• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Badan Lembaga Permanent Court of Arbitration (PCA) Dalam Penyelesaian Sengketa Laut Cina Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Badan Lembaga Permanent Court of Arbitration (PCA) Dalam Penyelesaian Sengketa Laut Cina Selatan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN BADAN LEMBAGA PERMANENT COURT OF

ARBITRATION DALAM PENYELESAIAN SENGKETA

LAUT CINA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum

Oleh :

MUHAMMAD FATHUR 120200383

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERANAN BADAN LEMBAGA PERMANENT COURT OF

ARBITRATION DALAM PENYELESAIAN SENGKETA

LAUT CINA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Hukum

Oleh :

MUHAMMAD FATHUR 120200383

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

Disetujui oleh:

Ketua Departemen Hukum Internasional

Dr. Chairul Bariah, SH., M.Hum NIP. 195612101986012001

Pembimbing I

Dr. Sutiarnoto, MS., SH., M.Hum NIP. 195610101986031003

Pembimbing II

(3)

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Muhammad Fathur NIM : 120200383

Departemen : Hukum Internasional

Judul Skripsi : Peranan Badan Lembaga Permanent Court of Arbitration (PCA) Dalam Penyelesaian Sengketa Laut Cina Selatan

Dengan ini menyatakan :

1. Bahwa isi skripsi yang saya tulis tersebut di atas adalah benar tidak merupakan ciplakan dari skripsi atau karya ilmiah orang lain.

2. Apabila bahwa kemudian hari skripsi tersebut adalah ciplakan, maka segala akibat hukum yang timbul menjadi tanggungjawabnya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan atau tekanan dari pihak manapun.

Medan, Januari 2017 Penulis,

(4)

ABSTRAK

PERANAN BADAN LEMBAGA PERMANENT COURT OF ARBITRATION DALAM PENYELESAIAN SENGKETA

LAUT CINA SELATAN pelayaran ini seringkali disebut maritime superhighway karena merupakan salah satu jalur pelayaran internasional paling sibuk di dunia. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah latar belakang terjadinya sengketa Laut Cina Selatan. Peranan hukum dalam menyelesaikan sengketa Internasional dan Peranan lembaga Permanent Court of Arbitration dalam penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian hukum normatif adalah data sekunder yang bersumber dari penelitian kepustakaan.

Latar belakang terjadinya sengketa Laut Cina Selatan adalah dikarenakan kawasan Laut Cina Selatan merupakan kawasan bernilai ekonomis, politis dan strategis yang sangat penting. Kondisi geografis posisinya yang strategis sebagai jalur pelayaran perdagangan (SLOT) dan jalur komunikasi internasional (SLOC) yang menghubungkan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. peran dari hukum internasional yang dapat dimainkan dalam menyelesaikan sengketa, hukum internasional memberikan pilihan-pilihan yang bebas kepada para pihak tentang cara-cara, prosedur atau upaya yang seyogyanya ditempuh untuk menyelesaikan sengketanya.Permanent Court of Arbitration (PCA) memiliki peran-peran penting untuk menyelesaikan sengketa Laut Cina Selatan ini. Putusan yang dihasilkan oleh lima hakim dalam lembaga PCA ini menentukan status sejumlah wilayah di Laut Cina Selatan yang menjadi sngketa antara Cina dan sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Filipina.Putusan Mahkamah Arbitrase atau Permanent Court of Arbitration (PCA) ini dapat secara langsung atau tidak langsung digunakan sebagai panduan dalam proses penetapan standar atau standard setting

Kata Kunci : Peranan, Permanent Court Of Arbitration, sengketa

*

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan

**

Dosen Pembimbing I

***

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmad dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan. Adapun judul dari skripsi ini adalah Peranan Badan Lembaga Permanent Court of Arbitration Dalam Penyelesaian Sengketa Laut Cina Selatan.

