• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU DAFTAR ISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSEDUR IZIN PENERAPAN TEKNOLOGI BARU DAFTAR ISI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

DAFTAR ISI

Daftar Isi i

Sejarah Dokumen iii

Daftar Distribusi Dokumen Dan Notasi iv

1. Ruang Lingkup 1 2. Tujuan 1 3. Acuan 1 4. Definisi 1 4.1 Teknologi Baru 1 4.2 Tim Teknis 1 4.3 Nara Sumber 2

5. Ketentuan Umum dan Rincian Prosedur 2

5.1 Ketentuan Umum 2

5.1.1 Dasar Pengusulan Teknologi Baru 2

5.1.2 Tim Pembahas 2

5.1.3 Pengajuan Usulan Teknologi Baru 2

5.1.4 Kelengkapan Usulan Teknologi Baru 2

5.1.5 Batas Waktu Penyelesaian Usulan Teknologi Baru 3

5.1.6 Pembahasan Awal 3

5.1.7 Pengujian dan Laboratorim Pengujian 3

5.1.8 Dokumen dan Berita Acara Hasil Uji Coba Laboratorium 4

5.1.9 Beban Biaya Pengujian 4

5.1.10 Tata Cara Uji Coba 5

5.1.11 Dokumen dan Berita Acara Hasil Uji Coba 5 5.1.12 Dokumen Pelengkap Permintaan Perijinan 5 5.1.13 Persetujuan/Perijinan Penggunaan Teknologi Baru 6 5.1.14 Jumlah Pembahasan Untuk Proses Perijinan 6

(3)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

5.2 Rincian Prosedur 6

6. Kondisi Khusus 8

7. Bagan Alir 9

8. Bukti Kerja 12

(4)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

SEJARAH DOKUMEN

(5)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN DAN NOTASI

No. Distribusi Unit Penerima Dokumen Notasi 001 Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Marga SET

002 Direktorat Pengembangan Jaringan Jalan PJJ

003 Direktorat Pembangunan Jalan PAJ

004 Direktorat Preservasi Jalan PEJ

005 Direktorat Jembatan JEM

006 Direktorat Jalan Bebas Hambatan Perkotaan dan Fasilitas Jalan Daerah JBHFJD

007 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional I BPJN I

008 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II BBPJN II 009 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III BPJN III

010 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IV BPJN IV

011 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V BBPJN V 012 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI BBPJN VI 013 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII BBPJN VII 014 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII BBPJN VIII

015 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX BPJN IX

016 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X BPJN X

017 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI BBPJN XI 018 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XII BPJN XII 019 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII BBPJN XIII 020 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XIV BPJN XIV

021 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV BPJN XV

022 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVI BPJN XVI 023 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVII BPJN XVII 024 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII BBPJN XVIII

025 Balai Jembatan Khusus dan Terowongan BJKT

Catatan :

Masing-masing Unit Kerja (Setditjen, Direktorat-Direktorat, Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional) dapat membuat ketentuan tersendiri tentang pengaturan/penomoran distribusi pada unit-unit yang berada dibawah koordinasinya.

(6)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

1. Ruang Lingkup

Prosedur ini berlaku untuk proses pengusulan sampai dengan perijinan penggunaan teknologi baru dan pengaturan/petunjuk teknis yang bersifat interim.

Ruang lingkup penerapan Prosedur ini berlaku bagi usulan teknologi baru baik berasal dari Pengusul Teknologi Baru internal Direktorat Jenderal Bina Marga atau pemangku kepentingan terkait (eksternal Ditjen Bina Marga).

2. Tujuan

Prosedur ini disusun dengan tujuan, untuk dapat digunakan sebagai acuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan agar proses Izin Penerapan Teknologi Baru dapat diproses secara efektif dan efisien memenuhi persyaratan, peraturan perundang-undangan. 3. Acuan

1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 04/PRT/M/2009, tentang Sistem

Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan Umum.

3. Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. 05/SE/DB/2008, tanggal 19 Desember 2008 Tentang Penggunaan Teknologi Baru/Teknologi Non Standar di Lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga.

4. Spesifikasi Umum Direktorat Jenderal Bina Marga Edisi Tahun 2010, Revisi 3 Tahun 2014.

4. Definisi

4.1 Teknologi Baru

Adalah Teknologi yang ketentuannya belum diatur didalam Spesifikasi Umum maupun Spesifikasi Khusus Direktorat Jenderal Bina Marga.

4.2 Tim Teknis

Adalah tim yang dibentuk oleh PA/KPA untuk membantu PA dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.

