• Tidak ada hasil yang ditemukan

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

i

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun oleh :

HARYANTONO EMBISA 1 3 1 3 0 1 6

PROGRAM STUDI

REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN (D-3) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

(2)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

(3)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

(4)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

iv

rahmat-Nya-lah peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul

“KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA PETUGAS PENGODEAN

INSTALASI REKAM MEDIS BERDASARKAN METODE WORKLOAD INDICATOR OF STAFFING NEED DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2016”. Tidak lupa peneliti ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendukung dan membantu yaitu :

1. Koeswanto Hardjo, dr., M.Kes sebagai Ketua Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah mendukung pelaksanaan karya tulis ilmiah;

2. Sis Wuryanto, A.Md.PerKes., SKM., MPH sebagai Ketua Prodi Diploma 3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah mendukung pelaksanaan penelitian;

3. Rijantono Fransiscus Maria, dr., MPH sebagai pembimbing karya tulis ilmiah; 4. I Wayan Sudana, dr., M.Kes Sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Panembahan Senopati Bantul yang telah menerima peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian;

5. Dr. M Pandu Nugraha. SP., OT Sebagai Ketua Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul yang telah menerima peneliti untuk melakukan penelitian;

(5)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6. Ayah dan ibu terhormat dan tersayang yang telah memberi semangat, dukungan dan doa.

7. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Yogyakarta, September 2016

(6)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

vi

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

INTISARI ... xiii ABSTRACT ... xiv BAB I ... 1 PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian ... 3 D. Manfaat Penelitian ... 4 E. Keaslian Penelitian ... 4 BAB II ... 8 TINJAUAN PUSTAKA ... 8 A. Tinjauan Teoritis ... 8 1. Rekam medis ... 8 2. Pengodean ... 8

3. Sumber Daya Manusia ... 8

4. Manajemen Sumber Daya Mnusia ... 8

5. Tujuan perencanaan sumber daya manusia menurut Hasibuan (2016) .... 9

6. Work Load Indikator Of Staffing Need (WISN) ... 9

B. Kerangka Teori... 18

C. Kerangka Konsep ... 18

(7)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

METODELOGI PENELITIAN ... 19

A. Desain Penelitian ... 19

B. Lokasi dan waktu Peneltian ... 19

1. Lokasi ... 19

2. Waktu ... 19

C. Subjek dan objek penelitian ... 19

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 21

E. Alat dan Teknik Pengumpulan Data ... 21

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ... 22

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 23

H. Etika Penelitian ... 24

BAB IV ... 26

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. ... 26

1. Sejarah RSUD Panembahan Senopati Bantul. ... 26

2. Visi, Misi dan Motto Rumah Sakit ... 27

3. Struktur Organisasi RSUD Panembahan Senopati Bantul ... 29

B. Hasil ... 30

1. Uraian tugas petugas pengodean diagnosis pasieni Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. ... 30

2. Waktu kerja tersedia petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien ... 32

3. Unit Kerja dan Kategori SDM petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien ... 36

4. Standar beban kerja ... 37

5. Standar kelonggaran petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien. ... 37

6. Menghitung kebutuhan SDM yang melakukan pengodean diagnosis pasien ... 38

C. PEMBAHASAN ... 39

(8)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2. Kebutuhan SDM yang melakukan diagnosis pasien ... 39

BAB V ... 41

1. Kesimpulan ... 41

(9)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Variabel dan Definisi Operasional ... 21 Tabel 4. 1 Tabel Hari Kerja Tersedia Tahun 2015... 32 Tabel 4. 2 Tabel Cuti Bersama Tahnu 2015 ... 34 Tabel 4. 3 Tabel Waktu Kerja Tersedia di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2015 ... 36 Tabel 4. 4 Tabel dan Unit Kategori Sumber Daya Manusia ... 37 Tabel 4. 5 Standar Beban Kerja Sumber Daya Manusia yang Melakukan

Pengodean Diagnosis Penyakit ... 37 Tabel 4. 6 Standar Kelonggaran Petugas yang Melakukan Pengodean Diagnosis Pasien ... 37 Tabel 4. 7 Perhitungan Kebutuhan SDM ... 38

