ANALISIS PENGANGGARAN MODAL DALAM MENENTUKAN PEMILIHAN
INVESTASI (STUDI KASUS PADA CV. MARJAYA TRANS BANDUNG)
Efriana Damai¹, Venti Yustianti Martina² Universitas Telkom
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa rencana investasi CV. Marjaya Trans Bandung dengan menggunakan analisis penganggaran modal melalui perhitungan Payback Period, Net present Value dan Internal rate of return serta analisis sensitivitas melalui perhitungan kondisi optimis dan pesimis dari rencana investasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliian deskriptif dengan menggunakan data-data yang ada pada saat sekarang dan mengestimasi keadaan kedepannya sehingga dapat diketahui apakah rencana investasi tersebut dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan bila dilaksanakan. Dari hasil penelitian
diperoleh bahwa rencana investasi pembelian bus di CV. Marjaya Trans Bandung baik
perhitungan penganggaran modal dan analisis sensitivitas dapat diterima untuk dilaksanakan. Hasil perhitungan dari kedua rencana pembelian bus oleh CV. Marjaya Trans Bandung dapat diterima. Dimana Payback period lebih singkat dari Payback period maksimum, Net present value lebih besar dari nol, dan Internal rate of return lebih besar dari Cost of capital. Dari hasil
penelitian ini, penulis dapat menyarankan bagi perusahaan untuk memilih investasi pembelian mikro bus karena investasi ini lebih memberikan nilai lebih kepada perusahaan dibandingkan dengan big bus. Perusahaan juga harus memperhatikan cash flow karena sangat penting dalam hasil analisis penganggaran modal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
CV. Marjaya Trans adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa tranportasi pariwisata. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2009, diawali dengan 5 Elf Mj, 3 Mikro Bus, 1 Elf Long, 1 Kijang Innova dan 1 APV Arena.
Jenis pelayanan yang disediakan adalah menyediakan pelayanan sewa transportasi baik perorangan, instansi (perusahaan), biro perjalanan wisata (travel agent) dengan sistem harian, mingguan maupun bulanan serta
system point-to point bandara, stasiun kereta api, hotel atau lainnya baik
dalam rangka perjalanan wisata, ataupun bisnis baik itu di Bandung maupun luar kota.
1.1.1. Lokasi Objek Penelitian
Jl. Sekelimus XII No. 9 (Soekarno Hatta) Bandung, Jawa Barat
Indonesia
1.1.2. Layanan
Sebagai penyedia sarana transportasi sewa mobil/bus, Marjaya Trans menawarkan jenis-jenis pelayanan sebagai berikut :
1. Pelayanan penjemputan dan pengembalian mobil di airport ataupun hotel 2. Jasa sewa mobil/bus dalam jangka waktu pendek atau panjang
3. Paket sewa mobil/bus untuk personal atau group
4. Jasa sewa mobil/bus dengan supir yang profesional dan berpengalaman dalam jasa layanan transportasi personal dan eksekutif.
5. Charter Bus Pariwisata akan sampai ke tujuan dengan nyaman dan aman.
Pariwisata adalah salah satu sektor yang relatif penting untuk menunjang perekonomian negara. Banyak negara bergantung dari industri pariwisata sebagai sumber pajak dan pendapatannya.
Pariwisata di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dikarenakan Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak objek wisata baik itu wisata alam, budaya maupun wisata lainnya. Kegiatan pariwisata memerlukan adanya prasarana seperti transportasi, jalan, maupun fasilitas umum lainnya. Selain itu, kegiatan pariwisata akan terasa manfaatnya apabila diimbangi oleh transportasi.
Transportasi digunakan untuk mempermudah manusia dalam melakukan aktivitas. Transportasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu transportasi pribadi dan transportasi pariwisata (umum).
Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, semakin banyak bermunculan perusahaan yang menyediakan sarana angkutan pariwisata. Perusahaan berlomba-lomba memberikan kepuasan bagi konsumen. Hal ini bisa dilihat dari grafik 1.1.
Gambar 1.1
Perkembangan Angkutan Pariwisata Tahun 2005-2009
Sumber: Dinas Perhubungan Darat
Dari gambar 1.1. Perkembangan Angkutan Pariwisata Tahun 2005-2009, dapat diketahui bahwa jumlah angkutan pariwisata yang menggunakan
bus dan Perusahaan Otobis (PO) dari tahun 2005 sampai 2009 mengalami peningkatan. Terlihat dari jumlah bus dan PO pada tahun 2005 sebanyak 7.288 dan 495. Di tahun 2009, jumlah bus dan PO sebanyak 11.915 dan 843.
CV. Marjaya Trans adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa tranportasi pariwisata. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2009, diawali dengan 5 Elf Mj, 3 Mikro Bus, 1 Elf Long, 1 Kijang Innova dan 1 APV Arena.
Kinerja CV. Marjaya Trans pada tahun 2009-2010 dapat dilihat pada tabel 1.1.
Tabel 1.1
Pendapatan CV Marjaya Trans Tahun 2009-2010
Bulan Tahun 2009 Tahun 2010
Januari 104.127.000 90.732.350 Februari 93.891.000 81.632.425 Maret 91.853.000 84.128.240 April 101.582.000 95.829.700 Mei 106.297.000 110.184.950 Juni 111.641.000 103.355.750 Juli 125.261.000 105.294.750 Agustus 110.331.000 54.817.150 September 88.776.000 80.014.441 Oktober 78.742.000 198.791.700 November 106.594.300 86.625.350 Desember 121.815.150 57.518.900
Sumber: Marjaya Trans
Perkembangan teknologi dan ekonomi yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk cepat tanggap dalam pengambilan keputusan yang tepat agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya.
Pimpinan perusahaan akan selalu mengharapkan perusahaannya terus berkembang karena perkembangan dan perluasan kegiatan usahanya merupakan salah satu barometer keberhasilan suatu perusahaan. Salah satu cara mengembangkan usaha adalah dengan melakukan investasi. Menurut Sumastuti (2009), istilah investasi adalah penanaman modal baik modal tetap maupun tidak tetap yang digunakan dalam proses produksi untuk memperoleh keuntungan suatu perusahaan.
Pelaksanaan investasi tidaklah mudah, kerugian bisa terjadi apabila ada kesalahan dalam penanaman investasi tersebut. Oleh sebab itu perusahaan dituntut untuk merencanakan setiap investasinya dengan baik. Tampak jelas bahwa keputusan-keputusan investasi modal yang dibuat perusahaan hari ini akan memberikan pengaruh jangka panjang pada kinerja perusahaan.
Keputusan untuk melakukan investasi yang menyangkut sejumlah besar dana dengan harapan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, seringkali berdampak besar pada kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi, salah satu syarat terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan ekonomi. (Sufa, 2007).
Analisis kelayakan investasi mengukur kelangsungan hidup dan profitabilitas sebuah proyek. Tidak seorang pun yang berkeinginan untuk kembali ke masa kegagalan bahkan sampai kehilangan banyak uang. (Oprea, 2010)
CV. Marjaya Trans memliki rencana untuk melakukan investasi dalam pembelian beberapa fixed asset, yaitu dua Mikro Bus dan satu Big Bus. Harga dari satu Big Bus adalah Rp. 1.100.000.000,00, dan untuk satu Mikro
Bus adalah Rp. 550.000.000,00. Nilai tersebut sangat besar bagi perusahaan
dikarenakan perusahaan tidak memiliki modal yang besar. Untuk itu pihak manajemen terlebih dahulu harus melakukan penilaian sebelum merealisasikan investasi tersebut, apakah investasi tersebut memberikan keuntungan atau tidak. maka perlu diadakannya analisis penganggaran modal.
Analisis penganggaran modal adalah keseluruhan proses menganalisis proyek dan memutuskan proyek mana yang akan dimasukkan di dalam anggaran modal. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui apakah investasi yang akan dijalankan Marjaya Trans layak untuk dilaksanakan atau tidak. Penganggaran modal dalam perkembangan ekonomi merupakan hal penting dan harus dengan pendekatan yang cermat. (Elumilade et al., 2006)
Menurut Riyanto (2009:201), Capital Budgeting mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan karena: (1) Dana yang akan dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu yang panjang. Ini berarti bahwa perusahaan harus menunggu selama waktu yang panjang atau lama sampai keseluruhan dana yang akan tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan. (2) Investasi dalam waktu tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di waktu yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan forecasting akan mengakibatkan over dalam aktiva tetap. Apabila investasi dalam aktiva tetap terlalu besar melebihi daripada yang diperlukan akan memberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan. (3) Pengeluaran dana untuk keperluan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar. (4) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.
Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian mengenai analisis penganggaran modal pada investasi CV. Marjaya Trans. Dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengambil judul penelitian “Analisis Penganggaran Modal dalam Menentukan Pemilihan
Investasi (Studi Kasus pada CV. Marjata Trans Bandung)”. 1.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, penulis membatasi permasalahan dengan mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut:
a. Bagaimana analisis penganggaran modal dalam pemilihan investasi CV. Marjaya Trans Bandung?
b. Apakah investasi yang direncanakan CV. Marjaya Trans Bandung layak untuk dijalankan?
c. Bagaimana analisis sensitivitas dalam menilai dampak perubahan kondisi yang terjadi terhadap investasi CV. Marjaya Trans Bandung?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui analisis penganggaran modal dalam pemilihan investasi.
b. Untuk mengetahui layak atau tidak investasi yang ingin dijalankan Marjaya Trans.
c. Untuk mengetahui analisis sensitivitas dalam menilai dampak perubahan kondisi yang terjadi terhadap investasi Marjaya Trans.
1.5. Kegunaan Penelitian
1.5.1. Kegunaan Teoritis
1. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk mengaplikasikan teori-teori manajemen khususnya yang berkaitan dengan ilmu Manajemen Keuangan dalam menganalisis laporan keuangan.
2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangsih kepada dunia pendidikan dalam rangka memperluas wawasan ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut.
1.5.2. Kegunaan Praktis
Bagi Perusahaan:
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau masukan dan informasi mengenai analisis penganggaran modal dalam pemilihan investasi di CV.Marjaya Trans Bandung.
