• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Strategis dalam Social Marketing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Strategis dalam Social Marketing"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

a. Review

a. Strategic Planning

b. Objective

D_avina@ub.ac.id

Review

Teori

SOC  stage of change theory : stage assumptions SCT  Social Cognitive theory : internal and

external factors

ET  Exchange theory : mutual benefit

Perencanaan Strategis dalam

Social Marketing

D_avina@ub.ac.id

The Nature and Role of Social Campaigns

"A social change campaign is an organized effort

conducted by one group (the change agent)

which intends to persuade others (the target

adopters) to accept, modify, or abandon

certain ideas, attitudes, practices, and

behaviour." (Kotler and Lee 2006:6)

Change Agent is the person or persons or organization setting out to change something

Target Adopter is what in traditional Marketing we call the "target market", whose behaviour or thinking the change agent is trying to change.

We are usually asking the target adopters to do one of three things with respect to the social issue:

Accept, Modify and Abandon

Action of

social issues

(2)

•Acept :

agar menerima sesuatu yg baru– agar orang memperlakukan ODHA dgn baik

•Modify :

merubah perilaku yg sdh ada menjadi lebih baik (perilaku tdk perlu dihilangkan, ttp diubah polanya)  boleh makan , tp ga boleh banyak2 agar tdk obesitas, , boleh menerima telpon tapi harus menggunakan handsfree gadget

•Abandon :

melarang sesuatu– benar2 tdk boleh melakukan sesuatu yg tdk baik : ga bole ngganja, ;tidak boleh buang sampah sembarangan

Jenis isu sosial

Most social issues

are

a combination

of idea,

attitude, practice, and behaviour,

but in each case one of those will be primary.

In these examples, remember that different

people will have different perceptions of what is

foremost, but the list should give you a general

idea of the differences:

idea

Example: Pecandu Narkoba merupakan korban

Almost every social marketing concept involves an idea at some level.

But while the concept that people with AIDS deserve equal treatment involves one's attitude toward the disease and might involve certain practices and long-term behaviours, we are primarily marketing an IDEA

attitude

Example: Gays are people too– treat them fair One's attitude toward gays involves the idea that they are equals, and such practices as hiring them without discrimination as to their sexual orientation, and behaviours such as treating them like anyone else in any instance from casual eye contact in the street to inviting them to your home.

But the main thing we are marketing here is ATTITUDE

practice

Example: Recycling

Practice and Behaviour are difficult to differentiate, and it is

perhaps ultimately on a moral ground on which we do it.

Practice involves something you do regularly, customarily, habitually (to quote Webster).

Recycling involves the idea of not wasting and the attitude that the

earth is sacred, but mostly in marketing the concept of recycling we

are marketing a PRACTICE. You also may label as Practice something which you wish your target adopter to do for a short period of time, such as writing to one's MP (as opposed to behaviour which involves doing something longer-term)

behavior

The most difficult to define, behaviour is really how we conduct our lives in solidarity and accord with societal norms and our own deeply held beliefs.

Any of these examples - AIDS, Gay Rights, Recycling, may become a behaviour as one becomes fully committed to the concept and integrates it into their life

(3)

Strategy?

Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi

yang menghubungkan keunggulan strategis

pengampu kepentingan dengan tantangan

lingkungan, yang dirancang untuk memastikan

bahwa tujuan utama dari pengampu

kepentingan dapat dicapai melalui pelaksanaan

yang tepat oleh organisasi

(Glueck dan Jauch, 1989:9).

Strategy

Stoner, Freeman, dan Gilbert Jr. (1995)

menyatakan bahwa konsep strategi dapat

didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang

berbeda, yaitu:

▫ dari perspektif apa yang ingin dilakukan oleh suatu organisasi (intends to do),

▫ dan perspektif apa yang akhirnya dilakukan oleh organisasi.

(dalam Tjiptono, 1995: 3).

Strategy

•Berdasarkan perspektif yang pertama, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan

mengimplementasikan misinya.

•Sedangkan berdasarkan perspektif yang kedua, strategi didefinisikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.

(Tjiptono, 1995:3).

