BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang di maksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dituangkan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa dalam satu konteks
khusus yang alamiah dengan memanfaatkan metode alamiah (Lexi Moleong,
2006: 6) .
Pendekatan yang di pakai dalam penelitian ini adalah pendekatan
deskriftif. Peneliti memilih penelitian studi deskritif karena peneliti berusaha
menggambarkan kehidupan dan tindakan-tindakan manusia secara khusus pada
lokasi tertentu dengan keaadaan lingkungan tempat tinggal. Dalam hal ini peneliti
ingin berusaha mengunggkapkan secara mendalam bentuk-bentuk penanaman
nilai toleransi dan fungsi kurikulum di taman kanak-kanak pamardi siwi yang
dilihat pada: (a). struktur sosial yang dibangun sekolah dengan memanfaatkan
potensi budaya peserta didik yang beraneka ragam; (b) pelaksanaan proses
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di TK Pamardi Siwi PTPN Nusantara IV
Kebun Ajamu Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu. Alasan peneliti
memilih lokasi ini karena Kebun ajamu merupakan salah satu yang mayoritas
penduduknya berbagai suku, etnis dan agama. Dengan adanya berbagai suku, etnis
dan agama yang berbeda maka secara tidak langsung hal tersebut akan
berpengaruh terhadap kondisi nilai-nilai toleransi pada masyarakat khusunya pada
lembaga pendidikan. Taman kanak-kanak pamardi siwi terbuka kepada semua
calon peserta didik dari berbagai latar belakang agama, budaya, etnik, ras,
keadaan sosial, maupun ekonomi . Taman kanak-kanak (TK) ini hidup dan
berkembang beberapa kelompok agama, yaitu agama Islam, Kristen. Hal inilah
yang mendasari peneliti sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian dan
memilih Perkebunan ajamu ini menjadi lokasi penelitian peneliti.
3.3 Unit Analisis dan Informan
Dalam melakukan penelitian harus mempunyai unit analisis ( satuan
tertentu yang dapat dihitung sebagai subjek penelitian) dan informasi yang
menjadi sumber informan dalam penelitian.
3.3.1 Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan
sebagai subjek penelitian ( Suharsimi Arikunto, 2006:143). Ada dua jumlah unit
yang lazim digunakan dalam penelitian sosial yaitu individu, kelompok dan sosial.
berkaitan dengan pendidikan seperti Guru, Kepala Desa dan juga masyarakat
setempat yang memiliki anak yang masih sekolah yang bertempat tinggal di
Perkebunan AjamuKecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu.
3.3.2 Informan
Informan adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi yang aktual
dalam menjelaskan tentang masalah penelitian. Pemilihan informan peneliti
menggnakan teknik purposive sampling untuk menentukan subjek penelitian. Teknik purposive sampling digunakan jika dalam pemelihan informan peneliti
menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sehingga peneliti
menentukan beberapa kriteria informan. (Idrus, 2009) Adapun karakteristik
informan yang akan menjadi informan sebagai sumber data untuk memperoleh
data dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Informan kunci
Adapun yang menjadi informan kunci adalah lembaga pendidikan,
orang tua/wali anak di TK.
2. Adapun yang menjadi informan biasa adalah Kepala Tk, Guru Tk,
Orangtua/wali anak di Tk.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian dilapangan, maka
diperlukan adanya alat pengumpulan data. Pengumpulan data yang dimaksud
diteliti. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
data primer dan data sekunder.
3.4.1 Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan menggunakan alat pengambilan data langsung subjek sebagai informasi
yang dicari ( Azwar, 2004:91). Adapun teknik-teknik pengumpulan data secara
langsung yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
mengamati tentang sesuatu dengan menggunakan panca indra lainya seperti
telinga, penciuman, mulut dan kulit. Metode observasi dimaksudkan agar peneliti
dapat mengumpulkan data yang ingin diperolehnya dengan menggsunakan
pengamatan dan pengindraan lainnya ( Bungin,2007:115 ). Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan pengamatan lagsung dilapangan. Data yang diperoleh dari
observasi dilapangan berupa kegiatan, tindakan dan perilaku yang merupakan
bagian dari lapangan yang berhubungan dengan peran TK dalam penanaman
nilai-nilai toleransi pada anak.
b. Wawancara
Wawancara yaitu sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
kunci adalah lembaga sekolah. Untuk menggali informasi yang lebih dalam
penelti akan mewawancarai kepala sekolah, guru, dan orang tua murid.
Teknik wawancara dalam penelitian ini di lakukan dengan mengunakan
metode semi struktur. Wawancara semi stuktur adalah proses wawancara yang
menggunakan panduan wawancara yang berasal dari pengembangan topik dan
mengajukan pertanyaan pleksibel pada saat wawancara sehingga jawaban atau
keterangan yang diperoleh lebih mendalam ( Rian, 2014 ). Wawancara akan di
lakukan pada informan yang telah di tentukan seperti kepala sekolah, guru, dan
orang tua murid. Selain itu dalam penelitian ini peneliti mengguakan alat bantu
rekam (tape recorder) yang membantu peneliti dalam menganalisa data dari hasil
wawancara.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar
maupunelektronik. Dokumen yang dihimpun dipilih sesuai dengan tujuan dan
fokus masalah. Metode dokumentasi di gunakan untuk mendukung hasil
wawancara dan observasi yang di lakukan yaitu dengan cara mengumpulkan
gambar sebagai buku bahwa peneltian melakukan pendekatan terkait dengan
peran taman kanak-kanak dalam penanaman nilai-nilai toleransi pada anak.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekuder adalah data yang diperoleh oleh pihak lain, tidak langsung
berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia ( Azwar,2004:
91). Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi dari internet, buku
referensi, jurnal, majalah atau surat kabar cetak yang dianggap relevan dan
berhubungan dengan permasalahan penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
data kualitatif dengan beberapa tahapan yaitu:
3.5.1 Pengumpulan Data
Data-data yang diperoleh di lapangan dicatat atau direkam dalam bentuk
naratif, yaitu uraian data yang diperoleh dari lapangan apa adanya tanpa adanya
komentar peneliti yang berbentuk catatan kecil. Dari catatan deskriptif ini,
kemudian dibuat catatan refleksi yaitu catatan yang berisi komentar, pendapat atau
penafsiran peneliti atas fenomena yang ditemui dilapangan.
3.5.2 Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian,
padapenyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul
dari catatan lapangan. Reduksi data dilakukan terus menerus selama penelitian
dilaksanakan.
Reduksi data merupakan wujud analisis yang menajamkan,
mengklarifikasikan, mengarahkan, membuang data yang tidak berkaitan dengan
pokok persoalan.Selanjutnya dibuat ringkasan, pengkodean, penelusuran
tema-tema, membuat catatan kecil yang dirasakan penting pada kejadian seketika yang
3.5.3. Penyajian Data
Pada tahapan ini disajikan data hasil temuan di lapangan dalam bentuk
teks deskriptif naratif.
3.5.4. Penarikan Kesimpulan Dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan upaya memaknai data
yang disajikan dengan mencermati pola-pola keteraturan, penjelasan, konfigurasi,
dan hubungan sebab akibat.Dalam melakukan penarikan kesimpulan dan
verifikasi selalu dilakukan peninjauan terhadap penyajian data dan catatan di
lapangan.
3.6 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan
Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pra Observasi
2 ACC Judul Penelitian
3 Penyusunan Proposal Penelitian
4 Seminar Proposal Penelitian
5 Revisi Proposal Penelitian
6 Penelitian Lapangan Dan
Interprestasi Data
7 Penulisan Penelitian Akhir
8 Bimbingan
BAB IV
TEMUAN DATA DAN INTERPRETASI DATA
4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian
4.1.1 Sejarah Perkebunan Ajamu
Desa Perkebunan Ajamu merupakan tanah HGU ( hak guna usaha ) yang
memiliki dua perusahaan PT Nusantara IV yaitu ajamu satu dan ajamu dua dan PT
Nusantara ( Kebun unit merati paham ). Desa perkebunan ajamu berada di
kecamatan panai hulu kabupaten labuhanbatu. Desa Perkebunan Ajamu adalah
desa yang berada diwilayah perkebunan Swasta Nasional dengan jumlah dusun
sebanyak 22 dusun yaitu :
1. Dusun I Desa Perkebuan Ajamu
2. Dusun II Desa Perkebuan Ajamu
3. Dusun III Desa Perkebuan Ajamu
4. Dusun IV Desa Perkebuan Ajamu
5. Dusun V Desa Perkebuan Ajamu
6. Dusun VI Desa Perkebuan Ajamu
7. Dusun VII Desa Perkebuan Ajamu
8. Dusun VIII Desa Perkebuan Ajamu
9. Dusun IX Desa Perkebuan Ajamu
10.Dusun X Desa Perkebuan Ajamu
11.Dusun XI Desa Perkebuan Ajamu
12.Dusun XII Desa Perkebuan Ajamu
13.Dusun XIII Desa Perkebuan Ajamu
15. Dusun XV Desa Perkebuan Ajamu
16.Dusun XVI Desa Perkebuan Ajamu
17.Dusun XVII Desa Perkebuan Ajamu
18.Dusun XVIII Desa Perkebuan Ajamu
19.Dusun XIX Desa Perkebuan Ajamu
20.Dusun XX Desa Perkebuan Ajamu
21.Dusun XXI Desa Perkebuan Ajamu
22.Dusun XXII Desa Perkebuan Ajamu
TK Pamardi Siwi berada di desa Dusun I Desa Perkebuan Ajamu. Desa
perkebunan ajamu merupakan salah satu desa di kecamatan panai hulu kabupaten
labuhanbatu dengan jumlah penduduk 4.998 jiwa, yang terdiri dari 2.685 orang
lai-laki dan 2.340 orangg perempuan dengan jumlah 1.294 Kepala Keluarga (KK).
Desa Perkebunan Ajamu suatu desa dengan luas lahan perkebunan kelapa sawit
sehingga mata pencaharian penduduk perkebunan ajamu sebagai karyawan,
wiraswata, BHL ( buruh haria lepas ) dan lain-lain.
Penduduk desa perkebunan ajamu memiliki beberapa suku yang terdapat
di desa tersebut diataranya suku melayu, jawa, banjar, nias. Orang yang bertempat
tinggal di desa perkebunan ajamu merupakan karyawan dari PTPN Nusantara IV
yaitu ajamu satu dan ajamu dua dan PT Nusantara ( Kebun unit merati paham )
yang masih aktif bekerja.
4.1.2 Letak Geografis dan Komposisi Perkebunan Ajamu
Secara Geografis desa Perkebunan Ajamu terletak antara
020 030 4211 20 0911 Lintang Utara dan 990 4411 3611 990 561 0811 Bujur
merupakan bagian dari Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu. Secara
administratif desa ini berbatasan dengan :
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Teluk Sentosa.
b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Selat Beting.
c. Sebelah timur : Berbatasan dengan Desa Meranti Paham.
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Sei Sentosa.
Desa perkebunan ajamu terletak di ketinggian 4 -7 M dari permukaan air
laut. Desa perkebunan ajamu adalah salah satu dari tujuh desa yang ada pada
kecamatan panai hulu yaitu Desa Cinta Makmur, Desa Meranti Paham, Desa
Perkebunan Ajamu, Sei Jawi-Jawi, Desa Tanjung Sarang Elang, Desa Teluk
Sentoa.
Gambar 1
Peta Lokasi Perkebunan Ajamu Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu
4.1.3 Sarana dan PrasarananPerkebunan Ajamu
a. Sarana Pendidikan
Dalam kehidupan dunia pendidikan sangatlah penting karena pendidikan
sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga dalam setiap desa
sangat dibutuhkan adanya sarana pendidikan berupa yayasan atau lembaga
-lembaga pendidikan. Adapun sarana-sarana pendidikan yang ada di Desa
Perkebunan Ajamu terdiri dari sarana pendidikan formal dan sarana pendidikan
informal. Sarana pendidikan formal yang ada di Desa Perkebunan Ajamu yaitu
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar
(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) seperti
yang terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1
Sarana Pendidikan yang ada di Perkebunan Ajamu
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 PAUD 1
2 TK 3
3 SD 4
4 SMP 1
5 SMA 1
Total 12
Sumber: Profil Desa Perkebunan Ajamu 2016
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa sarana pendidikan yang ada di Desa
Perkebunan Ajamu. Secara keseluruhan sarana pendidikan dari tingkat TK sampai
tingkat SMA. Adapun jumlah sarana pendidikan yang terdapat di Desa
Perkebunan berjumlah 12 unit. Dimana sarana pendidikan yang terdapat di
unit.Dan SMA 1 unit. Selain pendidikan formal terdapat juga pendidikan informal
seperti Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA). Berdasarkan jumlah sarana
pendidikan yang terdapat di desa ini membantu dalam menunjang
pendidikanmasyarakat.
b. Sarana Peribadatan
Dalam kehidupan beragama, sarana peribadatan sangat dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan rohaniah serta memudahkan masyarakat dalam
melaksanakan ibadah, Desa Perkebunanan Ajamu memiliki sarana peribadatan
berupa rumah ibadah. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2
Sarana Ibadah yang ada di Desa Perkebunan Ajamu
No Sarana Ibadah Jumlah
1 Mesjid 7
2 Musholla 3
3 Gereja 2
Total 11
Sumber: Profil Desa Perkebunan Ajamu 2016
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa jumlah sarana peribadatan yang
terdapat di Desa Perkebunan Ajamu terdiri dari 7 unit Mesjid, 3 unit Musholla, 2
unit Gereja. Sarana ibadah yang ada di desa perkebunan ajamu sangat mendukung
masyarakat untuk melakukan ibadah sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya.
Masyarakat bisa menjalan ibadah mereka sesuai dengan hari-hari yang dianggap
sesuai dengan ajaran mereka tanpa meggagu peribadahan kelompok lain dan
saling mengahargai saat ibadah sedang berlangsung tanpa ada gangguan yang
c. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di desa perkebunan ajamu membantu
masyarakat untuk berobat apabila mengalami kecelakan, sakit, sarana kesehatan
yang dimiliki desa perkebunan ajamu dapat di liat dari tabel berikut :
Tabel 3
Sarana Kesehatan yang ada di Desa Perkebunan Ajamu
No Sarana Kesehatan Jumlah
1 Rumah sakit 2
2 Posyandu 12
3 Petugas bidan desa 3
Sumber: Profil Desa Perkebunan Ajamu 2016
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah sarana keehatan yang
terdapat di Desa Perkebunan Ajamu terdiri dari 3 unit rumah sakit, 12 posyandu
dan 3 orang peugas bidan desa.
d. Sarana Transportasi
Sarana Transportasi sangat dibutuhkan dalam memudahkan masyarakat
untuk melakukan perjalanan keluar masuk Desa Perkebunan Ajamu. Desa
Perkebunan Ajamu tidak memiliki sarana perhubungan atau transportasi.
Sehingga dengan tidak adanya transportasi, akses untuk menuju desa tersebut
dengan menggunakan kendaran masing-masing yang dimiliki setiap anggota
4.1.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah penduduk di Desa Perkebunan Ajamu semakin bertambah setiap
tahunnya disebabkan karena natalitas (kelahiran) dan migrasi pendatang yang
bertujuan untuk hidup menetap. Mayoritas masyarakat telah mengenyam
pendidikan sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) sekolah
menengah atas (SMA). Jumlah penduduk desa ini adalah 4.998 jiwa yang terdiri
dari 1.294 kepala keluarga, dengan kategori sumber daya manusia berdasarkan
usia.
Secara umum, setiap desa pasti memiliki jumlah dari masing-masing
jumlah penduduknya, yang mana jumlah keseluruhan tersebut di jumlahkan dari
jumlah laki-laki dan perempuan, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Yang
tujuannya adalah untuk setiap masing-masing individu memiliki data dari
kependudukannya. Di bawah ini akan di jelaskan tabel kependudukan Desa
Perkebunan Ajamu, yaitu:
Tabel 4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Frekuensi Persentase (%0
Laki-laki 2.658 53,18
Perempuan 2.340 46,81
Jumah 4.998 100%
Sumber : Profil Perkebunan Ajamu2016
Berdasarkan tabel 4 dapat diperoleh gamabaran penduduk Desa
jiwa, jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 2.658 jiwa ( 53,18 %
), sedangkan penduduk yang berjenis kelamin perempuan yaitu 2.340 jiwa ( 46,81
%).
4.1.5 Komposisi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu sarana untuk mengembangkan kepribadian
dan kemampuan dalam berfikir, baik itu secara formal maupun informal. Dengan
bekal yang dimiliki, seseorang diharapkan dapat berdiri sendiri dalam menunjang
kehidupannya di kemudian hari.Pendidikan masyarakat di Desa Perkebunan
berdasarkan tingkat pendidikan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 5
Komposisi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Jiwa Persentase (%)
Tidak tamat SD 119 15,06
Tamat SD 130 16,45
Tamat SLTP 250 31,64
Tamat SLTA 190 24,05
Tamat Akademik/PT 30 3,79
Jumlah 790 100
Sumber : Profil Perkebunan Ajamu2016
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat pendidikan
penduduk yang tinggal di Desa Perkebunan Ajamu adalah tidak tamat
SD/sederajat berjumlah 119 jiwa (15,06 %), selanjutnya yang sekolah tamat SD
(31,64 %), yang sudah tamat SLTA berjumlah 190 jiwa (190 %), Tamat
Akademik/PT berjumlah 30 jiwa (3,79%).
4.1.6Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
Ditinjau dari sudut agama yang dianut oleh pendduk Desa Perkebunan
Ajamu terdapat perbedaan jumlah penganut berdasarkan agama yang
dikelompokkan atas 2 penganut yaitu Agama Islam dan Agama Kristen. Untuk
lebih jelasnya dapat ilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 6
Komposisi Penduduk Masyarakat Berdasarkan Agama
No Agama Jumlah
Laki-Laki
Jumlah
Perempuan
Total Persentase(%)
1 Islam 1.534 1.518 3.052 70.77
2 Kristen 700 560 1.260 29,22
Total 2.234 2.078 4.312 100%
Sumber : Profil Perkebunan ajamu 2016
Bersadarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa agama yang paling banyak dianut
masyarakat Desa Perkebunan Ajamu adalah agama islam dengan jumlah 3.052 jiwa
(70.77%). Agama ini sebagai agama manyoritas yang paling banyak dianut
masyarakat dikarenakan penduduk yang tinggal di desa ini Etnis Melayu dan
jawa,banjar. Selain agama islam, sebagian masyarakat lainnya adalah penganut
4.1.7 Komposisi Penduduk Tingkat Angkatan Tenaga Kerja
Penduduk yang berada di Desa Perkebunan Ajamu dilihat dari berbagai
usia tenaga kerjanya, baik yangsudah bekerja maupun belum bekerja. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7
Kategori Berdasarkan Usia Angkatan Kerja
Tenaga Kerja Jumlah Persentase (%)
Karyawan 2.531 141,92
BHL (buruh harian lepas) 969 26,97
Honor Komite 90 2,50
PNS( pegawai negri sipil) 2 0,055
Total 3.592 100
Sumber : Profil Desa Perkebunan Ajamu 2016
Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa tingkat usia berdasarkan angkatan kerja
masyarakat Desa Perkebunan Ajamu yaitu karyawan berjumlah 2.531 ( 141,92%)
jiwa terdiri dari laki-laki yang berjumlah 1881jiwa dan perempuan berjumlah 650
jiwa. BHL ( Buruh Harian Lepas ) yang bekerja sebanyak 969 jiwa (26,97%).
Selanjutnya Honor Komite sebanyak 90 jiwa (2,50 %), PNS( Pegawai Negri
Sipil)sebanyak 2 jiwa (0.055%).
4.1.8 Ekonomi Masyarakat
Penduduk yang berada di kawasan Desa Perkebunan Ajamu mata
pencaharian utamanya adalah buruh pabrik/ karyawan. Untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarga masyarakat desa menjadi buruh karyawan, BHL (
sebagai sumber penghasilan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8
sebagai berikut:
Tabel 8
Kategori Jenis Pekerjaan Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Berdasarkan Jenis
Kelamin
No Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan
1 Karyawan 2.676 360
2 BHL ( buruh harian lepas) 600
3 Honor komite - 50
4 PNS( pegawai negeri sipil ) - 2
5 Wiraswasta 120 10
Jumlah 3.398 422
Sumber : Profil Desa Perkebunan Ajamu2016
Dari Tabel 8 terlihat bahwasanya di Desa Perkebunan Ajamu sendiri
paling besar sebagai karyawan. Hal ini terkait masyarakat perkebunan mayoritas
jenis pekerjaannya adalah sebagai karyawan dengan jumlah 3.820 jiwa dan untuk
yang laki-laki sendiri berjumlah 2.676 jiwa dan untuk karyawan perempuan
berjumlah 360 jiwa, sementara itu bekerja sebagai BHL ( Buruh Harian Lepas )
berjumlah 600 jiwa, PNS ( Pegawai Negeri Sipil) berjumlah 2 jiwa, honor komite
berjumlah perempuan berjumlah 50 jiwa, wiraswasta laki-laki berjumlah120 jiwa.
terlihat bahwasanya di desa tersebut masyarakatnya bekerja menjadi buruh pabrik
dan menjadikan pekerjaan menjadi buruh salah satu sumber terbesar sebagai mata
4.2 Profil Informan
1. R. Saragih
Ibu R. Saragih merupakan salah satu guru di TK ( taman kanak-kanak)
Pamardi Siwi yang menjabat sebagai kepala TK yang sudah mengajar selama 30
tahun di TK tersebut. Pendidikan terakhir SPG N 2 medan. Ibu ini adalah warga
yang bertempat tinggal di Cinta Makmur kecamatan panai hulu kabupaten
labuhanbatu, umur 54 tahun. beragama islam, sudah berumah tangga dan memiliki
dua orang anak perempuan. Anak pertama sudah memiliki pekerjaan dirumah
sakit medan sebagai perawat . anak kedua masih kuliah. Suaminya bekerja sebagai
karyawan di PTPN IV Nusantara Kebun Ajamu.
2. E. Pandiangan
Ibu E. Pandiangan adalah guru yang mengajar di TK Pamardi Siwi yang
berumur 48 tahun, ia sudah mengabdi selama 20 tahun di TK Pamardi Siwi.
Agama yang dianut ibu ini adalah agama Kristen. Pendidikan terakhir SMA (
sekolah menengah atas). Ibu ini bertempat tinggal di perkebunan ajamu
kecamatan panai hulu kabupaten labuhanbatu, ia sudah berumah tangga dan
memiliki dua orang anak yaitu anak pertama sedang menempuh jenjang
perkuliahan. Anak keduanya masih kelas lima SD. Suami ibu E. Pandiangan
sendiri bekerja karani kantor di PTPN IV Nusantara Kebun Ajamu.
3. Ibu J
Ibu J adalah guru di TK pamardi siwi yang sudah mengabdi 35 tahun. Ia
panai hulu kabupaten labuhanbatu. Pendidikan terakhir ibu J adalah SPG ( sekolah
pendidikan guru) Ia memiiliki 4 orang anak yaitu 2 laki dan 2 perempuan. anak
pertama sudah memiliki keluarga dan mempunyai anak. Anak kedua sudah
memiliki pekerjaan sebagai satpam di salah satu perusahaan di medan. Anak
ketiga sedang menempuh jenjang perkuliahan dan anak keempat masih sekolah
menengah pertama (SMP). Suaminya bekerja sebagai kepala sekolah di salah satu
sekolah di desa sei.sentosa.
4. Ibu A
Ibu A merupakan seorang guru TK Pamardi siwi yang sudah mengabdi
selama 32 tahun. Ia bertempat tinggal di sei.sentosa kecamtan panai hulu
kabupaten labuhanbatu, berumur 43 tahun beragama islam. Beliau sudah berumah
tangga memiliki dua orang anak yaitu anak pertama sudah bekerja dan anak yang
kedua masih sekolah SMP. Suami ibu A bekerja sebagai wiraswasta.
5. Ibu D
Ibu D adalah salah satu dari orang tua murid yang anaknya bersekolah di
TK Pamardi Siwi. Pendidikan terakhir beliau SMA ( Sekolah Menengah Atas) .
pekerjaan ia sebagai ibu rumah tangga. Beliau berumur 35 tahun tinggal di desa
perkebunan ajamu, memiliki 3 orang anak. anak pertama sekolah SMP ( Sekolah
Menengah Pertama), anak kedua sekolah TK ( Taman Kanak-Kanak ) dan yang
ketiga masih berumur dua tahun. Suaminya bekerja sebagai karyawan di PTPN
6. Ibu Y
Ibu Y adalah seorang ibu rumah tangga yang berumur 32 tahun bergama
Kristen bertempat tinggal di desa perkebunan ajamu, sudah memiliki empat orang
anak. pendidikan terakhir beliau SMA ( sekolah menengah atas). Keempat anak
beliau masih dalam pendidikan SMA,SMPdan TK. Suaminya bekerja sebagai
karyawan di PTPN Nusantara IV perkebunan ajamu.
7. Ibu S
Ibu S berumur 37 tahun beragama islam. Pendidikan terakhir SD ( sekolah
dasr). Pekerjaan ibu supinah sebagai ibu rumah tangga, memiliki dua orang anak.
anak pertama sekolah SMA dan anak kedua masi sekolah. Suamiibu S adalah
sekertaris desa perkebunan Ajamu.
8. N. R. Nasution
Ibu N. R. Nasution informan yang berumur 45 tahun beragama islam
bertempat tinggal di desa sei sentosa. Pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga dan
berjualan kedai kopi. Ibu N. R. Nasution memiliki tiga orang anak. anak
pertamanya sudah berkeluarga, anak keduanya sudah tamat SMA dan anak
ketiganya masih sekolah TK. Pekerjaan suaminya BHL ( buruh harian lepas).
9. L Paragin-angin
Ibu L. Paragin-angin adalah seorang ibu rumah tangga yang berumur 44
tahun beragama Kristen protestan. Tempat tinggal ibu tersebut di desa perkebunan
ajamu. Pendidikan terakhir tamat SMP. Ibu L. Paragin-angin memiliki dua orang
10.L. Sembiring
Informan ini bertempat tinggal di desa perkebunan ajamu. Ibu L.
Sembiring berumur 41 tahun beragama kristen protestan. Pekerjaan ibu tersebut
sebagai ibu rumah tangga. Ibu L. Sembiring memiliki empat orang anak. tiga
orang anaknya sudah memiliki berumah tangga dan satu orang lagi masih sekolah.
Pekerjaan suami ibu L. Sembiring sebagai wiraswasta.
11.R Nasution
Bapak R. merupakan informan pertama sekali peneliti temui di lokasi
penelitian. Peneliti melihat bahwasanya R Nasution sangat berperan aktif dalam
melakukan kegiatannya sehari-hari, seperti kepengurusan urusan desa yang di
perlukan oleh masyarakat setempat. Dikarenakan rumah Bapak Syaipul dekat
dengan rumah warga. Bapak rahman sudah berumah tangga dan memiliki satu
anak yang masi sekolah SD. Pekerjaan bapak rahman sebagai sekertaris desa
perkebenunan ajamu. Usia bapak R. Nasution 40 tahun beragama islam.
4.3 Sejarah Berdirinya TK Pamardi Siwi
Sejarah Taman kanak-kanak pamardi siwi merupakan lembaga pendidikan
anak usia dini yang beralamat di PTPN Nusantara IV Kebun Ajamu . Sekolah ini
didirikan pada tahun 1969. Sejarah berdirinya Taman Kanak-kanak Pamardi
Siwi diawali dengan lahirnya PT Perkebunan Nusantara IV Ajamu. Sekolah ini
merupakan sekolah swasta, dibawah naungan yayasan pendidikan PT Perkebunan
Nusantara IV Ajamu dan sekarang menjadi PTPN IV Kebun Ajamu yang
dikelola oleh pimpinan ketua manager unit ajamu.
a. Visi dan Misi
Pendidikan di Taman kanak-kanak pamardi siwi secara garis besar
tertuang dalam visi dan misi sekolah.
Visi
Membentuk anak yang cerdas, baik, dan terampil, berakhlak mulia, soleh
atau solehah sehingga terwujud anak yang kreatif dan mandiri.
Misi:
1. Melaksanakan pembiasaan-pembiasaaan yang baik dalam kegiatan
sehari-hari dalam kelompok bermain.
2. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif,dan inovatif.
3. Mendidik anak secara optimal sesuai dengan kemampuan anak.
4. Menyiapkan anak didik kejenjang pendidikan dasar dengan ketercapaian
b. Tujuan Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK)
1. Membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa,
berakhlak mulia, berkepribadian luhur, berilmu, cakap, kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, percaya diri dan menjadi warga Negara yang demokratis
dan bertanggung jawab.
2. Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan
sosial peserta didik pada masa usia pertumbuhan dalam lingkungan
bermain yang edukatif dan menyenangkan.
3. Membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi baik pisikis
dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosio emosional,
kemandirian, kongnitif, dan bahasa. Fisik dan motorik untuk siap
memasuki pendidikan dasar.
c. Sudut Kegiatan
Sudut kegiatanmerupakan pusat kegiatan berdasarkan minat anak.
Kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran sudut disesuaikan dengan
program pembelajaran. Alat- alat yang disediakan pada sudut kegiatan
disesuaikan dengan tema atau tema sub tema yang akan dibahas. Dalam sudut
ruangan ditata berdasarkan kelompok yakni :
a. Sudut Keluarga yaitu berupa peralatan meja tamu, meja makan, dapur, alat
setrika, dan baju-baju karakter, dengan ukuran ank. Dilengkapi dengan
boneka bayi laki-laki dan perempuan, baju boneka, peralatan mandi
b. Sudut pembangunan yaitu berupa balok kayu dengan berbagai ukuran dan
bentuk, lego, puzzle, model miniatur, sudut pembangunan ini memberikan
kesempatan memberikan imajinasi anak untuk membangun sesuatu bentuk
atau mengembangkan kreativitas matematika, memecahkan masalah, dan
konsentrasi.
c. Sudut kebudayaan yaitu buku perpustakaan, alat musik perkusi, model
miniatur boneka berpaakaian daerah.
d. Sudut alam sekitar yaitu berisi kegiatan ipa diantaranya :
• Bak pasir dan bak air, tanah liat, kotak bekas.
Mengenal benda padat dan cair. Bermain/bereksplorasi dengan/tanpa
menggunakan alat perlengkapan dan menciptakan sesuatu dari
benda-benda tersebut.
• Aquarium Ikan.
Mengenal binatang-binatang yang hidup diair dan menumbuhkan cinta
sesama mahkluk ciptaan tuhan, memberi makan, membersihkan tempat
hidup binatang.
• Tumbuhan.
• Permainan kantong pasir.
• Pewarna, cat warna, arang, kapur.
• Bumbu dapur.
e. Sudut ketuhanan yaitu miniatur rumah ibadah seperti mesjid, gereja, kitab
suci, peralatan sembahyang, poster gambar rumah ibadah dan model
d. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki taman kanak-kanak pamardi siwi
cukup lengkap, di antaranya gedung sekolah yang terdiri atas 1 ruang kepala
sekolah, 1 ruang guru, 3 ruang kelas, 1 dapur, tempat bermain di luar, air ledeng/
sumur, tempat cuci tangan, kamar mandi/wc. Sedangkan perkakas sekolah antara
lain : meja/ kursi murid, meja /kursi guru, lemari besar, lemari kecil, rak buku,
papan tulis gantung, papan tulis standar, ayunan/peluncuran, panjatan/peluncuran,
bak pasir/bak air. Keseluruhan sarana yang dimiliki taman kanak-kanak pamardi
siwi sudah cukup mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah tersebut.
e. Profil guru
Taman kanak-kanak pamardi siwi memiliki 5 orang guru kelas. Kelima
guru kelas tersebut memiliki tugas yang berbeda satu sama lain. Di sekolah ini,
kepala sekolah merangakap sebagai guru kelas jika guru kelas berhalangan untuk
tidak mengajar murid. Guru di taman kanak-kanak pamardi siwi di kelompokkan
berdasarkan sekolah yang diampu oleh masing-masing, yaitu guru kelas untuk
kelompok A 1, guru kelompok B 1, guru kelompok B 2, dan satu orang dibagian
Tabel guru TK Pamardi Siwi PTPN Nusantara IV Perkebunan Ajamu
Guru yang ada di taman kanak-kanak pamardi siwi tersebut merupakan
karyawan dari PTPN. Perkebunan Nusantara IV ajamu. Mereka di pindah
tugaskan oleh manager unit untuk mengajar sebagai guru menurut golongan
/ruang selama bekerja dan menjadi karyawan di PTPN. perkebunan Nusantara IV
Ajamu. Guru yang mengajar di taman kanak-kanak sesuai dengan masa
jabatannya bekerja selama di PTPN. Perkebunan IV ajamu. Apabila habis masa
jabatan menjadi guru pihak manager mencari karyawan baru untuk di tempatkan
kembali menjadi anggota sebagai guru pengajar. Karyawan yang di pindah
tugaskan sebagai guru di taman kanak- kanak tersebut juga memiliki skill untuk
mengajar anak.
f. Mekanisme Penerimaan Anak di Taman Kanak-Kanak Pamardi Siwi
Perekrutan anak di taman kanak-kanak pamardi siwi melalui sosioalisasi
kepada orang tua murid yang sudah tamat dari taman kanak-kanak untuk
memberitahukan kepada anak yang ingin masuk ke taman kanak-kanak bahwa
pendaftaran peerimaan murid di buka untuk murid baru dan akan mendaftarkan No Nama L/P Agama Pangkat
& Jabatan
anak dengan membuka layanan pendaftaran murid yang akan mendaftarkan diri
untuk datang ke sekolah taman kanak-kanak mengisi pformulir pendaftaran murid
baru. Usaha yang diakukan melalui sosialisasi dengan menceritakan tentang
penerimaan tentang penerimaan anak di taman kanak-kanak. Dalam penerimaan
anak di taman kanak-kanak pamardi siwi terbuka untuk anak yang ingin
mendaftarkan diri tanpa melihat status keluarga, agama, suku. Dalam penerimaan
anak di Taman kanak-kanak pamardi siwi menentukan kriteria calon anak yang
harus dipersiapkan oleh orang tua/wali calon anak yang ingin masuk kesekolah.
Adapun syarat-syarat yang telah ditentukan oleh taman kanak-kanak pamardi siwi
yaitu sebagai berikut:
a. Foto 3x4
b. Foto copy akte kelahiran
c. Foto copy kartu keluarga
d. Data orang tua/wali/saudara
Syarat tersebut merupakan syarat yang harus di penuhi oleh calon anak
karena di taman kanak-kanak merupakan lembaga yang berlandaskan hukum yang
berlaku di Indonesia mengenai Undang-undang No. 11 Tahun 2009 tentang
kesejahteraan sosial dan Undang-undang No 23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak.
g. Keadaan Peserta Didik
TK Pamardi Siwi semakin tahun mengalami kenaikan cukup bagus. Hal
ini dipaparkan oleh ibu R. Saragih selaku kepala sekolh bahwa peningkatan siswa
pesat. Untuk tahun sekarang cukup stabil yaitu tidak mengalami penurunan
ataupun kenaikan yang sangat pesat. Jumlah siswa yang terdaftar pada tahun
ajaran 2016/2017 sebayak 81 terdiri dari siswa TK 27 anak, TK B1 28 anak, TK
B2 26 anak.
h. Tema Pendukung Program Pengetahuan Kemampuan Dasar Kelas
A/B
KEMAMPUAN DASAR KELAS A/B
TEMA PENDUKUNG PROGRAM PENGETAHUAN KEMAMPUAN DASAR KELAS A/B
SEMSTER 1 SEMESTER II
1 AKU 1 AIR DAN UDARA berwarna, tidak berbau)
E Kegunaan udara( untuk bernafas )
2 PANCA INDRA F Angin
F Macam-macam penglihatan D Kegunaan api ( masak, penerang, penghangat, penggerak sumber energi)
E Bahaya yang di timbulkan
3 KELUARGAKU F Arang
A Anggota keluarga G Bara
B Fungus/tugas tiap anggota keluarga H Asap C Kebiasaan dalam keluarga sehari-hari I Abu D Tata tertib dalam keluarga
E Binatang peliharaan keluarga 3 NEGARAKU A Nama Negara
A Guna rumah C Bendera mrah putih B Macam-macam rumah D Ibu kota Negara
C Jenis rumah E Presiden/wakil
D Bagian-bagian dari rumah F Lagu kebaggsaan
E Alat perkakas dalam rumah G Lagu wajib yang dihapal anak F Lingkungan rumah H Suku bangsa yang ada di RI yang
paling dekat dengan anak I Pahlawan yang palinng dikenal
5 SEKOLAH J Hari besar nasional
A Kegunaan sekolah K Kota tempat tinggalku B Gedung dan halaman sekolah l Bangsa lain yang tingal diri C Orang-orang yang ada disekolah
D Alat-alat yang ada disekolah 4 ALAT KOMUNIKASI
E Tata tertib sekolah A Macam-macam alat komunikasi( radio, telepon, dan lain-lain) F Lingkungan sekolah B Guna alat komunikasi
C Bentuk fisik alat komunikasi 6 Makanan/minuman D Cara mempergunakan alat
komunikasi
A Manfaat makanan/minuman e Macan-macam benda B Jenis makanan/minum
C Asal makanan/minum 5 GEJALA ALAM
D Tata tertib makan/minum A Mcam-macam gejala alam E Persyaratan makan/minum Siang, malam, banjir
F Alat-alat makan/minum Gunung meletus, gempa bumi G Tata cara menyajikan makan/minum Tanah longsor, angin puyuh dan
lain-lain
B terjadinya gejala alam
Pemeliharaan lingkungan supaya tidak terjadi gejala alam
6 Bintang, matahari,bulan, bumi, langit
A Kegunaan matahari,bulan, bintang dan bumi
B Yang menciptakan matahari, bulan, bintang dan bumi
C Kapan dapat dilihat ( malam siang, tidak hujan)
7 KEHIDUPAN DIKOTA DESA PESISIR DAN PENGUNUNGAN A Keadaan lingkungan kota desa
B Tata cara kehidupan kebiasaan di kota desa pesisir dan pengunungan C Macam-macam pencahariandi kota
besar pesisir dan pengunungan
4.3.1 Kepala sekolah TK Pamardi Siwi
Dari hasil penelitian yang saya dapat dari kepala sekolah TK Pamardi
Siwi. Kepala sekolah memiliki beberapa tugas yang dijalankan sesuai dengan
kurikulum yang sudah di tetapkan dinas pendidikan untuk dijalankan sesuai
dengan kurikulum TK. Kepala sekolah memiliki beberapa tugas yang dijalankan
sesuai dengan kurikulum yang sudah di tetapkan dinas pendidikan untuk
dijalankan sesuai dengan kurikulum TK.
Tugas kepala sekolah yang seperti dituturkan oleh ibu R. Siagian sebagai
kepala sekolah dan sebagai guru yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin
suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar dan mengajar atau tempat
dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang
menerima pelajaran. Terkait dengan pendidikan untuk memberikan konstribusi
mencerdaskan anak bangsa, komponen dalam sistem pendidikan merupakan salah
satu dan tanggung jawab sekolah sebagai suatu lembaga yang pendidikan yang
mewariskan nilai-nilai dan budaya masyarakat kepada generasi muda yakni siswa.
Siswa perlu memahami dan menyadari norma-norma yang dan pandanagn hidup
masyarakatnya, sehingga ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka
menjunjung tnggi dan perilaku sesuai dengan norma tersebut. Peran kurikulum
melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu dikaitkan dengan
era globalisasi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan dan teknologi.sehingga
merusak nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga identitas masyarakat akan
terpelihara dengan baik. Kurikulum menurut informan ibu R. Siagian bahwa :
“…..Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh murid selama masih bersekolah di TK untuk memperoleh ijazah. Kurikulum bukan hanya terdiri atas mata pembelajaran tetapi meliputi semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah. Kurikulum juga merupakan salah satu konsep sistematis yang disusun untuk mencapai satu tujuan pendidikan. Kurikulum itu dalam bentuk interaksi hidup antar guru dan siswa yang masih belajar di TK Pamardi Siwi…”.
Peranan kepala sekolah dalam pengembangan kurikulum menjadi kunci
dalam menejemen sekolah. Kebijakan dan keputusan mengenai berbagai hal bisa
atau tidak diterapkan disekolah. Peran dan fungsi kepala sekolah dalam
penembanagn kurikulum secara umum yang dituturkan oleh ibu R. Siagian
bahwa:
Menurut ibu R. Saragih sebagai kepala sekolah di TK Pamardi Siwi selain
kurikulum, fungsi kurikulum dan peran kepala sekolah dalam pengembangan
kurikulum juga diperlukan peranan kepala sekolah dalam menejemen yaitu :
”…..aspek dalam kemampuan menyusun program jangka panjang, jangkah menengah , dan jangka pendek dan evaluasi secara sistematika dan perodik. Aspek menyusun organisasi kepegawaian yaitu sekolah memiliki susunan kepegawaian sekolah. Aspek kemampuan mengerakkan staf yaitu memberikan arahan dinamis, mengokoordinasi staf yang bertugas. Aspek kemampuan mengoptimatkan sumber daya seklah, yaitu pemanfaatan Sumber Daya Manusia. Secara optimal, sarana dan prasarana yang ada di TK scara optimal, merawat sarana dan prasarana milik sekolah, mempuyai catatn kinerja Sumber Daya Manusia yang ada disekolah….”
