PT BERLINA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
30 JUNI 2009 DAN 2008
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Neraca Konsolidasi 1
Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4
Laporan Arus Kas Konsolidasi 5
Catatan 2009 2008
Rp Rp
A S E T ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2e,3 65,506,640,499 25,341,219,497
Investasi sementara 2f,4 10,441,627,600 17,785,060,851
Piutang usaha
setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar nihil untuk tahun 2009
dan 2008 2g,5 90,390,858,683 85,432,345,573
Piutang lain-lain 6 8,171,016,246 1,629,235,237
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar nihil tahun 2009
dan 2008 2h,7 62,459,438,058 63,817,412,075
Pajak dibayar dimuka 883,229,598 763,688,039
Uang muka pembelian 7,309,057,244 5,186,683,977
Biaya dibayar dimuka 2i,8,31 3,970,349,853 1,935,635,677
Jumlah aset lancar 249,132,217,781 201,891,280,926
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa - setelah dikurangi penyisihan 2g,9,31 3,787,248,825 4,553,523,237 piutang ragu-ragu sebesar Rp. 1,470,586,223 untuk
tahun 2009 dan Rp. 704.311.811 untuk tahun 2008
Aset pajak tangguhan 28 503,111,172 1,546,116,689
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 221.648.753.570 tahun 2009
dan Rp 190.383.609.234 tahun 2008 2j,2k,10,17,18 210,718,948,525 190,987,136,561
Piutang pajak 2o,28 2,979,232,400 3,925,361,448
Goodwill - bersih 2b,11 2,395,949,113 2,928,382,249
Kerugian ditangguhkan atas transaksi jual dan
sewa balik - bersih 2k,19 82,329,210 163,257,558
Beban ditangguhkan - bersih 4,513,666,668
-Uang jaminan dan aset lain-lain 1,230,403,745 2,477,655,003
Jumlah aset tidak lancar 226,210,889,658 206,581,432,745
JUMLAH ASET 475,343,107,439 408,472,713,671
(0)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Catatan 2009 2008
Rp Rp
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha 15 59,586,684,978 49,598,080,879
Hutang pajak 2o,16 6,952,716,534 6,446,578,383
Hutang lain-lain 12 25,946,218,773 4,753,112,071
Uang muka penjualan 6,908,275,998 1,022,362,072
Biaya yang masih harus dibayar 13 8,739,616,948 7,581,668,110
Hutang bank 14 24,995,020,961 11,742,285,762
Hutang sewa guna usaha jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun 2k,17, 31 473,272,350 968,981,779
Jumlah kewajiban lancar 133,601,806,542 82,113,069,056
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang obligasi 2l,18 116,670,508,035 116,011,524,106
Hutang sewa guna usaha jangka panjang - setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam satu tahun 2k,17,31 851,121,329 2,024,232,875
Kewajiban pajak tangguhan 2o,28 8,098,269,709 9,662,908,942
Kewajiban imbalan pasca kerja 2n,30 11,617,745,430 9,328,044,108
Jumlah kewajiban tidak lancar 137,237,644,503 137,026,710,031
HAK MINORITAS ATAS ASET
BERSIH ANAK PERUSAHAAN 20 20,835,120,415 20,146,434,198
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 250 pada tahun 2009 Rp 500 pada tahun 2008 per saham
Modal dasar
300.000.000 saham pada tahun 2009 100.000.000 saham pada tahun 2008 Modal ditempatkan dan disetor
-138.000.000 saham pada tahun 2009
69.000.000 saham pada tahun 2008 21 34,500,000,000 34,500,000,000
Tambahan modal disetor 22 575,000,000 575,000,000
Selisih penilaian kembali
aset tetap 2j - 43,680,800
Laba (rugi) belum direalisasi dari
pemilikan efek 2f,4 (70,464,917) 3,893,588,924
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 2c 12,466,038,413 7,704,974,911
Saldo laba 136,197,962,483 122,469,255,751
Jumlah ekuitas 183,668,535,979 169,186,500,386
JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS 475,343,107,439 408,472,713,671
(0)
(0)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
(2)
Catatan 2009 2008
Rp Rp
PENJUALAN BERSIH 2m,23 245,749,913,830 217,556,877,718
BEBAN POKOK PENJUALAN 2m,24 198,859,746,764 176,160,974,742
LABA KOTOR 46,890,167,066 41,395,902,976
BEBAN USAHA 2m,25,31
Penjualan 8,190,373,314 5,982,310,159
Umum dan administrasi 17,875,590,160 15,315,889,234
Jumlah Beban Usaha 26,065,963,474 21,298,199,393
LABA USAHA 20,824,203,592 20,097,703,583
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga 26 728,312,954 715,933,926
Keuntungan penjualan aset tetap 1,548,344
-Keuntungan (kerugian) kurs
mata uang asing - bersih 2c (5,373,154,479) 1,054,937,781
Keuntungan penjualan efek 2f 12,251,850 969,994,189
Amortisasi keuntungan atas transaksi
Jual dan sewa balik - bersih 2k,19 (40,464,174) (40,464,174)
Amortisasi goodwill 2b,11 (266,216,568) (266,216,568)
Beban bunga dan keuangan 27 (9,944,007,017) (8,962,150,301)
Lain-lain - bersih 2,167,426,943 73,572,433
Beban Lain-lain - Bersih (12,714,302,147) (6,454,392,714)
-LABA SEBELUM PAJAK 8,109,901,445 13,643,310,869
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
Pajak kini (2,140,873,581) (1,903,957,797)
Pajak tangguhan 444,282,639 (975,837,919)
Manfaat Pajak 2o,28 (1,696,590,942) (2,879,795,716)
LABA SEBELUM HAK MINORITAS
ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 6,413,310,503 10,763,515,153
HAK MINORITAS ATAS LABA
BERSIH ANAK PERUSAHAAN 20 (137,201,885) (858,263,929)
LABA BERSIH 6,276,108,618 9,905,251,223
LABA PER SAHAM DASAR 2p,29 45 144
Laba (rugi) perlembar saham di hitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan,138.000.000 dan 69.000.000 lembar untuk tahun 2009 dan 2008
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Catatan Modal disetor modal disetor tetap pemilikan efek laporan keuangan Penggunaannya Penggunaannya Jumlah ekuitas
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Saldo per 1 Januari 2008 34,500,000,000 575,000,000 43,680,800 3,504,615,980 5,344,352,352 112,564,004,527 156,531,653,659 Laba belum direalisasi dari
pemilikan efek 2f,4 - - - 388,972,944 388,972,944 Selisih kurs karena penjabaran - - -
-laporan keuangan 2c - - - 2,360,622,559 - 2,360,622,559 Laba bersih tahun berjalan - - - - 9,905,251,223 9,905,251,223 Saldo per 30 JUNI 2008 34,500,000,000 575,000,000 43,680,800 3,893,588,924 7,704,974,911 - 122,469,255,750 169,186,500,386 Saldo per 1 Januari 2009 34,500,000,000 575,000,000 - (725,128,655) 17,025,752,529 1,038,045,735 128,883,808,130 181,297,477,739 Laba belum direalisasi dari
