• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Penting Guru di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Penting Guru di Indonesia"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1. Sejarah Panjang Hari Guru Nasional ……… 3

2. Ini Program Anies Baswedan Untuk Memuliakan Guru………. 5

3. Kisah Mahdali, penerus tradisi guru ……… 7

4. Hari Guru Nasional 2014 ……….. 11

5. Kumpulan Kata Ucapan selamat ……….. 13 6. Hari Guru di Eropa ……… . 17

7. Hari Guru di Asia ……… 18

8. Hari Guru di Amerika ……… 21

9. Sambut Hari Guru Nasional……….. 22

10. Mengajar Modern Tak Harus Pakai Teknologi Canggih………..……… 23

11. Ratusan Guru Bantu Sambangi Kantor Ahok ……….. 25

12. Jadi Blogger, Cara Guru Bagi Inspirasi Pendidikan ……….. 26

13. Profesionalisme dan Kesejahteraan Guru ………..……….27

14. Selamat Hari Guru Nasional!... 30

15. Menteri Anies Akan Bahas Gaji Minimum Guru Non PNS……….. 31

16. Revolusi Mental……….. 32

17. Setelah Lengser, SBY Ingin Jadi Guru ……….. 33

18. Puncak Hari Guru Nasional & HUT PGRI, Jokowi Absen ……… 34 19. Tentang Hari Guru ……… 35

20. Apa Kabar Pencipta Hymne Guru? ………. 40

21. Telkom, Garuda, Pelni Beri Diskon buat Guru ……… 41

22. Hari Guru Bukan Hari Dosen ……….. 42

23. Surat Kecil Sang Menteri untuk Para Guru ……….. 45

24. OPINI: Surat Guru untuk Sang Menteri ……… 47

25. Surat untuk Ibu dan Bapak Guru dari Pak Menteri………. 51

(3)

Sejarah Panjang Hari Guru Nasional

Sumber : http://news.okezone.com/read/2014/11/24/65/1070137/sejarah-panjang-hari-guru-nasional

JAKARTA - Setiap tahun, 25

November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Hal itu ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.

Namun, ada sejarah panjang hingga akhirnya 25 November terpilih sebagai Hari Guru Nasional. Selain Hari Guru Nasional, 25 November 1945 juga ditetapkan sebagai hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

PGRI diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada 1912. Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Sejalan dengan keadaan itu, maka selain PGHB berkembang pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan sebagainya.

Dua dekade berselang, nama PGHB diubah menjadi Persatuan Guru

(4)

Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.

Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak ―merdeka.‖

Sayang, pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang dan sekolah ditutup sehingga PGI tidak dapat lagi melakukan aktivitas. Namun, semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjadi dasar PGI untuk menggelar Kongres Guru Indonesia pada 24–25 November 1945 di Surakarta.

Melalaui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.

Di dalam kongres inilah, tepatnya pada 25 November 1945, PGRI didirikan. Maka, sebagai penghormatan kepada para guru, pemerintah menetapkan hari lahir PGRI tersebut sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun.

(5)

Ini Program Anies Baswedan Untuk

Memuliakan Guru

http://www.jpnn.com/read/2014/11/25/271816/Ini-Program-Anies-Baswedan-untuk-Memuliakan-Guru-#

JAKARTA -- Peringatan hari guru akan menjadi momen spesial bagi para pahlawan tanpa tanda jasa itu.

Pasalnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan telah menyiapkan sejumlah skenario untuk memberikan sejumlah insentif pada para guru. Skenario itu akan dimasukkan dalam program memuliakan guru yang tengah disusunnya.

Dalam program memuliakan guru ini, Anies menggandeng sejumlah kementerian, instansi terkait dan sejumlah perusahaan. Salah satunya diantaranya adalah PT Tranjakarta. Para guru yang menggunakan jasa transportasi dalam kota Jakarta itu, akan diberikan sejumlah potongan harga.

Tak hanya Transjakarta, para guru juga akan mendapat kemudahan untuk menggunakan jasa anggkutan udara. Anies juga menggandeng PT Garuda Indonesia untuk memberikan layanan dalam program muliakan guru ini.

Garuda Indonesia memberikan discount sebesar 25 persen bagi para guru yang memanfaatkan jasa mereka.

(6)

Selain mendapat potongan-potongan harga tersebut, mantan rektor universitas Paramadina itu juga meminta agar para guru mendapat keistimewaan sendiri atau di VIP-kan. Misalnya, saat berada di bandara, para guru dapat didahulukan dalam slot antrian terlebih dahulu saat mengantri.

Tak hanya itu, pada peringatan hari guru yang diperingati hari ini (25/11) ia berjanji akan memperbaiki sejumlah persoalan mendasar dari profesi guru. Salah satuya adalah masalah guru honorer yang hingga kini masih mendapat gaji yang sangat rendah.

Anies pun berniat untuk menemui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) dan pemerintah daerah untuk membahas kelanjutan status honorer yang disandang oleh para guru.

"Nanti saya akan bertemu dengan MenPAN dan Pemda. Karena ini kan diluar yuridiksi Kemendikbud. Tapi ini menjadi tanggungan moral, ketika masih banyak guru yang jauh dari sejahtera," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistiyo turut menyampaikan rasa terima kasihnya mewakili guru seluruh Indonesia atas rencana Anies. Namun menurutnya, masalah guru tak hanya berkisah mengenai status honorer saja.

"Ada masalah lain yang mendesak untuk diperbaiki. Salah satunya adalah masalah kekurangan dan distribusi guru. Terlebih untuk guru SD, kita kekurangan sekitar 300 ribu guru SD," ungkapnya.

(7)

daerah yang kesulitan untuk meningkatkan mutu mereka. karena, banyak dari mereka yang ditempatkan tidak sesuai dengan bidangnya.

"Karena kekurangan guru SD, banyak akhirnya guru SMA yang ditempatkan di SD. Yang akhirnya membuat mereka tertekan karena tidak sesuai. Ini kan sangat kontraproduktif dengan peningkatan mutu," ujarnya.

Menanggapi hal ini, Anies mengatakan bahwa pihaknya akan segera membentuk direktorat jenderal yang akan secara khusus menangani masalah guru. Dengan bigitu, diharapkan masalah guru akan tertangani dengan baik.(mia)

Kisah Mahdali, penerus tradisi guru

Sumber: http://www.antaranews.com/berita/466151/kisah-mahdali-penerus-tradisi-guru?utm_source=fly&utm_medium=related&utm_campaign=flybox

Selasa, 25 November 2014 19:00 WIB

| 2.138 Views

Oleh Ida Nurcahyani

Mahdali, Kepala SDN 02 Pagi Maphar, Jalan Kebon Jeruk VII, Jakarta Pusat, bersama beberapa muridnya. (ANTARA News/Ida Nurcahyani)

Jakarta (ANTARA News) - Suasana di SDN Maphar 02, Jalan Kebon Jeruk VII, RT 04/ RW 05 Jakarta Barat, Selasa pagi sangat meriah.

Ibu-ibu guru berpakaian celana training dan kaos olah raga berlari-larian di halaman, menendang dan mencoba saling merebut bola. Mereka sedang merayakan hari guru dengan bermain sepak bola.

(8)

Menurutnya, guru menggambarkan profesi yang sederhana tapi meriah, ya seperti permainan sepak bola itu.

"Menjadi guru itu tugasnya gampang, mendidik. Tapi di sana banyak

tantangannya terutama terkait kesejahteraan. Mau tak mau kesejahteraan akan berbanding lurus dengan kinerja," kata Mahdali saat ditemui ANTARA, sedang bercengkrama dengan anak-anak muridnya di Jakarta, Selasa.

Mahdali mengisahkan, dirinya memang lahir dari keluarga guru.

"Semua di keluarga saya guru, ada sih yang jadi tentara, tapi akhirnya ngajar juga di Pusdikum," kata Mahdali yang mengaku Betawi asli itu.

Mahdali mengawali karirnya sebagai pengajar sejak tahun 1985, setelah lulus Sekolah Pendidikan Guru (SPG).

Meski tidak tergolong mampu secara ekonomi, ia tidak berhenti menyelami kualitas diri dan meningkatkan pendidikannya dengan biaya sendiri.

"Dulu saya orang susah, mampunya cuma SPG, (tetapi) lalu lanjut D2, S1 sekarang sudah S2," katanya bangga.

Miris guru honorer

Sebagai kepala sekolah, Mahdali paling miris melihat kondisi para guru honorer.

(9)

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) sekedarnya, yang sering telat turun juga.

"Di DKI honorer cuma dibayar Rp400.000 pakai dana BOS dan BOP, padahal kalau honorer di SKPD lain dibayar sesuai UMR sudah. Kan kasihan, mereka sekolahnya mahal-mahal cuma digaji Rp400.000," kata Mahdali yang

mengaku turut bangga pernah mengajar sederet artis seperti Shezy Idris itu.

Apalagi, ditambah biaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang harus ditanggung para guru dengan merogoh koceknya sendiri.

"Seperti saya, melanjutkan sekolah S2 dengan biaya sendiri, belum lagi untuk pemahaman IT semua guru harus ikut pelatihan, itu juga bayar sendiri," katanya.

Ke depan Mahdali berharap pemerintah benar-benar lebih memprioritaskan kesejahteraan para pendidik.

