BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Strategi
2.1.1.1 Pengertian Strategi
Pimpinan suatu organisasi, setiap hari berusaha mencari kesesuaian
antara kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal (peluang dan
ancaman) suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan persaingan, peraturan,
tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor –
faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman. Dalam hal ini,
seorang pemimpin organisasi perlu menentukan “taktik” permainan sebuah
perusahaan dalam memenangkan persaingan.
Strategi merupakan rumusan perencanaan tentang bagaimana
perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Manajemen strategis dapat
didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan lintas – fungsional yang
memampukan sebuah organisasi mencapi tujuannya ( Fred R. David 2009).
Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan
keterbatasan bersaing. Secara umum, pengertian strategi merupakan proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan
tersebut dapat tercapai. Pengertian strategi menurut Chandler (1962) yang dialih
tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak
lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya (2014 : 3). Suatu perusahaan dapat
mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut
peluang yang ada. itu.
2.1.1.2 Konsep Strategi
Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus
berkembang. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain
yag berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep –
konsep tersebut adalah sebagai berikut :
a. Distinctive competence
Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh
perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki
“Distinctive Competence”. Konsep ini menjelaskan kemampuan spesifik
suatu organisasi. Menurut Day dan Wensley (1988) dalam buku Freddy
Rangkuti (2014), identifikasi distinctive competence dalam suatu
organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.
Dua faktor tersebut dapat menyebabkan perusahaan tersebut dapat lebih
unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia
yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang
lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Dengan memiliki kemampuan
melakukan riset pemasaran yang lebih baik, perusahaan dapat mengetahui
secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat menyusun
strategi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.
potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti peralatan dan
proses produksi yang canggih, penggunaan saluran distribusi cukup luas,
penggunaan sumber bahan baku yang tinggi kualitasnya, dan penciptaan
brand image yang positif. Semua itu merupakan keunggulan –
keunggulan yang dapat diciptakan untuk memperoleh keuntungan dari
pasar dan mengalahkan pesaing.
b. Competitive Advantage
Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan
perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut Porter, ada tiga
strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan
bersaing, yaitu : Cost leadership, Diferensiasi, dan Fokus. Perusahaan
dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibanding
dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih
murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan
nilai/kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat
dicapai oleh perusahaan karena memanfaatkan skala ekonmis, efisiensi
produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku,
2.1.1.3 Tipe Strategi
Strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu
strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis.
a. Strategi Manajemen
Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakuakan oleh
manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.
Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga,
strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai
keuangan, dan sebagainya.
b. Strategi Investasi
Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.
Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang
agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan,
strategi pembangunan, kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi,
dan sebagainya.
c. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional
karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen,
misalnya strategi pemasaran, strategi produksi, strategi distribusi, strategi
2.1.2 Pemasaran
2.1.2.1 Pengertian Pemasaran
Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan
pemasaran. Operasi keuangan, akunting, fungsi bisnis lainnya
sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan
jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain,
kegiatan pemasaran merupakan proses pemberian kepuasan kepada
konsumen untuk mendapatkan laba dan merupakan suatu sistem total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi, dan mendistribusikan barang – barang yang dapat memuaskan
keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan pemasaran.
Pemasaran yang terampil adalah tujuan yang tidak pernah berhenti
dikejar (Kotler dan Keller, 2007). Program pemasaran dimulai dengan
sebuah ide tentang produk baru, dan tidak berhenti sampai keinginan
konsumen benar – benar terpuaskan. Pemasaran juga merupakan proses
sosial dan manajerial yang didalamnya individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produkyang bernilai
kepada pihak lain. Menurut definisi manajerial, pemasaran sering
digambarkan sebagai seni menjual produk. Produsen harus melakukan
identifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan menciptakan
produk yang diharapkan konsumen. Pemasaran dapat dideskripsikan
sebagai proses pendefinisia, pengantisipasian, penciptaan, serta
Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh
berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial (Freddy
Rangkuti 2014). Oleh karena itu, masing – masing individu ataupun
kelompok memiliki kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,
menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.
Ada tujuh fungsi pemasaran (function of marketing) pokok : (1)
analisis konsumen, (2) penjualan produk/jasa, (3) perencanaan produk
dan jasa, (4) penetapan harga, (5) distribusi, (6) riset pemasaran, (7)
analis peluang. Memahami fungsi – fungsi ini membantu para penyusun
strategi mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan
pemasaran (Fred R. David 2009).