Untuk penulisan skripsi ini penulis berusaha agar hasil penulisan skripsi ini mendekati kesempurnaan yang diharapkan, tetapi walaupun demikian penulisan ini belumlah dapat dicapai dengan maksimal, karena ilmu pengetahuan penulis masih terbatas. Oleh karena itu, segala saran dan kritik akan penulis terima dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan penulisan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kapada :

1. Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. OK. Saidin, SH, MHum, selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

(6)

5. Bapak Dr. Sutiarnoto MS, S.H., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I.

6. Seluruh staf dan pengajar Fakultas Hukum USU yang dengan penuh dedikasi menuntun dan membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan sampai dengan menyelesaikan skripsi ini.

7. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis ayahanda Yafizham, SH dan Ibunda Faridah Hanum, Spd, kakak saya Fitri Hidayanti dan adik-adik saya M. Rizky Maulana dan Annisa Zahra yang telah banyak memberikan dukungan moril, materil, dan kasih sayang mereka yang tidak pernah putus sampai sekarang dan selamanya.

8. Buat kerabat dan teman-teman saya yang tersayang Fitra, Cindy, Martha, Esther, Ridwan, Fathur, Elvira, Michelle, Rhanty, Ziah, Yana, Rini, Sri, Fika, Ryan dan yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungan dan motivasinya sehingga terselesaikan skripsi ini.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang telah kita lakukan mendapatkan Balasan dari Allah SWT. Penulis memohon maaf kepada Bapak atau Ibu dosen pembimbing, dan dosen penguji atas sikap dan kata yang tidak berkenan selama penulisan skripsi ini.

Medan, Januari 2017 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI ARBITRATION DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ... 14

A. Pengertian Sengketa Internasional ... 14

B. Sejarah Penyelesaian Sengketa Internasional ... 20

C. Kedudukan Hukum Lembaga Permanent Court of Arbitration Dalam Penyelesaian Sengketa ... 33

BAB III KEWENANGAN ARBITRASE INTERNASIONAL DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA WILAYAH DALAM HUKUM INTERNASIONAL ... 37

A. Sejarah dan Pengertian Arbitrase Internasional ... 37

B. Prosedur Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase Internasional ... 54

(8)

BAB IV PERANAN BADAN LEMBAGA PERMANENT COURT OF

ARBITRATION DALAM PENYELESAIAN SENGKETA LAUT

CINA SELATAN ... 60

1. Latar Belakang Sengketa Laut Cina Selatan ... 60

2. Peranan Hukum Dalam Penyelesaian Sengketa Internasional ... 67

3. Peranan Badan Lembaga Permanent Court of Arbitration Dalam Penyelesaian Sengketa Laut Cina Selatan ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 77 DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Namun sosialisasi yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang tidak bersifat khusus membahas tentang Kebijakan Penertiban Pedagang Kaki Lima di Pasar Johar

Penetapan kadar sari larut air bertujuan untuk mengetahui kadar senyawa kimia bersifat polaryang terkandung di dalam simplisia herba pugun tanoh seperti asam, garam,

[r]

MacNeil (1966) menambahkan bahwa LAD memiliki kemampuan untuk (1) memilah-milahkan antara suara manusia dengan suara yang lain, (2) mengorganisaikan kejadian-kejadian

Ciri – ciri bunga jantan kelapa sawit yang sedang anthesis adalah bunga berwarna kuning, mengeluarkan aroma yang menjadi attractant bagi kumbang Elaeidobius

Produk-produk sisa lainnya yang difiltrasi, misalnya fenol (berasal dari berbagai makanan), kreatinin, dan asam urat, termasuk bahan sisa yang berpotensi merugikan tubuh

Perancangan sistem dalam proposal skripsi ini terdiri dari dua Alat absensi sidik jari(X100C), Local Area Network (LAN), komputer utama/server, dan

Kenakalan yang dilakukan siswa SMA Negeri 7 Surakarta sebagian besar merupakan kenakalan yang bersifat pelanggaran terhadap tata tertib atau peraturan sekolah. Kenakalan yang