• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT DAN KONDISI DAYA SAING KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP KOTA KENDARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT DAN KONDISI DAYA SAING KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP KOTA KENDARI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT DAN KONDISI DAYA SAING KOMODITAS UNGGULAN

PERIKANAN TANGKAP KOTA KENDARI

Competitiveness and Conditions of Main Commodities Capture Fisheries in Kendari city

Fajriah

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Muhammadiyah Kendari

rhia.fajriah@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah menganalisis kondisi daya saing dan hubungan keterkaitan antara komponen penentu daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap Kota Kendari. Informasi yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah Kota Kendari dalam membuat kebijakan yang strategis dalam perencanaan pengembangan sektor perikanan berdasarkan komoditas unggulan. Penelian ini dilakukan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Mei sampai Agustus 2015. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan teori berlian porter. Metode analisis yang digunakan dalam teori berlian porter mencakup komponen keadaaan faktor-faktor produksi, keadaan permintaan atas barang dan jasa, keadaan para penyalur dan industri lainnya dan strategi perusahaan, struktur dan keadaan kompetisi suatu industri wilayah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berdasarkan keunggulan kompetitif bahwa komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari telah memiliki daya saing dan berdasarkan analisis keterkaitan antar komponen utama bahwa sebagian besar keterkaitan antar komponen utama saling mendukung, kecuali komponen industri terkait dan pendukung dengan struktur pasar, persaingan dan strategi perusahaan memiliki hubungan keterkaitan yang tidak saling mendukung, sehingga diperlukan kebijakan yang tepat dari pemerintah.

Kata Kunci : Daya Saing, Komoditas Unggulan, Perikanan Tangkap ABSTRACT

The research objective are to analyze the conditions of competitiveness and the relationship between the components of the leading commodity determinant of the competitiveness of fisheries Kendari. The information generated from this study are expected to be a reference for the government of Kendari in making strategic policy in planning the development of the fisheries sector by leading commodity. This recent research conducted in the City of Kendari, Southeast Sulawesi Province in May to August 2015. This study used a descriptive analysis with diamond theory approach porter. The analytical method used in the theory of diamond porter circumstances include component factors of production, the state of demand for goods and services, state suppliers and other industry and corporate strategy, structure and state of an industry competition area. The results obtained in this study based on the competitive advantages that leading commodity of fisheries in Kendari been competitive and based analisis linkages between the main components that most of the linkages between the main components support each other, unless that component related industries and supporting the market structure, competition and corporate strategy have linkage relationships that do not support each other, so we need the right policies from the government.

(2)

PENDAHULUAN

Program revitalisasi perikanan ditujukan untuk memacu pemanfaatan potensi sumber daya perikanan guna peningkatan kesejahteraan rakyat serta diharapkan mampu memacu peningkatan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi secara agregat. Program revitalisasi perikanan yang dilakukan di Kota Kendari sebaiknya menitik berat-kan pada komoditas-komoditas yang menjadi unggulan di daerah tersebut, sehingga komoditas-komoditas unggulan tersebut dapat menjadi kompetensi inti yang dapat bersaing dengan wilayah lainnya. Oleh karena itu, analisis daya saing komoditas-komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari juga harus mendapat perhatian khusus agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan di pasar domestik maupun internasional yang selanjutnya diharap-kan adiharap-kan meningkatdiharap-kan perekonomian daerah.

Berdasarkan potensi perikanan tangkap yang dimiliki, Kota Kendari telah memiliki keunggulan komparatif, namun potensi tersebut dirasa belum teroptimalkan dengan baik. Hal ini tergambar dengan kondisi Kota Kendari dimana sarana dan prasarana yang menunjang aktivitas sektor perikanan tang-kap terutama pada bidang yang menyokong subsistem hilir agribisnis perikanan di Kota Kendari dirasakan masih relatif kurang mamadai. Hal ini dapat dilihat dari kurang memadainya berbagai fasilitas seperti: transportasi, industri pengolahan, dan tempat pemasaran.

