• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Legislasi DPRD (Suatu Kajian Fungsi Legislasi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Fungsi Legislasi DPRD (Suatu Kajian Fungsi Legislasi DPRD Provinsi Sumatera Utara Periode 2009 – 2014)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman Wawancara

Nama Responden : Hj Meilijar Latif, S.E, M.M Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015

Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara

Waktu : 11.58 WIB

Keterangan:

P : Penulis

R : Responden

Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri

Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas

Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna

memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu

bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait

penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi

DPRD Periode 2009-2014) ”

1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk Ibu mengetahui tentang fungsi

dan tugas-tugas DPRD?

Jawab : Ya, mengetahui bahwa DPRD memiliki tiga fungsi yaitu fungsi

legislasi, anggaran dan pengawasan , dan memiliki beberapa tugas dan

kewenangan yaitu membentukan perda, membentuk dan menetapkan

APBD, dan lain – lain. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada peraturan dan

(2)

2. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut?

Jawab : Perda itu terbentuknya dari 2 hal, tapi yang jelasnya perda itu harus

menyangkut secara general umum tidak boleh dibuat sepihak. Sumber

terbentuknya Perda yaitu yang pertama, karena adanya kejadian umum

dalam masyarakat yang kemudian diatur pada peraturan perundang –

undangan yang lebih tinggi yang kemudian perlu adanya Perda sebagai

bentuk pengaturan lebih lanjut di daerah . Kedua, sumber terbentuknya

perda berasal dari DPRD yang dikatakan dengan perda inisiatif dan boleh

juga dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Setelah itu dibahas bersama

– sama di DPRD dan ditetapkan dalam Prolegda. Kemudian dilakukan

pengkajian. Pengkajian dapat dilakukan dengan perbandingan studi ilmiah,

kunjungan kerja ke daerah – daerah atau kunjungan kerja keluar daerah

untuk membandingkan dengan daerah yang sama dan yang sudah

menetapkan perda tersebut. Setelah itu, dibuatlah kajian ilmiah dengan

mengikutsertakan pakar – pakar ilmu seperti dosen. Kemudian dirangkum

dan dibawa ke pada Kementeri Dalam Negeri untuk mohon disahkan atau

dikoreksi jika ada hal – hal yang bertentangan dengan peraturan yang

berlaku dan setelah menteri menyetujui maka itu menjadi suatu perda yang

resmi dan ditandatangani kepala daerah dengan persetujuan Menteri Dalam

Negeri.

3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang

(3)

Jawab : Sebenarnya sama saja inisiatif dari DPRD atau Inisiatif yang berasal

dari Kepala Daerah. Insiatif yang berasal dari DPRD itu tetap tentang

masalah rakyat yang di dapat dari hasil reses begitu juga dengan insiatif

yang berasal dari kepala daerah juga tentang masalah rakyat, kebutuhan

rakyat dan untuk rakyat perda itu dibuat.

4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam

proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?

Jawab : Tergantung dari kerumitan, kesulitan dari Perda bersangkutan,

jangkauan dari perda yang dibuat. Misalnya RTRW sudah 2 tahun belum

selesai.

5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan

peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi

hambatan tersebut?

Jawab : Masalah pengambilan data yang kurang kongkrit baik itu data

Eksternal maupun data internal. Data Internal terkait engan sumber dana

dikarenakan pembuatan dana ini membutuhkan dana yaitu misalnya dana

untuk membuat kajian ilmiah yang melibatkan para pakar atau tenaga ahli

yang ikut serta dalam pembentukan perda. Data Eksternal itu terkait data di

lapangan karena suatu perda itu harus didukung data – data. Artinya suatu

peraturan harus sejalan dengan tujuannya.

Hambatan ini dapat diatasi dengan study banding ke daerah yang sudah

(4)

6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan

perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut?

Jawab : Masyarakat Cuma menyampaikan keluhan saja. Masyarakat kurang

mau tahu kondisi politik, isu ekonomi. Masyarakat cenderung hanya melihat

dirinya sendiri. Kontribusi masyarakat tidak ada sama sekali hanya

menyampaikan keluhan saja.

7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di

tetapkan suatu perda?

