• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran Produk Olahan Susu pada PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis SWOT dalam menentukan Strategi Pemasaran Produk Olahan Susu pada PT. Putra Indo Mandiri Sejahtera"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Strategi

2.1.1.1 Pengertian Strategi

Pimpinan suatu organisasi, setiap hari berusaha mencari kesesuaian

antara kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal (peluang dan

ancaman) suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan persaingan, peraturan,

tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor –

faktor lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman. Dalam hal ini,

seorang pemimpin organisasi perlu menentukan “taktik” permainan sebuah

perusahaan dalam memenangkan persaingan.

Strategi merupakan rumusan perencanaan tentang bagaimana

perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Manajemen strategis dapat

didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan lintas – fungsional yang

memampukan sebuah organisasi mencapi tujuannya ( Fred R. David 2009).

Strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan

keterbatasan bersaing. Secara umum, pengertian strategi merupakan proses

penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan

tersebut dapat tercapai. Pengertian strategi menurut Chandler (1962) yang dialih

(2)

tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya (2014 : 3). Suatu perusahaan dapat

mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut

peluang yang ada. itu.

2.1.1.2 Konsep Strategi

Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus

berkembang. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain

yag berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep –

konsep tersebut adalah sebagai berikut :

a. Distinctive competence

Suatu perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh

perusahaan pesaing dipandang sebagai perusahaan yang memiliki

“Distinctive Competence”. Konsep ini menjelaskan kemampuan spesifik

suatu organisasi. Menurut Day dan Wensley (1988) dalam buku Freddy

Rangkuti (2014), identifikasi distinctive competence dalam suatu

organisasi meliputi keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumber daya.

Dua faktor tersebut dapat menyebabkan perusahaan tersebut dapat lebih

unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Keahlian sumber daya manusia

yang tinggi muncul dari kemampuan membentuk fungsi khusus yang

lebih efektif dibandingkan dengan pesaing. Dengan memiliki kemampuan

melakukan riset pemasaran yang lebih baik, perusahaan dapat mengetahui

secara tepat semua keinginan konsumen sehingga dapat menyusun

strategi pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.

(3)

potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti peralatan dan

proses produksi yang canggih, penggunaan saluran distribusi cukup luas,

penggunaan sumber bahan baku yang tinggi kualitasnya, dan penciptaan

brand image yang positif. Semua itu merupakan keunggulan –

keunggulan yang dapat diciptakan untuk memperoleh keuntungan dari

pasar dan mengalahkan pesaing.

b. Competitive Advantage

Keunggulan bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan

perusahaan untuk merebut peluang pasar. Menurut Porter, ada tiga

strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh keunggulan

bersaing, yaitu : Cost leadership, Diferensiasi, dan Fokus. Perusahaan

dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibanding

dengan pesaingnya jika dia dapat memberikan harga jual yang lebih

murah daripada harga yang diberikan oleh pesaingnya dengan

nilai/kualitas produk yang sama. Harga jual yang lebih rendah dapat

dicapai oleh perusahaan karena memanfaatkan skala ekonmis, efisiensi

produksi, penggunaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku,

(4)

2.1.1.3 Tipe Strategi

Strategi dapat dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu

strategi manajemen, strategi investasi, dan strategi bisnis.

a. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakuakan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.

Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga,

strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai

keuangan, dan sebagainya.

b. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.

Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang

agresif atau berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan,

strategi pembangunan, kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi,

dan sebagainya.

c. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional

karena strategi ini berorientasi pada fungsi – fungsi kegiatan manajemen,

misalnya strategi pemasaran, strategi produksi, strategi distribusi, strategi

(5)

2.1.2 Pemasaran

2.1.2.1 Pengertian Pemasaran

Keberhasilan keuangan sering tergantung pada kemampuan

pemasaran. Operasi keuangan, akunting, fungsi bisnis lainnya

sesungguhnya tidak berarti kalau tidak ada permintaan akan produk dan

jasa sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Dengan kata lain,

kegiatan pemasaran merupakan proses pemberian kepuasan kepada

konsumen untuk mendapatkan laba dan merupakan suatu sistem total dari

kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,

promosi, dan mendistribusikan barang – barang yang dapat memuaskan

keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan pemasaran.