Tim teknis antara lain terdiri atas Tim Uji Coba, Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak, dan lain-lain.

(7)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

4.3 Nara Sumber

Adalah orang yang memiliki kompetensi untuk dapat memberikan informasi atas substansi yang diinginkan.

Nara sumber dapat berasal dari internal maupun eksternal Direktorat Jenderal Bina Marga. Nara Sumber diangkat dengan SK KPA (Direktur Pembangunan Jalan).

5. Ketentuan Umum dan Rincian Prosedur 5.1 Ketentuan Umum

5.1.1 Dasar Pengusulan Teknologi Baru

Teknologi Baru dapat diusulkan bilamana berdasarkan hasil kajian/penelitian/ percobaan, dapat meningkatkan konstruksi/struktur secara signifikan, dan memberikan manfaat nyata baik dari segi kekuatan, ketahanan dan keamanan penggunaan serta kemudahan pelaksanaan yang menghemat waktu dan biaya.

5.1.2 Tim Pembahas

Tim Pembahas Teknologi Baru sekurang-kurangnya terdiri atas : 1. Tim Teknis.

2. Pengusul Teknologi Baru.

3. Nara Sumber (Unsur Subdit Teknik terkait dan Eksternal). 4. Kasubdit Standar dan Pedoman (bilamana sesuai).

5.1.3 Pengajuan Usulan Teknologi Baru

Setiap usulan teknologi baru harus ditujukan/dialamatkan kepada Direktorat Jenderal Bina Marga melalui Direktorat Pembangunan Jalan. 5.1.4 Kelengkapan Usulan Teknologi Baru

Teknologi baru disampaikan oleh pengusul dan harus dilengkapi dengan :

a. Surat pengantar Usulan Teknologi Baru.

b. Penjelasan tentang keunggulan penggunaan Teknologi Baru, dan komparasinya terhadap cara konvensional.

c. Bukti-bukti teknis.

(8)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

e. Bukti jaminan proses manufaktur (Good Manufacturing Practice). f. Spesifikasi, termasuk Metode Pelaksanaan.

g. Harga Satuan.

5.1.5 Batas Waktu penyelesaian Usulan Teknologi Baru

Setelah dilakukannya uji coba lapangan maupun laboratorium dan diterima, Usulan Perijinan Penggunaan Teknologi Baru harus sudah diajukan oleh Pengusul kepada Direktorat Pembangunan Jalan a/n Direktorat Jenderal Bina Marga, dalam batasan waktu selambat-lambatnya 6 (enam) bulan terhitung sejak usulan diterima oleh Direktorat Pembangunan Jalan.

5.1.6 Pembahasan Awal

Pembahasan awal dilakukan setelah mendapatkan undangan dari Direktur Pembangunan Jalan (atau yang mewakili), dengan ketentuan : a. Peserta pembahasan sebagaimana diatur dalam butir 5.1.2.

b. Agenda utama adalah presentasi Pengusul Teknologi Baru, dan diskusi tentang keunggulan dan kelayakannya untuk diproses menjadi Teknologi Baru di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga .

c. Hasil pembahasan harus dituangkan dalam bentuk Risalah Pembahasan, ditanda tangani oleh masing-masing perwakilan dari Tim Teknis, Nara Sumber, Pengusul dan Unsur Subdit.

d. Undangan, Daftar Hadir dan Risalah pembahasan merupakan bukti kerja yang harus dilampirkan dalam usulan perijinan, oleh karena itu harus dikendalikan sesuai dengan kaidah pengendalian rekaman/bukti kerja.

5.1.7 Pengujian dan Laboratorium Pengujian

Pengujian laboratorium dilakukan/dilaksanakan atas biaya yang menjadi beban Pengusul Teknologi Baru, dengan ketentuan sebagai berikut;

a. Dilaksanakan pada Laboratorium yang ter-Akreditasi, baik milik Pengusul maupun milik Non Kementerian/Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

(9)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

b. Dalam pengawasan dan pendampingan Tim Teknis dan Nara Sumber (bila dilaksanakan diluar laboratorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).

c. Hasil pengujian harus diterima oleh Tim Teknis selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender setelah presentasi dan pembahasan awal.