1.6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai teori – teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, operasionalisasi variabel, tahapan penelitian, teknik pengumpulan data, metode pengolahan data, serta analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai pembahasan dan analisa – analisa yang dilakukan sehingga akan jelas gambaran permasalahan yang terjadi serta menguraikan deskriptif objek penelitian dan hasil analisisnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan akhir dari hasil analisis data dan berisi saran-saran yang berguna dan dianggap perlu dalam penelitian.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dalam menentukan biaya operasional kendaraan, perusahaan menetapkan beberapa komponen yang mengacu pada standar menurut Departemen Perhubungan dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (DLLAJR). Dalam menentukan biaya modal, CV. Marjaya Trans Bandung mengambil estimasi tingkat suku bunga pinjaman
.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1. Analisis Penganggaran Modal
Dari hasil perhitungan analisis penganggaran modal dari investasi CV. Marjaya Trans Bandung yaitu dua mikro bus dan satu big bus, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa rencana investasi big bus dan mikro bus dapat dijalankan. Hal ini sesuai dengan kriteria pemilihan investasi dalam analisis penganggaran modal, yaitu bila payback period < payback period maksimum maka investasi dapat diterima, net present value > 0 maka investasi diterima, dan jika internal rate of return > cost of capital maka investasi dapat diterima.
5.1.2. Analisis Sensitivitas a. Kondisi yang diharapkan
Kondisi yang diharapkan adalah kondisi dimana variabel-variabel biaya dan pendapatan tidak mengalami perubahan, seperti analisis yang dilakukan dalam bab IV.
b. Kondisi Optimis
Kondisi optimis adalah kondisi dimana salah satu variabel mengalami perubahan apabila salah satu kriteria pada saat analisis penganggaran modal ditolak. Semua kriteria dalam analisis penganggaran modal
menunjukkan bahwa investasi big bus dan mikro bus dapat diterima, sehingga kondisi optimis tidak perlu untuk dianalisis.
c. Kondisi Pesimis
Perusahaan menetapkan kondisi pesimis dengan biaya operasional naik sebesar 5% dan 10%. Kondisi pesimis ditunjukkan untuk investasi big
bus dan mikro bus apakah pada kondisi pesimis, hasil dari analisis
penganggaran modal tetap diterima atau ditolak. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa walaupun biaya operasional mengalami kenaikkan sebesar 5% dan 10%, investasi ini dapat dijalankan sesuai dengan kriteria kelayakan investasi.
5.2. Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Dari seluruh kesimpulan diatas maka dapat disarankan kepada pihak manajemen untuk memilih investasi dengan pembelian dua mikro
bus, hai tersebut dapat dilihat dari ketiga kriteria penganggaran
modal. Payback period dua mikro bus lebih pendek dari payback
period big bus, net present value dua mikro bus lebih besar
dibandingkan dengan big bus, dan internal rate of return dari mikro
bus lebih besar dari big bus.
2. Cash flow merupakan variabel yang sangat penting untuk hasil penganggaran modal. Oleh karena itu, sebaiknya perusahaan memperhatikan dan memperhitungkan cash flow secara lebih terperinci.
3. Penelitian yang akan datang diharapkan menambah kriteria lain dalam analisis penganggaran modal, seperti Profitability Index dan MIRR.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F. and Houston, Joel F. 2009. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan. Buku Satu Edisi Kesepuluh. Salemba Empat.
Gitman, Lawrence J. 2009. Principles of Managerial Finance. Twelfth Edition. New Yersey, Prentice Hall.
Jumingan. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Pertama. Bumi Aksara, Jakarta.
Manahan P. 2005. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Ghalia Indonesia,
Bogor.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. UGM Salemba, Yogyakarta.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta, Salemba Empat.
Umar, Husein. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Elumilade., Asaolu & Ologunde. (2006). Capital Budgeting and Economic
Development in The Third World: The Case of Nigeria. 2. 137-152.
Graham, John & Harvey, Campbell. (2002). How do CFOs Make Capital
Budgeting and Capital Structure Decisions?. 15(1). 8-23.
Nadiasa, Mayun., Maya, Widnyana & Norken. (2010). Analisis Investasi
Pengembangan Potensi Pariwisata pada Pembangunan Waduk Jehem di Kabupaten Bangli. 14(2). 127-143.
Oprea, Alina. (2010). Importance of Investment Feasibility Analysis. 28(1). 58-61.
Ryan, A., Patricia & Ryan, P., Glenn. (2001). Capital Budgeting Practices of
the Fortune 1000: How Have Things Change?. 8(4). 1-15.
Sufa, Mila. (2007). Analisis Sensitivitas Pada Keputusan Pembangunan
Meeting Hall Untuk Minimasi Risiko Investasi. 5(3). 97-105.
Sumastuti, AM. Keunggulan NPV Sebagai Alat Analisis Uji Kelayakan
Investasi dan Penerapannya.
Sumiati & Sugiharto, Toto. (2002). Studi Kelayakan Proyek Pengembangan
Perkebunan Pisang Abaca Dengan Menggunakan Analisis Penganggaran Modal. 7(3). 145-150.