BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sirkumsisi adalah suatu tindakan pembuangan dari sebagian atau seluruh kulup (prepusium) penis dengan tujuan tertentu. Sirkumsisi merupakan prosedur pembedahan yang paling umum dilakukan pada laki-laki, karena sirkumsisi rutin pada bayi untuk alasan agama dan budaya.
Secara sejarahnya, banyak sekali kebudayaan yang telah melakukan sunat untuk alasan kesehatan, sebagai tanda peralihan menuju kedewasaan, sebagai tanda identitas budaya (mirip dengan tato), atau sebagai ritual korban kepada dewa. Ritual sirkumsisi ini telah lama dipraktekkan dan telah membudaya pada daerah Timur Tengah. Pada akhir abad 19, ritual ini telah menjadi suatu praktek dengan alasan medis.
Frekuensi dari sirkumsisi ini bervariasi pada setiap negara. Frekuensi sirkumsisi bergantung pada lokasi geografis, keagamaan, dan tingkatan ekonomi. Dalam suatu studi menunjukkan bahwa terjadi juga perbedaan tingkat sirkumsisi pada kelompok ras dan etnis: 81% pada kulit putih, 65% Afrika-Amerika, 54% pada Hispanik. Menurut survei dari
beberapa saja yang melakukan sirkumsisi yaitu 70% pada dokter kandungan, 60% dari dokter keluarga, dan 30% dari dokter anak. Banyak sekali keuntungan yang bisa diambil dari tindakan ini seperti mengurangi resiko terjadinya penyakit menular seksual, kanker penis, dan infeksi traktus urin. Pada studi observasi yang ditemukan bahwa laki-laki yang tidak tersirkumsisi mempunyai resiko terjadinya infeksi traktus urin. Terbukti penis laki-laki yang disunat lebih higienis.
Saat ini telah diciptakan banyak peralatan dan obat-obatan untuk membantu melaksanakan sirkumsisi, sehingga sirkumsisi menjadi proses yang lebih aman dan tidak menyakitkan. Selain itu, banyak pula metode yang mulai dikembangkan dalam pelaksanaan sirkumsisi sehingga proses sirkumsisi menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.Walaupun banyak hambatan untuk melakukan sirkumsisi tetapi semakin lama ilmu di bidang kesehatan semakin berkembang akan dapat menyelesaikan hambatan dari orang tua untuk melakukan sirkumsisi dengan cara memberikan informasi yang berguna bagi orang tua.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah bagaimana tingkat pengetahuan orang tua terhadap perawatan dan komplikasi paska sirkumsisi pada anak laki-laki di kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang?
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua terhadap sirkumsisi pada anak laki-laki.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang komplikasi yang mungkin terjadi dalam melakukan sirkumsisi.
2.
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang tindakan pasca sirkumsisi.1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti