• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Asinan 01, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Asinan 01, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

22

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Asinan 01, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Khususnya kelas 5 pada mata pelajaran IPA semester I Tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 35. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Berikut ini uraian dari hasil penelitian.

4.1.1 Kondisi Sebelum Tindakan

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Asinan 01, Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Asinan 01 dengan jumlah siswa 35 yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 23 anak perempuan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada pembelajaran IPA ditemukan beberapa permasalahan diantaranya pada proses pembelajaran IPA kegiatan siswa hanya membaca buku dan mendengarkan penjelasan dari guru, selain itu guru hanya menjelaskan dengan cara membaca buku tanpa penggunaan alat peraga dan media pembelajaran. Proses pembelajaran IPA masih berpusat pada guru. Guru lebih banyak ceramah dibandingkan melakukan kegiatan yang dapat membangkitkan ketertarikan belajar siswa seperti kegiatan praktikum dan diskusi kelompok, sehingga berdampak pada kurangnya keterlibatan, keaktifan dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukan suatu cara pemecahan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Berikut ini hasil observasi prasiklus dalam bentuk diagram.

(2)

Gambar 4.1

Diagram Prasiklus Keterampilan Proses IPA

Berdasarkan diagram tersebut diketahui aspek mengobservasi pada tahap prasiklus memperoleh nilai persentase sebesar 60% dengan kategori cukup. Tahap prasiklus, kegiatan siswa mengobservasi hanya sebatas mendengarkan penjelasan dari guru dan membaca LKS. Kondisi ini membuat siswa belum maksimal dalam melakukan keterampilan observasi. Masih ditemukan siswa yang hanya melamun saat guru memberi penjelasan atau meminta siswa membaca LKS sehingga saat diberi pertanyaan oleh guru, siswa tersebut tidak bisa menjawab. Selanjutnya pada tahap prasiklus, aspek mengajukan pertanyaan memperoleh nilai persentase 48% dengan kategori cukup. Pada tahap pra siklus siswa terlihat masih pasif, hal ini terlihat siswa yang masih jarang berani bertanya terlebih dahulu berkaitan dengan materi yang belum mereka ketahui. Pada aspek membuat hipotesis memperoleh nilai persentase 47% dengan kategori cukup. Siswa masih terlihat masih ragu-ragu dan belum percaya diri dalam menyampaikan jawaban, ide dan gagasan. Pada aspek menggunakan alat/bahan memperoleh nilai persentase 46% dengan kategori cukup. Proses pembelajaran pada tahap prasiklus terlihat siswa hanya menggunakan stabilo untuk memberikan tanda berkaitan dengan hal-hal penting yang terdapat di buku/LKS. Pada

60% 48% 47% 46% 46% 70 60 50 40 30 20 10 0 % Indikator

(3)

aspke mengkomunikasikan memperoleh nilai persentase 46%. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, belum terlihat adanya kegiatan diskusi dan presentasi yang dapat melatih keterampilan mengkomunikasikan pada siswa.

4.1.2 Siklus I

4.1.2.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan melakukan observasi di kelas saat pembelajaran IPA berlangsung untuk mencari permasalahan pembelajaran. Kemudian peneliti bersama dengan guru kelas berdiskusi mengenai Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Standar Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Adapun Kompetensi Dasar yang digunakan adalah 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan pada saat wawancara dan observasi, peneliti kemudian mempersiapkan model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan proses pembelajaran IPA. Peneliti menggunakan model ASSURE untuk pelaksanaan penelitiannya. Selanjutnya, peneliti menyusun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) untuk diterapkan pada siklus I. Selain membuat RPP, peneliti juga menyiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran berupa gambar tentang manfaat air bagi makhluk hidup, video tentang proses daur air, dan gambar yang yang akan digunakan dalam tugas kelompok. Peneliti juga menyusun lembar observasi keterampilan proses IPA yang memuat aspek-aspek keterampilan proses IPA beserta indikatornya yang akan diamati pada pelaksanaan siklus I. Peneliti juga menyusun buku LKS yang isinya materi siklus air beserta soal-soal evaluasi. Buku LKS ini yang nantinya akan membantu siswa dalam pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Dalam pelaksanaan siklus, peneliti berperan sebagai guru. Peneliti dibantu guru kelas dan dua observer lainnya dalam mengamati siswa saat proses pembelajaran.

(4)

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dengan alokasi 4x35 menit. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model pembelajaran ASSURE yang diuraikan sebagai berikut:

1. Pertemuan Siklus I

Pertemuan pada siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 7 Oktober 2017. Berikut ini kegiatan pada siklus I.

a. Kegiatan Awal

Pada pertemuan pertama ini kegiatan awal dimulai dengan guru mengucapkan salam kepada siswa, siswa membalas salam guru dengan semangat. Guru mengkondisikan kelas dengan mengecek kesiapan siswa untuk belajar lalu guru mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen siswa satu persatu, dan semua siswa hadir saat itu.. Guru memberikan motivasi dengan mengajak siswa bernyanyi “tik-ikk bunyi hujan”, siswa bernyanyi bersama dengan semangat. Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan “dari mana kita memperoleh air? Serta apa yang terjadi seandainya air yang ada di bumi habis?” kemudian siswa diminta untuk manjwab. Sebelum menjawab pertanyaan, guru meminta siswa untuk tunjuk tangan terlebih dahulu. Pada awalnya siswa terlihat malu-malu untuk menjawab selain itu juga terlihat ada beberapa siswa yang belum tunjuk tangan namun sudah memberikan jawabannya. kemudian guru menyampaikan standard dan tujuan pembelajaran, ada siswa yang menyimak dengan baik namun ada juga yang masih asik mengobrol dengan temannya.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan guru menampilkan gambar tentang manfaat air bagi makhluk hidup untuk diamati siswa, terlihat siswa dengan antusias mengamati gambar yang ditampilkan guru melalui LCD. Berdasarkan gambar yang telah diamati, guru bertanya jawab dengan siswa mengenai gambar yang

