• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Ahmad Muntaha AM (aswajamuda.com)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Ahmad Muntaha AM (aswajamuda.com)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1.

Waktu.

2.

Kondisi

3.

Posisi

4.

Pembuka-Penutup.

5.

Volume Suara.

6.

Redaksi.

7.

Frekuensi.

8.

Penuh kerendahan.

9.

Yakin dikabulkan.

10.

Tidak menganggap

terlambat dikabulkan.

11.

Adab paling utama yang

lebih dapat mengabulkan

doa: tobat,

mengembalikan hak-hak

orang lain, dan

menghadap kepada Allah

dengan sepenuh hati.

LAHIR

BATIN

(3)

MOTIVASI AL-QUR’AN

َف ِنأ َعَد إ َذِإ ِعإَّدلإ َةَوْعَد ُبي ِجُإ ٌبيِرَق يِ نِأَف يِ نَع ي ِدأَبِع َكَلَأَس إَذِإَو ِب إوُنِم ْؤُيْلَو يِل إوُبي ِجَتْسَيْل ُُْرَي َُُّْْل ََل يَ َنو ُد [ ةرقبلإ / 186 ]

“Dan ketika hamba-hamba-Ku menayaimu tentang-Ku, sungguh Aku adalah Tuhan Yang Maha Dekat. Aku mengabulkan doa orang yang berdoa ketika ia berdoa kepadaku. Maka hendaklah mereka penuhi ketaatan kepada-Ku dan dan beriman

kepada-Ku, supaya mendapat petunjuk.” (QS. al-Baqarah: 186)

ُُْكُّبَر َلأ َق َو َب ِع ْن َع َنو ُرِبْكَتْسَي َني ِذَّلإ َّنِإ ُْْكَل ْب ِجَتْسَإ يِنوُعْدإ َنيِر ُِإَد ََّْنََُج َنوُلُُ ْدَيَس يَِِدأ [ رفأغ / 60 ]

“Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kalian kepadaku, maka akan Aku kabulkan. Sungguh orang yang sombong dari beribadah kepadaku akan masuk ke neraka secara terhina.”

(4)

MOTIVASI AS-SUNNAH

ٍري ِشَب ِنْب ِنأ َم َُّْنلإ ِن َع َو ،أ َمُُْن َع الله َي ِضَر ِ يِبَّنلإ ِن َع ىلص الله هيلع ْلسو َلأ َق : ُة َدأَب َِلإ َو ُه َءأ َع ُّدلإ َّن ِإْ ( . َو َر ، ُة َََبْرَلَْإ ُهإْ ُه َح َّح َص َو ُّي ِذ ِمْرِ تلإ )

“Diriwayatkan dari an-Nu’man bin Basyir Ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda: “Sungguh doa adalah ibadah terbesar.” (HR. Abu Dawud, an-Nasai, at-Tirmidzi dan Ibn Majah,

dan at-Tirmidzi. Shahih)

لأق ْلس و هيلع الله ىلص ِ يِبَّنلإ ِن َع ،ٍٍ ِكِلأ َم ِنْب ِسَنَإ ْنَع : ُم ُءأ َع ُّدلَإ ِة َدأَب َِلَإ ُّخْ . ( ُّي ِذ ِمْرِ تلإ ُهإ َوَر . ٌبيِرَغ )

“Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dari Nabi Saw, beliau bersabda: “Doa adalah intisari ibadah.” (HR. at-Tirmidzi. Gharib)

(5)

ADAB 1: Waktu

Lebih memperhatikan waktu-waktu utama, seperti bulan

Ramadhan, hari Jumat, waktu sahur.

