• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konteks Sosial dalam Teks al-Barzanjī: Pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konteks Sosial dalam Teks al-Barzanjī: Pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Penelitian ini berkaitan tentang konteks sosial teks al-Barzanjī merupakan sebuah kajian yang berupaya menjelaskan unsur sosial apa saja yang ada di dalam teks al-Barzanji tersebut. Dalam memahami konteks sosial teks al-Barzanjī ini digunakan pendekatan linguistik sistemik fungsional untuk memahami sistem arti dan sistem bentuk ekspresi yang ada di ada dalam teks al-Barzanjī. Pilihan penelitian ini berkaitan dengan teks al-Barzanjī itu sendiri yang tidak hanya sebuah “teks mati”, tetapi merupakan sebuah “teks hidup”, yang sepenuhnya tergantung pada cara pembacaanya. Untuk memfokuskan penelitian ini diajukan tiga pertanyaan, yaitu bagaimana konteks situasi dalam teks al-Barzanjī, bagaimana konteks budaya dalam teks al-Barzanjī dan bagaimana konteks ideologi dalam teks al-Barzanjī. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang dikemukan, yaitu untuk mengetahui konteks situasi dalam teks al-Barzanjī, untuk mengetahui konteks budaya dalam al-Barzanjī dan untuk mengetahui konteks ideologi dalam teks al-Barzanjī. Untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan dan mencapai tujuan yang dimaksudkan digunakan metode deskriptif-kualitatif untuk menyajikan konteks sosial teks al-Barzanji dalam bentuk bahasa Arab, maka sumber primer yang digunakan adalah teks al-Barzanjī karya Muhammad al-Barzanjī al-Kurdi, yaitu “Maulid al-Nabī‘Iqd al-Jawāḥir” dan sumber data sekunder lain sebagai pendukung.

Penelitian ini menemukan konteks situasi dalam teks al-Barzanjī terdiri atas a) medan wacana, yaitu bentuk puji-pujian kepada Allah Swt., silsilah keturunan Nabi Muhammad, kemuliaan nasab Muhammad, keagungan Allah Swt., kelahiran Muhammad, kemuliaan pada hari kelahiran Muhammad, kehormatan terhadap Nabi Muhammad, tempat dan waktu kelahiran Muhammad, ibu-ibu susu Nabi Muhammad, kemuliaan Muhammad, masa kanak-kanak Muhammad, masa baligh Muhammad, Muhammad berniaga, Muhammad dipinang Khadijah, Muhammad mengangkat Hajar Aswad, kehadiran malaikat yang mengkhabarkan kenabiannya, kaum kafir memusuhi Nabi Muhammad, peristiwa isra‟ mi„raj, Nabi Muhammad menaiki buraq ke langit dan sifat-sifat Nabi Muhammad; b) pelibat wacana, yaitu pertama Allah Swt. sebagai pencipta langit dan bumi beserta isinya termasuk Nabi Muhammad saw, yang kedua Muhammad Saw, kemudian ayahnya „Abd Allāh, ibunya Aminah, ibu susunya Tsuwaibatul Aslamiyah, ibu susunya Halimat al-Sakdiah, kakeknya „Abd al-Mu alib, pamannya Abū alib, seorang pendeta, Maisarah yaitu budak laki-laki khadijah teman Muhammad membawa barang dagangan Khadijah, orang-orang Yahudi, sahabat-sahabat Muhammad, yakni Abū Bakar, „Alī bin Abū alib, Zaid bin Haristah, Bilal, Sa‟d, Sa‟id, alhah, Ibn „Auf, dan putra bibinya Syafiyyah, kemudian lagi ada malaikat Jibril sebagai pembawa wahyu dari Allah Swt., Bani Tsaqif yang tidak mau mengikut Muhammad, suku Quraisy yang menentang Muhammad menyiarkan Islam, kaum Anṣar yang mau mengikut terhadap Muhammad, Ummu ma‟bad dan Abu ma‟bad yakni suami istri yang mau mengikut Nabi Muhammad untuk beriman kepada Allah; c) sarana wacana, ayitu interaksi lisan yang mengisahkan cerita dengan sarana monolog dan dialog. Monolg yakni hanya penutur yang menyampaikan cerita tanpa ada interupsi dari para pendengar. Sedangkan dialog yakni intaraksi yang terjadi diantara dua orang atau lebih yang terdapat dalam teks al-Barzanjī.