1. Analisis konsumen adalah pengamatan dan evaluasi kebutuhan,
hasrat, dan keinginan konsumen, yang melibatkan pengadaan survey
konsumen, penganalisisan informasi konsumen, pengevaluasian
strategi posisi pasar, pengembangan profil konsumen, dan penentuan
strategi segmentasi pasar yang optimal. Pembeli, penjual, distributor,
tenaga penjualan, manajer, penjual grosir, peritel, pemasok, dan
kreditor semuanya dapat berpartisipasi dalam proses pengumpulan
informasi untuk mengidentifikasi secara tepat keinginan dan
kebutuhan konsumen.
2. Penjualan Produk/jasa
Penerapan strategi yang berhasil umumnya bergantung pada
kemampuan sebuah organisasi untuk menjual produk atau jasa
promosi, penjualan, publisitas, penjualan perorangan, manajemen
tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan dealer.
3. Perencanaan produk dan jasa
Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji
pemasaran, pemosisian produk dan merk, pemanfaatan garansi,
pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur produk, gaya produk,
kualitas produk, dan penyediaan layanan konsumen. Perencanaan
produk dan jasa terutama penting jika sebuah perusahaan melakukan
pengembangan atau diversifikasi produk. Salah satu teknik
perencanaan produk dan jasa yang terefektif adalah uji pemasaran
yang memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana –
rencana pemasaran alternatif dan meramalkan penjualan produk baru.
Uji pemasaran memungkinkan organisasi untuk menghindari kerugian
substansial dengan menunjukkan produk yang lemah serta pendekatan
pemasaran yang tidak efektif sebelum produksi skala besar dimulai.
4. Penetapan harga
Lima pemangku kepentingan mempengaruhi keputusan penetapan
harga (pricing) : konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan
pesaing. Para penyusun strategi harus melihat harga baik dari
perspektif jangka pendek maupun jangka panjang, karena pesaing
5. Distribusi
Distribusi mencakup penggudangan, saluran distribusi, cakupan
distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi
persediaan, kurir transportasi, penjualan grosir, dan ritel.
6. Riset pemasaran
Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan penganalisisan
data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan
pemasaran barang dan jasa. Riset pemasaran dapat mengungkapkan
kekuatan dan kelemahan yang penting, dan periset pemasaran
menggunakan berbagai skala, instrument, prosedur, konsep, dan
teknik untuk mengumpulkan informasi
7. Analisis peluang
Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat, dan risiko
yang terkait dengan keputusan pemasaran.
2.1.2.2 Unsur-Unsur Utama Pemasaran
Menurut Freddy Rangkuti (2014), unsur utama pemasaran dapat
diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu :
a. Unsur Strategi Persaingan
• Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan
membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
Masing – masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik,
pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok
pembeli yang memiliki kebutuhan, karakterisrik, atau perilaku
berbeda.
• Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen
pasar yang akan dimasuki.
• Positioning
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini
adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keinggulan
bersaing produk yang ada dipasar kedalam benak konsumen.
b. Unsur Taktik Pemasaran
Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu :
• Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi
pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan
membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan
diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang
dilakukan oleh perusahaan lain.
• Bauran Pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatan
mengenai produk, harga, promosi, dan tempat.
c. Unsur Nilai Pemasaran
Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
• Brand atau merek, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau
• Service atau pelayanan, yaitu nilai yang berkaitan dengan
pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan
kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.
• Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan
untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa
tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara
langsung maupun tidak langsung
2.1.2.3 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah memahami dan menanggapi apa yang
diinginkan pasar dengan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan
ataupun calon pembeli. Berbeda dengan konsep penjualan yang menjual
produk tanpa mengetahui keinginan pasar. Konsep pemasaran menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah
perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing
dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan
kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler dan Keller 2007). Konsep
pemasaran inti adalah menciptakan produk/jasa yang bernilai dan berkualitas
sesuai keinginan, kebutuhan, dan permintaan konsumen sehingga terjadi
2.1.3 Strategi Pemasaran
Satu unsur penting dalam proses pemasaran adalah rencana dan
strategi pemasaran kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Strategi
adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya (Kotler dan Keller
2007). Pengembangan strategi pemasaran yang tepat sepanjang waktu
membutuhkan campuran antara disiplin dan fleksibilitas. Perusahaan harus
setia dalam menerapkan strategi, tetapi harus juga menemukan cara – cara
baru untuk terus memperbaikinya. Strategi pemasaran juga menuntut
pemahaman yang jelas bagaimana pemasaran bekerja. Perusahaan harus
mengetahui apa yang harus dibuat dan pasar akan membeli produk tersebut
dengan jumlah yang cukup banyak sehingga perusahaan menghasilkan laba.
