BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Anggaran merupakan komponen terpenting dalam sebuah organisasi, baik
organisasi sektor swasta ataupun sektor publik. Anggaran adalah suatu rencana
kuantitatif dalam bentuk moneter maupun non moneter yang digunakan untuk
menerjemahkan tujuan dan strategi perusahaan dalam satuan operasi (Hansen dan
Mowen, 2004:354). Pentingnya fungsi anggaran sebagai perencana dan
pengendali perusahaan menjadikan partisipasi anggaran sebagai masalah penting
bagi keberhasilan suatu anggaran perusahaan. Suatu anggaran harus tersusun
secara rapi, rinci, jelas, dan komprehensif. Untuk menyusun sebuah anggaran,
suatu organisasi harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis.
Melalui perencanaan strategis yaitu perencanaan level tertinggi dalam suatu
organisasi yang menjadikan rujukan utama perencanaan-perencanaan lain yang
merupakan tanggung jawab manajemen eksekutif. Perencaan strategis merupakan
dokumen yang terpenting yang menjelaskan tentang posisi organisasi dimasa yang
akan datang menyangkut posisi, penguasaan proses, kinerja layanan, ragam
produk, dan gambaran tentang pelanggan yang akan dilayani (Yuwono 2005: 3).
Pemakaian anggaran merupakan konsep yang sering dilakukan untuk
melihat indikator kinerja suatu organisasi publik. Pada Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 mengenai Pemerintahan Daerah serta Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004 mengenai Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
membangun dan mengembangkan daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan
prioritasnya masing-masing. Berlakunya undang-undang tersebut menimbulkan
konsekuensi bagi pemerintah daerah dalam bentuk pertanggungjawaban atas
pengalokasian dana yang dimiliki pemerintah dengan cara yang efektif dan
efisien, khususnya dalam hal meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kinerja (performance) adalah gambaran tentang tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu
organisasi (Mahsun, 2006: 25). Kinerja yang dihasilkan oleh suatu organisasi
pada dasarnya merupakan prestasi para anggota organisasi itu sendiri, mulai dari
tingkat atas sampai pada tingkat bawah.
Pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses
penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya, termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan sumber daya dalam
menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa; hasil kegiatan
dibandingkan dengan maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam
mencapai tujuan (Robertson, 2002 dalam Mahsun, 2006).
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seseorang salah satunya motivasi kerja yang dimiliki seseorang. Hal ini disebabkan karena motivasi kerja mampu menggerakkan minat seseorang untuk melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sesuai dengan pendapat yang
mengatakan bahwa motivasi adalah dorongan yang menyebabkan orang lain berperilaku (Ismail, 2009:41).
merupakan salah satu faktor terpenting dalam memacu seorang karyawan untuk bekerja. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Robbins, 2001:166).
Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem di bidang sumber daya manusia ini sanggup menunjang dan memuaskan keinginan karyawan maupun perusahaan. Peningkatan pengetahuan, skill, perubahan sikap, perilaku, koreksi terhadap kekurangan-kekurangan kinerja dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas melalui pelatihan dan motivasi dari pimpinan atau perusahaan. Kegiatannya dalam menggunakan faktor produksi yaitu alam, modal, skill, teknologi, keterampilan tenaga kerja dan lain-lain. Salah satu faktor yang paling penting adalah tenaga kerja, karena teknologi yang sempurna bila tidak didukung oleh sumber daya alam yang berkualitas, maka perusahaan tidak akan mampu berjalan dengan baik.
Sebagai pendorong sumber daya manusia untuk bekerja adalah motivasi,
dalam kehidupannya manusia melakukan bermacam-macam aktivitas dan salah
satunya adalah perilaku manusia itu sendiri. Perilaku manusia sekarang hanyalah
cermin yang paling sederhana dari motivasi dasar mereka, sejalan dengan tujuan
perusahaan maka antara motivasi dan permintaan perusahaan harus saling
mendukung. Motivasi yang tepat dan baik dapat meningkatkan dan menumbuhkan
semangat kerja karyawan dengan demikian akan tercapai kinerja karyawan yang
tinggi.
Menurut Luthans (2006: 250), terdapat hubungan yang positif antara
komitmen organisasi, kepuasan kerja, motivasi, gaji, gaya kepimimpinan, terhadap
kinerja, tingkat pergantian karyawan yang rendah, dan tingkat ketidakhadiran
yang rendah, serta terdapat bukti bahwa komitmen karyawan berhubungan dengan
persepsi iklim, organisasi yang hangat dan mendukung, dan menjadi anggota tim
yang baik dan siap membantu. Memperkerjakan individu yang nilai-nilainya tidak
menghasilkan karyawan yang kurang memiliki motivasi dan komitmen, serta yang
tidak terpuaskan oleh pekerjaan mereka dan oleh organisasi (Sumarno, 2005).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penyusunan anggaran,
dan motivasi terhadap kinerja organisasi sektor publik. Penelitian ini dilakukan di
Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara sebagai objek penelitian
karena pada pemerintahan ini sudah diterapkan sistem anggaran berbasis kinerja.
Penelitian ini disusun dengan judul “Pengaruh Partisipasi Anggaran dan
Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Apakah partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas
Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara ?
2. Apakah motivasi organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas
Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara ?
3. Apakah partisipasi anggaran dan motivasi seacara bersamaan berpengaruh
terhadap kinerja pegawai Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera
Utara?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh partispasi anggaran terhadap kinerja pegawai
Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai Dinas
Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui pengaruh partispasi anggaran dan motivasi secara
bersamaan terhadap kinerja pegawai Dinas Kesejahteraan dan Sosial
Provinsi Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Bagi peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapakan dapat menambah wawasan pemikiran dan dapat mengetahui serta mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan partisipasi anggaran dan motivasi terhadap kinerja pegawai Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara.
2. Bagi organisasi sektor publik atau pihak yang terkait
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara dalam menerapkan kebijakannya sehingga kinerja organisasi publik tersebut menjadi lebih baik.
3. Bagi akademisi