• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PENILAIAN KINERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN AGROPOLITAN TELEVISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PENILAIAN KINERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN AGROPOLITAN TELEVISI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PENILAIAN KINERJA DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN AGROPOLITAN TELEVISI

SKRIPSI

Disusun Oleh :

LAILATUL FITRIYA

05810070

FAKULTAS PSIKOLOGI

(2)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PENILAIAN KINERJA DENGAN

PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN AGROPOLITAN TELEVISI

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi Strata 1 (S1)

Disusun Oleh :

LAILATUL FITRIYA

05810070

FAKULTAS PSIKOLOGI

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

1.

Judul Skripsi

: Hubungan Antara Persepsi Penilaian Kinerja Dengan

Produktivitas Kerja Karyawan

2.

Nama Peneliti

: Lailatul Fitriya

3.

Nomor Induk Mahasiswa : 05810070

4.

Fakultas / Jurusan

: Psikologi / Psikologi

5.

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Malang

6.

Waktu Penelitian

: 6 - 11 Nopember 2010

7.

Tanggal Ujian

: 22 Januari 2011

Malang, 25 Januari 2011

Disetujui,

Pembimbing I

Drs. Tulus Winarsunu, M.Si

Pembimbing II

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah diuji oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Tanggal : 22 JANUARI 2011

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Drs. Tulus Winarsunu, M. Si

(_______________)

Anggota : 1. Tri Muji Ingarianti, S.Psi, M.Psi

(_______________)

2. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si (_______________)

3. Yudi Suharsono, M.Si

(_______________)

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Lailatul Fitriya

NIM

: 05810070

Fakultas / Jurusan : Psikologi / Psikologi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Menyatakan bahwa Skripsi / Karya Ilmiah yang berjudul :

Hubungan antara Persepsi Penilaian kinerja dengan Produktivitas Kerja Pada

Karyawan Agropolitan Televisi (ATV) Kota Batu

1.

Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali

penulisan dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah

disebutkan sumbernya.

2.

Hasil Tulisan Karya Ilmiah / Skripsi dari penelitian yang saya lakukan

merupakan hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai

sumber pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan

undang-undang yang berlaku.

Mengetahui,

Malang, 25Januari 2011

Ketua Program Studi

Yang Menyatakan

(6)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan segala kebesaranNya,

serta shalawat dan salam selalu tercurah pada junjungan Nabi besar Muhammad

SAW. Syukur Alhamdullilah senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa

Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya serta telah memberikan

nikmat berupa petunjuk, kesehatan, serta kesabaran kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini berjudul Hubungan Antara Persepsi Penilaian Kinerja Dengan

Produktivitas Kerja Karyawan. Maksud penulisan skripsi ini adalah sebagai salah

satu syarat menyelesaikan studi tingkat Strata 1 (S1) di Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan

tanpa bantuan, bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

1.

Drs. Tulus Winarsunu, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang sekaligus dosen pembimbing I terima kasih atas

kesabaran, arahan dan masukan-masukan yang sangat berarti bagi penulisan

skripsi ini.

2.

Ibu Tri Muji Ingarianti S.Psi M.Si selaku dosen pembimbing II terima kasih

atas kesabaran, arahan dan masukan-masukan yang sangat berarti bagi

penulisan skripsi ini.

3.

Ibu Yuni Nur Hamida dan ibu Diana Savitri, selaku dosen wali di Fakultas

Psikologi yang selalu memberi saya motivasi dan mengarahkan pada saya.

4.

Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah senantiasa membimbing penulis

sejak awal perkuliahan hingga penulis menyelesaikan

study

dengan baik.

5.

Bapak Kepala UPTD Agropolitan Televisi (ATV) kota Batu atas izinnya untuk

melakukan penelitian.

6.

Para subjek penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk membantu

(7)

7.

Kedua orang tuaku, ibu dan bapak tercinta yang tidak pernah berhenti

memberikan kasih sayang, membekali penulis dengan iman dan ilmu

pengetahuan, serta selalu mendoakan dan memberikan dorongan demi

kehidupan yang lebih baik.

8.

Motivatorku

Earlyra GCA dan

Yanuar

E.P terimakasih motivasinya, kedua

adik ku Vicky dan NadhyRa terimakasih segalanya, sahabat-sahabatku

terutama iwed dan psikologi 05/b adies, rere, nana, novi, ria, putri, adek, mey

dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, dan teman-teman

sebimbingan terima kasih atas segala kebersamannyadoa serta kesabaranya dan

untuk semuanya yang telah diberikan.

9.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih

semuanya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan rakhmat yang

terbaik bagi kita semua.

Akhir kata tiada satupun karya manusia yang sempurna, penulis juga

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran

yang membangun sangat penulis harapkan untuk mewujudkan penyusunan skripsi

yang lebih baik. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita

semua.

Wassalamualaikum Wr .Wb.

Malang, 25 Januari 2011

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iv

INTISARI ... vi

DAFTAR ISI ... ix

BAB I. PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 8

C.

Tujuan Penelitian ... 8

D.

Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A.

Produktivitas Kerja

1.

Pengertian Produktivitas Kerja ... 9

2.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ... 10

3.

Peningkatan Produktivitas Kerja ... 12

4.

Aspek – Aspek Produktivitas Kerja ... 13

B.

Persepsi Penilaian Kinerja

1.

Pengertian Persepsi Penilaian Kinerja ... 14

2.

Jenis – Jenis Persepsi ... 16

3.

Proses Persepsi ... 17

4.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Persepsi . 17

5.

Penilaian Kinerja

a.

Manfaat Penilaian Kinerja ... 18

b.

Tujuan Penilaian Kinerja ... 19

c.

Metode Penilaian Kinerja ... 20

d.

Tahapan Penilaian Kinerja ... 23

C.

Hubungan Antara Persepsi Penilaian Kinerja Dengan

produktivitas kerja ... 24

D.

Kerangka Pikir ... 26

E.

Hipotesa ... 27

BAB III. METODE PENELITIAN

A.

Rancangan Penelitian ... 28

B.

IdentifikasiVariabel Penelitian ... 28

C.

Definisi Operasional ... 29

D.

Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

(9)

F.

Jenis Data Dan Instrumen Penelitian

1.

Jenis Penelitia ... .31

2.

Instrumen Penelitian ... 32

G.

Validitas dan Reliabilitas ... 36

H.

Metode Analisa Data ... 40

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Data ... 42

B.

Hasil Analisa Data ... 44

C.

Pembahasan ... 45

BAB V. PENUTUPAN

A.

Kesimpulan ... 48

B.

Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel1 : Skor Untuk Jawaban Pada Pernyataan Skala Likert ... 33

Tabel 2 : Blue Print Skala Persepsi Penilaian Kinerja Try Out ... 34

Tabel 3 : Blue Print Skala Persepsi Penilaian Kinerja Sesudah Try Out ... 34

Tabel 4 : Blue Print Skala Produktivitas Kerja Try Out ... 35

Tabel 5 : Blue Print Skala Produktivitas Kerja Sesudah Try Out ... 36

Tabel 6 : Uji Validitas Skala Persepsi Penilaian Kinerja ... 38

Tabel 7 : Uji Validitas Skala Produktivitas Kerja ... 39

Tabel 8 : Uji Reliabilitas Total ... 39

Tabel 9 : Rancangan Analisa Data ... 41

Tabel 10 : Sebaran T Skor Persepsi Penilaian kinerja ... 43

Tabel 11 : Sebaran T Skor Produktivitas Kerja ... 43

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Skala Try Out ... 53

Lampiran 2 : Skala Penelitian ... 61

Lampiran 3 : Data Kasar Penilaian Kinerja Try Out ... 69

Lampiran 4 : Data Kasar Produktivitas Kerja Try Out ... 70

Lampiran 5 : Data Kasar Penilaian Kinerja ... 72

Lampiran 6 : Data Kasar Produktivitas Kerja ... 74

Lampiran 7 : Hasil Analisis Validitas dan Reliabelitas ... 76

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syafarudin. (2001).

Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Keunggulan

Kompetitif edisi pertama

. Yogyakarta : BPFE

Anoraga, Pandji. (1992).

