• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Faktor Sosiodemografis dan Faktor Kehamilan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSIA Sri Ratu Medan tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Faktor Sosiodemografis dan Faktor Kehamilan dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSIA Sri Ratu Medan tahun 2014"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan <2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. BBLR berkontribusi terhadap kematian neonatus yang menjadi indikator derajat kesehatan masyarakat suatu bangsa. World Health Organization (WHO) 2010 melaporkan prevalensi BBLR di dunia pada rentang waktu 2005-2010 adalah sebesar 15%. Di Indonesia prevalensi BBLR pada tahun 2013 adalah sebesar 10,2%.

Untuk mengetahui faktor-faktor sosiodemografis dan kehamilan yang berhubungan dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sri Ratu Medan tahun 2014 dilakukan penelitian dengan populasi berjumlah 874 orang dan sampel berjumlah 106 data Ibu yang melahirkan di RSIA Sri Ratu Medan. Penelitian ini bersifat survey analitik dengan desain cross sectional dilanjutkan dengan analisis univariat dan bivariat.

Hasil penelitian ini menunjukkan ada empat variabel yang berhubungan dengan kejadian BBLR yaitu umur ibu (p=0,032), pekerjaan ibu (p=0,006), riwayat penyakit ibu (p=0,032), dan umur kehamilan (p=0,001).Variabel lainnya yaitu pendidikan ibu (p=0,074), paritas (p=0,778), jarak kehamilan (p=0,343), dan komplikasi kehamilan (p=0,227) tidak memiliki perbedaan yang bermakna dengan kejadian BBLR. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada hubungan umur ibu, pekerjaan ibu, riwayat penyakit ibu, dan umur kehamilan dengan kejadian BBLR di RSIA Sri Ratu Medan tahun 2014. Tidak ada hubungan pendidikan ibu, paritas, jarak kehamilan, pendidikan ibu dan komplikasi kehamilan dengan kejadian BBLR di RSIA Sri Ratu Medan tahun 2014.

Petugas kesehatan diharapkan untuk memberikan penyuluhan bagi ibu hamil mengenai risiko BBLR dan dampak yang ditimbulkan akibat BBLR. Bagi ibu hamil agar merencanakan dengan baik kehamilannya terutama dari segi umur saat hamil, mengurangi aktivitas fisik yang dapat mengganggu kehamilan, rutin memeriksakan diri dan kehamilan untuk mencegah komplikasi dari riwayat penyakit yang pernah dialami, serta menjaga kesehatan kehamilannya agar usia kehamilan dapat mencapai waktu yang tepat. Pihak rumah sakit diharapkan melengkapi pencatatan di kartu status ibu seperti kadar Hb

Kata kunci: BBLR, Faktor sosiodemografis dan faktor kehamilan, RSIA Sri Ratu Medan

(2)

iii Abstract

Low birth weight infant is a newborn baby whose weight at birth less than 2500 gram regardless of gestational age. Low birth weight infant contributes to neonatal mortality as an indicator of a nation's community health status. World Health Organization (WHO) in 2010 reported a prevalence of low birth weight infant in the world in the period 2005-2010 is 15%. In Indonesia, the prevalence of low birth weight infant in 2013 is 10.2%.

To determine the sociodemographic factors and pregnancy associated with low birth weight infant in RSIA Sri Ratu Medan in 2014 conducted the study with a population of 874 people and the sample totaled 106 data of mothers who gave birth in RSIA Sri Ratu Medan. This research is an analytic survey with cross sectional design was followed by univariate and bivariate analyzes.

The results showed there are three variables that relate in the incidence of low birth weight is the work of women (p = 0.003), history of maternal disease (p = 0.032) and gestational age (p = 0.001). Other variables that maternal age (p = 0.084), spacing pregnancies (p = 0.628), parity (p = 0.398), maternal education (p = 0.074), and complications of pregnancy (p = 0.227) had no significant difference with low birth weight infant. The conclusion from this study that there is an employment relationship mother, maternal medical history, and gestational age with low birth weight infant in RSIA Sri Ratu Medan in 2014. No relation between maternal age, parity, spacing pregnancies, maternal education and pregnancy complications with low birth weight infant in RSIA Sri Ratu Medan in 2014.

Health workers are expected to provide counseling for pregnant women about the risks of low birth weight and impact caused by the LBW . For pregnant women are expected to plan properly pregnancy , especially in terms of age during pregnancy , reduced physical activity that can interfere with pregnancy , a routine check-up to prevent complications of the disease history has ever experienced , as well as maintain a healthy pregnancy so that pregnancy can achieve the right time. The hospital is expected to complete the recording of the card status in the capital such as hemoglobin levels.

Keywords: low birth weight, sociodemographic and pregnancy factors, RSIA Sri Ratu Medan

Referensi

Dokumen terkait

‘Is this a good time for you both, or would you like to be left alone?’ Fitz looked at the Doctor’s naked torso, the damp towel in his own hand and the way he’d been bathing

Sehubungan keterlambatan pembangunan fisik yang mengakibatkan mundurnya pelaksanaan pengoperasian proyek secara keseluruhan, maka dengan iktikad baik Perusahaan, WAI dan PT Wahana

adalah perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan, yang diberikan kepada setiap

1) Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan untuk fasilitas pelayanan kesehatan dasar untuk Kabupaten/Kota yang mengacu pada. Formularium Nasional (Fornas) dan/atau Daftar

Analisis skor Pola Pangan Harapan (PPH) dilakukan untuk menjawab tujuan kedua, yakni terkait dengan kualitas ketersediaan di Kabupaten Sidoarjo. Analisis ini diawali dengan

Menimbang, bahwa hakim tingkat pertama dalam pertimbangannya menyatakan bahwa terhadap satu petak kedai kontrakan di Pasar Lubuk Alung dan perhiasan emas lebih kurang

Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah mencapai kompetensi yang ditentukan (membaca, menghafal, dan menulis Q.S. al-Falaq dengan tart³ l , lancar,

Penelitian sebelumnya meneliti berbagai insentif untuk manajemen laba (Healy dan Wahlen, 1999). Insentif ini dapat terjadi di dalam kelas - kelas biaya agensi, asimetri