Perusahaan level bisnis akan bersaing dengan 3 elemen bisnis, yakni
sumberdaya, aktivitas, dan produk (M. Taufiq Amir 2011). Sebuah
perusahaan dapat unggul bila ketiga hal ini memberikan sebuah “tawaran
nilai (value proposition)” yang penting bagi konsumen, dan perusahaan dapat
berbeda atau menonjol dibandingkan pesaing industri yang sama. Dalam hal
ini, aktivitas perusahaan sangat menentukan dalam memenangi persaingan
untuk menghasilkan nilai sebuah produk yang ditawarkan.
Bagian dari penentuan strategi pemasaran adalah adanya
perencanaan. Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara
berurut untuk mencapai tujuan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan dan
penentuan cara yang akan ditempuh, serta usaha yang dilakukan dalam
mencapai tujuan tersebut. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar
eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan
eksternal. Untuk itu, perusahaan perlu memiliki banyak informasi mengenai
lingkungan eksternal dan internal perusahaan untuk dapat menyusun dan
mengambil langkah yang tepat.
Persaingan perusahaan adalah perlombaan untuk memahirkan
kompetensi serta untuk memperoleh posisi pasar dan pengaruh pasar (Freddy
Rangkuti 2014). Dalam menghadapi persaingannya, setiap perusahaan
membutuhkan strategi untuk mencapai tujuannya yaitu memenangkan pasar.
Strategi pemasaran bertujuan untuk meningkatkan kinerja melalui
penggunaan substrategi seperti segmentasi, positioning, dan targeting,
peningkatan layanan purna jual, rancangan penyerahan khusus, dan
pengembangan segmen pasar yang baru (M. Taufiq Amir 2012). Langkah
yang dilalui dengan strategi STP tersebut adalah mengidentifikasi dan
mengembangkan profil setiap segmen, membuat ukuran daya tarik pasar, dan
membuat positioning untuk segmen pasar.
Penentuan strategi tersebut dilakukan melalui proses analisis,
perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi – strategi itu. Proses analisis
adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus,
menganalisis situasi untuk mengetahui isu yang sedang terjadi, dam
memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan
masalah.
Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang
menyeluruh terhadap pengaruh faktor – faktor lingkungan eksternal dan
Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga
melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik dari pesaing utama maupun
dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor
eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan,
seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki
perusahaan. Isu – isu perumusan strategi mencakup penentuan bisnis yang
akan dimasuki, bisnis apa yang akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan
sumberdaya, perlukan ekspansi dilakukan, perlukan merger atau
penggabungan usaha, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang
merugikan. Keputusan perumusan strategi mendorong suatu organisasi untuk
komit pada produk, pasar, sumberdaya, dan teknologi.
Implementasi adalah sejumlah total aktivitas dan pilihan yang
dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah perencanaan strategis.
Implementasi strategi merupakan proses berbagai strategi dan kebijakan yang
berubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan
prosedur. Implementasi atau penerapan strategi merupakan aspek kritis yang
difokuskan pada rangkaian aktivitas bagaimana perusahaan mengelola
program, menerjemahkan program, serta menciptakan berbagai prosedur dan
aturan untuk memastikan proses penerapan. Untuk memulai proses
implementasi, para perencana strategic perlu mempertanyakan hal mengenai
siapa yang akan menjalankan perencanaan strategis, apa yang harus
dilakukan mencapai arah yang telah ditentukan, dan bagaimana orang yang
Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis.
Manajer harus tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik.