Psikologi Kerja

. Jakarta : Rieneka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2006).

Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktik.

Jakarta :

Rieneka Cipta

Azwar, Saifuddin.(2009).

Reliabilitas dan Validitas.

Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Azwar, Saifuddin. (2007).

Sikap manusia teori dan pengukurannya.

Yogyakarta :

Pustaka Pelajar

Damayanti, Ninin. (2007). Tempo :

Produktivitas Kerja di Indonesia Sangat Rendah

.

www.tempointeraktif.com (diakses 10 mei 2010)

Darwanto, Dedik. (2005).

Hubungan Antara Kematangan Emosi Dengan

Produktivitas Kerja Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit Unisma Malang

.

Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak

Diterbitkan

Departemen Tenaga Kerja.(1994).

Konsepsi Dan Strategi Pemasyarakatan

Produktivitas

. Jakarta : tidak diterbitkan

Dessler, Garry. (2005).

Human Resource Management .

New Jersey : Pearson

Education

Dharma, Agus. (1991).

Manajemen Prestasi Kerja

, Jakarta : Rajawali Pers

Handoko, T Hani. (1995).

Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia edisi

dua.

Yogyakarta : BPFE

Hasibuan. (2002).

Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi.

Jakarta : Bumi

Aksara

Ingarianti, Tri Muji dkk. (2005).

Performance Appraisal di PT. Otsuka Indonesia.

Jurnal Psikodinamik Volume.7

Indriastuti, Mega. (2010).

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan

Produktivitas Kerja pada Karyawan PT Telekomunikasi Indonesia

. Skripsi

Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak Diterbitkan

(13)

Kumar,Dev. (2005).

Penilaian Kinerja

. Journal Kuala Lumpur Malaysia: Royal

Collage. No.4 (www.symphonytech.com ) diakses 5 agustus 2010

Kusriyanto, Bambang. (1993).

Meningkatkan Produktivitas Karyawan.

Jakarta :

Pustaka Binaman Presindo

Manullang (2001).

Manajemen Sumber Daya Manusia edisi pertama

. Yogyakarta :

BPFE

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005).

Evalusi Kinerja Sumber Daya Manusia

.

Bandung : Aditama

Nanas (2007).

Mengapa 1 Mei Hari Buruh Sedunia

. www.google.com (diakses 10

mei 2010)

Ndraha, Taliziduhu. (1999).

Pengantar Teori Pengembangan Sumber Daya

Manusia.

Jakarta : Rieneka Cipta

Ownsworth, Shum.(2007). T

he Relationship Between Executive Functions And

Productivity Outcome

Of

Stroke

Patients.

Australia:

Univ.Griffith

(www.EBSCOHOST.com) diakses 5 agustus 2010

Poerwanti, Endang.(1998).

Dimensi-Dimensi Riset Ilmiah.

Malang : Pusat Penerbitan

UMM

Priadhasini, Prima Ilsiana. (2005).

Hubungan antara Motivasi Kerja Dengan

Produktivitas Kerja Karyawan bagian Produksi PT IKSG (industri kemasan

semen gersik)

. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Malang. Tidak Diterbitkan

Rakhmat, jalaludin. (2002).

Psikologi komunikasi

. Bandung : Remaja Rosdakarya

Rao, TV.(1992). P

enilaian Prestasi Kerja Teori dan Praktik .J

akarta : Pustaka

Binaman Presindo

Rivai, Veithzal. Dkk. (2005). P

erformance Appraisal edisi kedua.

Jakarta : Raja

Grafindo Indonesia

Sari, Ratna Kemala. (2006).

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan

Produktivitas Kerja

Resepsionis

Hotel.

Skripsi

Fakultas

Psikologi

Universitas Muhammadiyah Malang. Tidak Diterbitkan

(14)

Sihotang, A. (2007).

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta : Pradnya Paramita

Simamora, Henry. (2006).

Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Tiga.

Yogyakarta : STIE YKPN

Sinungan, Muchdarsyah. (1992).

Prooduktivitas Apa Dan Bagaimana.

Jakarta :

Bumi Aksara

Sirait, Justin T. (2006).

Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Dalam Organisasi.

Jakarta : Grasindo

Sunaryo. (2004).

Psikologi Untuk Keperawatan.

Jakarta : EGC

Thoha, Miftah. (2003).

Perilaku Organisasi Konsep Dasar Dan Aplikasinya.

Jakarta

: Raja Grafindo Persada

Tziner, dkk. (1992).

Effect of Performance Appraisal Format And Perceived Goal

Characteristic, Appraisal Process Satisfaction in Change in Rated Job

Performance

. The Journal of Psychology. Canada : University of Montreal

(www.EBSCOHOST.com ) diakses 5 agustus 2010

Walgito, Bimo. (1994).

Psikologi Sosial

. Yogyakarta : Andi Offset

Wignjosoebroto, Sritomo. (1992).

Teknik Tata Cara Dan Pengukuran Kerja edisi

kedua

. Surabaya : Gunawidya

Winarsunu, Tulus. (2006).

Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan edisi

Revisi.

Malang : UMM Press

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semua perusahaan dalam operasionalnya selalu berusaha untuk dapat

mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan, akan tetapi tidak semudah seperti

yang kita harapkan. Produktivitas merupakan salah satu hal yang membutuhkan

perhatian serius agar kelangsungan hidup perusahaan dapat terjaga. Sebagai suatu

hasil, produktivitas lebih cenderung difokuskan seberapa efektif suatu

menejemen dalam suatu perusahaan menggunakan fasilitas-fasilitas untuk

kepentingan produksi. Sehingga produktivitas seringkali disebut sebagai salah

satu perbandingan keefektifan antara tenaga kerja dan peralatan yang digunakan.

Artinya secanggih apapun teknologi dalam menghasilkan suatu barang tanpa

didukung sumber daya manusia yang memadai tidak akan banyak berarti.

Dengan demikian peran sumber daya manusia masih memiliki peran paling

penting.

Nanas (2007) menuliskan tentang peningkatan ketenaga kerjaan dalam

kaitanya dengan hari buruh sedunia. Menurutnya secara sederhana, produktivitas

kerja sesungguhnya merupakan ukuran yang menggambarkan tingkat

pemanfaatan sumber daya guna mengupayakan laba usaha. Terlebih peningkatan

produktivitas kerja merupakan alternatif tepat dan paling aman guna mencapai

sasaran mempertinggi kemampuan usaha.

Pentingnya arti produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan nasional

telah disadari secara universal. Tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak

mendapatkan keuntungan dari produktifitas yang ditingkatkan sebagai kekuatan

untuk menghasilkan lebih banyak barang-barang atau jasa-jasa. Produktivitas itu

penting sekali, karena pendapatan nasional atau GNP banyak diperoleh dengan

meningkatkan keefektifan dan mutu tenaga kerja dibandingkan dengan melalui

formasi modal dan penambahan kerja (Sinungan, 1992).

(16)

Produktivitas kerja memang merupakan permasalahan umum yang sering

terjadi disetiap perusahaan dan sangat dibutuhkan dalam meningkatkan

kesejahteraan para karyawan. Terkadang produktivitas mengalami penurunan dan

berpengaruh terhadap hasil produksi perusahaan dan apabila tidak segera diatasi

maka perusahaan akan cenderung mengalami penurunan dan kerugian yang

cukup besar.

TEMPO Interaktif, Jakarta (2007) : Tingkat produktivitas kerja di Indonesia

masih sangat rendah. Menurut Sekretaris Jendral Departemen Tenaga Kerja dan

Transmigrasi (Depnakertrans) Besar Setyoko, saat ini Indonesia menduduki

peringkat ke 59 dari 60 negara. Indonesia hanya berada satu peringkat diatas

Venezuela. Sedangkan Malaysia berada diperingkat 28, Cina 31, dan Filipina

berada diperingkat 49. besar mengatakan rendahnya produktifitas kerja di

Indonesia karena kualitas SDM yang tidak mampu bersaing, mutu pendidikan

rendah, kurikulum pendidikan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,

fasilitas Balai Latihan Kerja tidak optimal, dan perhatian pemerintah daerah

rendah. Rendahnya produktifitas kerja juga disebabkan minimnya penghargaan

dan insentif bagi pekerja yang memiliki prestasi. Seharusnya, kata beliau, sistem

pengupahan diberikan dengan basis produktiitas kerja dengan memberikan

penghargaan pada pekerja berprestasi.

Sebagaimana telah dikemukakan diatas jelas kiranya bahwa produktifitas

kerja sangat diperlukan dalam hal ketenaga kerjaan khususnya dalam setiap

perusahaan. Rendahnya produktifitas kerja khususnya di Indonesia akan

mengakibatkan kualitas perusahaan yang rendah pula. Untuk mendapatkan

keunggulan yang komparatif, maka diperlukan kualitas sumber daya manusia

yang produktif dan profesional.

Produktivitas kerja merupakan elemen penting untuk diteliti karena dapat

digunakan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas kinerja karyawan. Penelitian

tentang produktivitas juga penting dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa

(17)

berkembang atau tidaknya suatu perusahaan tersebut serta mangetahui sejauh

mana tingkat produktivitas yang ada.

Penelitian tentang produktivitas pernah dilakukan oleh Indriastuti (2010)

dengan judul hubungan antara motivasi berprestasi dengan produktifitas kerja

pada karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia cabang Sidoarjo menunjukan

bahwa ada hubugan yang positif yang sangat signifikan antara motivasi

berprestasi dengan produktivitas kerja pada karyawan dengan nilai koefisien

korelasi (r) = 0,681 dan probabilitas (p) = 0,000. Artiya pada karyawan yang

memiliki motivasi berprestasi rendah cenderung memiliki produktivitas yang

rendah. Begitu pula sebaliknya pada karyawan yang memiliki motivasi

berprestasi tinggi cenderung memiliki produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi

berprestasi memberikan sumbangan efektif terhdap produktifitas kerja sebesar

46,4%, sedangkan sisanya sebesar 53,4% berasal dari variabel lain yang tidak

diteliti.

Penelitian ini berjudul hubungan antara motivasi kerja dengan produktivitas

kerja karyawan bagian produksi pada PT.IKGS di Tuban menunjukan bahwa ada

hubungan yang positif dan sangat signifikan antara motivasi kerja dengan

produktifitas kerja karyawan (dengan nilai r=0,488 dan p=0,001) yang berarti

semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka semakin tinggi produktivitas

kerjanya dan sebaliknya semakin rendah motivasi kerja pula produktivitas

kerjanya. Adapun sumbangan efektif motivasi kerja terhadap produktivitas kerja

sebesar 20,1% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diteliti

(Priadhasini, 2005).

Penelitian tentang hubungan antara kecerdasan emosional dengan

produktivitas kerja resepsionis hotel. Hasilnya bahwa ada hubungan positif yang

sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan produktifitas kerja.

Dimana semakin tinggi kecerdasan emosionalnya maka semakin tinggi pula

produktivitas kerjanya. Sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosionalnya

(18)

Dari hasil penelitian Darwanto (2005) yang berjudul kematangan emosi

terhadap produktivitas tenaga kerja keperawatan di rumah sakit Unisma dengan

nilai f=11,617 dan p=0,001. Artinya semakin tinggi kematangan emosi karyawan

maka semakin tinggi produktivitasnya. Sebaliknya semakin rendah kematangan

emosi karyawan maka semakin rendah pula produktivitas kerjanya.

Ownsworth & Shum (2007) penelitian tentang hubungan antara fungsi

eksekutif dengan produktivitas hasil pada penderita stroke. Hasilnya bahwa

serangkaian perbandingan antara kelompok diidentifikasi bahwa ukuran perilaku

purposive dan pengaturan diri (yaitu tinkertoy test) terbaik dibedakan antara

kelompok-kelompok bekerja dan tidak bekerja (p50.01) terlepas dari waktu sejak

cidera dan mengabaikanya. Tingkat produktivitas pasca stroke secara signifikan

berkorelasi dengan langkah-langkah perencanaan (p50.05), self pemantauan

(p50.01) dan pengaturan diri (p50.05), serta waktu sejak cedera status (p50.05)

dan fungsional (p50.01).

Dari beberapa penelitian yang ada, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

produktivitas kerja dipengaruhi berbagai faktor tergantung ia menilai secara

positif atau tidak pada suatu keadaan atau masalah yang kemudian dipersepsikan

sebagai suatu kondisi yang tidak menekan. Peningkatan kinerja karyawan secara

perorangan mendorong kinerja sumber daya manusia secara keseluruhan yang

diefleksikan dalam kenaikan produktivitas. Selain itu perusahaan sebaiknya

memberikan gambaran yang jelas mengenai sasaran dan standart kinerja. Kinerja

karyawan dapat ditingkatkan apabila karyawan mengetahui apa yang diharapkan

mereka, kapan mereka berperan serta, bagaiman dan kapan mereka dinilai atas

hasil kerjanya oleh perusahaan. Dengan begitu kasyawan merasa dihargai dan

diakui keberadaanyaoleh perusahaan.

Yang perlu diperhatikan oleh pihak manajemen adalah suatu informasi yang

diberikan pada karyawan tentang hasil kerja mereka, dimana informasi tersebut

merupakan umpan balik yang digunakan karyawan untuk mengetahui apakah ia

(19)

Menurut Tziner, Kopelman, Livneh (1992) karyawan bisa belajar seberapa

besar kinerja mereka melalui sarana informal, seperti komentar yang baik dari

mitra kerja, tetapi penilaian kinerja mengacu pada sitem formal dan terstruktur

yang mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan

pekerjaan, perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidak hadiran. Fokusnya adalah

untuk mengetahui seberapa produktiv seorang karyawan dan apakah bisa

berkinerja sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang sehingga

karyawan, organisasi dan masyarakat semuanya memperoleh manfaat.

Ditambahkan oleh Coutts dan Schneider, 2004 (dalam Kumar, 2005)

penilaian kinerja adalah komponen vital dari satu set yang lebih luas praktek

sumber daya manusia, melainkan mekanisme untuk mengevaluasi sejauh yang

masing-masing kinerja karyawan sehari-hari ini terkait dengan tujuan yang

didirikan organisasi (http://www.symphonytech.com)

Penilaian kinerja diharapkan bisa memberikan motivasi terhadap karyawan

untuk menuingkatkan produktivitas kerjanya serta mengembangkan dan

meningkatkan kompetensinya dengan lebih baik dimasa yang akan datang.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Kumar (2005) menunjukkan bahwa

banyak ketidak patuhan dengan pedoman tertentu, target kerja tahunan tidak

diatur menurut jadwal, tidak ada diskusi antara perwira pertama rating dan

bawahan untuk menetapkan sasaran kerja, bawahan tidak diberikan pedoman

menetapkan target kerja dan indikator kinerja, tinjauan pertengahan tahun untuk

memantau kemajuan pekerjaan tidak dilakukan, sasaran kerjatahunan dan jangka

menengah review hanya dilakukan pada akhir tahun, dan bawahan

tidakdiberitahu tentang hasil penilaian itu. Penelitian ini menunjukkan 10

temuan kunci darisurvei tersebut. Respon untuk penilaian kinerja dengan

menggunakan metode survei (n = 145 petugas). Tidak diragukan lagi, temuan

penting adalah bahwa lebih dari 90 persen responden yang disurvei

mengindikasikan kebutuhan untuk pelatihan dan penilai mengakui pentingnya

(20)

penilaian kinerja yang efektif (Journal kuala lumpur Malaysia Royal Collage,

No.4, 2005 dalam http://www.symphonytech.com ).