"Apalagi subsidi BBM sekarang sudah dikurangi, ya mudah-mudahan untuk pendidikan ditambah begitu. Supaya nanti saya melihat orang-orang terbaik di kelas itu kalau ditanya mau jadi apa? Jadi guru, mau ke UNJ. Sekarang yang pintar maunya ke ITB," kata pria lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) itu.

(10)

berangkat pukul 05.00 WIB dari rumahnya di pinggiran Jakarta, Cengkareng, untuk sampai di sekolah tepat waktu setiap harinya itu.

Ada 148 murid di sekolah yang dipimpin Mahdali. Mereka diajar oleh 10 guru tetap dan enam guru honorer. Mereka tampak dekat satu sama lain seperti berada di sebuah rumah yang besar.

Mahdali teringat pernah memiliki satu murid yang terkenal bebal dan bandel, tapi Mahdali sangat bangga padanya, suatu waktu sang murid datang untuk meminta legalisir dan rupanya dia diterima di Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya.

"Saya selalu ingatkan pada murid-murid saya, selagi kecil berbahagialah, kalau gagal, jangan patah semangat karena kalian masih sangat muda. Coba lagi dan perbaiki, toh hidup itu akan berkembang," kata Mahdali yang senang jika mendengar muridnya sukses.

Editor: Fitri Supratiwi

Hari Guru Nasional 2014 dan HUT PGRI Ke-69

Guru, Kunci Pencapaian Revolusi Mental

Sumber :http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/siaranpers/3519

(11)

Tema HGN 2014, dan HUT PGRI ke-69 adalah Mewujudkan Revolusi Mental Melalui Penguatan Peran Strategis Guru. Kemdikbud mencatatkan sebanyak 3,1 juta guru yang mengajar sekitar 53 jutaan peserta didik di tahun 2014.

Revolusi mental merupakan konsep peningkatan kualitas manusia untuk memajukan Republik Indonesia. Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, beberapa waktu lalu, pembangunan Indonesia tidak mungkin maju, tanpa melakukan perombakan sumber daya manusia. Sehingga, sehebat apapun kelembagaan yang diciptakan, selama lembaga tersebut ditangan oleh manusia yang salah kaprah maka tidak mungkin maju. Untuk itulah, peningkatan kualitas manusia sangat diperlukan untuk mengubah arah bangsa ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengungkapkan pendidikan merupakan interaksi antar manusia, yaitu antara pendidik dan peserta didik. Menurutnya, wajah masa depan Republik Indonesia berada di kelas-kelas. "Guru (pendidik) adalah pelukis masa depan Republik ini, sehingga cara kita menghargai guru adalah cara kita menghargai masa depan," ujarnya.

Mendikbud mengatakan Hari Guru Nasional akan jadi momentum awal pendidikan sebagai sebuah gerakan. Pendidikan harus dipandang sebagai sebuah gerakan. Secara konstitusional pendidikan adalah tanggungjawab negara, namun secara moral pendidikan adalah tanggungjawab setiap orang terdidik, ujarnya. Mendikbud menambahkan bukan berarti pemerintah kemudian lepas tangan, pemerintah justru harus terlibat dan mengajak sebanyak mungkin elemen masyarakat untuk terlibat dalam pendidikan.

2015, Penguatan Layanan Profesional Guru

(12)

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Mutu Pendidikan dan

Peningkatan Mutu Pendidikan Kemdikbud (BPSDMP dan PMP) Syawal Gultom mengungkapkan sepanjang milestone pembinaan guru yaitu sejak 2004 belum memberikan kinerja guru yang maksimal. Untuk itu, penguatan layanan profesional berbasis individu akan dilakukan. Menurut Syawal, peningkatan kinerja dapat dilakukan melalui institusi, maupun individu. ―Paling maksimum dr individu makanya diperlukan penilaian

kinerja,‖jelasnya.

Sebagai informasi, milestone pembinaan guru dimulai tahun 2004 guru dinyatakan sebagai sebuah profesi. Mendongkrak kualitas masukan. Dilanjutkan, tahun 2006 mulai sertifikasi, dan 2008 mulai dibayarkan tunjangan profesi.

Tidak hanya itu, Syawal menambahkan diklat tatap muka jalan terus kita akan mengembangkan diklat secara online bagi guru2 yang kita pandang perlu. Rencananya, program ini akan berlangsung bagi 3,2 juta guru yang tersebar di 207-an ribu sekolah tersebar di Indonesia dari jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan sederajat.

Edukasi lagu wajib nasional

Ada warna baru pada peringatan HGN 2014 dan HUT PGRI kali ini. Kemdikbud mendaulat konduktor kebanggaan Indonesia, Addie Muljadi Sumaatmadja (Addie M.S.), pada perhelatan Hari Guru Nasional 2014, dan HUT PGRI.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan

(13)

nuansa, menyodorkan perasaan tujuan yang sama. Dia menegaskan pemerintah melalui Kemdikbud dapat berfungsi sebagai konduktor yang memimpin, dan mengajak semua elemen untuk terlibat dalam pendidikan. "Kementerian ini adalah konduktor itu, mengajak semua orang untuk terlibat, ikut ambil bagian dalam orkestra pendidikan," jelasnya, hari ini (24/11).

Di sisi lain, Mendikbud Anies pun mengangggap pemilihan lagu wajib nasional menjadi relevan, untuk mengingat bahwa setiap elemen masyarakat bisa menjadi bagian besar dalam sebuah gerakan perubahan. (***)

Kumpulan Kata Ucapan dan DP BBM Selamat Hari

Guru Nasional 25 November

http://capebanget.com/2014/11/24/kumpulan-kata-ucapan-dan-dp-bbm-selamat-hari-guru-nasional-25-november/

Menyambut Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-69 ada baiknya kita renungkan kembali jasa-jasa para guru yang tidak letihnya mengajari dan mendidik kita hingga menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara.

(14)

guru, yang paling sederhana adalah dengan memberikan puisi hari guru, kata-kata mutiara hari guru, kata ucapan selamat hari

guru atau dengan memasang DP BBM selamat hari guru nasional.

Walaupun dengan cara yang sederhana itu, tapi dengan keikhlasan yang kita lakukan setidaknya kita telah menunjukkan rasa peduli kita atas jasa

mereka yang cukup lama mendidik kita menjadi seperti yang sekarang ini. Dan mari bersama kita mendoakan guru-guru kita agar selalu diberikan kesehatan dan kesabaran dalam mencerdaskan generasi muda.

Untuk anda yang ingin mengucapkan terima kasih kepada guru Anda, berikut kumpulan kata ucapan dan DP BBM selamat hari guru nasional 25 November:

1. Kata Ucapan Selamat Hari Guru Nasional

Jadilah Sosok Guru yang . .

hadirnya di TUNGGU Selalu

hilangnya di RINDU Selalu

ilmunya di BURU Selalu

nasihatnya di SERU Selalu

tingkah lakunya di TIRU Selalu

jasanya di KALBU Selalu

kerana Allah SWT dan Rasulullah demi Agama, Bangsa dan juga Negara.

“SELAMAT HARI GURU Tahun 2014.. TERIMA KASIH Pak Guru QU”

Guru bukan Seorang tapi Ribuan.

Bukan untuk sementara tapi teruntuk selamanya. Bukan untuk dimusuhi tapi disayangi.

Bukan untuk dilupakan tapi diingati.

Bukan untuk Cuma di sini tapi ada di mana-mana. Bukan untuk hari ini tapi hingga hujung nyawa. Bukan untuk diselingkuhi tapi untuk dinikahi

(15)

Renungkanlah:

Siapa yang membimbing sehingga: Kita bisa membaca,

Kita bisa menulis,

Kita bisa lanjut ke Universitas, Kita bisa berhasil di masyarakat,

Tidak yg lain disebabkan Jasamu Para Guru Qu Tercinta …

Untuk itu Kita semua tidak boleh pernah melupakan jasa Sang Guru, Terima kasih yang tak terhingga,

Untukmu Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Duhai Guru Qu,

Semoga Kesejahteraan dan juga Kebahagian senantiasa mendampingmu, amin. Salam hormat dari kami,

Guru yang mencoba mengajar siswanya tanpa memberikan inspirasi agar mereka memiliki hasrat untuk belajar, ialah seolah memalu besi yang sudah dingin.

——————————————–

Peranmu Guru selaku pemimpin jauh lebih berarti dari apa yang kau bayangkan. Kau

(guru) memiliki kekuasaan untuk menolong kami menjadi sang juara.

(16)

Kata Ucapan Selamat Hari Guru Nasional Indonesia 2014

Sumber : http://sidomi.com/342171/kata-mutiara-ucapan-selamat-hari-guru-nasional-indonesia-2014/ Kata Ucapan Selamat Hari Guru: Hari Guru Nasional Indonesia akan

diperingati pada 25 November 2014 besok. Tidak ada salahnya untuk berkirim ucapan selamat pada sosok pendidik yang berperan besar pada anak bangsa. Tanpa guru, kita bukan siapa-siapa. Dan tanpa guru, mungkin Anda tidak akan sesukses sekarang. Dalam Bahasa Jawa, guru miliki akronim ―digugu dan ditiru‖. Seorang guru harus ditaati dan dicontoh. Karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, bukan berarti ia tidak berhak menerima ―tanda jasa‖. Namun, guru tidak membutuhkan itu. Melihat anak didiknya sukses di masa depan sudah cukup bagi mereka.

