HUBUNGAN LENGKUNG TRANSVERSAL MAKSILA
DENGAN ASIMETRI VERTIKAL MANDIBULA
PADA CROSSBITE POSTERIOR
UNILATERAL
TESIS
HILDA SHANDIKA PURBA
117160002
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS ORTODONTI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
HUBUNGAN LENGKUNG TRANSVERSAL MAKSILA
DENGAN ASIMETRI VERTIKAL MANDIBULA
PADA CROSSBITE POSTERIOR
UNILATERAL
T E
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Spesialis Ortodonti (Sp. Ort) Dalam Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia
Pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Oleh
HILDA SHANDIKA PURBA
117160002
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS ORTODONTI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERSETUJUAN TESIS
Judul Tesis : Hubungan Lengkung Transversal Maksila Dengan Asimetri Vertikal Mandibula Pada Crossbite Posterior Unilateral
Nama Mahasiswa : Hilda Shandika Purba
Nomor Induk Mahasiswa : 117160002
Program Spesialis : Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Ortodonti
Menyetujui Komisi Pembimbing
Pembimbing Utama Pembimbing Anggota
Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort(K)
NIP: 195402121981022001 NIP: 195808281988031002 Muslim Yusuf, drg., Sp.Ort(K)
Sekretaris Program Studi, Dekan,
Muslim Yusuf, drg., Sp.Ort(K)
NIP: 195808281988031002 NIP: 195206221980031001
Telah diuji
Pada tanggal : 30 Juli 2015
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Nurhayati Harahap, drg., Sp.Ort(K)
Anggota : - Prof. H. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort
- Erna sulistyawati, drg., Sp.Ort(K)
PERNYATAAN
HUBUNGAN LENGKUNG TRANSVERSAL MAKSILA
DENGAN ASIMETRI VERTIKAL MANDIBULA
PADA CROSSBITE POSTERIOR
UNILATERAL
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di
tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Agustus 2015
ABSTRAK
Latar Belakang: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lengkung
transversal maksila dengan asimetri vertikal mandibula pada crossbite posterior unilateral. Bahan dan cara: Sampel pada penelitian ini berjumlah 53 orang dengan maloklusi crossbite posterior unilateral. Tipe lengkung transversal maksila diperoleh dengan pengukuran perbedaan transversal dental pada oklusogram maksila dari sisi crossbite dan non-crossbite menggunakan teknik Ferro dkk. Nilai indeks asimetri vertikal mandibula diperoleh dari perbedaan dimensi vertikal ramus menggunakan metode Habets pada foto panoramik. Data hasil yang didapatkan dari penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan uji Spearman’s rho dan uji Kruskal-Wallis. Hasil: Terdapat hubungan dan perbedaan yang sangat signifikan antara lengkung transversal maksila simetri dengan asimetri vertikal mandibula pada crossbite posterior unilateral (P<0,01). Kesimpulan: Lengkung transversal maksila ekspansi dominan mengalami asimetri vertikal mandibula pada crossbite posterior unilateral. Oleh karena itu, lengkung transversal maksila yang ekspansi pada sisi crossbite merupakan prediktor terhadap potensi asimetri vertikal mandibula pada penelitian ini.
Kata kunci: asimetri, asimetri vertikal mandibula, crossbite posterior unilateral, lengkung transversal maksila
Introduction: The purpose of this study was to determine a correlation transversal maxillary arch with vertical mandibular asymmetry in unilateral posterior crossbite. Methodes: The sample in this study were 53 people with unilateral posterior crossbite malocclusions. Type of transversal maxillary arch was obtained by measuring the difference in occlusogram maxillary dental transversal of the crossbite and non-crossbite using techniques Ferro et al. Vertical mandibular asymmetry index value were obtained from the differences of vertical dimension of ramus using a Habets method on panoramic radiographs. The collected data were then analyzed by using Spearman’rho test and Kruskal Wallis test. Results: There was a very significant correlation and difference between transversal maxillary arch symmetry with vertical mandibular asymmetry in unilateral posterior crossbite (P<0,01). Conclusion: The expansion of the maxillary arch transversal dominant experiencing vertical mandibular asymmetry in unilateral posterior crossbite. Therefore, the maxillary arch transversal expansion in the crossbite is a predictor of the potential vertical mandibular asymmetry in this study.
