• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 - Volume 1, No. 2, Mei 2013

PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA

TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA

Chairul Nizar1, Abubakar Hamzah2, Sofyan Syahnur2

1)

Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract: This research is intended to analyze the effect of economic growth directly toward

poverty. And in the next step to analyze the effect of investment and labor toward economic growth, also how the influence of economic growth estimation as the result of investment and labor variable analysis toward the level poverty in Indonesia. This research uses Indonesia time series data from the year of 1980 to 2010, by using the Foreign Direct Investment (FDI), government investment, labor, gross domestic income (PDB), and poverty.The analysis based on the Ordinary Least Square (OLS) method. The result of this research show that the impact of the economic growth (PDB) directly toward the level of poverty is minor but the relation is negative and significant. FDI, government investment, and labor has the positive and significant effect toward economic growth. Furthermore the effect of economic growth estimation as the result of FDI variable analysis, government investment and labor toward Indonesian poverty level is not major, but it is negative and significant. Therefore, the government should not only pursue high economic growth alone but more than that economic growth must be qualified and equitable growth that can be felt by the whole society.

Keywords: Foreign Direct Investment (FDI), government investment, labor, PDB, and poverty

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan secara langsung, selanjutnya menganalisis pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, serta bagaimana pengaruh estimasi pertumbuhan ekonomi hasil analisis variabel investasi dan tenaga kerja terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data time series, 1980-2010, yaitu data investasi asing langsung (FDI), investasi pemerintah, tenaga kerja, PDB, dan kemiskinan. Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pertumbuhan ekonomi (PDB) terhadap tingkat kemiskinan secara langsung sangat kecil namun hubungannya negatif dan signifikan. FDI, investasi pemerintah dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya pengaruh estimasi pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan juga tidak begitu besar namun hubungannya negatif dan signifikan. Untuk itu pemerintah hendaknya tidak hanya mengejar angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi saja akan tetapi lebih daripada itu pertumbuhan ekonomi harus berkualitas dan berkeadilan yaitu pertumbuhan yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Kata Kunci: Investasi asing langsung (FDI), investasi pemerintah, tenaga kerja, PDB, dan Kemiskinan

PENDAHULUAN

Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik menyatakan pertumbuhan ekonomi bergantung pada perkembangan faktor-faktor produksi yaitu ; modal, tenaga kerja dan teknologi (Sukirno, 1994).

Pertumbuhan ekonomi indonesia

dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya adalah komponen investasi dan tenaga kerja. Investasi yang terjadi di suatu negara terdiri dari investasi pemerintah dan investasi swasta. Investasi pemerintah dapat dijalankan melalui salah satu instrumen kebijakan, yaitu

(2)

Volume 1, No.2, Mei 2013 - 2 pengeluaran pemerintah untuk investasi

sedangkan investasi dari sektor swasta dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri (asing). Investasi yang berasal dari luar negeri berupa investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) dan investasi asing portofolio. Secara umum perkembangan nilai investasi, jumlah tenaga kerja dan PDB Indonesia dari tahun 1980-2010 mengalami perkembangan yang fluktuatif namun menunjukkan tren yang positif.

Studi ekonomi umumnya menyatakan bahwa pengurangan kemiskinan bertalian erat dengan pertumbuhan ekonomi. Secara prinsip, pertumbuhan ekonomi merupakan persyaratan pertama dari pengentasan kemiskinan, sedangkan yang kedua adalah menjamin bahwa pertumbuhan tersebut adalah pro-poor (Kraay, 2006). Pada kurun waktu 1980-2010 jumlah penduduk miskin Indonesia juga menunjukkan perkembangan yang fluktuatif dengan tren yang negatif. 18.4 18.2 17.4 16.7 15.9 17.8 16.6 15.4 14.2 13.3 3.83 4.25 5 4.89 5.66 5.52 6.32 6.1 4.5 6.1 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Kemiskinan Pertumbuhan Ekonomi (PDB)

Gambar 1. Kemiskinan Indonesia dan Pertumbuhan Ekonomi (PDB) Tahun 2001 – 2010

Sumber: BPS, Statistik Indonesia, 2011 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan secara langsung, selanjutnya menganalisis pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, serta bagaimana pengaruh estimasi pertumbuhan ekonomi hasil dari analisis variabel investasi dan tenaga kerja terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia.

KAJIAN KEPUSTAKAAN Pertumbuhan Ekonomi

Menurut ekonom Klasik, Smith, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk ( Arsyad,1999).

Solow dan Swan seperti dinyatakan kembali oleh Boediono (1999) dalam Saptomo (2008) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertumbuhan penyediaan faktor-faktor produksi yang berupa penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal (Investasi). Model pertumbuhan Solow ini yang sering disebut sebagai model pertumbuhan neoklasik (Mankiw, 2003). Model dasar dalam model pertumbuhan ini adalah:

Y = f(K,L)

Dimana:

Y = Output,

(3)

3 - Volume 1, No. 2, Mei 2013

L = Angkatan kerja.

Menurut teori pertumbuhan neoklasik, pertumbuhan output selalu bersumber dari satu atau lebih dari tiga faktor, yaitu kenaikan kuantitas dan kualitas tenaga kerja (melalui pertumbuhan penduduk dan perbaikan pendidikan), penambahan modal (melalui tabungan dan investasi) serta penyempurnaan teknologi.

Investasi

Menurut Sukirno (2000) kegiatan investasi yang dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni (1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional serta kesempatan kerja; (2) pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi; (3) investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.

Tenaga Kerja

Lewis mengemukakan teorinya mengenai ketenagakerjaan, yaitu; kelebihan pekerja merupakan kesempatan dan bukan masalah. Kelebihan pekerja satu sektor akan memberikan andil terhadap pertumbuhan output dan penyediaan

pekerja di sektor lain.

Selanjutnya Lewis mengemukakan bahwa ada dua sektor di dalam perekonomian negara sedang berkembang, yaitu sektor modern dan sektor tradisional. Sektor tradisional tidak hanya berupa sektor pertanian di pedesaan, melainkan juga termasuk sektor informal di perkotaan (pedagang kaki lima, pengecer, pedagang angkringan). Sektor informal mampu menyerap kelebihan tenaga kerja yang ada selama berlangsungnya proses industrialisasi, sehingga disebut katub pengaman ketenagakerjaan. Dengan terserapnya kelebihan tenaga kerja disektor industri (sektor modern) oleh sektor informal, maka pada suatu saat tingkat upah di pedesaan akan meningkat. Peningkatan upah ini akan mengurangi perbedaan tingkat pendapatan antara pedesaan dan perkotaan, sehingga kelebihan penawaran pekerja tidak menimbulkan masalah pada pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya kelebihan pekerja justru merupakan modal untuk mengakumulasi pendapatan, dengan asumsi perpindahan tenaga kerja dari sektor tradisional ke sektor modern berjalan lancar dan perpindahan tersebut tidak pernah menjadi terlalu banyak.(Todaro, 2004)

Kemiskinan

Menurut Sen (1985) dalam Hajiji (2010) kemiskinan adalah kegagalan untuk berfungsinya beberapa kapabilitas

(4)

Volume 1, No.2, Mei 2013 - 4 dasar atau dengan perkataan lain

seseorang dikatakan miskin jika kekurangan kesempatan untuk mencapai/mendapatkan kapabilitas dasar ini. Sen menyatakan bahwa kemiskinan jangan dianggap hanya sebagai pendapatan rendah (low income), tetapi harus dianggap sebagai ketidakmampuan kapabilitas (capability handicap).

Teori Malthus, menunjukkan bahwa suatu saat pertumbuhan jumlah penduduk akan melebihi persediaan bahan makanan. Ketika keadaan ini terjadi akan mengakibatkan jumlah bahan makanan menjadi terbatas. Penduduk berpendapatan rendah yang tidak mendapatkan bahan makanan akan menjadi miskin.

Menurut Kuncoro (2004) faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan diantaranya adalah tingkat dan laju pertumbuhan output, distribusi pendapatan, kesempatan kerja, dan investasi.

Penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Datrini (2009), tentang Dampak Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Bali dengan menggunakan dua jenis model pengolahan data yaitu regresi linier berganda dan regresi linier sederhana/fungsi cobb-douglas (log-linier atau double log / log ganda). Dengan pengujian tersebut ditemukan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh

terhadap tingkat kemiskinan di provinsi Bali tahun 1990 – 2007 dan hipotesis yang menyatakan bahwa besarnya koefisien elastisitas pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat kemiskinan adalah lebih dari satu dan bersifat elastis tidak dapat diterima hasil penelitian menunjukkan bahwa elastisnya secara absolut adalah kurang dari satu atau bersifat inelastis artinya pertumbuhan ekonomi tidak dengan serta merta akan mengurangi jumlah penduduk miskin.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data time series, 1980-2010 dari Badan Pusat Statistik, Bank Dunia, dan Nota Keuangan APBN RI yaitu investasi asing langsung (FDI), investasi pemerintah, tenaga kerja, PDB, dan kemiskinan. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dan diolah dengan menggunakan software ekonometrik Eviews 6.1 dan SPSS, dengan fungsi matematis sebagai berikut:

P = f(Y) ………... (1) Dalam persamaan linier sebagai berikut:

P = β0 + β1Y + ε ………...………... (2)

Selanjutnya:

Y = f(K ,L) ………..……….. (3) Y = f(FDI, GI, L) ………….………... (4) Dalam persamaan linier sebagai berikut:

Y = β0 + β1K + β2L +ε………... (5)

(5)

5 - Volume 1, No. 2, Mei 2013 Dimana:

Y = Pertumbuhan Ekonomi (PDB) K = Kapital = Investasi (FDI), Investasi Pemerintah (GI).

L = Labour = Tenaga Kerja E = Error term

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh FDI, investasi pemerintah dan tenaga kerja terhadap kemiskinan maka diformulasikan kedalam model dengan rumus sebagai berikut:

P = ………..………. (7)

Dalam persamaan linier sebagai berikut: P = β0 + β1 + ε………... (8)

Dimana:

P = Poverty (Tingkat Kemiskinan)

= Pertumbuhan Ekonomi (PDB) hasil dari analisis variabel FDI, investasi pemerintah dan tenaga kerja

Untuk memudahkan dalam pemahaman terhadap istilah dari variabel yang digunakan pada penelitian ini, maka dapat dijelaskan definisi operasional untuk tiap-tiap variabel adalah sebagai berikut : 1. Tingkat Kemiskinan adalah jumlah

penduduk miskin di Indonesia dari tahun ke tahun, dihitung dalam persen populasi.

2. Pertumbuhan Ekonomi dijelaskan sebagai PDB (Pertumbuhan Produk Domestik Bruto) proxy pertumbuhan ekonomi, dengan harga konstan tahun dasar 2000, dihitung dalam rupiah.

3. Kapital adalah Akumulasi modal yang terbentuk dari sebagian pendapatan yang ditabung dan diinvestasikan, investasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) yang dihitung disetiap tahunnya dalam US$.

b. Investasi pemerintah merupakan pengeluaran pemerintah dalam pembiayaan investasi Nasional, pada era sebelum terbitnya UU No 17 tahun 2003 yaitu periode 1969 – 2004 belanja pemerintah untuk investasi tertuang dalam belanja pembangunan namun setelah terbitnya UU No 17 Tahun 2003 belanja pemerintah untuk investasi dipisahkan lebih spesifik menjadi belanja modal dimulai dari tahun 2005 sampai dengan saat ini. Dihitung dalam rupiah

4. Tenaga Kerja merupakan banyak tenaga kerja Indonesia dalam satuan orang. 5. Pertumbuhan Ekonomi Estimasi (

adalah pertumbuhan ekonomi hasil dari analisis variabel kapital/investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi atau fungsi linear dari kapital dan tenaga kerja yang akan menghasilkan nilai dari estimasi pertumbuhan ekonomi.

(6)

Volume 1, No.2, Mei 2013 - 6 HASIL PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik

Hasil analisis data setalah dilakukan uji asumsi klasik, ditemukan bahwa model yang digunakan terbebas dari penyimpangan asumsi klasik,

Uji normalitas data, nilai Jarque-Bera kurang dari 2 dan Probability sebesar 0.651 atau bernilai lebih dari 0.05, distribusi data normal.

 Heteroskedastisitas, nilai probability Obs*R-squared yang bernilai 0.86 atau lebih besar dari 0.05. artinya model bersifat homoskedastisitas

 Multikolinieritas, dari hasil uji diketahui bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel bebas kurang dari 10, model terbebas dari pengaruh multikolinieritas

 Autokorelasi. diketahui bahwa nilai probabilitas chi square(2) dari jumlah observasi*R-squarednya sebesar 0.4325 atau lebih besar dari 0.05. artinya model yang digunakan tidak mengandung autokorelasi

Hasil Analisis Data

 Pengaruh FDI, Investasi Pemerintah dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Dengan asumsi ceteris paribus, dapat dijelaskan bahwa pada saat foreign direct investment (FDI) tumbuh sebesar US$ 1, maka pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 0,000299 juta atau ± 2700

rupiah dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi adalah positif signifikan. Jika terjadi kenaikan belanja investasi pemerintah sebesar 1%, maka PDB akan naik sebesar 187,72 milyar, pengaruhnya positif signifikan. Sedangkan jika jumlah tenaga kerja naik sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 1.181,94 juta rupiah dan pengaruhnya positif signifikan.

 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan dapat dijelaskan bahwa jika terjadi perubahan pertumbuhan ekonomi (GDP) sebesar 1 unit maka akan menurunkan persentase kemiskinan sebesar 0,000361% dengan asumsi faktor lain tetap terlihat bahwa pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap pengurangan kemiskinan sangat kecil sekali. Dengan asumsi derajad kepercayaan 10%, maka pengaruh variabel bebas adalah signifikan terhadap variabel terikat.