(5)

ditampilkan “ apa saja manfaat air bagi makhluk hidup? Serta dapatkah air menjadi sumber musibah?”. Sebelum menjawab pertanyaan guru meminta siswa tunjuk tangan terlebih dahulu. Terlihat masih banyak siswa yang sudah menjawab namun belum tunjuk tangan. Akhirnya guru menunjuk siswa yang sudah tunjuk tangan terlebih dahulu untuk menjawabnya. lalu menjelaskan dengan singkat materi yang diajarkan. Kemudian guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 5 siswa pada setiap kelompoknya sehingga terdapat tujuh kelompok belajar. Guru meminta siswa berdiskusi bersama kelompok berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan. Terlihat dalam kegiatan diskusi masih ada beberapa siswa yang masih ngobrol baik dengan kelompoknya maupun dengan kelompok lain. Namun di sisi lain banyak siswa yang sudah dengan serius mengerjakan tugas yang diberikan. Hal ini terlihat dengan adanya kerjasama seperti adanya pembagian tugas dalam kelompok, ada yang tugasnya menulis dan siswa yang lain bertugas mencari jawaban baik dari buku LKS maupun buku paket. Setelah selesai berdiskusi guru meminta perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Dalam kegiatan presentasi masih banyak terlihat perwakilan dari kelompok yang takut, malu, dan ragu-ragu dalam menyampaikan hasil kerja kelompoknya, akhirnya peneliti memutuskan untuk menyuruh seluruh anggota kelompok untuk maju kedepan membantu siswa lainnya dalam menyampaikan hasil diskusi. Setelah masing-masing kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, guru memberikan kesempatan bertanya kepada semua siswa mengenai materi yang diajarkan. Selanjutnya guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan.

c. Kegiatan Akhir

Pada bagian ini guru memberikan ice breaking dengan meminta dua orang siswa maju ke depan dan menyanyikan lagu pen pineapple apple pen dengan menggunakan gerakan dan siswa lainnya mengkuti nyanyian dan gerakan yang ditampilkan dua temannya di depan. Hal ini dilakukan untuk

(6)

memberikan waktu istirahat agar siswa siap melanjutkan ke materi selanjutnya.

2. Pertemuan 2

Pertemuan ke dua pada siklus satu dilaksanan di hari yang sama dengan pertemuan pertama pada siklus satu yaitu pada hari Sabtu, 7 Oktober 2017. Pertemuan ini dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Berikut ini uraian kegiatan pada pertemun ke dua siklus ke satu.

a. Kegiatan Awal

Kegiatan awal dimulai dengan guru mengkondisikankelas kembali dengan mengecek kesiapan siswa mengikuti materi selanjutnya namun ada beberapa siswa yang masih bermain-main diluar kelas dan makan jajanan di dalam kelas. Akhirnya guru menyuruh siswa yang masih berada di luar untuk masuk dan yang masih makan untuk segera menghabiskan makanan atau menyimpannya dahulu. Setelah keadaan di dalam kelas kondusif, guru melanjutkan proses pembelajaran Selanjutnya guru memberikan motivasi terlebih dahulu dengan mengajak siswa bernyanyi lagi lagu “tik-tik bunyi hujan”. Siswa terlihat masih bersemangat dalam bernyanyi. Kemudian guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan “mengapa air tidak pernah habis meskipun kita gunakan setiap hari?”. Terlihat beberapa siswa masih menjawab tanpang menunjuk tangan terlebih dahulu, akhirnya guru mencoba mengingatkan siswa supaya tunjuk tangan terlebih dahulu sebelum menjawab. Siswa sudah mulai terlihat aktif memberikan pendapatnya terhadap pertanyaan yang diberikan guru. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan siswa menyimaknya dengan baik.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan guru menampilkan video tentang proses daur air. Saat menampilkan video guru menggunakan LCD dan speaker supaya siswa dapat menyimak video dengan jelas. Setelah video berakhir guru memutar ulang video tersebut supaya siswa benar-benar mengerti isi dari video

(7)

tersebut. Setelah itu, Guru bertanya jawab dengan siswa “ dapatkah air menjadi langka? Apakah yang menyebabkan air menjadi langka? Serta apakah yang terjadi jika tidak ada proses daur air?”. Terlihat siswa sudah mulai tunjuk tangan terlebih dahulu sebelum memberikan jawabannya. Kemudian guru menjelaskan secara singkat materi yang diajarkan tentang pengertian daur air, proses daur air, dampak yang terjadi jika air di bumi habis dan pengaruh daur air bagi manusia. Siswa menyimak penjelasan guru, ada juga yang menyimak dengan membaca LKS yang telah disiapkan guru sebelumnya. Selanjutnya, Guru meminta siswa bergabung dengan kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Setelah itu guru menunjukkan media pembelajaran dan meminta siswa berdiskusi bersama. Setiap anggota kelompok sudah mulai terlihat terlibat aktif dalam menyelesaikan tugas diskusi yang diberikan. Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk maju mempresentasikan hasil diskusi. Setelah perwakilan kelompok selesai mempresentasikan, guru memberikan kesempatan kepada anggota kelompok lain untuk bertanya maupun menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang sedang presentasi. Setelah semua perwakilan kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusinya, guru memberikan kesempatan bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahui berkaitan dengan materi yang diajarkan. Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal yang ada di LKS. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal secara individu. Terlihat beberapa siswa dengan mudah mengerjakan soal-soal namun ada juga yang terlihat mengalami kesulitan. Tidak jarang siswa yang kesulitan mengerjakan soal mencoba bertanya kepada teman lainnya, sehingga guru menegurnya untuk tidak bekerja sama dalam mngerjakan soal-soal di LKS.setelah semua siswa selesai mengerjakan soal, guru meminta siswa mengumpulkannya ke meja guru. Selanjutnya, guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan berkaitan dengan materi yang telah dipelajari.

(8)

c. Kegiatan Akhir

Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa. 4.1.2.3 Hasil Observasi

Tahap observasi ini peneliti dibantu 3 observer yaitu guru kelas 5 SD Negeri Asinan 01, dan dua observer adalah teman sejawat. Observer melakukan observasi pada saat pembelajaran berlangsung. Observer mengisi kolom pada lembar observasi yang sudah disiapkkan peneliti sesuai petunjuk yang ada pada lembar observasi. Berikut ini hasil observasi siklus I dalam bentuk diagram.

Hasil observasi keterampilan proses IPA pada siklus I yaitu 84% pada aspek mengobservasi, 71 pada aspek mengajukan pertanyaan, 67% pada aspek membuat hipotesis, 66% pada aspek menggunakan alat dan bahan, dan 73% pada aspek mengkomunikasikan.

Gambar 4.2

Diagram Siklus I Keterampilan Proses IPA

Hasil observasi keterampilan proses IPA pada siklus I menunjukkan peningkatan pada setiap aspek yaitu pada aspek mengobservasi menjadi 84%. Pada tahap siklus I

84.00% 71.00% 67.00% 67.00% 73.00% 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 % Indikator

(9)

siswa mengamati gambar manfaat air bagi makhluk hidup dan menyimak video tentang daur air. Media gambar dan video tersebut membuat siswa antusias dalam mengamati. Pada aspek mengajukan pertanyaan menjadi 71%. Hal ini terlihat siswa berani bertanya saat mereka belum terlalu memahami cara mengerjakan tugas diskusi yang diberikan oleh guru. Pada aspek membuat hipotesis menjadi 67%. Peningkatan ini terlihat saat siswa mulai aktif dan berani memberikan jawaban atau pendapat dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pada aspek menggunakan alat dan bahan menjadi 67%. Peningkatan ini terjadi karena dalam pembelajaran guru melibatkan siswa untuk menggunakan alat, dikarenakan hal ini dapat melatih siswa untuk terampil menggunakan alat/bahan. Siswa juga terlihat tidak terlalu mengalami kesulitan saat menggunakan alat/bahan yang disediakan guru saat pembelajaran. Pada aspek mengkomunikasikan menjadi 73%. Peningkatan terlihat saat kegiatan diskusi dan presentasi. Saat berlangsungnya kegiatan diskusi kelompok, tampak adanya kegiatan saling tukar informasi/pendapat dengan anggota sesama kelompok maupun dengan kelompok lain walaupun masih terlihat beberapa siswa lebih banyak mengobrol dibandingkan membahas materi bersama-sama.

4.1.2.4 Refleksi

Berdasarkan hasil penelitian siklus I, dapat dikatakan pembelajaran belum berhasil sepenuhnya. Menurut guru kelas 5, peneliti masih terlihat gugup saat menyampaikan pembelajaran. Peneliti diminta untuk lebih mempersiapkan diri, media dan RPP supaya lebih baik pada pelaksanaan siklus II.

4.1.3 Siklus II

4.1.3.1 Tahap perencanaan

Tahap perencanaan siklus II ini peneliti akan melakukan identifikasi permasalahan yang ada berdasarkan refleksi siklus I dan melakukan perbaikan pada siklus II. Hal yang dilakukan selanjutnya adalah peneliti dengan bimbingan guru merancang kembali instrument penelitian seperti pada siklus I yang meliputi RPP, lembar observasi dan soal-soal.

(10)

4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan 1. Pertemuan Siklus II

Pertemuan siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 9 Oktober 2017. Pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 4x35 menit. Berikut ini kegiatan-kegiatan pada pertemuan siklus II.

a. Kegiatan Awal

Guru mengucapkan salam dan siswa membalas salam guru dengan semangat. Kemudian guru mengkondisikan kelas dengan mengecek kesiapan siswa untuk belajar. Siswa dengan sigap mempersiapkan diri dengan mengeluarkan buku serta alat tulis yang akan digunakan. Setelah semua siswa siap untuk belajar, guru bertanya terlebih dahulu tentang materi yang telah diajarkan pada siklus I untuk mengingatkan siswa tentang materi yang telah mereka pelajari sebelumnya. Siswa menjawab secara bersamaan, hal ini membuat suasana kelas menjadi ramai. Akhirnya guru memutuskan menjuk beberapa siswa untuk menjawab. Beberapa siswa yang ditunjuk oleh guru tampak masih ingat materi diajarkan pada siklus I. Selanjutnya, guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “ dapatkah proses daur air terganggu? Serta apakah yang menyebabkan daur air terganggu?”. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pendapat serta jawabannya. Siswa sudah terlihat tunjuk tangan terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan dari guru. Setelah itu guru menyampaikan tujuan serta standar pembelajaran dan siswa menyimaknya dengan baik.

b. Kegiatan Inti

Guru menampilkan power point yang di dalamnya terdapat beberapa gambar tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. Siswa menyimak gambar dengan antusias yang ditampilkan guru dengan media LCD. Guru mengajak siswa keluar kelas untuk mengamati

(11)

perbandingan air yang jatuh di aspal dengan di tanah. Guru meminta dua orang siswa untuk membantu guru melakukan percobaan. Salah satu siswa diminta menjatuhkan air di atas tanah dan satu siswa menjatuhkan di aspal sedangkan siswa lainnya menyimak kegiatan yang dilakukan ke dua temannya. Siswa menyimak percobaan dengan antusias namun ada beberapa siswa yang bermain-main sehingga guru menegur siswa tersebut. Guru bertanya dengan siswa tentang perbandingan air yang jatuh di tanah dan di aspal. Siswa terlihat sudah dapat menjawab dengan tepat dari pertanyaan yang diberikan oleh guru. Setelah selesai melakukan percobaan, guru meminta siswa untuk kembali ke dalam kelas. Setelah itu guru bertanya jawab dengan siswa “ apa dampaknya bagi makhluk hidup jika daur air terganggu?”. Siswa terlihat sudah memberikan pendapatnya dengan baik. Guru menjelaskan secara singkat tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air dan dampak yang dirasakan jika daur air terganggu. Kemudian, guru membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa serta meminta siswa berdiskusi bersama tentang cara yang dilakukan guna menanggulangi dampak yang dirasakan jika daur air terganggu. Saat diskusi, sudah terlihat ada kerjasama yang baik pada setiap anggota kelompok. Selanjutnya, guru meminta beberapa siswa perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa yang melakukan presentasi sudah nampak percaya diri menyampaikan hasil diskusi kelompok. Saat kegiatan presentasi guru meminta siswa lainnya untuk menyimak temannya yang sedang presentasi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya serta memberikan tanggapan terhadap presentasi hasil kerja kelompok lain. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasil diskusi, guru memberikan kesempatan bertanya tentang hal yang belum diketahui berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari. Terlihat siswa

(12)

tidak ada yang bertanya sehingga guru bertanya “apakah ada yang belum anak-anak mengerti tentang materi yang sudah kita pelajari hari ini?” untuk memastikan bahwa siswa benar-benar sudah paham. Terlihat siswa menyatakan bahwa mereka sudah mengerti tentang materi yang mereka pelajari hari ini. Setelah itu guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran.

c. Kegiatan Penutup

Pada bagian ini guru memberikan ice breaking dengan meminta dua orang siswa maju ke depan dan menyanyikan lagu baby shark dengan menggunakan gerakan dan siswa lainnya mengkuti nyanyian dan gerakan yang ditampilkan dua temannya di depan. Siswa terlihat senang melakukan kegiatan ice breaking. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu istirahat agar siswa siap melanjutkan ke materi selanjutnya.

Pertemuan 2 a. Kegiatan Awal

Guru mengkondisikan kelas kembali dengan cara meminta siswa kembali ke tempat duduk masing-masing dan meminta siswa yang sedang makan dan minum untuk segera menghabiskan makanan dan minumnya. Setelah semua terlihat siap guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa “pernahkah kalian mengamati penggunaan air di rumah? Berapa banyak air yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan di rumah setiap hari?” siswa sudah terlihat aktif dan berani dalam menyampaikan pendapatnya. Selanjutnya, guru menyampaikan standar dan tujuan pembelajaran dan siswa menyimaknya dengan baik.

(13)

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti diawali dengan guru menampilkan video animasi pembelajaran tentang penghematan air yang ditampilkan guru di depan kelas dengan menggunaan media LCD dan speaker. Siswa terlihat sangat antusias saat menyimak video animasi tersebut. Setelah itu guru bertanya jawab dengan siswa “apakah yang didapat dari video tersebut? Mengapa kita harus bijak/hemat dalam menggunakan air? Serta apakah yang terjadi jika kita tidak bijak dalam menggunakan air?”. Siswa terlihat aktif secara bergantian mereka memberikan pendapatnya masing-masing, namun masih ditemukan jawaban yang sama antara siswa satu dan siswa lainnya. Setelah itu, guru menjelaskan materi tentang pentingnya penghematan air dan tindakan-tindakan penghematan air. Saat guru menjelaskan materi terlihat siswa menyimak dengan baik ada yang mendengarkan ada juga yang mendengarkan serta membaca LKS yang sudah guru siapkan sebelumnya. Setelah selesai menjelaskan, guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 5 orang siswa. Guru meminta setiap kelompok membuat poster dengan tema hemat air dengan alat dan bahan yang sudah guru siapkan sebelumnya berupa kertas ukuran A3 dan spidol warna serta sebuah gambar. Sebelum memulai kerja kelompok, guru memberikan pengarahan tentang cara mengerjakan tugas yang diberikan. Terlihat siswa menyimak dengan antusias pengarahan dari guru dan beberapa siswa sudah berani bertanya tentang hal yang belum mereka mengerti berkaitan dengan tugas kelompok yang diberikan. Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Setelah itu, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hal yang belum diketahui berkaitan dengan materi pelajaran. Selanjutnya, guru meminta siswa mengerjakan soal-soal yang ada di LKS secara individu. Telihat siswa mengerjakan