Bagi Anda yang ingin berikan ucapan selamat pada guru, berikut disajikan kumpulan kata mutiara yang bisa dibagikan. Silakan share ke Facebook, Twitter, atau BBM untuk menunjukkan jika Anda berikan apresiasi terhadap sosok guru atas bakti dan jasanya pada dunia pendidikan khususnya pada diri Anda selama ini.

“Jika

di dunia ini tidak ada seorang guru. Maka kita tetap akan menjadi pribadi yang cerdas, tapi hanya secerdas manusia

primitif.”

“Guru

adalah seorang pahla wa n, dan tanda -tanda kepahla wanannya terukir pada keberhasilan semua orang-orang besar yang anda

kenal.”

“Jadikanlah

guru-guru Anda seba gai orang terhormat. Sehingga guru-guru terbaik datang kepada Anda, dan ilmu-ilmu terbaik datang kepada

Anda.”

(17)

“Ora

ng hebat bisa melahirkan beberapa kar ya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang

hebat.”

“Setiap

keberhasilan yang Anda raih, bermula dari jutaan tetes keringat dari guru-guru Anda dala m memberikan Anda pelajaran terbaik. Dan mengupayakan Agar anda mema hami pelajaran

tadi.”

“Ketika

melihat murid-murid menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya namun hadirkanlah ga mbaran bahwa satu di antara mereka kelak akan menarik tangan kita menuju

surga.”

“Berterimah

kasihlah kepada sang guru. Ka rena melalui tangan mereka ilmu-ilmu yang bertebaran dan tak Anda kenal dapat menyatu dalam pikiran

Anda.”

“Berikanlah

sesuatu yang bisa memerikan kebahagiaan kepada guru Anda. Sebuah hadiah baik berbentuk materi ma upun berbentuk

prestasi.”

“G

uru-guru Anda telah berjuang mati-matian agar Anda bisa mema hami ilmu yang sederhana. Setiap ilmu yang Anda miliki adalah hasil keringat

mereka.”

Hari Guru di Eropa

Sumber : http://news.okezone.com/read/2014/11/25/65/1070614/hari-guru-di-eropa

Selasa, 25 November 2014 - 20:38 wib | Margaret Puspitarini - Okezone

Seorang guru di Eropa memberi penjelasan kepada

siswanya. (Foto: Reuters)

JAKARTA - Banyak negara di Benua Asia dan Amerika memberikan penghargaan khusus atas jasa para guru dengan menetapkan satu hari sebagai Hari Guru. Tradisi tersebut ternyata juga terjadi di Benua Eropa. Sejumlah negara di Eropa dan Australia menetapkan satu hari tertentu sebagai Hari Guru. Berikut Hari Guru di berbagai negara tersebut, seperti dikutip dari laman Disdik Kepri, Selasa (25/11/2014).

Albania

(18)

Sama seperti Albania, Hari Guru di Ceko juga jatuh pada bulan Maret. Tepatnya pada 28 Maret.

Rusia

Serupa dengan Pakistan dan Filipina, Rusia menetapkan 5 Oktober sebagai Hari Guru. Peringatan tersebut dilakukan sejak 1994 bertepatan dengan Hari Guru Sedunia. Dari 1965 hingga 1993, Hari Guru dirayakan pada minggu pertama Oktober.

Polandia

Polandia menetapkan 14 Oktober sebagai Hari Guru. Australia

Negeri Kangguru itu menetapkan hari Jumat terakhir bulan Oktober sebagai Hari Guru di Australia.

Hari Guru di Asia

http://news.okezone.com/read/2014/11/25/65/1070610/hari-guru-di-asia Selasa, 25 November 2014 - 19:41 wib |

Margaret Puspitarini - Okezone

Suasana belajar di sebuah sekolah Malaysia.

(Foto: Reuters)

JAKARTA - Indonesia bukan satu-satunya negara yang memperingatiHari Guru. Banyak negara Asia yang juga mengapresiasi jasa pahlawan tanpa tanda jasa itu meski di bulan berbeda.

Peringatan Hari Guru Nasional di Indonesia jatuh pada 25 November.

Perayaan ini diperingati bersama hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Meski bukan hari libur resmi, Hari Guru Nasional

dirayakan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Berikut peringatan Hari Guru di berbagai negara di Asia, seperti dikutip dari laman Disdik Kepri, Selasa (25/11/2014).

(19)

Peringatan Hari Guru di Filipina yang dalam bahasa Tagalog disebut Araw ng mga Guru ditetapkan pada 5 Oktober berdasarkan Perintah Presiden No. 479. Walaupun demikian, hari guru biasanya dirayakan di sekolah-sekolah dasar dan sekolah menengah sekitar bulan September dan Oktober.

Hong Kong

Setiap 10 September, masyarakat Hong Kong memperingati Hari Guru. Namun, hingga 1997, Hari Guru di Hong Kong jatuh pada 28 September. India

Di India, 5 September ditetapkan sebagai Hari Guru. Perayaan tersebut sengaja ditetapkan bertepatan dengan ulang tahun Presiden India Sarvapalli Radhakrishnan yang juga seorang guru. Tiap sekolah mengadakan perayaan sebagai bentuk apresiasi atas jasa para guru di mana murid paling senior memainkan peran sebagai guru.

Iran

Peringatan wafatnya Morteza Motahari sebagai martir pada 2 Mei 1979 ditetapkan sebagai Hari Guru di Iran.

Korea Selatan

Hari Guru di Korea Selatan jatuh pada 15 Mei. Peringatan tersebut dirayakan sejak 1963 di Seoul dan mulai 1964 di kota Chuncheon. Perayaan ini dimulai oleh sekelompok anggota palang merah remaja yang mengunjungi guru-guru yang sedang sakit di rumah sakit. Namun dalam rentang waktu 1973 hingga 1982, Hari Guru tidak dirayakan. Peringatan Hari Guru kembali dilanjutkan pada 1983 dan para guru menerima hadiah bunga anyelir pada hari tersebut.

Malaysia

Hari ke-16 pada bulan Mei ditetapkan sebagai Hari Guru di Malaysia.

Sejarahnya, pada 16 Mei 1956, Majelis Undang-Undang Persekutuan Tanah Melayu menerima rancangan kurikulum dari Laporan Jawatankuasa

(20)

Sama seperti di Filipina, Hari Guru di Pakistan diperingati setiap 5 Oktober. China

Peringatan Hari Guru di China sama dengan Hong Kong, yakni setiap 10 September. Pada hari tersebut, murid-murid biasanya memberikan hadiah balas jasa kepada guru, seperti kartu ucapan dan bunga.

Singapura

Setiap peringatan Hari Guru, yakni 1 September, sekolah diliburkan. Perayaan dilakukan satu hari sebelumnya dan murid-murid dipulangkan lebih awal.

Taiwan

Penetapan Hari Guru di Taiwan berbarengan dengan ulang tahun guru sekaligus editor, politisi, dan filsuf Confucius, yakni 28 September. Thailand

Sejak 1957, peringatan Hari Guru di Negeri Gajah Putih jatuh pada 16 Januari.

Turki

Peringatan Hari Guru di Turki jatuh pada 24 November. Peringatan tersebut baru dilakukan sejak 33 tahun terakhir.

Vietnam

Vietnam memperingati Hari Guru setiap 20 November. Pada hari tersebut sekolah diliburkan untuk mengunjungi guru dan mantan guru di rumah masing-masing.

(21)

Hari Guru di Amerika

Sumber : http://news.okezone.com/read/2014/11/25/65/1070600/hari-guru-di-amerika

Selasa, 25 November 2014 - 18:57 wib |

Margaret Puspitarini - Okezone

Ilustrasi: seorang guru sedang mengajar di sekolah

Amerika. (Foto: Reuters)

JAKARTA - Guru merupakan profesi yang berjasa

penting bagi setiap orang di berbagai belahan

dunia. Maka tidak mengherankan ketika setiap

negara memiliki hari tertentu sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa para guru.

Tidak hanya Indonesia yang memperingati Hari Guru Nasional tiap 25 November,

sejumlah negara pun menetapkan tanggal masing-masing sebagai Hari Guru.

Berikut perayaan Hari Guru di beberapa negara di Benua Amerika, seperti dikutip

dari http://disdik-kepri.com, Selasa (25/11/2014).

Amerika Serikat

Negeri Paman Sam itu menetapkan minggu pertama di bulan Mei sebagai Minggu

Apresiasi Guru.

Argentina

Peringatan Hari Guru di Argentina jatuh pada 11 September. Hari itu ditetapkan

sebagai Hari Guru karena bertepatan dengan peringatan wafatnya Domingo

Faustino Sarmiento, seorang pendidik dan politisi Argentina.

Brasil

(22)

Chili

Pada 1974, 10 Desember disepakati sebagai Hari Guru karena penyair Chili,

Gabriela Mistral, menerima Penghargaan Nobel pada 10 Desember 1945. Namun,

sejak 1977, Hari Guru diubah menjadi 16 Oktober untuk memperingati berdirinya

Institut Guru Chili (Colegio de Profesores de Chile).

Meksiko

Hari Guru di Meksiko diperingati setiap 15 Mei sejak 1918.

Peru

Sejak 1953, Peru menetapkan 6 Juli sebagai Hari Guru. Tanggal tersebut

bertepatan dengan pendirian sekolah umum untuk laki-laki oleh Pejuang

kemerdekaan José de San Martín, setelah José Bernardo de Tagle meloloskan

resolusi pendidikan pada 6 Juli 1822.

(rfa)

Sambut Hari Guru Nasional, Anies Baswedan

Buka Seminar Pendidikan

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/26/sambut-hari-guru-nasional-anies-baswedan-buka-seminar-pendidikan

Laporan wartawan Tribunnews.com

Randa Rinaldi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA

--

Memperingati Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun ke-69 Persatuan Guru Republik Indonesia, Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Menengah Atas menggelar seminar pendidikan.
(23)

Seminar pendidikan tahun ini mengambil tema "Mewujudkan Revolusi Mental Melalui Penguatan Peran Strategis Guru." Mantan Rektor Universitas

Paramadina ini berharap seminar pendidikan tersebut bisa dijadikan oleh peserta ajang diskusi dan pendalaman menteri.

"Seminar ini bicara mental dan kita harus apresiasi dan siapkan masa depan Indonesia lebih baik dan mencerdaskan anak bangsa,"kata Anies.

Sebelumnya Menteri Anies menyerahkan penghargaan kepada guru yang mengikuti Lomba Kreativitas Guru Nasional dan Intel Education Award.

Mengajar Modern Tak Harus Pakai Teknologi Canggih

Selasa, 25 November 2014 - 18:09 wib |

Margaret Puspitarini - Okezone

Konsep mengajar secara modern berarti

menjadikan siswa sebagai pusat

pembelajaran. (Foto: dok. Okezone)

JAKARTA - Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi memaksa kita untuk berubah. Demikian pula dengan pendidikan. Perubahan paradigma dalam pendidikan dibutuhkan agar mampu menjawab tantangan di masa depan.

Pengembang Teknologi Pembelajaran Pustekkom Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Uwes Anis Chaeruman menyatakan, para tenaga pendidik harus menerapkan konsep pendidikan modern. Namun, lanjutnya, masih banyak guru yang belum paham dengan konsep mengajar secara modern.

(24)

kurikulumnya, ruh pembelajaran aktif berpusat pada siswa," tutur Uwes di Perpustakaan Nasional, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2014).

Dengan demikian, kata Uwes, pembelajaran modern tetap bisa berjalan meski di daerah terpencil sekalipun dengan infrastruktur dan fasilitas terbatas. Sebab, yang terpenting bagi Uwes bagaimana pembelajaran membuat siswa aktif bukan sekadar memanfaatkan teknologi saat mengajar.

"Pembelajaran modern bukan berarti menggunakan teknologi modern. Walaupun tanpa teknologi modern, guru harus mampu membuat siswa berpikir kritis. Maka, guru harus bisa membuat model pembelajaran dengan sumber belajar seadanya," katanya.

Uwes mencontohkan, pembelajaran yang hanya menggunakan teknologi modern tapi sistem pembelajaran tradisional adalah para guru yang mengajar selama berjam-jam dengan menggunakan LCD proyektor. Sementara siswa hanya menjadi pendengar saja.

"Kalau pembelajaran modern, guru harus bisa mendesain secara kreatif media ajar agar siswa aktif. Misalnya ada simulasi, permainan, diskusi, dan kerja kelompok. Ketika ada partisipasi itu, TIK baru masuk. Dan salah satu kompetensi pedagogik mampu mendesain pembelajaran yang kreatif," papar Uwes.

Dia menilai, mengubah paradigma para guru memang tidak mudah. Namun bukan berarti tidak mungkin. Dan perubahan tersebut, tambahnya, harus dilakukan kepada calon guru bukan guru yang sudah ada.

"Percepataan pemanfaatan TIK untuk kebutuhan lain lebih cepat

(25)

(rfa)

Ratusan Guru Bantu Sambangi Kantor Ahok

Sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/26/ratusan-guru-bantu-sambangi-kantor-ahok

Laporan Wartawan Tribunnews.com,

Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA

Sekitar 300 guru bantu akan menggelar

aksi unjuk rasa di Balaikota DKI Jakarta,

Rabu (25/11/2014) pukul 14.30 WIB.

Aksi ini digelar oleh Forum Komunikasi Guru Bantu Indonesia DKI Jakarta,

pimpinan Saripah dan Macmud Fauzi.

Dalam aksinya guru bantu ini meminta Gubernur DKI Jakarta, Ahok untuk

menindak lanjuti hasil pertemuan dengan BKD, Disdik DKI JKT dan Sekda

realisasi BKD terkait surat BKN tentang persetujuan pengangkatan guru

bantu DKI Jakarta.

Aksi ini sudah diberitahukan ke pihak kepolisian. Dan anggota polisi

setempat sudah ditugaskan untuk melayani pendemo dengan memberikan

pengamanan.

Jadi Blogger, Cara Guru Bagi Inspirasi Pendidikan

Rabu, 26 November 2014 - 06:08 wib | Margaret Puspitarini - Okezone

JAKARTA - Guru yang baik tidak hanya menyimpan ilmu yang dimiliki untuk

(26)

Namun, masih banyak guru yang mungkin kesulitan untuk menulis dan dibagikan secara luas lewat blog. Padahal, menurut guru yang juga seorang blogger Wijaya Kusumah, menulis bukan pekerjaan yang sulit. Omjay -begitu sapaan akrabnya- mengatakan, sugesti alam pikiran akan mempengaruhi cara pandang seseorang saat menulis. "Menulis jadi susah ketika pikiran kita membuatnya susah. Dan terasa mudah ketika kita menikmatinya," ujar Omjay.

Dia mengungkap, inspirasi untuk menulis dalam blog bisa datang dari mana saja. Bisa kejadian sehari-hari, pengalaman pribadi, maupun berbagi materi ajar. Namun, untuk menjadi penulis yang baik, seorang guru harus rajin membaca.

"Mau bisa menulis, kita harus rajin membaca. Sementara minat baca guru-guru kita masih rendah. Berapa orang dari kita (guru-guru) yang menyisihkan pendapatannya untuk membeli buku? Masih sangat minim," tuturnya. Menyadari minimnya minat baca dan menulis guru di Indonesia masih rendah, Omjay pun rajin berbagi cerita untuk menginspirasi para guru mengikuti jejaknya. Namun, kata Omjay, motivasi terbesar harus muncul dari diri sendiri.

"Untuk bisa memotivasi orang kita harus bisa memotivasi diri sendiri. Saya ajak lewat berbagai prestasi yang sudah saya rasakan agar mereka

terinspirasi. Saya juga buat komunitas sejuta guru ngeblogyang ada di Facebook agar semangatnya bisa menular," ungkap pria berbadan tambun itu.

(27)

"Secanggih apa pun teknologi tapi sebagai guru tidak menguasai materi, maka teknologi tidak ada apa-apanya. Teknologi itu ada di dalam diri kita," tutur guru TIK itu.

(rfa)

Profesionalisme dan Kesejahteraan Guru

Jauh dari Harapan

Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/26/profesionalisme-dan-kesejahteraan-guru-jauh-dari-harapan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hari Guru Nasional yang jatuh setiap tanggal 25 November, perlu dimaknai dari dua sisi. Pertama sisi profesionalisme dan kedua sisi kesejahteraannya.

"Ini karena sampai saat ini tingkat profesionalisme guru masih jauh dari harapan, program sertifikasi guru masih belum cukup mendorong

kompetensi guru, sementara kesejahteraan pun masih belum merata dinikmati semua guru," kata Sekretaris Jenderal Gerakan Indonesia Pintar (GIP) Alpha Amirrachman dalam siaran pers yang diterima, Rabu

(26/11/2014).

Menurutnya, hanya 37 persen dari seluruh 3,5 juta guru yang memiliki kualifikasi minimum Sarjana atau Diploma-IV sebagaimana disyaratkan UU Guru dan Dosen 14/2005, sementara 25 persen lainnya, hanya memiliki ijasah SMA dan bahkan di bawahnya.

(28)

keguruan yang diselenggrakan LPTK (Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan) juga tidak merefleksikan inovasi dan cara berpikir terkini, sementara standar pelatihan pun sangat beragam," ujar Alpha.

Walaupun program sertifikasi guru telah meningkatkan kesejahteraan guru, namun dampaknya pada meningkatnya profesionalisme guru masih belum terlihat. Pada saat yang sama ada banyak guru honorer yang tidak

mendapatkan imbalan yang sepadan, padahal mereka seringkali lebih rajin dan kompeten dibanding guru PNS, peran mereka dalam memajukan

pendidikan Indonesia patut diapresiasi dan diperhitungkan, demikian Alpha.

"Pemerintah perlu mengatur dengan tegas perekrutan guru kontrak ini supaya mereka tidak diperlakukan semena-mena," ujarnya.

Alpha mengungkapkan sebuah penelitian di tahun 2011 pada guru-guru yang sudah mengikuti sertifikasi dan yang belum menunjukkan bahwa program sertifikasi guru belum memberikan dampak pada performa siswa. Penelitian lain di tahun 2012 pada 360 sekolah SD dan SMP juga

menunjukkan hal yang sama, hanya secara positif membuat guru tidak lagi menyambi pekerjaan lain.

"Reformasi LPTK juga merupakan keharusan, di mana pendidikan karakter guru ditanamkan dengan kuat, misalnya melalui pendidikan guru berasrama. Sementara untuk memperbaiki kondisi yang ada sekarang, pemerintah

dapat memberikan penguatan melalui pelatihan guru," ujar Ketua Gerakan Indonesia Pintar Feber Suhendra.

