• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

VISI DAN MISI

MARKUS WARAN, ST DAN WEMPI WELLY RENGKUNG, SE CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI

KABUPATEN MANOKWARI SELATAN PILKADA 2015

--- VISI

“TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING” Latar Belakang

Berdasarkan data administrasi Kabupaten Manokwari Selatan mempunyai luas wilayah daratan 2.812,44 Km2 , dan luas wilayah perairan 584,36 Km2 dengan jumlah jumlah penduduk sebesar 33.202 Jiwa dengan kondisi topografi di Kabupaten Manokwari Selatan berupa pesisir pantai dan dataran tinggi yang merupakan daerah pegunungan dan lereng-lereng serta dataran rendah. dalam struktur pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan terbagi 6 Distrik, 57 Kampung, dengan sebaran penduduk yang terpencar-pencar belum seluruhnya tersedia, terbangunnya sarana jalan antara kampung.

Sejalan dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia dengan sasaran percepatan pembangunan yang diarahkan ke Indonesia Bagian Timur termasuk kabupaten – kabupaten pemekaran baru di dalam Provinsi Papua dan Papua Barat, termasuk bidang infrastruktur dasar wilayah, melalui pembangunan Infrastruktur transportasi darat (Jalan desa) yang diutamakan daerah atau kampung – kampung yang mengalami sulitnya akses transportasi yang dilalui/dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat di Kabupaten Manokwari Selatan untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dan meningkatkan pelayanan Pemerintah Daerah terhadap masyarakat ditingkat Kampung untuk mencapai masyarakat yang maju, mandiri, bermartabat dan lestari.

(2)

Jalan perdesaan adalah salah satu upaya membuka keterisolasian wilayah perdesaan dari sumber - sumber informasi dan penghubung ke pusat-pusat produksi dan tempat-tempat distribusi/pemasaran. Selain itu, jalan perdesaan memudahkan jangkauan penduduk ke pusat-pusat pelayanan sosial dan budaya seperti: sarana pendidikan (sekolah), kesehatan (puskesmas, posyandu), dan ibadah. Jalan perdesaan dianggap menjadi kunci pertumbuhan ekonomi yang dapat mengangkat harkat dan martabat masyarakat perdesaan dari kemiskinan dan kebodohan. Oleh karena itu, pembangunan jalan perdesaan dapat menjadi batu loncatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat perdesaan.

VISI :

Tujuan utama dari visi ini adalah tercapainya keadaan masyarakat Kabupaten Manokwari Selatan yang memiliki kebebasan menjalankan ibadah, keleluasaan dalam bekerja dan beraktivitas, mandiri dan bertanggungjawab, bebas dan demokratis, hidup penuh kerukunan dalam suasana persaudaraan, bersama-sama berkontribusi dalam percepatan pembangunan di berbagai sektor sesuai kapasitas dan kompetensinya, menuju kemajuan bersama dan tercapainya kesejahteraan secara adil dan merata.

Dimana peran Pemerintah Daerah adalah sebagai pihak motivator dan regulator bagi pencapaian visi tersebut, melalui komitmen menghadirkan pemerintahan yang bersih, terbuka dan bertanggungjawab dengan kepemimpinan yang bermoral, kuat, tegas dan bijaksana.

Penjabaran sederhana dari beberapa aspek visi tersebut adalah : 1. Kabupaten Manokwari Selatan yang Aman

(3)

Menyadari bahwa Kabupaten Manokwari Selatan adalah kabupaten Daerah Otonom Baru (DOB), yang memiliki berbagai potensi dan keunggulan, misalnya heterogenitas penduduknya (Asli Papua dan Bukan Papua), menjadi jalur perlintasan transportasi darat antar kabupaten dan dari kabupaten ke ibukota Provinsi, potensi SDA yang melimpah, serta potensi sejarah yang menyertainya.

Sehingga di perlukan adanya rasa aman dan nyaman bagi siapapun yang berada serta beraktivitas dan bekerja di Kabupaten Manokwari Selatan ini. Dengan demikian akan tercipta suasana kerja dan usaha yang produktif, dan akan menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan bagi penduduknya.

2. Kabupaten Manokwari Selatan yang Damai

Dengan semangat bersama untuk mencapai kesejahteraan yang adil dan merata dari kampung hingga ke kota, maka perbedaan suku, ras dan agama tidak boleh menjadi ancaman dan sebab pertikaian permusuhan, akan tetapi harus menjadi potensi positif yang perlu di kelola dengan bijaksana dalam menjalani kompetisi hidup yang berkemajuan.

Semua pihak wajib menjaga perdamaian dengan mengedepankan komunikasi, musyawarah dan tercapainya kesepakatan–kesepakatan yang adil dalam semua permasalahan yang timbul. Seperti permasalahan adat, pertanahan dan hak ulayat, lapangan kerja dan usaha, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam (SDA), serta pembangunan infrastruktur di berbagai sektor dari kampung ke kota. 3. Kabupaten Manokwari Selatan yang Maju

Beragam potensi dan keunggulan yang di miliki Kabupaten Manokwari Selatan harus mampu membawa Kabupaten Manokwari Selatan menjadi maju dan sejahtera penduduknya. Maju dalam artian

(4)

terjadi peningkatan pembangunan yang berkelanjutan (secara fisik dan non fisik) dan di rasakan manfaatnya bagi seluruh masyarakat dan semua pihak yang berada dan berinteraksi dengan penduduk Kabupaten Manokwari Selatan. Terciptanya sumber daya manusia (SDM) unggul yang mampu berkompetisi dengan daerah lainnya dan berkontribusi bagi kemajuan daerah dan Papua pada umumnya. Tersedianya layanan publik dan jaringan infrastruktur (jalan, telekomunikasi, pendidikan dan kesehatan, pasar dan terminal, dll) yang memadai dan terus meningkat dari waktu ke waktu sebagai bukti fisik dari kemajuan itu sendiri.

4. Kabupaten Manokwari Selatan yang Sejahtera

Memiliki makna bahwa masyarakat Kabupaten Manokwari Selatan merasakan dampak yang nyata dari kemajuan dan keberadaan pemerintahan di sana. Dapat dirasakan dan dilihat perbedaannya dengan membandingkan sebelum dan sesudah dari kurun waktu perjalanan terbentuknya Kabupaten Manokwari Selatan.

Secara sederhana dapat di lihat dari tumbuhnya perekonomian masyarakat, terbukanya lapangan kerja dan usaha; meningkatnya penghasilan dan pendapatan perkapita penduduknya; tercukupinya kebutuhan pangan, sandang dan papan; terpenuhinya kebutuhan sarana mobilitas, rekreasi dan komunikasi; terjaminnya kebutuhan pendidikan dan layanan kesehatan; serta terpenuhinya kebutuhan rohani dan jasmani; dan rasa aman.

(5)

5. Kabupaten Manokwari Selatan yang Berdaya Saing

Kabupaten Manokwari Selatan harus mampu mengejar ketertinggalan dan bahkan bila mungkin mengungguli dan melampaui kemajuan yang dimiliki kabupaten lain di sekitarnya. Sehingga prestasi dan keunggulan itu menjadi kebanggaan dan nilai daya saing yang memikat (menarik) berbagai pihak untuk mau berinvestasi kebaikan dan pembangunan di Kabupaten Manokwari Selatan.

(6)

MISI

Untuk mencapai VISI di atas, di jabarkan dalam MISI sebagai berikut : 1. Meningkatkan Pembinaan Bidang Keagamaan

a. Meningkatkan kualitas toleransi kehidupan beragama b. Meningkatkan kualitas SDM dalam beragama

c. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana peribadatan d. Meningkatkan kesejahteraan Hamba Tuhan (pendeta/guru penginjil,

pastor, Imam Masjid dan Guru Mengaji)

2. Meningkatnya Layanan Bidang Pemerintahan

a. Pemenuhan kebutuhan SDM pemerintahan yang unggul b. Peningkatan kesejahteraan bagi PNS

c. Penataan SDM pemerintahan sesuai kebutuhan dan afirmasi orang Papua dengan tetap mengedepankan kualitas dan kompetensi.

d. Peningkatan kualitas ketrampilan dan kompetensi PNS di semua bidang

e. Distribusi dan pemerataan kebutuhan PNS dan bukan PNS secara adil dan bijaksana dari kota ke kampung

f. Terpenuhinya layanan prima bagi masyarakat pada berbagai bidang layanan pemerintahan (Usaha, pendidikan, kesehatan, catatan sipil, dll)

g. Terselesaikannya permasalahan yang timbul di masyarakat dengan kemampuan pemerintah menghadirkan solusi yang bermartabat dan berkeadilan.