(14)

dengan serius dan tidak ada yang kerjasama dalam mengerjakan soal. Guru meminta pada setiap siswa yang sudah selesai untuk mengumpulkan kerjaannya di meja guru. Setelah semua selesai mengerjakan soal, guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran.

c. Kegiatan Penutup

Guru mengakhiri kgiatan pembelajaran dengan mengajak siswa berdoa. 4.1.3.3 Hasil Observasi

Tahap observasi ini peneliti dibantu 3 observer yaitu guru kelas 5 SD Negeri Asinan 01, dan dua observer adalah teman sejawat. Observer melakukan observasi pada saat pembelajaran berlangsung. Observer mengisi kolom pada lembar observasi yang sudah disiapkkan peneliti sesuai petunjuk yang ada pada lembar observasi. Berikut inihasil observasi keterampilan proses ipa siswa kelas dalam bentuk diagram.

Gambar 4.3

Diagram Siklus II Keterampilan Proses IPA

Hasil observasi keterampilan proses ipa pada siklus II mengalami peningkatan pada setiap aspeknya. Aspek keterampilan mengobservasi meningkat menjadi 89%. Pada tahap siklus II siswa mengamati gambar tentang kegiatan manusia yang

89% 80% 78% 75% 81% 95 90 85 80 75 70 65 % Indikator

(15)

mempengaruhi daur air, menyimak video animasi tentang penghematan air, dan mengamati perbandingan air yang jatuh di aspal dengan yang jatuh di tanah. Pemilihan video pembelajaran yang menarik dan pengamatan diluar kelas membuat siswa lebih tertarik dalam mengamati serta dibantu dengan media LCD dan speaker membuat siswa lebih jelas dalam proses mengamati. Pada aspek mengajukan pertanyaan menjadi 80%. Siswa sudah aktif dan berani bertanya berkaitan dengan hal yang belum mereka mengerti pada saat kegiatan tugas kelompok diberikan. Pada aspek membuat hipotesis menjadi 78%. peningkatan ini terlihat karena banyak siswa yang sudah berani dan percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya dibandingkan pada tahap siklus I. Pada aspek menggunakan alat/bahan menjadi 75%. Peningkatan ini terlihat pada saat kegiatan tugas kelompok, setiap anggota kelompok berpartisipasi mebuat poster dengan alat dan bahan yang sudah disiapkan guru. Pada aspek mengkomunikasikan menjadi 81%. Peningkatan terlihat siswa yang sudah aktif menyampaikan pendapat saat ada pertanyaan guru selain itu adanya kegiatan bertukar pendapat saat kegiatan diskusi dan siswa yang sudah bisa mempresentasikan hasil 36diskusinya dengan baik.

4.1.3.4 Refleksi

Pada siklus II setelah pembelajaran berlangsung maka dilakukan refleksi oleh peneliti dan guru kelas 5. Guru kelas 5 melihat proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan sesuai RPP yang disiapkan. Setelah dilihat lebih lanjut hasil presentase keterampilan proses sains siswa sudah meningkat maka dari itu tidak diperlukan siklus selanjutnya.

4.2 Hasil Tindakan

Peneliti mewancara siswa dan guru tentang proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Berikut tabel 4.1 dan 4.2 adalah hasil wawancara siswa dan guru.

(16)

Tabel 4.1 Hasil Wawancara Peneliti dengan Salah Satu Siswa

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu tertarik dengan proses pembelajaran yang disajikan?

“Iya pak tertarik karena menyenangkan, bisa nonton video dan bernyanyi berdiskusi dan menggambar”

2 Apakah kamu mengalami kesulitan saat mengumpulkan informasi atau fakta dari objek atau penjelasan guru?

“tidak pak, karena saat saya kurang jelas dengan penjelasan dari bapak saya bisa lihat dari LKS”

3 Apakah kamu menemukan hambatan dalam mengajukan pertanyaan?

“iya pak. Terkadang masih takut dan malu” 4 Apakah kamu bisa memberikan dugaan jawaban

lebih dari satu tentang permasalahan yang ada pada materi?

“bisa pak”

5 Apakah kamu mampu menguji kebenaran dari penjelasan yang kamu berikan agar memperoleh bukti, fakta atau kebenaran?

“bisa tapi belum sepenuhnya lancar”

6 Apakah kamu dapat menggunakan alat/bahan dengan benar yang digunakan dalam proses pembelajaran?

“iya pak karena mudah menggunakannya” 7 Apakah kamu mengerti alasan mengapa

menggunakan alat/bahan yang dipakai dalam proses pembelajaran?

“iya pak”

8 Apakah factor pendukung dan penghambat dalam menyusun atau menyampaikan laporan diskusi, hasil percobaan atau penelitian?

“factor pendukungnya teman-teman kelomppok yang bisa diajak kerjasama, factor penghambatnya terkadang teman-teman dari kelompok lain suka menggangu jika mereka sudah selesai”.

Tabel 4.2 Hasil Wawancara Peneliti dengan Guru Kelas 5

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana tanggapan mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ASSURE?