The Social Marketing Management

Analyzing the social marketing Environment Researching and selecting the target adopter population Designing social marketing strategies Planning social marketing mix and communication program Organizing, implementing, controlling, and evaluating the social

marketing effort

Analisis Lingkungan

Langkah pertama yang dilakukan adalah

menganalisis program social marketing yang akan dilakukan.

Apa saja yang harus diperhitungkan untuk kemantapan pelaksanaan program.

Mencari tahu permasalahan dasar seperti apa ; akar permasalahannya apa;

(4)

Penelitian terhadap target adopter

Ditujukan untuk mengetahui apa saja yang

dibutuhkan oleh target adoptert.

Pada tahap ini dilakukan juga segmentasi yang

memiliki karakteristik sebagai sasaran utama

dari program .

(dibahas lebih lanjut pada pertemuan 4 dan 5)

Stakeholder analysis

•Public  sejauhmana kesadaran masyarakat akan “kasus” tertentu? ; bagaimana menjangkau mereka? •Professional  data penting dari profesional,

informasi penting terkait masalah dasar (plus perlu meyakinkan profesional untuk mendukung kegiatan) •Media  bagaimana media concern terhadap

masalah tsb ; siapa target audience dari media tsb shg membantu memilih media apa yg akan digunakan; yakinkan hal itu bermanfaat thd media

Masalah penting ? Competitive analysis

Hal yang tidak baik – adalah hal yang biasa

Deteksi awal sebenarnya lebih baik

Kesadaran masyarakat sangat rendah

Value for money – jumlah yang disimpan “korban” lebih baik bila mendapat pertolongan awal daripada bila sdh terlanjur terjadi

Masalah fasilitas yang belum ada Ada keengganan dari target –

- krn malu,

- takut akan mengerti akan kenyataan

- Kurang memiliki kesadaran akan tanda2 ataupun cara mendeteksi dini

- Masalah kebiasaan – “agama” yang mendasari ; barang subsitusi yg lebih mudah didapat (nasi – jagung)

Desain strategy social marketing

•Tahap ini dilakukan spesifikasi dari rencana sebagai bentuk strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran social marketing dengan menggunakan konsep dasar dalam pengeluaran, marketing mix dan alokasi marketing.

•Pengeluaran yang dimaksud adalah penentuan budget, dan untuk mengalokasikan budget diperlukan marketing mix yaitu product, price, place dan promotion, ditambah dengan personnel, presentation dan process.

Desain strategy social marketing

Formulasi marketing mix ditujukan kepada

kelompok target dan juga saluran distribusi.

Pada tahap ini, pelaku social marketing juga

merencanakan media penyampaian yang akan

digunakan, baik itu media massa, media

interaktif, media personal dan juga promosi

langsung kepada target.

Perencanaan social marketing mix dan

program komunikasi (tactics)

Strategi yang telah dirancang kemudian

diformulasi secara detil menjadi

(5)

Mengorganisasi, mengimplementasi,

mengontrol dan mengevaluasi dampak

dari social marketing

•mengorganisasi seluruh sumber daya yang ada pada social marketing, kemudian

mengimplementasikannya kedalam sebuah program tindakan, mengontrol kegiatan program dan mengevaluasi hasil program.

•Prinsip manajemen menekankan bahwa perencanaan yang baik tidak berarti jika tidak dilihat pada tahap implementasi serta kontrolnya.

Social marketing Objective

(tujuan)

Penetapan tujuan?

Penetapan tujuan ini menegaskan apa yang

organisasi inginkan untuk target adopters

lakukan

Kriteria Tujuan

a.

jelas dipahami dan merupakan konsensus yang

dikembangkan oleh semua pihak yang terlibat.

b.

dapat diukur sehingga memberikan fokus

kegiatan pada proses social marketing.

Jenis tujuan

dalam social

marketing

behavioral

Knowledge

Beliefs

Behavioral objective

•Tujuan ditetapkan agar target adopters melakukan perilaku baru sesuai dengan keinginan organisasi

•karakteristik :

▫ dapat dilakukan meski dilihat sulit dilaksanakan (berhenti merokok),

▫ dapat menggambarkan perilaku target adopters di masa mendatang (membuang sampah pada tempatnya), ▫ tujuan tidak dapat dikuantifikasikan akan tetapi sasaran

dapat dikuantifikasikan (pertambahan jumlah penderita HIV turun dari 5% per tahun menjadi 2% per tahun)

(6)

Knowledge objective

•Tujuan ditetapkan agar target adopters mendapatkan pengetahuan baru.

