• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penderitaan Wanita dalam Kumpulan Cerpen Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia: Analisis Psikologi Sastra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penderitaan Wanita dalam Kumpulan Cerpen Catatan Hati Seorang Istri Karya Asma Nadia: Analisis Psikologi Sastra"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir ini, angkatan kerja di Indonesia mulai membuka peluang bagi tenaga kerja perempuan untuk terlibat di dalamnya, terlihat dari angka yang terus meningkat setiap tahunnya dimana jumlah perempuan yang bekerja di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 48.44 juta, meningkat dari tahun sebelumnya 47,24 juta dan pada tahun 2009 46,68 juta orang. (Data Badan Pusat Statistik, 2014). Meskipun masih terdapat perbedaan angka antara laki-laki dan perempuan dalam partisipasi angkatan kerja dimana angkatan kerja laki-laki mencapai sebesar 85% dan perempuan sebesar 53,5% pada Februari 2014. (www. bps. go. id).

(2)

2

sebagai pencari nafkah dan anggapan masyarakat yang berkembang justru mengisyaratkan bahwa perempuan sebagai makhluk yang tergantung pada laki-laki.

Nilai yang ada di masyarakat akhirnya berkembang dan dilanggengkan oleh budaya patriakhat, dimana budaya patriakhat menempatkan kedudukan dan posisi laki-laki atau suami lebih tinggi daripada perempuan atau istri. Patriakhat didasarkan pada sebuah relasi kuasa yang hierarkis, sehingga peran masing-masing anggota keluarga ditentukan oleh struktur kekuasaan laki-laki atau suami, suami sebagai kepala keluarga yang secara hierarkis lebih tinggi memiliki otoritas/kewenangan dalam pengambilan keputusan dalam keluarga. Pembedaan peran dan posisi antara suami dan istri dalam keluarga dan masyarakat ini diturunkan secara kultural pada setiap generasi. Dalam hal ini, kekuasaan suami terhadap istri selain dipengaruhi oleh nilai, norma, dan budaya juga dipengaruhi oleh ketergantungan ekonomi dalam keluarga.

(3)

3

kemampuan dan keahlian seseorang. Hal ini meningkatkan kemampuan bersaing, dan meningkatkan permintaan terhadap jasanya di pasar tenaga kerja. Faktor lainnya yang menyebabkan perempuan untuk terlibat di sektor publik adalah tuntutan ekonomi keluarga yang besar dan mendesak yang tidak dapat teratasi atau terpenuhi dengan penghasilan suami sebagai pencari nafkah. Selain itu adalah kebutuhan sosial untuk bersosialisasi dengan sesama.

Pada umumnya perempuan yang terlibat dalam sektor publik berada di perkotaan mengingat lapangan pekerjaan di perkotaan lebih beragam dan berbasis kepada industri dan jasa. Salah satunya adalah kota medan yang merupakan kota terbesar ketiga di indonesia. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa, di Kota Medan sendiri dapat ditemukan perempuan dalam hal ini istri yang bekerja pada suatu perusahaan negeri maupun swasta di suatu kantor.

Secara tidak langsung, ketika perempuan yang terlibat di sektor publik/bekerja menikah dan menjadi istri dalam keluarga maka perannya sebagai istri dan ibu yang lekat dengan urusan rumah, suami dan anak-anak mulai berubah, dimana pekerjaan itu sudah tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab istri dan mulai dibantu suami untuk mengerjakannya dan bagi sebagian keluarga lainnya mereka mulai melibatkan perempuan lain yaitu pembantu untuk mengurus pekerjaan rumah. Meskipun ketika istri terlibat dalam sektor publik mereka tidak sepenuhnya meninggalkan sektor domestik dengan segala urusannya.

(4)

4

keluarga. Sehingga istri mulai terlibat dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga. Dalam hal ini pengambilan keputusan adalah suatu proses interaksi yang dilakukan suami dan istri terkait bagaimana keputusan diambil dan sampai kepada siapa yang memutuskan.

Perubahan dalam keluarga yang mana suami-istri terlibat dalam sektor publik juga dialami keluarga yang berada di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. Data sekunder menunjukkan bahwa suami-istri di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur bekerja di sektor Formal (terbagi atas PNS 501 orang, ABRI 74 orang, Pegawai Swasta 6.115 orang, Non Formal (Wiraswasta) 5.701 orang dan dan Jasa 1.200 orang. (Data Monografi Kelurahan Juni 2014).

(5)

5

Dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga seperti pengambilan keputusan di bidang produksi seperti penggunaan gaji dan terlibat di sektor publik diputuskan oleh istri sendiri, hal yang sama juga terjadi dalam bidang kegiatan sosial yaitu terkait dengan keikutsertaan istri dalam berbagai kegiatan di luar rumah yang diputuskan oleh istri sendiri tanpa ada pengaruh suami di dalamnya, sedangkan dalam bidang pengeluaran pokok yang terdiri dari makan, perumahan, pendidikan, kesehatan keluarga, dan kebersihan rumah, serta bidang pembentukan keluarga yang terdiri dari kebutuhan anak termasuk di dalamnya pendidikan anak, pembelian barang-barang mewah, dan pemberian bantuan kepada keluarga luas yang dilakukan secara bersama antara suami dan istri, meskipun yang menjadi dominan dalam hal itu adalah istri.

(6)

6

Foucault kekuasaan terjadi akibat langsung adanya pemisahan, ketidaksamaan dan ketidakseimbangan atau diskriminasi. Dalam keluarga diketahui bahwa sebelum terjadi perubahan dalam pola relasi antara suami dan istri ada terjadi ketidakseimbangan menyangkut peran masing-masing dalam keluarga.

Perempuan yang mandiri secara ekonomi atau memiliki penghasilan sendiri akan menjadi otonom, bebas mengeluarkan pendapat, dan memberikan kritik. Hal ini sesuai dengan pendapat Wolf (1997) yang menyatakan bahwa dengan bekerja akan mendorong istri untuk mengurangi ketergantungan terhadap suami, sehingga perempuan yang memiliki penghasilan sendiri atau memiliki uang akan menjadi otonom dan bebas untuk mengeluarkan opini.

Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk melihat apakah istri yang bekerja terutama di sektor formal yang pada dasarnya memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi, dan mandiri secara finansial berperan dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga atau malah tidak memiliki peran sama sekali. Maka peneliti memilih melakukan penelitian terkait di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur, Kota Medan.

1.2 Rumusan Masalah

(7)

7 1.3 Tujuan penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran peran istri yang bekerja di sektor formal dalam pengambilan keputusan dalam keluarga di Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur, Kota Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan sesuatu yang diharapkan ketika sebuah penelitian telah selesai. Adapun yang menjadi manfaat dilakukannya penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dalam pengembangan ilmu khususnya sosiologi gender dan sosiologi keluarga. Selain itu, dapat menjadi sumber dan masukan bagi pembacanya guna memahami peran istri yang bekerja di sektor formal dalam pengambilan keputusan di dalam keluarga.

1.4.2 Manfaat Praktis

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti dalam membuat karya ilmiah, dan dapat menjadi bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Defenisi Konsep

(8)

8

konseptual adalah rangkaian pengertian logis yang dapat dipakai untuk menentukan jalan pemikiran dalam penelitian untuk memperoleh pemahaman yang tepat. Dengan kata lain, konsep adalah istilah yang mewakili atau menyatakan suatu pengertian tertentu.

Adapun konsep-konsep dalam penelitian ini adalah:

a. Peran Istri Bekerja Dalam Keluarga

Peran istri bekerja dalam keluarga adalah keikutsertaan atau partisipasi istri dalam menjalankan perannya di dalam keluarga. Peran yang ada dibagi atas tiga yaitu peran sebagai pekerja, istri dan ibu. Peran tersebut terangkum dalam peran produktif yaitu peran yang berkaitan dengan kegiatan yang menghasilkan ekonomi atau uang yaitu dengan bekerja di sektor publik seperti guru, pegawai, karyawan, dan sejenisnya. Kedua, peran reproduktif yaitu peran yang berkaitan dengan keberlangsungan keluarga dan berkaitan dengan sektor domestik seperti menjaga dan memelihara kebersihan rumah, memutuskan untuk memiliki anak, dan yang ketiga adalah peran sosial kemasyarakatan yaitu peran di lingkungan kerja dan sekitarnya, seperti ikut berbagai aktivitas di luar rumah seperti arisan, dharma wanita, kegiatan kerohanian, perkumpulan marga dan sejenisnya.

b. Pekerjaan Sektor Formal

(9)

9

Pekerjaan sektor formal adalah pekerjaan yang didasarkan atas kontrak kerja yang jelas dan pengupahan diberikan secara tetap atau kurang lebih permanen. Seperti mandor, pegawai, petugas administrasi, guru, petugas tata usaha, karyawan, dan sejenisnya. Secara umum pekerjaan ini diperoleh oleh orang yang memiliki latar belakang pendidikan formal mulai sekolah menengah ke atas sampai dengan perguruan tinggi.

c. Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah suatu proses interaksi yang dilakukan suami dan istri dalam memutuskan suatu kebijakan/putusan di dalam keluarga yang dilihat dari bagaimana keputusan tersebut diambil dan sampai kepada siapa yang memutuskan. Pengambilan keputusan dalam keluarga yakni:

1. Keputusan di bidang produksi seperti kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan menghasilkan uang secara langsung, seperti dalam keputusan istri untuk bekerja, penentuan waktu bekerja, penggunaan/pengelola gaji atau penghasilan;

2. Keputusan di bidang pengeluaran kebutuhan pokok yaitu keputusan terkait dengan hal-hal yang sifatnya pengeluaran oleh masing-masing anggota keluarga, seperti pengeluaran untuk konsumsi sehari-hari, perumahan (pembelian dan perbaikan), pakaian, kesehatan, pendidikan dan perabot rumah tangga;

3. Keputusan di bidang pembentukan keluarga segala kegiatan yang mendukung keberlangsungan keluarga dan masing-masing anggota keluarga, seperti penentuan jumlah anak serta penggunaan alat kontraseptif, pembuatan peraturan dalam keluarga, sosialisasi anak-anak, penentuan tempat tinggal, pembagian tugas-tugas rumah, pendidikan anak dalam hal ini jenis pendidikan dan tempat pendidikan, dan pemberian bantuan kepada keluarga luas.

(10)

10

yang dilakukan di rumah seperti arisan, perkumpulan marga, pembiayaan untuk acara dirumah, menghadiri berbagai acara dan kumpul-kumpul/ hangout sama teman-teman.

d. Keluarga Patrilineal

Keluarga patrilineal adalah keluarga yang garis keturunannya diambil dari ayah. Dalam keluarga ini ayah berperan sebagai kepala keluarga dan memiliki kemampuan yang dominan dalam keluarga.

e. Keluarga Menengah Atas

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian dengan dua metode black box testing yang akan memerikasa jalannya aplikasi apakah sesuai atau tidak dengan yang.

Secara parsial country of origin berpengaruh terhadap secara signifikan niat beli konsumen produk mobil di Yogyakarta, niat beli konsumen produk mobil

Oleh karenanya, seiring dengan kemajuan ilmu dan tekhnologi dibidang keperawatan dan kedokteran yang semakin pesat, dimana kebutuhan akan terpenuhinya tuntutan fisik,

Data were collected from two groups of patients: (a) 33 patients later enrolled (blind to IPDE scores) in the RAPP clinic, identified as prodromal based on other clinical

Sampai saat ini baru ada dua varietas unggul nasional yakni Roro Anteng dan Dian Arum. Varietas Roro Anteng berasal dari seleksi dan pemutihan kultivar lokal dari kecamatan

Hasil observasi menunjukkan sebagian besar pekerja sol sepatu, yaitu sebanyak 20 orang (80%) berpendapat bahwa, kualitas udara ambien di jalan raya Bubutan Kota Surabaya lingkungan

Karakter siswa yang diharapkan: Dapat dipercaya (Trustworthines), Rasa hormat dan perhatian (respect), Tekun (diligence), Tanggung jawab (responsibility), Berani (courage) 3.1

Selain itu, dalam rangka meningkatkan ketersediaan bahan baku domestik bagi setiap sub-industri TPT, Pemerintah/Kementerian Perindustrian perlu juga merancang kebijakan untuk