POSISI TAWAR SUMBER DAYA
MANUSIA INDONESIA DALAM
MEMASUKI MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN
Prof. M. Nasir, Ph.D.Ak.
Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi
SEJARAH PERJALANAN MEA
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah bentuk
integrasi ekonomi ASEAN dalam arti adanya model
perdagangan bebas yang terintegrasi antara
negara-negara ASEAN.
Jika ASEAN diibaratkan menjadi satu negara maka
MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) /
AEC (Asean Economic Community)
Mewujudkan integrasikan ekonomi ASEAN
dengan cara membentuk sistem perdagangan
bebas atau free trade antara negara-negara
anggota ASEAN (10 Negara) perluasan 4
negara
ASEAN VISION 2020
4 PILAR TERBENTUKNYA MEA
Negara-negara
dikawasan ASEAN
akan dijadikan
sebuah kesatuan
pasar dan basis
produksi
kawasan yang memiliki
ekonomi yang merata
dengan prioritas usaha
kecil menengah (UKM)
Akan terjadi integrasi
secara penuh terhadap
Ciri-Ciri Utama MEA
FOKUS MEA
negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah
wilayah kesatuan pasar dan basis produksi.
kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan
E-Commerce.
kawasan yang memiliki perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil
Menengah (UKM)
diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global.
Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di
kawasan Asia Tenggara.
Dengan terciptanya kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di
kawasan Asia Tenggara.
Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan
ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan,
keuangan, serta teknologi.
Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan
ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan,
keuangan, serta teknologi.
Dengan demikian, dapat tercipta iklim persaingan yang adil; terdapat perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta;
Dengan demikian, dapat tercipta iklim persaingan yang adil; terdapat perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta;
ditingkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Asean pada jaringan pasokan global melalui pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang. Untuk meningkatkan kemampuan industri dan produktivitas.
NEGARA-NEGARA ASEAN
Harus mempersiapkan :
SUMBER DAYA MANUSIA
PROFIL SDM INDONESIA
PROFIL SDM INDONESIA
Pendidikan Pekerja Jumlah % Tidak/belum pernah sekolah 5,187,494 4,53
Tidak/belum tamat SD 15,815,487 13,8
Sekolah Dasar 32,952,556 28,75
Sekolah Menengah Pertama 20,350,838 17,75
Sekolah Menengah Atas (Umum) 18,579,737 16,2
Sekolah Menengah Atas (Kejuruan) 10,520,757 9,18
Diploma I/II/III/Akademi 2,956,780 2,58
Universitas 8,264,377 7,2
Jumlah 114.628.026 100