• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 109

Artikel Hasil Penelitian

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PEMBELAJARAN ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Fajri Arif Wibawa1, Meyta Pritandhari2 12

Prodi Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro Indonesia

Email: fajriwibawa@gmail.com1 meyta.pritandhari@gmail.com2

Abstrak

Era revolusi industri 4.0 adalah era dimana perubahan semua sistem manual menjadi sistem digital. Teknologi memegang peranan penting dalam pembelajaran di era revolusi industri 4.0. Pemanfaatan teknologi pembelajaran yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien dengan menggunakan berbagai macam sistem teknologi dan informasi. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan teknologi dan informasi dalam pembelajaran era revolusi industri 4.0. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro. Hasil wawancara secara daring dengan mahasiswa menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi dan informasi di era revolusi industri 4.0 sangat penting. Teknologi dan informasi sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat menjadi sumber utama dalam kegiatan pembelajaran. Sebagian besar mahasiswa memanfaatkan teknologi dan informasi adalah untuk komunikasi, hiburan dan pembelajaran. Dalam komunikasi mahasiswa dapat memanfaatkan berbagai aplikasi dalam menjalin komunikasi dengan orang lain.Untuk hiburan, mahasiswa biasanya menggunakan teknologi dan informasi untuk bermain berbagai macam game. Dalam pembelajaran mahasiswa dapat menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran yang dapat memudahkan kegatan pembelajaran dan memeperluas pengetahuan. Dengan adanya teknologi dan informassi ini berbagai kegiatan yang dilakukan secara digital dapat dilakukan menjadi efektif dan efisien.

Kata kunci: informasi, revolusi industri, teknologi

PENDAHULUAN

Revolusi adalah perubahan yang terjadi dengan cepat. Relovusi mempunyai dampak yang besar bagi masyarakat. Masyarakat dengan cepat menerima dampak dari revolusi yang baru. Dalam perkembangannya revolusi sudah mengalami perubahan empat kali. Revolusi industri pertama (1.0) imana manusia hanya bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air, ataupun tenaga angin untuk memproduksi barang atau jasa imana manusia hanya bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air, ataupun tenaga angin untuk memproduksi barang atau jasa. Revolusi kedua (2.0) dikenal juga sebagai Revolusi Teknologi. Revolusi yang dimulai pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 ini ditandai dengan hadirnya tenaga listrik. Pada revolusi industri ketiga (3.0), manusia tidak lagi memegang peranan penting. Abad industri pun pelan-pelan berakhir, sebagai gantinya dimulailah abad informasi. Revolusi tahap keempat (4.0) atau dikenal dengan revolusi industri 4.0 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia.

Revolusi industri 4.0 dikenal sebagai revolusi digital dimana semua aspek terintegrasi dengan teknologi dan informasi. Dalam pengaplikasiannya revolusi industri 4.0 mengubah semua aspek kehidupan, muali dari segi sosial, politik, budaya dan pendidikan. Dalam bidang

(2)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 110

pendidikan, revolusi digital mengubah paradigma pembelajaran tradisonal menjadi paradigma baru yang serba digital. Pembelajaran dengan sistem digital tentunya memerlukan adaptasi yang cepat dari berbagai pihak dan yang paling utama adalah guru dan peserta didik. Guru sebagai fasilitator pembelajaran harus dapat beradaptasi dengan pembelajaran menggunakan berbagai sistem aplikasi terbaru. Hal ini sejalan dengan tugas peserta didik yang harus mampu mengikuti pembelajaran dengan berbagai sistem aplikasi yang dipelajari. Pembelajaran dengan menggunakan sistem dapat mempermudah proses pembelajaran. Oleh karena itu diharapkan pembelajaran menggunakan sistem ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Menurut Kagermann dkk (2013) revolusi industri 4.0 adalah integrasi dari Cyber Physical System (CPS) dan Internet of Things and Service (IoT dan IoS) kedalam proses industri meliputi manufaktur dan logistik serta proses lainnya. Sedangkan menurut Liffler dan Tschiesner (2013) revolusi industri 4.0 memiliki prinsip yang menandai bahwa era tersebut sudah dikatakan masuk dalam era revolusi industri 4.0 yaitu penggabungan mesin, alur kerja dan sistem dalam menerapkan jaringan cerdas di sepanjang rantai dan proses produksi untuk mengendalikan satu sama lain secara mandiri.

Revolusi industri 4.0 adalah penginterasian antara sistem manual menjadi sistem digitalisasi yang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan menjadi efektif dan efisisen. Dalam pengaplikasian pada sistem pembelajaran adalah pembelajaran secara tradisional menjadi pembelajaran berbasis sistem digital yang tidak terbatas ruang dan waktu. Pembelajaran di era revolusi industri 4.0 diarahkan ke pembelajaran online yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja sehingga mempermudah proses pembelajaran.

Revolusi industri menurut Susanto (2019) dibagi menjadi 4 fase sebagai berikut: 1. Revolusi Industri 1.0

Revolusi industri pertama adalah yang paling sering dibicarakan, yaitu proses yang dimulai dengan ditemukannya lalu digunakannya mesin uap dalam proses produksi barang. Penemuan ini penting sekali, karena sebelum adanya mesin uap, kita cuma bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air, dan tenaga angin untuk menggerakkan apapun.

2. Revolusi Industri 2.0

Revolusi industri pertama memang penting dan mengubah banyak hal. Namun, yang tak banyak dipelajari adalah revolusi industri kedua yang terjadi di awal abad ke-20. Saat itu, produksi memang sudah menggunakan mesin. Tenaga otot sudah digantikan oleh mesin uap, dan kini tenaga uap mulai digantikan dengan tenaga listrik. Namun, proses produksi di pabrik masih jauh dari proses produksi di pabrik modern dalam satu hal: transportasi.

3. Revolusi Industri 3.0

Revolusi industri ketiga mengubah revolusi sebelumnya. Setelah revolusi ini, abad industri pelan-pelan berakhir, abad informasi dimulai. Kalau revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga dipicu oleh mesin yang bergerak, yang berpikir secara otomatis: komputer dan robot.

4. Revolusi Industri 4.0

Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga sebetulnya ide “Industri 2.0” dan “Industri 3.0” baru muncul, sebelumnya cuma dikenal dengan nama “Revolusi Teknologi” dan “Revolusi Digital”. Jadi, industri 4.0 juga pasti menggunakan komputer dan robot ini sebagai dasarnya. Kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua komputer tersambung ke sebuah jaringan bersama. Komputer juga semakin kecil sehingga bisa menjadi sebesar kepalan tangan kita, makanya kita jadi punya smartphone.

(3)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 111

Menurut Sanjaya dalam Suprahatiningrum (2014: 76) pembelajaran adalah terjemahan dari instruction, yang diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari segala sesuatu melalui berbagai macam media, seperti bahan-bahan cetak, program televisi, gambar, audio, dan lain sebagaianya sehingga semua itu mendorong terjadinya perubahan peranan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber belajar menjadi guru sebagai fasilitator dalam belajar mengajar. Menurut Suprihatiningrum (2014: 75) pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar. Lingkungan yang dimaksud tidak hanya berupa tempat ketika pembelajaran itu berlangsung, tetapi juga metode, media, dan peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan informasi.Sedangkan pengertian proses pembelajaran menurut Asmara (2015: 157) merupakan keterpaduan proses mengajar dan belajar. Proses mengajar merupakan penyampaian informasi dari fasilitator pengetahuan kepada akseptornya. Menurut Paryanto (2010: 173). Cara-cara yang dipilih dalam menyusun strategi pembelajaran meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur dan kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi pengajaran atau paket pengajarannya.

Pembelajaran adalah proses memperoleh pengetahuan dari berbagai kegiatan yang dilakukan. Pembelajaran yang dilakukan dapat dilakukan dimana saja dengan berbagai metode dan media pembelajaran. Proses pembelajaran adalah kegiatan untuk mentransfer ilmu pengetahuan dari satu orang ke orang yang lain. Pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan berbagai bantuan media pembelajaran.

Menurut O’Brien (2006:28) teknologi adalah suatu jaringan komputer yang terdiri atas berbagai komponen pemrosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware, software, manajemen data, dan teknologi jaringan informasi.Menurut Sutabri (2014) mengemukakan bahwa teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan anatara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya sepeti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan dan peralatan telekomunikasi lainnya.

Pada era revolusi industri 4.0 teknologi dan informasi semakin berkembang pesat. Banyak teknologi dan informasi baru yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Teknologi dan informasi yang semakin canggih tentu dapat menyesuaikan dengan berbagai macam tuntutan pekerjaan yang serba digital. Sumber Daya Manusia (SDM) harus dapat cepat beradaptasi dengan berbagai perubahan teknologi informasi agar tidak ketinggalan informasi.

Menurut Kadir dan Terra (2013: 4) mengelompokkan teknologi informasi ke dalam dua bagian : “Teknologi Informasi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat keras menyangkut peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti memori, printer dan keyboard. Adapun perangkat lunak meliputi : instruksi-instruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi tersebut”.

Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Kadir (2014:15) mengemukakan bahwa teknologi informasi secara garis besar mempunyai peranan sebagai berikut: 1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses. 2. Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses. 3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.”

Menurut Jogiyanto (2013:6) pemanfaatan teknologi informasi adalah “Pemanfaatan teknologi informasi adalah perilaku karyawan teknologi dengan tugasnya, pengukuranya

(4)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 112

berdasarkan frekuensi penggunaan dalam diversitas aplikasi yang digunakan”. Sedangkan menurut Thompson et al dalam Wijana (2007:109), pengukuran pemanfaatan teknologi informasi berdasarkan sebagai berikut: “1. Intensitas pemanfaatan (intensity of use) 2. Frekuensi pemanfaatan (frequency of use) 3. Jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan (diversity of software package used)”.

Pemanfaatan teknologi dan informasi dalam pembelajaran revolusi industri 4.0 adalah bagaimana teknologi dan informasi dapat bermanfaat bagi pemakai. Pemakai (user) dapat memanfaatkan berbagai aplikasi untuk berbagai kegiatan. Berbagai aplikasi digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan untuk mempermudah kegiatan pembelajaran. Dengan adanya teknologi dan informasi diharapkan pembelajaran yang dilakukan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

METODE PENELITIAN

Strategi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif. Menurut Moleong (2014) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dipahami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memamfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang berkaitan dengan ide, pendapat, persepsi, dan kepercayaan dari subjek yang akan diteliti dan semuanya tidak dapat di ukur dengan angka. Jadi penelitian kualitatif deskriptif adlaah penelitian yang dilakukan untuk memahami suatu fenomena yang ada dengan mendeskripsikan hasil fenomena tersebut dengan suatu ide atau gagasan baru.

Penelitian ini dilakukan pada prodi pendidikan ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2019/2020. Dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan secara daring (online) karena terkendala situasi dampak covid 19. Mahasiswa diwawancarai secara daring dengan google form yang telah disiapkan.

Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan dalam penelitian dari awal sampai akhir. Moleong (2014:12),Penelitian ini dilaksanakan melalui tahap- tahap sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

Tahap ini dilakukan mulai dari pembuatan usulan penelitian, proposal penelitian, menyusun rancangan penelitian,memilih obyek penelitian,hingga pencarian berkas perizinan lapangan dan menyiapkan perlengkapan penelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menggali data yang relevan dengan tujuan penelitian. Pengumpulan data penelitian untuk memasuki tahap analisisdata yaitu dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumen.

3. Tahap Analisis Data

Tahap ini dilakukan setelah penggalian data dianggap cukup untuk memenuhi tujuan penelitian, data kemudian dianalisis kembali menjadi lebih mendalam kemudian ditarik sebuah kesimpulan dari analisis tersebut.

(5)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 113

Teknik Sampling

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas ada karakteristik tertentu yang oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian in adalah Nonprobability atau Sampel Tidak Acak. Tidak semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Teknik sampling insidental / accidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2013)

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro yang berjumlah 65 mahasiswa. Dalam penelitian ini teknik sampling digunakan dengan memilih sampel dari mahasiswa yang secara kebetulan mahasiswa itu online dan dianggap dapat menjawab pertanyaan wawancara dengan data yang valid. Dalam penelitian ini ada 30 mahasiswa yang diwawancarai secara daring dan telah mendapatkan data yang valid. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap objek peneliti dan mencatat fenomena yang diselidiki melalui penglihatan dan pendengaran.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan percakapan atau dialog antara dua pihak, sehingga diperoleh keterangan yang lebih mendalam. Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur (semistructure interview) yang mempunyai tujuan untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada hal-hal atau benda-benda yang tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, rapat, catatan harian dan sebagainya.

Analisis Data

Menurut Miles dan Hubermen dalam Emzir (2011:129) menjelaskan ada tiga tahap dalam analisis model interaktif yaitu:

1. Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi dan pentransformasian data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis.

2. Model Data (Data Display) merupakan suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan.

3. Penarikan/verifikasi kesimpulan, dimana dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal dan proposisi-proposisi

(6)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 114

Gambar 1. Interactive Model Analysis Miles dan Hubermen dalam Emzir (2016:129)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Revolusi industri 4.0 banyak mengubah tatanan kehidupan, baik dari segi sosial, politik, budaya hingga ke segi pendidikan. Revolusi industri mengubah berbagai cara yang tradisional ke era serba digital. Semua sistem yang lama harus dapat beradaptasi dengan sistem digital yang dapat terintegrasi antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu masyarakat harus dapat mempersiapkan diri untuk dapat cepat beradaptasi dengan berbagai sistem digital yang ada. Tututan perubahan ini terjadi secara cepat sehingga semua kalangan harus dapat beradaptsi dengan cepat juga.

Pendidikan adalah salah satu proses pembelajaran yang dilakukan baik secara formal dan non formal. Pendidikan formal yang dilakukan dapat dilakukan di lembaga pendidikan mulai dari sekolah hingga perguruan tinggi. Sedangkan pendidikan non formal banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga kursus dan sesuai dengan keahlian dan bidang masing-masing. Pendidikan formal dan non formal adalah pendidikan yang sama-sama bertujuan untuk mengubah perilaku peserta didik menjadi lebih baik. Pendidikan yang berhasi tentu harus melewati berbagai proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran harus melalui banyak tahapan belajar. Pembelajaran yang berhasil tentu harus memiliki proses yang panjang. Pembelajaran yang dilakukan harus dapat bermakna bagi peserta didik dan dapat memberikan pengelaman yang positif bagi peserta didiknya. Pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan karakter peserta didik. Pembelajaran dapat dilakukan menggunakan bantuan metode pembelajaran dan media pembelajaran. Metode dan media pembelajaran dapat diaplikasikan dengan bantuan teknologi dan informasi.

Bulan maret 2020 adalah awal masuknya virus covid-19 (corona) di Indonesia. Virus pandemi ini sangat rentan dalam penularannya. Dalam penanganan virus covid 19 (corona) ini diharapkan masyarakat dapat menerapkan protokol kesehatan dengan tetap menjaga jarak, memakai masker dan tidak banyak berkerumun dengan banyak orang. Protokol kesehatan juga dilakukan pada perkantoran, sekolah, pasar hingga tempat ibadah. Awal maret juga diterapkan Work From Home (WFH) bagi karyawan dan pembelajaran daring bagi sekolah dan perkuliahan. Dengan adanya situasi pandemi ini pemanfaatan teknologi informasi pada era revolusi industri 4.0 sangat diperlukan. Teknologi dan informasi menjadi kebutuhan utama dalam berbagai kegiatan, mulai dari pendidikan, perkantoran hingga ke perekonomian.

Pada era revolusi industri 4.0 teknologi sangat berperan penting bagi semua aspek kehidupan. Teknologi bukan hanya sekedar pelengkap kehidupan, namun teknologi merupakan suatu komponen utama dalah segala kegiatan. Semua kegiatan dilakukan berbasis teknologi dan informasi agar efektif dan efisien. Saat ini segala kegiatan berbasis teknologi dan informasi

(7)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 115

wajib dilakukan oleh semua kalangan masyarakat. Masyarakat yang tidak dapat beradaptasi dengan hadirnya teknologi dan informasi akan ketinggalan informasi terbaru karena semua informasi akan diinfokan melalui sistem dan teknologi. Peran teknologi dan informasi sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Pemanfaatan teknologi dan informasi dalam berbagai bidang sangat diperlukan. Contoh pemanfaatan teknologi dan informasi bagi perekonomian adalah e-comers yang sudah menjamur yang mempunyaidampak positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Selanjutnya adalah dalam bidang pendidikan yang mempunyai banyak sekali aplikasi interaktif yang diciptakanuntuk membuat pembelajaran menjadi menarik dan tidak membosankan.

Berdasarkan hasil wawancara secara daring dengan mahasiswa dapat diketahui bahwa teknologi dan informasi sangat berperan penting dalam pembelajaran era revolusi industri 4.0. Mahasiswa tidak hanya menggunakan teknologi dan informasi sebagai alat komunikasi saja, namun pemanfaatan teknologi dan informasi digunakan sebagai fasilitas dan media dalam proses pembelajaran. Pada saat penerapan teknologi dan informasi dalam pembelajaran banyak mahasiswa yang belum paham dengan pemanfaatan teknologi dan informasi dalam pembelajaran. Mahasiswa wajib mempelajari berbagai pemanfaatan teknologi dan informasi dalam pembelajaran yang dapat mempermudah proses pembelajaran secara daring (online). Pada awalnya mereka mempelajari penggunaan teknologi dan informasi secara otodidak (mandiri) kemudian jika merasas kesulitan maka mereka saling bertanya satu dengan yang lainnya.

Pemanfaatan teknologi dan informasi sudah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan. Banyak mahasiswa yang sudah keretgantungan dengan teknologi dan informasi. Dalam sehari mereka dapat menggunakan waaktu hingga 8 jam sehari dalam menggunakan teknologi dan informasi. Pemanfaatan teknologi dan informasi yang sering dilakukan adalah bersosial media dengan teman, pembelajaran daring dan pencarian berbagai referensi dalam perkuliahan. Kegiatan lain yang dilakukan oleh mahasiswa adalah untuk hiburan atau bermain game. Biasanya hal yang dilakukan adalah bersosial media atau bermain game untuk menghibur diri setelah mereka menyelesaikan tugas perkuliahan secara daring. Media atau alat yang digunakan dalam mengakses teknologi informasi yang paling sering digunakan adalah smartphone dan laptop.

Kendala yang banyak dihadapi oleh mahasiswa dalam pemanfaatan teknologi dan informasi dalam pembelajaran adalah keterbatasan signal internet di daerah. Dalam pembelajaran daring (online) mahasiswa harus dapat menyesuaikan kebutuhan signal yang harus diantisipasi pada saat perkuliahan. Pembelajaran secara daring dapat membuat pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam situasi pandemi covid 19. Kendala selanjutnya adalah pemanfaatan teknologi dan informasi tentu memerlukan gadget atau media dalam penggunaaanya. Mahasiswa biasanya menggunakan handphone dan laptop dalam memanfaatkan teknologi dan informasi. Kendala dengan gadget adalah kapasitas handphone yang berbeda-beda dalam ruang penyimpanan file. Ketika pembelajaran tatap muka secara langsung mempunyai dampak yang buruk maka pembelajaran daring menjadi salah satu alternatif pembelajaran yang meminimalkan resiko. Pembelajaran daring (online) dapat memanfaatkan berbagai aplikasi dan media pembelajaran yang dapat memudahkan proses pembelajaran.

Sejauh ini, pembelajaran secara daring (online) memiliki dampak positif dalam pembelajaran. Mahasiswa dapat belajar secara mandiri dan dapat menambah wawasan pembelajaran dengan menggunakan teknologi dan informasi. Mahasiswa dapat mencari berbagai sumber referensi perkulihan yang up date sesuai dengan perkembangan terbaru. Mahasiswa juga dapat menggunakan berbagai aplikasi yang mendukung pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dan informasi dapat terus dilakukan untuk menambah wawasan pengetahuan mahasiswa.

(8)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 116

Teknologi dan informasi sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat menjadi sumber utama dalam kegiatan pembelajaran. Sebagian besar mahasiswa memanfaatkan teknologi dan informasi adalah untuk komunikasi, hiburan dan pembelajaran. Dalam komunikasi mahasiswa dapat memanfaatkan berbagai aplikasi dalam menjalin komunikasi dengan orang lain.Untuk hiburan, mahasiswa biasanya menggunakan teknologi dan informasi untuk bermain berbagai macam game. Dalam pembelajaran mahasiswa dapat menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran yang dapat memudahkan kegatan pembelajaran dan memeperluas pengetahuan. Dengan adanya teknologi dan informassi ini berbagai kegiatan yang dilakukan secara digital dapat dilakukan menjadi efektif dan efisien.

Intensitas pemanfaatan teknologi dan informasi cukup sering digunakan. Dalam sehari mahasiswa dapat menggunakan teknologi dan informasi kurang lebih 8 jam sehari. Dalam waktu 8 jam sehari memang tidak semua dimanfaatkan untuk pembelajaran saja. Dari ketiga kegiatan yang sering dilakukan dalam pemanfaatan teknologi dan informasi yang paling sering adalah komunikasi melalui berbagai media sosial. Hal ini menjadi suatu kebiasaan para mahasiswa dalam mengupdate informasi dengan berbagai jaringan pertemanan. Mahasiswa banyak yang selalu update informasi dengan berbagai media sosial yang mereka punya.

Hasil wawancara dengan mahasiswa membuktikan bahwa mahasiswa sudah banyak yang ketergantungan dengan teknologi dan informasi. Setiap hari mereka pasti menggunakan teknologi dan informasi untuk berbagai kegiatan. Hal ini dikarenakan di era revolusi industri 4.0 semua kegiatan berbasis sistem digital. Jadi semua kegiatan pasti memanfaatkan teknologi dan informasi agar efektif dan efisien. Dalam pembelajaran mahasiswa juga sudah ketergantungan dengan teknologi dan informasi. Hal ini terlihat dari sedikitnya referensi buku cetak dalam perkuliahan. Mereka memanfaatkan berbagai aplikasi pembelajaran, e book hingga google dalam mencari berbagai sumber referensi pembelajaran. Selain lebih efektif dan efisien dalam pencarian berbagai sumber referensi, penggunaan teknologi dan informasi juga dapat menghemat biaya.

Pemanfaaatan teknologi dan informasi dalam pembelajaran dinilai lebih efektif dan efisien dalam pembelajaran. Mahasiswa lebih aktif dalam menggunakan teknologi dan informasi pembelajaran. Hal ini terlihat dari berbagai aplikasi online tentang pembelajaran dapat dipelajari dan dilakukan dalam pembelajaran secara daring. Mereka berpendapat bahwa pembelajaran menggunakan teknologi dan informasi dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik minat belajar dan membuat pembelajaran tidak membosankan. Pembelajaran menggunakan teknologi dan informasi membuat pembelajaran lebih menyenangkan karena dapat menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran dan dapat dilakukan kapan pun dan dimanapun.