“Menarik karena siswa menjadi lebih aktif dan antusias mengikuti pembelajaran”

2 Bagaimana cara guru dalam menerapkan model

ASSURE dalam proses pembelajaran?

“Dengan mengikuti langkah-langkah pembelajaran ASSURE lalu menerapkan saat pembelajaran”

3 Apakah kendala yang ditemukan dalam melaksanakan langkah-langkah yang ada pada model ASSURE?

“memilih media dan strategi yang tepat yang dapat membangkitkan antusias belajar siswa”

(17)

4 Apakah hal-hal yang dapat mendukung dan menghambat berjalannya proses pembelajaran dengan menggunakan model ASSURE?

“Hal yang mendukung adalah keterampilan guru dalam menyampaikan materi dengan memilih strategi yang tepat dengan kriteria siswa. Hal yang menghambat adalah minimnya penggunaan media di sekolah.

Berdasarkan pada table 4.1dan 4.2 terlihat bahwa siswa tertarik mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model ASSURE. Respon yang diberikan oleh guru terhadap model pembelajaran ASSURE juga baik.

4.3 Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil tindakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran

ASSURE diketahui bahwa adanya peningkatan keterampilan proses IPA.

Perbandingan keterampilan proses IPA pada prasiklus, siklus I dan siklus II.

Gambar 4.4

Diagram Hasil Keterampilan Proses IPA

Berdasarkan diagram batang keterampilan proses IPA, menunjukan bahwa adanya peningkatan keterampilan proses IPA siswa kelas 5 SD Negeri Asinan 01, hal ini terlihat dari presentase prasiklus yang semula 49% meningkat menjadi 72% disiklus I dan mengalami peningkatan lagi menjadi 81% setelah dilaksankannya siklus II.

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Series1 49% 72% 81% 49% 72% 81% 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 %

(18)

4.4 Pembahasan

Penelitian tindakan ini difokuskan untuk meningkatkan keterampilan proses IPA siswa kelas 5 di SD Negeri Asinan 01 dengan menggunakan model pembelajaran

ASSSURE. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan proses

IPA. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa keterampilan proses IPA kelas 5 pada tahap pra siklus adalah sebesar 49%. Hasil ini didapat dengan mencari nilai rata-rata dari aspek-aspek keterampilan proses IPA yang diteliti. Pada tahap pra siklus nilai aspek mengobservasi sebesar 60%, mengajukan pertanyaan sebesar 48%, membuat hipotesis sebesar 47%, menggunakan alat sebesar 46% dan mengkomunikasikan sebesar 46%. Pada tahap siklus I, hasil keterampilan proses IPA kelas 5 adalah sebesar 72%. Pada tahap siklus I nilai aspek mengobservasi sebesar 84%, mengajukan pertanyaan sebesar 71%, membuat hipotesis sebesar 67%, menggunakan alat sebesar 67% dan mengkomunikasikan sebesar 73%. Pada tahap siklus II, hasil keterampilan proses IPA adalah sebesar 81%. Pada tahap siklus II nilai aspek mengobservasi sebesar 89%, mengajukan pertanyaan sebesar 80%, membuat hipotesis sebesar 78%, membuat hipotesis sebesar 75%, dan mengkomunikasikan 81%. Berikut akan dipaparkan lebih jelas lagi penjelasan mengenai hasil masing-masing keterampilan proses IPA siswa berdasarkan lembar observasi keterampilan proses IPA.

Keterampilan Mengobservasi

Keterampilan mengamati (observasi) dikembangkan dengan menggunakan pacaindra yang kita miliki atau dengan menggunakan alat bantu indera untuk memperoleh informasi serta mengidentifikasi dan memberi nama karakteristik dari obek atau kejadian. Dalam observasi selain penglihatan, alat-alat indera yang lain seperti dengan indera pendengaran, pengecap, pencium dan peraba turut berperan. Dengan observasi diperoleh fakta, tetapi tidak semua fakta digunakan. Kadang-kadang fakta diseleksi karena hanya fakta yang relevan saja yang akan dan dapat digunakan. Berdasarkan analisis hasil pengamatan melalui lembar observasi pada

(19)

tahap pra siklus, siklus I serta siklus II, aspek keterampilan mengamati (mengobservasi) memiliki persentase rata-rata tertinggi yaitu 78% dengan kategori baik. Hal ini dapat dicapai karena peneliti sudah menyiapkan bahan atau media yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk membantu siswa dalam proses mengamati. Menurut Pribadi (2011 : 29) bahwa model pembelajaran ASSURE lebih berorientasi kepada pemanfaatan media dan teknologi dalam menciptakan proses dan aktivitas pembelajaran yang diinginkan. Pada lembar observasi, sub aspek keterampilan proses yang diamati pada aspek mangamati/observasi yaitu mengamati gambar tentang manfaat air bagi makhluk hidup, menyimak video tentang proses daur air, mengamati gambar tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air dan menyimak video tentang penghematan air. Berdasarkan pengamatan peneliti, siswa sudah melakukan pengamatan dengan maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan antusias siswa dalam kegiatan mengamati selain itu juga setelah kegiatan mengamati peneliti memberikan pertanyaan berkaitan dengan apa yang siswa amati dan sudah banyak siswa yang merespon dengan memberikan jawaban yang benar.

