• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kinerja Mengajar Guru Berdasarkan Status Akreditasi Sekolah Dasar se-Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang T2 942016703 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kinerja Mengajar Guru Berdasarkan Status Akreditasi Sekolah Dasar se-Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang T2 942016703 BAB IV"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Pengukuran Variabel

Analisis deskriptif merupakan teknik analisis data yang digunakan untuk memberikan gambaran tentang karakteristik sampel. Karakteristik sampel yang dijabarkan berupa kinerja mengajar guru di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Berikut akan dipaparkan hasil pengukuran masing-masing variabel. Angket yang digunakan dalam penelitian ini semuanya menggunakan 5 pilihan jawaban. Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel akan digunakan 5 kategori yaitu: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Sedangkan untuk menentukan interval setiap kategori akan merujuk pendapat Sudijono (1992) dengan rumus sebagai berikut:

Total Range (R)= (Skor Maksimum–Skor Minimum)+1 Total Range (R)

Interval = --- Banyaknya kategori (i)

(2)

58

variabel yang diolah dengan menggunakan program

PASW Statistic 18.0.

Angket kinerja mengajar guru memiliki 50 item valid dengan 5 pilihan jawaban dengan rentang 1 sampai dengan 5. Hasil perhitungan nilai minimum dan maksimum, rata-rata, dan standar deviasi variabel kinerja guru dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1

Hasil Pengukuran Variabel Kinerja Guru

Kategori Interval Distribusi % Mean SD Min Maks

Sangat rendah

157-171 10 14,49

Rendah 172-181 15 21,74

Sedang 184-190 19 27,54 192,42 26,332 157 255

Tinggi 191-230 15 21,74

Sangat tinggi

236-255 10 14,49

69 100,00

Sumber: data primer diolah, 2016.

(3)

59 4.2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau-kah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

Analisis grafik yang digunakan adalah dengan melihat grafik histogram yang membanding-kan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal dan melihat normal probability plot dengan membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting

data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Uji statistik yang diguna-kan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov-Smirnov dimana data dinyatakan terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov di atas 0,05. Uji ini dilakukan sebelum data diolah.

Untuk uji normalitas terhadap variabel independen dalam penelitian ini tampak pada Tabel 4.2 berikut:

(4)

60

Tabel 4.2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kinerja

Mengajar Guru

N 69

Normal

Parametersa,b

Mean 180,36

Std. Deviation 10,716

Most Extreme

Differences

Absolute ,126

Positive ,058

Negative -,126

Kolmogorov-Smirnov Z 1,044

Asymp. Sig. (2-tailed) ,226

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Pada tabel 4.2 variabel kinerja guru mempunyai tingkat probabilitas lebih besar dari 0,05 dimana kinerja mengajar guru memiliki tingkat probabilitas 0,226. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data kinerja mengajar terdistribusi dengan normal.

4.3. Analisis Perbedaan antar Variabel

(5)

61 Tabel 4.3

Analisis Nilai Rata-Rata Kinerja Guru di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten

Semarang

Group Statistics

Akreditasi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kinerja Akreditasi A 43 181,02 10,953 1,670

Akreditasi B 26 179,27 10,429 2,045

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) kinerja guru yang mengajar pada sekolah dengan akreditasi A sebesar 181,02 sedangkan kinerja guru yang mengajar pada sekolah dengan akreditasi B sebesar 179,27. Artinya nilai rata-rata (mean) kinerja guru yang mengajar pada sekolah dengan akreditasi A lebih besar dengan selisih rata-rata sebesar 1,75.

(6)

62

Tabel 4.4

Analisis Perbedaan Kinerja Mengajar Guru di Sekolah yang Memiliki Akreditasi A dengan

Sekolah yang Memiliki Akreditasi B

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

(7)

63 4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini dipaparkan pembahasan dari hasil pengujian hipotesis yang berkaitan dengan analisis data yang telah diuji yaitu: tidak terdapat perbedaan secara signifikan antara kinerja mengajar guru pada sekolah yang memiliki Akreditasi A dengan sekolah yang memiliki Akreditasi B di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Salah satu tujuan akreditasi sekolah adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja mengajar guru. Kinerja mengajar guru dapat digunakan sebagai alat pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Sehingga dari hasil akreditasi dapat menjadi umpan balik bagi guru di sekolah untuk melakukan upaya-upaya perbaikan, pengembangan dan peningkatan kinerja mengajar di sekolah.

Hasil pengukuran variabel kinerja guru didapatkan mayoritas responden memiliki kategori kinerja mengajar dalam rentang sedang (27,54%). Hal ini sejalan dengan hasil uji hipotesis dengan nilai Sig. didapatkan 0,002 < nilai alpha 0,05 bahwa variabel akreditasi sekolah berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja mengajar guru di UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

(8)

64

mengajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja sekolah. Kinerja mengajar yang baik sangat diharapakan dalam meningkatkan minat belajar peserta didik. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian sebelumnya dari Parwanto (2012) bahwa akreditasi sekolah memiliki hubungan yang erat dengan mutu pendidikan khususnya dalam aspek peningkatan kinerja guru.

Sejalan dengan teori dari Sudijono (2011), bahwa kinerja mengajar adalah suatu prestasi yang diperlihatkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran (sikap, pengetahuan dan keterampilan) kepada siswanya.

Gambar

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor rata-rata
Tabel 4.4 Analisis Perbedaan Kinerja Mengajar Guru di

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah diduga penilaian prestasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan dan diduga variable peran alat

[r]

gembira atau depresi; dan bertendensi ke arah simptom fisik seperti merasa sakit atau ketakutan yang berkaitan dengan orang atau permasalahan di sekolah.. Ciri-ciri Anak Tuna

dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa penetapan harga yang dilakukan oleh Mitra mempunyai hubungan yang sangat tinggi dengan tingkat penjualan. Hal ini tentunya d

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Hubungan antara Persepsi Penilaian Prestasi Kerja dengan Motivasi Berprestasi pada Karyawan. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas

Kompasianers (epithet of Kompasiana members) are freely allowed to post writing in the name of themselves instead of insulting people upon ethnic and religion

[r]