
c. Media Papan Bimbingan
Lem kertas Rp. 1000 Styrofoam warna Rp. 4300 Kertas Malagi Rp. 3300 Print warna Rp. 5000 Foto copy angket Rp. 6000
Plastik Rp. 4000
TOTAL Rp. 175600
D. Materi dari Media
memahaminya dengan mudah, serta mampu untuk menghindari asap rokok dari segi aktif atau pasif.
Kemudian media stiker yang berisi kata – kata “Ketika yang Lain Buruk Tetaplah Menjadi yang Terbaik”. Kata – kata tersebut mengajak para siswa untuk tetap pada pendirianya dan tidak untuk terpengaruh orang lain dalam hal yang negatif. Selanjutnya adalah media FB, media ini adalah sarana untuk berinteraksi kepada para siswa melalui facebook. Di sana para siswa yang terkadang malu bercerita terhadap guru BK bisa lebih leluasa menyampaikan masalahnya, dan disitu pula kita bisa memberikan motifasi dorongan untuk mereka agar lebih semangat dalam belajarnya.
Media yang kita gunakan selanjutnya adalah mading/ majalah dinding. Dimading tersebut kita menulis berbagai kata-kaata mutiara, informasi, motivasi dan lain sebagainya, semuanya guna membarikan nasehat untuk mereka, semangat untuk mereka agar kedepanya lebih baik lagi dalam belajar, bergaul, dan lain sebagainya.
E. Proses Pemasangan dan Sosialisasi
Pada hari Senin tanggal 17 Februari 2014 pukul 14.00 WIB kami mulai berdialog dengan pihak sekolah guna menjalin kerja sama dan menjelaskan tujuan kedatangan kami. Kemudian pada hari Selasa, 18 Februari selanjutnya pada pukul 10.00 WIB kami datang lagi ke SMP IT Masjid Syuhada’ untuk menyerahkan surat ijin survey melakukan penelitian dan tugas lapangan di sekolah tersebut, serta mewawancarai guru BK tentang permasalahan yang dihadapi oleh para siwa pada umunya, serta mengidentifikasi ada atau tidaknya media BK yang telah digunakan. Dengan hati terbuka guru BK di sana menerima tawaran rekomendasi program media yang akan kami berikan, karena sudah lama mading di sana mengalami staknasi dan tidak pernah pembagian stiker tentang BK.
Jum’at, 14 Maret siang kami mulai bersosialisasi dengan para siswa, supaya mereka tidak aneh melihat kedatangan kami dan tidak ada rasa canggung di antara kami dengan mereka. Ketika Ibu Ade (guru BK) ada waktu luang, kami juga memberitahukan hasil media yang telah kami buat, apakah sudah sesuai dengan para siswa. Kemudian baru mensempurnakan, dari hasil penyusunan dan pembuatan media.
Inilah hari pertama kalinya kami menerapkan program media BK yang pertama, yaitu stiker. Hari Sabtu tanggal 15 Maret kami mulai membagikan stiker kepada seluruh siswa melalui kelas-kelas. Beberapa guru telah diberitahu sebelumnya bahwa kedatangan kami akan sedikit meminta waktu jam pelajaran. Beberapa di antaranya kami bagikan pada jam istirahat dan kegiatan belajar yang di luar kelas.
BAB V PENUTUP
A. Respon Subjek
Guna mengetahui respon para subjek yang kami teliti pada kesempatan kali ini ialah melalui angket, yang berisi tentang pendapat mereka terhadap Bimbingan dan Konseling serta media yang kami sampaikan secara bertahap. Jikalau kami menggunakan wawancara, tentu saja akan memperlambat kerja kami dalam memilih subjek dan melakukan tatap muka. Layaknya membuat sebuah skala penelitian, kami mengambil dengan cara angket. Dari 20 yang kami sebar, ada 2 anak yang tidak mengembalikan angket dan malah membawanya pulan, lalu ada 18 koresponden yang menghasilkan respon sebagai berikut:
1. Pertanyaan Tertutup
Guru BK adalah orang yang siap mendengarkan segala keluhan para siswa, serta BK mampu memberikan solusi dari masalah yang di hadapi, banyak yang menjawab “ya”. Pernyataan berikutnya, selalu terbuka dan bersikap jujur dalam menceritakan masalah kepada guru BK dari 18, ada 12 yang menjawab “tidak”. Sepertinya masih ada siswa yang kurang merespon guru BK dengan baik, karena pernyataan “Guru BK pernah menyalahkan anda dalam suatu kejadian, padahal anda tidak merasa bersalah” ada 3 yang menjawab “ya”. Media stiker, poster dan papan bimbingan (mading) sekarang ini memberikan pengaruh pada diri anak-anak, hasil di dapat dari 11 koresponden yang mendukung dan 16 anak yang menyukai media BK. Guna memahami lebih jelas dan lebih lanjut, dapat dilihat pada halaman lampiran.
2. Pertanyaan Terbuka
a. Apa saja media yang digunakan oleh BK yang telah ada di sekolah anda? Contoh: seperti konseling kelompok, konseling melalui SMS dan FB, papan konseling, pertemuan wali siswa, dll. Jelaskan sesuai pemahaman anda
1) Jarang konsultasi dengan guru BK 2) Curhat melalui Kelompok di Facebook 3) Bertemu dengan guru BK langsung
4) Papan mading, pertemuan wali siswa, poster, konseling kelompok. b. Apa saja yang telah dilakukan oleh BK di sekolah anda saat ini?
1) Membantu meringankan masalah, selalu memberi saran saat curhat 2) Mengajak nonton film, membuat mading, membuat karya seni 3) Memberi tugas kelompok, memberi pengalaman
4) Membuat kelas menjadi asyik 5) Memberi banyak pengetahuan 6) Menanyakan keinginan
c. Bagaimana kesan anda terhadap BK di sekolah anda saat ini?
1) Nggak asyik, nggak seru, nyebelin, terlalu memberi perhatian kepada yang punya bakat dan tidak mengasah yang lain (merasa di diskriminasi). 2) Menyenangkan, enak, seru, bagus
3) Biasa saja 4) Lumayan baik
5) Menyenangkan karena setiap mata pelajaran BK bisa nonton video. Kalau bisa, setiap hari dibuat mata pelajaran BK
d. Apa keinginan anda untuk BK ke depannya, adakah saran dari anda? Sebutkan
1) Banyak game, nonton film
2) Belajar di luar sekolah, supaya tidak bosan di kelas terus 3) Guru lebih berbaur dengan siswanya
4) Diadakan terbuka bagi umum
5) Sering game, nonton, bikin poster, mading 6) Lebih baik lagi supaya lebih baik ke depannya
8) Konseling harus lebih rutin lagi 9) Ada interaksi yang seru
B. Kesimpulan
Dari penelitian kami selama beberapa minggu ini menghasilkan data yang memuaskan tentang respon para siswa terhadap Media Bimbingan dan Konseling yang kami berikan. Kami benar-benar mendapatkan pelajaran baru tentang tantangan yang tidak bisa dianggap mudah bagi seorang Guru BK. Dari angket yang kami sebarkan sangat berguna dalam memahami para siswa dalam menyikapi BK yang telah ada di sekolah tersebut dan pengaruh media BK yang kami berikan sebelumnya.
Beberapa siswa menjawab bahwa dirinya telah mengalami perubahan sikap yang lebih baik. Mereka menyadari betapa pentingnya media-media tersebut dalam mengembangkan pribadi para siswa untuk lebih bersikap positif lagi. Dengan kata lain, media yang sederhana itu mampu mempengaruhi siswa dengan baik, apalagi kalau ada tambahan dorongan dari pihak-pihak di sekitarnya, pasti akan lebih maksimal pula jiwa positifnya.
C. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam layanan bimbingan dan konseling yakni kesesuaian antara program dengan pelaksanaan, hambatan-hambatan yang dijumpai, respon siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling, dampak pelayanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar, serta mengembangkan lagi media BK yang telah ada di sekolah tersebut.
Evaluasi terhadap pelayanan bimbingan yang ada di sekolah tersebut salah satunya tentang program pelayanan bimbingan yang ada disekolah tersebut berjalan seperti diadakannya mading, poster, membuat group di jejaring sosial. Tujuan dari dibuatnya group tersebut yakni sebagai tempat curhat siswa-siswa, untuk bertukar pikiran satu dengan yang lainnya. Semua siswa juga merespon adanya program bimbingan ini, sperti pembuatan madding, semua sebagia siswa ikut andil dalam membuatnya. Jika ada yang pandai menggambar, mereka ikut menyalurkan bakatnya. Jika ada yang pandai membuat puisi, pantun, dan bakat yang lainnya mereka ikut andil pula. Guru BK juga meminta bantuan dari guru matapelajaran seprti bahasa Indonesia, seni rupa.
DAFTAR PUSTAKA
Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling Teknik Konseling di Media Massa
LAMPIRAN
A. Stiker
C. Papan Bimbingan atau Majalah Dinding (Mading)
D. Angket
PERNYATAAN DI BAWAH INI MENGENAI BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP IT MASJID SYUHADA’. Jawablah sesuai dengan yang anda alami dan anda ketahui
Nama : (boleh nama inisial)
Kelas :
Jenis kelamin :
BERILAH TANDA CENTANG PADA KOLOM “YA” ATAU “TIDAK” PADA PERNYATAAN DI BAWAH, SESUAI DENGAN HATI MU SOBAT ^.^
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Guru BK (Bimbingan dan Konseling) adalah orang yang siap mendengarkan segala keluhan kita dan teman-teman di sekolah
18 0
2 Guru BK (Bimbingan dan Konseling) mampu memberikan solusi dari masalah yang sedang kita alami
3 Guru BK memberikan pelajaran dan pengarahan konseling sesuai jadwal di sekolah setiap seminggu sekali
15 3
4 Anda selalu terbuka dan jujur menceritakan masalah anda kepada guru BK
6 12
5 Guru BK pernah menyalahkan anda dalam suatu kejadian, padahal anda tidak merasa bersalah
3 15
6 Media stiker, poster dan mading pernah ada di sekolah anda sebelumnya
13 5
7 Media stiker, poster dan papan bimbingan (mading) sekarang ini memberikan pengaruh pada diri anda
11 7
8 Anda menyukai adanya media konseling (poster, stiker, dll) 16 2
9 Semua media konseling yang sudah ada dan yang baru ada, penting bagi anda
13 5
10 Anda merasa bahwa media konseling itu tidak ada manfaatnya dan hanya sia-sia
0 18
Apa saja media yang digunakan oleh BK yang telah ada di sekolah anda? Contoh: seperti konseling kelompok, konseling melalui SMS dan FB, papan konseling, pertemuan wali murid, dll. Jelaskan sesuai pemahaman anda ... ... ...
Apa saja yang telah dilakukan oleh BK di sekolah anda saat ini?
... ...
Bagaimana kesan anda terhadap BK di sekolah anda saat ini?
... ...
Apa keinginan anda untuk BK ke depannya, adakah saran dari anda? Sebutkan ... ...
Sosialisasi tentang poster kepada Ibu Ade, selaku guru BK
Bersosialisasi dengan siswa kelas 3 yang sedang membuat mading, tugas BK
Pembagian Stiker di kelas VII putri
Pembagian Stiker di kelas VIII
Bernarsis ria di bersama siswa kelas 3 di depan kelas
Mengisi angket
Pembagian stiker di kelas VIII putri