Keterampilan Mengajukan Pertanyaan

Keterampilan proses mengajukan pertanyaan dapat diperoleh siswa dengan mengajukan pertanyaan apa, mengapa, bagaimana untuk meminta penjelasan atau pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II diperoleh rata-rata persentase untuk aspek keterampilan bertanya yaitu sebesar 66% dengan kategori baik. Pada tahap pra siklus masih banyak siswa yang belum aktif dalam bertanya jika ada hal-hal yang belum mereka mengerti berkaitan dengan materi. Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada guru membuat siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran. Setelah dilaksanakan kegiatan siklus I dan siklus II, keterampilan siswa dalam mengajukan pertanyaan mengalami peningkatan. Dengan diadakan kegiatan diskusi dan kerja kelompok pada setiap pelaksanaan siklus membuat siswa lebih aktif dalam bertanya. Menurut Bahar Baran (2010) menyatakan bahwa model ASSURE memungkinkan peserta untuk merancang lingkungan yang lebih interaktif karena model tersebut

(20)

menarik perhatian peserta didik untuk berpartisipasi. Keterampilan mengajukan pertanyaan memudahkan siswa dalam memecahkan tugas atau masalah yang diberikan, karena siswa dapat bertanya apa saja yang belum mereka mengerti mengenai tugas atau permaslahan yang diberikan. Pada kegiatan kerjakelompok yang dilaksanakan di siklus I dan siklus II siswa mulai terlihat berani untuk mengajukan pertanyaan seputar prosedur tugas, alat bahan dan penggunaan alat bahan. Keterampilan mengajukan pertanyaan merupakan aspek keterampilan proses IPA yang perlu dilatih dan dibiasakan dalam pembelajaran, karena ketika siswa sering dilatih keterampilan untuk bertanya atau distimulus bertanya, siswa pun akan memiliki kemampuan yang baik.

Keterampilan Menyusun Hipotesis

Berhipotesis sangat penting dalam belajar sains atau IPA. Hipotesis dalam kegiatan ilmiah, sering dinamakan jawaban sementara atau dugaan terhadap rumusan masalah yang berupa pertanyaan. Berhipotesis disebut juga jawaban sementara atau dugaan karena memang jawaban tersebut masih perlu diuji kebenarannya untuk dapat diterima karena didukung data, atau ditolak karena tidak didukung data. Berdasarkan hasil pengamatan aspek menyusun hipotesis yang dilakukan pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus II diperoleh rata-rata persentase sebesar 64% dengan kategori baik. Berdasarkan lembar observasi keterampilan proses pada tahap siklus I, siswa diharapkan mampu membuat dugaan sementara atas manfaat air, masalah yang dapat ditimbulkan air, proses daur air, dan pengaruh daur air bagi manusia. Pada tahap siklus II, siswa diharapkan mampu membuat dugaan sementara atas kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air, dampak bagi makhluk hidup jika daur air terganggu, kegiatan manusia yang merupakan tindakan penghematan air dan akibat yang ditimbulkan jika tidak bijak dalam menggunakan air. Dari pengamatan peneliti dan observer, siswa dapat membuat hipotesis dengan baik. Hal ini didukung banyak siswa yang sudah memberikan pendapat dan jawaban dari pertanyaan atau permasalahan yang diberikan peneliti. Peneliti menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk melatih siswa terampil menyusun hipotesis dan menyampaikan pendapatnya salah

(21)

satunya dengan metode Tanya jawab. Menurut Anitah (2008 ; 95) model ASSURE memiliki beberapa langkah dalam penerapannya salah satunya memilih metode. Model ASSURE di dalamnya memadukan metode dan media yang sangat diperlukan agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

Keterampilan Menggunakan Alat/Bahan

Keterampilan menggunakan alat dan bahan sangat penting untuk diperhatikan pada saat siswa melakukan kegiatan praktikum karena keterampilan ini merupakan bagian yang sangat berpengaruh pada hasil praktikum yang dilakukan siswa. Pada lembar observasi, sub aspek keterampilan proses yang diamati pada aspek mengkomunikasikan yaitu siswa menggunakan alat/ bahan dan mengetahui cara penggunaanalat/bahan pada proses pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis pada lembar observasi keterampilan proses IPA, aspek keterampilan menggunakan alat dan bahan diperoleh hasil rata-rata persentase sebesar 62% dengan kategori baik. Rata-rata persentase untuk aspek keterampilan menggunakan alat/bahan merupakan persentase terendah dibandingkan dengan aspek-aspek keterampilan proses IPA yang diteliti dalam penelitian ini. Rendahnnya rata-rata persentase ini dikarenakan karena pada tahap pra siklus guru kelas 5 jarang membiasakan siswa dalam menggunakan alat/bahan dalam proses pembelajaran IPA. Menurut Pribadi (2011 : 31) pemanfaatan media dan teknologi menjadi keharusan karena digunakan untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pemanfaatan media, teknologi maupun alat/ bahan yang sejalan dengan metode pembelajaran akan mampu melibatkan siswa secara intensif dalam aktivitas pembelajaran Setelah diadakan tindakan siklus I dan Siklus II terlihat keterampilan menggunakan alat/bahan sudah mulai meningkat. Peningkatan ini paling terlihat menonjol pada saat dilakukan kegiatan kelompok yaitu membuat poster bertemakan hemat air. Siswa sudah banyak yang terampil mamanfaatkan alat dan bahan yang disediakan peneliti. Masing-masing kelompok sudah berusaha manfaatkan alat dan bahan untuk membuat poster sebaik-baiknya. Namun disisi lain masih ada beberapa siswa yang belum menggunakan keterampilan penggunaan alat dengan baik, seperti masih ada siswa yang hanya duduk dan tidak