pemilikan efek 2f,4 - - - 654,663,738 - 654,663,738 Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan 2c - - - - (4,559,714,116) - (4,559,714,116) Laba bersih tahun berjalan - - - - - 6,276,108,618 6,276,108,618 Pembentukan cadangan 2,076,416,830 (2,076,416,830) -Saldo per 30 JUNI 2009 34,500,000,000 575,000,000 - (70,464,917) 12,466,038,413 3,114,462,565 133,083,499,918 183,668,535,979
- - - - 0
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
2009 2008
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 253,870,762,997 211,205,620,541
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (203,951,371,184) (200,689,616,917)
Kas dihasilkan dari operasi 49,919,391,813 10,516,003,624
Pembayaran bunga dan beban keuangan (9,881,748,672) (8,913,931,672)
Pembayaran pajak penghasilan (3,370,116,582) (5,375,549,816)
Penerimaan bunga dan pengembalian pajak - 881,094,426
Kas Bersih Diperoleh (Digunakan) Dari Aktivitas Operasi 36,667,526,559 (2,892,383,438)
-ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian Efek (897,803,905) (6,538,920,677)
Penjualan Efek 63,259,336 10,506,966,051
Pendapatan bunga 728,312,954 969,994,189
Hasil penjualan aset tetap 2,120,617
-Perolehan aset tetap (7,972,425,935) (6,791,128,108)
Penurunan (kenaikan) uang muka pembelian aset tetap (3,387,941,699) (2,568,623,187)
Kas Bersih (Digunakan) Untuk Aktivitas Investasi (11,464,478,632) (4,421,711,732)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan pinjaman bank 55,715,405,724 9,987,340,788
Pembayaran pinjaman bank (61,067,292,655) (4,999,555,026)
Pembayaran hutang sewa guna usaha (790,732,584) (798,018,875)
Pembayaran deviden kepada pemegang saham minoritas anak perusahaan - (786,023,481) Kas Bersih (Digunakan)/Diperoleh Untuk Aktivitas Pendanaan (6,142,619,515) 3,403,743,406
KENAIKAN/ (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 19,060,428,412 (3,910,351,764)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 41,759,236,686 28,046,093,948
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 2,504,557,845 831,912,332
TOTAL KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 44,263,794,531 28,878,006,280
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 63,324,222,944 24,967,654,516
Perubahan kurs mata uang asing 2,182,417,554 373,564,982
TOTAL KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 65,506,640,498 25,341,219,497
penambahan aset tetap melalui:
hutang lain-lain 23,251,378,262 1,020,207,221
kenaikan (penurunan) nilai kepemilikan efek 654,663,738 388,972,944
Penambahan hutang bank akibat pembatalan transaksi structure forward 6,136,400,000 -Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. Pengungkapan tambahan:
1. U M U M
a. Pendirian dan Informasi Umum
PT Berlina Tbk. (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 tahun 1970 dan perubahan yang terakhir Undang-Undang No.25 tahun 2007, berdasarkan akta No. 35 tanggal 18 Agustus 1969 dari Julian Nimrod Siregar Gelar Mangaradja Namora SH., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A. 5/423/18 tanggal 12 Desember 1973 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1977. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 14 tanggal 4 Juli 2008 dari Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., notaris di Surabaya, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. AHU-93754.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2009, akta perubahan tersebut masih dalam proses untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
.
Pada tahun 2007, Perusahaan telah memindahkan kantor pusatnya yang semula di Jl. Raya Pandaan Km. 43, Pandaan - Jawa Timur ke Gedung Tifa Lt. 5, Jl. Kuningan Barat 26, Jakarta Selatan 12710. Perusahaan mempunyai pabrik yang berlokasi di Pandaan (Jawa Timur), Tangerang (Banten) dan Cikarang (Jawa Barat).
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri plastik dan industri lainnya yang menggunakan bahan pokok plastik dan fiber glass. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1970. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan didalam dan luar negeri. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 693 karyawan tahun 2009 dan 697 karyawan tahun 2008.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) yang dimiliki PT. Dwi Satrya Utama. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut : Presiden Komisaris : Lisjanto Tjiptobiantoro
Komisaris Independen : Tjipto Surjanto
Komisaris : Antonius Hanifah Komala Oei Han Tjhim
Presiden Direktur : Antonius Rudy Sugiarto
Direktur : Lukman Sidharta
Lioe Cu Ling
Pada tanggal 19 Juni 2009, Dewan Komisaris telah menyetujui pembentukan Komite Audit dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : Tjipto Surjanto
Anggota : Rudy Kurniawan
b. Anak Perusahaan
Perusahaan memiliki saham anak perusahaan sebagai berikut :
Anak Perusahan Domisili Jenis Usaha
Prosentase Pemilikan Tahun Operasi Komersial Jumlah Aset 30 Juni 2009 (Rp) PT Lamipak Primula Indonesia Sidoarjo Jawa Timur
Laminasi plastik & kemasan 70% 1986 127.221.359.618 Hefei Paragon Plastic Packaging Co. Ltd. (HPPP) Hefei China
Tube plastik & sikat gigi
100 % 2004 79.718.130.574
Berlina Pte.Ltd Singapura, Singapura Perdagangan umum dan kemasan 100% - 833.133.487
Pada tanggal 3 Pebruari 2006, PT Berlina Thailand (BT) mendirikan Anak Perusahaan yaitu Berlina Siam Co., Ltd. (BS) yang berdomisili di Thailand, dengan prosentase pemilikan sebesar 99,99%. Pada tahun 2007, Perusahaan sebagai pemegang saham BT, telah merencanakan untuk melikuidasi BS, dan pada tanggal 18 Januari 2008, Pemerintah Thailand telah menyetujui likuidasi BS.
Berdasarkan akta notaris No. 30 tanggal 27 Nopember 2008 dari notaris Dyah Ambarwaty Setyoso S.H., telah diputuskan bahwa BT dalam keadaan likuidasi serta mengangkat tuan Lukman Sidharta sebagai likuidator. Pada tanggal 19 Juni 2009 Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia telah menerima dan mencatat pembubaran PT Berlina Thailand di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Pada bulan Mei 2006, SPPP telah menghentikan kegiatan usahanya dan mengalihkan mesin dan peralatannya kepada HPPP. Penghentian tersebut dilakukan sehubungan dengan relokasi pabrik oleh pelanggan utama SPPP dari Shanghai ke Hefei.
Pada tanggal 6 Juli 2007, berdasarkan resolusi dari Dewan Direksi HPPP dan SPPP, kedua anak perusahaan mengadakan perjanjian merger dan berdasarkan surat persetujuan (he jing qu jing 2008
No. 8) tanggal 18 Pebruari 2008 dari Dinas Perdagangan Luar Negeri dan Pengembangan Ekonomi
Kawasan Ekonomi dan Teknologi Hefei, HPPP dan SPPP telah melakukan merger dan modal disetor SPPP sebesar US$ 3.000.000 ditambahkan ke modal disetor HPPP sehingga menjadi US$ 3.650.000.
Pada tanggal 20 Januari 2009, Perusahaan telah mendirikan anak perusahaan baru “Berlina Pte. Ltd” yang berdomisili di Singapore dan telah terdaftar pada Accounting and Corporate Regulatory Authority (ACRA) Singapore dengan No. Registrasi 200901243Z. Perusahaan memiliki 100% saham anak perusahaan dengan nilai modal disetor Sin$ 100.000.
c. Penawaran Umum Efek Perusahaan Saham
Pada tanggal 12 September 1989 Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan dengan surat No. SI-048/SHM/MK-10/1989, untuk melakukan penawaran atas saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Nopember 1989 saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 21 Juni 1993, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. 0154/PM/1993 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 17.250.000
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 22 Juli 1993.
Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 30 Juni 2008 seluruh saham Perusahaan masing-masing sejumlah 138.000.000 saham dan 69.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Obligasi
Pada tanggal 2 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam sesuai dengan suratnya NO. S-3572/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berlina I tahun 2004 dengan jumlah pokok Rp. 75.000.000.000 dan terbagi dalam obligasi Seri A senilai Rp. 43.000.000.000 dan Seri B senilai Rp. 32.000.000.000 dan Obligasi Syari’ah Ijarah Berlina I tahun 2004 dengan jumlah pokok sebesar Rp. 85.000.000.000. Pada tahun 2007, Perusahaan telah melakukan pembayaran hutang obligasi Berlina I Seri A sejumlah Rp 43.000.000.000. Pada tanggal 30 Juni 2009, seluruh obligasi Perusahaan sejumlah Rp 117.000.000.000 telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh perusahaan (dan anak perusahaan) yang disusun sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.
Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan mengunakan metode garis lurus selama 10-20 tahun karena aset anak perusahaan dapat memberikan manfaat kepada Perusahaan selama masa tersebut.
Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minortas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.
Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.
Seluruh transaksi antara perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi saat konsolidasi.
c. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan LPI, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Pembukuan HPPP, diselenggarakan dalam mata uang Renminbi China (Rmb). Pembukuan Berlina, Pte. Ltd, diselenggarakan dalam mata uang Singapura Dollar. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban HPPP dan Berlina, Pte. Ltd pada tanggal neraca dijabarkan ke dalam Rupiah masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan.
d. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
e. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f. Investasi
Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.
Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki sementara disajikan sebagai investasi sementara. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
g. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.
h. Persediaan
Barang jadi, bahan baku dan supplies dan pekerjaan dalam proses diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan
dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi (berdasarkan kapasitas operasi normal).
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama, sedangkan HPPP (Anak Perusahaan) menggunakan metode rata-rata tertimbang.
i. Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
j. Aset Tetap - Pemilikan Langsung
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan).
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan dan LPI menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aset Tetap dan Aset Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”, dimana Perusahaan telah memilih model biaya.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Perusahaan
Aset tetap, kecuali tanah, digolongkan dan disusutkan dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Masa Metode Persentase
Golongan Manfaat Penyusutan Penyusutan
Bangunan 20 tahun Garis lurus 5%
Bukan bangunan :
Golongan I Tidak lebih dari 4 tahun Saldo menurun ganda 50% (double declining balance
method).
Golongan II 4-8 tahun Saldo menurun ganda 25%
(double declining balance method).
Golongan III 8-16 tahun Saldo menurun ganda 12,5%
(double declining balance method).
Anak Perusahaan
Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Tahun
Bangunan dan prasarana 20
Mesin dan peralatan 2 - 10
Inventaris dan peralatan kantor 3 - 5
Kendaraan 2 - 5
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
k. Sewa
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha diakui dengan menggunakan metode capital lease jika memenuhi seluruh kriteria sebagai berikut :
1) Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha.
2) Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa dapat menutup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewa guna usaha beserta bunganya sebagai keuntungan perusahaan sewa guna usaha.
3) Masa sewa guna usaha minimum dua tahun.
Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dibukukan dengan menggunakan metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa guna usaha.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” menggantikan PSAK No. 30 (1990) ”Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode
selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Transaksi jual dan sewa-balik harus diperlakukan sebagai 2 (dua) transaksi yang terpisah. Selisih lebih antara harga jual dan nilai tercatat aset harus diakui sebagai keuntungan tangguhan yang harus diamortisasi dengan dasar garis lurus selama masa sewa, dan dalam hal terjadi kerugian, harus diakui segera pada periode berjalan apabila penyewaan kembali merupakan sewa guna usaha pembiayaan atau keuntungan atau kerugian harus diakui segera apabila penyewaan kembali merupakan sewa-menyewa biasa.
Pada saat penerapan PSAK revisi ini, Perusahaan memilih untuk menerapkan PSAK revisi ini secara prospektif. Perusahaan menentukan saldo yang terkait dengan transaksi sewa pembiayaan yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 2008 telah tepat.
l. Biaya Emisi Obligasi
Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dengan hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto obligasi dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Penjualan diakui pada saat penyerahan barang dan hak kepemilikannya berpindah kepada pelanggan. Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). n. Imbalan Pasca Kerja.
Perusahaan dan anak perusahaan (LPI) memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian akturial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garus lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
o. Pajak Penghasilan
Beban Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
p. Laba (Rugi) per Saham
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
q. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
3. KAS DAN SETARA KAS 30 JUNI 2009 30 JUNI 2008 Rp Rp Kas 270.584.011 393.023.055 Bank Rupiah Deutsche Bank AG 4.388.298.043 1.724.253.837 PT Bank Century, Tbk - 24.010.585
PT Bank Central Asia, Tbk 9.398.505.058 3.225.014.462
PT Bank CIMB Niaga, Tbk 1.558.623.924 117.181.651
PT Bank DBS Indonesia 5.631.450.793 335.633.375
Standard Chartered Bank - 285.829.177
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 3.235.679 23.946.529
The Hongkong & Shanghai Banking Corporation 13.241.056.561 198.563.880
PT Bank Mandiri, Tbk 236.834.838
PT Bank Syariah Mandiri 27.036.527 26.494.590
PT Bank Overseas Chinese Banking Corporation - Indonesia 153.646.425 113.794.863
PT Bank Permata, Tbk 353.897.867 356.179.853
Citibank N.A. 137.669.765 -
Industrial and Commercial Bank of China 118.968.108 -
Dollar Amerika Serikat
Citibank N.A. 106.866.178 -
PT Bank DBS Indonesia 355.534.395 1.450.102.565
Overseas Chinese Banking Corporation Limited 1.041.518.293 13.978.181
Deutsche Bank AG 459.109.759 770.630.301
Standard Chartered Bank - 148.248.149
American Express Bank Ltd - 248.533.677
PT Bank CIMB Niaga, Tbk 30.435.224 -
PT Bank Mandiri, Tbk 14.927.068 -
The Hongkong & Shanghai Banking Corporation 6.150.118.378 167.382.643
Industrial and Commercial Bank of China 86.558.510 -
Construction Bank of China 35.317.064 -
Renminbi China
Construction Bank of China - 34.780.280
Industrial and Commercial Bank of China 5.453.444.760 10.700.427.417
Hui Shang Bank 4.983.343.955 -
The Hongkong & Shanghai Banking Corporation 225.062.688 268.808.850
Banking International Ninbo, Shanghai Branch - 24.401.577
Citibank N.A. 8.127.940.552 -
Dollar Singapura
Overseas Chinese Banking Corporation Limited - Singapura 667.156.075 - Deposito berjangka dalam Rupiah pada :
The Hongkong & Shanghai Banking Corp, tingkat bunga 8,4% p/a (2008) - 1.000.000.000 Deposito berjangka dalam Dollar Amerika Serikat pada :
Deutsche Bank AG tingkat bunga 0.05% p/a (2009) dan 2,1% p/a (2008) 2.249.500.000 3.690.000.000
Jumlah 65.506.640.499 25.341.219.497
4. INVESTASI SEMENTARA
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Investasi melalui manajer investasi 8.800.857.913 15.654.069.653
Investasi langsung 1.640.769.687 2.130.991.198
Investasi melalui Manajer Investasi
Merupakan investasi yang dilakukan melalui manajer investasi sebagai berikut :
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Perusahaan
PT Samuel Aset Manajemen 1.237.188.066 395.012.075
Anak Perusahaan (LPI)
PT Samuel Aset Manajemen 7.035.035.951 9.356.591.352 PT Paramitra Alfa Sekuritas - 2.000.000.000
Jumlah 8.272.224.017 11.751.603.427
Keuntungan yang belum direalisasi 528.633.896 3.902.466.226
Jumlah 8.800.857.913 15.654.069.653
Perusahaan dan LPI menunjuk PT Samuel Aset Manajemen sebagai manajer investasi dengan wewenang penuh pada obligasi Surat Utang Negara dan saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Masa investasi adalah satu (1) tahun dan diperpanjang kembali secara otomatis, kecuali bila ada pembatalan secara tertulis oleh Perusahaan dan LPI.
Pada tahun 2007, LPI menunjuk PT Paramitra Alfa Sekuritas untuk mengelola dana LPI dalam bidang investasi surat berharga pada Pasar Modal dan Pasar Uang. Perjanjian ini mempunyai jangka waktu 92 hari telah mengalami beberapa kali perpanjangan, terakhir diperpanjang sampai tanggal 11 Juli 2008. Investasi langsung 30 JUNI 2009 30 JUNI 2008 Rp Rp Perusahaan Saham 217.368.500 217.368.500
Anak Perusahaan (LPI) Obligasi
Obligasi NISP Subordinasi II tahun 2008 1.000.000.000 1.000.000.000 Reksadana
DBS Invectec GEF 1.022.500.000 922.500.000
Jumlah 2.239.868.500 2.139.868.500
Kerugian yang belum direalisasi (599.098.813) (8.877.302)
Mutasi keuntungan (kerugian) pemilikan efek yang belum direalisasi :
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Saldo awal (725.128.655) 3.504.615.980
Peningkatan ( Penurunan ) nilai efek 654.663.738 388.972.944
Jumlah (70.464.917) 3.893.588.924
5. PIUTANG USAHA
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
a. Jumlah piutang usaha berdasarkan langganan adalah sebagai berikut :
Pihak ketiga
Pelanggan dalam negeri 87.189.907.505 68.569.615.517 Pelanggan luar negeri 3.200.951.178 16.862.730.056 Penyisihan piutang ragu-ragu -
-Jumlah 90.390.858.683 85.432.345.573
b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo 70.201.820.059 67.240.005.594 1 s/d 30 hari 17.348.264.423 16.523.806.257 31 s/d 60 hari 1.226.614.980 974.566.249 > 60 hari 1.614.159.220 693.967.473 Jumlah 90.390.858.683 85.432.345.573 30 JUNI 2009 30 JUNI 2008 Rp Rp
c. Jumlah piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Rupiah 81.676.937.200 73.747.453.257
Dollar Amerika Serikat 7.252.019.521 3.550.175.936 Renminbi China 1.461.901.962 8.134.716.381
Jumlah 90.390.858.683 85.432.345.573
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha tersebut dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu. Sebagian piutang perusahaan dijadikan jaminan fasilitas hutang bank (catatan 14).
6. PIUTANG LAIN-LAIN
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Piutang Karyawan 56.399.613 81.689.451
Piutang Klaim Asuransi 64.618.837 64.048.349
Piutang Uang Muka Mould 4.253.234.638 253.520.500
Piutang Lainnya 3.796.763.159 1.229.976.937
Jumlah 8.171.016.246 1.629.235.237
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang lain-lain tersebut dapat ditagih sehingga tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu.
7. PERSEDIAAN
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Barang jadi 13.280.474.433 16.190.790.365
Barang dalam proses 11.647.928.608 8.862.500.841
Bahan baku 20.806.280.272 25.352.494.754
Bahan pembantu dan pembungkus 8.114.066.706 6.758.936.603
Barang teknik, bahan bakar dan mould 8.084.556.648 6.139.881.138
Barang dalam perjalanan 526.131.391 512.808.375
Jumlah 62.459.438.058 63.817.412.075
Seluruh persediaan milik Perusahaan dan Anak Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 48.676.880.045 dan Rmb 1.500.000 untuk tahun 2009, serta Rp 43.796.572.089 dan Rmb 1.500.00 untuk tahun 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Sebagian persediaan Perusahaan dan anak Perusahaan digunakan sebagai jaminan hutang bank (catatan 14).
8. BIAYA DI BAYAR DIMUKA
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Asuransi 450.961.592 778.017.210
Sewa 612.099.996 578.383.330
Lain-lain 2.907.288.265 579.235.137
9. PIUTANG PADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Merupakan piutang kepada PT Samolin Surya (SS) tahun 1989 yang timbul dari pemberian pinjaman modal kerja dan pembayaran biaya terlebih dahulu. Piutang tersebut tidak dikenakan bunga serta tanpa jaminan dan tidak ditentukan jadual pengembaliannya (Catatan 31).
Rincian Piutang adalah sebagai berikut :
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Piutang PT Samolin Surya 5.257.835.048 5.257.835.048 Penyisihan piutang ragu-ragu (1.470.586.223) (704.311.811)
Bersih 3.787.248.825 4.553.523.237
Perusahaan juga mempunyai penyertaan saham pada SS sejumlah 48% dengan harga perolehan sebesar Rp 360.000.000, yang telah bersaldo nihil karena investasinya telah mengalami akumulasi
kerugian di atas biaya perolehannya. Saat ini manajemen Perusahaan (sebagai pemegang saham SS) sedang mempelajari berbagai alternatif yang tepat untuk menyelesaikan piutang SS. Adapun aset tetap SS saat ini yang berupa tanah, bangunan, mesin dan kendaraan telah dikuasai oleh Perusahaan.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
10. ASET TETAP
1 Januari 09 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Translasi 30 Juni 09
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan : Pemilikan langsung
Hak atas tanah 16.849.693.313 - - - - 16.849.693.313 Bangunan dan prasarana 23.887.214.958 176.458.000 - 78.200.000 - 24.141.872.958 Mesin dan peralatan 312.443.160.330 24.866.910.910 - 8.668.117.078 (5.069.137.982) 340.909.050.336 Kendaraan 3.937.786.194 427.689.478 - 100.550.000 (58.607.486) 4.407.418.186
Inventaris & peralatan
kantor 28.665.082.043 549.891.972 125.474.476 2.587.602.035 (51.873.723) 31.625.227.851
Aktiva dalam penyelesaian
Bangunan dan prasarana 8.078.878.400 25.200.000 - (78.200.000) (435.647.400) 7.590.231.000 Mesin dan peralatan 7.504.788.303 5.146.065.717 - (8.668.117.078) - 3.982.736.942
Peralatan 31.588.120 (25.559.230) 6.028.890
Aktiva sewa guna usaha
Mesin dan peralatan 4.691.020.904 - - (2.562.042.805) - 2.128.978.099 Kendaraan 745.550.001 - - (100.550.000) - 645.000.001 Peralatan 81.464.520 - - 81.464.520 Jumlah 406.884.638.966 31.223.804.196 125.474.476 - (5.615.266.591) 432.367.702.095
Akumulasi penyusutan : Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 8.996.111.467 579.232.741 - - - 9.575.344.208 Mesin dan peralatan 169.881.219.878 14.598.855.081 - 834.063.596 (1.861.123.218) 183.453.015.337 Kendaraan 3.245.944.124 171.820.740 - 71.222.925 (6.989.256) 3.481.998.533 Inventaris & peralatan - - - - - kantor 23.382.964.342 1.076.556.910 123.434.204 - (30.483.057) 24.305.603.991
Aktiva sewa guna usaha
Mesin dan peralatan 1.101.144.620 224.221.620 - (834.063.596) - 491.302.644 Kendaraan 332.853.519 55.252.950 - (71.222.925) - 316.883.544
Peralatan 10.842.680 13.762.632 24.605.312
Jumlah 206.951.080.630 16.719.702.673 123.434.204 - (1.898.595.531) 221.648.753.570
19
1 Januari 08 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Translasi 30 Juni 08
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya perolehan : Pemilikan langsung
Hak atas tanah 16,849,693,313 - - - - 16,849,693,313 Bangunan dan prasarana 23,607,740,912 68,056,001 - 39,000,000 - 23,714,796,913 Mesin dan peralatan 284,967,973,878 3,354,391,081 - 7,519,346,269 2,710,335,229 298,552,046,457 Kendaraan 3,189,701,988 - - 13,318,455 5,415,013 3,208,435,456
Inventaris & peralatan
kantor 28,416,257,090 797,483,516 12,254,090 217,285,806 26,888,761 29,445,661,083
Aktiva dalam penyelesaian
Bangunan dan prasarana 77,616,982 19,350,500 - (96,967,482) - Mesin dan peralatan 6,353,020,513 3,572,054,231 - (7,691,983,048) - 2,233,091,696
Aktiva sewa guna usaha
Mesin dan peralatan 5,940,784,514 - - - - 5,940,784,514 Kendaraan 1,426,236,364 - - - - 1,426,236,364 Jumlah 370,829,025,554 7,811,335,329 12,254,090 - 2,742,639,002 381,370,745,795 - - - - -Akumulasi penyusutan : Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 7,829,180,388 582,320,236 - - - 8,411,500,624 Mesin dan peralatan 142,309,555,478 11,866,896,648 - - 633,412,280 154,809,864,407 Kendaraan 2,455,552,124 135,986,515 - - 1,731,612 2,593,270,252 Inventaris & peralatan - - - - - kantor 21,488,748,241 1,213,086,129 12,254,090 - 4,585,397 22,694,165,678
Aktiva sewa guna usaha
Mesin dan peralatan 832,183,328 344,756,538 - - - 1,176,939,866 Kendaraan 553,348,177 144,520,230 - - - 697,868,407 Jumlah 175,468,567,736 14,287,566,297 12,254,090 - 639,729,290 190,383,609,234
- - -
-Jumlah Tercatat 195,360,457,818 190,987,136,561
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Pemilikan langsung :
Biaya pabrikasi 15.876.211.875 13.228.042.924
Beban usaha 550.253.597 570.246.605
Aset sewa guna usaha :
Biaya pabrikasi 224.221.618 344.756.538
Beban usaha 69.015.583 144.520.230
Jumlah 16.719.702.673 14.287.566.297
Sebagian aset tetap perusahaan berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan digunakan sebagai jaminan hutang obligasi (Catatan 18). Aset tetap mesin dan peralatan juga digunakan sebagai jaminan hutang bank (Catatan 14).
Aset tetap sewa guna usaha, digunakan sebagai jaminan untuk hutang sewa guna usaha (Catatan 17).
Perusahaan dan LPI (anak perusahaan) memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Pandaan, Tangerang, Cikarang dan Sidoarjo dengan Hak Legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2013 sampai dengan 2034. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti yang memadai. Aset tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan, kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 42.761.442.804, US$ 43.734.489 dan Rmb 84.242.205 tahun 2009 dan Rp 51.250.241.204, US$ 50.869.276 dan Rmb 84.242.205 tahun 2008.
20
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
11. GOODWILL - BERSIH 30 JUNI 2009 30 JUNI 2008 Rp Rp Biaya perolehan 11.878.145.205 11.878.145.205 Akumulasi amortisasi (9.482.196.092) (8.949.762.955) Jumlah tercatat 2.395.949.113 2.928.382.249
Beban amortisasi adalah sebesar Rp. 266.216.568 untuk tahun 2009 dan 2008.
12. HUTANG LAIN-LAIN
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Deviden 502.162.365 477.741.365
Hutang upah dan lembur - agen tenaga kerja 314.580.057 299.039.777
Pendapatan yang ditangguhkan - 1.265.085.344
Lain-lain 1.878.098.089 2.711.245.585
Mesin 23.251.378.262
-Jumlah 25.946.218.773 4.753.112.071
Pada tahun 2009, Perusahaan dan anak Perusahaan (LPI) melakukan pembelian mesin dengan menggunakan fasilitas L/C yang akan jatuh tempo 180 hari – 360 hari.
13. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Bunga 984.663.913 781.658.407
Hutang upah dan lembur 1.400.196.360 841.464.146
Listrik,air dan telepon 2.120.988.862 1.902.668.740
Lain-lain 4.233.767.813 4.055.876.816
Total 8.739.616.948 7.581.668.110
14. HUTANG BANK
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
The Hongkong & Shanghai Banking Corporation, Indonesia 24.595.020.961 4.987.785.762 Citibank N.A 400.000.000 Industrial and Commercial Bank of China, China - 6.754.500.000
21
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Indonesia
Pada tanggal 2 Januari 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Perusahaan dengan perubahan terakhir tanggal 7 April 2009 dimana Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas pinjaman sebagai berikut :
- Limit Kombinasi sebesar US$ 2.000.000;
- Pembiayaan Piutang Domestik sebesar Rp 30.000.000.000; - Fasilitas Treasuri sebesar US$ 250.000
- Fasilitas Kartu Kredit Perusahaan, dengan jumlah Rp 500.000.000. - Pinjaman dengan saldo menurun Rp. 6.135.000.000
Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009. Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan :
– Persediaan dan piutang usaha sebesar US$ 4.000.000 (Catatan 5 dan 7); – Mesin sebesar US$ 1.500.000 (Catatan 10).
Sehubungan dengan perjanjian kredit, Perusahan memiliki kewajiban untuk mempertahankan : – Rasio lancar pada tingkat minimum 1 : 1 setiap saat.
– Rasio Gearing pada tingkat minimum 1,25 : 1 setiap saat. – Menyerahkan laporan manajemen setiap 6 (enam) bulan.
Industrial and Commercial Bank of China
Pada tahun 2008, HPPP menerima fasilitas pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum Rmb 10.000.000. Saldo pinjaman pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing sebesar nihil dan Rmb 5.000.000 atau ekuivalen Rp 6.754.500.000.
Pinjaman tersebut dijamin dengan faktur penjualan yang diterbitkan oleh HPPP (catatan 5) untuk tahun 2009 dan dijamin dengan aset tetap mesin dan peralatan milik HPPP (catatan 10) untuk tahun 2008.
15. HUTANG USAHA
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
a. Jumlah hutang usaha berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut :
Pemasok dalam negeri 43.479.903.417 36.209.137.008
Pemasok luar negeri 16.106.781.561 13.388.943.871
22
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
b. Jumlah hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut : Rupiah 34.908.431.255 24.636.957.903 US Dollar 19.759.763.375 20.232.716.576 Euro 235.845.167 387.923.524 Renminbi China 4.469.293.269 3.637.304.491 Yen 32.600.558 438.348.897 SFR 131.538.893 101.865.788 AUD 8.257.786 SGD 40.954.675 162.963.700 Jumlah 59.586.684.978 49.598.080.879
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 30 sampai 90 hari.
16. HUTANG PAJAK
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Pajak kini (Catatan 28) - 39.887.065 Pajak penghasilan
Pasal 21 284.537.590 304.012.672
Pasal 23 / 26 71.805.617 301.747.858
Pasal 4 (2) 9.352.484 9.841.140
Pasal 29 thn 2001 2.724.566.300 2.724.566.300
Pajak pertambahan nilai 3.833.863.280 3.047.352.808
Lain-Lain 28.591.264 19.170.541
23 17. HUTANG SEWA GUNA USAHA
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
a. Rincian hutang sewa guna usaha berdasarkan jatuh tempo
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun :
2008 - 968.981.779
2009 255.383.718 1.046.072.363
2010 426.030.194 399.586.231 2011 470.182.067 423.717.039 2012 172.797.700 154.857.241 Nilai Tunai pembayaran minimum 1.324.393.679 2.993.214.654 Bagian yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun (473.272.350) (968.981.779) Hutang Sewa Guna Usaha Jangka Panjang - Bersih 851.121.329 2.024.232.875 b. Rincian hutang sewa guna usaha berdasarkan
lessor :
PT Chandra Sakti Utama 1.136.065.048 1.906.283.364 PT Tifa Mutual Finance 188.328.631 1.086.931.290
Jumlah 1.324.393.679 2.993.214.654
Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan (LPI) menetapkan kebijakan untuk membeli sebagian besar mesin dan perlengkapan, kendaraan dan peralatan dengan menggunakan pembiayaan sewa guna usaha (capital lease) melalui pinjaman sale dan lease back dengan lessor-lessor seperti yang disebutkan diatas. Perjanjian sewa guna usaha tersebut rata-rata berjangka waktu 3-5 tahun dengan tingkat bunga efektif antara 12%-23% per tahun untuk tahun 2009 dan 14%-24% per tahun untuk tahun 2008. Hutang ini dijamin dengan aset sewa guna usaha bersangkutan.
18. HUTANG OBLIGASI
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Obligasi Seri I, tahun 2004 dalam rupiah
Seri A
Seri B 32.000.000.000 32.000.000.000
Obligasi Syari'ah Ijarah Berlina I , Tahun 2004
dalam rupaih 85.000.000.000 85.000.000.000
Biaya emisi yg setelah diamortisasi (329.491.965) (988.475.894)
Jumlah 116.670.508.035 116.011.524.106
Pada tahun 2004, Perusahaan telah melakukan penawaran umum "Obligasi Berlina I Tahun 2004 dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Syari'ah Ijarah Berlina I Tahun 2004" dengan jumlah pokok masing-masing sebesar Rp 75.000.000.000 dan Rp 85.000.000.000. Dalam rangka penerbitan
24
obligasi ini, Perusahaan telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu A (Single A) dari PT Kasnic Credit Rating Indonesia sesuai surat No. 176/KCRI/X/2004 tanggal 18 Oktober 2004. Direktur PT Bursa Efek Surabaya dalam surat keputusan No. PPPE-41/BES/XI/2004 tanggal 10 Nopember 2004 juncto No. Ad-PPPE007/BES/XI/2004 tanggal 24 Nopember 2004 telah menyetujui pencatatan obligasi tersebut yang ditawarkan pada tanggal 16 Desember 2004 dengan pokok obligasi sebesar Rp 160.000.000.000.