Pemasaran yang terampil adalah tujuan yang tidak pernah berhenti

dikejar (Kotler dan Keller, 2007). Program pemasaran dimulai dengan

sebuah ide tentang produk baru, dan tidak berhenti sampai keinginan

konsumen benar – benar terpuaskan. Pemasaran juga merupakan proses

sosial dan manajerial yang didalamnya individu atau kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produkyang bernilai

kepada pihak lain. Menurut definisi manajerial, pemasaran sering

digambarkan sebagai seni menjual produk. Produsen harus melakukan

identifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan menciptakan

produk yang diharapkan konsumen. Pemasaran dapat dideskripsikan

sebagai proses pendefinisia, pengantisipasian, penciptaan, serta

(6)

Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh

berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial (Freddy

Rangkuti 2014). Oleh karena itu, masing – masing individu ataupun

kelompok memiliki kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,

menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

Ada tujuh fungsi pemasaran (function of marketing) pokok : (1)

analisis konsumen, (2) penjualan produk/jasa, (3) perencanaan produk

dan jasa, (4) penetapan harga, (5) distribusi, (6) riset pemasaran, (7)

analis peluang. Memahami fungsi – fungsi ini membantu para penyusun

strategi mengidentifikasi serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

pemasaran (Fred R. David 2009).

1. Analisis konsumen adalah pengamatan dan evaluasi kebutuhan,

hasrat, dan keinginan konsumen, yang melibatkan pengadaan survey

konsumen, penganalisisan informasi konsumen, pengevaluasian

strategi posisi pasar, pengembangan profil konsumen, dan penentuan

strategi segmentasi pasar yang optimal. Pembeli, penjual, distributor,

tenaga penjualan, manajer, penjual grosir, peritel, pemasok, dan

kreditor semuanya dapat berpartisipasi dalam proses pengumpulan

informasi untuk mengidentifikasi secara tepat keinginan dan

kebutuhan konsumen.

2. Penjualan Produk/jasa

Penerapan strategi yang berhasil umumnya bergantung pada

kemampuan sebuah organisasi untuk menjual produk atau jasa

(7)

promosi, penjualan, publisitas, penjualan perorangan, manajemen

tenaga penjualan, hubungan konsumen, dan hubungan dealer.

3. Perencanaan produk dan jasa

Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji

pemasaran, pemosisian produk dan merk, pemanfaatan garansi,

pengemasan, penentuan pilihan produk, fitur produk, gaya produk,

kualitas produk, dan penyediaan layanan konsumen. Perencanaan

produk dan jasa terutama penting jika sebuah perusahaan melakukan

pengembangan atau diversifikasi produk. Salah satu teknik

perencanaan produk dan jasa yang terefektif adalah uji pemasaran

yang memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana –

rencana pemasaran alternatif dan meramalkan penjualan produk baru.

Uji pemasaran memungkinkan organisasi untuk menghindari kerugian

substansial dengan menunjukkan produk yang lemah serta pendekatan

pemasaran yang tidak efektif sebelum produksi skala besar dimulai.

4. Penetapan harga

Lima pemangku kepentingan mempengaruhi keputusan penetapan

harga (pricing) : konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan

pesaing. Para penyusun strategi harus melihat harga baik dari

perspektif jangka pendek maupun jangka panjang, karena pesaing

(8)

5. Distribusi

Distribusi mencakup penggudangan, saluran distribusi, cakupan

distribusi, lokasi tempat ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi

persediaan, kurir transportasi, penjualan grosir, dan ritel.

6. Riset pemasaran

Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan penganalisisan

data yang sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan

pemasaran barang dan jasa. Riset pemasaran dapat mengungkapkan

kekuatan dan kelemahan yang penting, dan periset pemasaran

menggunakan berbagai skala, instrument, prosedur, konsep, dan

teknik untuk mengumpulkan informasi

7. Analisis peluang

Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat, dan risiko

yang terkait dengan keputusan pemasaran.

2.1.2.2 Unsur-Unsur Utama Pemasaran

Menurut Freddy Rangkuti (2014), unsur utama pemasaran dapat

diklasifikasikan menjadi tiga unsur utama, yaitu :

a. Unsur Strategi Persaingan

• Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan

membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.

Masing – masing segmen konsumen ini memiliki karakteristik,

(9)

pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok

pembeli yang memiliki kebutuhan, karakterisrik, atau perilaku

berbeda.

Targeting

Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen

pasar yang akan dimasuki.

Positioning

Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini

adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keinggulan

bersaing produk yang ada dipasar kedalam benak konsumen.

b. Unsur Taktik Pemasaran

Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu :

Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi

pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan

membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan

diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang

dilakukan oleh perusahaan lain.

• Bauran Pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatan

mengenai produk, harga, promosi, dan tempat.

c. Unsur Nilai Pemasaran

Nilai pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

Brand atau merek, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau

(10)

Service atau pelayanan, yaitu nilai yang berkaitan dengan

pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan

kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.

• Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan

untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa

tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara

langsung maupun tidak langsung

2.1.2.3 Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah memahami dan menanggapi apa yang

diinginkan pasar dengan menemukan produk yang tepat bagi pelanggan

ataupun calon pembeli. Berbeda dengan konsep penjualan yang menjual

produk tanpa mengetahui keinginan pasar. Konsep pemasaran menegaskan

bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah

perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing

dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan

kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler dan Keller 2007). Konsep

pemasaran inti adalah menciptakan produk/jasa yang bernilai dan berkualitas

sesuai keinginan, kebutuhan, dan permintaan konsumen sehingga terjadi

(11)

2.1.3 Strategi Pemasaran

Satu unsur penting dalam proses pemasaran adalah rencana dan

strategi pemasaran kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Strategi

adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya (Kotler dan Keller

2007). Pengembangan strategi pemasaran yang tepat sepanjang waktu

membutuhkan campuran antara disiplin dan fleksibilitas. Perusahaan harus

setia dalam menerapkan strategi, tetapi harus juga menemukan cara – cara

baru untuk terus memperbaikinya. Strategi pemasaran juga menuntut

pemahaman yang jelas bagaimana pemasaran bekerja. Perusahaan harus

mengetahui apa yang harus dibuat dan pasar akan membeli produk tersebut

dengan jumlah yang cukup banyak sehingga perusahaan menghasilkan laba.

Perusahaan level bisnis akan bersaing dengan 3 elemen bisnis, yakni

sumberdaya, aktivitas, dan produk (M. Taufiq Amir 2011). Sebuah

perusahaan dapat unggul bila ketiga hal ini memberikan sebuah “tawaran

nilai (value proposition)” yang penting bagi konsumen, dan perusahaan dapat

berbeda atau menonjol dibandingkan pesaing industri yang sama. Dalam hal

ini, aktivitas perusahaan sangat menentukan dalam memenangi persaingan

untuk menghasilkan nilai sebuah produk yang ditawarkan.

Bagian dari penentuan strategi pemasaran adalah adanya

perencanaan. Perencanaan adalah penyusunan rangkaian tindakan secara

berurut untuk mencapai tujuan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan dan

penentuan cara yang akan ditempuh, serta usaha yang dilakukan dalam

mencapai tujuan tersebut. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar

(12)

eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan

eksternal. Untuk itu, perusahaan perlu memiliki banyak informasi mengenai

lingkungan eksternal dan internal perusahaan untuk dapat menyusun dan

mengambil langkah yang tepat.

Persaingan perusahaan adalah perlombaan untuk memahirkan

kompetensi serta untuk memperoleh posisi pasar dan pengaruh pasar (Freddy

Rangkuti 2014). Dalam menghadapi persaingannya, setiap perusahaan

membutuhkan strategi untuk mencapai tujuannya yaitu memenangkan pasar.

Strategi pemasaran bertujuan untuk meningkatkan kinerja melalui

penggunaan substrategi seperti segmentasi, positioning, dan targeting,

peningkatan layanan purna jual, rancangan penyerahan khusus, dan

pengembangan segmen pasar yang baru (M. Taufiq Amir 2012). Langkah

yang dilalui dengan strategi STP tersebut adalah mengidentifikasi dan

mengembangkan profil setiap segmen, membuat ukuran daya tarik pasar, dan

membuat positioning untuk segmen pasar.