(10)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Teori Penelitian ... 18 Gambar 2. 2 Kerangka Konsep Penelitian ... 18

(11)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xi

DAFTAR SINGKATAN

ICD 9-CM :International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problem 9- Clinical Modification

ICD-10 : International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problem Rev. 10

KP : Kegiatan Pokok SBK : Standar Beban Kerja SDM : Sumber Daya Manusia SK : Standar Kelonggaran

SPO : Standar Prosedur Operasional STB : Sandar Beban Kerja

WISN : Workload Indicator Of Staffing Need WKT : Waktu Kerja Tersedia

(12)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Izin Studi Pendahuluan Lampiran 2 Surat Keterangan Izin Penelitian

Lampiran 4 Persetujuan Responden Lampiran 5 Persetujuan Triangulasi Lampiran 6 Hasil Wawancara Responden Lampiran 7 Hasil Wawancara Triangulasi Lampiran 8 Rata-rata Hasil Perhitungan Lampiran 9 Lembar Kegiatan Bimbingan

(13)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiii

KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA PENGODEAN INSTALASI REKAM MEDIS BERDASARKAN METODE WORKLOAD INDICATOR

OF STAFFING NEED DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2016

Haryantono Embisa1 Rijantono Fransiscus Maria2 INTISARI

Latarbelakang : Rekam Medis merupakan kunci utama untuk melakukan suatu pelayanan kesehatan dan sebagai sarana penilaian mutu rumah sakit, adanya jumlah petugas rekam medis sangat berpengaruh dalam kualitas kerja. Salah satunya adalah peran rekam medis di bagian pengodean diagnosis pasien yang sangat dibutuhkan demi kelancaran pelayanan kesehatan untuk pengolahan data yang bermanfaat sebagai pembuatan laporan rumah sakit dan kepentingan reimbursement.

Tujuan : Mengetahui jumlah kebutuhan SDM untuk melakukan pengodean diagnosis pasien di Ins.talasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.

MetodePenelitian: Jenis penelitian Deskriptif. Subjek penelitian petugas pengodean diagnosis penyakit.

Hasil : Perhitungan kebutuhan SDM yang khusus untuk melakukan pengodean diagnosis penyakit yaitu 1 orang.

Kata Kunci : Kebutuhan Sumber Daya Manusia Pengodean Instalasi Rekam Medis Berdasarkan Metode Workload Indicator Of Staffing Need Di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Tahun 2016.

1

Mahasiswa Program Studi Diploma 3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2

Dosen Pembimbing Program Studi Diploma 3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

(14)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

xiv

HUMAN RESOURSE NEEDS CODING INSTALLATION METHOD BASED MEDICAL RECORD WORKLOAD INDICATOR OF STAFFING

NEED IN GENERAL HOSPITAL REGIONAL PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YEAR 2016.

Haryantono Embisa1 Rijantono Fransiscus Maria2 ABSTRACT

Background: Medical Record is the key to a health service and as a means of hospital quality ratings, the number of medical records clerk was very influential in the quality of work. One of them is the role of medical records at the patient's diagnosis coding which are needed for the smooth running of health services for the processing of data that are useful as hospital report creation and interest reimbursements.

Objective: To determine the number of HR needs to do the coding diagnosis of patients in the Medical Record Ins.talasi Regional General Hospital Panembahan Senopati Bantul.

Research Methodelogy: descriptive research type. Subject research officer diagnosis coding.

Results: Calculation of specialized human resources to perform disease diagnosis coding is 1 person.

Keywords: Human Resource Needs of Medical Records Coding Installation Method Based Staffing Need Workload Indicator Of Regional General Hospital Panembahan Senopati Bantul Year 2016.

1

Students Diploma Course 3 Medical Records and Health Information . College of Health Sciences General Achmad Yani Yogyakarta .

2

Supervisor Diploma Course 3 Medical Records and Health Information College of Health Sciences General Achmad Yani Yogyakarta .

