• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDISIPLIN DAN PENAMBAHAN WAKTU BELAJAR (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEDISIPLIN DAN PENAMBAHAN WAKTU BELAJAR (2)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KEDISIPLIN DAN PENAMBAHAN WAKTU BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI

Sherly Istika Sari

Universitas Kristen Satya Wacana 942016005@student.uksw.edu ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedisiplinan dan penambahan waktu belajar terhadap hasil belajar siswa serta untuk mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan guru untuk meningkatkan kedisiplinan dan penambahan waktu belajar. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif. Tehnik penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara dan kuesioner. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan statistik inferensial. Dan yang terahkir menggunakan uji hipotesis korelasi. Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan yang positif antara kedisiplinan dan penambahan waktu belajar terhadap hasil belajar. Didapat hubungan korelasi dengan signifikansi 0,676, hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat. Selain itu, dibutuhkan komitmen dan dedikasi yang tinggi bagi seorang guru untuk menerapkan kedisiplinan dan menambahkan waktu belajar untuk siswa agar hasil belajar meningkat, disertai dengan menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa.

Kata kunci: Kedisiplinan, penambahan waktu belajar, peningkatan hasil belajar.

PENDAHULUAN

(2)

masyarakat. Karena kecerdasan suatu bangsa mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Untuk itu pendidikan harus terus diperluas dan ditingkatkan kualitasnya agar pendidikan semakin berkembang.

Namun untuk mewujudkan suatu bangsa yang maju dan bangsa yang cerdas tidaklah mudah. Mewujudkan suatu bangsa yang cerdas dan maju membutuhkan perjuangan yang gigih dan pengorbanan serta keiklasan dalam memperjuangkannya. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang menjadi ujung tombak pelaksanaannya adalah guru. Guru yang secara langsung berinteraksi dengan siswa dan mengetahui perkembangan siswa setiap harinya. Guru juga berperan dalam pengajaran dan membimbing siswa agar menjadi siswa yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dalam melaksanakan dan mewujudkan tujuan pendidikan juga tidak selalu berjalan dengan mudah, karena dalam pelaksanaanya lebih bersifat kompleks. Banyak hal yang menjadi batu sandungan dalam mensukseskan tujuan pendidikan. Maka dalam pelaksanaannya diperlukan kedisiplin. Seperti yang dikatakan Saleh (2011: 297) disiplin diri merupakan kebiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang secara berkesinambungan sehingga menjadi hal yang biasa dilakukan. Dari pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa belajar membutuhkan komitmen dan tanggungjawab. Sedangkan dalam pelaksanaan pembelajaran SD bukanlah hal yang mudah untuk diterapkan, mengingat masa anak-anak yang duduk dibangku sekolah dasar adalah masanya bermain.

Bedasarkan wawancara kepada kepala sekolah SD Negeri Rowosari, bahwa sekolah tersebut bukan kawasan dari perkotaan dan belum maju dalam hal sarana dan prasarana. Gedung-gedung sekolahan sangat sederhana dan terletak dipinggir sawah. Namun baik kepala sekolah, para guru dan siswa memiliki semangat dan kedisiplinan yang tinggi. Terbukti bahwa salah satu guru, yakni guru kelas enam memulai kelas mereka pada pukul 06.00 pagi, tidak seperti kelas pada umumnya yang masuk pada pukul 07.00 pagi. Guru kelas enam sangat tegas dan disiplin terhadap siswanya, jika ada siswa yang terlambat masuk sekolah akan dihukum, waktu untuk pulang sekolahpun diundur untuk diberi tambahan pelajaran. Hal inipun sangat didukung oleh kepala sekolah dan rekan-rekan guru yang lain.

(3)

penelitian dengan judul “Kedisiplin Dan Penambahan Waktu Belajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI”.

RUMUSAN MASALAH

Dari permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara kedisiplinan dan penambahan waktu belajar terhadap hasil belajar siswa?

2. Tindakan apa saja yang dilakukan guru agar dapat meningkatkan kedisiplinan dan menambahkan waktu belajar kepada murid?

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kedisiplinan dan penambahan waktu belajar terhadap hasil belajar siswa.

2. Untuk mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan guru untuk meningkatkan kedisiplinan dan penambahan waktu belajar.

MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis, untuk menambah pengetahuan teoritis mengenai hubungan antara kedisiplinan dan penambahan waktu belajar terhadap hasil belajar siswa. Dan selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian lanjut dan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan dan penambahan waktu belajar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, memberikan pengetahuan baru mengenai hubungan antara kedisiplinan dan penambahan waktu belajar terhadap hasil belajar siswa. b. Bagi guru, menambah pengetahuan dan sebagai bahan pertimbangan untuk

semakin meningkatkan hasil belajar.

c. Bagi sekolah, dengan meningkatnya hasil belajar akan semakin meningkatkan kualitas dan mutu sekolah.

(4)

Belajar merupakan suatu proses perubahan individu baik secara keseluruhan ataupun berkala berdasarkan hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya, perubahan tersebut meliputi pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkahlaku, kemampuan dan keterampilan, (Slameto, 2003:2, Sudjana, 2002: 280). Dari pernyataan ini kita bisa melihat bahwa belajar merupakan hal yang penting. Dunia terus bergerak dan mengalami perubahan, maka untuk bisa mengikuti perkembangan dunia kita harus berubah. Perubahan yang baik itu bisa dilakukan dengan terarah dan teratur dengan pembelajaran. Maka belajar adalah hal yang penting bagi setiap individu.

Namun untuk melakukan pembelajaran dan perubahan tidak semudah membalikan telapak tangan. Dibutuhkan tekad untuk disiplin dan motivasi yang kuat untuk mewujudkan perubahan kearah yang lebih baik. Tanpa konsistensi untuk berubah, maka akan sulit terwujud. Karena disiplin merupakan belajar secara sukarela mengikuti pemimpin dengan tujuan dapat mencapai perubahan dan perkembangan secara optimal, Sutirna (2013: 115). Disiplin mengarahkan sikap dan perilaku seseorang untuk mengikuti suatu aturan. Aturan yang dapat diterima, dimengerti dan ingat untuk suatu perubahan yang baik, aturan yang membuat setiap individu menjadi baik dan mengarah pada kesuksesan. Seperti yang dikatakan Saleh (2011: 298-296), bahwa kedisiplin akan membuat impian setiap individu menjadi kenyataan, karena dengan disiplin akan mengubah suatu kelemahan menjadi kekuatan.

Disiplin sangat penting didalam dunia pendidikan, karena dengan disiplin akan membentuk perilaku, sikap dan keteraturan hidup seseorang. Dengan disiplin akan memudahkan orang untuk mencapai sukses. Pernyataan ini didukung oleh Saleh (2011: 298) yang menyatakan bahwa kedisiplinan menjadi kunci utama dalam menggapai sukses dari setiap tindakan dan profesi apapun. Selain itu Tulus (2004:38) juga mengatakan bahwa manfaat disiplin untuk menata kehidupan bersama, membangun kepribadian, melatih kepribadian, pemaksaan, hukuman, dan menciptakan lingkungan yang kondusif.

(5)

merupakan setiap bentuk penghargaan untuk suatu hasil yang baik. Penghargaan tidak harus berbentuk materi tetapi dapat berupa kata-kata pujian, senyuman atau tepukan di punggung. Penghargaan akan membuat orang akan semakin termotivasi untuk melakukan suatu peraturan, perubahan dan presatasi yang semakin baik serta membuat seseorang merasa dihargai. Konsistensi berarti tingkat keseragaman atau stabilitas. Dengan adanya konsitensi anak akan terlatih dan terbiasa dengan segala yang tetap sehingga mereka akan termotivasi untuk melakukan hal yang benar dan menghindari hal yang salah.

Suryabrata (2004: 249) mengklasifikasikan faktor-aktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa dan faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor yang berasal dari luar diri siswa seperti keadaan udara, suhu udara, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar serta lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu pendengaran, penglihatan, kesegaran jasmani, keletihan, kekurangan gizi, kurang tidur dan sakit yang diderita serta minat, bakat, motivasi, dan konsentrasi.

Karena disiplin merupakan suatu sikap yang tidak bisa berubah dengan seketika, makan diperlukan upaya untuk menjadi disiplin. Maka (Saleh, 2011: 300, Sukardi, 2003: 42) mengatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi disiplin, diantaranya adalah menentukan kejelasan tujuan yang akan diraih, memiliki niat yang kuat untuk mencapai tujuan, menetapkan skala prioritas, membiasakan hidup yang teratur, mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan serta tempat yang telah tersedia, tekun dan sabar dalam menapaki jalan sukses yang diyakini.

(6)

akan menghasilkan mutu yang berbeda jika dilaksanakan diwaktu yang berbeda, meskipun dikelas yang sama. Maka dari itu, guru harus mampu memanajemen waktu yang baik dan sesuai dengan kondisi dan lingkungan siswa serta sekolah.

Penelitian ini juga didasari oleh penelitian-penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diantaranya adalah sebagai berikut; penelitian M. Sholihul Amri (2012) tentang hubungan antara kedisiplinan belajar dan prestasi belajar pendidikan agama islam pada siswa kelas vii, ada korelasi positif yang sifgnifikan antara kedisiplinan belajar dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VII. Demikian juga penelitian Miftahul Firdaus (2013) tentang hubungan antara motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa di kelas XI jurusan teknik kendaraan ringan, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan disiplin belajar di kelas XI Jurusan Teknik Kendaraan Ringan. Selain itu Mujiati (2013) meneliti tentang korelasi antara kedisiplinan peserta didik dengan hasil belajar pada mata pelajaran biologi siswa kelas X, dengan hasil adanya hubungan yang signifikan antara kedisiplinan peserta didik dengan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas X. Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Sri Lutfiani (2013), tentang studi korelasi tingkat kedisiplinan belajar dan pemanfaatan waktu belajar diluar jam pelajaran sekolah terhadap prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat kedisiplinan belajar dan pemanfaatan waktu belajar diluar jam pelajaran sekolah terhadap prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V adalah korelasi positif dengan signifikan yang rendah.

METODE PENELITIAN

(7)

menganalisis data populasi. Satistik inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik parametrik. Analisis parametrik uji prasarat menggunakan uji normalitas dan uji linearitas. Dan yang terahkir menggunakan uji hipotesis. Uji hipotesis menunjukan hubungan sederhana sehingga diuji dengan menggunakan tehnik korelasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2016 di SD Negeri Rowosari. Penelitian ini membahas hubungan antara kedisiplinan dan penambahan waktu belajar terhadap hasil belajar siswa. Data tentang kedisiplinan belajar diperoleh melalui penyebaran angket kepada 13 orang siswa. Siswa yang menjadi objek penelitian ini hanya dilakukan dikelas IV. Karena yang menerapkan kedisiplinan yang lebih tinggi dan penambahan jam belajar dilakukan oleh guru kelas VI untuk mencapai keberhasilan dalam Ujian Nasional.

Pengambilan data kedisiplinan dan penambahan waktu belajar dilakukan dengan menggunakan angket. Sebelum dilakukan pengukuran tingkat kedisiplinan siswa, instrumen yang digunakan untuk mengukur dilakukan uji validitas dan realibilitas terlebih dahulu, untuk memastikan alat ukur yang digunakan layak untuk mengukur. Dan berikut ini peneliti akan memaparkan deskriptif data dan melakukan analisis statistik inferensial yang diperoleh peneliti dilapangan dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 20 for Windows.

maka didapatlah data berikut ini:

Tabel 1. Data Deskriptif Kedisiplinan Dan Penambahan Waktu Terhadap Prestasi Belajar

Statistics

disiplin total_nilai

N Valid 13 13

Missing 0 0

Mean 3,2754 77,5908

Median 3,3200 79,6400

Std. Deviation ,25851 12,23057

Variance ,067 149,587

Minimum 2,91 54,90

Maximum 3,77 94,20

(8)

Data yang ambil dari penyebaran angket dengan menggunakan skala Likert dengan skor 1 – 4, maka dapat diketahui bahwa mean atau rata-rata skor kedisiplinan adalah 3,2754 dengan nilai rata-rata matematika setiap KD diperoleh 77,5908. Dan dpat juga diketahui bahwa siswa yang tingkat kedisiplinannya memiliki skror minimal 2,91 mendapat nilai rata 54,90. Sedangkan untu siswa yang mendapat skor maximum 3,77 mendapat nilai rata-rata 94,20.