Jawab : Setelah perda ditetapkan diberikan kepada pemerintah kemudian

yang mensosialisasikan dinas terkait dengan perda yang ditetapkan. DPRD

(5)

Pedoman Wawancara Nama Responden : Janter Sirait, S.E

Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015

Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara

Waktu : 10.13 WIB

Keterangan:

P : Penulis

R : Responden

Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri

Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas

Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna

memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu

bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait

penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi

DPRD Periode 2009-2014) ”

1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk Bapak mengetahui tentang

fungsi dan tugas-tugas DPRD?

Jawab : Sudah pasti mengetahui , ada tiga yaitu fungsi control, fungsi

legislasi, fungsi anggaran. Tugasnya yaitu membentuk Perda,membahas dan

memberikan persetujuan APBD, melaksanakan pengawasan dan lain – lain.

2. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut?

Jawab : Proses pembentukan perda ada dua ada dua yaitu berdasarkan

(6)

dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku dan dapat dilihat

pada Tata Tertib DPRD Provinsi Sumatera Utara. Dalam pembuatan suatu

perda maka akan dibentuk panitia khusus, panitia khusus inilah yang nanti

menyiapkan ranperda tersebut. Kemudian ranperda itu dibahas dan

kemudian diberikan kepada Kementerian Dalam Negeri untuk dikoreksi lalu

disahkan dan kemudian ditandatangani Gubernur.

3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang

berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD?

Jawab : Sebenarnya tidak ada bedanya, sama saja perda dibentuk

berdasarkan kebutuhan masyarakat. Hanya proses penyusunan dan

pengajuannya saja berbeda. Penyusunan perda dari usul DPRD diatur pada

Tata Tertib DPRD sedangkan yang berasal dari usul Gubernur diatur pada

peraturan Gubernur.

4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam

proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?

Jawab : Tergantung perda yang dibentuk, biasanya melewati dua bulan.

5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan

peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi

hambatan tersebut?

Jawab : Hambatannya berasal dari DPRD sendiri seperti anggota DPRD

sering terlambat dan tidak hadir. Memperoleh data yang dibutuhkan dalam

(7)

6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan

perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut?

Jawab : Masyarakat seperti ormas, tokoh – tokoh masyarakat, organisasi

perusahaan menyampaikan aspirasinya melalui panitia khusus (pansus)

pembentukan perda.

7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di

tetapkan suatu perda?

Jawab : DPRD dengan SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah ) terjun

(8)

Pedoman Wawancara

Nama Responden : Benny Miraldy (Kabid. Hukum dan Perundang undangan )

Hari/ Tanggal : Rabu, 22 April 2015

Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara

Waktu : 10.00 WIB

Keterangan:

P : Penulis

R : Responden

Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri

Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dari Fakultas

Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna

memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin meminta

waktu bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data

terkait penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian

Fungsi DPRD Periode 2009-2014) ”

1. Sejauh ini, menurut pandangan bapak, apakah anggota DPRD mengetahui

tentang fungsi dan tugas-tugas DPRD?

Jawab : Tentu saja mengetahui , karena pertama kali ada program untuk

membekali anggota DPRD dengan diadakan capacity building untuk

membekali mereka anggota DPRD dan mereka dikasih Peraturan

(9)

2. Sekretariat DPRD berfungsi untuk membantu DPRD dalam melaksanakan

tugasnya. Bidang hukum dan perundang – undangan ini merupakn bagian

kesekretariat DPRD yang membantu DPRD dalam bidang legislasi. Sejauh

ini ada berapa perda yang telah ditetapkan oleh DPRD periode 2009-2014?

Jawab : DPRD Provinsi Sumatera Utara menetapkan 38 Perda selama tahun

2009 – 2014.

3. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut?

Jawab : Proses atau mekanisme Perda berasal dari Insiatif DPRD dan

berasal dari Inisiatif Provinsi dilakukan oleh Gubernur melalui Biro hukum

sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara. Perda yang berasal dari inisiatif

DPRD dapat berasal anggota DPRD, komisi , fraksi , maupun badan

legislasi. Setiap tahunnya DPRD bersama Gubernur menetapkan Prolegda.