Adanya sifat mudah rusak pada komoditas perikanan tangkap, dapat membuat daya saing komoditas perikanan tangkap menjadi rendah, sehingga mengakibatkan rendahnya kinerja ekonomi berbasis sektor perikanan tangkap di Kota Kendari. Hal ini sesuai dengan pendapat Porter (1990) dalam Fadillah, A (2011) bahwa terdapat empat faktor utama yang menentukan daya saing industri di suatu wilayah, yaitu kondisi faktor sumber daya atau faktor produksi seperti tenaga kerja dan infrastruktur, kondisi permintaan, kondisi industri terkait dan industri pendukung, serta kondisi struktur, persaingan, dan strategi perusahaan. Keempat atribut tersebut didukung oleh peranan pemerintah dan peranan kesempatan dalam meningkatkan keunggulan daya saing industri wilayah yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap agar mampu mengatasi permasalahan-permasalahan sektor perikanan di Kota Kendari. Berdasarkan kondisi sektor perikanan Kota Kendari, maka dapat dilihat bahwa potensi perikanan Kota Kendari yang besar belum sepenuhnya mampu dikelola dengan baik sehingga permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kondisi daya saing dan hubungan keterkaitan antara komponen penentu daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap Kota Kendari.

(3)

METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2015. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh responden yang memiliki kontribusi besar dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan peningkatan daya saing agribisnis komoditas unggulan perikanan Kota Kendari. Pihak-pihak yang dimaksudkan dalam penelitian ini terdiri dari:

1) Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari

2) Pihak Badan Perencanaan Pem-bangunan Daerah (Bappeda) Kota Kendari

3) Pihak Pengelola Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari

4) Pihak Pengelola PPI/TPI Sodohoa Kendari

5) Nelayan-nelayan Kota Kendari 6) Pihak pengusaha produk-produk

ung-gulan perikanan (ikan kering, abon ikan, ikan asap, dan lain-lain) dan pedagang komoditas baik segar serta produk olahan ikan di Kota Kendari

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling atau menggunakan metode purposive sampling dimana responden dipilih secara sengaja dengan pertimbangan respoden tersebut merupakan pihak-pihak yang memiliki kontribusi besar (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini yakni perumusan dan pelaksanaan kebijakan peningkatan daya saing agribisnis komoditas unggulan perikanan Kota Kendari. Sehingga sampel dalam penelitian ini adalah dari pihak pemerintah tiap-tiap instansi dipilih satu atau dua orang

responden dan dari pihak nelayan dan pedagang dipilih masing-masing sepuluh responden.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yang bersifat kuantitatif dan deskriptif kuantitatif. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapang dan wawancara serta pengisian kuesioner dengan responden terpilih. Data sekunder diperoleh dari studi literatur beberapa skripsi, internet, buku-buku yang berkaitan dengan materi penelitian, Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari, Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, PPI-TPI Sodohoa Kendari, Bappeda Kota Kendari, dan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi langsung, wawancara, kuesioner, dan browsing internet.

Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif. Untuk menjawab tujuan pertama penelitian ini, yaitu untuk menganalisis kondisi dan tingkat daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari, dilakukan dengan analisis deskriptif dengan menggunakan Teori Berlian Porter.

Analisis Berlian Porter dapat dilakukan untuk mengetahui daya saing yaitu dengan menganalisis tiap komponen dari Teori Berlian Porter (Porter’s Diamond Theory). Komponen tersebut adalah sebagai berikut:

1) Factor Condition (FC), yaitu keadaan faktor-faktor produksi dalam suatu industri seperti tenaga kerja dan infrastruktur.

(4)

2) Demand Condition (DC), yaitu keadaan permintaan atas barang dan jasa dalam wilayah.

3) Related and Supporting Industries (RSI), yaitu keadaan para penyalur dan industri lainnya yang saling mendukung dan berhubungan.

4) Firm Startegy, Structure, and Rivalry (FSSR), yaitu strategi yang dianut perusahaan pada umumnya, struktur industri, dan keadaan kompetisi suatu industri wilayah.

Untuk menjawab tujuan kedua yaitu menganalisis hubungan keterkaitan antara komponen penentu daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap Kota Kendari digunakan analisis deskriptif. Dimana terdapat komponen lain yang terkait dengan keempat komponen utama tersebut yaitu faktor peran pemerintah dan peran kesempatan. Keempat faktor utama dan dua faktor pendukung tersebut saling berinteraksi.

Berdasarkan hasil analisis kompo-nen pekompo-nentu daya saing, kita dapat menentukan komponen yang menjadi keunggulan dan kelemahan daya saing industri. Setiap komponen dalam penentu daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap Kota Kendari memi-liki hubungan keterkaitan. Hubungan keterkaitan antar komponen daya saing ini dapat berupa hubungan keterkaitan yang saling mendukung dan hubungan yang tidak saling mendukung. Selain dapat dianalisis hubungan keterkaitan antar komponen utama, juga dapat dianalisis hubungan keterkaitan antara komponen utama dengan komponen penunjang. Hasil keseluruhan interaksi antar komponen yang saling mendukung sangat menentukan perkembangan yang

dapat menjadi competitive advantage dari suatu industri.

HASIL

Terdapat empat faktor utama yang menentukan daya saing industri di suatu wilayah, yaitu kondisi faktor sumber daya, kondisi permintaan, kondisi industri terkait dan industri pendukung, serta kondisi struktur, persaingan dan strategi perusahaan. Hal ini juga berlaku pada daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari. Keempat atribut tersebut didukung oleh peran pemerintah dan peranan kesempatan dalam meningkatkan keunggulan daya saing industri wilayah secara bersama-sama membentuk suatu sistem.

Berdasarkan hasil analisis setiap kom-ponen penentu daya saing pada komoditas ungulan perikanan tangkap di Kota Kendari selanjutnya dapat dianali-sis keterkaitan antara komponen-komponen tersebut. Keterkaitan ini dapat dilihat hubungan antar empat komponen utama yang meliputi kondisi faktor sumber daya, kondisi permintaan, industri terkait dan pendukung, serta struktur pasar, persaingan dan strategi perusahaan. Selain itu, dapat diperoleh pula hubungan antara empat komponen utama dengan komponen penunjang seperti peran pemerintah dan peran kesempatan. Hubungan keterkaitan dari komponen-komponen tersebut ada yang bersifat saling mendukung dan ada juga yang tidak saling mendukung antara satu komponen utama daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari

(5)

Keterangan :

Garis ___ Menunjukkan keterkaitan antar komponen utama yang saling mendukung

Garis ... Menunjukkan keterkaitan komponen penunjang yang mendukung komponen Utama

Gambar 1. Hubungan Keterkaitan antar Komponen Utama dan Komponen Penunjang Daya Saing Komoditas Perikanan Tangkap Kota Kendari.

Secara keseluruhan gambaran mengenai hubungan keterkaitan antar komponen utama dan keterkaitannya dengan komponen penunjang daya saing komoditas perikanan tangkap Kota Kendari dapat dilihat pada Gambar 1.

Sebagian besar hubungan keterkaitan antar komponen utama saling mendukung dan terdapat satu komponen utama yang memiliki hubungan keterkaitan tidak saling mendukung. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi daya saing usaha perikanan tangkap di Kota Kendari telah menghampiri keadaan optimal sehingga masih sangat perlu adanya peningkatan daya saing di setiap komponen utama untuk mencapai kondisi daya saing yang optimal. Peningkatan daya saing tersebut dapat

didukung oleh komponen penunjang peran pemerintah dan peran kesempatan karena kedua komponen penunjang ini dapat mendukung komponen utama daya saing usaha perikanan tangkap Kota Kendari.

PEMBAHASAN

1. Daya Saing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap Kota Kendari

Peningkatan produksi perikanan di Kota Kendari saat ini ditempuh melalui upaya-upaya ekstensifikasi, intensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi. Produksi perikanan Kota Kendari didominasi oleh subsektor perikanan tangkap yakni pada tahun 2013 tercatat 30.887,81 ton Peran

Kesem-patan

Persaingan, Struktur dan Strategi Perusahaan (FSSR)

Kondisi Faktor

Sumberdaya

(FC)

Kondisi Permintaan (DC)

Peran

Pemerintah

Industri

Pendukung dan

Terkait (RSI)

(6)

sedangkan perikanan budidaya tercatat 170,95 ton (DKP Kota Kendari, 2014).

Daya saing wilayah yang berbasiskan komoditas unggulan tidak bisa menggantungkan keunggulannya sebatas pada keunggulan komparatif saja yang hanya memperhatikan keber-limpahan produksi komoditas tersebut, tetapi juga harus didukung oleh keungulan kompetitif yang memperhatikan secara keseluruhan kondisi komoditas tersebut mulai dari kondisi sumber daya alam, sumber daya manusia, kondisi pasar, kebijakan pemerintah, kondisi infrastruktur dan kondisi industri. Sesuai pernyataan Widodo (2006) bahwa jumlah produksi tinggi berbanding lurus dengan keunggulan dan daya saing suatu produk. Daya saing suatu wilayah selain dapat dilihat dari keunggulan komparatifnya juga harus dilihat keunggulan kompetitifnya

Hal ini pula berlaku pada komoditas unggulan perikanan tangkap Kota Kendari sebagai penentu daya saing wilayah selain dapat dianalisis keunggulan komparatifnya dengan menggunakan analisis LQ dapat juga dianalisis dari segi keunggulan kompe-titifnya. Analisis daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap Kota kendari dapat dianalisis dengan menggunakan teori berdasarkan berlian porter (Porter’s Diamond). Menurut Porter (1990) dalam Fadilah.A (2011) menyatakan terdapat empat faktor utama yang menentukan daya saing industri di suatu wilayah, yaitu kondisi faktor sumber daya, kondisi permintaan, kondisi industri terkait dan industri pendukung, serta kondisi struktur,

persaingan dan strategi perusahaan. Keempat atribut tersebut didukung oleh peran pemerintah dan peranan kesempatan dalam meningkatkan keunggulan daya saing industri wilayah secara bersama-sama membentuk suatu sistem. Berdasarkan hasil penelitian Fajriah (2015) diperoleh 15 komoditas unggulan yang menentukan keunggulan komparatif perikanan tangkap di Kota Kendari yakni : layang, lemadang, beloso, sunglir, ikan pedang, setuhuk hitam, tongkol krai, cakalang, banyar, kenyar, tuna mata besar, madidihang, baronang kuning, gurita dan mako. a. Kondisi Faktor Sumber Daya

Kondisi faktor sumber daya yang berpengaruh terhadap daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap Kota Kendari meliputi sumber daya fisik atau alam, sumber daya manusia, sumber daya ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya modal, serta sumber daya infrastruktur. Kelima faktor ini memiliki keterkaitan dalam menentukan daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari.

Sumber daya perikanan yang mempengaruhi daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari meliputi : ketersediaan daerah penangkapan, sarana produksi perikanan (kapal, alat tangkap, dan perlengkapan penangkapan), biaya-biaya yang terkait dalam penangkapan komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari tahun 2014 rata-rata jumlah produksi perikanan tangkap Kota Kendari mengalami peningkatan sebesar 1,1%. Adapun jumlah nelayan

(7)

yang berdomisili di Kota Kendari cenderung mengalami peningkatan tiap tahunnya, tercatat pada tahun 2012 sebanyak 6.896 orang dan meningkat di tahun 2013 menjadi 6.926 orang (BPS, 2014).