Peran kepala sekolah sebagai administratior mememiliki beberapa aspek
sebagai berikut aspek kemampuan mengelola administrasi kegiatan belajar
mengajar dan kelengkapan data administrasiproses belajar mengajar, data
administrasi peserta didik, data adminstrasi anak di TK. Aspek pengelolaan
administrasi kesiswaan yaitu memliki kekelengkapan data administrasi siswa,
kelengkapan data kegiatan, kelengkapan data sekolah dan orang tua peserta didik.
Aspek mengelola administrasi keuangan yaitu memiliki administrasi keuangan
komite sekolah, administrasi sumber keuangan lain BOS. Apek sarana dan
prasarana yaitu memiliki lengkap administrasi gedung/ruang, data administrasi
buku. Aspek administrasi persuratan yaitu memiliki kelengkapan data administrasi
surat masuk, data administrasi surat keluar, data administrasi surat kepustakaan.
Menurut ibu R. Saragih di TK pamardi menyampaikan pendidikan TK
adalah jenjang pendidikan formal pertama yang memasuki anak usia 4-6 tahun,
sampai memasuki pendidikan dasar. Nilai toleransi sangat penting ditanamkan
kelompok-kelompok atau antar individu dalam masyarakat. Toleransi suatu perbuatan yang
melarang terjadinya diskriminsi sekalipun bayak terdapat kelompok atau golongan
yang berbeda di dalam masyarakat terutama di dalam pendidikan anak sebaiknya
diajarkan nilai toleransi sedini mungkin untuk membiasakan diri dengan
kelompok lainnya baik dalam agama, kebudyaan dan kehidupan sehari-hari karna
anak tidak hidup dengan kepercayaan yang sama yang dianut setiap anggota
keluarga. Toleransi yang terlihat yaitu agama dan budaya di dalam pendidikan.
Anak sebaiknya diajarkan sedini mungkin untuk mengajarkan adanya perbedaan
antara teman yang berbeda agama, budaya. Peran guru sebagai pendidik memiliki
tugas untuk mengembangkan kepribadian dan membina budi pekerti serta
memberikan pengarahan kepada siswa agar menjadi seorang anak yang berbudi
luhur.
Guru sebagai pengajar memberikan ilmu pegetahuan kepada anak di TK,
guru juga sebagai vasilitator untuk memotivasi siswa, menyediakan bahan
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran. Dalam pembelajaran di TK
menyediakan fasilitas pembelajaran dari sekolah seperti ruangan, meja, kursi,
papan ulis, alat peraga dan serta memberikan layanan sumber belajar agar siswa
nyaman dan aman dalam belajar.
Penanaman nilai toleransi diperoleh dari pendidikan formal dan
nonformal, sehinnga sekolah dan keluarga bekerjasama utuk membentuk diri anak
agar membiasakan kebiasaan baik dalam melakukan perbuatan sehigga tidak
terjadi kesalahpahaman antara pembelajaran disekolah dan dirumah. Toleransi
yang diajarkan pada tidak membicarakan perbedaan agama teman, tidak bicara
berbagi dengan teman, mengajarkan mau mengakui kesalahan yang di perbuat
dengan teman sekolah di TK.
4.3.2 Guru TK Pamardi Siwi
Menurut ibu Erika pendidikan TK merupakan salah satu pendidikan usia
dini yang berumur 4-6 tahun. Pendidikan TK sangat baik dan menunjang anak
untuk mandiri, disiplin, toleransi. Pendidikan karakter di TK tentang nilai tolerasi
sangat penting untuk anak dan lingkungan dimana anak tingggal. Pendidikan
karakter juga melatih anak untuk melatih mental dan beradaptasi dengan
lingkungan kelas dimana anak belajar sehingga dia tidak canggung dengan
lingkugan baru yang tidak ia kenal. Peran guru sendiri mengajar anak,
membiasaakan anak untuk belajar berdoa menurut agama masing-masing. Belajar
menghapal pancasila, bernyanyi.
Nilai toleransi yang di tamankan pada anak yaitu tidak mencela teman
sendiri didalam kelas, memberikan kebebesan anak dalam berpendapat, mau
berbagi bersama teman, mengakui kesalahan. Mengajarkan tidak mengambil
barang orang lain dalam kelas maupun saat belajar berlangsung. Jika anak di TK
pamardi siwi melakukan kesalahan.
“ ….. Pendidikan TK penting, membantu tumbuh kembang anak, mental anak, anak bisa belajar mandiri. pendidikan toleransi perlu diajarkan sejak dini agar anak terbiasa…”
Menurut ibu pendidikan TK merupakan bentuk pendidikan untuk anak
usia anak sampai empat tahun. Pendidikan anak usia dini sangat penting sejak
dini karena untuk perkembangan mental dan perilaku anak dalam kehidupan
Pendidikan toleransi perlu ditanamkan sejak dini untuk mengajarkan
kepada anak tentang bersikap adil, saling menghargai. Penanaman nilaii toleransi
yang di tanamkan kepada anak melalui pembiasaan, teladan. Peran ibu jumini
sebagai guru di TK sebagai fasilitaror anak dalam belajar, mentontohkan kepada
anak tidak saling megejek satu sama lain, berbagi sesama teman, selalu
mengajarkarkan berdoa , belajar agama.
Menurut ibu ini pendidikan TK merupakan pendidikan formal untuk anak
usia empat sampai enam tahun. Pendidikan TK sangat penting bagi anak untuk
membatu mental dan tumbuh kemban anak,. melatih anak bergaul di
sekolah.membiasakan mandiri.
Pendidikan nilai toleransi penting bagi anak usia dini untuk mengajarkan
anak sikap saling menghormati, menghargai, hidup rukun dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Peran ibu tersebut dalam penanaman nilai toleransi
sangat perlu dalam hal mengenalkan agama, tidak mengambil barang orag lain
saat bermain, menghargai hasil karya orang lain. Metode yang digunakan dengan
membiasakan dan peneladanan.
4.3.3 Orang Tua
Pendidikan merupakan pembelajaran, pengetahuan, keterampilan dan
kebiasaan kelompok orang yang diturunkan satu generasi kegenerasi berikutnya
melalui pengajaran, pelatihan. Pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan orang
lain tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Pendidian selain di dapat dari
lembaga pendidikan, lingkungan juga di dapat dari keluarga keluarga juga
Menurut ibu D pendidikan TK ( taman kanak-kanak adalah pendidikan
terdahulu sebelum memasuki sekolah dasar. Pendidikan TK ( taman
kanak-kanak) sangat berguna untuk anak dan orang tua sianak, TK ( taman kanak-kanak
menggalakkan ketertiban anak dan akan mengasahnya sebelum memasuki sekolah
dasar.
“…..Sikap toleransi pada anak sangat penting, karena sikap toleransi membuat anak menghormati orang lebih tua, mau berbagi sesama teman, tidak saling mengejek satu sama lain yang berbeda agama. Orang tua juga harus mencontohkan perilaku toleransi kepada anak dalam kehidpan sehari-hari sehigga anak akan melihat contoh dari orang tuanya. Pendidikan tidak hanya didapat dari lingkungan sekolah saja pendidikan juga ada di dalam keluarga. Toleransi yang diajarkan ibu dewi kepada anak-anaknya yaitu ibu dewi tidak mengajarkan berbagi dengan orang lain, menggajarkan idak menghhina orang lain, mengajjarkan mau mengakui kesalahan. Peran ibu dalam mendidik anak sangat penting dalam pendidikan memiliki pengaruh terutama pada awal anak masi usia dini. Keluarga menjadi lingkungan sosial terpenting bagi bagi perkembangan dan pembentukan pribadi anak serta menjadi wadah awal tempat bimbingandan latihan anak dalam kehidupan mereka...”
Menurut ibu Y pendidikan TK ( taman kanak-kanak) sangat penting karena pedidikan TK sangat membantu anak untuk belajar sebelum melanjutkan sekolah SD, SMP, SMA dan sekolah perguruan tinggi. Pendidikan TK menambah pengetahuan,pengalaman anak dalam perkembangan cara berpikir, berprilaku anak dan melatih mental anak.
TK. Pendidikan TK menurut ibu D ini pendidikan yang mendukung
mental dan tumbuh kembang anak untuk tidak canggung lagi dengan lingkungan
yang baru, mau berbaur dengan teman. Pendidikan TK dari umur 4-6 tahun.
“…..Nilai toleransi yaitu sikap yang saling menghargai kelompok-kelompok dalam masyarakat dan lingkungan tempat tinggal. Nilai toleransi sangat penting bagi anak sejak dini karena anak di ajarkan sikap untuk saling menjaga perasaan atau saling menghormati. Sikap toleransi yang tumbuh pada diri anak atau masing-masing individu mampu memberikan nilai tersendiri apabila anak bermain atau belajar bersama teman temannya dalam ruangan sekolah maupun tidak. Tanpa adanya toleransi maka bisa terjadi pertengkaran, perkelahian. Toleransi memberikan perlindungan kepada setiap kelompok...”