Namun pelatihan guru konvensional yang ada sekarang sangat boros karena mahal biayanya. Untuk memberikan pelatihan kepada 3.5 juta guru

(29)

"Jika satu angkatan lima hari maka per tahun 1000 guru artinya butuh waktu 35 tahun untuk memberikan pelatihan buat seluruh guru yang ada," kata Feber.

Karena itu perlu ada terobosan, misalnya melakukan pelatihan guru on-line dengan memanfaatkan jaringan Pustekom yang sudah ada, dengan pusat pelatihan ditempatkan di tingkat kabupaten/kota sehingga guru tidak perlu jauh pergi ke LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) di tingkat provinsi untuk mengikuti pelatihan secara konvensional.

"Seharusnya LPMP lebih berfungsi sebagai tempat pelatihan TOT (training of trainer) untuk guru-guru yang akan membimbing pelatihan guru on-line di tingkat kabupaten/kota dan sebagai sumber bahan ajar," lanjutnya.

Selamat Hari Guru Nasional!

Sumber :http://edukasi.kompas.com/read/2014/11/24/09401501/Selamat.Hari.Guru.Nasional.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah

Republik Indonesia menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional yang tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 yang dikuatkan oleh Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Tanggal tersebut juga merupakan hari lahirnya Persatuan Guru Indonesia (PGRI).

Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Dr Sulistiyo pada sambutannya

(30)

"Aktualitas fungsi guru sebagai tenaga profesional adalah prasyarat untuk meningkatkan kualitas proses dan luaran pembelajaran," ujar Sulistiyo di Jakarta, Senin (24/11/2014).

Sebagai tenaga profesional, lanjut Sulistiyo, guru berperan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional itu sendiri adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

"Kemajuan suatu bangsa tergantung pada besarnya perhatian dan upaya bangsa dalam mendidik generasi muda. Jika anak bangsa memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan bakat dan

kecakapannya, mendalami pengetahuan, serta mengembangkan disiplin, watak, kepribadian dan keluhuran budinya, maka bisa dikatakan bangsa tersebut akan memiliki masa depan cerah," ujarnya.

Senada dengan Sulistiyo, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof Phil. H. Kamarudin Amin, menambahkan bahwa saat ini diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan profesionalitas guru. Dia mengatakan, pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup, bersifat semesta dan menyeluruh.

(31)

Menteri Anies Akan Bahas Gaji

Minimum Guru Non PNS

http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/25/menteri-anies-akan-bahas-gaji-minimum-guru-non-pns

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penempatan guru yang belum merata dan gaji tenaga pendidik menjadi fokus dalam peringatan Hari Guru

Nasional tahun ini. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar

Menengah Anies Baswedan berusaha akan menuntaskan persoalan tersebut. "Saya tadi katakan masih banyak pekerjaan rumah pemerintah yang belum ditunaikan. Kita harus akui, kita belum lakukan dengan baik,"ujar Anies setelah menghadiri upacara Hari Guru Nasional ke-69 di Kantor

Kemendikbud, Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Menteri Anies akan berusaha menyelesaikan status kepegawaian guru yang meliputi penempatan, gaji, dan lainnya. Gaji rendah yang diterima guru non Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan segera ia koordinasikan dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi (Menpan-RB). "Jadi kita harus bereskan status kepegawaian, masih banyak masalah. Sudah begitu statusnya belum jelas gajinya rendah pula,"kata Mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

Menteri Anies menjanjikan akan ada batas minimun gaji yang diterima guru. Ia berusaha akan mencarikan solusi bersama Menpan-RB untuk menetapkan batas minimum penghasilan.

"Gaji guru jangan sampai Rp 150.000, itu namanya basa-basi bukan gaji. Insya Allah bisa kita rubah, jadi bukan dari Kemendikbud tapi harus

(32)

Hingga saat ini Menteri Anies belum bisa memastikan standar gaji guru yang akan ditetapkan. Batas gaji minimun meliputi gaji guru kontrak dan guru selain PNS.

Revolusi Mental, Menteri Anies Imbau

Masyarakat Memajukan Pendidikan

Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/25/revolusi-mental-menteri-anies-imbau-masyarakat-memajukan-pendidikan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar Menengah, Anies Baswedan meminta semua pihak ikut terlibat memajukan pendidikan di tanah air.

"Memang tanggung jawab konstitusional negara. Semua harus terlibat, profesi apapun dimana pun yuk mari kita terlibat,"kata Anies setelah menghadiri upacara Hari Guru Nasional ke-69 di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Anies pun mengapresiasi keterlibatan komposer Addie Muljadi Sumaatmadja (Addie M.S) sebagai konduktor. Kehadiran Addie M.S dianggap telah

membawa warna baru dalam peringatan HGN tahun ini.

"Jadi ini suatu simbolisasi pada saat Hari Guru satu sisi kita merayakan guru dan mengajak untuk terlibat. Itu pesan yang ingin disampaikan ada hari guru kali ini,"kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu.

(33)

Setelah Lengser, SBY Ingin Jadi Guru

Sumber :

http://nasional.kompas.com/read/2013/11/27/1737096/Setelah.Lengser.SBY.Ingin.Jadi.Guru?utm_so urce=news&utm_medium=bp&utm_campaign=related&

Rabu, 27 November 2013 | 17:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

mengaku tertarik menjadi guru setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia pada tahun depan. Hal itu diungkapkan SBY saat memberikan sambutan di peringatan Hari Guru Nasional 2013 dan HUT Ke-68 PGRI, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Di depan ribuan guru yang hadir, SBY menyampaikan bahwa sekitar 20 persen masa baktinya di TNI habis untuk menjalankan profesi sebagai guru dan dosen di lembaga pendidikan militer. Latar belakang keluarga SBY yang banyak berprofesi sebagai guru juga menjadi faktor lain yang mendorongnya ingin mengabdikan diri melalui profesi mulia tersebut.

"Insya Allah tahun depan, setelah selesai dari tugas (sebagai presiden), rasanya profesi yang baik bagi saya adalah menjadi guru," kata Presiden SBY.

Presiden melanjutkan, lingkungan keluarga yang banyak berlatar belakang guru dan pengalamannya menjadi guru membuat dirinya paham akan suka duka seorang guru. Gaji guru yang tidak besar dan kesejahteraan yang pas-pasan diakuinya pernah menjadi bagian dari masa lalunya.

"Betapa guru dengan misi yang besar untuk anak didik harus pandai-pandai mengatur dapur agar tetap mengebul. Insya Allah pengganti saya nanti sayang sama kalian semua (para guru)," pungkasnya.

(34)

"Mewujudkan Guru yang Kreatif dan Inspiratif dengan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Kurikulum 2013". Tema ini diambil bersamaan dengan implementasi kurikulum 2013 secara bertahap.

Dalam kesempatan itu, Presiden SBY juga memberi penghargaan kepada sejumlah guru yang berprestasi. Penghargaan yang diberikan Presiden SBY adalah tanda kehormatan Satya Lencana Pendidikan kepada 56 orang guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi dalam menjalankan tugasnya.

Puncak Hari Guru Nasional & HUT

PGRI, Jokowi Absen

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/11/27/079624841/Puncak-Hari-Guru-Nasional-HUT-PGRI-Jokowi-Absen

KAMIS, 27 NOVEMBER 2014 | 11:05 WIB

Para murid memberikan setangkai bunga mawar kepada guru sebagai tanda ucapan terima kasih dalam Peringatan Hari Guru Nasional di SDN 01 Menteng, Jakarta Pusat, 25 November 2014. TEMPO/Dasril Roszandi.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo absen pada puncak perayaan

Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun ke-69 Persatuan Guru Republik

Indonesia, Kamis, 27 November 2014. Pada acara yang diselenggarakan di

Gelora Bung Karno, Jakarta, itu, Jokowi diwakili oleh Wakil Presiden Jusuf

(35)

Batal Hadiri Perayaan Hari Guru Nasional)

Ada enam menteri yang hadir dengan mengenakan batik PGRI. Mereka

adalah Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies

Baswedan; Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin; Menteri Koordinator

Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edy Purdjianto; Menteri Pariwisata

Arief Yahya; Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu; Menteri

Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi;

Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Musyidan Baldan; serta Menteri

Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Jokowi berhalangan hadir karena sedang meninjau daerah rawan kebakaran

hutan dan lahan di Sungai Tohor, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Tentang Hari Guru

OPINI | 23 November 2012 | 21:09 Dibaca: 4366 Komentar: 0 1

Oleh Ibnu Fajar

Seorang Guru Matematika di SMA Negeri 1 Pagar Alam - Sumatera Selatan Blog http://ibnufajar75.wordpress.com

Setiap tanggal 25 November diperingati sebagai hari Guru Nasional berdasarkan keppres No 78 tahun 1994. Pasca reformasi dan lahir UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen patut

dipikirkan kembali kelayakan tanggal tersebut menjadi hari guru.

(36)

tunggal termasuk organisasi profesi guru lewat PGRI. Boleh dikatakan bahwa produk peraturan ini adalah warisan orde baru.

Hal ini jelas bertentangan dengan kehadiran UUGD yang dilandasi semangat reformasi dan memberikan kebebasan guru untuk berorganisasi.

Sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 14 ayat 1 poin h bahwa dalam melaksanakan tugasnya guru memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi.

Ada semangat yang berbeda antara Keppres tersebut dengan UUGD. Keppres tersebut semangatnya adalah bahwa peringatan hari guru merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengamputasi atau mengendalikan organisasi guru sementara dalam UUGD semangat

penetapan hari guru adalah untuk memberikan penghargaan kepada guru dalam situasi kebebasan berserikat.

Dari sisi yuridis, Keppres ini jelas sudah kadaluwarsa dibandingkan dengan peraturan yang ada sekarang. Jika disimak Keppres tersebut maka pada bagian konsiderannya disebutkan bahwa penetapan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional karena sebelumnya telah diperingati sebagai hari ulang tahun PGRI. Pada masa itu masih bisa dimaklumi bahwa hari lahir PGRI ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional karena memang organisasi profesi guru yang diakui oleh pemerintah hanya PGRI.

(37)

Jika ditilik lebih lanjut maka dasar hukum yang digunakan dalam penetapan Keppres tersebut juga sudah kadaluwarsa. UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional sudah diganti dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Demikian juga dengan PP Nomor 38 tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan sudah diganti, bahkan dengan peraturan yang lebih tinggi, yaitu UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang dilengkapi dengan kehadiran PP Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.

Perbedaan masa kehadiran peraturan tersebut, yang satu pada masa orde baru sedangkan yang lainnya pada masa reformasi, maka telah memberikan perbedaan yang signifikan di antara peraturan tersebut.

Yang patut dikhawatirkan adalah implikasi dari penetapan tanggal tersebut sebagai Hari Guru Nasional karena bersamaan dengan hari lahirnya PGRI. Ada kesan bahwa pemerintah memberikan fasilitas bagi PGRI untuk

memperingati hari lahirnya. Seperti pertanyaan di atas tadi, apakah

organisasi guru saat ini hanya PGRI? Ternyata masih ada banyak organisasi guru lainnya. Sekali lagi, mengapa pemerintah tidak memfasilitasi hari lahir organisasi guru lainnya?

Kesan yang timbul kemudian adalah bahwa pemerintah memang mengakui keberadaan PGRI sebagai organisasi tunggal profesi guru. Hal ini juga

tampak dari keluarnya Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2012 dan HUT PGRI Ke-67 dimana Kemendikbud menggandeng PGRI dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Seharusnya, Hari Guru Nasional dimiliki dan diperingati oleh semua guru, bukan hanya milik sekelompok guru.

Hal ini bertentangan dengan pasal 41 ayat 5 UUGD yang menyebutkan bahwa Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat memfasilitasi

(38)

profesi guru. Jelas dalam pasal ini, bahkan keseluruhan pasal yang ada dalam UUGD, baik secara eksplisit maupun implisit, tidak ada tanggung jawab Kemendikbud untuk memfasilitasi hanya satu organisasi saja.

Pada tingkatan grass root pengakuan secara tak langsung oleh pemerintah ini telah mengakibatkan arogansi sepihak yang dilakukan oleh kalangan tertentu. Pada peringatan hari guru sudah jamak disaksikan guru-guru setengah dipaksa untuk menggunakan baju batik PGRI walaupun belum tentu sang guru tersebut adalah anggota PGRI. Guru-guru juga dikerahkan untuk upacara bendera dan tidak jarang dikutip iuran untuk peringatan hari guru tersebut tanpa ada kerelaan dari guru yang bersangkutan. Padahal guru memiliki kebebasan dalam memilih organisasi profesi guru dan salah satu ukuran kebebasan itu adalah adanya prinsip kerelaan mengikuti organisasi tersebut tanpa ada paksaan.

Implikasi yang lebih luas adalah adanya tindakan diskriminatif yang dialami organisasi profesi guru lainnya diluar PGRI dalam perjalanan aktifitas

organisasi profesi guru tersebut. Disamping hari lahirnya diperingati, PGRI juga mendapatkan fasilitas-fasilitas lainnya dari pemerintah seperti

disediakannya anggaran khusus bagi PGRI dalam APBN dan APBD,

memperoleh pinjaman sekretariat, memperoleh mobil dinas dan lain-lain. Bahkan dalam membantu sosialisasi PGRI ke guru, pemerintah daerah mewajibkan guru untuk memiliki kartu PGRI sebagai salah satu syarat kenaikan pangkat bagi guru PNS.

Sikap pemerintah yang diskriminatif ini, terjadi mulai dari tingkat

pemerintah yang ada di pusat sampai dengan pemerintah yang berada di daerah. Boleh dikatakan, bahwa tindakan diskriminatif ini, disadari atau tidak disadari, dilakukan berjamaah dengan Kemendikbud sebagai imamnya.

(39)

Tanggal 5 Oktober patut dipertimbangkan sebagai Hari Guru Nasional.

Tanggal ini bersamaan dengan peringatan Hari Guru Internasional. Mengacu pada apa yang dilakukan oleh buruh di Indonesia ketika memperingati hari buruh bertepatan dengan hari buruh nasional, maka tanggal ini patut

dipertimbangkan.

Tanggal lainnya yang patut dipertimbangkan adalah tanggal 30 Desember. Tanggal ini merupakan tanggal dimana UUGD disahkan yaitu 30 Desember 2005. Kehadiran UUGD dapat dianggap sebagai tonggak baru bagi upaya perlindungan guru karena guru benar-benar diakui sebagai profesi.

Dalam pasal 38 UUGD disebutkan bahwa pemerintah dapat menetapkan hari guru nasional sebagai penghargaan kepada guru yang diatur dengan

peraturan perundang-undangan. Mengacu pada pasal tersebut, sudah sepatutnya pemerintah segera menetapkan peraturan yang berkaitan

peringatan hari guru. Walaupun saat ini sudah ada Keppres Nomor 78 Tahun 1994, tetapi Keppres ini sudah kadaluwarsa karena semangat yang menjiwai hadirnya Keppres tersebut sudah berbeda dengan semangat dan paradigma penanganan guru saat ini.

Dalam PP Nomor 74 Tahun 2008, pada salah satu pasal yaitu pasal 35, memang telah disebutkan bahwa pemerintah menetapkan tanggal 25

November sebagai Hari Guru Nasional sebagai bentuk penghargaan terhadap guru, tetap saja penetapan tanggal tersebut kurang memadai. Sudah dapat dipastikan penetapan tanggal tersebut terkait erat dengan keberadaan Keppres Nomor 78 Tahun 1994.

Apalagi penetapan tanggal tersebut bersamaan dengan HUT salah satu organisasi profesi guru, yang memiliki potensi timbulnya perlakuan diskriminatif terhadap organisasi profesi guru lainnya. Hal ini tentu

(40)

SELASA, 25 NOVEMBER 2014 | 11:53 WIB

Apa Kabar Pencipta Hymne Guru?

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/11/25/058624323/Apa-Kabar-Pencipta-Hymne-Guru Sartono (76) pencipta Hymne Guru (Pahlawan Tanpa Tanda Jasa). ANTARA/Siswowidodo

TEMPO.CO, Madiun - Pencipta lagu Hymne

Guru, Sartono, sudah mulai pikun.

Saat Tempo memintanya menyanyikan lagu

tersebut, dia menjawab, "Sejak tadi sudah banyak yang ke sini," katanya di

rumahnya, Selasa, 25 November 2014.

Istri lelaki berusia 78 tahun tersebut, Ignatia Damijati, mengatakan, sejak

empat tahun terakhir, Sartono mengalami penurunan daya ingat. Menurut

dia, meski sang suami mulai pikun, kekuatan fisiknya masih bagus.

(Baca: Hari Guru, Menteri Anies Ziarah)

Setiap kali Hari Guru Nasional diperingati, sejumlah sekolah di Madiun akan

berkunjung ke rumah Sartono yang terletak di Jalan Halmahera, Kartoharjo,

Madiun. (Baca: Addie M.S. Jadi Konduktor di Hari Guru)

Hymne Guru diciptakan Sartono pada 1980. Dia terinspirasi oleh perjuangan

seorang guru di Madiun yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Dia

mengarang lagu ini dalam rangka mengikuti lomba peringatan Hari Guru.

Judul aslinya Hymne Guru, Pahlawan tanpa Tanda Jasa.

Sartono memulai kariernya sebagai guru seni musik pada 1978 di SMP

(41)

SENIN, 24 NOVEMBER 2014 | 18:19 WIB

Telkom, Garuda, Pelni Beri Diskon buat Guru

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/11/24/173624129/Telkom-Garuda-Pelni-Beri-Diskon-buat-Guru

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia Sulistyo mengatakan guru yang tergabung dalam PGRI dapat memperoleh keringanan biaya dari beberapa perusahaan. "Tinggal menunjukkan kartu anggota PGRI," kata Sulistyo seusai konferensi pers di kantor Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah pada Senin, 24 November 2014. (Baca: Hari Guru, Menteri Anies Ziarah ke Makam Pahlawan)

Sulistyo mengatakan beberapa perusahaan yang telah menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding adalah Garuda, Merpati, Pelni, dan Telkom. Garuda memberikan potongan harga sebesar 25 persen, Merpati 45 persen, Pelni 10 persen, dan potongan harga dari Telkom untuk pemasangan Internet Speedy.

Selain itu, kata Sulistyo, PGRI menggandeng TransJakarta untuk memberi keringanan. "Namun belum ada realisasinya," kata Sulistyo. (Baca: Peringati Hari Guru, Anies Baswedan Selfie Bareng Ibu Guru)

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menuturkan Kementerian telah mengajak sektor swasta untuk bekerja sama meringankan beban guru dengan

memberikan potongan harga. "Bukan suatu kewajiban, tapi menjadi suatu tanggung jawab moral," katanya.