َلأ َق ْلسو هيلع الله ىلص ِ َّللَّإ َلو ُسَر َّنَإ َةَرْيَر ُه ىِبَإ ْنَع : َر ُلِزْنَي َّسلإ ىل ِإ ٍةَ َلْيَل َّلُك ىَلأ ََََِو َكَرأَبَِ أَنُّب ُثُلُث ى َقْبَي َني ِح أَيْن ُّدلإ ِءأَم ُلو ُقَيَف ُر ُِلْإ ِلْيآ َّللإ : َأ ْسَي ْن َم َو ُهل َبي ِجَتْسَ َأَف ىِنوُع ْدَي ْنَم َر ِفْغَأَف ىِنُرِفْغَتْسَي ْنَمَو ُهَي ِطْعُأَف ىِنُل ُهل َ ( . هيلع قفتم )

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah, sungguh Rasulullah Saw bersabda: “Rahmat Tuhanku-tabaraka wa ta’ala-turun ke langit dunia setiap malam saat tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Ia berfirman: “Orang yang berdoa kepada-Ku maka Aku kabulkan,

orang yang meminta kepada-Ku maka Aku beri, dan orang yang memohon ampunan kepada-Ku maka Aku ampuni.” (Muttafaq ‘Alaih)

Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim bin al-Hajjaj,(Bairut: Dar Ihya’ at-Turats al-’Arabi, 1392 H), VI/36-37, dan Ibn Hajar al-’Asqalani, Fath al-Bari,(Bairut: Dar al-Ma’rifah, 1379 H), III/30-31.

(6)

ADAB 2: Kondisi

Lebih memperhatikan kondisi-kondisi utama, seperti saat berpuasa, antara azan dan iqamah, dalam shalat khusunya sujud dan setelahnya, saat suci.

ُِْئأ َّصلَإ ُّدَرُِ لَْ ُهُِ َو ْع َد ( . هنسحو يذمرتلإ هإور )

“Orang yang berpuasa tidak tertolak doanya.” (HR. at-Tirmidzi. Hasan)

َلأ َق ْلسو هيلع الله ىلص ِ َّللَّإ َلو ُسَر َّنَإ َةَرْيَر ُه ىِبَإ ْنَع : أ َم ُبَر ْقَإ ْ كَأَف ٌد ِجأَس َو ُه َو ِهِ بَر ْنِم ُدْب ََلإ ُنو ُكَيْ َءأ َع ُّدلإ إو ُر ِث ( . ُهإ َو َر ْلسم )

“Sedekat-dekatnya hamba terhadap rahmat Tuhannya adalah saat sujud, maka kalian perbanyaklah doa (di dalamnya).” (Muttafaq ‘Alaih)

Isma’il bin Muhammad al-’Ajluni, Kasyf al-Khafa’ wa Muzil al-Ilbas, (ttp.: Dar Ihya’ at-Turats al-’Arabi, tth.), II/20, dan An-Nawawi, al-Minhaj, IV/200.

(7)

ADAB 3: Posisi

Menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan dan mengusapkannya ke wajah setelah berdoa. ََِب َفِق ْو َملإ ىََِإ ََّْل َس َو ِهْيْ َلَع ُ َّللَّإ ىَّلَص ِ َّللَّإ لوُسَر َّنَإ ُع ْدَي لَزَي ْْل َو َةَلْب ِقَ لإ لَب ْقَت ْسإ َو َةَفَرْ َّت َح و ُس ْم َّشلإ ِتَبَر َغ ى ( . ْلسم هإور يئأسنلإو . تأقث هلأجر )

“Sungguh Rasulullah Saw datang ke tempat wukuf di Arafah, menghadap kiblat dan terus berdoa hingga matahari terbenam.” (HR. Muslim dan an-Nasai. Perawinya terpercaya)

ِهْيل ِإ َعَ َفَر إ َذِإ ِه ِدْبَع ْنِم ي ِحَتْسَي ، ٌْيِرَك ٌّي ِ يَح ُْْكَّبَر َّنِإ إار َف ِص أ َم ُه َّدُرَي ْنَإ ِهْيَدَي . ) ُِْكأَحلَإ ُه َح َّح َص َو ، َّيِئأَسَّنلإ ْ لْ ِإ َّ ُة َََبْرَ ْلَْإ ُهَجَرَُْإ )

“Sungguh Tuhan kalian Maha (Menghindari) Malu dan Maha Dermawan. Ia malu (pasti memenuhi permintaan) hamba-Nya, ketika ia mengangkat kedua tangannya

kepada-Nya dari kembali dengan hampa.” (Abu Dawud an-Nasa’i, Ibn Majah, dan al-Hakim yang menshahihkannya)

Abu al-Fadhl al-’Iraqi, al-Mughni ‘an Haml al-Asfar, (Riyadh: Thabariyyah, 1415 H), 1/259 dan al-Munawi, Faidh al-Qadir, II/288.

(8)

ADAB 4: Pembuka-Penutup

Dimulai dengan dzikir kepada Allah, memujinya dan shalawat bagi Nabi Saw, serta menutup dengannya.

ِعَوْكَ ْلْإ ُنْب ُةَمَلَس َلأَق : َي ْلسو هيلع الله ىلص ِالله َلو ُسَر ُت َْ ِمَس أ َم ِب ُهَحَتْفَتْسإ َّلِْإ َءأَع ُّدلإ ُحِتْفَتْس َّيِل ََلإ َيِ بَر َنأَحْبُس ِل ْوْ َق ْبأ َّه َولإ َىل ْعَْ لْإْ ( . لأقو ْكأحلإو دمحإ هإور : دأنسإلْإ حيحص )

“Salamah bin al-Akwa’ berkata: “Saya tidak pernah mendengar Rasulullah Saw

membuka doa kecuali dengan dzikir: “Subhana rabbiyal ‘aliyyil a’lal wahhab.” (HR.

Ahmad dan al-Hakim yang berkata: “Shahih Sanadnya.”)

Syaikh Abu Sulaiman ad-Darani (w. 215 H/830 M) sufi agung Damaskus:

“Orang yang hendak memohon hajat kepada Allah hendaklah memulainya dengan shalawat bagi Nabi Saw, baru memohon hajatnya. Kemudian menutupnya dengan

shalawat lagi. Sebab Allah Swt menerima dua shalawat tersebut dan ia sangat dermawan dari sekedar meninggalkan doa di antara keduanya.”

(9)

ADAB 5: Volume Suara

Suara sedang, tidak keras dan tidak pelan.

َّل َج َو َّز َع ِهِل ْوَق ىِف َةَشِئأَع ْنَع : ُِ َلْ َو َكَِِلاَصِب ْرَُْجَِ َلَْو أَُِب ْتِفأَخ [ ءإرسلْإ : 110ٍ ] ِءأ َع ُّدلإ ى ِف إ َذَه َلِزْنُإ ْتَلأَق ، ( . سم هإور ْل )

“Diriwayatkan dari ‘Aisyah terkait firman Allah: “Dan jangan Kamu keraskan shalatmu

dan jangan kamu pelankan suaranya.” Ia berkata: “Ini turun terkait doa”. (HR. Muslim)

(10)

ADAB 6: Redaksi

Tidak memaksakan sajak secara berlebihan,

memprioritaskan doa yang ma’tsur.

Ibn Hajar al-Haitami, al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, II/16 dan an-Nawawi, al-Majmu’ , III/649.

َي ْنَإ نيب هيف َقْرَف لْ ْلسو هيلع ُ َّللَّإ ىلص هنع َروُثْأ َمَ لإ َّنَإ ُر ِهأْ َّظلإَو َِ َّضلإ ثيدحلإ َّنَ ِلْ ،لْ وَ إ ُه ُدَن َس َّح ِص َفي َل َسْر ُملإ َوْ َملإ يف أمك أ اقأ َفِ ِإ ِلأ َم ْعْ َ ْلْإ ِلِئأَضَف يف ِهِب ُلَمَُْي َع ِطَقْنُمْلإَو عو ُم ْج

“Lahiriahnya, sungguh doa ma’tsur dari Nabi Saw tidak ada bedanya antara yang sanadnya shahih atau tidak, sebab hadits dha’if, mursal dan munqathi’ boleh

diamalkan dalam fadhail al-a’mal sesuai kesepakatan ulama seperti dalam al-Majmu’.

َر ُِلْإ ِرو ُمآ ْ ُإ ْنِم ُه ُديِرُي أَّمِمَو ِرُوْثَأْملإ ِرْيَغِب َوُعْدَي ْنَإ ُهَلَو أَيْن ُّدلإ َو ِة

Imam an-Nawawi:

“Orang shalat (setelah tasyahud akhir dan shalawatnya), boleh berdoa dengan doa yang tidak ma’tsur dan dari doa-doa urusan dunia akhirat yang dikehendakinya.

(11)

ADAB 7: Frekuensi

Menampakkan keseriusan berdoa dengan

mengulang-ulangnya tiga kali

َنأَك

أاثَلاَث أ َع َد أ َع َد إ َذ ِإ

.

َلاَث َلَأ َس َلَأ َس إ َذ ِإ َو

أاث

.

(

ْلسم هإور

)

“Nabi Saw bila berdoa maka mengulangnya tiga kali, dan bila meminta (kepada Allah) maka juga mengulangnya tiga kali.” (HR. Muslim)

(12)

ADAB 8: Penuh Kerendahan

Merendahkan diri, khusu’, merasa gentar sekaligus

cinta kepada Allah.

Ibrahim bin Umar al-Biqa’i, Nazhm ad-Durar, (Bairut: Dar al-Kutub al-’Ilmiyah, 1415 H), III/43.

َني ِدَت َْ ُملإ ُّب ِحُي ْ لْ ُهَّن ِإ َ اةَيْفُُ َو أاعُّرَضَِ ُْْكَّبَر إو ُعْدإ [ لْإ فإرع / 55 ]

“Berdoalah kepada Tuhan kalian dengan kerendahan lahir dan batin. Sungguh Ia tidak mencintai orang-orang yang melewati batas.

( إو ُع ْدإ ُْْكَّبَر ) ُض ُُ َو ٍة َدأَب ِع َءأ َع ُد ُْْكْيل ِإ ُنأَسَ ْحِ ْلْإ َِْئإ َّدلإ ِيَإ ٍعو ( أ اعُّر َضَِ ) إار ِهأَظ الاُّل َذَِ ْيَإ ( اةَي ْف ُُ َو ) اأن ِطأَب الاُّل َذََِو ْيَإ .

Ibrahim al-Biqa’i (w. 885 H/1480 M) pakar tafsir Suriah:

“Berdoalah kepada Tuhan kalian yang selalu berbuat baik kepada kalian, dengan doa ibadah dan kepasrahan, dengan kerendahan diri lahir batin.”

(13)

ADAB 9: Yakin Dikabulkan

Yakin doanya dikabulkan oleh Allah, dan berdoa

penuh kemantapan

Ibrahim bin Umar al-Biqa’i, Nazhm ad-Durar, (Bairut: Dar al-Kutub al-’Ilmiyah, 1415 H), III/43.

إذإإ أ َع َد ُْْك ُد َحَإ مِز ََْيلَفْ ،َةلَأ ْس َملإَ َلْ َو َّنلو ُقَيَ : ْنإإ ََُُّّْللإ ْئ ُِ ،ي ِن ِط ْعَأَف َت َهِرْكَتْس ُم َلْ ُهَّنإأَف ُهلَ (. قفتم هيلع )

“Bila salah seorang dari kalian berdoa, mantapkanlah permohonannya, dan hendaknya ia tidak mengatakan: “Ya Allah, bila Engkau berkehendak, berilah aku. Sebab tidak ada

yang dapat memaksa-Nya. (Muttafaq ‘Alaih)

ِةَبأجإلْأب َنوُنِقو ُم ُْْتْن إو الله إو ُعْدإ . ( ْكأحلإو يذمرتلإ هإور دأنسإلْإ ْيقتسم لأقو )

“Berdoalah kalian kepada Allah dengan kondisi penuh keyakinan dikabulkan.” (HR. at-Tirmidzi dan al-Hakim. Sanadnya bagus)

(14)

ADAB 10: Tidak Menganggap Lambat

Tidak menganggap doanya terlambat dikabulkan.

ُبأ َجَت ْسُي ْْل أ َم ُْْك ِدَحَ َلْ ، ْل َج ََْي َف ىِ بَر ُت ْو َع َد ْدَق ُلوُقَيَف ىِل ْب ِجَتْسَي َْْل ( . هيلع قفتم )

“Salah seorang dari kalian dikabulkan doanya selama tidak terburu-buru, lalu ia berkata: “Sungguh Aku telah berdoa kepada Tuhanku, namun tidak dikabulkan.

(15)

DOA PASTI DIKABULKAN

Al-’Iraqi, al-Mughni, I/257.

أ َم ٍْ ِحَر ُة ََي ِطَق َلَْو ٌْْثِإ أَُيِف َسْيَل ٍةَوْعَدِب وُعْدَي ٍِْلْسُم ْنِم ى َد ْح ِإ أَُِب ُ َّللَّإ ُهأَطْعَإ َّلِْإ ٍثلاَثَ : ْنَإ أ َّم ِإ ُهل َل َّج َََُِ ، ُهُِ َو ْع َد ْنَإ أ َّم ِإ َو أ َّم ِإ َو ، ِةَر ُِلْإ ي ِف ُهآ ْ ل أ َهَر ُِ َّدَيَ َفِرْصَي ْنَإ ْث ِم ِءو ُّسلإ ْن ِم ُهْن َع ُ َّللَّإ َلأ َق ُر ِث ْ كُن إ اذِإ إولأ َق أََُلُ ُرَث ْ كَإ ( . حإ هإور ْكأحلإو يرأخبلإو دم هححصو )

“Tidak ada muslim yang memohon dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa dan memutus silaturrahim kecuali Allah berikan kepadanya salah satu dari tiga hal: 1)

ada kalanya doanya langsung dipenuhi, 2) adakalanya dijadikan simpanan di akhirat untuknya, dan 3) adakalanya dihindarkan darinya keburukan yang setara dengan doanya.” Sahabat bertanya: “Bila demikian maka akan kami banyak berdoa.” Nabi Saw

menjawab: “Allah lebih banyak-pengabulan doanya-.” (HR. Ahmad, Bukhari dan al-Hakim. Shahih)

(16)

ADAB 11: Adab Paling Utama

Paling Mengabulkan Doa

Al-Ghazali, Ihya’, I/307.

Tobat

Mengembalikan hak orang lain

Sepenuh hati

(17)

TOBAT DARI SEGALA DOSA

...

َُّْث

َدَي ُّد ُمَي َرَب ْغ

إ َثَ ُْ

إ َر َف َّسلإ ُلي ِطُي

َلُجَّرلإ َرَكَذ

ى

لإإ ِهْي

َ

ِءأ َم َّسلإ

:

أَي ِ بَر أَي

، ِ بَر

ُم ََ

ط َم َو

ْ

ُهُبَر ْش َم َو ، ٌمإَر َح ُه

ُه ُسبل َمو ، ٌمإَر َح

، ٌمإرح

َي ِ

ذُغَو

، ِمإَرَح

لأب

ْ

ُبأ َجَت ْسُي ىَّنَأَف

ِل

َكِل

َذ

(

ْلسم هإور

)

“… Kemudian Nabi Saw menyebut seseorang yang telah melakukan perjalanan jauh dalam ketaatan, rambutnya kusut, badannya kotor berdebu, yang menengadahkan tangan ke langit seraya berkata: “Wahai

Tuhanku, wahai Tuhanku …” sedangkan makanan, minuman dan pakaiannya haram dan ia benar-benar memakan keharaman. Maka

bagaimana dapat dikabulkan doa orang seperti itu?.” (HR. Muslim)

(18)

MENGHINDARI KEHARAMAN

ِة َو ْع َّدلإ ُبأَجَتْس ُم ْن

ُكَِ َكَم ََْطَم ْب ِطَإ ، ُد ََْس أَي

.

ِذ

لإ َو

َّ

َي

ل َدْب ََ

َ

لإ َّن ِإ ، ِه ِدَيِب ٍد َّمَح ُم ُس

ْ

ْفَن ي

ِيف َمإَرَح

لإ َة َم ْقُّللإ َف ِذ

ْ

ْق

أ ام ْوَي َني ََِبْر

َإ ُلَمَع ُهْنِم ُلَّبَقَتُي أَم ِهِفْوَج

.

َع أ َمُّيَإ َو

َف ،أَبِ رلإ َو ِتْحُّسلإ َنِم ُه ُمْح

ل َتَبَن ٍدْب

َ

ِهِب ى

ل ْوَإ ُرأَّنلأ

َ

( .

هإور

طسو

لْإ يف ينإربطلإ

)

...

َُّْث

َدَي ُّد ُمَي َرَب ْغ

إ َثَ ُْ

إ َر َف َّسلإ ُلي ِطُي

َلُجَّرلإ َرَكَذ

ى

لإإ ِهْي

َ

ِءأ َم َّسلإ

:

أَي ِ بَر أَي

، ِ بَر

ُم ََ

ط َم َو

ْ

ُهُبَر ْش َم َو ، ٌمإَر َح ُه

ُه ُسبل َمو ، ٌمإَر َح

، ٌمإرح

َي ِ

ذُغَو

، ِمإَرَح

لأب

ْ

ُبأ َجَت ْسُي ىَّنَأَف

ِل

َكِل

َذ

(

ْلسم هإور

)

“... Wahai Sa’d, halalkan makananmu, maka Kamu akan menjadi orang yang dikabulkan doanya. Demi Allah yang jiwa Muhammad ada dalam kekuasaan-Nya, sungguh orang memasukkan sesuap makanan haram ke

perutnya, maka tidak diterima amalnya selama 40 hari. Siapa saja yang dagingnya tumbuh dari barang haram dan riba, maka neraka lebih layak

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada pegawai yang ada pada kantor Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Belopa

memberikan persepsi nilai yang baik terhadap keempat merek sepeda motor tersebut. Nilai rata-rata yang berhasil didapatkan merek sepeda motor Suzuki

Akankah esok kembali ,aku masih kau beri kehidupan yang berarti?. Wahai dunia dan

Kajian ini berkisar komitmen pelajar dan pensyarah di kampus antaranya ialah komitmen pelajar terhadap pemakaian kad matrik universiti, komitmen pensyarah memperuntukkan masa bagi

Dehidrasi yang dilakukan yaitu dengan cara adsorbsi menggunakan molecular sieve 3A, silica gel, dan kombinasi dari molecular sieve 3A + silica gel. Dari percobaan adsorbsi dari

“Analisis Pngaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar, Inflasi, Jumlah Uang Beredar (M2) Terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK), Serta implikasinya Pada Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan hasil evaluasi pada pengendalian intern system akuntansi pembelian dan persediaan bahan baku PT Fuyindo Multi Perdana yang telah dilakukan dapat disimpulkan, bahwa: (1)

Saat ini kerap terjadi pelanggaran privasi di media sosial berbasis ojek online, timbulnya pelanggaran privasi pada ojek online ini karena aplikasi