• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah Dengan Metode Capital, Asset, Earnings, dan Liquidity yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2012-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah Dengan Metode Capital, Asset, Earnings, dan Liquidity yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2012-2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ekonomi islam akhir-akhir ini begitu pesat. Dalam tiga dasawarsa ini mengalami kemajuan, baik dalam bentuk kajian akademis di Perguruan Tinggi maupun secara praktik operasional. Dalam bentuk kajian, ekonomi islam telah dikembangkan di berbagai university, baik di negara-negara muslim maupun negara-negara-negara-negara barat. Ini menunjukkan bahwa ekonomi islam berkembang dan menjadi pusat kajian dunia, terutama dalam mengembangkan kegiatan dunia usaha yang semakin global dan kompleks.

Perbankan syariah sebagai lembaga keuangan syariah pada awalnya berkembang secara perlahan, namun kemudian mulai menunjukkan perkembangan yang semakin cepat mencapai prestasi petumbuhan jauh diatas perkembangan konvensional. Di Indonesia perbankan Syariah muncul sejak dikeluarkannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara implisit telah membuka peluang kegiatan usaha perbankan yang memiliki dasar operasional bagi hasil. Perbankan Syariah di Indonesia, pertama kali beroperasi pada 1 Mei 1992, ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI).

(2)

menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya (Kasmir, 2012).

Pada umumnya bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik, yaitu dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan fungsi intermediasi dalam membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter. Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, bank harus mempunyai modal yang cukup, menjaga kualitas asetnya dengan baik, dikelola dengan baik dan dioperasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian.

Santoso (2006) berpendapat bahwa kesehatan bank merupakan kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik, dan dapat membentuk kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat mendukung efektifitas kebijakan moneter

(3)

tersebut dapat dilihat pada tabel perkembangan jumlah bank dan kantor perbankan syariah di bawah ini :

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Perbankan Syariah Di Indonesia

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Bank Umum Syariah

- Jumlah Bank 6 11 11 11 1 12

- Jumlah Kantor 711 1.215 1.401 1.745 1.998 2.151 Unit Usaha Syariah

- Jumlah Bank 25 23 24 24 2 22

- Jumlah Kantor 287 262 336 517 590 320

Bank Perkreditan Rakyat Syariah

- Jumlah Bank 138 150 155 158 163 163

- Jumlah Kantor 225 286 364 401 402 439

Total 1.223 1.763 2.101 2.663 2.990 2.910

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan, November 2015

Pada tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa bank syariah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Dalam perkembangannya sejak Bank Muamalat terbentuk, industri perbankan syariah di Indonesia semakin berkembang. Pada awal tahun 2000 bank umum syariah di Indonesia hanya berjumlah tiga, namun pada saat ini industri perbankan syariah semakin banyak. Pada tahun 2014 telah tercatat 12 bank umum syariah, 22 unit usaha syariah dan 163 bank pembiayaan rakyat syariah dengan jumlah kantor perbankan syariah sebanyak 2.910 yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.

(4)

bank syariah didasarkan kepada konsep Islam, yaitu kerja sama dalam skema bagi hasil, baik untung maupun rugi. Pelaksanaan kegiatan bank syariah dasar hukumnya adalah Al-Qur’an dan sunnah rasul. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produk dengan bunga tertentu karena bagi bank syariah bunga adalah riba.

Tantangan utama bank syariah saat ini diantaranya adalah bagaimana mewujudkan kepercayaan dari para stakeholder. Sudah menjadi rahasia umum bahwa, hanya bank-bank yang sanggup membangkitkan kepercayaan stakeholder mereka saja yang akan bisa tumbuh, berkembang dan mengukir

sejarah baru. Bank tersebut akan mampu memobilisasi simpanan, menarik investasi, menyalurkan pembiayaan, menanamkan investasi, sekaligus memperluas kesempatan kerja, membantu pemerintah membiayai defisit anggaran untuk pembangunan, dan mengakselerasi pembangunan ekonomi dengan baik. Hal ini terjadi karena semua institusi keuangan harus merespon realitas bahwa penyedia dana (shareholder dan deposan) serta stakeholder yang lain memiliki harapan, dan mereka tidak akan menanamkan dana atau berkontribusi dengan baik apabila ekspektasi mereka tidak diproyeksikan terpenuhi.

(5)

tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi beberapa bank tersebut.

Menurut Kasmir (2012), penilaian kesehatan bank perlu dilakukan termasuk oleh bank syariah. Hal tersebut perlu dan wajib dilakukan agar dapat memberi gambaran yang lebih tepat mengenai kondisi saat ini dan mendatang. Berdasarakan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 9/1/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Berdasarkan Prinsip Syariah, ada beberapa penilaian untuk menentukan kesehatan suatu bank diantaranya adalah dengan menggunakan analisis CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity), RGEC (Risk Profit, Good Government, Earning, dan Capital), dan ANGELS (Amanah management, Non-economic wealth, Give out, Earnings, capital and assets, Liquidity and sensitivity to market, dan Socioeconomic wealth).

Dalam penelitian ini saya menggunakan analisis CAMEL karena hanya memfokuskan penelitian pada bagian keuangan.

Berdasarkan uraian di atas, maka saya tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Syariah dengan Metode Capital, Asset, Earning, dan Liquidity yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2012-2015”.

1.2. Perumusan Masalah

(6)

Indonesia dengan menggunakan metode Capital, Asset, Earnings, dan Liquidity?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat kesehatan bank syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dinilai dengan menggunakan metode Capital, Asset, Earnings, dan Liquidity. 1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis, diharapkan dapat memberikan manfaat serta pengetahuan kepada pembaca mengenai ilmu akuntansi, khususnya mengenai penilaian tingkat kesehatan perbankan syariah dengan menggunakan aspek Capital, Asset, Earnings, dan Liquidity.

2. Bagi perusahaan perbankan syariah, sebagai bahan informasi dan sumbangan pemikiran untuk membuat keputusan bagi praktisi perbankan syariah.

3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan untuk memperbaiki penelitian sejenis berikutnya pada sektor perbankan, khususnya perbankan syariah, sehingga penelitian perbankan syariah tidak berhenti.

Gambar

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Perbankan Syariah Di

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Pembuatan SPT PPh 21 ini menggunakan metode Data Flow Diagram yang terdiri dari Diagram Konteks, Diagram Zero, Entity Relationship Diagram, Normalisasi serta struktur

mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk p€laksanaan kegiatan tahun anggaran 2012, seperti tersebut. No NAMA PAKET PEKERJMN VOLUME LOKASI PERKIRMN

Yudhistira Arie Wijaya, S.Kom Dian Ade Kurnia, M.Kom. 3 Rabu, 2

Yudhistira Arie Wijaya, S.Kom Dian Ade Kurnia, M.Kom. JADWAL UJIAN SERTIFIKASI JARINGAN KOMPUTER 1

Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh Tujuh bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Belas , kami selaku Pokja Pengadaan Barang/Jasa Satker MAN 8 Jakarta Kementerian Agama Provinsi

Yudhistira Arie Wijaya, S.Kom Erlina Dayanti, M.Kom. JADWAL UJIAN SERTIFIKASI JARINGAN KOMPUTER 2

Aktivitas ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap orang tua dalam menghadapi dan memberikan dukungan keluarga kepada anak remaja,

Rasio kemerataan (uniformity ratio) merupakan perbandingan harga antara dua kondisi dari suatu besaran kuat pencahayaan (iluminansi atau luminansi) pada suatu permukaan jalan,