Toleransi yang sudah saya ajarkan kepada anak baik dirumah, sekolah
yaitu mengajarkan anak berbagi dengan orang lain, tidak membicarakan
perbedaan agama, tidak menertawakan cara berpakaan, mengajarkan tidak
mengambil barang orang lain yang bukan milik sendiri. Ibu taringan selalu
mengingatkan anaknya untuk berbuat baik kepada teman dan mengawasi kegiatan
anaknya. Peran orang tua dalam penanaman nilai toleransi juga harus diterapkan
pada awal didalam keluarga, kemudian lingkungan sekolah kemudian lingkungan
asyarakat. Untuk memahami tentang sikap toleransi yang baik mudah didapat dan
diajarkan kepada anak dari pengalaman orag tua tentang budi pekerti misalnya
para ulama, guru agama, dan lain-lain yang hidupnya mengarah pada kebaiakan
dan kebenaran.
Menurut ibu N tersebut pendidikan TK pendidikan anak sebelum
memasuki sekolah dasar. Penddikan TK membantu anak mengembangkan sikap
sangat penting menurut ibu tersebut karena nilai toleransi sangat berengaruh
terhadap perilaku seorang anak sejak dini dan akan mempengaruhi perilakunya.
“…..Nilai toleransi yang sudah saya tanamkan kepada anak saya sejak dini yaitu dari hal-hal yang sederhana yaitu tidak boleh mencela sesama teman, tidak mengambil barang mlik orang lain, jika melakukan kesalahan mengakuinya dan meminta maaf tidak mengulanginya kembali, tidak berbicara kasar kepada orang berbeda pendapat, menghargai pendapat orang lain...”
Peran orang tua untuk anak sebaiknya melakukan pengawasan setiap apa
yang dikerjakan anak. selalu membiasaakan mengingatkan anak untuk tidak
berbuat yang menyeabkan kerugian dirinya dan lingkungan cotohnya jagan
menejek teman saat belajar maupun bermain. Selalu mengingatkan anak kepada
tuhan yang maha esa, meberikan pelajaran agama tentang contoh nilai toleransi
yang berbeda agama. Orang tua juga mengajarkan kesabaran pada anak dan tidak
memanjakan anak. memberikan tanggung jawab kepada anak dalam mengerjakan
tugas dengan sebaik-baiknya.
Menurut ibu L penddikan TK merupakan sarana atau alat komunikasi yang
tepat bagi anak untuk untuk mrngrnal dunia luar selain lingkungan keluarga. Nilai
toleransi sangat penting bagi anak usia dini karena anak bisa membiasaka diri
untuk menghargai orang lain, sopan santun.
“….Nilai toeransi yang ibu tersebut ajarkan kepada anaknya mengajarkan agama, memberikan pengetahuan, mencontohkan perbuatan yang dilarang dan menyebabkan perkelahian. Tidak mengejek orang lain, membasakan diri bersabar, mandiri…”
Peran orang tua kepada anaknya yaitu memberikan pengarahan agama,
mengajarkan toleransi itu sendiri, membentuk mental anak dalam budi pekerti,
sehar-hari. Mencontohkan perilaku saling tolong menolong. Karena peran orang
tuasebagai teladan dan memiliki nilai-nilai yang baik dalam sikap perilakunya.
Peran orang tua juga memiliki arti penting bagi proses belaajar anak dalam usaha
untuk menyerap apa yang ditanamkan. Sepatutnya orang tua tidak hanya bisa
menyuruh anaknya, tapi juga megajak anaknya melakukan langsung apa yang
teraik.
Menurut iu L. Parangin-angin pendidikan TK merupakan pendidikan awal
bagi anak, yang di dalamnya mengajarkan oleh guru dari belajar, menulis,
mengenal huruf mengenal anngka. Pendidikan nilai toleransi itu sangat penting
bagi anak karena anak sedini mungkin sudah diajarkan saling menghargai sesama
murid, baik dari agam, maupun dari sikap anak tersebut.
Pendidikan tidak hanya di sekolah saja melainkan pendidikan juga didapat
dari lingkungan keluarga, lingkungan tenpat tinggal, lingkungan bermain.
Penanaman nilai yang sudah saya tanamkan mengharhai sesama teman, tidak
megejek.
Menurut penjelas yang diberikan kepada masing-masing orang tua,
pendidikan TK sangat penting dan membantu orang tua juga dalam mendidik
anak. anak dibiasakan belajar mandiri, disiplin, orang tua juga menanamkan
pembiasaan kepada anak jika ingin pergi ke TK orang tua memberikan nasehat
jagan berkelahi, mengejek sesama teman. Pendidikan di TK pamardi siwi
membantu anak dan orang tua untuk mengembangkan potensi diri baik dari
pengembangan dan pembentukan perilaku dan pembiasaan dan pengembagan
4.3.4 Kepala Desa
Menurut kepala desa pendididkan TK pendidikan anak usia dini dari umur
4-5 tahun yang mendukung anak untuk melatih mental dan pengetahuannya.ia
mengatakan bahwa :
“…..Pendidikan nilai toleransi sangat penting karena nilai toleransi baik ditanamkan sejak dini agar anak memiliki perilaku dan sikap mandiri,besabar,tanggung jawab. Toleransi juga mencegah terjadinya kekerasan antara kelompok. Peran orang tua dalam nilai toleransi tidak mengejek teman, saling menghargai. Tidak mengejek hasil karya orang lain…”
Pendidikan TK Pamardi Siwi menurut kepala desa membantu orang tua
untuk pendidikan anak, disamping orang tua memiliki pekerjaan juga anak
diberikan pendidikan jadi anak mendapatkan pembelajaran di lingkungan sekolah.
Pendidikan TK Pamardi Siwi juga harus dilakukan bersama-sama dengankerja
sama lembaga pendidikan dan orang tua agar pendidikan karakter bisa terwujud.
Pendidikan karakter penting membentuk pribadi anak sejak dini agar terbiasa
4.4 Bentuk Nilai Toleransi di TK Pamardi Siwi
Dari hasil penelitian nilai-nilai toleransi di TK Pamardi Siwi dilakukan
dengan program kegiatan bidang pengembangan pembentukan prilaku melalui
pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan dasar. Dari proses
pengembangan belajar terdapat beberapa aspek pengembanagan yang di terapkan
oleh TK Parmadi Siwi diantaranya adalah:
a. Aspek yang terkait oleh moral dan agama.
b. Aspek menirukan gerakan motorik kasar.
c. Aspek menirukan gerakan motorik halus.
d. Aspek pengembangan kesehatan fisik.
e. Aspek pengetahuan umum dan sains.
f. Aspek kemampuan mengenal konsep bentuk, warna, ukuran dan pola.
g. Aspek kemampuan mengenal konsep lambing bilangan dan huruf.
h. Aspek kemampuan menerima bahasa.
i. Kemampuan mengungkapkan bahasa.
j. Aspek kemampuan mengenal keaksaraan.
k. Kemampuan mengendalikan diri berinteraksi dengan lingkungan.
Dari penelitian yang sudah saya lakukan di TK Permadi Siwi pembiasaan
dan pengembangan nilai toleransi dilakukan melalui aspek terkait moral dan
agama. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang menyatakan bahwa aspek terkait
moral dan agama merupakan proses dalam pengenalan agama yang dianut serta
membiasakan diri beribadah, memahami prilaku jujur, sopan, toleransi, hormat,
membedakan prilaku baik dan buruk, mengenal ritual dan hari besar agama serta
Pengembangan nilai toleransi juga dilakukan melalui kemampuan
mengendalikan diri berinteraksi dengan lingkungan yaitu : bersifat kooperatif
dengan teman, menunjukkan sikap toleran, mengekspresikan emosi yang sesui
dengan kondisi yang ada ( senang, sedih, antusias dan sebagainya ), mengenal tata
krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat, memahami
peraturan dan disiplin, menunjukkan rasa empatik, memiliki sikap gigih ( tidak
mudah menyerah ), bangga terhadap hasil karya sendiri, dan menghargai
keunggulan orang lain.
TK Pamardi Siwi juga menggunakan program kegiatan secara terpadu
dengan pendekatan tematik. Pendekatan tematik merupakan suatu pendekatan
dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam
intra mata pembelajaran maupun antar mata pembelajaran. Dengan adanya
pemanduan itu, peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan
secara utuh sehingga pelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Pendekatan
tematik terpadu bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
1. Pendekatan tematik seperti : a) diri sendiri, b) saya dan kelluarga, c)
teman, d) sekolah ku, e) aku suka berkebun, f) aku suka kebersihan g)
bermain peran sebagai anggota masyarakat: dokter, petugas, kantor pod,
polisi dan lain-lain.
2. Menggunakan tema yang sesuai dengan perkembangan anak.
3. Pendekatan yang mampu mengondisikan anak tertarik dan terlibat dalam
Hasil penelitian penanaman nilai-nilai toleransi pada anak di TK Pamardi
Siwi sudah menerapkan program kurikukulum kegiatan bidang pengembangan
pembentukan prilaku melalui pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan
dasar. pembiasaan yang selalu dilakukan guru ajarkan dalam kelas kepada anak
TK dalam kehidupan sehari-hari melalui sikap toleransi antara lain :
1. Mengajarkan berbagi dengan orang lain.
2. Mengajarkan tidak menghina orang lain.
3. Mengajarkan mengakui kesalahan.
4. Tidak menertawakan cara berpakaian teman.
5. Mengajarkan member maaf kepada teman yang sudah meminta
maaf.
6. Tidak membecarakan perbedaan agama teman.
7. Mengajarkan anak untuk tidak mencela hasil karya orang lain.
8. Mengajarkan tidak mengambil barang orang lain tanpa ijin terlebih
dahulu.
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi anak
dengan guru di kelas. Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai
pembimbing yang bertugas menyampaikan pembelajaran nilai toleransi kepada
anak. Agar pesan-pesan yang disampaikan guru di dalam kelas dapat diterima
anak dengan baik maka, dalam proses komunikasi pembelajaran tersebut
diperlukan media pembelajaran yaitu : miniatur rumah ibadah seperti mesjid,
gereja, kitab suci, peralatan sembahyang, poster gambar rumah ibadah dan model
minatur gerakan shalat, buku perpustakaan, alat musik, perkusi, model miniatur
Peran media dalam komunikasi pembeljaran di TK Pamardi siwi semakin
penting penting artinya mengingat anak pada saat itu berada pada masa
pengembangan dan pembiasaan dalam membentuk kongkret, artinya bahwa anak
di TK diharapkan dapat mempelajari secara nyata nilai-nilai toleransi dalam
media yang sudah ada dalam media pembelajaran. Dengan demikian, anak
diharapkan dalam penanaman nilai toleransi terjadi perubahan-berubahan perilaku
berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Media pembelajaran berfungsi mempercepat proses belajar, berarti bahwa
dengan media dalam pembelajaran harus selalu melihat kepada tujuan, bahan ajar,
isi pembelajaran lebih mudah dan lebih cepat. Media pembelajaran juga
meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir.
Proses penanaman nilai toleransi dalam pendidikan yang dilakukan TK
Pamardi Siwi diantaranya dilakukan dengan menggunakan metode antara lain:
a. Metode pembelajaran TK Pamardi Siwi
Metode mengajar yang digunakan bervariasi diantaranya yaitu Tanya
jawab, bernyanyi, permainan, bercerita dan sebagainya.
b. Media belajar TK Pamardi Siwi
Media belajar yang digunakan di TK Pamardi siwi yaitu media belajar
yangtercantum pada RKM ( rencana kegiatan belajar ) TK berdasarkan area, dan
ada sebelas area yaitu areamatematika, seni, bahasa, masak, agama, kegiatan di
luar kelas, musik, balok, IPA.
c. Materi Pendidikan Karakter
TK Pamardi Siwi meliputi nilai utama yang dikembangkan berupa nilai
berkaitan dengan nilai ketuhanan meliputi kesabaran, ketangkasan, toleransi,
tolong-menolong, tanggungjawab, kejujuran dan kerendahan hati.
d. Metode keteladanan, fasilitas nilai dan keterampilan yaitu dengan
dengan mengajarkan anak didik di TK dengan pengenalan agama, membiasakan
diri setiap memulai sesuatu berdoa dengan kepercayaan masing-masing.
Kemudian mengenalkan anak didik tentang nilai keteladanan yang dicontohkan
dari pahlawan. Menceritakan sejarah kemerdekaan, pahlawan.
e. Evaluasi pendidikan karakter di TK Pamardi Siwi dilakukan dengan
menggunakan evaluasi perilaku. Evaluasi perilaku berupa pengetahuan,
pemahaman, sikap suka belajar, kegemaran untuk membbaca, kebiasaan belajar
jika disuruh menulis.
4.5. Penerapan Fungsi Kurikulum
Penerapan kurikulum dan fungsi kurikulum dilakukan sesuai dengan buku
panduan pendidikan yang ada di TK Pamardi Siwi. Dalam kegiatan pokok
mencakup tiga hal yang dilaksanakan oleh pendidik TK diantaranya yaitu
pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi.
Tahapan yang dilakukan dalam implementasi dalam kurikulum yaitu
d. Pengembangan Program.
Mencakup program tahunan, semester, bulanan, mingguan,
harian. Selain itu juga ada konseling.
e. Pelaksanaan belajar.
Pembelajaran proses interaksi antara peserta didik dan
lingkungannyasehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang
f. Evaluasi
Proses yang dilakukan sepanjang proses pelaksanaan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa proses penanaman nilai karakter
di Taman Kanak-Kanak Pamardi Siwi yaitu menanamkan pendidikan karakter
melalui pendekatan religius, nilai budaya, lingkungan, potensi diri yang
dilakukan melalu sikap dan keseharian seperti menjalankan ibadah, siraman
rohani, membersihkan lingkungan, memeberikan bimbingan keterampilan.
Nilai karakter yang di tanamkan di taman kanak-kanak pamardi siwi yaitu
meliputi nilai religius, jujur, disiplin, toleransi, mandiri, demokrasi, rasa ingin tau,
semanagat kebangsaan, cinta tanah air, tanggung jawab. Proses pengasuhan
dalam menanamkan nilai karakter di taman kanak-kanak pamardi siwi yaitu
melalui perencanaan kegiatan, pelaksanaan menggunakan metode, media, materi
dan evaluasi.
Faktor penghambat dalam menanamkan karakter anak taman kanak-kanak
pamardi siwi adalah asal mula anak asuh tidak berasal dari lingkungan yang
membuat karakter mereka baik, kebiasaan lingkungan rumah mereka yang kurang
mendukung adanya pendidikan karakter di karenakan orang tua kurang
memperhatikan perkembangan anak, memperkenalkan kepada lingkungan tempat
tinggal yang berbeda kepercayaaan, agama, budaya. Faktor pendukung dalam
mendampingi anak dalam kegiatan baik di dalam kelas maupun diluar kelas, anak
taman kanak-kanak senantiasa mengikuti proses pengasuhan yang di berikan,
mendapatkan ilmu pendidikan agama yang cukup karena anak TK pamardi siwi
menggunakan pembelajaran yang telah di buat dalam tema pendukung program
pengetahuan kemampuan dasar kelas.
Yang menjadi hambatan dalam penanaman nilai toleransi adalah
ligkungan awal anak yang menjadi hambatan sehingga anak terbiasa dengan
lingkungan asal dimana mereka tinggal dengan orang tua dan lingkungan tempat
tinggal mereka, sehingga guru merasa kualahan dalam mendidik anak yang ada di
taman kanak-kanak pamardi siwi. Cara mengatasi hambatan dalam menanamkan
nila karakter adalah guru bekerja kerja sama dengan dengan pihak sekolah agar
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti ajukan
diataranya yaitu dalam proses belajar anak sudah cukup baik karena proses
pembelajaranya sesuai dengan ajaran yang ada. Namun sebaiknya anak lebih di
berikan wawasan yang luas mengenai kehidupan yang baik dengan menggunakan
materi seperti di putarkan video tentang kehidupan yang perlu di contohkan
sehingga anak di taman kanak-kanak akan mudah menerapkan kedalam hidup
dirinya.
Sebaiknya pihak sekolah bekerjasama dengan yayasan yang bisa
menyalurkan kegiatan kreativitas seperti menggambar, menyanyi, menari,
sehingga mengenalkan budaya dan ciri khas masing masing agar sama-sama
mengenal budaya sekitar tempat tingggal. Sehingga kegitan tersebut menjadi
motivasi bagi guru dan anak agar tercipta kerja sama yang baik. Yayasan juga