Obligasi Berlina I Tahun 2004 memiliki jangka waktu 3 (tiga) tahun untuk Obligasi Seri A dan 5 (lima) tahun untuk Obligasi Seri B dengan tingkat bunga tetap masing-masing sebesar 12,625% dan 13,75% per tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan mulai tanggal 15 Maret 2005 sampai dengan tanggal 15 Desember 2007 untuk Obligasi Seri A dan tanggal 15 Maret 2005 sampai dengan tanggal 15 Desember 2009 untuk Obligasi Seri B.
Obligasi Syari'ah Ijarah Berlina I Tahun 2004 memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun dengan cicilan fee ijarah sebesar Rp 2.921.875.000 per triwulan. Cicilan fee ijarah dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, mulai tanggal 15 Maret 2005 sampai dengan tanggal 15 Desember 2009.
PT Bank Permata Tbk, pihak ketiga, bertindak sebagai Wali Amanat dalam penawaran obligasi ini. Obligasi ini dijamin dengan aset yang dimiliki oleh Perusahaan berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan atau jaminan kebendaan lainnya yang keseluruhannya dengan nilai jaminan tidak kurang dari 100% dari jumlah obligasi yang diterbitkan.
Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Moody's Indonesia tanggal 23 Desember 2008, peringkat obligasi Perusahaan adalah Baa3.id (Peringkat stabil). Pada tanggal 26 Juni 2009 PT Moody’s Indonesia telah menerbitkan peringkat obligasi Perusahaan adalah Baa2.id (Peringkat stabil). Pada tanggal 11 Desember 2007, Perusahaan telah melakukan pembayaran hutang obligasi Berlina I Seri A sejumlah Rp 43.000.000.000.
Sehubungan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat, Perusahaan diwajibkan tidak melakukan batasan-batasan tertentu antara lain :
- Menjaminkan lebih dari 50% dari nilai aset Perusahaan, kecuali kepada pemegang obligasi dalam rangka mempertahankan rasio jaminan.
- Memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantee) kepada pihak lain, kecuali kepada anak
perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan usaha anak perusahaan untuk kelangsungan usahanya.
- Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan dengan perusahaan lain (melebihi 50% dari jumlah ekuitas Perusahaan) yang berakibat negatif terhadap kelangsungan usaha. - Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang
(PKPU), kecuali akibat adanya gugatan pailit pihak lain kepada Pengadilan Niaga yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
- Menjual atau mengalihkan aset yang nilainya melebihi 20% dari seluruh aset konsolidasi. - Merubah kegiatan usaha Perusahaan dan anak Perusahaan
- Mengurangi modal dasar dan modal disetor Perusahaan.
- Memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa atau pihak ketiga lainnya yang nilainya melebihi Rp 10.000.000.000.
Pada tanggal 20 Oktober 2008 telah dilakukan penghapusan atas Sertifikat Hak Tanggungan Peringkat Pertama No. 606 dan 607 atas jaminan Setifikat tanah Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 1425, 1427 dan 2512 atas nama PT Berlina Tbk sehubungan dengan telah dilakukannya pelunasan pokok Seri A Obligasi Berlina I Tahun 2004 pada tanggal 15 Desember 2007.
25
19. KERUGIAN TANGGUHAN ATAS TRANSAKSI JUAL DAN SEWA BALIK - BERSIH
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Kerugian ditangguhkan
Saldo awal (386.374.885) (500.776.429)
Amortisasi tahun berjalan 57.200.772 57.200.772
Saldo Akhir (329.174.113) (443.575.657)
Keuntungan ditangguhkan
Saldo awal 263.581.500 297.054.696
Amortisasi tahun berjalan (16.736.597) (16.736.597)
Saldo akhir 246.844.903 280.318.099
Kerugian Ditangguhkan Bersih (82.329.210) (163.257.558)
20. HAK MINORITAS
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
a. Hak Minoritas Aset Bersih Anak Perusahaan
LPI 20.835.120.415 20.142.684.198
BT - 3.750.000
Jumlah 20.835.120.415 20.146.434.198
b. Hak Minoritas Laba Bersih
Anak Perusahaan - LPI 137.201.885 858.263.929
21. MODAL SAHAM
Persentase Jumlah Modal
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Saham (Rp)
PT Dwi Satrya Utama 70.965.000 51,42% 17.741.250.000
Atmadja Tjiptobiantoro 17.700.000 12,83% 4.425.000.000
Lisjanto Tjiptobiantoro 14.502.800 10,51% 3.625.700.000
Masyarakat (kurang dari 5%) 34.832.200 25,24% 8.708.050.000
Jumlah 138.000.000 100,00% 34.500.000.000
26
Persentase Jumlah Modal
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Saham (Rp)
PT Dwi Satrya Utama 35.482.500 51,42% 17.741.250.000
Atmadja Tjiptobiantoro 8.850.000 12,83% 4.425.000.000
Lisjanto Tjiptobiantoro 7.251.400 10,51% 3.625.700.000
Masyarakat (kurang dari 5%) 17.416.100 25,24% 8.708.050.000
Jumlah 69.000.000 100,00% 34.500.000.000
30 JUNI 2008
Sehubungan dengan diperolehnya persetujuan perubahan anggaran dasar Perusahaan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 13 November 2000, mengenai peningkatan modal dasar menjadi Rp 75.000.000.000 dan pemecahan nilai nominal saham menjadi Rp 250 per saham, dan berdasarkan surat dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) No. KSEI-11297/JKS/0708 tanggal 29 Juli 2008, Perusahaan menetapkan pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 menjadi Rp 250 per lembar saham, yang efektif berlaku sejak tanggal 7 Agustus 2008 (catatan 29).
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan :
30 JUNI 2009 & 2008 Pengeluaran 1.750.000 saham melalui penjualan saham Perusahaan 12.075.000.000 pada penawaran umum tahun 1989
Pembagian saham bonus tahun 1998 11.500.000.000
Bersih 575.000.000
23. PENJUALAN BERSIH
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Lokal & Ekspor 245.749.913.830 217.556.877.718
Jumlah 245.749.913.830 217.556.877.718
Jumlah penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 dilakukan dengan Unilever (pihak ketiga) dengan jumlah penjualan masing-masing sebesar :
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
27
Jumlah penjualan bersih ke anak perusahaan (LPI) sebesar Rp. 1.426.216.528 pada tahun 2009, dan sebesar Rp. 1.464.270.380 pada tahun 2008.