(15)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Ismaidar (2015) Rekam Medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas, anamnesa, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan penunjang yang diberikan kepada pasien selama mendapat pelayanan di unit rawat inap rawat jalan dan gawat darurat serta catatan yang harus dijaga kerahasiaannya dan merupakan sumber informasi tentang pasien yang dating berobat kerumah sakit.

Menurut Hatta (2013) Pengodean adalah pemberian penetapan kode diagnosis menggunkan huruf atau angka kombinasi huruf dalam angka mewakili komponen data.

Menurut Hasibuan (2016) Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki oleh individu, prilaku dan saifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.

Manulang (2008) mengatakan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah seni dan ilmu memperoleh, memajukan, dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat direalisasi secara berdaya guna, dan adanya kegairahan kerja dari pegawai. Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan jumlah tenaga berdasarkan kebutuhan adalah Workload Indicators of Staffing Need Method (Metode WISN). Metode ini merupakan salah satu metode yang dianjurkan

(16)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui Keputusan menteri kesehatan Nomor 81/MENKES/I/2004.

Rekam medis merupakan salah satu unit terpenting yang ada di dalam rumah sakit karena rekam medis adalah kunci utama untuk melakukan suatu pelayanan kesehatan dan sebagai sarana penilaian mutu rumah sakit. Begitu pula adanya jumlah petugas rekam medis tersebut sangat berpengaruh bagi rumah sakit, apabila dalam sebuah rumah sakit terjadi keterlambatan pelayanan pasien karena kurangnya petugas rekam medis maka akan berpengaruh pada beban kerjanya, sehingga dapat mempengaruhi mutu dan kualitas rumah sakit tersebut. Jika jumlah tenaga kerja sedikit, sedangkan beban kerja semakin meningkat, mengakibatkan kualitas kerja rendah dan akan mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit terhadap pasien, demikian juga sebaliknya apabila jumlah petugas lebih banyak dari pada beban kerja, maka banyak pula waktu yang tersisa sehingga pekerjaan menjadi kurang efektif . Salah satunya adalah peran rekam medis di bagian coding yang sangat dibutuhkan demi kelancaran pelayanan kesehatan untuk pengolahan data. Pengolahan data yang dihasilkan dari bagian pengodean salah satunya bermanfaat untuk pembuatan laporan rumah sakit dan kepentingan reimbursement.

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 5 juli di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Kegiatan pengodean diagnosis pasien dilakukan oleh tiga orang petugas, akan tetapi masih terjadi penumpukan berkas rekam medis yang belum dilakukan

(17)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

pengodean. sehingga apabila pasien atau petugas kesehatan membutuhkan berkas untuk kepentingan pemeriksaan atau kepentingan lain, berkas tersebut belum siap untuk digunakan karena dalam waktu 1X24 jam belum selesai dilakukan proses pengolahan. hal itu karena dengan jumlah petugas tiga orang tersebut selain melakukan pengodean diagnosis pasien juga melakukan pekerjaan lain seperti analisis dan assembling. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengambil judul “Kebutuhan Sumber Daya Manusia Pengodean Instalasi Rekam Medis Berdasarkan Metode Workload Indicator Of Staffing Need di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Tahun 2016”

B. Rumusan Masalah

Berapakah jumlah kebutuhan SDM untuk melakukan pengodean diagnosis pasien di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Mengetahui jumlah kebutuhan SDM untuk melakukan pengodean diagnosis pasien di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui uraian tugas petugas pengodean diagnosis pasien Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.

(18)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

b. Menghitung jumlah kebutuhan SDM untuk melakukan pengodean diagnosis pasien Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul menggunakan metode WISN

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai pihak

a. Bagi rumah sakit.

Mengetahui jumlah petugas untuk melakukan pengodean diagnosis pasien yang dibutuhkan berdasarkan beban kerja dari perhitungan metode WISN

b. Bagi penulis.

Menambah wawasan penulis disamping teori yang dipelajari serta keterampilan didunia kerja, juga sebagai tolak ukur untuk memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

c. Bagi institusi pendidikan

Penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian dan bahan petimbangan mahasiswa rekam medis dan informasi kesehatan atau bagi pihak lainnya.

