Pedoman Wawancara
Nama Responden : Hj Meilijar Latif, S.E, M.M Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015
Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara
Waktu : 11.58 WIB
Keterangan:
P : Penulis
R : Responden
Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri
Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas
Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna
memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu
bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait
penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi
DPRD Periode 2009-2014) ”
1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk Ibu mengetahui tentang fungsi
dan tugas-tugas DPRD?
Jawab : Ya, mengetahui bahwa DPRD memiliki tiga fungsi yaitu fungsi
legislasi, anggaran dan pengawasan , dan memiliki beberapa tugas dan
kewenangan yaitu membentukan perda, membentuk dan menetapkan
APBD, dan lain – lain. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada peraturan dan
2. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut?
Jawab : Perda itu terbentuknya dari 2 hal, tapi yang jelasnya perda itu harus
menyangkut secara general umum tidak boleh dibuat sepihak. Sumber
terbentuknya Perda yaitu yang pertama, karena adanya kejadian umum
dalam masyarakat yang kemudian diatur pada peraturan perundang –
undangan yang lebih tinggi yang kemudian perlu adanya Perda sebagai
bentuk pengaturan lebih lanjut di daerah . Kedua, sumber terbentuknya
perda berasal dari DPRD yang dikatakan dengan perda inisiatif dan boleh
juga dari pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Setelah itu dibahas bersama
– sama di DPRD dan ditetapkan dalam Prolegda. Kemudian dilakukan
pengkajian. Pengkajian dapat dilakukan dengan perbandingan studi ilmiah,
kunjungan kerja ke daerah – daerah atau kunjungan kerja keluar daerah
untuk membandingkan dengan daerah yang sama dan yang sudah
menetapkan perda tersebut. Setelah itu, dibuatlah kajian ilmiah dengan
mengikutsertakan pakar – pakar ilmu seperti dosen. Kemudian dirangkum
dan dibawa ke pada Kementeri Dalam Negeri untuk mohon disahkan atau
dikoreksi jika ada hal – hal yang bertentangan dengan peraturan yang
berlaku dan setelah menteri menyetujui maka itu menjadi suatu perda yang
resmi dan ditandatangani kepala daerah dengan persetujuan Menteri Dalam
Negeri.
3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang
Jawab : Sebenarnya sama saja inisiatif dari DPRD atau Inisiatif yang berasal
dari Kepala Daerah. Insiatif yang berasal dari DPRD itu tetap tentang
masalah rakyat yang di dapat dari hasil reses begitu juga dengan insiatif
yang berasal dari kepala daerah juga tentang masalah rakyat, kebutuhan
rakyat dan untuk rakyat perda itu dibuat.
4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam
proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?
Jawab : Tergantung dari kerumitan, kesulitan dari Perda bersangkutan,
jangkauan dari perda yang dibuat. Misalnya RTRW sudah 2 tahun belum
selesai.
5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan
peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi
hambatan tersebut?
Jawab : Masalah pengambilan data yang kurang kongkrit baik itu data
Eksternal maupun data internal. Data Internal terkait engan sumber dana
dikarenakan pembuatan dana ini membutuhkan dana yaitu misalnya dana
untuk membuat kajian ilmiah yang melibatkan para pakar atau tenaga ahli
yang ikut serta dalam pembentukan perda. Data Eksternal itu terkait data di
lapangan karena suatu perda itu harus didukung data – data. Artinya suatu
peraturan harus sejalan dengan tujuannya.
Hambatan ini dapat diatasi dengan study banding ke daerah yang sudah
6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan
perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut?
Jawab : Masyarakat Cuma menyampaikan keluhan saja. Masyarakat kurang
mau tahu kondisi politik, isu ekonomi. Masyarakat cenderung hanya melihat
dirinya sendiri. Kontribusi masyarakat tidak ada sama sekali hanya
menyampaikan keluhan saja.
7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di
tetapkan suatu perda?
Jawab : Setelah perda ditetapkan diberikan kepada pemerintah kemudian
yang mensosialisasikan dinas terkait dengan perda yang ditetapkan. DPRD
Pedoman Wawancara Nama Responden : Janter Sirait, S.E
Hari/ Tanggal : Rabu, 6 Mei 2015
Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara
Waktu : 10.13 WIB
Keterangan:
P : Penulis
R : Responden
Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri
Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas
Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna
memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu
bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait
penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi
DPRD Periode 2009-2014) ”
1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk Bapak mengetahui tentang
fungsi dan tugas-tugas DPRD?
Jawab : Sudah pasti mengetahui , ada tiga yaitu fungsi control, fungsi
legislasi, fungsi anggaran. Tugasnya yaitu membentuk Perda,membahas dan
memberikan persetujuan APBD, melaksanakan pengawasan dan lain – lain.
2. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut?
Jawab : Proses pembentukan perda ada dua ada dua yaitu berdasarkan
dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku dan dapat dilihat
pada Tata Tertib DPRD Provinsi Sumatera Utara. Dalam pembuatan suatu
perda maka akan dibentuk panitia khusus, panitia khusus inilah yang nanti
menyiapkan ranperda tersebut. Kemudian ranperda itu dibahas dan
kemudian diberikan kepada Kementerian Dalam Negeri untuk dikoreksi lalu
disahkan dan kemudian ditandatangani Gubernur.
3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang
berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD?
Jawab : Sebenarnya tidak ada bedanya, sama saja perda dibentuk
berdasarkan kebutuhan masyarakat. Hanya proses penyusunan dan
pengajuannya saja berbeda. Penyusunan perda dari usul DPRD diatur pada
Tata Tertib DPRD sedangkan yang berasal dari usul Gubernur diatur pada
peraturan Gubernur.
4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam
proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?
Jawab : Tergantung perda yang dibentuk, biasanya melewati dua bulan.
5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan
peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi
hambatan tersebut?
Jawab : Hambatannya berasal dari DPRD sendiri seperti anggota DPRD
sering terlambat dan tidak hadir. Memperoleh data yang dibutuhkan dalam
6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan
perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut?
Jawab : Masyarakat seperti ormas, tokoh – tokoh masyarakat, organisasi
perusahaan menyampaikan aspirasinya melalui panitia khusus (pansus)
pembentukan perda.
7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di
tetapkan suatu perda?
Jawab : DPRD dengan SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah ) terjun
Pedoman Wawancara
Nama Responden : Benny Miraldy (Kabid. Hukum dan Perundang – undangan )
Hari/ Tanggal : Rabu, 22 April 2015
Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara
Waktu : 10.00 WIB
Keterangan:
P : Penulis
R : Responden
Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri
Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dari Fakultas
Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna
memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin meminta
waktu bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data
terkait penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian
Fungsi DPRD Periode 2009-2014) ”
1. Sejauh ini, menurut pandangan bapak, apakah anggota DPRD mengetahui
tentang fungsi dan tugas-tugas DPRD?
Jawab : Tentu saja mengetahui , karena pertama kali ada program untuk
membekali anggota DPRD dengan diadakan capacity building untuk
membekali mereka anggota DPRD dan mereka dikasih Peraturan
2. Sekretariat DPRD berfungsi untuk membantu DPRD dalam melaksanakan
tugasnya. Bidang hukum dan perundang – undangan ini merupakn bagian
kesekretariat DPRD yang membantu DPRD dalam bidang legislasi. Sejauh
ini ada berapa perda yang telah ditetapkan oleh DPRD periode 2009-2014?
Jawab : DPRD Provinsi Sumatera Utara menetapkan 38 Perda selama tahun
2009 – 2014.
3. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut?
Jawab : Proses atau mekanisme Perda berasal dari Insiatif DPRD dan
berasal dari Inisiatif Provinsi dilakukan oleh Gubernur melalui Biro hukum
sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara. Perda yang berasal dari inisiatif
DPRD dapat berasal anggota DPRD, komisi , fraksi , maupun badan
legislasi. Setiap tahunnya DPRD bersama Gubernur menetapkan Prolegda.
Prolegda ini dibuat sebelum penetapan APBN setiap tahunnya. Prolegda ini
berisi rancangan perda yang mau dibentuk selama selama setahun. Prolegda
mulai ditetapkan semenjak keluarnya Peraturan Pemerintah No 16 Tahun
2010 tentang Pendoman Penyusunan Peraturan DPRD. Berdasarkan urutan
prolegda tersebut maka rancangan perda itu kemudian disusun lalu DPRD
membentuk panitia khusus untuk menyusun suatu perda. Dalam proses
pembentukan perda panitia khusus dibantu tim ahli, dan tenaga ahli.
Pembentukan Perda oleh DPRD Provinsi mengikuti peraturan perundang –
undangan yang berlaku, seperti Undang – Undang No. 12 Tahun 2011,
No. 53 Tahun 2011 dan dimuat juga dalam Tata Tertib DPRD Provinsi
Sumatera Utara Periode 2009 – 2014.
4. Dalam pembuatan Perda oleh badan legislasi DPRD, apakah usulan
pembuatan perda berasal dari Gubernur atau dari anggota badan legislasi
DPRD?
Jawab : Kebanyakan Perda berasal dari insiatif Provinsi yaitu Gubernur
melalui Biro Hukum dan SKPD terkait. Sedangkan Perda yang berasal dari
insiatif DPRD hanya 4 Perda selama Periode 2009 – 2014.
5. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam
proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?
Jawab : Relatif, tergantung pada perda yang dibua, biasanya 4 bulan atau 5
bulan untuk pembentukan satu perda.
6. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan
peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi
hambatan tersebut?
Jawab : DPRD memilki banyak tugas dan fungsi yang mempengarungi
kinerja DPRD dibidang legislasi. Adanya pemahaman Pemerintah Provinsi
melalui SKPD lebih mengetahui keadaan atau masalah dalam masyarakat
daripada DPRD.
7. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan
Jawab : Untuk proses keseluruhan tidak ada, masyarakat hanya
menyampaikan aspirasinya melalui rapat dengar pendapat umum,
kunjungan kerja dan saat sosialisasi.
8. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di
tetapkan suatu perda?
Jawab : DPRD melalui sekretariat DPRD bagian humas mensosialisasikan
perda tersebut melalui media internet, media cetak. Sosialisasi perda ini juga
dilakukan oleh biro hukum provinsi melalui SKPD terkait.
9. Apa yang menjadi fungsi atau tugas dari Kesekretariatan Bidang Hukum
dan Perundang – undangan ?
Jawab : Menfasilitasi segala kegiatan yang terkait dengan peraturan
perundang – undangan, menfasilitasi segala kegiatan yang berhubungan
dengan pembentuka peraturan daerah dari mulai administrasi (rapat,
mempersiapkan bahan, jenis undang – undang, dan lain – lain),
menindaklanjuti ke instasi terkait untuk membahas peraturan daerah dan
Pedoman Wawancara
Nama Responden : Mustofawiyah, SE Hari/ Tanggal : Senin, 4 Mei 2015
Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara Waktu : 13.48 WIB
Keterangan:
P : Penulis
R : Responden
Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri
Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas
Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna
memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu
bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait
penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi
DPRD Periode 2009-2014) ”
1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk bapak mengetahui tentang
fungsi dan tugas-tugas DPRD?
Jawab : Sudah mengetahui yaitu DPRD memiliki tiga fungsi yaitu fungsi
legislasi atau pengaturan, fungsi pengawasan, fungsi anggaran. Tugas
DPRD banyak, dapat dilihat pada Tata Tertib DPRD Provinsi Sumatera
Utara salah satunya membentuk Perda, mengawasi APBD, mengusulkan
pembimbingan yang diberikan kepada anggota DPRD untuk mengetahui
tugas dan fungsi DPRD.
2. Bagaimana proses/ mekanisme pembentukan Perda oleh DPRD Sumut?
Jawab : Usulan Perda dapat berasal dari Anggota DPRD, Komisi, Fraksi
atau Badan Legislasi dan menyampaikan usulan ini kepada pimpinan
DPRD, kemudian pimpinan DPRD memberikan usulan DPRD tesebut
kepada Badan Legislasi, lalu memberitahukan kepada seluruh anggota
DPRD mengenai usulan ranperda tersebut dan dibahas dalam agenda
paripurna DPRD sekaligus membentuk Panitia Khusus untuk menyusun
ranperda tersebut. Setelah itu dibuat legal draftingnya dengan
memerintahkan sekretaris dewan menunjuk pakar ahli , tenaga ahli untuk
membantu membuat legal drafting. Kemudian dilakukan pembahasan pasal
per pasal dalam rapat pansus dan badan legislasi, lalu dilakukan study
banding ke daerah yang telah menetapkan peraturan daerah tersebut, setelah
dirampungkan digodok kerapat paripurna, dilakukan pembahasan dengan
mendengarkan pendapat fraksi dan kemudian dijawab oleh panitia khusus.
Setelah disepakati disetujui langsung diberikan kepada Kementerian Dalam
Negeri untuk dikoreksi, setelah itu ditetapkan dan disahkan dengan
ditandatangani oleh Gubernur.
3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang
berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD?
Jawab : Sebenarnya sama saja, terkadang ada yang berasal dari insiatif
menggondoknya karena dianggap sangat penting untuk segera ditetapkan.
Tetapi mengenai proses penyusunan sedikit berbeda yaitu untuk perda yang
berasal dari pemerintahan provinsi di koordinasi oleh Biro Hukum dan
perda yang berasal dari DPRD dikoordinasi oleh Badan Legislasi.
4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam
proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?
Jawab : Tergantung jenis Perdanya. Perda yang berasal dari pemerintahan
Provinsi Sumatera Utara biasanya 2 bulan sudah selesai dibahas dan
ditetapkan di DPRD, bahkan ada yang tidak selesai karena menyangkut
kabupaten/ kota/ pemerintah lain.
Contoh : Perda tata ruang, 3 tahun belum selesai.
5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan
peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi
hambatan tersebut?
Jawab : Perda tidak sesuai dengan Undang-undang/ Peraturan lain.
Pemerintah tidak mendukung (Kabupaten, kota/ Pusat) ,Masyarakat tidak
mendukung, Keterbatasan anggaran yaitu biaya sosialisasi, Waktu/
ketertiban, waktu anggota DRPD.
6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan
perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut?
Jawab : tidak pernah menganggap, perda penting. Aspirasi masyarakat
7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di
tetapkan suatu perda?
Jawab : Melakukan Sosialisasi, sosialisasi dilakukan oleh pemerintahan
Pedoman Wawancara
Nama Responden : Rinawati Sianturi Hari/ Tanggal : Selasa , 5 Mei 2015
Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara
Waktu : 12.04 WIB
Keterangan:
P : Penulis
R : Responden
Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri
Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas
Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna
memenuhi kelulusan Strata-1 di Fak. Hukum USU. Saya ingin minta waktu
bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait
penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi
DPRD Periode 2009-2014) ”
1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk bapak mengetahui tentang
fungsi dan tugas-tugas DPRD?
Jawab : Sudah mengetahui, ada tiga fungsi yaitu fungsi legislasi, fungsi
pengawasan, fungsi anggaran. Tugas DPRD yaitu membentuk Perda dan
banyak lagi diatur dalam undang – undang.
Jawab : Mekanisme pembentukan DPRD ada dua yaitu berdasarkan Inisiatif
DPRD dan Eksekutif dan dilaksanakan sesuai Undang-Undang.
Mekanismenya dilaksanakan menurut Undang – Undan No.12 tahun 2011
tentang Peraturan Pembentukan Perundang - undangan
3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang
berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD?
Jawab : Sebenarnya sama aja karena insiatif DPRD ataupun Kepala Daerah
semuanya berasal dari rakyat. Hanya saja proses penyusunannya saja yang
berbeda. Perda yang berasal dari Insiatif DPRD disusun dan disiapkan oleh
anggota DPRD sedangkan perda yang berasal dari inisiatif kepala daerah
dipersiapkan oleh Biro Hukum Pemerintahan Provinsi. Namun, pembahasan
dan pengkajiannya di berikan kepada Badan Legislasi.
4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam
proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?
Jawab : 3-4 Bulan (terkandung kajian analisanya atau studi bandingnya)
5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan
peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi
hambatan tersebut?
