• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Fitur Wall, Group dan Chat Pada Jejaring Sosial Facebook Dengan Strategi Learning Start With a Question (Studi Kasus : SMAN 1 Tuntang) T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Fitur Wall, Group dan Chat Pada Jejaring Sosial Facebook Dengan Strategi Learning Start With a Question (Studi Kasus : SMAN 1 Tuntang) T1 BAB III"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

12

Bab III

Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode eksperimen

(percobaan). Menurut Roestiyah (2001:80) metode eksperimen adalah suatu cara

mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal,

mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil

pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Tujuan memilih metode eksperimen adalah untuk memberikan seputar informasi tentang peserta

didik pada mata pelajaran TIK kelas XII di SMAN 1 Tuntang dengan

membandingkan hasil belajar peserta didik dengan pembelajaran online menggunakan media jejaring sosial facebook dengan menggunakan strategi learning start with a questiondan pembelajaran siswa secara konvensional dengan menggunakan strategi learning start with a question. Penelitian ini berbentuk quasi eksperimen karena penelitian ini tidak mungkin mengontrol dan memanipulasi semua variable yang relevan. Bentuk penelitian yang digunakan

adalah Nonequivalent Control Group, PretestPosttest Design.

Dalam metode penelitian ini menggunakan bentuk Nonequivalent Control Group karena dimaksudkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak dipilih secara random. Kelas eksperimen adalah kelompok yang menggunakan

treatment atau perlakuan dan kelas kontrol adalah kelompok yang tidak menggunakan treatment atau perlakuan. Pemberian treatment atau perlakuan pada kelas eksperimen adalah memberikan perbedaan antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Populasinya adalah SMA N 1 Tuntang dengan mengambil sampel 2

kelas yaitu kelas XII IPS 1 (kelas eksperimen) dan kelas XII IPS2 (kelas kontrol)

pada mata pelajaran yang sama yaitu mata pelajaran TIK. Dengan ketentuan kelas

(2)

13

with a question. Kemudian, kelas XII IPS2 tidak dikenai treatment atau perlakuan tapi tetap menggunakan strategi yang sama dengan kelas XII IPS1 yaitu learning start with a question tanpa menggunakan facebook

Tabel 1. Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

E O1 X1 O3

K O2 X2 O4

Keterangan

E = kelas eksperimen K = kelas kontrol

X1 = pembelajaran menggunakan media facebook strategi learning sta rt with a

question

X2 = pembelajaran menggunakan strategi pembelajaranlearning start with a

question

O1 = pre-test kelas eksperimen

O2 = pre-test kelas kontrol

O3 = post-test kelas eksperimen

O4 = post-tes tkelas kontrol

Gambar 3.1. Desain alur diskusi di facebook Admin (guru) mengelola

grup

Siswa joint grup

Admin (guru) membuat grup

Posting materi diskusi di grup dan membantu siswa jika megalami kesulitan (chatt atau wall) Membuat kelompok kecil

1 kel = 5 siswa

Diskusi menggunakan fiturechat

(3)

14

Gambar 3.1 adalah alur proses pembelajaran kelas eksperimen yang

mamanfaatkan facebook sebagai media pembelajaran dengan memasukan strategi learning start with a question.

Berikut adalah perbandingan desain pembelajaran pada exsperimen Class dan Control Class.

Tabel 3.5. Desain pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen strategi LQs Kegiatan Belajar kelas kontrol Kegiatan Belajar kelas eksperimen Kegiatan awal

a. Apersepsi

Berdo’a dipimpin ketua kelas b. Motivasi

Siswa diberi gambaran dunia pekerjaan memanfaatkan aplikasi desain (corel dra w)

c. Masuk pembelajaran awal

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan akhir dari materi.