Anies mengatakan dirinya tidak berupaya membuat edaran atau membuat aturan mengenai ini. "Jika ini dijadikan gerakan yang bersifat sukarela, efeknya lebih besar dibandingkan dijadikan suatu perintah," ujarnya. Upaya ini merupakan perwujudan keinginan Kementerian untuk

(42)

mengatakan penurunan pengeluaran guru dilakukan lewat imbauan kepada masyarakat untuk membantu guru.

Hari Guru Bukan Hari Dosen

Masluh Jamil

26 Nov 2014 | 14:46

Sumber: gambar: djalaluddinpane.org

(43)

Cara memperingatinya pun bermacam-macam. Ada yang memperingati dengan hanya sekedar melaksanakan upacara bendera, ada yang melakukan kegiatan sosial, ada juga yang sampai memberikan kue ulang tahun layaknya ulang tahun seseorang.

Sumber: Sumber: Foto teman fb Fitri

Agaknya, euforia ini hanya dapat dinikmati dan diperingati dari kalangan guru. Lalu bagaimana

dengan dosen? Bagi dosen, walaupun esensinya sama-sama berprofesi sebagai tenaga pendidik, sedikit banyak dosen yang ada di Indonesia ikut ngayuh bagya, merasakan

senang di hari guru ini. Terlebih lagi dosen yang berhomebase (dosen tetap) di Fakultas Pendidikan. Meskipun tidak pernah ada pengakuan hari dosen nasional.

Bahkan, pemerintah dengan jelas membedakan antara guru dan dosen. Sebut saja, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 yang secara jelas menyebutkan perbedaan keduanya, antara guru dan dosen.

"Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah."

(44)

"Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat."

Membaca penjelasan di atas saja sudah jelas, bahwa guru dan dosen adalah berbeda, baik dilihat dari tugas maupun tanggungjawabnya. Bahkan tanpa melihat Undang-Undang tersebut, masyarakat awam pun dengan jelas, bisa membedakan. Guru adalah tenaga pendidik di tingkatan SLTA ke bawah, sedangkan dosen adalah tenaga pendidik di tingkatan Pendidikan Tinggi. Tugas guru pada satu komponen, pengajaran. Sedangkan dosen ditambah dua komponen tugas (penelitian dan pengabdian), yang dikenal dengan Tri Dharma Pendidikan.

Ditegaskan lagi pada era pemerintahan Jokowi, pengelolaan antara guru dan dosen pun sudah dipisah dan dibedakan. Guru dibawah naungan

Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah. Sedangkan dosen dibawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset dan

Teknologi.

Lalu, akankah pemerintah menetapkan Hari Dosen Nasional? Akhirnya selamat hari guru, pak Anies Baswedan!

Lantas, bagaimana dengan pak Muhammad Nasir?

Surat Kecil Sang Menteri untuk Para Guru

Sumber : http://kupang.tribunnews.com/2014/11/26/surat-kecil-sang-menteri-untuk-para-guru

POS KUPANG.COM, KUPANG

-- Menjadi

guru adalah sebuah kebanggaan, karena memiliki tugas untuk mengajar, mendidik dan membimbing anak-anak bangsa menjadi generasi penerus masa depan yang baik dan berkualitas. Karena itu setiap guru harus

(45)

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Rasyid Baswedan Ph.D., menyampaikan hal ini dalam sebuah surat kecil untuk bapak-ibu guru yang dibacakan Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man dalam perayaan hari guru nasional ke-20 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ke-69 tingkat Kota Kupang yang dilaksanakan di GOR Flobamora, Senin (25/11/2014).

"Negara memang sampai dengan saat ini belum menempatkan guru pada tempat yang seharusnya. Tetapi pendidikan harus tetap berjalan dengan baik untuk masa depan bangsa. Karena itu, di sinilah peran guru dibutuhkan untuk pembangunan sumber daya manusia bangsa ini," tegasnya.

Baswedan juga mengakui sampai saat ini fasilitas infrastruktur

perlengkapan pendidikan masih terdapat kesenjangan antara sekolah-sekolah yang ada di perkotaan dan pedesaan. Namun semua proses pendidikan tidak boleh berhenti hanya karena alasan kekurangan infrastruktur. "Guru dan anak-anak harus bisa lebih kreatif untuk membangun pendidikan yang masih terbatas dari dukungan fasilitas," urainya.

Baswedan dalam surat kecilnya juga mengajak para guru untuk

menyongsong anak-anak bangsa dengan senang hati, untuk memajukan pendidikan bangsa ini. Karena kemajuan pendidikan hanya akan dapat dilakukan jika generasi bangsa ini memiliki sumber daya yang memadai. "Mendidik adalah tanggung jawab negara, tetapi secara moral, mendidik adalah tanggung jawab setiap warga negara, termasuk para guru," tegasnya.

Karena itu, dalam perayaan Hari Guru dan HUT PGRI dengan tema

(46)

dan berdaya saing di dunia internasional hanya akan sebatas wacana. "Jadilah guru-guru yang patut diteladani oleh anak-anak," pintanya.

Selanjutnya Wakil Walikota Kupang, dr. Hermanus Man dalam sambutannya menegaskan sebagaimana tema perayaan hari guru dan HUT PGRI yang menekankan tentang etika guru, haruslah diperhatikan karena memang pendidikan saat ini sudah tidak lagi harus menggunakan tindakan fisik, melainkan pendekatan komunikatif yang intensif antara guru dan anak-anak. "Kode etik guru itu penting, sehingga bukan hanya untuk didengung-dengungkan, tetapi harus dilaksanakan," tegas Man.

Hermanus Man juga menegaskan guru sebagai organisasi profesi merupakan mitra kerja pemerintah yang harus ikut memberikan kontribusi untuk

kemajuan pembangunan Kota Kupang. "Mari kira bergandengan tangan untuk mendidik, dan membina anak-anak kita agar mereka menjadi generasi yang memiliki masa depan yang cerah," tegas Man.

Pantauan Pos Kupang, Selasa (25/11/2014) kegiatan peringatan hari guru dan HUT PGRI tingkat Kota Kupang ini diwarnai berbagai tarian daerah yang dibawakan anak-anak sekolah dari sejumlah sekolah di Kota Kupang, yakni mulai dari tarian penjemputan dari anak-anak SMP Negeri 5 Kupang, hingga tarian Likurai yang dibawakan anak-anak SD Inpres Oepoi.(meo)

OPINI: Surat Guru untuk Sang Menteri

Johan Wahyudi

Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Soloraya

Sumber : http://joglosemar.co/2014/11/opini-surat-guru-untuk-sang-menteri.html

Yang Terhormat Bapak Anies Baswedan, PhD

(47)

Terlebih dahulu, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT karena masih diberi kesempatan dan kesehatan sehingga bisa menunaikan tugas dengan baik. Dengan gemar bersyukur, tentu kita berharap agar Allah berkenan melimpahkan beragam nikmat berikutnya. Selanjutnya, perkenankanlah saya untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Bapak atas kepercayaan yang diberikan Presiden Republik Indonesia untuk memangku jabatan

sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-26 Republik Indonesia.

Bapak Menteri yang saya hormati,

Saat ini, 2,92 juta guru di Indonesia sedang merasakan kegelisahan yang teramat sangat. Mereka benar-benar menantikan sosok menteri yang mengerti secara benar tentang dunia pendidikan. Menteri pendidikan yang mampu memberikan teladan pada pola pikir dan kebijakannya. Bukan

seorang menteri yang pandai berteori seraya mengadopsi sistem pendidikan luar negeri dan mengebiri potensi kearifan lokal. Dunia pendidikan seakan dijadikan ajang uji coba tanpa memikirkan dampak buruknya yang luar biasa.

Ketika mendengar kabar bahwa Bapak dipercaya Bapak Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 2014-2019, sontak kami menyambut kabar itu dengan suka cita. Kami langsung teringat

dengan Gerakan Indonesia Mengajar di mana Bapak merupakan inisiatornya. Gerakan itu sungguh sangat mulia karena bisa membuka mata hati dan

(48)

Kamis (13/11/2014), Bapak menyerukan semua orang agar mereka mengunjungi guru pada Hari Guru 25 November kemarin. Sungguh, kami langsung menitikkan air mata. Kami tak pernah menyangka bahwa seorang menteri memberikan empati dan simpati nan begitu tinggi. Terlebih, dengan ksatria, Bapak mengungkapkan kejujuran melalui pernyataan bahwa di tiap karya kita ada jejak nyata pendidikan yang diberikan oleh bapak ibu guru kita.Kami berterima kasih untuk pengakuan itu.

Namun, kami saat ini sedang dipusingkan oleh beragam permasalahan sebagai guru. Kami memiliki tiga permasalahan untuk Bapak perhatikan, yaitu nasib Kurikulum 2013, Ujian Nasional (UN) dan tunjangan profesi. Pertama, nasib Kurikulum 2013. Kurikulum baru itu bertujuan membentuk generasi yang cerdas dan bermoral sehingga aspek kognitif harus diimbangi dengan aspek afektif dan psikomotorik. Sayangnya, justru aspek afektif lebih dominan dibandingkan dengan kognitif karena guru harus mengamati ratusan siswa setiap hari. Kondisi ini menyebabkan frekuensi guru untuk mendidik siswa menjadi berkurang karena guru harus melakukan penilaian sikap.