b. Kondisi Permintaan

Kondisi permintaan merupakan faktor yang cukup penting dalam upaya peningkatan daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari. Kondisi permintaan selanjutnya akan dijelaskan melalui tiga faktor utama yaitu komposisi permintaan domestik, jumlah permintaan dan pola pertumbuhan serta internasionalisasi permintaan domestik. Dalam komposisi permintaan domestik terdapat perusahaan-perusahaan di Kota Kendari yang mendukung alur permintaan eksportir. Perusahaan tersebut terletak di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari seperti : PT. Kamal Cahaya Putera, PT. Abadi Makmur Ocean, PT. Sultra Tuna Samudera, PT. Yanagi Histalaraya, PT. Cilacap Samudera, PT.Kelola Mina Laut (PPS Kendari, 2014).

c. Industri Terkait dan Pendukung Keberadaan industri terkait dan pendukung dalam tatanan kegiatan usaha komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari yang telah memiliki daya saing juga akan mempengaruhi tingkat daya saing industri utamanya yakni produksi penangkapan ikan. d. Persaingan, Struktur dan Strategi

Perusahaan

Persaingan dalam industri agribisnis komditas perikanan tangkap

merupakan salah satu salah satu faktor pendukung daya saing antar unit-unit perusahaan yang terdapat dalam industri di Kota Kendari. Persaingan dalam suatu industri tersebut sangat berpengaruh terhadap struktur dan strategi yang digunakan untuk dapat bersaing dalam industri tersebut.

e. Peran Pemerintah

Pemerintah berperan sebagai pembuat kebijakan, memfasilitasi berbagai stakeholders dalam menyampaikan aspirasi, melakukan pengawasan dan pendampingan dalam sektor perikanan. Peran tersebut diharapkan turut serta mendukung peningkatan daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap Kota Kendari. Pemerintah dalam hal ini antara lain pemerintah Kota Kendari, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota dan Provinsi Sulawesi Tenggara, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kendari, dan Pelabuhan Perikanan Samudera. Selanjutnya saling bersinergi dan berkoordinasi antar lembaga-lembaga tersebut.

f. Peran Kesempatan

Peran kesempatan merupakan faktor eksternal dalam struktur agribisnis perikanan tangkap. Hal ini karena faktor kesempatan berada diluar kendali nelayan, pengumpul, pengolah, pemasar, dan pemerintah. Peran kesempatan dapat menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari. Kesempatan dapat muncul karena adanya peluang untuk memperbaiki kondisi perikanan yang

(8)

seharusnya dimanfaatkan dengan baik oleh pihak yang berkepentingan.

2. Keterkaitan antar Komponen Daya Saing Komoditas Unggulan Perikanan Tangkap

Berdasarkan hasil analisis setiap komponen penentu daya saing pada komoditas ungulan perikanan tangkap di Kota Kendari selanjutnya dapat dianalisis keterkaitan antara komponen-komponen tersebut. Keterkaitan ini dapat dilihat hubungan antar empat komponen utama yang meliputi kondisi faktor sumber daya, kondisi permintaan, industri terkait dan pendukung, serta struktur pasar, persaingan dan strategi perusahaan. Selain itu, dapat diperoleh pula hubungan antara empat komponen utama dengan komponen penunjang seperti peran pemerintah dan peran kesempatan. Hubungan keterkaitan dari komponen-komponen tersebut ada yang bersifat saling mendukung dan ada juga yang tidak saling mendukung antara satu komponen utama daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari. Berikut ini penjelasan mengenai keterkaitan antar komponen utama daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap Kota Kendari : a. Kondisi Faktor Sumber daya dengan

Kondisi Permintaan

Kondisi faktor sumber daya dengan kondisi permintaan memiliki hubungan keterkaitan yang saling mendukung. Hal ini disebabkan karena faktor sumber daya yang menunjang produksi perikanan tangkap di Kota Kendari berdasarkan data produksi dan data perdagangan lokal maupun diantarpulaukan telah

mampu memenuhi permintaan domestik.

b. Kondisi Faktor Sumber Daya dengan Industri Terkait dan Pendukung Kondisi faktor sumber daya dengan industri terkait dan pendukung memiliki hubungan keterkaitan yang saling mendukung. Hal ini berdasar-kan pada ketersediaan industri sarana produksi seperti bahan bakar, alat tangkap dan lainnya untuk menunjang usaha penangkapan ikan yang didukung oleh pihak pemerintah, swasta, kelompok usaha dan koperasi nelayan. Selain itu karena terdapatnya industri pengolahan ikan yang menjadi sarana peningkatan nilai tambah produk perikanan baik skala besar untuk memenuhi kebutuhan antar pulau dan ekspor seperti fillet dan pembekuan, maupun skala kecil (KUB atau UMKM) yang memenuhi kebutuhan lokal dan antar pulau seperti abon, bakso, ikan asap, ikan kering, pindang ikan, nuget dan lain-lain.

c. Kondisi Faktor Sumber Daya dengan Struktur Pasar, Persaingan dan Strategi Perusahaan.

Kondisi pada faktor ini memiliki hubungan keterkaitan yang saling mendukung. Hal ini didasarkan pada kondisi sumber daya infrastruktur yang ada di Kota Kendari sejauh ini dianggap mampu meningkatkan usaha perikanan tangkap. Sarana infrastruktur tersebut antara lain Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) yang dilengkapi dengan fasilitas utama dan pendukung yang sangat memadai, Tempat Pendaratan Ikan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar

(9)

Minyak untuk Nelayan (SPBN), pasar ikan, tempat pelayanan air bersih dan lain sebagainya.

d. Kondisi Permintaan dengan Industri Terkait dan Pendukung

Kondisi pada sektor ini memiliki hubungan keterkaitan yang saling mendukung. Hal ini disebabkan industri terkait dan pendukung terutama industri hilir yakni pengolahan dan pemasaran telah mampu memenuhi permintaan domestik walaupun dengan skala usaha kecil. Berdasarkan survey di lapangan, pasar produk-produk olahan hasil perikanan di Kota Kendari didominasi oleh hasil olahan dari industri pengolahan lokal seperti kelompok Chikanos food, Wanita pesisir pantai, Haerunisa dan lain-lain. Selain itu pula preferensi konsumen Kota Kendari dalam memenuhi asupan proteinnya lebih banyak memilih ikan segar dibanding ikan olahan.

e. Kondisi Permintaan dengan struktur pasar, persaingan, dan strategi perusahaan

Kondisi Permintaan dengan struktur pasar, persaingan, dan strategi perusahaan memiliki hubungan keterkaitan yang saling mendukung. Hal ini didasarkan bahwa produksi ikan hasil tangkapan Kota Kendari cukup mampu memenuhi kebutuhan bahan baku bagi perusahaan maupun kelompok usaha pengolahan. Namun walaupun stok ikan segar sebagai bahan baku cukup tersedia di Kota Kendari setiap perusahaan maupun kelompok usaha melakukan strategi menjalin kerjasama dengan

mem-berikan bantuan modal atau pinjaman modal melaut ke nelayan-nelayan agar ikan hasil tangkapannya dijual langsung ke perusahaan tersebut. Strategi ini dilakukan untuk menjaga kontinuitas volume produksi dan memastikan ketersediaan bahan baku. Hal ini sebagaimana yang diungkap-kan Saptana (2010) diperlukan strategi kemitraan untuk menjaga keberlanjutan usaha.

f. Industri Terkait dan Pendukung dengan Struktur Pasar, Persaingan dan Strategi Perusahaan

Industri Terkait dan Pendukung dengan Struktur Pasar, Persaingan dan Strategi Perusahaan memiliki hubungan keterkaitan yang tidak saling mendukung. Hal ini disebab-kan karena struktur pasar yang terbentuk adalah pasar persaingan tidak sempurna. Dalam hal ini nelayan Kota Kendari sebagai pihak produsen utama penyedia bahan baku tidak memiliki posisi yang kuat untuk menentukan harga sesuai keinginan mereka sehingga terjadi kegagalan pasar dalam mentrasfer harga output atau hasil tangkapan ikan ketingkat nelayan sebagai akibat sifat usaha perikanan yang beresiko tinggi terhadap kondisi alam. Kegagalan pasar tersebut terjadi karena berlakunya praktek monopsoni (pembeli menguasai harga pasar), selain itu penyebab pasar faktor domestik yang tidak sempurna adalah tidak adanya lembaga yang dapat memberikan pelayanan yang kompetitif serta informasi pasar yang lengkap. Namun persaingan antar produsen pengolah hasil perikanan