 Pretest

Kegiatan awal a. Apersepsi

Berdo’a dipimpin ketua kelas b. Motivasi

 Siswa diberi gambaran dunia pekerjaan memanfaatkan aplikasi desain (corel draw)

 Siswa diberi gambaran memanfaatkan fitur wall, group dan chat didalam facebook sebagai media pembelajaran

c. Masuk pembelajaran awal

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan akhir dari materi

 Pretest d. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

 Guru menjelaskan materi corel draw. Materi fungsi serta penggunaan menu dan ikon pada corel draw

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:  Siswa berdiskusi dengan teman tentang

corel draw. Konfirmasi

 Guru menjelaskan ulang bagian yang kurang dipahami siswa

d. Kegiatan Inti Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru dikelas:

 Guru mejelaskan materi yang akan didiskusikan di grup facebook.Materi fungsi serta

penggunaaan menu dan ikon corel draw Pembelajaran dilanjutkan menggunakan facebook diterapkan strategi LQs.

-Unsur no. 1,2,3, 4,5, no. 6 LQs:

 Guru memberikan topik diskusi/ materi ajar kepada siswa

 Siswa mempelajari topik materi/ topik diskusi(group )

 Siswa menandai materi yang kurang dipahami (group)

 Siswa membentuk kelompok kecil (chat).

 Siswa menyusun pertanyaan tentang materi yang kurang dipahami dan dijawab anggota kelompok (chat).

(4)

15

 Siswa memberi tanggapan pertanyaan (wall) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru: -Unsur no. 7 LQs:

 Guru menjawab sisa pertanyaan yang belum terjawab (group dan wall)

Konfirmasi

 Guru menjelaskan kembali bagian yang kurang dipahami siswa (group dan wall).

e. Penutup

 Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

 Post-test

e. Penutup

-Unsur no 8 LQs:

 Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari(group dan wall)

 Siswa mendeskripsikan dan menyimpulkan kembali materi yang telah dipelajaridalam grup Facebook.  Post-test

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA N 1 Tuntang pada tahun ajaran

2014/2015 semester ganjil. Pertimbangan memilih SMA N 1 Tuntang adalah

sekolah tersebut mempunyai fasilitas/sarana yang cukup dibutuhkan untuk

peneliti, seperti (internet, wifi, LCD proyektor dan komputer) dan hubungan antara peneliti dengan sekolah tersebut cukup baik, tempat yang cukup strategis

memungkinkan untuk peneliti lebih mudah menjangkau sekolah tersebut dan

waktu yang digunakan lebih maksimal. Bagi peneliti sekolah tersebut sesuai

kriteria yang dibutuhkan peneliti untuk melakukan penelitian. Waktu penelitian

ini dilakukan selama 3 minggu atau 3 kali pertemuan yaitu antara bulan oktober

2014.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian in adalah siswa kelas XII SMA N 1 Tuntang pada

tahun ajaran 2014/2015 semester ganjil. Menurut Sugiyono (2011:73) Nonequivalent

control group design adalah salah satu bentuk Quasy exsperiments desain eksperimen.

(5)

16

design) adalah kelas XII IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XII IPS 2 sebagai

kelas kontrol. Berikut ini tabel sampel penelitian siswa di SMA N 1 Tuntang.

Tabel 3. Sampel Penelitian

No. Kelas JumlahSiswa Keterangan

1. XII IPS 1 25 siswa Kelas eksperimen

2. XII IPS 2 25 siswa Kelas kontrol

Jumlah 50siswa

Alasan peneliti mengambil 25 siswa untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen

adalah jumlah siswa kelas kontrol 25 siswa dan untuk kelas ekperimen 29 siswa

karena 4 siswa sisanya selalu bermasalah. Dan tidak mengikuti kelas TIK.

3.4 Variabel Penelitian

a. Variabel independen (variable bebas)

Sugiono (2013:64) variabel independen atau variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat).

Pada penelitian ini variabel bebas adalah pembelajaran menggunakan

media sosial facebook menggunakan strategi learning start with a question karena variabel ini tidak tergantung pada variabel lainnya. Proses dari

pembelajaran mennggunakan media facebook seperti ini mula-mula admin membuat sebuah grup pada facebook yang didalamnya beranggotakan sampel dari populasi yang sudah ditentukan. Sampel dipecah mencari

beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 5 siswa. Kemudian di grup

diposting sebuah tema atau pokok bahasan yang sesuai denga RPP. Tema nya adalah menu dan ikon pada corel draw. Tiap kelompok berdiskusi

menggunakan obrolan (chatt group) sesuai kelompok + admin. Hasil diposting di grup dan kemudian akan dijelaskan kembali pada pertemuan berikutnya.

Dalam proses ini siswa diharapkan lebih aktif dan lebih komunikatif

(6)

17

menggunakan facebok diharapkan menambah pengetahuan siswa tentang

manfaat facebook sebagai media pembelajaran berbasis online. Dengan

menggunakan strategi learning start with a question diharapkan siswa memiliki sifat aktif, kritis dan kreatif tentang kebutuhan belajar mereka.

Siswa SMA N 1 Tuntang sebagian besar pengguna aktif di media sosial

facebook, hal ini mempermudah peneliti untuk melakukan penelitian serta meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Variabel dependen (variable terikat)

Menurut Sugiono (2013:64) disebut juga variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa Indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Hasil belajar siswa adalah variabel terikatnya karena

dengan menggunakan media sosial facebook strategi learning start with a question diharapkan menimbulkan pengaruh yang lebih baik.

Guru TIK SMA N 1 Tuntang setiap tahunnya menggunakan strategi

moving classyaitu separuh siswa dikelas dan separuh siswa dilaboratorium komputer hal ini menimbulkan kebosanan dan kurang maksimalnya dalam

menyampaiakan materi TIK. Strategi learning start with a question secara online belum pernah diterapkan di SMA N 1 tuntang.

3.5 Teknik pengumpulan data

3.5.1. Kuesioner (Angket)

Menurut Suginono (2011) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan caa memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Dapat disimpulkan bahwa teknik pengumpalan dengan angket berfungsi

untuk mendapatkan informasi apa yang ingin diketahui peneliti. Di SMA N 1

Tuntang angket diberikan kepada siswa kelas XII IPS 1 untuk mengetahui kendala

(7)

18

Tabel 4 Daftar angket siswa No Pertanyaan/ pernyataan

1 Penggunaan komputer

2 Kesulitan dalam pemebelajaran TIK

3 Metode guru TIK dalam pembelajaran

4 Internet dalam pembelajaran

5 Siswa menggunakan akun facebook

Tahap ini adalah tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan eksperimen.

Bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dan kendala yang dihadapi dalam

penerapan penelitian ini.

3.5.2 Interview (Wawancara)

Menurut Creswell (2012) dikutip Sugiono (2011) wawancara atau intervew

dilakukan dengan cara merekam jawaban dan pertanyaan yang diberikan

keresponden. Peneliti mengajukan pertanyaan atas responden dengan pedoman

wawancara, mendengarkan atas jawaban, mengamati perilaku dan merekam

responden dari semua survey yang dilakukan.

Wawancara dilakukan kepada guru TIK SMA N 1 Tuntang untuk

mengetahui kebutuhan peniliti yang berdasarkan pengamatan guru TIK yang

bersangkutan.

Tabel 5 Daftar wawancara guru TIK no Pertanyaan

1 Kemampuan siswa dalam menggunakan atau mengoperasikan komputer

2 Metode dan strategi guru TIK dalam pembelajaran TIK

3 Penggunaan internet sebagai media pembelajaran

Tahap ini dilakukan untuk mengatahui kemampuan siswa dalam

mengoperasikan komputer, cara mengajar guru TIK itu sendiri dan penerapan

(8)

19

3.6 Intrumen Pengumpulan data

Instrumen tes Menurut Arikunto (2006:150) : “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,kemampuan atau bekal yang dimiliki oleh individu atau

kelas”. Pada penelitian ini tes yang digunakan berupa tes formatif berupa butir-butir

soal uraian yang relevan dengan kompetensi dasar. Tes terdiri atas tes awal (pretest) dan tes akhir (postest).