5.1.8 Dokumen dan Berita Acara Hasil Uji Coba Laboratorium

a. Hasil Uji Coba Laboratorium dibuat dalam bentuk Laporan yang berisi sekurang-kurangnya :

1) Penjelasan mengenai penerimaan/pengambilan contoh bahan;

2) Lingkup Pengujian, yang menjelaskan jenis-jenis pengujian yang dilakukan;

3) Hasil Pengujian Bahan atas bahan mentah yang diusulkan. b. Hasil pengujian Laboratorium, harus diverifikasi oleh Tim Teknis

dan divalidasi oleh pihak-pihak yang terlibat (Tim Teknis, Nara Sumber dan Pengusul) dengan membubuhkan tanda tangan pada lembar pengesahannya.

c. Hasil pengujian laboratorium merupakan bukti kerja yang harus dilampirkan dalam usulan perijinan, oleh karena itu harus dikendalikan sesuai dengan kaidah pengendalian rekaman/bukti kerja.

5.1.9 Beban Biaya Pengujian

Pengujian dilakukan/dilaksanakan atas biaya menjadi beban Pengusul Teknologi Baru, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Dapat dilaksanakan pada lokasi on going project yang dimiliki/ diprakarsai oleh Pengusul, atau

b. Pada lokasi percobaan yang ditetapkan oleh Pengusul, yang lapisan dibawahnya memenuhi unsur untuk mendukung percobaan dimaksud.

Hasil pengetesan uji coba harus sudah diterima oleh Tim Teknis selambat-lambatnya 150 (seratus lima puluh) hari kalender setelah presentasi dan pembahasan awal.

(10)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

5.1.10 Tata Cara Uji Coba

a. Percobaan diperlakukan sebagai kegiatan Percobaan sesuai ketentuan yang melekat.

b. Proses Uji Coba harus dikendalikan dengan melibatkan Tim Teknis dan Nara Sumber selama kegiatan berlangsung.

5.1.11 Dokumen dan Berita Acara Hasil Uji Coba

a. Hasil Uji Coba dibuat dalam bentuk Laporan yang berisi sekurang-kurangnya :

1) Penjelasan mengenai lokasi pelaksanaan dan tatacara pelaksanaannya;

2) Lingkup Pengujian, yang menjelaskan jenis-jenis pengujian yang dilakukan;

3) Hasil Pengujian harus Rinci; 4) Foto dokumentasi.

i. Pengujian Benda Uji. ii. Hasil Percobaan Lapangan. iii. Laporan Percobaan Lapangan.

b. Hasil Uji Coba harus diverifikasi oleh Tim Teknis dan divalidasi oleh pihak-pihak yang terlibat (Tim Teknis, Nara Sumber dan Pengusul) dengan membubuhkan tanda tangan pada lembar pengesahannya.

c. Hasil Uji Coba merupakan bukti kerja yang harus dilampirkan dalam usulan perijinan, oleh karena itu harus dikendalikan sesuai dengan kaidah pengendalian rekaman/bukti kerja.

5.1.12 Dokumen Pelengkap Permintaan Perijinan

Permintaan perijinan disampaikan oleh Pengusul Teknologi Baru, setelah Uji Coba dilakukan, yang hasilnya memenuhi persyaratan dan telah dinyatakan diterima oleh Tim Teknis.

Permintaan perijinan penggunaan Teknologi Baru harus dilampiri dengan dilengkapi dokumen-dokumen sebagai berikut :

1. Copy surat usulan teknologi baru;

(11)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

a. Surat Undangan Pembahasan. b. Daftar Hadir.

c. Risalah Pembahasan Awal;

3. Dokumen pembahasan antar rentang waktu (bila tersedia), dengan konten sesuai butir 2 diatas;

4. Laporan Uji Coba Laboratorium, sebagaimana ketentuan butir 5.1.8 Prosedur ini;

5. Laporan Uji Coba, sebagaimana ketentuan butir 5.1.11 Prosedur ini; 6. Petunjuk/Pengaturan Teknis, substansi terkait.

5.1.13 Persetujuan/Perijinan Penggunaan Teknologi Baru

1. Persetujuan/perijinan akan diberikan oleh Direktur Pembangunan Jalan atas nama Direktur Jenderal Bina Marga, selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari kalender setelah permintaan diterima dari pengusul.

2. Persetujuan diberikan setelah Direktur mendapatkan penjelasan secara rinci oleh Tim Teknis dan Nara Sumber.

5.1.14 Jumlah Pembahasan Untuk Proses Perijinan

Jumlah pembahasan yang diperlukan oleh Tim Pembahas sampai penetapan status usulan teknologi baru sesuai dengan kebutuhan. 5.2 Rincian Prosedur

1) Mengajukan Usulan Teknologi Baru

Mengirimkan usulan Teknologi Baru kepada Direktur Jenderal Bina Marga, melalui Direktorat Pembangunan Jalan, dengan melampirkan dokumen sesuai ketentuan butir 5.1.4 Prosedur ini.