(10)

berbeda dengan nelayan karena mekanime pasar yang terbentuk cenderung pada pasar persaingan sempurna karena harga yang diterima dari konsumen ditentukan oleh mekanisme pasar karena adanya permintaan konsumen dan penawaran produk dari berbagai produsen. Selanjutnya setelah menganalisis keterkaitan antar komponen utama tersebut, maka perlu pula menganalisis keterkaitan antara komponen penunjang dengan komponen utama daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari. Penjelasan mengenai hal tersebut diuraikan sebagai berikut : 1. Peran Pemerintah terhadap semua

komponen utama

Peran pemerintah pada umumnya mendukung komponen utama daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap Kota Kendari seperti faktor-faktor sumber daya, kondisi permintaan, industri terkait dan pendukung. Namun dari komponen utama yakni struktur pasar dan persaingan, kebijakan pemerintah belum memberikan perlindungan terhadap nelayan yang menjual hasil tangkapannya utamanya bagi nelayan yang melakukan kerja sama dengan pihak perusahaan, nelayan kurang diberi kebebasan dalam menentukan harga atau keadaan posisi tawar yang lemah. Sehingga sangat diharapkan kebijakan pemerintah melalui regulasi yang lebih berpihak pada nelayan utamanya dalam hal penawaran harga. Terlepas dari kekurangan tersebut, pemerintah Kota Kendari sebagai-mana telah dipaparkan pada sub pokok bahasan sebelumnya memiliki

program-program yang sangat mendukung komponen-komponen utama yang sangat dibutuhkan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perikanan tangkap Kota Kendari. 2. Peran Kesempatan Terhadap Semua

Komponen Utama

Peran kesempatan yang berkaitan dengan sektor perikanan tangkap di Kota Kendari saat ini hanya memiliki hubungan keterkaitan dengan komponen utama kondisi faktor sumber daya, kondisi permintaan, serta industri terkait dan pendukung dimana keterkaitan tersebut bersifat mendukung. Sedangkan peran kesempatan yang ada tidak memiliki keterkaitan dengan komponen utama struktur pasar, persaingan dan strategi perusahaan. Artinya peran kesem-patan tidak mempengaruhi secara langsung kondisi dari struktur pasar, persaingan dan strategi perusahaan. Artinya peran kesempatan tidak mempengaruhi secara langsung kondisi dari struktur pasar, persaingan dan strategi perusahaan perikanan di Kota Kendari.

Peran kesempatan yang men-dukung komponen utama kondisi faktor sumber daya adalah adanya perkem-bangan teknologi penangkapan ikan seperti perahu berbahan dasar fiber. Terdapat pula teknologi lain yang diperkenalkan oleh DKP Kota Kendari yakni rumah/tempat tinggal ikan yang belakangan disebut apartemen ikan yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi perikanan. Selanjutnya peran kesempatan yang mendukung kondisi permintaan adalah meningkatnya permintaan pasar lokal di Kota Kendari

(11)

setiap tahunnya yang mengindikasikan meningkat pula kebutuhan akan konsumsi ikan.

SIMPULAN

1. Berdasarkan analisis keunggulan kompetitif dengan menggunakan Teori Berlian Porter maka dapat disimpulkan bahwa komoditas unggulan perikanan tangkap di Kota Kendari telah memiliki daya saing walaupun belum sepenuhnya optimal peran pemerintah dalam mendukung nelayan sebagai produsen bahan baku. Sehingga dibutuhkan kebijakan yang tepat dari pemerintah.