Tabel 6 Indikator soal

NO STANDAR

KOMPETENSI/ KOMPETENSI DASAR

URAIAN MATERI INDIKATOR

(9)

20

3.7 Teknik Analisis Instrumen

a. Uji validitas instrumen

Rumus mencari analisa validitas instrument tes menurut Arikunto ( 2009 : 72 )

Keterangan:

Sedangkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa antara

kelas kontrol dan kelas ekperimen dengan Uji Mann-Whitney U, dengan

rumus:

Keterangan:

U = nilai Uji Mann-Whitney U

N1 = sampel 1

(10)

21

Ri = Rangking ruang sampel

b. Uji reliailitas instrumen

Rumus mencari analisa reabilitas instrument tes menurut Arikunto (2009 : 93)

Keterangan :

3.8 Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif deskriptif yaitu

mendeskripsikan keadaan suatu gejala dengan alat ukur dan kemudian dioleh

sesuai fungsinya. Data dipaparkan dengan berupa angka-angka sehingga

memberikan suatu kesan yang lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun

yang membutuhkan informasi, (Sudijono, 1987:4). Analisis ini hanya digunakan

untuk mendeskripsikan data yang telas terkumpul kemudian membuat kesimpulan

meliputihasil dari uji data . Kemudian menggunakan analisi kuantitatif Inferensial

bertujuan untuk data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Analisi ini

dilakukan dengan cara:

(11)

22

Skor adalah hasil pekerjaan menyekor (memberikan angka)

yang diperoleh dari angka-angka dari setiap butir soal yang telah di

jawab dengan benar, dengan mempertimbangkan bobot jawaban

betulnya. (Mali El-Bustani) dikutip dari http://www.academia.edu.

Pemberian soal pretest terdiri dari 5 soal uraian. Untuk pemberian

skor dan penilaianya.

Keterangan :

JmlhSkor = tiap butir soal 5 poin, dijumlahkan

4 = per kalian untuk mencapai nilai 100

2. Pengolahan hasil pretest dan post test

Data yang bersifat kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah menggunakan program SPSS 16,0 for windows. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap hasil data pretes, postes, dan indeks gain (normalized gain) dari kelas atas dan kelas bawah. Indeks gain ini dihitung dengan rumus indeks gain dari Meltzer (Barka dalam Khususwanto, 2008:49) dikutip dari http://a-research.upi.edu, yaitu

Adapun untuk kriteria rendah, sedang dan tinggi mengacu pada kriteria Hake (Barka dalam dalam Khususwanto, 2008:49) dikutip dari

(12)

23

Langkah-langkah pengujian untuk data pretes, postes dan

indeks gain adalah sebagai berikut:

1) Menghitung nilai mean untuk mengetahui hasil pre-test dan post-test dari kelas eksperimen dan kelas kontrol

2) Uji Normalitas

Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui sebaran

data berdistribusi normal atau tidak.Dalam penelitian ini uji

normalitas ini bertujuan untuk mengetahui data pre-test dan post test pada kelas eksperimen dan kelas control berdistribusi normal atau tidak. Penghitungan uji normalitas menggunakan

uji Shapiro-Wilk karena uji Shapiro-Wilk dianggap lebih

akurat ketika jumlah subjek kurang dari 50 di manauji yang

laintidak reliable pada jumlah sampel yang kecil. Jumlah

keseluruhan sampel pada penelitan ini yaitu 50, dengan rincian

25 pada kelas eksperimen dan 25 pada kelas kontrol.