Konteks budaya dalam teks al-Barzanjī terdiri atas a) perspahaman ^ salam pembuka; b) penstrukturan wacana^orientasi^penegasan^penilaiian^penjelasan. Dalam penstrukturan terdapat pola 1 dan 2, yakni pola pertama penstrukturan

(2)

ii wacana^orientasi^penjelasan^interaksi^penegasan, yang kedua penstruukturan wacana^abstrak^orientasi^koda; dan c) substansi juga terdapat pola 1 dan 2. Pola pertama substansi^interaksi^abstrak^orientasi^penjelasan^koda^penilaian. Pola kedua substansi^penegasan^penilaian. Konteks ideologi dalam teks al-Barzanjī adalah ideologi agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad, dimana di dalam idiologi agama tersebut terdapat aturan-aturan hidup yang positif yang dapat membawa manusia dalam kebaikan.

Kata Kunci: Konteks Situasi, Konteks Sosial, Konteks Ideologi, Teks al-Barzanjī dan Muhammad al-Barzanjī

(3)

ABSTRAK

Penelitian ini berkaitan tentang konteks sosial teks al-Barzanjī merupakan sebuah kajian yang berupaya menjelaskan unsur sosial apa saja yang ada di dalam teks al-Barzanji tersebut. Dalam memahami konteks sosial teks al-Barzanjī ini digunakan pendekatan linguistik sistemik fungsional untuk memahami sistem arti dan sistem bentuk ekspresi yang ada di ada dalam teks al-Barzanjī. Pilihan penelitian ini berkaitan dengan teks al-Barzanji itu sendiri yang tidak hanya sebuah “teks mati”, tetapi merupakan sebuah “teks hidup”, yang sepenuhnya tergantung pada cara pembacaanya. Untuk memfokuskan penelitian ini diajukan tiga pertanyaan, yaitu bagaimana konteks situasi dalam teks al-Barzanjī, bagaimana konteks budaya dalam teks al-Barzanjī dan bagaimana konteks ideologi dalam teks al-Barzanjī. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan yang dikemukan, yaitu untuk mengetahui konteks situasi dalam teks al-Barzanjī, untuk mengetahui konteks budaya dalam al-Barzanjī dan untuk mengetahui konteks ideologi dalam teks al-Barzanjī. Untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan dan mencapai tujuan yang dimaksudkan digunakan metode deskriptif-kualitatif untuk menyajikan konteks sosial teks al-Barzanji dalam bentuk bahasa Arab, maka sumber primer yang digunakan adalah teks al-Barzanjī karya Muhammad al-Barzanjī al-Kurdi, yaitu “Maulid al-Nabī‘Iqd al-Jawāḥir” dan sumber data sekunder lain sebagai pendukung.

Penelitian ini menemukan konteks situasi dalam teks al-Barzanjī terdiri atas a) medan wacana, yaitu bentuk puji-pujian kepada Allah Swt., silsilah keturunan Nabi Muhammad, kemuliaan nasab Muhammad, keagungan Allah Swt., kelahiran Muhammad, kemuliaan pada hari kelahiran Muhammad, kehormatan terhadap Nabi Muhammad, tempat dan waktu kelahiran Muhammad, ibu-ibu susu Nabi Muhammad, kemuliaan Muhammad, masa kanak-kanak Muhammad, masa baligh Muhammad, Muhammad berniaga, Muhammad dipinang Khadijah, Muhammad mengangkat Hajar Aswad, kehadiran malaikat yang mengkhabarkan kenabiannya, kaum kafir memusuhi Nabi Muhammad, peristiwa isra‟ mi„raj, Nabi Muhammad menaiki buraq ke langit dan sifat-sifat Nabi Muhammad; b) pelibat wacana, yaitu pertama Allah Swt. sebagai pencipta langit dan bumi beserta isinya termasuk Nabi Muhammad saw, yang kedua Muhammad Saw, kemudian ayahnya „Abd Allāh, ibunya Aminah, ibu susunya Tsuwaibatul Aslamiyah, ibu susunya Halimat al-Sakdiah, kakeknya „Abd al-Mu alib, pamannya Abū alib, seorang pendeta, Maisarah yaitu budak laki-laki khadijah teman Muhammad membawa barang dagangan Khadijah, orang-orang Yahudi, sahabat-sahabat Muhammad, yakni Abū Bakar, „Alī bin Abū alib, Zaid bin Haristah, Bilal, Sa‟d, Sa‟id, alhah, Ibn „Auf, dan putra bibinya Syafiyyah, kemudian lagi ada malaikat Jibril sebagai pembawa wahyu dari Allah Swt., Bani Tsaqif yang tidak mau mengikut Muhammad, suku Quraisy yang menentang Muhammad menyiarkan Islam, kaum Anṣar yang mau mengikut terhadap Muhammad, Ummu ma‟bad dan Abu ma‟bad yakni suami istri yang mau mengikut Nabi Muhammad untuk beriman kepada Allah; c) sarana wacana, ayitu interaksi lisan yang mengisahkan cerita dengan sarana monolog dan dialog. Monolg yakni hanya penutur yang menyampaikan cerita tanpa ada interupsi dari para pendengar. Sedangkan dialog yakni intaraksi yang terjadi diantara dua orang atau lebih yang terdapat dalam teks al-Barzanjī.

Konteks budaya dalam teks al-Barzanjī terdiri atas a) perspahaman ^ salam pembuka; b) penstrukturan wacana^orientasi^penegasan^penilaiian^penjelasan. Dalam penstrukturan terdapat pola 1 dan 2, yakni pola pertama penstrukturan

(4)

wacana^orientasi^penjelasan^interaksi^penegasan, yang kedua penstruukturan wacana^abstrak^orientasi^koda; dan c) substansi juga terdapat pola 1 dan 2. Pola pertama substansi^interaksi^abstrak^orientasi^penjelasan^koda^penilaian. Pola kedua substansi^penegasan^penilaian. Konteks ideologi dalam teks al-Barzanjī adalah ideologi agama yang disampaikan oleh Nabi Muhammad, dimana di dalam idiologi agama tersebut terdapat aturan-aturan hidup yang positif yang dapat membawa manusia dalam kebaikan.[]

Kata Kunci: Konteks Situasi, Konteks Sosial, Konteks Ideologi, Teks al-Barzanjī dan Muhammad al-Barzanjī

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari program ini berupa suatu aplikasi berbasis web yang menampilkan suatu tampilan website mengenai penjualan pakaian yang ditunjukkan bagi masyarakat, dan layanan

2008 Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Gelombang 2, 27 Oktober 5 November P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta. 2008 Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Gelombang

Kegiatan analisis data pada tahap ini adalah menarik kesimpulan dan verifikasi.Analisis yang dilakukan selama pengumpulan data dan sesudah pengumpulan data digunakan untuk

Dalam penelitian ditentukan ukuran kapasitas MTR, kapasitas tambahan LVR dan rectifier , ukuran kapasitor bank, analisis aliran daya, distorsi harmonik dan kondisi

Langkah-langkah yang dilakukan Utsman bin Affan menjadi khalifah, diantaranya: adalah dengan mengirimkan surat kepada gubernur, panglima perang,

“Sebelum model jilbab yang sekarang , dulu anak- anak setiap jam saya pasti memakai jilbab walaupun setelah itu dilepas. Bahkan kalau ada yang tidak pakai jilbab

Upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas suplai MTR menjadi 230 MVA , penambahan LVR dan rectifier dengan suplai arus sebesar 45 kA dan

Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah mencapai kompetensi yang ditentukan yaitu menghayati nilai-nilai perjuangan Sunan Muria, Sunan Kudus dan Sunan Gunung Jati,