Untuk lebih memperjelas pengaruh tingkat kedisiplinan dan penambahan waktu belajar, secara deskriptif akan digambarkan dengan menggunakan histogram sebagai berikut:

Gambar 1. Histogram Disiplin Belajar

(9)

Gambar 2. Histogram Rata-rata Nilai

Gambar histogram diatas merupakan rata-rata nilai dari ujian formatif setiap selesai Kompetensi Dasar. Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa 60% siswa mendapat nilai 70 keatas dan hanya 40% siswa yang mendapat nilai 70 kebawah. Hal ini menggambarkan bahwa nilai yang dicapai oleh peserta didik sudak baik, meskipun perlu untuk lebih tingkatkan agar semua siswa mencapai nilai diatas 70.

Setelah melakukan analisis deskriptif, peneliti selanjutnya melakukan uji normalitas dengan menggunakan program SPSS 20 for Windows. Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui tingkat kenormalan data. Maka didapat hasil dari analisi uji normalitas sebagai berikut:

Statistics Unstandardized Residual

N Valid 13

Missing 0

Mean 0E-7

Std. Deviation 12,12948617

Skewness -,431

Std. Error of Skewness ,616

Kurtosis -,623

Std. Error of Kurtosis 1,191

(10)

-0,523. Karena rasio skewness dan rasio kurtosis berada diantara -2 hingga +2, dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal.

Selain melakukan uji normalitas, peneliti juga melakukan uji linieritas untuk mengetahui tingkat linier data secara signifikan. Maka dapat diketahui hasil uji linieritas dengan menggunakan program SPSS 20 for Windows adalah sebagai berikut:

ANOVA Table Sum of Squares

df Mean

Square

F Sig.

total_nilai * dis_waktu

Between Groups

(Combined) 1698,437 11 154,403 1,598 ,554

Linearity 29,549 1 29,549 ,306 ,678

Deviation from

Linearity 1668,888 10 166,889 1,728 ,536

Within Groups 96,605 1 96,605

Total 1795,042 12

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa Deviation from Linearity 0,536. Karena Deviation from Linearity lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data yang yang digunakan adalah linier. Setelah melakukan analisis data deskriptif dan inferensial, maka peneliti akan melihat seberapa besar buhungan antara kedisiplinan dan penambahan waktu belajar disekolah terhadap prestasi siswa. Hasil analisis korelasi dengan menggunakan

program SPSS 20 for Windows adalah sebagai berikut:

Correlations

dis_waktu total_nilai

dis_waktu

Pearson Correlation 1 ,128

Sig. (2-tailed) ,676

N 13 13

total_nilai

Pearson Correlation ,128 1 Sig. (2-tailed) ,676

N 13 13

(11)

Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh hasil rata-rata skor disiplin 3,2754 dengan rata-rata nilai matematika 77,5908. Hal ini menggambarkan bahwa kedisiplinan dan nilai siswa sudah baik. Siswa sudah memiliki kedisiplinan yang baik dengan skor diatas 3. Sedangkan untuk nilai rata-rata matematika yang didapat dari setiap KD adalah 77,5908. Padahal untuk menentukan ketuntasan minimal disekolah 60 % atau 70%, Wardani (2012: 301). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa mencapai KKM. Meskipun berdasarkan gambar histogram masih ada siswa yang belum lulus KKM, namun saat dilihat nilai rata-rata per KD mengalami kecenderungan meningkat. Pada KD 1 nilai yang didapat 77,4, rata-rata nilai pada KD 2 adalah 63,9, pada KD 3 adalah 81,5, KD 4 adalah 78,9 dan KD 5 mencapai nilai 86,2. Hal ini menggambarkan bahwa ada kecenderungan kenaikan nilai karena diterapkannya disiplin dan penambahan waktu belajar. Namun terkadang ada penurunan nilai seperti rata-rata nilai pada KD 2 dan KD4. Berdasarkan wawancara dengan guru dan kepala sekolah penurunan nilai ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya siswa bosan karena mendapat waktu yang lebih lama untuk belajar dan penerapan disiplin terkadang membuat siswa merasa terikat, atau terjadi permasalahan dirumah. Seperti yang dikatakan oleh Suryabrata (2004: 249) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa dan faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Namun guru dan kepala sekolah mengatasi dengan berbagai macam metode yang menyenangkan untuk belajar, guru juga terkadang memposisikan diri sebagai teman, sehingga siswa akan merasa nyaman dengan guru. Kepala sekolah juga mengijinkan sesekali waktu untuk diberi jadwal olahraga agar siswa bisa puas bermain sambil berolah raga.

Selain meakukan analisis deskriptif, peneliti melakukan analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji normalitas, uji linieritas dan Uji hipotesis dengan menggunakan tehnik korelasi. Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan program SPSS 20 for Windows. Didapat rasio skewness -,431/,616 = -0,699 dan rasio kurtosis -,623/ 1,191 = -0,523. Hal ini juga menunjukan bahwa data mengalami kenormalan. Dan dilihat bahwa Deviation from Linearity 0,536 yang menujukan bahwa kedisiplinan dan penambahan waktu belajar memiliki hubungan yang linier terhadap hasil belajar. Maka dilakukanlah analisi dengan menggunakan korelasi untuk mengetahui seberapa besar hubungan kedisiplinan dan penambahan waktu belajar terhadap hasil belajar. Setelah dianalisis dengan menggunakan

(12)

belajar memiliki hubungan kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan dan penambahan waktu belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar.

Dari hasil penelitian diatas, dapat diketahui bahwa menerapkan disiplin dan menambahkan waktu belajar pada anak akan meningkatkan hasil belajar. Pendapat ini diperkuat oleh pendapat Saleh (2011: 298) yang menyatakan bahwa kedisiplinan menjadi kunci utama dalam menggapai sukses. Karena dengan menerapkan kedisiplinan akan membentuk kepribadian anak menjadi teratur. Dari hasil wawancara juga guru menjelaskan bahwa pada awal diterapkannya jadwal masuk kelas jam 06.00 pagi, susah sekali bagi siswa untuk menyesuaikan jadwal tersebut. Banyak sekali yang terlambat datang, namun jika ada siswa yang datang pukul 06. 15 guru memberikan pujian kepada murid karena sudah berusaha berangkat pagi untuk diberikan pelajaran tambahan. Hal ini juga didukung oleh Sutirna (2013: 115), bahwa disiplin mengarahkan sikap dan perilaku seseorang untuk mengikuti suatu aturan. Pendapat ini juga didukung oleh peneliti terdahulu, seprti Amir (2012), Firdaus (2013), dan Mujiati (2013) yang menyatakan dari hasil penelitiannyabahwa terdapat hubungan korelatif yang signifikan terhadap hasil ayau prestasi belajar siswa.

(13)

Hukuman juga diberlakukan oleh guru jika siswa melanggar puraturan. Jika ada siswa yang tidak sungguh-sungguh mengikuti pelajaran dan mendapat nilai dibawah KKM guru memberikan hukuman bahwa siswa tidak diperbolehkan pulang sampai waktu tertentu, meskipun siswa yang lain sudah dipulangkan. Tujuan guru menahan siswa pulang agar siswa belajar memperbaiki kesalahan dan guru membimbing siswa untuk lebih memahami materi pelajaran yang belum siswa capai. Namun terkadang guru juga memberikan toleransi kepada siswa jika orangtuanya menjeput siswa untuk pulang. Tujuan guru menahan murid juga bertujuan agar guru dapat bertemu dengan orang tua dan meminta bantuan kepada orang tua siswa agar memotivasi siswa untuk belajar dan meningkatkan prestasi. Selain hukuman, guru juga memberikan pujian kepada murid yang disiplin, seperti siswa yang bisa berangkat pukul 06.00 pagi, maka akan diberikan pujian. Guru juga konsisten dalam menetapkan suatu aturan untuk ditaati bersama. Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Hurlock (2008: 84) menyatakan bahwa disiplin terdiri dari empat unsur yaitu peraturan, hukuman, penghargaan dan konsistensi. Dimana peraturan untuk membekali anak semakin baik sikapnya, hukuman diberikan untuk memberikan efek jera kepada siswa yang melanggar peraturan, penghargaan diberikan kepada siswa yang mentaati peraturan dan konsistensi adalah komitmen terhadap peraturan yang dijalankan.

KESILMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan yang positif antara kedisiplinan dan penambahan waktu belajar terhadap hasil belajar. Didapat hubungan korelasi dengan signifikansi 0,676, hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat. Terbukti dengan hasil rata-rata nilai formatif terakhir miningkat dibandingkan dengan nilai tes formatif sebelumnya, yaitu mencapai nilai rata-rata 86,2. Selain itu, dibutuhkan komitmen dan dedikasi yang tinggi bagi seorang guru untuk menerapkan kedisiplinan dan menambahkan waktu belajar untuk siswa agar hasil belajar meningkat, disertai dengan menciptakan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi siswa.

SARAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan untuk dapat meningkat hasil belajar:

(14)

2. Guru harus memiliki komitmen, dedikasi dan disipplin yang tinggi untuk memberikan contoh dan meningkatkan hasil belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Amri, M. Sholihul. 2012. Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas Viismp N 2 Kalijambe Sragen Tahun

Pelajaran 2011/2012 . Skripsi.

http://eprints.ums.ac.id/20383/23/2._naskah_publikasi.pdf. (1 Desember 2013)

Firdaus, Miftahul. 2013. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Disiplin Belajar Siswa Di Kelas Xi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Smk Piri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. https://www.scribd.com/doc/216508971/Minat-Dan-Motivasi-Belajar. (1 Desember 2013)

Hurlock, E.B. (2008). Psikologi Perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga

Lutfiani, sri. 2013. studi korelasi tingkat kedisiplinan belajar dan pemanfaatan waktu belajar diluar jam pelajaran sekolah terhadap prestasi belajar pendidikan kewarganegaraan siswa kelas V. http://digilib.uin-suka.ac.id/10275/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR %20PUSTAKA.pdf. (1 Desember 2013)

Mujiati. Korelasi antara Kedisiplinan Peserta didik dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Siswa Kelas X M.A. Hidayatus Syubban Semarang Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Skripsi. http://eprints.walisongo.ac.id/1682/1/093811032_Coverdll.pdf. (1 Desember 2013)

Mulyasana, Dedy. 2011. Pendidikan Bermutu Dan Berdaya Saing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alenia Keempat TENTANG TUJUAN NASIONAL ADALAH MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA.

Sagala, Saiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabheta.

(15)

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulistya Wardani, Naniek dkk. 2012. Asesmen Pembelajaran Bahan Belajar Mandiri SD. Salatiga: Widya Sari Press Salatiga.

Suryabrata. (2004). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sutirna. (2013). Perkembangan Dan Pertumbuhan Peserta Didik.Yogyakarta: CV Andi Offset.

Tulus, Tu’u. (2004). Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:Grasindo.

Gambar

Tabel 1. Data Deskriptif Kedisiplinan Dan
Gambar 1. Histogram Disiplin Belajar
Gambar 2. Histogram Rata-rata Nilai

Referensi

Dokumen terkait

Budaya ini bermakna sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan atas limpahan berkat, rezeki yang telah di berikan kepada mereka. Yang mereka gunakan untuk memeriahkan acara

Dari pengertian-pengertian di atas dapat diketahui bahwa kualitas adalah ukuran kebaikan dari suatu produk baik barang maupun jasa yang dapat memenuhi

Od najmanje izmjerene vrijednosti (400. Oscilacije u gustodi obojenja su i očekivane, s obzirom da se radi o krajnjoj zoni tiska kod koje na protok boje kroz zonske vijke

PASIWEPO WAKATI AMBAPO SUALA LA UKIMWI HALIZINGATIWI KATIKA MIPANGO YA KILA SIKU MAHALI PA KAZI. • TUSINYAMAZE NA TUSITOE MWANYA

RESUME KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Ny. P DENGAN DM TIPE 2 DENGAN ULKUS DI IBS

Pada hari ini Kamis tanggal Tiga Bulan Oktober Tahun DUA RIBU TIGA BELAS, kami yang bertanda tangan dibawah ini, Pokja Pengadaan Barang Unit Layanan Pengadaan

[r]

Realitasnya menunjukkan bahwa berbagai kasus perdagangan orang yang melibatkan anak sengaja di blow up (dibesar-besarkan) oleh berbagai media massa, maksud dan