Untuk memastikan apakah data yang kita miliki mengikuti

distribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari nilai Sig. Menurut

Sudjana (1996: 466), uji normalitas data dilakukan dengan

menggunakan uji Liliefors. Kriteria pengambilan keputusan pada

uji normalitas dilakukan dengan cara berikut:

a. Jika nilai sig. > 0.05 (tingkat signifikansi 5%) maka H0ditolakdan

H1 diterima, yang berarti data yang diujimemilikidistribusi normal

b. Jika nilai sig. < 0.05 maka H0diterimadan H1 ditolak, yang berarti

data yang diuji memiliki distribusi normal

3) Melakukan uji homogenitas dengan uji-F. Menurut Suprapto (2013

: 148) uji ini berarti varian dari kedua sampel dibandingkan tersebut

harus sama atau hampir sama dengan kata lain homogen. Uji ini

dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sampel

T-Test (Uji-t). Hal tersebut dikarenakan untuk menggunakan uji-t

(13)

24

homogen. Tujuan dari uji homogenitas adalah untuk mengetahui

keseimbangan varians nilai dan post-test kelas control dan kelas eksperimen. Untuk menguji kesamaan varians-varians tersebut

dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel, pada taraf

signifikansi 5%, maka dapat dirumuskan criteria pengujian sebagai

berikut:

a) Jika Fhitung > Ftabel, berar tidak homogen

b) Jika Fhitung < Ftabel, berarti homogen

4) Uji Hipotesis

Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti

(2007:137), hipotesis adalah pernyataan atau dugaan yang bersifat

sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya

masih lemah (belum tentu kebenarannya) sehingga harus diuji

secara empiris. Uji hipotesis adalah metode pengambilan keputusan

yang didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang

terkontrol, maupun dari observasi (tidak terkontrol) dalam

wikipedia. Hipotesis pada penelitian ini adalah Apakah ada

peningkatan hasil belajar yang signifikan pada penggunaan fitur

wall, group dan chatting pada facebook dengan model PAIKEM strategi learning start with a question?

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis data uji-t atau t-test. Data yang dianalisis melalui uji-t dalam bentuk angka. Uji-t bertujuan untuk mengetahui

perbedaan tingkat pencapaian hasil belajar antara kelas eksperimen

yang menggunakan media facebook dengan strategi learning start with a question dan kelas kontrol yang hanya menggunakan strategi learning start with aquestion dalam pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dalam penelitian ini

menggunakan pengujian hipotesis komparatif dua sampelin

(14)

25

Analisis data dengan uji-t digunakan untuk menguji hipotesis:

H0 : Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang

menggunakan media sosial facebook dengan strategi learning start with aquestion (kelas eksperimen) dengan kelas hanya menggunakan strategi pembelajaran learning sta rt with aquestion (kelas kontrol).

H1 : Hasil belajar siswa yang menggunakan media sosial facebook

strategi learning start with a question (kelas eksperimen) lebih tinggi dari kelas yang hanya menggunakan strategi pembelajaran

learning start with a question (kelas kontrol).

Dengan membandingkan nilaithitung dengan ttabel, dengan

ketentuan taraf signifikansi 5% maka dapat dirumuskan criteria

pengujian satu pihak sebagai berikut:

a. Jika thitung > dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa ada

perbedaan hasil belajar antara siswa yang pembelajarannya

menggunakan media sosial facebook strategi learning start with a question dan pembelajaran yang hanya menggunakan strategi pembelajaran learning start with question.

b. Jika thitung < dari ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan hasil belajar antara siswa yang pembelajarannya

menggunakan media sosial facebook strategi learning start with aquestion dan pembelajaran yang hanya menggunakan strategi pembelajaran learning start with question.