Jawab : Tidak Kourumnya badan legislasi sehingga hasilnya tidak optimal,
kajian tidak sesuai dengan kenyataan analisa, anggaran, sosial,alam dan lain
– lain . Cara mengatasinya yaitu dengan pembentukan tim ahli S2, tidak ada
6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan
perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut?
Jawab : Peran masyarakat itu diwakilkan oleh DPRD karena DPRD
berkedudukan sebagai wakil rakyat.
7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di
tetapkan suatu perda?
Pedoman Wawancara
Nama Responden : Aduhot Simamora Hari/ Tanggal : Selasa, 5 Mei 2015
Lokasi : Kantor DPRD Provinsi Sumatera Utara
Waktu : 13.06 WIB
Keterangan:
P : Penulis
R : Responden
Selamat pagi Bapak/ Ibu, perkenalkan pak/bu nama saya : Dyna Sri
Wahyuni Hasibuan, Saya Mahasiswa Universitas Sumatera Utara Fakultas
Hukum jurusan Hukum Tata Negara yang sedang melakukan penelitian guna
memenuhi kelulusan Strata-1 di Fakultas Hukum USU. Saya ingin minta waktu
bapak/ ibu beberapa menit/jam untuk wawancara guna memenuhi data terkait
penulisan skripsi saya berjudul : “ Fungsi Legislasi DPRD (Studi Kajian Fungsi
DPRD Periode 2009-2014) ”
1. Sejauh ini, apakah anggota DPRD termasuk bapak mengetahui tentang
fungsi dan tugas-tugas DPRD?
Jawab : Sudah tentu mengetahui bahwa DPRD memiliki tiga fungsi yaitu
legislasi,anggaran dan pengawasan. Sedangkan tugas DPRD adalah
membentuk Perda, mengawasi APBD dan lain – lain yang diatur dalam
Jawab : Proses atau mekanisme Perda berasal Inisiatif Usul DPRD dan
Inisiatif Usul Gubernur. Dibuat daftar Prolegda, diagendakan ke Badan
legislasi . Lalu dilakukan pembahsan dengan mengikuti ketentuan
Undang-undang. Proses dan Mekanisme penyusunan Perda dilakukan mengikuti
ketentuan peraturan perundang – undangan diatasnya.
3. Dalam pembuatan Perda, apa perbedaan usulan pembuatan perda yang
berasal dari kepala daerah atau dari anggota badan legislasi DPRD?
Jawab : mekanisme penyusunan pengajuan ranperda nya berbeda,
penyusunan perda berdasarkan insiatif DPRD dikoordinasikan oleh Badan
Legislasi sedangkan di lingkungan pemerintahan dikoordinasikan oleh Biro
Hukum dan dapat mengikuti sertakan instansi terkait.
4. Sejauh ini, berapa lama waktu yang diperlukan oleh anggota DPRD dalam
proses penyusunan sampai kepada pengesahan perda sumut?
Jawab : Relatif, tergantung pada Perda yang mau dibahas. Karena ada
beberapa Perda yang menyangkut hal lain dan melibatkan lembaga lain.
5. Sejauh ini adakah hambatan yang dihadapi dalam proses penyusunan
peraturan daerah? Jika ada apa saja hambatan dan bagaimana cara mengatasi
hambatan tersebut?
Jawab : Kesulitan mensinkronkan peraturan perundang – undangan
diatasnya dapat berakibat dibatalkan.
Cara mengatasinya dengan dibentuknya Badan Legislasi sebagai alat
6. Apakah masyarakat ikut berperan dalam proses pembuatan/ penyusunan
perda? Jika ikut bagaimana peran/ partisipasi masyarakat tersebut?
Jawab : Pada intinya masyarakat aktif dalam memberi masukan sesuai
dengan permasalahan yang dibahas.
Jawab : Paripurna/ sudah resmi, husnas yang mempublikasi yaitu sosialisasi
melalui eksekutif.
7. Apa upaya yang dilakukan agar masyarakat mengetahui bahwa telah di
tetapkan suatu perda?
Jawab : Diadakannya sosialisasi oleh eksekutif dan untuk DPRD sendiri