• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN UMUM APBD KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN ANGGARAN 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEBIJAKAN UMUM APBD KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN ANGGARAN 2022"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN UMUM APBD

KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN ANGGARAN 2022

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

(2)

i

1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD... 1

1.2. Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA)……… 3

1.3. Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran…….. 3

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH ... 6

2.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ... 6

2.1.1. Kondisi Ekonomi Kabupaten OKU Timur ... 6

2.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2022 ... 19

2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ... 22

2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ... 22

2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah ... 27

2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ... 31

BAB III ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD)………..34

3.1. Asumsi Dasar Yang Digunakan Dalam APBN ……….34

3.2. Asumsi Dasar Yang Digunakan Dalam APBD………. 36

BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN DAERAH ………. 39

4.1. Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah Yang Diproyeksikan Untuk Tahun Anggaran 2022 ……….. 39

4.2. Target Pendapatan Daerah Meliputi PAD, Pendapatan Transfer, Dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah……….. 40

BAB V KEBIJAKAN BELANJA DAERAH ………. 42

5.1. Kebijakan Terkait Dengan Perencanaan Belanja ………... 42

5.2. Kebijakan Rencana Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Transfer dan Belanja Tidak Terduga ……… 44

BAB VI KEBIJAKAN PEMBIAYAAN DAERAH ………. 48

6.1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan ………... 48

6.2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan ………. 49

BAB VII STRATEGI PENCAPAIAN ……….. 52

BAB VIII PENUTUP ……….. 55

(3)

ii

Tabel 2.2. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2016 s.d 2020 Atas Dasar Harga Konstan (Miliar Rupiah) ………. 7 Tabel 2.3. Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2016-2020 Atas Dasar Harga Konstan ... 8 Tabel 2.4. Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit PDRB Kab. OKU Timur

Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2016-2020 ... 11

Tabel 2.5. Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kab. OKU Timur 2016-2020 ... 12 Tabel 2.6. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto

Kab. OKU Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010

Menurut Lapangan Usaha (Persen), 2016-2020 ... 13 Tabel 2.7. Indikator Penduduk Miskin Kabupaten OKU Timur

Tahun 2016-2020 ... 14 Tabel 2.8. PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha (Juta) rupiah, 2016-

2020 ... 16 Tabel 2.9. Indikator Pembentuk IPM Kabupaten OKU Timur 2020 ... 18 Tabel 2.10. Target Indikator Makro Pembangunan Kab. OKU Timur

Tahun 2022 ... 19 Tabel 2.11. Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2018 s.d Semester I

Tahun 2021 dan Proyeksi Target Tahun 2022 ……… 25 Tabel 2.12. Realisasi Belanja Daerah Tahun 2018 s.d Semester I

Tahun 2021 dan Proyeksi Tahun 2022 ……….. 30 Tabel 2.13. Realisasi Pembiayaan Daerah tahun 2018 s.d Semester I

Tahun 2021 dan Proyeksi/Target Tahun 2022 ……… 33 Tabel 4.1. Estimasi Target Pendapatan Daerah Tahun 2022

Kabupaten OKU Timur ... 41 Tabel 5.1. Estimasi Target Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022

Kabupaten OKU Timur ... 47 Tabel 6.1. Proyeksi Target Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2022

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur ... 51

(4)

iii

(5)
(6)
(7)

1 1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD

Fungsi Pemerintah Daerah dan DPRD dalam pembangunan menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang dimuat dalam dokumen kebijakan pembangunan sebagai hasil dari kristalisasi aspirasi masyarakat.

Esensi Pembangunan adalah aktivitas yang berjalan secara simultan, meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dan seluruh aktivitas tersebut didukung oleh kebijakan pembangunan, sehingga menjadi pedoman yang representatif dalam meningkatkan nilai tambah pembangunan. Secara hakiki, kebijakan pembangunan Kabupaten OKU Timur telah dirancang berdasarkan periodisasi, yang meliputi; Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Jangka Pendek (Tahunan).

Berkaitan dengan kebijakan pembangunan daerah, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa SPPN adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat pada tingkat pusat maupun daerah. Seluruh aspirasi yang disampaikan dimuat dalam suatu aktivitas musyawarah perencanaan pembangunan, yang akan menghasilkan dokumen kebijakan pembangunan meliputi : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD); Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) atau Rencana Strategis (RENSTRA); serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Pengelolaan dan pemanfaatan keuangan sebagai salah satu sumber daya pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, yang menjadi landasan konstitusional sebagai pedoman dalam penyusunan rencana dan implementasi pembangunan.