(22)

ikut mengerjakan tugas kelompok. Setelah melakukan wawancara dengan guru kelas dan pengamatan ketika pembelajaran diketahui bahwa siswa yang kurang baik dalam menggunakan keterampilan proses memang memiliki sifat kurang aktif dalam proses pembelajaran sehari-hari dibandingkan dengan teman-teman lainnya.. Keterampilan menggunakan alat/bahan berpengaruh besar terhadap kegiatan praktikum mapun proses pembelajaran IPA, oleh sebab itu diperlukan keterampilan dalam menggunakan alat/bahan agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Keterampilan Mengkomunikasikan

Keterampilan mengkomunikasikan merupakan keterampilan dalam menyusun dan menyampaikan laporan pengamatan siswa, hasil prediksi atau hasil percobaan secara sistematis kepada orang lain. Berdasarkan hasil analisis pada lembar observasi keterampilan proses IPA, aspek mengkomunikasikan memiliki nilai rata-rata persentase sebesar 67% dengan kategori baik. Observer dan peneliti mengamati adanya peningkatan keterampilan mengkomunikasikan saat dilaksanakan siklus I dan siklus II. Pada saat pembelajaran terlihat siswa sudah berani memberikan pendapatnya tentang suatu permasalahan yang sedang dibahas. Peningkatan lainnya terlihat saat berlangsungnya kegiatan diskusi kelompok, tampak adanya kegiatan saling tukar informasi/pendapat dengan anggota sesama kelompok maupun dengan kelompok lain. Hal ini menunjukkan adanya komunikasi yang baik antara anggota sesame kelompok maupun dengan kelompok lainnya.Selain itu pada pelaksanaan siklus I dan siklus II didakan kegiatan presentasi. Setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil kerja kelompok, tentu saja kegiatan ini dapat melatih siswa untuk berani berkomunikasi didepan banyak orang. Kegiatan presentasi ini juga memberikan kesempatan untuk kelompok atau siswa lainnya untuk menanggapi hasil kerja atau laporan dari kelompok yang sedang presentasi. Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk memberikan pendapat, pertanyaan serta saran terhadap hasil presentasi. Hal ini dilakukan agar melatih siswa untuk terampil dalam berkomunikasi serta berani dalam menyampaikann pendapat, ide dan gagasan.Achmad Nizar (2007) mengungkapkan bahwa ada banyak cara yang dapat

(23)

digunakan untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi siswa. Salah satunya dengan memantapkan diri siswa sedini mungkin di tingkat sekolah.

Berdasarkan hasil persentase yang diperoleh pada masing-masing aspek KPS yang memiliki persentase rata-rata dengan kategori baik, terbukti bahwa model pembelajaran ASSURE terbukti cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan proses IPA siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria Singerin yang berjudul Penerapan Model ASSURE Untuk Meningkatkan Pembelajaran IPA Kelas V SDN Madyopuro 4 Kota Malang dan Sri Giarti yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran ASSURE Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Bengle Kecamatan Wonosegoro-Boyolali. Peningkatan keterampilan proses IPA yang diperoleh dalam penelitian ini adalah karena pembelajaran IPA yang diberikan menggunakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat aktif dan bereksplorasi dengan kegiatan yang diberikan. Hal ini sesuai dengan pendapat (Achmadi, 2014 : 37) bahwa model ASSURE merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi peserta didik. Dengan menerapkan langkah model pembelajaran

ASSURE dengan tepat dan memperhatikan karakteristik siswa, kemudian menyatakan

tujuan dan memili strategi, tenologi serta material yang sesuai. Selanjutnya, menggunakan teknologi dan media dengan mengaharuskan partisipasi siswa. Setelah itu melakukan evaluasi untuk menilai sejauh mana tujuan belajar tercapai.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Wawancara Peneliti dengan Salah Satu Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Proses komunikasi primer yaitu suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan dengan menggunakan lambang sebagai media, dalam hal ini suatu komunikan atau penerima

daun kacang panjang sebagai sampel adalah untuk membandingkan apakah jenis tumbuhan yang berbeda tetapi masih dalam satu family dengan alfafa juga memiliki kandungan

Semakin Anda sering berlatih, Anda akan terbiasa mengerjakan silogisme dengan cepat. Beberapa dosen bergabung dalam tim karawitan. Tim karawitan tidak ada yang

Berbagai kebijakan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Jawa Tengah,antara lain

Identifikasi natrium alginat secara kualitatif memberikan hasil yang positif terhadap semua perlakuan, rendemen natrium alginat tertingi adalah 16,63% dengan konsentrasi pemutih

Grafik Perubahan Beban terhadap Arus Eksitasi pada Tanggal 7 Agustus 2017 Generator Unit 1 PLTU Cilacap.. Dari Gambar

Berdasarkan Tabel 4.6, didapatkan hasil pemeriksaan glukosa dengan metode Glucose oxidase rentan terhadap gangguan dengan bias positif yang signifikan sebelum dan sesudah

Berdasarkan hasil pengamatan spesies Eclipta alba memiliki ciri morfologi yaitu memiliki akar tungang, memiliki batang tegak atau berbaring, batang bulat berwarna hijau