Knowledge objective berkaitan dengan :

▫ data statistik, fakta, dan informasi lain dimana target adopters akan menemukan motivasi atau informasi penting lainnya.

▫ Biasanya, informasi tersebut telah tersedia untuk para target adopters, akan tetapi belum diketahui oleh mereka. ▫ Informasi tersebut dapat berupa statistik tentang resiko

perilaku target adopters saat ini atau keuntungan jika melakukan perilaku yang menjadi tujuan social marketing.

Belief objective

Tujuan ditetapkan agar target adopters

mempercayai nilai – nilai baru.

Tujuan ini berkaitan dengan sikap, pendapat,

perasaan atau nilai-nilai yang dipegang oleh

target adopters. Target adopters, secara pribadi,

akan mengalami manfaat dari mengadopsi

perilaku yang ditujukan.

Penggunaan Telpon Genggam Dalam Berkendara Isu Safety Riding

Kecelakaan

Fokus Penggunaan telpon genggam sambil menyetir mobil

Tujuan Mengurangi jumlah kecelakaan yang diakibatkan oleh penggunaan telpon genggam sambil menyetir mobil Tujuan Kampanye Social marketing Behavioral Objectives Knowledge Objectives Belief Objectives

Menghentikan mobil ketika sedang menerima telpon.

Mengetahui adanya isu tertentu(aware) yaitu bahaya telpon saat berkendara,

mengetahui persentase jumlah kecelakaan dimana penyebab utamanya ialah penggunaan telpon genggam sambil menyetir

Mempercayai bahwa penggunaan telpon genggam, meski menggunakan ‘hands free’, mengalihkan konsentrasi ketika menyetir mobil

Sasaran Meningkatnya jumlah pengguna mobil yang menghentikan kendaraannya ketika menerima telpon sebesar 10%

Menurunnya angka kecelakaan akibat menelpon sambil berkendara

Breakdown the objective

•Main target adopter :

pria wanita – tinggal didaerah kekurangan (data diambil dari riset awal)

objective – sadar akan bahaya menyetir sembarangan, berhenti menyetir saat menelpon

•Secondary target adopter :

polisi -- tertib dalam mengatur lalu lintas dan ikut menyadarkan pengendara dengan simpatik

Guru – memahami bahwa dunia pendidikan diperlukan untuk membantu mendidik anak berlatih taat pada peraturan terutama lalu lintas

(7)

Project

CASE PROJECT

•Safety riding : taat peraturan lalin/kesopanan dalam berkendara,

•Narkoba :

•Environment : Kebersihan / Sampah •Environment : Pemanfaatan Energi alternatif •Media Literacy :

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka kegiatan Sertifikasi Guru dalam Jabatan untuk guru-guru di lingkungan Departemen Agama (Depag), Panitia Sertifikasi Guru Rayon 15 telah melaksanakan Pendidikan dan

DIAMETER ZONA BENING (mm) % MORTALI TAS JENIS SPONS LOKASI SAMPE L/ HABIT AT E.coli S.. terhadap bakteri target. terhadap Artemia salina. Hasil pengujian semua sampel

Efusi parapneumonik yang tidak sembuh dengan terapi antibiotik dapat terjadi komplikasi dan berlanjut menjadi empiema jika mereka tidak dialirkan.. Infeksi pleural dapat

Dari hasil penelitian simpulan yang dapat diambil dari penelitan ini adalah Peserta didik SD 48 mencari sumber informasi di perpustakaan sekolah, toko buku, baca majalah

Dari hasil uji statistic yang dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square didapatkan bahwa hubungan peran keluarga klien gangguan jiwa dengan lama hari rawat terdapat p value =

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem adalah interaksi antar personal atau komponen dalam sebuah lingkungan yang bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan..

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kampung Limau Asri Distrik Mimika Baru Kabupaten Mimika adalah keberadaan genangan air, keberadaan semak,

Secara sederhana belahan pada suatu mineral dapat diidentifikasi berdasarkan tiga aspek yaitu keberadaan permukaan yang rata dan planar, pemantulan cahaya yang