Kami heran dengan pencetus kurikulum baru itu bahwa sebenarnya tugas guru tak hanya mengajar di kelas, tetapi juga sederet tugas lain, seperti menjadi wali kelas, pustakawan, pengelola laboratorium, bendahara sekolah, dan wakil kepala sekolah. Dengan kondisi demikian, bagaimana mungkin guru bisa mendidik para siswa dengan benar sedangkan semua kewajiban di atas juga perlu dituntaskan. Oleh karena itu, kami berharap agar Bapak berkenan meninjau kembali penerapan kurikulum baru itu dengan

memertimbangkan kondisi nyata di lapangan.

(49)

ketakutan jika para siswanya tidak lulus UN sehingga oknum guru terpaksa melakukan kecurangan demi menjaga nama baik sekolah. Akibat dari

beragam kecurangan itu, kita sangat mudah menjumpai siswa SMP, bahkan siswa SMA/SMK yang belum bisa membaca dan menulis meskipun lulus SD. Ini adalah akibat salah kaprah memaknai Ujian Nasional.

Seharusnya, UN tak menjadi penentu kelulusan, tetapi sekadar dijadikan piranti untuk memetakan mutu pendidikan. Semua siswa berhak

melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih berdasarkan prestasinya. Oleh karena itu, istilah ―lulus‖ perlu diganti dengan ―tamat‖ yang berarti telah menyempurnakan jenjang pendidikan. Selanjutnya, sekolah tujuan perlu melakukan pengujian. Di sinilah akan ditentukan tingkat kecerdasan siswa sehingga siswa pandai dan kurang pandai akan terlihat. Dengan proses seleksi alam, siswa yang kurang pandai akan memiliki rasa malu karena nilainya jelek dan tidak diterima di sekolah favorit. Dengan

pemberlakukan UN, nyaris tidak bisa dibedakan antara siswa pandai dan kurang pandai karena mereka mendapatkan nilai yang hampir sama, yaitu di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pemberlakuan KKM merupakan pembodohan tersistem karena memaksa guru untuk memberikan nilai baik kepada siswa yang tidak baik. Lalu, untuk apa diadakan UN jika sudah bisa ditebak hasilnya?

Ketiga,penyaluran tunjangan profesi guru. Pasal 16 ayat 1 UU Guru dan Dosen menyebutkan bahwa pemerintah memberikan tunjangan profesi kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan yang

(50)

Seperti telah diketahui bahwa penyaluran tunjangan itu diserahkan kepada pemerintah daerah berdasarkan jadwal yang telah diatur. Namun,

pemerintah kota/daerah sering menunda pencairan itu dengan alasan-alasan tertentu. Selain permasalahan penyaluran tunjangan, guru harus

berhadapan dengan syarat pemerolehan yang kian sulit. Demi mendapatkan 24 jam mengajar per pekan, guru harus pontang-panting mengajar ke

beberapa sekolah.

Kondisi itu tentu membuat guru menjadi tak nyaman karena kondisi fisik sudah terkuras sehingga pembelajaran pun tentu tak bisa dilakukan dengan efektif. Atas dasar itulah, kami berharap agar persyaratan pemerolehan tunjangan profesi guru tak dipersulit.

Bapak Menteri yang saya hormati,

Kami memahami pernyataan Bapak bahwa guru harus memperbaiki metode mengajarnya di sekolah. Kami sependapat bahwa semua jenis materi akan mudah dipahami oleh para siswa jika guru sudah menggunakan metode mengajar yang tepat. Untuk mencapai tujuan itu, Bapak ingin mengundang para pakar metodologi mengajar dan guru-guru yang berpengalaman guna mendapatkan hasil yang optimal. Sungguh itu program yang sangat baik.

(51)

There is awill there is away yang berarti bahwa jalan akan ditemukan jika ada kemauan. Bapak telah menggagas ide itu dan kami mendukungnya. Kini, kami berharap agar Hari Guru 2014 menjadi tonggak terbentuknya jiwa KH Dewantoro modern yang mengembalikan ruh guru, yaitu ing ngarso sung tuladha(guru yang mampu menjadi teladan bagi siswanya), ing madyo

mbangun karsa(guru yang mampu menjadi pembangkit semangat), dan tut wuri handayani (guru yang mampu menjadi pendorong dari belakang). Kami optimis bahwa cita-cita itu bias tercapai. Semoga…

Teriring salam.

Selamat Hari Guru! Surat untuk Ibu dan

Bapak Guru dari Pak Menteri

Ditulis pada 24 November 2014

Sumber : https://abinyaraja.wordpress.com/2014/11/24/selamat-hari-guru-surat-untuk-ibu-dan-bapak-guru-dari-pak-menteri/

Selamat Hari Guru

Surat untuk Ibu dan Bapak Guru dari Pak Menteri

Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati dan muliakan,

Semoga Ibu dan Bapak Guru dalam keadaan sehat, bahagia, dan penuh semangat saat surat ini menemui Ibu dan Bapak sekalian. Seiring dengan peringatan Hari Guru ini, atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi kepada Ibu dan Bapak Guru semua yang telah mengemban tugas mulia serta mengabdi dengan hati dan sepenuh hati. Izinkan saya dengan rendah hati menyampaikan rasa hormat, rasa terima kasih, dan rasa bangga atas pengabdian Ibu dan Bapak sekalian.

Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah

(52)

hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia. Ibu dan Bapak Guru telah mewakili kita semua menyiapkan masa depan Indonesia.

Mewakili seluruh bangsa hadir di kelas, di lapangan, bahkan sebagian harus mengabdi dengan fasilitas ala kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan yang lebih baik untuk anak-anak kita. Saya ingin

menggarisbawahi bahwa persiapan masa depan bangsa dan negara Indonesia ini dititipkan pada Ibu dan Bapak Guru.

Saya menyadari masih banyak tanggung-jawab pemerintah pada Guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Kita harus mengakui bahwa bangsa ini belum menempatkan guru sebagaimana seharusnya. Guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis.

Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini. Kita harus mengubah diri, kita harus meninggikan dan memuliakan guru.

Pemerintah di semua level harus menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan menunaikan secara tuntas semua kewajibannya bagi guru. Pekerjaan rumah pemerintah, di semua level masih banyak, mulai dari masalah status kepegawaian, kesejahteraan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan

dengan guru harus dituntaskan.

(53)

Hari-hari di depan kelas tentu menyedot energi. Anak-anak yang menuntut perhatian. Tugas-tugas Guru yang menumpuk. Masih banyak ruang kelas yang tak memadai, fasilitas belajar yang ala kadarnya, atau suhu udara yang tidak selalu bersahabat, ibu dan bapak guru yang saya hormati, teruslah hadir membawa senyum; berbekal kerahiman, songsonglah anak-anak bangsa ini dengan kasih sayang; hadirlah dengan hati dan sepenuh hati.

Kita semua sadar bahwa pendidikan adalah ikhtiar fundamental dan kunci untuk kita dapat memajukan bangsa. Potensi besar di Republik ini akan dapat dikembangkan jika manusianya terkembangkan dan terbangunkan.

Kualitas manusia adalah hulunya kemajuan dan pendidikan adalah salah satu unsur paling penting dalam meningkatkan kualitas manusia.

Pada kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk melihat pendidikan bukan semata-mata urusan negara, urusan pemerintah. Tanpa mengurangi peran negara, karena negara masih harus menyelesaikan tanggung-jawab yang belum tuntas dan meningkatkan kinerjanya, saya mengajak semua warga bangsa Indonesia untuk ikut bekerja sama demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Ya, secara konstitusional mendidik adalah tanggung jawab negara, tetapi secara moral mendidik adalah tanggung jawab setiap orang terdidik.

Saya mengajak semua kalangan, mari terlibat untuk membantu sekolah, guru, madrasah, balai belajar, dan taman belajar. Kita terlibat untuk mendorong kemajuan pendidikan. Untuk itu pula, kepada Guru, Kepala Sekolah, dan Tenaga Kependidikan mari kita bukakan pintu lebar-lebar. Kita mengajak dan memberi ruang kepada masyarakat untuk ikut terlibat,

memikirkan, dan berbuat untuk kemajuan dunia pendidikan kita.

(54)

Potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu. Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan. Jadikan rumah kita dan sekolah kita menjadi zona berkarakter mulia. Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan. Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependi

Referensi

Dokumen terkait

2014). Namun demikian, beberapa penelitian sebe- lumnya yang dilakukan terhadap capaian kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan yang men- jalankan merger-akuisisi menemukan bukti

permasalahan/ hipotesa; melakukan kajian pustaka dan menetapkan landasan/ kerangka teoritik penelitian, melakukan review dan menetapkan metoda penelitian;

masyarakat desa dan pembinaan lembaga kemasyarakatan desa yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2016, dipandang perlu untuk

Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca melalui penggunaa kartu

bahwa dalam rangka Pelaksanaan Program Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan Tahun 2016, maka perlu dibentuk Kelompok Masyarakat (POKMAS) yang

Medical University of South Carolina, Department of Biometry and

1.3 Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan dengan Surat Perjanjian (Kontrak) dan seluruh lampirannya berupa Gambar-Gambar Rencana Gambar Detail, RKS, dan Berita Acara Rapat

Semua orang dapat menggunakan kunci publik untuk melakukan operasi kriptografi akan tetapi hanya orang yang memegang kunci privat yang dapat melakukan invers terhadap