Keywords: asymmetry, vertical mandibular asymmetry, unilateral posterior crossbite, transversal maxillary arch
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Spesialis
Dalam penulisan tesis ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan,
pengarahan dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, dengan segala
kerendahan hati dan penghargaaan yang tulus, penulis ingin menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan, yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis
di Departemen Ortodonti. Sekaligus selaku tim penguji yang telah menyediakan
waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam
menyelesaikan tesis ini.
2. Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort(K), selaku ketua Departemen Ortodonti
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan sebagai pembimbing
utama tesis, yang telah banyak memberikan petunjuk, perhatian serta bimbingan
sehingga saya dapat menyelesaikan tesis ini.
3. Muslim Yusuf, drg., Sp.Ort(K) sebagai sekretaris Program Studi Pendidikan
Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera
Utara dan pembimbing anggota, yang telah membimbing dan mengarahkan saya
dalam penulisan tesis, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya atas waktu dan bimbingan yang telah diberikan selama dalam
4. Nurhayati Harahap, drg., Sp.Ort(K) selaku tim penguji yang telah
menyediakan waktu, pikiran dan tenaga untuk membimbing dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
5. Amalia Oeripto, drg., MS., Sp.Ort(K) selaku staf pengajar yang telah
membantu saya dalam menjalankan pendidikan di Program Pendidikan Spesialis
Ortodonti FKG USU.
6. Siti Bahira, drg., Sp.Ort selaku staf pengajar yang telah membantu saya
dalam menjalankan pendidikan di Program Pendidikan Spesialis Ortodonti FKG
USU.
7. Dr. Putri C. Eyanoer, dr., M.Epid selaku konsultan statistik, atas
bimbingannya dalam analisa statistik hasil penelitian.
8. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada
kedua orang tua tercinta yang telah membesarkan, memberi kasih sayang, doa,
dukungan dan semangat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada suami
tercinta Armansyah Putra, ST., SKG dan ananda tersayang Fadlurrahman Habibi,
Kholila Syahfitri dan Jihan Kamila atas kasih sayang, kesabaran, doa, dukungan
dan semangat hingga tesis ini selesai. Juga kepada kedua mertua serta segenap
keluarga yang senantiasa mendoakan dan mendukung penulis
9. Teman-teman angkatan VIII yaitu kak Yusmaini, Lanna, Ulfi, Mini, Vania,
Getta dan Steven yang selalu memberikan dukungan dan semangat. Kakak, abang
senior, dan adik-adik yunior yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis berharap semoga
tesis ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran gigi
khususnya ortodonti.
Medan, Agustus 2015
Penulis
Hilda Shandika Purba
RIWAYAT HIDUP
Nama : Hilda Shandika Purba
Keterangan Pribadi
Alamat Tempat Tinggal : Jl Sei Serayu no. 95 B Medan
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Kontak : 085276573734
Nama Ayah : Syahrial Purba
Nama Ibu : (Almh) Esti Pardede
Suami : Armansyah Putra, ST., SKG
Anak ke-1 : Fadlurrahman Habibi
Anak ke-2 : Kholila Syahfitri
Anak ke-3 : Jihan Kamila
Sekolah Dasar : SD 066050, Medan
Pendidikan Formal
Sekolah Menengah Pertama : SMP Neg. 28 Medan
Sekolah Menengah Atas : SMA Neg. 12 Medan
Diploma (D3) : Akademi Akuntansi Medan
Sarjana (S1) : 1. Fakultas Kedokteran Gigi USU
2. Fakultas Ekonomi Ekstension USU
1.1 Latar Belakang ... 1
2.2 Crossbite Posterior Unilateral ……….. 17
2.3 Radiografi Panoramik ... 20
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 27
3.9 Diagram Alur Penelitian ... 41 2.1 Ruled grid transparan ditempatkan di atas permukaan oklusal model studi untuk mengevaluasi asimetri lengkung dan posisi gigi (diskrepansi sagital dan transversal) ... 10
2.2 Titik- titik referensi model studi pada teknik yang dipakai oleh Maurice dkk ………. 11
2.3 Perhitungan asimetri lengkung gigi pada teknik yang dipakai Maurice dkk ……….. 12
2.4 Tipe lengkung transversal maksila yang dikelompokkan oleh Ferro dkk: simetri, ekspansi dan kontraksi pada sisi crossbite (XBS) ……… 13