Undang-Undang tersebut pada prinsipnya mempunyai misi utama meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya keuangan daerah, dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah oleh pemerintahan daerah, dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah. Agenda pembangunan daerah Kabupaten OKU Timur merupakan satu kesatuan dalam mendukung agenda

PENDAHULUAN

BAB I

(8)

2 pembangunan Nasional dan Provinsi. Oleh karena itu, sinergitas dan konsistensi kebijakan pembangunan menjadi hal yang mendasar untuk dapat dilaksanakan dalam setiap tahapan proses kebijakan pembangunan di daerah.

Kebijakan Pembangunan Kabupaten OKU Timur tahun 2022 dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dalam dokumen tersebut, telah ditetapkan arah dan tujuan pembangunan yang akan dicapai selama periode satu tahun. Sebagai implementasi dari kebijakan pembangunan yang telah ditetapkan selama periode satu tahun, maka perlu dukungan penganggarannya. Kebijakan pembangunan tahunan yang didukung dengan penganggaran dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) APBD, dimana kebijakan umum anggaran tersebut merupakan implementasi dari RKPD bersumber dari dana APBD Kabupaten OKU Timur sebagai acuan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2022.

Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA-APBD) Tahun Anggaran 2022, berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 22 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019, KUA-APBD merupakan dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun. Sebagai operasionalnya, didalam rancangan KUA- APBD memuat kondisi ekonomi makro daerah, asumsi penyusunan APBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan daerah dan strategi pencapaiannya. Berdasarkan Pasal 89 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah disebutkan bahwa KUA-APBD disusun sebagai tindak lanjut dari RKPD, KUA-APBD sebagai kerangka umum kebijakan pembangunan tahunan daerah dan yang mengatur rincian perkiraan alokasi anggaran serta merupakan pedoman dalam penyusunan rancangan APBD. Oleh karena itu Kebijakan Umum APBD disusun untuk mensinkronisasikan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), rencana pembangunan tahunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum APBD. Penyusunan KUA-APBD Tahun 2022 di lingkungan Pemerintah Kabupaten OKU Timur, didasarkan pada RKPD Tahun 2022 dan RPJMD Kabupaten OKU Timur Tahun 2021 – 2026.

(9)

3 1.2. Tujuan Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA)

Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2022 bertujuan untuk :

1. Sebagai instrument untuk melaksanakan sinkronisasi, sinergitas dan konsistensi Kebijakan Pembangunan Pemerintah Pusat, Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

2. Sebagai dasar dalam rangka penyusunan Rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara dan Rancangan Penyusunan APBD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun Anggaran 2022.

3. Sebagai dasar untuk menjabarkan kebijakan pembangunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah dengan sumber dana dari Anggaran Daerah.

1.3. Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran.

Dasar hukum penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun Anggaran 2021 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4347 );

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

(10)

4 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Nomor 5165);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

12. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional Republik Indonesia;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 927);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1781);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022;

(11)

5 16. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2017 Nomor 1);

17. Peraturan Bupati Ogan Komering Ulu Timur Nomor 39 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2022 (Berita Daerah Nomor 39 Tahun 2021).

(12)

6 2.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Kondisi ekonomi tahun 2020 dan perkiraan tahun 2021 serta proyeksi tahun 2022, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan Pemerintah Daerah diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah.

Arah kebijakan perekonomian Kabupaten OKU Timur Tahun 2022 diselaraskan dengan:

1) Arahan Pusat yang terdiri dari Tema, Sasaran dan Prioritas Nasional dalam Rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2022;

2) Arahan Provinsi yang terdiri dari Tema, Sasaran dan Prioritas Daerah dalam Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 3) Arahan RPJPD Kabupaten OKU Timur Tahun 2005-2025

4) Arahan Tata Ruang Wilayah Kabupaten OKU Timur Tahun 2012-2032 5) Arahan RPJMD Kabupaten OKU Timur Tahun 2021-2026

6) Kebijakan untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi yang:

a. Berkualitas;

b. Berkesinambungan;

c. Berkelanjutan;

d. Berkeadilan;

e. Inklusif;

f. Pengelolaan inflasi;

g. Perluasan lapangan kerja; dan

h. Peningkatan pertumbuhan investasi.