2. Berdasarkan analisis keterkaitan antar komponen utama dapat disimpulkan bahwa sebagian besar keterkaitan antar komponen utama saling mendukung. Dalam hal ini pemerintah memiliki peran yang mendukung semua komponen utama kecuali komponen industri terkait dan pendukung dengan struktur pasar, persaingan dan strategi perusahaan memiliki hubungan keterkaitan yang tidak saling mendukung.

SARAN

1. Pemerintah Kota Kendari dalam melakukan pembangunan sektor perikanan, mengutamakan pembangunan infrastruktur dan industri yang memadai mulai dari hulu hingga hilir sehingga peningkatan daya saing terhadap komoditas unggulan dapat lebih

cepat diwujudkan. Namun komoditas yang bukan unggulan diharapkan tetap menjadi perhatian sebagai penyokong industri pengolahan hasil perikanan.

2. Pemerintah Kota Kendari seharusnya membuat regulasi khusus perlindungan nelayan utamanya nelayan kecil dalam struktur pasar sehingga mereka memiliki kesempatan dalam menentukan harga sehingga tercipta pula persaingan pasar sempurna mulai dari hulu hingga ke hilir usaha perikanan tangkap di Kota Kendari. DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2014. Kota Kendari Dalam Angka. Kendari Sulawesi Tenggara: Badan Pusat Statistik. Kendari

BPS. 2014. Sulawesi Tenggara Dalam Angka. Provinsi Sulawesi Tenggara: Badan Pusat Statistik. Kendari DKP Kota Kendari. 2013. Laporan

Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan. Kendari.

Fajriah. 2015. Analisis Komoditas Ung-gulan Perikanan Tangkap Kota Kendari. Laporan Penelitian Hibah Desentralisasi Dosen Pemula Kemenristek Dikti. Universitas Muhammadiyah Kendari. Kendari. Fadillah. 2011. Analisis Daya Saing

Komoditas Unggulan sektor Perikanan Provinsi Jawa Timur . Tesis. IPB. Bogor.

PPS Kendari. 2014. Laporan Tahunan Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. Kendari.

Saptana. Keunggulan Komparatif dan Kompetitif dan Strategi Kemitraan. Dalam www.ejournal.unud.ac.id. [20 Desember 2010].

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.

(12)

Widodo T. 2006. Perencanaan Pem-bangunan, Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah). UPP STIM YKPN. Yogyakarta.

Gambar

Gambar 1.   Hubungan  Keterkaitan  antar  Komponen  Utama  dan  Komponen  Penunjang  Daya  Saing Komoditas Perikanan Tangkap Kota Kendari

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat proses eroded surface, struktur armour layer nampak semakin kokoh di permukaan karena tegangan geser yang dimiliki butir armour lebih besar dari tegangan geser dasar, jadi

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitria (2012) dengan judul “Hubungan Kondisi Lingkungan Kerja dengan Kejadian ISPA pada Industri

Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia dengan sasaran percepatan pembangunan yang diarahkan ke Indonesia Bagian Timur termasuk kabupaten –

Pemanfaatan tanah gambut sebagai tempat tumbuh tanaman memiliki beberapa kelemahan antara lain pH tanah yang sangat rendah, kejenuhan basa yang rendah sehingga

Nilai jumlah tenaga kerja memilki tanda (+) dengan nilai sebesar 1.831.000, hal ini berarti jika variabel lain tetap responden menambah satu tenaga kerja maka

Sebuah transducer photokonduktif tidak menghasilkan emf atau beda potensial seperti pada photocell, tetapi resistansi listrik pada photokonduktif akan berkurang bila

b. Tindakan nyata dan penghayatan hidup dari para pendidik atau sikap keteladanan mereka dalam menghayati nilai-nilai yang mereka ajarkan akan dapat secara

“Bilamana ada Negara atau masyarakat, harus diselamatkan oleh wujud seorang Buddha, maka Bodhisattva Avalokitesvara berwujud menjadi seorang Buddha untuk memberikan