2) Membuat Disposisi Usulan

Direktorat Pembangunan Jalan menerima surat usulan dari Pengusul Teknologi Baru tentang Usulan Teknologi Baru, dan mendisposisikan kepada Ka. Subdit Standar dan Pedoman.

(12)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

3) Mengangkat Tim Teknis

Direktur Pembangunan Jalan mengangkat Tim Teknis untuk mengawal kegiatan usulan Teknologi Baru sampai dengan diterbitkannya Surat Perijinan.

4) Memproses Usulan Teknologi Baru

Ka. Subdit Standar dan Pedoman memproses usulan Teknologi Baru dan memberikan rekomendasi kelayakannya.

5) Mengundang Pembahasan/Presentasi

Direktur Pembangunan Jalan menandatangani surat undangan presentasi dan menghadiri presentasi bilamana dipandang perlu.

6) Pembahasan/Presentasi

Pengusul Teknologi Baru melakukan presentasi dan pembahasan tentang Teknologi Baru yang difasilitasi oleh Tim Teknis.

Nara Sumber berkontribusi pada rapat pembahasan, memberikan pendapat dan rekomendasi jika sesuai persyaratan dapat teruskan atau memberi rekomendasi penangguhan jika proses tidak dapat di teruskan. 7) Menetapkan/Menyepakati Jadwal Rencana Kegiatan

Ka. Subdit Standar dan Pedoman, Tim Teknis, Nara Sumber dan Pengusul Teknologi Baru menyepakati Jadwal Rencana Kegiatan.

8) Uji Laboratorium

Pengusul Teknologi Baru melakukan Uji Laboratorium sesuai prosedur sebagaimana diatur dalam butir 5.1.8 Prosedur ini, dan menanda tangani Hasil Uji Coba Laboratorium.

9) Pendampingan dan Observasi Uji Coba Laboratorium

Tim Teknis dan Nara Sumber melakukan pendampingan dan observasi Uji Laboratorium yang dilakukan oleh pengusul, untuk memastikan pengujian dilakukan sesuai prosedur, menanda tangani Hasil Uji Coba Laboratorium. 10) Uji Coba

Pengusul Teknologi Baru melakukan Uji Coba sesuai prosedur sebagaimana diatur dalam butir 5.1.10 Prosedur ini. Menanda tangani Berita Acara Hasil Uji Coba.

(13)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

11) Pendampingan dan Observasi Uji Coba Skala Penuh

Tim Teknis dan Nara Sumber melakukan pendampingan dan observasi atas Uji Coba yang dilakukan oleh Pengusul, untuk memastikan percobaan dan pengujiannya dilakukan sesuai prosedur.

Menandatangani Berita Acara Hasil Uji Coba.

12) Merangkum/Menyusun Dokumen Usulan Teknologi Baru

Pengusul merangkum, menyusun dokumen pelengkap Permintaan Perijinan dan membuat Petunjuk Teknis sebagai bahan untuk penyusunan Spesifikasi Khusus, setelah hasil Uji Coba disampaikan kepada Tim Teknis dan Nara Sumber untuk dilakukan verifikasi.

13) Memeriksa dan Verifikasi Kecukupan Persyaratan.

Tim Teknis dan Nara Sumber menerima dokumen pelengkap Permintaan Perijinan dari Pengusul, melakukan verifikasi, bila sesuai mengirimkan kembali kepada Pengusul untuk diproses permintaan perijinannya.

14) Permohonan Ijin Penggunaan Teknologi Baru.

Pengusul menyampaikan Permintaan ijin Penerapan Teknologi Baru dengan melampirkan dokumen pelengkap sebagaimana diatur dalam butir 5.1.11.

Prosedur ini selambat-lambatnya 150 hari kalender setelah tanggal presentasi dan pembahasan awal.

15) Menyampaikan Penjelasan Rinci

Tim Teknis dan Nara Sumber menyampaikan penjelasan secara rinci kepada Direktur Pembangunan Jalan tentang hasil dari proses permintaan perijinan penerapan Teknologi Baru.

16) Pengesahan Penggunaan Teknologi Baru

Direktur Pembangunan Jalan atas nama Dirjen Bina Marga menerbitkan surat pengesahan penerapan Teknologi Baru, setelah terlebih dahulu mendapatkan penjelasan rinci dari Tim Teknis dan Nara Sumber.

6. Kondisi Khusus Tidak Ada.

(14)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

7. Tata Cara/Bagan Alir PENANGGUNG

JAWAB PROSES

LAMA

PROSES DOKUMEN/REKAMAN

MEMBUAT DISPOSISI USULAN

MENGUNDANG PEMBAHASAN/ PRESENTASI

Surat Usulan Teknologi Baru MENGANGKAT TIM TEKNIS MEMPROSES USULAN TEKNOLOGI BARU PEMBAHASAN/PRESENTASI MENETAPKAN/MENYEPAKATI JADWAL RENCANA KEGIATAN

MULAI MENGAJUKAN USULAN TEKNOLOGI BARU C Tdk 1 Dapat Diproses? Dapat Digunakan? 2 3 4 Ya Ya Tdk A B 5 6 7 SK Tim Teknis Undangan Pembahasan/ Presentasi Risalah Hasil Pembahasan/Presentasi Jadwal Rencana Kegiatan Pengusul Teknologi Baru Dirrjen. BM c/q Dir. Pembangunan Jalan Ka. Subdit Standar dan Pedoman

Direktur Pembangunan Jalan · Ka Subdit SP · Tim Teknis · Narasumber · Pengusul Teknologi Baru

(15)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PENANGGUNG JAWAB PROSES LAMA PROSES DOKUMEN/REKAMAN PENDAMPINGAN DAN OBSERVASI UJI LABORATORIUM

Rekaman dan BA Hasil Uji Laboratorium

UJI COBA

MEMERIKSA DAN VERIFIKASI KECUKUPAN PERSYARATAN UJI LABORATORIUM C 8 Sesuai? 9 10 Ya A 11 12 · Dokumen Usulan Teknologi Baru · Petunjuk Teknis Pengusul Teknologi Baru

Tim Teknis & Narasumber

Tim Teknis & Narasumber

C

A B

PENDAMPINGAN DAN OBSERVASI UJI COBA SKALA

PENUH Tdk MERANGKUM/MENYUSUN DOKUMEN USULAN TEKNOLOGI BARU 13 Sesuai? Maks 60 hk setelah presentasi dan pembahasan

Rekaman dan BA Hasil Percobaan dan

Pengujian Pengusul Teknologi

Baru

Tim Teknis & Narasumber Pengusul Teknologi

Baru

Ya

(16)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PENANGGUNG JAWAB PROSES LAMA PROSES DOKUMEN/REKAMAN MENYAMPAIKAN PENJELASAN RINCI Surat Permohonan Penggunaan Teknologi Baru PENGESAHAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARU DAN

PETUNJUK TEKNIS/ PENGATURAN TEKNIS (Bersifat Interim) PERMOHONAN IJIN PENGGUNAAN TEKNOLOGI BARU 14 15 16 Pengusul Teknologi Baru

Tim Teknis & Narasumber C A Maks 30 hk setelah surat permohonan diterima · Surat Pengesahan Penggunaan Teknologi Baru · Petunjuk Teknis Dir. Pembangunan

Jalan a/n Dirjen Bina Marga SELESAI Maks 150 hk setelah presentasi/ pembahasan awal

(17)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

8. Bukti Kerja

8.1 SK Pengangkatan Tim Teknis dan Nara Sumber 8.2 Surat dan Kelengkapan Usulan Teknologi Baru

8.3 Surat Permintaan Ijin dan Dokumen Pelengkap Permintaan Ijin Penggunaan Teknologi Baru

8.4 Surat Pemberitahuan Persetujuan Teknologi Baru 8.5 Surat Pemberitahuan Pengaturan Teknis Interim

9. Lampiran

9.1 Laporan Percobaan Laboratorium

(FRM-01/SOP/UPM/DJBM-93 Rev:00) 9.2 Metode Pelaksanaan

(FRM-02/SOP/UPM/DJBM-93 Rev:00) 9.3 Daftar Simak

(18)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Lampiran 9.1

Laporan Percobaan Laboratorium

(FRM-01/SOP/UPM/DJBM-93 Rev:00)

Lampiran ini diisi Laporan Percobaan Laboratorium yang mendukung dan dilakukan sesuai kebutuhannya.

(19)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Lampiran 9.2

Metode Pelaksanaan

(FRM-02/SOP/UPM/DJBM-93 Rev:00)

(20)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Lampiran 9.3

Daftar Simak

(FRM-03/SOP/UPM/DJBM-93 Rev:00)

NO URAIAN PEMENUHAN PERSYARATAN

Ya TIDAK ACUAN 1. Surat usulan penggunaan Teknologi Baru

2. Surat usulan dilampiri dengan kelengkapan usulan, dan dengan konten sesuai.

3. SK pembentukan Tim Teknis dan Pembahas (Nara Sumber)

4. Rekomendasi dari Tim Teknis atas usulan penggunaan Teknologi Baru, baik untuk diteruskan maupun sebaliknya.

5. Dilakukan presentasi oleh Pengusul dan Pembahasan Awal.

6. Bukti kerja/rekaman pembahasan awal berupa :

- Undangan. - Daftar Hadir.

- Dokumentasi (foto).

- Risalah pembahasan, dan ditanda tangani oleh para pihak.

7. Uji Laboratorium, dengan melibatkan Tim Teknis dan Nara Sumber.

8. Konten pengujian sesuai dengan ketentuan, butir 5.1.8.

9. Hasil Pengujian telah diverifikasi dan ditanda tangani oleh Pengusul, Tim Teknis dan Nara Sumber.

(21)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

NO URAIAN PEMENUHAN PERSYARATAN

Ya TIDAK ACUAN 10 Telah dibuat rekomendasi atas hasil

pengujian laboratorium oleh Tim Teknis dan Nara Sumber.

11. Batas waktu pengujian sesuai maksimal 60 (enampuluh) hari setelah pembahasan awal

12. Telah dilakukan Uji Coba dan melibatkan Tim Teknis dan Nara Sumber.

13. Konten pengujian sesuai dengan ketentuan, butir 5.1.11.

14. Hasil Pengujian telah diverifikasi dan ditanda tangani oleh Pengusul, Tim Teknis dan Nara Sumber.

15. Telah dibuat Rekomendasi atas hasil pengujian oleh Tim Teknis dan Nara Sumber.

16. Batas waktu Uji Coba maksimal 150 (seratus lima puluh) hari setelah pembahasan awal.

17. Permintaan perijinan telah memenuhi unsur kecukupan dengan adanya :

1. Copy surat usulan teknologi baru;

2. Dokumen Presentasi Awal, yang terdiri atas :

a. Surat Undangan Pembahasan. b. Daftar Hadir.

(22)

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

NO URAIAN PEMENUHAN PERSYARATAN

Ya TIDAK ACUAN

3. Dokumen pembahasan antar rentang waktu (bila tersedia), dengan konten sesuai butir 2 diatas;

4. Laporan Uji Coba, sebagaimana ketentuan butir 5.1.8 Prosedur ini;

5. Laporan Uji Coba sebagaimana ketentuan butir 5.1.11 Prosedur ini;

6. Petunjuk/Pengaturan Teknis, substansi terkait.

18. Ada surat pengesahan penggunaan Teknologi Baru dari Direktur Pembangunan Jalan, dan dalam koridor waktu yang sesuai yakni maksimal 180 (seratus delapanpuluh) hari setelah pembahasan awal.

….……, ……… Pemeriksa,

Referensi

Dokumen terkait

Syeh Abdul Arif No 21 Pauh Barat Kota Pariaman, Kel... Khatib Sulaiman No 106

Dari pemodelan ini, juga dapat disimpulkan bahwa densitas elektron pada kesetimbangan termodinamik untuk plasma hidrogen termal menurun seiring meningkatnya waktu

melakukan Pigment print, Reaktif print, Disperse print, Disperse-reaktif dan Prints Discharge serta menyediakan Greige, Dyed, cetak, dan kain jadi dalam rentang lebar

Dalam melaksanakan tujuan tersebut, Pemerintah Daerah diberikan beberapa urusan pemerintahan di luar lima urusan Pemerintah, yakni urusan politik luar negeri, pertahanan,

Verifikasi pelayanan dilakukan untuk memastikan kode diagnose dan prosedur yang dientry oleh Rumah Sakit sesuai dengan resume medis dan berkas pendukung yang dilampirkan..

Untuk memastikan keseragaman bets dan keutuhan obat, prosedur tertulis yang menjelaskan pengambilan sampel, pengujian atau pemeriksaan yang harus dilakukan

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur Tahun 2016 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah

Jurnal ini membahas hasil dari penelitian mengenai pengaruh proporsi semen dan faktor air semen terhadap stabilisasi tanah lempung plastisitas tinggi dengan indeks likuiditas awal