Prolegda ini dibuat sebelum penetapan APBN setiap tahunnya. Prolegda ini

berisi rancangan perda yang mau dibentuk selama selama setahun. Prolegda

mulai ditetapkan semenjak keluarnya Peraturan Pemerintah No 16 Tahun

2010 tentang Pendoman Penyusunan Peraturan DPRD. Berdasarkan urutan

prolegda tersebut maka rancangan perda itu kemudian disusun lalu DPRD

membentuk panitia khusus untuk menyusun suatu perda. Dalam proses

pembentukan perda panitia khusus dibantu tim ahli, dan tenaga ahli.

Pembentukan Perda oleh DPRD Provinsi mengikuti peraturan perundang –

undangan yang berlaku, seperti Undang – Undang No. 12 Tahun 2011,

(10)

No. 53 Tahun 2011 dan dimuat juga dalam Tata Tertib DPRD Provinsi

Sumatera Utara Periode 2009 – 2014.

4. Dalam pembuatan Perda oleh badan legislasi DPRD, apakah usulan

pembuatan perda berasal dari Gubernur atau dari anggota badan legislasi

DPRD?

Jawab : Kebanyakan Perda berasal dari insiatif Provinsi yaitu Gubernur

melalui Biro Hukum dan SKPD terkait. Sedangkan Perda yang berasal dari

insiatif DPRD hanya 4 Perda selama Periode 2009 – 2014.

5. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam

proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?

Jawab : Relatif, tergantung pada perda yang dibua, biasanya 4 bulan atau 5

bulan untuk pembentukan satu perda.

6. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan

peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi

hambatan tersebut?

Jawab : DPRD memilki banyak tugas dan fungsi yang mempengarungi

kinerja DPRD dibidang legislasi. Adanya pemahaman Pemerintah Provinsi

melalui SKPD lebih mengetahui keadaan atau masalah dalam masyarakat

daripada DPRD.

7. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan

(11)

Jawab : Untuk proses keseluruhan tidak ada, masyarakat hanya

menyampaikan aspirasinya melalui rapat dengar pendapat umum,

kunjungan kerja dan saat sosialisasi.

8. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di

tetapkan suatu perda?

Jawab : DPRD melalui sekretariat DPRD bagian humas mensosialisasikan

perda tersebut melalui media internet, media cetak. Sosialisasi perda ini juga

dilakukan oleh biro hukum provinsi melalui SKPD terkait.

9. Apa yang menjadi fungsi atau tugas dari Kesekretariatan Bidang Hukum

dan Perundang – undangan ?

Jawab : Menfasilitasi segala kegiatan yang terkait dengan peraturan

perundang – undangan, menfasilitasi segala kegiatan yang berhubungan

dengan pembentuka peraturan daerah dari mulai administrasi (rapat,

mempersiapkan bahan, jenis undang – undang, dan lain – lain),

menindaklanjuti ke instasi terkait untuk membahas peraturan daerah dan

(12)

Pedoman Wawancara

Nama Responden : Mustofawiyah, SE Hari/ Tanggal : Senin, 4 Mei 2015

Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara Waktu : 13.48 WIB

Keterangan:

P : Penulis

R : Responden

Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri

Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas

Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna

memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu

bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait

penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi

DPRD Periode 2009-2014) ”

1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk bapak mengetahui tentang

fungsi dan tugas-tugas DPRD?

Jawab : Sudah mengetahui yaitu DPRD memiliki tiga fungsi yaitu fungsi

legislasi atau pengaturan, fungsi pengawasan, fungsi anggaran. Tugas

DPRD banyak, dapat dilihat pada Tata Tertib DPRD Provinsi Sumatera

Utara salah satunya membentuk Perda, mengawasi APBD, mengusulkan

(13)

pembimbingan yang diberikan kepada anggota DPRD untuk mengetahui

tugas dan fungsi DPRD.

2. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut?

Jawab : Usulan Perda dapat berasal dari Anggota DPRD, Komisi, Fraksi

atau Badan Legislasi dan menyampaikan usulan ini kepada pimpinan

DPRD, kemudian pimpinan DPRD memberikan usulan DPRD tesebut

kepada Badan Legislasi, lalu memberitahukan kepada seluruh anggota

DPRD mengenai usulan ranperda tersebut dan dibahas dalam agenda

paripurna DPRD sekaligus membentuk Panitia Khusus untuk menyusun

ranperda tersebut. Setelah itu dibuat legal draftingnya dengan

memerintahkan sekretaris dewan menunjuk pakar ahli , tenaga ahli untuk

membantu membuat legal drafting. Kemudian dilakukan pembahasan pasal

per pasal dalam rapat pansus dan badan legislasi, lalu dilakukan study

banding ke daerah yang telah menetapkan peraturan daerah tersebut, setelah

dirampungkan digodok kerapat paripurna, dilakukan pembahasan dengan

mendengarkan pendapat fraksi dan kemudian dijawab oleh panitia khusus.

Setelah disepakati disetujui langsung diberikan kepada Kementerian Dalam

Negeri untuk dikoreksi, setelah itu ditetapkan dan disahkan dengan

ditandatangani oleh Gubernur.

3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang

berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD?

Jawab : Sebenarnya sama saja, terkadang ada yang berasal dari insiatif

(14)

menggondoknya karena dianggap sangat penting untuk segera ditetapkan.

Tetapi mengenai proses penyusunan sedikit berbeda yaitu untuk perda yang

berasal dari pemerintahan provinsi di koordinasi oleh Biro Hukum dan

perda yang berasal dari DPRD dikoordinasi oleh Badan Legislasi.

4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam

proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?

Jawab : Tergantung jenis Perdanya. Perda yang berasal dari pemerintahan

Provinsi Sumatera Utara biasanya 2 bulan sudah selesai dibahas dan

ditetapkan di DPRD, bahkan ada yang tidak selesai karena menyangkut

kabupaten/ kota/ pemerintah lain.

Contoh : Perda tata ruang, 3 tahun belum selesai.

5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan

peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi

hambatan tersebut?

Jawab : Perda tidak sesuai dengan Undang-undang/ Peraturan lain.

Pemerintah tidak mendukung (Kabupaten, kota/ Pusat) ,Masyarakat tidak

mendukung, Keterbatasan anggaran yaitu biaya sosialisasi, Waktu/

ketertiban, waktu anggota DRPD.

6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan

perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut?

Jawab : tidak pernah menganggap, perda penting. Aspirasi masyarakat

(15)

7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di

tetapkan suatu perda?

Jawab : Melakukan Sosialisasi, sosialisasi dilakukan oleh pemerintahan

(16)

Pedoman Wawancara

Nama Responden : Rinawati Sianturi Hari/ Tanggal : Selasa , 5 Mei 2015

Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara

Waktu : 12.04 WIB

Keterangan:

P : Penulis

R : Responden

Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri

Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas

Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna

memenuhi kelulusan Strata-1 di Fak. Hukum USU. Saya ingin minta waktu

bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait

penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi

DPRD Periode 2009-2014) ”

1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk bapak mengetahui tentang

fungsi dan tugas-tugas DPRD?

Jawab : Sudah mengetahui, ada tiga fungsi yaitu fungsi legislasi, fungsi

pengawasan, fungsi anggaran. Tugas DPRD yaitu membentuk Perda dan

banyak lagi diatur dalam undang – undang.

(17)

Jawab : Mekanisme pembentukan DPRD ada dua yaitu berdasarkan Inisiatif

DPRD dan Eksekutif dan dilaksanakan sesuai Undang-Undang.

Mekanismenya dilaksanakan menurut Undang – Undan No.12 tahun 2011

tentang Peraturan Pembentukan Perundang - undangan

3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang

berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD?

Jawab : Sebenarnya sama aja karena insiatif DPRD ataupun Kepala Daerah

semuanya berasal dari rakyat. Hanya saja proses penyusunannya saja yang

berbeda. Perda yang berasal dari Insiatif DPRD disusun dan disiapkan oleh

anggota DPRD sedangkan perda yang berasal dari inisiatif kepala daerah

dipersiapkan oleh Biro Hukum Pemerintahan Provinsi. Namun, pembahasan

dan pengkajiannya di berikan kepada Badan Legislasi.

4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam

proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?

Jawab : 3-4 Bulan (terkandung kajian analisanya atau studi bandingnya)

5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan

peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi

hambatan tersebut?

Jawab : Tidak Kourumnya badan legislasi sehingga hasilnya tidak optimal,

kajian tidak sesuai dengan kenyataan analisa, anggaran, sosial,alam dan lain

– lain . Cara mengatasinya yaitu dengan pembentukan tim ahli S2, tidak ada

(18)

6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan

perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut?

Jawab : Peran masyarakat itu diwakilkan oleh DPRD karena DPRD

berkedudukan sebagai wakil rakyat.

7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di

tetapkan suatu perda?

(19)

Pedoman Wawancara

Nama Responden : Aduhot Simamora Hari/ Tanggal : Selasa, 5 Mei 2015

Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara

Waktu : 13.06 WIB

Keterangan:

P : Penulis

R : Responden

Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri

Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas

Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna

memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu

bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait

penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi

DPRD Periode 2009-2014) ”

1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk bapak mengetahui tentang

fungsi dan tugas-tugas DPRD?

Jawab : Sudah tentu mengetahui bahwa DPRD memiliki tiga fungsi yaitu

legislasi,anggaran dan pengawasan. Sedangkan tugas DPRD adalah

membentuk Perda, mengawasi APBD dan lain – lain yang diatur dalam

(20)

Jawab : Proses atau mekanisme Perda berasal Inisiatif Usul DPRD dan

Inisiatif Usul Gubernur. Dibuat daftar Prolegda, diagendakan ke Badan

legislasi . Lalu dilakukan pembahsan dengan mengikuti ketentuan

Undang-undang. Proses dan Mekanisme penyusunan Perda dilakukan mengikuti

ketentuan peraturan perundang – undangan diatasnya.

3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang

berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD?

Jawab : mekanisme penyusunan pengajuan ranperda nya berbeda,

penyusunan perda berdasarkan insiatif DPRD dikoordinasikan oleh Badan

Legislasi sedangkan di lingkungan pemerintahan dikoordinasikan oleh Biro

Hukum dan dapat mengikuti sertakan instansi terkait.

4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam

proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?

Jawab : Relatif, tergantung pada Perda yang mau dibahas. Karena ada

beberapa Perda yang menyangkut hal lain dan melibatkan lembaga lain.

5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan

peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi

hambatan tersebut?

Jawab : Kesulitan mensinkronkan peraturan perundang – undangan

diatasnya dapat berakibat dibatalkan.

Cara mengatasinya dengan dibentuknya Badan Legislasi sebagai alat

(21)

6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan

perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut?

Jawab : Pada intinya masyarakat aktif dalam memberi masukan sesuai

dengan permasalahan yang dibahas.

Jawab : Paripurna/ sudah resmi, husnas yang mempublikasi yaitu sosialisasi

melalui eksekutif.

7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di

tetapkan suatu perda?

Jawab : Diadakannya sosialisasi oleh eksekutif dan untuk DPRD sendiri

Referensi

Dokumen terkait

Hal lain yang dapat ditinjau yaitu dari segi frekuensi, masyarakat Surabaya lebih sering melakukan reservasi hotel secara online dalam 1-2 kali dalam 1 tahun dan yang

Dalam penelitian ini digunakan metode observasi, dan angket dan dokumentasi diperoleh koefisien korelasi product moment untuk motivasi intrinsik sebesar 0,998 dan

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5

SL-PTT padi dan jagung petani dapat belajar langsung di lapangan melalui pembelajaran dan penghayatan langsung (mengalami), mengungkapkan, menganalisis, menyimpulkan dan

Kuesioner ini hanya merupakan salah satu media untuk membimbing Anda dalam memilih reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan dan profil investasi Anda, sehingga Anda dapat

Dari perhitungan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment , diketahui terdapat hubungan yang positif dan sangat signifikan antara penerapan model non

Kotler (2000) dijelaskan kepuasan sebagai perasaan seseorang senang atau kecewa yang dihasilkan dari membandingkan kinerja yang dirasakan produk (atau hasil) dalam