E. Keaslian Penelitian

Menurut sepengetahuan peneliti, penelitian dengan topik yang sama belum pernah dilakukan. Namun penulis menemukan beberapa penelitian dengan tema yang terkait dengan tema tersebut, yaitu:

(19)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1. Anita (2013) dengan judul “Perencanaan Kebutuhan Tenaga Rekam Medis dengan Metode Workload Indicators of Staffing Need (WISN) di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta”.

Hasil penelitian ini berupa uraian kegiatan tenaga pendaftaran dan pengelolaan rekam medis di Puskesmas Gondokusuman II yang secara garis besar meliputi kegiatan registrasi pasien serta pengelolaan rekam medis. Selain itu tenaga pendaftaran dan rekam medis juga turut dalam kegiatan rapat, lokakarya serta seminar di bidang rekam medis. Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan SDM dengan metode WISN, kebutuhan tenaga pendaftaran dan rekam medis yang ideal di Puskesmas Gondokusuman II adalah 5 orang sedangkan tenaga yang ada berjumlah 3 orang, maka diperlukan penambahan sebanyak 2 orang. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Anita dengan peneliti adalah sama-sama ingin mengetahui uraian pekerjaan dan beban kerja. Sedangkan perbedaan terdapat pada lokasi, waktu penelitian, dan objek yang diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Anita ingin mengetahui uraian pekerjaan dan beban kerja semua petugas rekam medis, sedangkan penelitian ini hanya pada petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.

2. Khubbilah (2014) dengan judul “Perhitungan Ulang Kebutuhan Tenaga

(20)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Hasil penelitian ini berupa hasil perhitungan dengan teori WISN, jumlah seluruhnya 14 orang yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan yang ada di Administrasi Medis Rumah Sakit Pertamina Cirebon. Dari hasil perhitungan tersebut tenaga kerja yang berlebih sebanyak 2 orang. Persamaan penelitian yang dilakukan Khubbilah dengan peneliti yaitu sama-sama mengetahui perhitungan kebutuhan SDM. Sedangkan perbedaan terdapat pada lokasi, waktu penelitian, dan objek yang diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Khubbilah ingin mengetahui kebutuhan SDM di bagian administrasi medis semua, sedangkan penelitian ini hanya pada petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.

3. Ainina Janani (2015) dengan judul ”Pengelolaan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Uraian Pekerjaan Di Bagian Rekam Medis RSIY

PDHI”

Hasil penelitian ini berupa perhitungan kebutuhan SDM berdasarkan metode WISN. Jumlah petugas yang ada di bagian rekam medis yaitu 5 orang, , untuk assembling, analisis dan coding masing-masing 1 orang. dan pengindeksan 1, 3. sedangkan berdasarkan hasil penghitungan jumlah kebutuhan tenaga di bagian Rekam Medis RSIY PDHI dengan metode WISN dibutuhkan 7 orang. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ainina Janani dengan peneliti adalah sama-sama ingin mengetahui uraian pekerjaan. Sedangkan perbedaan terdapat

(21)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

pada lokasi, waktu penelitian, dan objek yang diteliti. Penelitian yang dilakukan oleh Ainina Janani ingin mengetahui Pengelolaan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Uraian Pekerjaan Di Bagian Rekam Medis RSIY PDHI sedangkan penelitian ini hanya pada petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasen di Instalasi Rekam Meids Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.

(22)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

26 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. 1. Sejarah RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Sejarah berdirinya RSUD Panembahan Senopati Bantul adalah sebagai berikut :

a. Berdiri sejak tahun 1953 sebagai RS Hongeroedem (HO).

b. Tahun 1956 resmi menjadi RS Kabupaten dengan 60 Tempat Tidur (TT), pada tahun 1967 menjadi 90 TT.

c. Tanggal 1 April 1982 diresmikan Menkes RI sebagai RSUD Bantul Type D.

d. Tanggal 26 Februari 1993 ditetapkan sebagai RS Type C (SK Menkes RI Nomor 202/Menkes/SK/11/1993.

e. Lulus Akreditasi penuh bulan November 1995 untuk 5 Pokja.

f. Tanggal 1 Januari 2003 menjadi RS Swadana dengan Perda No.8 tanggal 8 Juni 2002.

g. Tanggal 29 Maret 2003 berubah nama menjadi RSD Panembahan Senopati Bantul.

h. Tahun 2003 mendapatkan Piagam Penghargaan Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI.

i. 1 September 2004 menerapkan Tarif Unit Cost (Perda Nomor 4 Tahun 2004).

(23)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

j. Tahun 2004 mendapat Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI. k. Tanggal 22 Desember 2005 mendapatkan penghargaan RSSI dan RSSB

tingkat Nasional.

l. Sesuai SK Menkes No. 142/Menkes/SK/I/2007 Tanggal 31 Januari 2007 tentang Peningkatan Kelas RSUD Panembahan Senopati Bantul dari Type C menjadi Kelas B Non Pendidikan.

m. Penetapan RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagai salah satu dari seratus Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan Flu Burung (Avian Influenza) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 414/Menkes/SK/IV/2007 Tanggal 10 April 2007.

n. Penetapan Logo Rumah Sakit Daerah Panembahan Senopati Bantul sesuai Keputusan Bupati Bantul Nomor 124 tahun 2007 Tanggal 16 Mei 2007.

o. Struktur Kelembagaan : LTD berbentuk Badan (ditetapkan dalam Perda Nomor 17 Tahun 2007 Tanggal 20 November 2007).

p. Ditetapkan sebagai Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul sesuai Keputusan Bupati Bantul Nomor 195 Tahun 2009 Tanggal 21 Juli 2009.

q. RSUD Panembahan Senopati Bantul terakreditasi paripurna (bintang 5) dari KARS 2012 pada bulan Maret tahun 2015.

(24)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

a. Visi

Tewujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi kebanggaan seluruh masyarakat.

b. Misi

1) Memberikan pelayanan prima pada pelanggan.

2) Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia.

3) Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan dalam pelayanan kesehatan.

4) Meningkatkan jalinan kerjasama dengan mitra terkait.

5) Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana yang berkualitas.

6) Menyelenggarakan tata kelola keuangan yang sehat untuk mendukung pertumbuhan organisasi.

(25)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Gambar 2. 1 Struktur Organisasi RSUD Panembahan Senopati Bantul

(26)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

B. Hasil

1. Uraian tugas petugas pengodean diagnosis pasieni Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 14 agustus 2014 di Instalasi Rekam Medis uraian tugas dari petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien yaitu :

Keterangan tersebut sama dengan keterangan yang diberikan oleh Triangulasi pada wawancara tanggal 24 agustus 2016 beliau mengatakan bahwa:

Pengembalian berkas dari bangsal yang habis opname, kita entri dikomputer itu sekaligus koding lalu emmm menulis kode diagnosis pada RMK, setelah itu di sortir dimeja putih besar itu, nanti kita assembling, kodingnya dicek lagi eemm stelah kita entri untuk apa yaa itu di kembalikan ke filling.

Responden

Bisanya tuh gini dek… berkas yang telah kembali dari bangsal itu akan dientri dulu dikomputer, sekalian dikoding. Nanti…. diassembling haa stelah itu untuk

pengembalian ke filling kita entri dulu baru dikembalikan ke filling

(27)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 14 agustus 2016

Keterangan tersebut berbeda dengan keterangan yang diberikan oleh Triangulasi pada wawancara tanggal 24 agustus 2016 beliau mengatakan bahwa

Harus khusus ummm apayah.. jadi istilahnya engga…. engga

merangkap pekerjaan yaah, uummm yah bisa sih membantu yang lain, hanya saja focus disitu untuk mengkode eemm butuh iya butuh harus khusus seperti itu, karena kan untuk keakuratan kode kan butuh ketelitian.

Responden

Menurut saya siiih… tidak bisa dek, kita disini saling bekerja sama dek

karena misalkan di admisi ada yang bolong kan kita bisa minta dari sini untuk mengganti, jadiii yah saling bekerja sama dek.

(28)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2. Waktu kerja tersedia petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien a. Penentuan hari kerja tersedia (A)

Hasil perhitungan hari kerja pada tahun 2015 adalah hari dengan rincian jumlah hari kerja tahun 2015 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4. 1 Tabel Hari Kerja Tersedia Tahun 2015

Jumlah hari kerja dihitung dari jumlah hari dalam satu tahun dikurangi dengan jumlah hari minggu yang ada dalam satu tahun, sehingga didapatkan jumlah hari kerja sebanyak 313 hari/tahun (A).

No Bulan Hari Hari Hari Minggu Waktu kerja tersedia

1 Januari 31 4 27 2 Februari 28 4 24 3 Maret 31 5 26 4 April 30 4 26 5 Mei 31 5 26 6 Juni 30 4 26 7 Juli 31 4 27 8 Agustus 31 5 26 9 September 30 4 26 10 Oktober 31 4 27 11 November 30 5 25 12 Desember 31 4 27 Jumlah 365 52 313

(29)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

b. Cuti Tahunan (B)

Di RSUD Panembahan Senopati Bantul setiap pegawai yang sudah bekerja minimal 1 tahun diberikan hak cuti tahunan selama 12 hari/tahun. (B)

c. Pendidikan dan Pelatihan (C)

Di RUSD Panembahan Senopati Bantul untuk pendidikan dan pelatihannya ditetapkan 5 hari/tahun.

d. Hari Libur Nasional (D)

Di RSUD Panembahan Senopati mengikuti hari aturan pemerintah mengenai libur nasional dan cuti bersama yang berdasarkan keputusan Menteri agama Nomor 5 Tahun 2014, Menteri tenaga kerja dan transmigrasi Nomor 03/SKB/MENV/2014, Serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 02/SKBMENPAN/V/2014 Tentang Hari Libur Nasional dan cuti bersama tahun 2015 ditetapkan 19 hari libur nasional.

(30)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Tabel 4. 2 Hari Libur Nasional No Tanggal Hari Keterangan 1 1 Januari Kamis Tahun baru 2015

2 3 Januari Sabtu Maulid Nabi Muhammad SAW 3 19 Februari Kamis Tahun Baru Imlek 2566 Kongzili 4 21 Maret Sabtu Tahun Baru Saka 1937

5 3 April Jum’at Wafat Isya Almasih 6 1 Mei Jum’at Hari Buru Internasional 7 14 Mei Kamis Kenaikan Yesus Kristus

8 16 Mei Sabtu Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 9 2 Juni Selasa Hari Raya Waisak 2559

10 17-18 Juli Jum’at-sabtu

Hari Raya Idulfitri 1436 Hijriyah 11 17 Agustus Kamis Hari Kemerdekaan RI

12 24 September Kamis Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah

13 14 Oktober Rabu Tahun Baru 1437 Hijriyah 14 25 Desember Jum’at Hari Raya Natal

Tabel 4. 3 Cuti Bersama No Tanggal Hari Keterangan

1 16 Juli Kamis Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah 2 20 Juli Senin Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah 3 21 Juli Selasa Hari Raya Idul Firri 1436 Hijriah 4 24 Desember Kamis Cuti bersama hari raya natal

e. Ketidak Hadiran Kerja (E)

Berdasarkan data ketidakhadiran kerja karena alasan sakit, tidak masuk dengan atau tanpa pemberitahuan/ijin di RSUD Panembhan Senopati Bantul tahun 2015 diketahui ketidakhadiran kerja petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien yaitu 9 hari.

(31)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

f. Waktu kerja (F)

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di RSUD Panembahan Senopat Bantul waktu kerja yang ditetapkan adalah :

Tabel 4. 4 Waktu Kerja

Hari Jam Senin s/d kamis 07.30-13.30 6.5 Jum’at 07.30-11.30 4 Sabtu 07.30-13.00 5 Rata-rata waktu kerja/hari 5.8 Jam

Berdasarkan data tersebut, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan untuk menetapkan Waktu Kerja Tersedia (WKT) dengan cara Jumlah Hari Kerja (A), dikurangi dengan total penjumlahan dari Cuti Tahunan (B), Pendidikan dan pelatihan (C), Hari Libur Nasional (D) dan Ketidakhadiran Kerja (E), kemudian dikalikan dengan Waktu Kerja (F). Maka dapat ditulis Waktu Kerja Tersedia.

Waktu Kerja Tersedia = {A-(B+C+D+E)xF}

Waktu Kerja Tersedia = {313-(12+5+19+9) x 5,8}= 268 hari kerja/tahun X 5,8 jam/hari = 1554,4 jam kerja/tahun

(32)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Tabel 4. 5 Tabel Waktu Kerja Tersedia di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2015

Kode Faktor Jumlah Keterangan

A Hari Kerja 313 Tahun

B Cuti Tahunan 12 Hari/tahun

C Pendidikan&Pelatihan 5 Hari/tahun D Hari Libur Nasional 19 Hari/tahun E Ketidakhadiran kerja 9 Hari/tahun F Rata-rata Waktu kerja/hari 5,8 Jam/hari

Hari Kerja Tersedia 268 Hari/tahun Waktu Kerja Tersedia 1554,4 Jam/tahun

93264 Menit/tahun

3. Unit Kerja dan Kategori SDM petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien

Unit kerja yang diteliti adalah unit kerja rekam medis di RSUD Panembahan Senopati Bantul dan sub unit kerja petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien di RSUD Panembahan Senopati Bantul dengan kategori SDM yaitu perekam medis dan informasi kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara dan data petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien di RUSD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2016 yaitu:

(33)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Tabel 4. 6 Tabel dan Unit Kategori Sumber Daya Manusia Nama

Petugas

Kategori

SDM Pendidikan Lama Kerja

Responden Pelaksana Pengodean

Diagnosis Pasien D3 RM 6 Tahun

4. Standar beban kerja

Tabel 4. 7 Standar Beban Kerja Sumber Daya Manusia yang Melakukan Pengodean Diagnosis Penyakit

No Kegiatan Waktu Penyelesaian SBK

1 Menerima pengembalian berkas rekam medis dari bangsal

0,17 548611,7647

2 Melakukan entri data rekam

medis ke dalam SIM RS 0,77 121122,0779

3 Melakukan pengodean

diagnosis pasien 1,03 90547,57282

4 Menulis pada Ringkasan

Masuk Keluar 0,27 345422,2222

5 Mengembalikan ke meja sotir 0,44 211963,6364

5. Standar kelonggaran petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien.

Tabel 4. 8 Standar Kelonggaran Petugas yang Melakukan Pengodean Diagnosis Pasien

No Faktor Waktu Rata-rata Waktu Jam/tahun Waktu kerja tersedia Standar kelonggaran 1 Istrahat 1 Jam/hari 312 1548,6 0,20 2 Rapat Bulanan 1 Jam/bulan 12 1548,6 0.01 Total 0.21

(34)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6. Menghitung kebutuhan SDM yang melakukan pengodean diagnosis pasien

Tabel 4. 9 Perhitungan Kebutuhan SDM

No Kegiatan Pokok Waktu yang diperlukan Kuantitas Standar

Beban Kerja Kebutuhan SDM 1 Bulan 12 Bulan 1 Menerima pengembalian berkas dari bangsal 0.17 1930 23171 548611,7647 0,04

2 Mengentri Data Pada

SIM RS 0,77 1930 23171 121122,0779 0,19 3 Melakukan Pengodean Diagnosis Pasien 1,03 1930 23171 90547,57282 0,25 4 Menulis Pada Ringkasan Masuk Keluar 0,27 1930 23171 345422,2222 0,06 5 Mengembalikan ke Meja Sortir 0,44 1930 23171 211963,6364 0,10 6 Total 0.64 7 Standar Kelonggaran 0.21 8 Jumlah Kebutuhan SDM 0.85

Dapat dilihat pada table 4.9 hasil perhitungan SDM didapatkan jumlah kebutuhan SDM untuk melakukan pengodean diagnosis pasien adalah 0.85 orang atau jika dibulatkan berjumlah 1 orang.

