BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Perkembangan ekonomi dunia dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan yang sangat pesat ini disebabkan oleh semakin kuat dan meluasnya globalisasi di seluruh dunia. Bisnis yang kuat dan berpengalaman akan semakin mendapat keuntungan akan meluasnya pengaruh globalisasi. Akan tetapi di sisi lain, sebagai bisnis yang baru tumbuh ataupun bisnis yang berskala nasional akan sulit untuk bersaing dengan perusahaan asing, sehingga dampaknya adalah perusahaan yang berskala kecil akan mengalami krisis keuangan dalam perusahaan mereka.
Pada satu sisi penggunaan financial leverage pada struktur modal perusahaan yang jauh lebih besar daripada ekuitasnya akan tidak menguntungkan karena akan meningkatkan risiko perusahaan, tetapi pada sisi yang lain, perusahaan dengan hutang yang kecil atau tidak memiliki hutang, akan membuat perusahaan sulit untuk berkembang karena modal sendiri yang terbatas. Menurut Brigham dan Houston (2011), financial leverage adalah tingkat sampai sejauh mana hutang digunakan dalam struktur modal suatu perusahaan. Financial leverage juga berkaitan erat dengan financial risk (risiko keuangan). Risiko keuangan adalah tambahan risiko yang dibebankan kepada pemegang saham biasa maupun risiko insolvabilitas yang mungkin ada yang disebabkan oleh penggunaan leverage keuangan. Ketika sebuah perusahaan meningkatkan proporsi pendanaan hutang dalam struktur modalnya, maka arus kas keluar juga akan meningkat yang akibatnya juga meningkatkan kemungkinan risiko insolvabilitas. Semakin besar
Tabel 1.1
Total Hutang dan Laba Perusahaan Pertambangan Tahun 2012-2014 NO Sumber: data olahan Peneliti, 2016.
risk (risiko keuangan). Berdasarkan pernyataan diatas yang menyatakan bahwa semakin tinggi hutang yang dimiliki perusahaan akan meningkatkan laba suatu perusahaan dengan demikian maka perusahaan tersebut berkemungkinan akan tidak mengalami financial distress.
Selain itu ini kondisi di Indonesia saat ini yang rawan dengan krisis keuangan. Hal tersebut disebabkan karena pada akhir tahun 2013 dan awal tahun 2014 nilai tukar rupiah semakin melemah dan mencapai Rp. 13.400 per dolar AS. Dengan melemahnya nilai tukar rupiah, maka jika suatu perusahaan mengimpor barang dari luar negeri, harga barang tersebut akan menjadi lebih mahal, sedangkan jika suatu perusahaan mengekspor barang hasil produksinya ke luar negeri, maka harga barang yang diekspor tersebut akan menjadi lebih murah. Karena kondisi seperti itulah suatu perusahaan di Indonesia akan lebih rentan terhadap ancaman financial distress.
variabel financialleverage untuk membuktikan bagaimana sebenarnya pengaruh
financialleverage terhadap prediksi financial distress di suatu perusahaan.
Variabel financial indicators yang digunakan untuk memprediksi financial distress adalah financialleverage. Rasio ini dianggap dapat menunjukkan kinerja keuangan dan efisiensi perusahaan secara umum untuk memprediksi terjadinya
financial distress. Dalam penggunaannya, financialleverage juga sering disebut dengan rasio solvabilitas, dimana di dalamnya termasuk solvabilitas jangka pendek dan solvabilitas jangka panjang (Hanifah, 2013). Financialleverage
mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur. Pentingnya prediksi financial distress perusahaan yang digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan saat ini dan yang akan datang, maka penulis tertarik mengambil judul “PengaruhFinancial Leverage terhadap Financial Distress pada perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia tahun 2012 - 2014”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan,maka perumusan masalah penelitian adalah :
1.3.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah :
Untuk mengetahui pengaruh debt to total asset ratio (DAR), debt to equity ratio
(DER), long term debt to total asset ratio (LDAR) dan long term debt to equity ratio (LDER) secara simultan terhadap financial distress pada perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia secara simultan dan parsial.
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat di dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam mengelola keuangannya dengan baik dan membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat pada situasi keuangan perusahaan dalam kondisi apapun.
2. Bagi Investor
Penelitian ini dapat memberikan masukan dalam memilih perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik sehingga investasi menjadi tepat dalam menghasilkan profit yang diharapkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya