1 A. Latar Belakang Masalah
pembangunan, dan pelayanan sosial masyarakat. Berdasarkan Kepmendagri No. 29 tahun 2002 tersebut, maka untuk menyusun anggaran dan pendapatan belanja daerah yang memenuhi asas tertib, transparasi, akuntabilitas, konsistensi, komparabilitas, akurat dan mudah dimengerti perlu disusun Arah dan Kebijakan Umum APBD, maka disusun Strategi dan Prioritas APBD yang selanjutnya menjadi pedoman bagi perangkat daerah dalam menyusun usulan program, kegiatan dan anggaran berdasarkan prinsip-prinsip anggaran kinerja dan dituangkan dalam rencana anggaran satuan kerja dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan keuangan daerah.
Berdasarkan Pasal 26 ayat (2) Undang-undang Nomor 5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintah daerah APBD dapat didefinisikan sebagai rencana operasional keuangan pemerintah daerah, dimana disatu pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek dalam satu tahun anggaran tertentu, dan dipihak lain menggambarkan perkiraan penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud. APBD harus dapat memberikan informasi yang jelas tentang tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan. Selain itu setiap dana yang diperoleh, penggunaan harus dapat dipertanggungjawabkan.
pertanggungjawaban (stewardship and accountability), mengontrol dan pengawasan atau pengendalian manajemen pemerintah daerah. Akuntabilitas menjadi sangat penting karena akuntabilitas merupakan salah satu elemen manajemen keuangan pemerintah untuk mengontrol kebijakan pengelolaan keuangan, disamping konsep value for money, kejujuran, transparansi dan pengendalian.
Pemerintah daerah sebagai pihak yang diserahi tugas menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan daerahnya untuk dinilai apakah pemerintah daerah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak. Selain satu alat untuk menganalisis kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan terhadap APBD yang telah ditetapkan dan dilaksanakan, yang diharapkan akan memberikan informasi yang lebih rinci atas hasil interprestasi mengenai prestasi yang dicapai dan keadaan keuangan daerah. Analisis rasio keuangan sebagai sumber informasi keuangan sangat bermanfaat apabila angka-angka rasio daerah tersebut dibandingkan dari tahun ke tahun, dengan membandingkan angka rasio untuk beberapa periode akan dapat mengetahui semakin efisien tidaknya dalam mengelola keuangan daerah.
Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara, sudahlah disebut lengkap bahwa pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah diukur kinerjanya. Dengan kelengkapan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah diperlukan analisis kinerja pemerintah dalam mengelola keuangan daerahnya dengan melakukan analisis rasio keuangan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang telah ditetapkan dan dilaksanankannya.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul:Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Di Kabupaten Karanganyar Ditinjau Dari Aspek Keuangan Tahun Anggaran 2003-2008.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar jika dilihat dari aspek keuangan selama tahun anggaran 2003-2008?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah: 1. Bagi Pemerintah Kabupaten Karanganyar
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi tentang kebijakan keuangan daerah serta dapat memberikan kontribusi positif kepada pemerintah Kabupaten Karanganyar tentang laporan pertanggungjawaban anggaran keuangan daerah agar lebih accountable, dan dapat dijadikan standar penilaian kinerja dengan menggunakan konsep akuntabilitas, serta dapat diterima dan dipahami publik.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi pihak-pihak yang ingin memperdalam pengetahuan tentang keuangan daerah.
3. Bagi Penulis
Penulis memperoleh tambahan wawasan, pengalaman, dan pengetahuan dalam mempraktekan ilmu dan teori yang diperoleh selama kuliah.
4. Bagi penelitian selanjutnya baik dari kalangan pegawai daerah maupun dari kalangan mahasiswa yaitu sebagai landasan atau bahan informasi bagi penelitian serupa.
E. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tinjauan teoritis tentang pengertian Pengukuran Kinerja Anggaran Keuangan Daerah, Analisis Rasio Keuangan Daerah, macam-macam rasio keuangan, pengertian APBD, tujuan dan manfaat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), fungsi anggaran sektor publik, pengelolaan keuangan daerah, pengertian akuntabilitas, fungsi dan jenis akuntabilitas, tingkatan akuntabilitas, pengertian analisis rasio keuangan. Serta review penelitian terdahulu. BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang jenis penelitian, obyek penelitian, data dan sumber data, tehnik pengumpulan data, serta metode analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang gambaran umum daerah Kabupaten Karanganyar, struktur organisasi Kabupaten Karanganyar, analisis data dan pembahasan yang dilakukan untuk menilai kinerja pemerintah Kabupaten Karanganyar jika dilihat dari analisis rasio keuangan dan hasil penelitian.