Tiga aktivitas penilaian atau evaluasi strategi yang mendasar adalah (1)
peninjauan ulang faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan
bagi strategi saat ini, (2) pengukuran kinerja, dan (3) pengambilan langkah
krektif. Penilaian strategi dilakukan karena apa yang berhasil saat ini belum
tentu berhasil dimasa yang akan datang. Maka dari itu, ketika melaksanakan
strategi, perusahaan perlu menelusuri hasilnya dan memantau perkembangan
baru. Proses penilaian strategi memastikan bahwa perusahaan sedang
mencapai apa yang telah ditetapkan untuk dicapai. Proses evaluasi
membandingkan kinerja dengan hasil yang diinginkan dan memberikan
umpan balik yang diperlukan bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi
hasil – hasil yang diperoleh dan mengambil tindakan perbaikan bila
diperlukan.
2.1.4 Pengertian Analisis SWOT
Kegiatan analisis merupakan proses yang paling penting dalam
memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus dan mengetahui
isu yang terjadi untuk memutuskan tindakan yang akan dilakukan dalam
pemecahan masalah. Proses analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan
semua informasi yang berpengaruh terhadap perusahaan dan
memanfaatkannya untuk perumusan strategi.
SWOT adalah singkatan untuk Strengths atau kekuatan, Weaknesses
Teori analisis SWOT merupakan teknik ataupun alat untuk merumuskan
strategi dan kebijakan bagi perusahaan dengan melakukan pemantauan
terhadap lingkungan pemasaran internal dan eksternal. Menurut Kotler dan
Keller (2007), evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman disebut Analisis SWOT. Hasil dari analisis lingkungan internal
adalah daftar atas kelemahan dan kekuatan perusahaan. Mengidentifikasi
serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasional dalm wilayah –
wilayah fungsional suatu bisnis merupakan sebuah aktivitas manajemen
strategis yang esensial. Organisasi berjuang untuk menjalankan strategi yang
mampu menngandakan kekuatan internal sekaligus meniadakan kelemahan.
Faktor – faktor internal dapat ditentukan dengan sejumlah cara, termasuk
menghitung rasio, mengukur kinerja, dan membandingkan dengan
pencapaian masalalu dan rata – rata industri. Sedangkan hasil dari analisis
lingkungan eksternal adalah daftar atas peluang dan ancaman. Peluang dan
ancaman eksternal menunjukkan pada berbagai trend an kejadian ekonomi,
sosial, budaya, demografis, lingkungan hidup, politik, hokum, pemerintah,
teknologi, dan kompetitif yang dapat secara signifikan menguntungkan atau
merugikan suatu organisasi dimasa yang akan datang. Sebagian besar
peluang dan ancaman berada diluar kendali suatu organisasi.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan (Freddy Rangkuti (2014). Analisis
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,
Proses analisis ini akan menghasilkan perbandingan antara lingkungan
internal dan eksternal.
2.2 Peneliti Terdahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam
penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu
No Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian
1 Muhammad
Reza Yusa 2011
Analisis strategi pengembangan usaha pada E-COFARM, Kampus IPB
darmaga Bogor
Dari analisis SWOT yang dilakukan terdapat beberapa strategi alternatif yang bisa diterapkan, yaitu :
mempertahankan mutu produk, memperluas wilayah distribusi,
memanfaatkan skim kredit dalam meningkatkan kapasitas usaha, memperbaiki kemasan produk, meningkatkan kualitas SDM, dan pengelolaan keuangan perusahaan.
2 Sri Yati
Prawitasari 2010
Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing
Analisis faktor eksternal ditentukan dengan menilai besar peluang serta ancaman yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhinya antaralain pengaruh kebijakan pemerintah, perluasan pasar, produk pengganti, kemampuan perusahaan untuk menjalin kerjasama, kondisi
perekonomian, serta persaingan.
3 Nur Afrilita
T. 2013
Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Pada Pt. Samekarindo Indah
PT. Samekarindo Indah memiliki kekuatan
Di Samarinda se- Kaltim, berpengalaman dalam bisnis jasa penjualan sepeda motor Suzuki, harga produk bersaing, memiliki produk unggulan, dan memiliki lokasi outlet yang strategis.
5 Choirunnisak 2012
Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada Bmi
Cabang Pembantu Magelang
Strategi pemasaran
khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan servise excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank.
6 Hanna
Nuariputri 2010
Analisis SWOT Terhadap Penetapan Strategi Pemasaran Pada Pt. Kusumahadi Santosa Di Karanganyar (Studi Pada Divisi Pemasaran I Lokal)
Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa PT. Kusumahadi Santosa berada pada posisi Strength – Opportunity (SO), dimana PT. Kusumahadi Santosa berada pada tahap Growth Strategy (Tahap