Hasibuan (2002) menambahkan bahwa dengan penilaian prestasi berarti para

bawahan mendapat perhatian dari atasanya sehingga mendorong mereka

bergairah bekerja, asalkan proses penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak

lanjutnya. Tindak lanjut penilaian ini memungkinkan karyawan dipromosikan,

didemosikan, dikembangkan dan atau balas jasanya dinaikkan. Penilaian kinerja

harus dilakukan secara adil, tidak memihak dan harus menggambarkan kinerja

yang aktual dan akurat. Oleh sebab itu hal-hal yang mempengaruhi kinerja

seorang karyawan harus dikenali dengan baik oleh pimpinan perusahaan,

khususnya menejer yang bertanggung jawab dibidang sumberdaya manusia.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Ingarianti, Yuwono, dan Fajrianthi

(dalam Jurnal Psikologi Vol 7, 2005) mengenai Performance Appraisal di PT

Otsuka Indonesia mengatakan penilaian prestasi kerja merupakan hal yang

penting dalam pengembangan sumber daya manusia sebuah perusahaan.

Penilaian kinerja yang tidak tepat dapat menimbulkan kerugian jangka panjang

bagi perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan penyebab kurang

efektifnya penilaian kinerja di PT. OI karena tiga hal yaitu 1) tidak memenuhi

syarat-syarat kinerja yang baik, 2) sistem tidak dikomunikasikan dengan baik 3)

sistem performance appraisal yang tidak tepat.

Menurut Wignjosoebroto (2003) karyawan dapat bekerja secara efektif dalam

suatu perusahaan itu dapat dimengerti atau memperhatikan

kepentingan-kepentingan mereka. Sehingga ada rasa saling ketergantungan satu sama lain dan

terjadi keseimbangan antara harapan dan kenyataan yang diperoleh karyawan

maupun perusahaan.

Setiap karyawan memiliki pemahaman atau persepsi yang berbeda-beda

terhadap lingkungan disekitarnya. Apa yang dilihat seseorang belum tentu sama

dengan fakta yang sebenarnya. Selain itu pemaknaan terhadap lingkungan juga

akan dipersepsikan berbeda dari kenyataan yang objektif (Sunaryo, 2004). Hal

(21)

adanya salah satu faktor, yaitu faktor fungsional yang menentukan persepsi,

dimana faktor fungsional sendiri berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu

dan hal-hal lain yang termasuk sebagai faktor-faktor personal (Rahkmat, 2002).

Apabila karyawan dalam mempersepsi sikap manajemen terhadap penilaian

kinerja dan sejauh mana kontribusi penilaian kinerja didalam melakukan

penilaian secara jujur dan adil dimana karyawan akan memasukan dalam

pemikiranya bahwa penilaian kinerja merupakan suatu hal yang positif maka

karyawan akan lebih bersemangat dan hati-hati dalam bekerja yang akhirnya

akan meningkatkan produktivitas kerja tetapi apabila karyawan merasa apa yang

menjadi kebutuhanya belum terpenuhi maka mereka enggan untuk

mengoptimalkan kemampuanya, sehingga perusahaan akan mengalami kerugian.

Persepsi karyawan terhadap penilaian kinerja bisa berupa persepsi yang

positif ataupun yang negatif, karyawan akan mempersepsikan penilaian kinerja

secara positif jika sikap manajemen terhadap penilaian kinerja serta kontribusi

dalam proses penilaian dilakukan secara jujur, adil dan objektif, serta

menimbulkan rasa aman dan kepuasan dalam bekerja, sebab karyawan akan

merasa bahwa penilaian kinerja setelah dipersepsi akan mendorong karayawan

untuk memahami dan menerima dalam pemikiranya sebagai hal yang benar.

Sebaliknya penilaian kinerja dapat pula dipersepsikan secara negatif bila

dianggap tidak sesuai dengan harapan karyawan, apabila anggapan yang dimiliki

karyawan tersebut tidak selaras dengan objekyang dipersepsi maka karyawan

akan menolak dan menentangnya (Thoha,2003).

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunanto (2009) yang berjudul

Hubungan Antara Persepsi tentang Penilaian Prestasi Kerja dengan Motivasi

Berprestasi pada Karyawan menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan sangat

signifikan antara persepsi penilaian prestasi kerja dengan motivasi berprestasi

pada karyawan PT. Berlina Pandaan dengan nilai koefisien korelasi ( r ) = 0,566

dan probabilitas kesalahan ( p ) = 0,000. Hal ini berarti pada karyawan yang

memiliki persepsi positif terhadap penilaian prestasi kerja ditemukan motivasi

(22)

berprestasi dapat dijelaskan dari persepsi penilaian prestasi kerja sebesar 32 %

sedangkan sisanya 68 % dijelaskan faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian

ini.