(35)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

C. PEMBAHASAN

1. Uraian tugas petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien Di RSUD Panembahan Senopati Bantul uraian tugas pengodean masuk dalam uraian tugas assembling, sehingga petugas yang melakukan pengodean diagnosis kurang focus untuk melakukan pengodean diagnosis pasien dan terjadinya penumpukan berkas rekam medis yang belum dilakukan pengodean diagnosis pasien.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 tahun 2013 pekerjaan pengodean merupakan pekerjaan yang berbeda dengan assembling dan analisis, Apabila uraian tugas dibuat berdasarkan masing-masing pekerjaan maka petugas akan lebih bertanggung jawab atas pekerjaan masing-masing.

2. Kebutuhan SDM yang melakukan diagnosis pasien

Petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien di Instalasi Rekam Medis Berjumlah tiga orang akan tetapi dengan jumlah tersebut petugas melakukan pekerjaan lain seperti assembling dan analisis hal ini karena uraian tugas untuk pengodean diagnosis pasien masuk kedalam uraian tugas assembling. Pada kenyataanya petugas yang melakukan pengodean diagnosis pasien hanya 1 orang tetapi juga melakukan pekerjaan lain sepeti analisis dan assembling, sehingga dengan jumlah petugas tersebut perlu dilakukan perhitungan kembali untuk mengetahui jumlah petugas yang dibutuhkan untuk melakukan pengodean diagnosis

(36)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode WISN yang dianjurkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 81/MENKES/SK/I/2004, Hasil akhir dari perhitungan kebutuhan SDM yang khusus untuk melakukan pengodean diagnosis pasien di RSUD Panembahan Senopati Bantul adalah sebesar 0.85 orang, dan dibulatkan menjadi 1 orang.

(37)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Uraian tugas untuk pengodean diagnosis pasein di Instalasi Rekam Medis RSUD Panembahan Senopati Bantul tergabung dalam uraian tugas assembling.

b. Kebutuhan SDM yang khusus untuk melakukan pengodean diagnosis pasien yaitu 1 orang.

2. Saran

a. Sebaiknya ada uraian tugas untuk pengodean diagnosis pasien terpisah dengan uraian tugas assembling agar petugas lebih focus untuk

melakukan pengodean diagnosis pasien.

b. Sebaiknya dibuat uraian tugas pengodean diagnosis pasien tersendiri agar adanya petugas yang khusus melakukan pengodean diagnosis penyakit.

(38)

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hatta, G. 2010. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia

Ismaidar, H. 2015. Manajemen Unit Kerja. Yogyakarta Budi Utama [Diakses melalui google book tanggal 21 juni 2016]

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Nomor : 81/ Menkes/ SK/ I/ 2004. Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Manullang, Marihot. 2008. Manajemen Personalia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Noor. J. (2011) Metodelogi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan karya Ilmiah. Jakarta Predana Media

Notoatmodjo, Sukidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 2.  1 Struktur Organisasi RSUD Panembahan Senopati Bantul  Sumber : RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2016

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa polinomial khusus yaitu polinomial Hermite, polinomial Bessel, polinomial Laguerre dan polinomial Legendre, dapat juga dicari fungsi eigen dari operator

Kepastian biaya pelayanan, biaya pelayanan dan legalitas pelayanan dapat dijalankan dengan baik karena mudah untuk dilaksanakan oleh pihak pemberi layanan begitu juga

surat pengantar ke unit kepegawaian instansi yang bersangkutan. Unit kepegawaian melakukan verifikasi berkas :.. 1) Jika berkas tidak lengkap, maka dikembalikan kepada pegawai yang

Berbeda dengan baterai AA biasa, jenis Alkaline mempunyai kapasitas lebih besar yang pada gadget digunakan untuk LCD dan Flash.. Namun, penggunaan baterai Alkaline

Perlu dilakukan memaksimalkan sosialisasi mengenai program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terutama kepada tenaga kesehatan yang berpeluang

Perhitungan statistik terhadap perbedaan nilai VAS di antara kedua kelompok perlakuan memang menunjukkan perbedaan bermakna, namun bila dinilai secara klinis maka nilai VAS

Laporan magang ini membahas mengenai penanganan dari produk ini dilakukan dengan perencanaan proses kampanye periklanan dengan menggunakan media televisi sebagai

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga Modul Kearsipan untuk Siswa/i jurusan Administrasi Perkantoran ini dapat