Penentuan strategi tersebut dilakukan melalui proses analisis,

perumusan, implementasi, dan evaluasi strategi – strategi itu. Proses analisis

adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus,

menganalisis situasi untuk mengetahui isu yang sedang terjadi, dam

memutuskan tindakan apa yang harus segera dilakukan untuk memecahkan

masalah.

Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang

menyeluruh terhadap pengaruh faktor – faktor lingkungan eksternal dan

(13)

Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga

melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik dari pesaing utama maupun

dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor

eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor internal perusahaan,

seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki

perusahaan. Isu – isu perumusan strategi mencakup penentuan bisnis yang

akan dimasuki, bisnis apa yang akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan

sumberdaya, perlukan ekspansi dilakukan, perlukan merger atau

penggabungan usaha, dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang

merugikan. Keputusan perumusan strategi mendorong suatu organisasi untuk

komit pada produk, pasar, sumberdaya, dan teknologi.

Implementasi adalah sejumlah total aktivitas dan pilihan yang

dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah perencanaan strategis.

Implementasi strategi merupakan proses berbagai strategi dan kebijakan yang

berubah menjadi tindakan melalui pengembangan program, anggaran, dan

prosedur. Implementasi atau penerapan strategi merupakan aspek kritis yang

difokuskan pada rangkaian aktivitas bagaimana perusahaan mengelola

program, menerjemahkan program, serta menciptakan berbagai prosedur dan

aturan untuk memastikan proses penerapan. Untuk memulai proses

implementasi, para perencana strategic perlu mempertanyakan hal mengenai

siapa yang akan menjalankan perencanaan strategis, apa yang harus

dilakukan mencapai arah yang telah ditentukan, dan bagaimana orang yang

(14)

Penilaian strategi adalah tahap terakhir dalam manajemen strategis.

Manajer harus tahu kapan ketika strategi tertentu tidak berjalan dengan baik.

Tiga aktivitas penilaian atau evaluasi strategi yang mendasar adalah (1)

peninjauan ulang faktor – faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan

bagi strategi saat ini, (2) pengukuran kinerja, dan (3) pengambilan langkah

krektif. Penilaian strategi dilakukan karena apa yang berhasil saat ini belum

tentu berhasil dimasa yang akan datang. Maka dari itu, ketika melaksanakan

strategi, perusahaan perlu menelusuri hasilnya dan memantau perkembangan

baru. Proses penilaian strategi memastikan bahwa perusahaan sedang

mencapai apa yang telah ditetapkan untuk dicapai. Proses evaluasi

membandingkan kinerja dengan hasil yang diinginkan dan memberikan

umpan balik yang diperlukan bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi

hasil – hasil yang diperoleh dan mengambil tindakan perbaikan bila

diperlukan.

2.1.4 Pengertian Analisis SWOT

Kegiatan analisis merupakan proses yang paling penting dalam

memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu kasus dan mengetahui

isu yang terjadi untuk memutuskan tindakan yang akan dilakukan dalam

pemecahan masalah. Proses analisis dapat dilakukan dengan mengumpulkan

semua informasi yang berpengaruh terhadap perusahaan dan

memanfaatkannya untuk perumusan strategi.

SWOT adalah singkatan untuk Strengths atau kekuatan, Weaknesses

(15)

Teori analisis SWOT merupakan teknik ataupun alat untuk merumuskan

strategi dan kebijakan bagi perusahaan dengan melakukan pemantauan

terhadap lingkungan pemasaran internal dan eksternal. Menurut Kotler dan

Keller (2007), evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang,

dan ancaman disebut Analisis SWOT. Hasil dari analisis lingkungan internal

adalah daftar atas kelemahan dan kekuatan perusahaan. Mengidentifikasi

serta mengevaluasi kekuatan dan kelemahan organisasional dalm wilayah –

wilayah fungsional suatu bisnis merupakan sebuah aktivitas manajemen

strategis yang esensial. Organisasi berjuang untuk menjalankan strategi yang

mampu menngandakan kekuatan internal sekaligus meniadakan kelemahan.