3. Meningkatnya Layanan Bidang Kesehatan

a. Terbangunnya RSUD yang modern dan memiliki layanan prima

b. Peningkatan kualitas layanan Puskesmas dan Puskesmas pembantu melalui ketersediaan Dokter dan tenaga medis yang cukup

(7)

c. Tersedianya kecukupan obat-obatan dan peralatan penunjang medis d. Terselenggaranya pelayanan medis yang mudah, cepat, dan tepat e. Terciptanya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dan

tindakan pencegahan terhadap berbagai penyakit

f. Menurunnya angka kematian anak, ibu hamil dan ibu melahirkan g. Meningkatnya layanan gizi dan usia harapan hidup

4. Meningkatnya Layanan Bidang Pendidikan

a. Tersedianya infrastruktur pendidikan modern yang merata dari kota hingga ke kampung

b. Tercukupinya kebutuhan sarana dan prasarana penunjang pendidikan dari tingkat PAUD hingga Perguruan Tinggi (media bermain, buku, meja kursi, perpustakaan, laboratorium, dll)

c. Menurunnya angka putus sekolah, dengan adanya program beasiswa d. Meningkatnya angka partisipasi sekolah dan pemberantasan buta

hurup dan aksara

e. Mudahnya akses pendidikan bagi seluruh warga masyarakat

f. Terciptanya suasana yang mendukung dan menunjang proses pendidikan berbasis kearifan lokal masyarakat

g. Terciptanya prestasi dan daya saing pendidikan

5. Meningkatnya Layanan Bidang Ekonomi, Sosial budaya dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Membuka lapangan kerja bagi usia produktif

b. Peningkatan kualitas dan kemampuan SDM usia produktif

c. Penataan wilayah pengembangan potensi ekonomi masyarakat (pertanian, perkebunan, perikanan, perdagangan dan pertambangan)

d. Penyedian layanan listrik dan air bersih yang cukup bagi masyarakat dan industri

(8)

e. Penataan perumahan dan pemukiman

f. Penataan kota yang bersih indah dan nyaman serta pembangunan tempat-tempat rekreasi positif masyarakat

g. Bantuan pembangunan rumah layak bagi masyarakat miskin dan tidak mampu

h. Mempermudah dan membuka lapangan investasi serta usaha pengelolaan SDA yang optimal dan lestari

i. Terbangunnya pasar dan terminal yang memadai bagi produk pertanian dan bukan pertanian serta lancarnya arus barang dan orang

j. Di bangunnya Balai Latihan Kerja bagi para pemuda dan atau warga masyarakat usia produktif

k. Bantuan modal usaha produktif melalui koperasi dan UMKM

l. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang ibadah dan ketertiban umum

m. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban umum serta kelestarian lingkungan

(9)

6. Meningkatnya Pembangunan Infrastruktur dari Kampung ke Kota. a. Terbangunnya infrastruktur jalan yang memadai dari kampung ke

perkotaan

b. Tersedianya dan tercukupinya layanan telekomunikasi

c. Terbangunnya terminal transit kendaraan dari kampung ke kota, dan antar kabupaten, guna ketertiban dan potensi penerimaan pendapatan daerah

d. Tersedianya pelabuhan yang memadai bagi aktivitas barang dan mobilitas orang

e. Terbangunnya jaringan irigasi dan air bersih

f. Terbangunnya jaringan jalan produksi (pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan dan pertambangan)

g. Membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat akan potensi bencana alam dan tindakan penanggulangan

h. Meminimalkan dan mengantisipasi potensi kerusakan akibat bencana alam.

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum kecenderungan menunjukan bahwa setiap Kecamatan memiliki daya pengembangan yang cukup kuat bagi pembangunan di wilayah Bagian Timur Kabupaten Konawe