BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata,dimana pada keadaan normal jernih. (Khurana.2007)
Katarak merupakan salah satu penyebab kerusakan penglihatan dan kebutaan pada anak diseluruh dunia. (SR Kaid J et al.2004)
Seorang anak dapat menjadi buta secara bilateral setiap menitnya, dari 1,5 juta anak yang mengalami kebutaan didunia, 1,3 juta anak terdapat di Asia dan Afrika.( ME Wilson et al.2003)
Di Asia Katarak pada anak terjadi sekitar lebih dari 1 juta anak mengalami kebutaan akibat katarak. Dinegara berkembang seperti India 7,4-15,3% kebutaan pada anak terjadi akibat katarak. Dengan prevalensi katarak diperkirakan antara 1-15/10.000 anak. (SR Kaid J et al.2004)
Insiden katarak pada anak dinegara berkembang lainnya seperti Singapura diperkirakan sekitar 1: 5000 sampai 1: 10.000 pada setiap kelahiran. insiden ini kemungkinan dapat meningkat menjadi 1: 1000 kelahiran, sangat besar dikarenakan meningkatnya jumlah infeksi pada kehamilan dan rendahnya program imunisasi. ( Audrey WL CHIA.2005)
Dinegara berkembang sekitar 20% katarak kongenital bilateral, 20% sindroma atau metabolik, 5% terjadi akibat infeksi intrauteri, dan 50%
1
idiopatik. Sedangkan 90% katarak unilateral tidak diketahui etiologinya. (M Edward W.2005)
Hasil penelitian di Rumah sakit Anak di Toronto Kanada, dari 772 kasus meliputi 1122 mata 55,5% katarak unilateral, 44,5 % katarak bilateral. Pasien laki-laki lebih mendominasi sedikit dengan 56,2%, dengan usia rata-rata anak 42 bulan. (Zena L et al.2010)
DiIndia Hasil penelitian S.R Kaid Johar DKK dari 172 anak dengan katarak usia sekitar 10 hari sampai 15 tahun, 88,4% katarak nontraumatik, dan 11,6% disebabkan akibat trauma. 54,65% pada anak dibawah 1 tahun,45,35 % pada anak lebih dari 1 tahun. Pada pasien laki-laki meningkat 2 kali lipat lebih banyak dari pasien perempuan (117 laki-laki:55 perempuan). (SR Kaid J.et al.2004)
Pada penelitian Lely Retno, Kristina Radika di rumah sakit umum Dr Syaiful Anwar Malang, dari 58 mata yang berasal dari 43 penderita katarak pada anak, didapati penderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan (67,4%), dengan penyebab terbanyak katarak pada anak adalah nontraumatik (67,4%). Yang didapati sejak lahir 51,6%. (Lely R W.2013)
Relatif sedikit informasi tentang katarak yang terjadi pada anak yang terdapat dinegara berkembang, bahkan sedikit penelitian yang ingin mengetahui etiologi terjadinya katarak.
Dengan tingginya prevalensi kasus katarak pada anak khususnya dinegara berkembang ini mendorong dilakukannya berbagai penelitian
untuk menelusuri berbagai penyebab timbulnya katarak pada anak baik yang kongenital maupun yang didapat seperti akibat trauma, serta pemahaman akan deteksi dini terjadinya katarak, dan penanganan katarak lebih lanjut, dengan demikian dapat menurunkan angka kejadian katarak sebagai salah satu penyebab kebutaan pada anak.
I.2 Rumusan Masalah
Berapa jumlah penderita katarak pada anak yang berobat ke poli mata RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.
I.3 Tujuan Penelitian
I.3.1 Tujuan umum
Untuk mendapatkan prevalensi katarak pada anak di RSUP. H. Adam Malik Medan tahun 2012
I.3.2 Tujuan Khusus
• Untuk mengetahui kejadian katarak pada anak berdasarkan
usia di RSUP. H. Adam Malik Medan periode tahun 2012
• Untuk mengetahui kejadian katarak pada anak berdasarkan
jenis kelamin di RSUP. H. Adam Malik Medan periode tahun 2012.
• Untuk mengetahui kejadian katarak pada anak berdasarkan
lateralitas (unilateral/bilateral) di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.
• Untuk mengetahui kejadian katarak pada anak berdasarkan
penyebab (nontraumatik/traumatik) di RSUP H.Adam Malik Medan tahun 2012.
I.4 Manfaat Penelitian
1. Dengan penelitian ini dapat di buat pemetaan tentang katarak pada anak di RSUP. H. Adam Malik Medan dan diharapkan dapat sebagai data untuk penelitian selanjutnya.
2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat dilakukan deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap penderita katarak pada anak di RSUP. H. Adam Malik Medan.