Faktor – faktor internal dapat ditentukan dengan sejumlah cara, termasuk

menghitung rasio, mengukur kinerja, dan membandingkan dengan

pencapaian masalalu dan rata – rata industri. Sedangkan hasil dari analisis

lingkungan eksternal adalah daftar atas peluang dan ancaman. Peluang dan

ancaman eksternal menunjukkan pada berbagai trend an kejadian ekonomi,

sosial, budaya, demografis, lingkungan hidup, politik, hokum, pemerintah,

teknologi, dan kompetitif yang dapat secara signifikan menguntungkan atau

merugikan suatu organisasi dimasa yang akan datang. Sebagian besar

peluang dan ancaman berada diluar kendali suatu organisasi.

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis

untuk merumuskan strategi perusahaan (Freddy Rangkuti (2014). Analisis

ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,

(16)

Proses analisis ini akan menghasilkan perbandingan antara lingkungan

internal dan eksternal.

2.2 Peneliti Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam

penelitian ini antara lain dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Peneliti Terdahulu

No Peneliti Tahun Judul Hasil Penelitian

1 Muhammad

Reza Yusa 2011

Analisis strategi pengembangan usaha pada E-COFARM, Kampus IPB

darmaga Bogor

Dari analisis SWOT yang dilakukan terdapat beberapa strategi alternatif yang bisa diterapkan, yaitu :

mempertahankan mutu produk, memperluas wilayah distribusi,

memanfaatkan skim kredit dalam meningkatkan kapasitas usaha, memperbaiki kemasan produk, meningkatkan kualitas SDM, dan pengelolaan keuangan perusahaan.

2 Sri Yati

Prawitasari 2010

Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing

Analisis faktor eksternal ditentukan dengan menilai besar peluang serta ancaman yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor yang

mempengaruhinya antaralain pengaruh kebijakan pemerintah, perluasan pasar, produk pengganti, kemampuan perusahaan untuk menjalin kerjasama, kondisi

perekonomian, serta persaingan.

3 Nur Afrilita

T. 2013

Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Sepeda Motor Pada Pt. Samekarindo Indah

PT. Samekarindo Indah memiliki kekuatan

(17)

Di Samarinda se- Kaltim, berpengalaman dalam bisnis jasa penjualan sepeda motor Suzuki, harga produk bersaing, memiliki produk unggulan, dan memiliki lokasi outlet yang strategis.

5 Choirunnisak 2012

Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada Bmi

Cabang Pembantu Magelang

Strategi pemasaran

khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan oleh BMI Cabang Pembantu Magelang meliputi beberapa strategi, yakni strategi jemput bola, membangun jaringan, memberikan servise excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak akan lari dari bank.

6 Hanna

Nuariputri 2010

Analisis SWOT Terhadap Penetapan Strategi Pemasaran Pada Pt. Kusumahadi Santosa Di Karanganyar (Studi Pada Divisi Pemasaran I Lokal)

Berdasarkan analisis SWOT, diketahui bahwa PT. Kusumahadi Santosa berada pada posisi Strength – Opportunity (SO), dimana PT. Kusumahadi Santosa berada pada tahap Growth Strategy (Tahap

Gambar

Tabel 2.1  Peneliti Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Karena kurangnya minat masyarakat umum dan siswa SMU khususnya jurusan IPA untuk membaca buku, yang dikarenakan keterbatasan pembahasan mengenai pengklasifikasian serangga yang

In the XXIII ISPRS Congress 2016, the submitted papers and abstracts have addressed diverse topics related to methodologies and technologies to support education

Generated by CamScanner

The first stereo pair is responsible for the crack and the other defects detection that lay on the tunnel lining; it operates in real-time from a distance of two to four

Bagi pemegang saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif --- wajib memperlihatkan Konfirmasi Tertulis Untuk Rapat (KTUR) yang - dapat diperoleh melalui Anggota Bursa

This in turn is depending on the quality of the image matching ISPRS Annals of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume III-5, 2016.. XXIII

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terhadap aliskiren serta keberhasilan obat antihipertensi golongan ACEI dan ARB dalam menurunkan angka morbiditas dan

Keluarnya Operator Yang Lebih Kecil: Fitch memperkirakan bahwa industri akan berkonsolidasi lebih jauh di 2015 karena kompetisi data yang intens akan memaksa