 Pengaruh Estimasi Pertumbuhan Ekonomi (ŷ) Terhadap Kemiskinan dapat dijelaskan bahwa jika terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 1 unit akibat adanya perubahan modal yang berasal dari penanaman investasi asing langsung, investasi pemerintah dan perubahan tenaga kerja, maka angka kemiskinan akan turun sekitar 0,00000502 % dengan asumsi bahwa faktor yang lain tetap. terlihat bahwa pengaruhnya sangat kecil sekali.

(7)

7 - Volume 1, No. 2, Mei 2013 Dengan asumsi derajad kepercayaan 10%, maka pengaruh variabel bebas adalah signifikan terhadap variabel terikat.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini yaitu :

 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh pertumbuhan ekonomi (PDB) terhadap tingkat kemiskinan secara langsung sangat kecil namun hubungannya negatif dan signifikan.

 FDI, investasi pemerintah dan tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

 Selanjutnya pengaruh estimasi pertumbuhan ekonomi hasil analisis variabel FDI, investasi pemerintah dan tenaga kerja terhadap tingkat kemiskinan Indonesia juga tidak begitu besar namun hubungannya negatif dan signifikan.

Saran

Investasi pemerintah, investasi langsung asing atau foreign direct investment (FDI) dan tenaga kerja seperti telah diuraikan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi (PDB) dan pertumbuhan ekonomi (PDB) yang digerakkan oleh kenaikan investasi

pemerintah, investasi langsung asing (FDI) dan tenaga kerja pempunyai pengaruh yang signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan nasional, sehingga perlu adanya upaya untuk mendorong peningkatan investasi pemerintah yang proporsional dan lebih memihak kepada kepentingan publik sehingga mampu memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi (PDB) dan pengentasan kemiskinan nasional. Pemerintah juga diharapkan dapat menciptakan iklim invstasi yang kondusif melalui regulasi dan kebijakan yang dapat mendorong masuknya investasi asing lebih besar lagi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (PDB) dalam upaya menurunkan angka kemiskinan. Meskipun secara kuantitas jumlah tenaga kerja memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi (PDB) dan penurunan angka kemiskinan, namun seyogyanya disertai dengan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja oleh pemerintah.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arsyad, L., 1999. Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. Yogyakarta: STIE YKPN

Datrini, L.K., 2009. Dampak Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Pengaruhnya Terhadap Tingkat Kinniskinan di Provinsi Bali.

Jurnal Sarathi. Vol. 16 No.3.

Hajiji, A., 2010. Keterkaitan Antara Pertumbuhan Ekonomi, Ketimpangan Pendapatan dan Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Riau. Tesis

Pasca Sarjana-IPB. Bogor.

(8)

Volume 1, No.2, Mei 2013 - 8 Evidence from a panel of countries.

Journal of Development Economics;80

Kuncoro, M., 2004. Otonomi dan Pembangunan daerah reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang.

Jakarta: Erlangga.

Mankiw, G., 2003. Teori Makroekonomi edisi

kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sukirno, S., 1994. Pengantar Teori Makro

Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Sukirno, S., 2000. Makroekonomi Modern.

Jakarta: Raja Grafindo Pustaka. Saptomo, T., 2008. Pengaruh Pertumbuhan

Investasi Publik, Pertumbuhan Investasi Swasta, dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang. Tesis MIESP-Universitas Diponegoro.

Semarang.

Todaro, M. P. C., 2004. Pembangunan

Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk hasil dari proses cross correlation untuk jarak antara antena transmitter dengan receiver 56 meter dapat dilihat pada Gambar.15. Autokorelasi PN Sequence pada

Wanita yang mempunyai tingkat pendidikan yang rendah, mereka kurang mempunyai akses terhadap informasi dan kemampuan dalam memperoleh pelayanan kesehatan (BKKBN, 2003)

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan pemerintah mengenai gambaran kondisi judi sabung ayam yang dilakukan oleh masyarakat

Dari hasil tindakan pada siklus I, dari data observasi yang dilakukan oleh rekan sejawat (kolaborator) menggambarkan bahwa keter- libatan subyek dalam cognitive restructuring

Menurut orang tua siswa, bahwa model pembelajaram belajar matematika sambil menari dapat masuk dalam pembelajaran disekolah karena dapat meningkatkan motivasi anak dalam

(Studi Kasus Pengelolaan Sampah di Kabupaten Sragen) Dengan ini kami menilai tesis tersebut dapat disetujui untuk diajukan dalam sidang ujian tesis pada Program

• Penetrasi pemerintah juga harus dilakukan untuk insentif bagi pengembang biodiesel, termasuk juga pada kebijakan untuk penyediaan bahan baku maupun pengembangan distribusi

Stabilitas buih kedua jenis protein ini berbeda sangat nyata dengan stabilitas buih putih telur segar dan juga berbeda sangat nyata dengan stabilitas buih protein albumin