3.9 Prosedur Penelitian

Menurut Gay (1982 : 201) langkah-langkah penelitian eksperimen pada

dasarnya hampir sama dengan penelitian lainya . Langkah-langkah sebagi

berikut:

a) Adanya permasalahan yang signifikan yang diteliti

b) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok

(15)

26

c) Pembuatan atau pembagian isntrumen

d) Pemilihan desain penelitian

e) Eksekusi prosedur

f) Analisis data

g) Memformulasi simpulana

Berdasarkan gambar 3.9 menunjukan alur penelitian eksperimen yang

akan dilakukan. Kajian pustaka, kajian pendahuluan, penentuan model dan

strategi belajar, instrument pengumpulan data, pengumpulan data, analisa data

dan temuan baru dalam penelitian, penarikan kesimpulan dari penelittian yang

sudah dilalui, dan kemudian penulisan laporan penelitian sebagai tahap akhir

dalam penelitian.

Alur penelitian:

1. Kajian teori dilakukan dengan studi litelatur, fungsinya untuk mengumpulkan

konsep – konsep yang mendukung dalam penelitian ini. Pembelejaran

menggunakan internet lebih focus kefacebook, model dan strategi dalam pembelajaran dengan tujuan untuk agar siswa lebih aktif dalam belajar

pembelajaran. Kajian pendahuluan dilakukan dengan studi lapangan yang

berfungsi untuk mengumpulkan kendala – kendala dalam penelitian kemudian

mencari kebutuhan untuk menunjang penelitian.

2. Langkah berikutnya menentukan instrument yang digunakan dalam

pengumpulan data yang berfungsi untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa dengan model PAIKEM strategi belajar learning starst with a question. Sesuai dengan silabus dan RPP. Terdiri dari beberapa tahapan antara lain

dengan angket, wawancara kemudian likukan pretest dan post test sebagai tahan terakhir untuk mengetahui peningkatan hasil belajr siswa dengan model

dan strategi belajar tersebut.

3. Tahapan selanjutnya adalah pengumpulan data dari instrument penelitian dan

analisis data guna untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian

(16)

27

Analisis data dengan melakukan pengujian statistic dengan pengolahan data

kuantitatif.

Setelah analisa data maka diperoleh temuan baru dalam penelitian ini.

Langkah terakhir semua data yang diperoleh dipaparkan dalam penulisan

(17)

28

Gambar 3.9 Skema alur Eksperimen

Kanjian pendahuluan Kajian pustaka

Studi lapangan Studi pustaka

Model PAIKEM strategi learning start with a question

Pembelajaran

menggunakan internet (facebook)

Analisis kebutuhan Aktif dalam

belajar Kendala

pembelajaran

Instrumen

Wawancara Media, model dan

strategi pembelajaran Koesioner/ angket

Alat penilaian Deskripsi

pembelajaran

Test tertulis

Validitas dan reabilitas

Implementasi Pre-test

Post-test Analisis data

Gambar

Tabel 1. Desain Penelitian
Tabel 3.5. Desain pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen strategi LQs
Tabel 3. Sampel Penelitian
Tabel 4 Daftar angket siswa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian jumlah rute dari 8 perusahaan penerbangan nasional yag beroperasidi bandara tersebut adalah 31 (tiga puluh satu) rute dengan frekuensi dalam seminngu

Tanah tersebut telah berpindah tangan dari pihak I ke pihak II mulai tanggal 13 Juni 2014. Demikianlah surat jual beli ini diberikan setelah urusan

Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil yang didapat dari simulasi yang telah dilakukan pada dua varisai kapal dengan lima variasi kecepatan sehingga didapatkan karakteristik

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN EFIKASI DIRI SISWA SMA PADA KONSEP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELARUTAN.. Universitas

Utara Berbatas dengan : Taat B.S Selatan Bebatas dengan: Timbol Nauli Timur berbatas dengan : Taat B.S Barat berbatas dengan : Hendri Kepada Nama yang tersebut dibawah ini: Nama

Sehingga kelimpahan Harpacticoida akan semakin menurun seiring dengan meningkatnya kedalaman [18] Berbeda dengan Harpacticoida, Nematoda adalah taksa meiofauna yang

[r]

Tahap berikutnya adalah analisa perencanaan yang meliputi proses perencanaan biaya pengapungan kapal dengan mengidentifikasi terlebih dahulu risiko yang ada pada