Pada kenyataanya meskipun para karyawan dihadapkan pada kasamaan

stimulus yaitu penilaian kinerja para karyawan akan memiliki persepsi yang

berbeda-beda, hal ini dikarenakan setiap karyawan memiliki cara pandang yang

berbeda karena latar belakang yang berbeda pula didalam bekerja. Penilaian

kinerja yang dipersepsikan secara positif oleh para karyawan akan diartikan

sebagai penghargaan pada proses kerjanya, karena persepsi itulah yang akhirnya

berpengaruh pada proses bekerja seseorang. Untuk itu diperlukan suatu

mekanisme penilaian untuk merencanakan kerja para karyawan sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki.

Agropolitan televisi (ATV) adalah TV lokal kota batu yang menyajikan

acara-acara seperti program pendidikan, agama hiburan pembangunan kota Batu

khusunya Malang raya umumnya dan lain sebagainya.

Agropolitan televisi (ATV) kurang memperhatikan masalah prestasi kerja

yang berdampak pada produktivitas kerja karyawan. Dalam hal ini prestasi kerja

tergantung pada penilai / atasan karena semakin dekatnya karyawan dengan

penilai maka penilaian kinerja karyawan akan semakin bagus dan berakibat

adanya kekaburan terhadap karyawan yang benar-benar berprestasi.

Berdasarkan wawancara dari salah satu sumber di ATV pada tanggal 22 april

2010 dapat diketahui bahwa produktivitas kerja karyawan ATV beberapa saat

terakhir ini mengalami penurunan terlihat dari beberapa program yang kurang

maksimal pengerjaanya, disebabkan adanya karyawan yang belum menguasai

peralatan kerja serta adaptasi dengan tempat kerja dan pekerjaanya yang baru

serta kemampuan yang dimiliki belum standar atau maximal. Seperti kualitas

gambar, pengambilan sudut berita yang kurang menjadi perhatian masyarakat

sehingga banyak berita yang mengalami penyortiran, dan beberapa program yang

(23)

Dari latar belakang dan beberapa penelitian diatas, maka peneliti tertarik

untuk melakukan sebuah penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul

“Hubungan Antara Persepsi Penilaian Kinerja Dengan Produktivitas Kerja

Karyawan”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah ada hubungan

antara persepsi penilaian kinerja dengan produktivitas kerja karyawan

Agropolitan televisi bagian produksi ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi penilaian

kinerja dengan produktivitas kerja karyawan Agropolitan televisi bagian

produksi.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis, diharapkan mampu memberikan sumbangan yang sangat

berarti bagi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan Psikologi

pada umumnya serta Psikologi industri dan organisasi khususnya.

2. Secara Praktis, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui keefektifan

penilain kinerja karyawan dan masukan yang berharga bagi keefektifan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa program bimbingan teruji efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI SMA Kartika XIX-2 Bandung Tahun Ajaran

Perubahan pendapatan usahatani akibat adanya TMC sebesar 265,58% dalam satu tahun.Maka dari ituTMC lebih baik tetap dilaksanakan agar tetap tersedianya air di

Gambar 16 menampilkan intensitas pantulan tanpa sisik, terlihat bahwa nilai digital ataupun intensitas tertinggi pada panjang gelombang 660 nm berada pada jam ke-1 dan terendah

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan puji syukur Keehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi

Selain satu alat untuk menganalisis kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan terhadap APBD

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini Universitas Sebelas Maret berhak menyimpan, mengalihmediakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database),

Nailur Rahmi (1102205) Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas IV SDN Buah Gede Serang dalam Memahami Konsep Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Potensi Alam dengan Metode

Strategi integrasi horizontal adalah strategi yang mengarah kepada strategi untuk memperoleh kendali yang lebih besar terhadap perusahaan pesaing. Sebenarnya Lembaga Keuangan