KESIMPULAN

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran pada revolusi industri 4.0 sangat diperlukan. Teknologi berperan penting dalam kegiatan pembelajaran pada era serba digital. Pembelajaran tidak hanya dilakukan secara tatap muka langsung, namun dapat dilakukan secara daring (online). Teknologi dan informasi dalam pembelajaran bukan hanya sekedar pelengkap pembelajaran, namun menjadi hal utama dalam proses pembelajaran di era revolusi industri 4.0. Pembelajaran menggunakan teknologi dan informasi membuat pembelajaran menjadi lebih efektif karena selalu update dengan informasi terkini. Mahasiswa dapat mempelajari materi lebih luas lagi dengan berbagai referensi yang ada. Teknologi dan informasi sebagai salah satu media pembelajaran dapat menjadi sumber utama dalam kegiatan pembelajaran. Sebagian besar mahasiswa telah memanfaatkan teknologi dan informasi untuk komunikasi, hiburan dan pembelajaran.

(9)

Copyright © 2020, Universitas Muhammadiyah Metro 117 UCAPAN TERIMA KASIH

LPPM Universitas Muhammadiyah Metro

DAFTAR PUSTAKA

Asmara, Anjar Purba. (2015). Pengembangan media pembelajaran berbasis Audiovisual tentang pembuatan koloid. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, 15, 156-178.

Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada Pusat.

Jogiyanto, H. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman, Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Kadir, Abdul dkk. (2012).Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Kadir, Abdul dan Terra Ch. Wahyuni. (2013). Pengantar Teknologi Informasi. Edisi revisi. Yogyakarta: Andi. Kagermann, H., Wahlster, W., & Helbig, J.(2013). Recommendations for Implementing the Strategic Initiative

Industrie 4.0. Industrie 4.0 Working Group, Germany.

Moleong, Lexy.(2014.) Metode Penelitian Kualitatif .Edisi Revisi. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Susanto, Marcel.(2019). Apa itu Revolusi Industri 4.0. dari https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0

Sutabri, Tata. (2014). Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi

O’Brien, James A. (2006). Pengantar Teknologi Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Jakarta : Salemba Empat.

Paryanto, dkk. (2013). Model Model Pembelajaran Competence Based Training (CBT) Berbasis Karakter untuk Pembelajaran Praktik Jurnal Kependididkan Vol. 43 Nomor 2, hlm 124 133

Suprihatiningrum,Jamil. (2013).Strategi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Yogjakarta: Ar Ruzz Media

Wijana, Nyoman. (2007). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan pengaruhnya pada kinerja individual pada bank perkreditan rakyat di kabupaten tabanan. Jurnal. Universitas Udayana ; Bali.

Referensi

Dokumen terkait

Pustakawan sesuai dengan peran dasarnya, dalam menyediakan akses Internet dapat bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru, konsultan seperti layaknya fungsi

Tujuan menguji kepekaan bakteri adalah untuk mengetahui potensi zat antibakteri terhadap suatu bakteri dan untuk mengetahui kepekaan mikroorganisme terhadap obat pada

Analisis epitop juga menunjukkan gen NS3 DENV-4 IDS 96/10 memiliki epitop yang dapat dikenali oleh sel T CD8 + pada posisi 500-508 yang bersifat conserve pada semua

Berdasarkan jarak dari tiap sisi berarah pada network N’ yang dihasilkan pada Tahap III, maka jarak terpendek antara simpul source dan sink dapat ditentukan, yakni

Pemerintah telah menjalankan program kemitraan diantaranya adalah pelaksanaan kemitraan antara petani penangkar benih padi dan perusahaan mitra didasarkan pada

Semakin besar produk yang dihasilkan maka semakin tinggi biaya yang dikeluarkan, terdiri dari bibit, plastik kukus, bensin, gas, listrik dan air, plastik baglog,

Gambaran PCK guru dalam penelitian ini menggunakan model PCK yang dikembangkan oleh Loughran,dkk., (2001) yang telah dikembangkan instrumen penilainnya berdasarkan CoRe dan

In our previous work [41], the DKI study of the animal stroke model was complemented by the investigation of another non- Gaussian model called log-normal distribution function