24. BEBAN POKOK PENJUALAN
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Bahan baku yang digunakan 134.612.670.117 127.484.532.518
Tenaga kerja langsung 12.509.005.519 10.287.959.033
Biaya pabrikasi 50.488.331.614 43.338.166.755
Jumlah Biaya Produksi 197.610.007.250 181.110.658.307
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun 9.469.218.502 7.347.876.197
Akhir tahun (11.647.928.608) (8.862.500.841)
Beban Pokok Produksi 195.431.297.143 179.596.033.663
Persediaan barang jadi awal tahun 15.374.032.502 11.951.343.752
Pembelian barang jadi 1.656.843.385 804.387.692
Penghapusan persediaan (321.951.833)
-Persediaan barang jadi akhir tahun (13.280.474.433) (16.190.790.365)
Beban Pokok Penjualan 198.859.746.764 176.160.974.742
25. BEBAN USAHA Beban Penjualan
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Pengiriman 5.380.233.801 3.536.447.637
Gaji dan tunjangan 1.794.064.977 1.416.854.305
Penyusutan 121.055.839 163.371.651
Lain-lain 895.018.697 865.636.566
28 Beban Umum dan Administrasi
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Gaji karyawan dan tunjangan 9.260.646.114 7.671.988.710
Jasa managemen (Catatan 28a) 2.122.160.394 1.853.412.000
Perjalanan 1.420.426.174 1.179.309.610
Telepon, listrik, fax, dan air 1.011.266.594 845.090.254
Profesi 615.568.303 684.519.449
Biaya umum kantor 585.154.141 210.865.087
Penyusutan 498.213.341 551.395.184
Asuransi 365.333.409 198.024.946
Reparasi dan pemeliharaan 327.516.688 298.086.842
Kendaraan 299.324.673 142.739.574 Lain-lain 1.369.980.329 1.680.457.579 Jumlah 17.875.590.160 15.315.889.234 26. PENGHASILAN BUNGA 30 JUNI 2009 30 JUNI 2008 Rp Rp
Deposito berjangka, jasa giro, bunga efek 728.312.954 715.933.926
Jumlah 728.312.954 715.933.926
27. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Bunga bank 1.204.853.902 371.007.064
Bunga Obligasi 8.088.437.500 8.088.437.500
Bunga sewa guna usaha 17.168.688 264.247.124 Provisi dan administrasi bank 633.546.927 238.458.613
29 28. PAJAK PENGHASILAN
Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari :
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Pajak kini (2.140.873.581) (1.903.957.797)
Pajak tangguhan 444.282.639 (975.837.919)
Jumlah Manfaat (Beban) Pajak (1.696.590.942) (2.879.795.716) Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut :
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Laba (rugi) sebelum pajak menurut
laporan laba rugi konsolidasi 8.109.901.445 13.643.310.869 Dikurangi:
Laba (rugi) sebelum pajak anak perusahaan yang
dikonsolidasi (4.820.398.950) (7.957.592.118) Laba (rugi) sebelum pajak Perusahaan 3.289.502.495 5.685.718.751 Perbedaan temporer :
Perbedaan akuntansi aset sewa guna usaha
untuk komersial dan fiskal 473.465.200 1.899.892 Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal (262.576.224) 205.655.442 Pesangon dan dana pensiun 963.350.413 (266.906.533) Kompensasi rugi fiskal tahun lalu - (4.789.038.429)
Jumlah 1.174.301.662 (4.848.389.628)
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :
Representasi, kantin, pengobatan, pakaian dinas
dan poliklinik 89.295.919 125.356.103 Amortisasi goodwill 266.216.568 266.216.568 Penghasilan laba investasi sementara (15.571.507) (597.062.696) Penghasilan jasa giro ,bunga deposito, bunga efek (142.151.593) (52.852.218) Pendapatan sewa yang telah dipotong pajak penghasilan final (823.198.556) (578.986.880) Lain-lain (1.035.263.388)
Jumlah (1.660.672.557) (837.329.123)
30
Rincian beban dan hutang (piutang) pajak kini adalah sebagai berikut:
30 JUNI 2009 30 JUNI 2008
Rp Rp
Beban pajak kini :
Perusahaan 784.876.848 Anak perusahaan (LPI) 410.660.600 1.537.301.300 Anak perusahaan (HPPP) 945.336.133 366.656.497
Jumlah 2.140.873.581 1.903.957.797
Dikurangi pembayaran pajak dimuka : Pajak penghasilan Perusahaan : - Pasal 22 1.106.598.717 771.911.881 - Pasal 23 6.601.700 21.777.926 - Pasal 25 - 15.000.000 Jumlah 1.113.200.417 808.689.807
Anak perusahaan (LPI) 834.412.858 1.700.803.902 Anak perusahaan (HPPP) 1.182.954.184 326.769.433 Hutang (Piutang) Pajak Kini :
Perusahaan (328.323.569) (808.689.807) Anak perusahaan (LPI) (423.752.258) (163.502.602) Anak perusahaan (HPPP) (237.618.051) 39.887.065
Jumlah (989.693.878) (932.305.344)
Hutang (Piutang )pajak tahun lalu :
Perusahaan (1.539.345.445) (2.953.169.039) Anak perusahaan HPPP (450.193.077)
-Jumlah (1.989.538.522) (2.953.169.039)
Pajak Tangguhan
Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan (LPI) adalah sebagai berikut :
Dikreditkan (dibebankan) Dikreditkan (dibebankan) Dibebankan
ke laporan ke laporan ke laporan
1 Januari 2008 laba rugi 30 JUNI 2008 1 Januari 2009 laba rugi 30 JUNI 2009
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Perusahaan Aset pajak tangguhan :
Penyisihan piutang ragu-ragu 211.293.543 - 211.293.543 411.764.143 - 411.764.143 Pencadangan nilai persediaan - - - 90.146.513 (90.146.513) -Imbalan pasca kerja 1.208.188.632 (80.071.960) 1.128.116.672 2.302.204.554 269.738.116 2.571.942.670 Rugi fiskal 7.396.243.792 (1.436.711.529) 5.959.532.263 - -
-Kewajiban pajak tangguhan :
-Sewa guna usaha (7.966.140.023) 569.968 (7.965.570.055) (3.094.085.461) 132.570.257 (2.961.515.205) Penyusutan aset tetap 2.151.047.633 61.696.633 2.212.744.266 554.423.471 (73.503.907) 480.919.565 Aset pajak tangguhan 3.000.633.577 (1.454.516.888) 1.546.116.689 264.453.220 238.657.953 503.111.172 Anak Perusahaan (LPI)
Kewajiban pajak tangguhan (10.141.587.912) 478.678.970 (9.662.908.942) (8.303.894.395) 205.624.686 (8.098.269.709) Kewajiban Pajak Tangguhan