2.6 Crossbite posterior akibat posisi molar maksila yang salah,
secara berurutan menunjukkan UB3, UB2, UEE, UL2 dan UL3 ... 19
2.7 Crossbite posterior akibat posisi molar mandibula yang salah,
secara berurutan menunjukkan LB3, LB2, LEE, LL2 dan LL3 ... 20
2.8 Asimetri mandibula dapat dilihat secara panoramik ... 21
2.9 Metode pengukuran tinggi ramus Z-Y berdasarkan Habet dkk.
Y, titik terendah dari tepi posterior ramus yang palingmenonjol; Z, perpotongan antara 2 garis singgung yaitu garis singgung Y (tangen
ramus) yang tegak lurus terhadap garis singgung yang melalui bagian
atas kondilus (tangen kondilus) ………. 23
3.1 Alat penelitian: A. Kamera Canon D60 dan lensa fixed 50 mm; B. Tripod; C. Glass plate; D. Scanner; E. Tracing box; F. Pensil 4H,
penggaris, dan penghapus ……… 33
3.2 Bahan penelitian: A. Model studi; B. Oklusogram maksila; C. Foto panoramik; D. Kertas tracing (tebal 0,003 inci, 8x10 inci) merk
Ortho Organizer ………. 34
3.3 Identifikasi titik-titik variabel dental pada model studi maksila menurut Ferro dkk, dengan titik referensi rape palatina ……….…. 35
3.4 Pengukuran nilai perbedaan transversal dental pada oklusogram
berdasarkan teknik Ferro dkk yaitu jarak antara masing-masing variabel dental terhadap midline palatal dibandingkan antara sisi crossbite (warna merah) dan noncrossbite (warna biru)
menggunakan sofware Autocad 2007 ………. 36
3.5 (A) Alat ronsen panoramik merk Asahi Roentgen, Auto Zero, Jepang. (B) Pasien mengigit bite block system di antara gigi insisivus dengan posisi kepala pasien tepat di tengah head holder dengan sinar X-Ray sejajar hidung dan dataran horizontal Frankfrut sejajar lantai serta dahi menyentuh cephalostat selama paparan …. 37
kondilus). Jarak Z-Y pada sisi crossbite berwarna merah dan pada
sisi noncrossbite berwarna biru ……… 38
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel Judul
3.1 Definisi Operasional, Alat Ukur, Kategori, serta Skala Ukur dari
Variabel Bebas dan Tergantung ……….. 30
4.1 Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ………. 42
4.2 Nilai Rerata dan Simpangan Baku dari Data Numerik … 43
4.3 Hubungan antara Lengkung Transversal Maksila dengan Asimetri
Vertikal Mandibula pada Crossbite Posterior Unilateral ………… 44 4.4 Distribusi Tipe Lengkung Transversal Maksila Dengan Asimetri
Vertikal Mandibula Pada Crossbite Posterior Mandibula ……….. 44 4.5 Perbedaan antara lengkung transversal maksila dengan
mandibula yang simetri dan asimetri pada crossbite posterior
unilateral ………. 45
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman No. Judul
1. Teknik foto model studi maksila untuk memperoleh oklusogram … 61
2. Hasil Uji Pendahuluan Secara Statistik ………. 62
3. Lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian ……….. 64
4. Lembar persetujuan setelah penjelasan ………. 66
5. Surat Ethical Clearance ………. 67
6. Data pengukuran tracing foto panoramik ……….. 68
7. Data pengukuran oklusogram maksila ……….. 70
8. Hasil uji statistik ……… 76