2.1.1. Kondisi Ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Kondisi ekonomi daerah Kabupaten OKU Timur secara umum dapat dilihat dari indikator ekonomi makro serta perekonomian daerah. Capaian indikator ekonomi daerah Kabupaten OKU Timur adalah sebagai berikut:

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) Kabupaten OKU Timur pada Tahun 2020 sebesar 10.054,1 miliar rupiah. Nilai PDRB tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada Tahun 2019 PDRB ADHK Kabupaten OKU Timur

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO

DAERAH

(13)

7 sebesar 10.012,6 miliar rupiah. Nilai PDRB Kabupaten OKU Timur selama rentang Tahun 2016–2020 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

Perkembangan PDRB Kabupaten OKU Timur Tahun 2016 – 2020

No Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Miliar Rupiah)

PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Miliar Rupiah)

1 2016 12.132,1 8.806,8

2 2017 12.823,9 9.103,3

3 2018 13.727,1 9.493,4

4 2019 14.887,8 10.012,6

5 2020 15.229,5 10.054,1

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

PDRB Kabupaten OKU Timur masih sangat bergantung pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Sedangkan sektor lain yang berpeluang untuk terus berkembang adalah sektor kontruksi dan sektor perdagangan.

Tabel 2.2

Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2016 s.d 2020 Atas Dasar Harga Konstan (Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020

Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % Nilai %

1. Pertanian,

Kehutanan 3.755,3 36,50 3.770,6 35,15 3.811,1 33,84 3.931

,1 32,64 3.97 0,6 32,9

8 2. Pertambangan

dan penggalian 213,4 2,59 214,8 2,47 216,8 2,38 233,1 2,39 230, 1 2,33 3. Industri

Pengolahan 620,9 8,16 674,4 8,80 734,9 9,38 806,5 9,95 810, 1 10,0

9 4. Pengadaan

Listrik dan Gas 4,6 0,05 4,8 0,06 5,0 0,06 5,6 0,06 6,2 0,06 5. Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

1,3 0,01 1,3 0,01 1,4 0,02 1,5 0,02 1,6 0,02

6. Konstruksi 1.398,7 19,33 1.455,1 19,08 1.554,9 19,01 1.641

,5 18,84 1.65 8,1 18,6

4 7. Perdagangan

Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda motor

1.193,6 15,53 1.271,1 16,82 1.360,5 17,81 1.474

,2 18,62 1.42 8,1 18,2

7

8. Pergudangan

/Transportasi 102,1 1,16 107,5 1,21 114,6 1,25 123,6 1,28 120, 4 1,24 9. Penyediaan

Akomodasi dan

Makan Minum 98,4 1,35 107,5 1,46 119,2 1,56 131,1 1,68 130, 4 1,67

(14)

8

Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020

Nilai % Nilai % Nilai % Nilai % Nilai %

10. Informasi dan

Komunikasi 101,7 0,92 108,0 0,96 115,6 1,00 125,8 1,04 138,1 1,12 11. Jasa keuangan

dan Asuransi 84,1 0,91 86,3 0,91 89,4 0,91 92,3 0,88 92,3 0,87 12. Real Estat 243,3 2,57 251,3 2,56 261,4 2,57 275,4 2,58 283,3 2,62 13. Jasa

Perusahaan 3,7 0,04 3,8 0,04 3,9 0,05 4,1 0,05 4,1 0,05 14. Administrasi

Pemerintahan,P ertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

621,5 7,26 672,0 6,84 728,7 6,65 760,0 6,48 762,0 6,44

15. Jasa

Pendidikan 193,9 1,93 200,3 1,89 209,2 1,85 220,6 1,80 222,1 1,82 16. Jasa Kesehatan

dan Kegiatan

Sosial 94,4 0,91 96,6 0,93 99,6 0,91 103,6 0,88 112,4 0,96 17. Jasa lainnya 76,0 0,78 77,9 0,78 80,2 0,78 83,9 0,80 85,8 0,82 PDRB Atas Dasar

Harga Konstan 8.806,8 100 9.103,3 100 9.506,5 100 10.012,6 100 10.054, 1 100 Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

Berdasarkan PDRB ADHK, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan sektor yang mempunyai kontribusi terbesar dengan kontribusi pada tahun 2020 sebesar 32,98%. Meskipun nilai PDRB sektor ini terus mengalami peningkatan, namun kontribusi sektor ini tiap tahunnya mengalami perlambatan. Sedangkan konstruksi merupakan sektor yang mempunyai kontribusi terbesar kedua, yakni sebesar 18,64%, di posisi selanjutnya adalah sektor perdagangan yang mempunyai kontribusi sebesar 18,27%.

Tabel 2.3

Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020 Atas Dasar Harga Konstan

Lapangan Usaha

Pertumbuhan PDRB (%) Rata-Rata Pertumbuha

n Per Tahun

(%) 2016 2017 2018 2019 2020

1. Pertanian, Kehutanan 4,82 0,41 1,07 2,47 1,01 1,96 2. Pertambangan dan penggalian 0,23 0,69 0,89 7,52 -1,41 1,58 3. Industri Pengolahan 7,69 8,62 8,97 9,73 0,43 7,09 4. Pengadaan Listrik dan Gas 16,57 3,69 4,90 7,99 10,41 8,71 5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 8,78 5,38 6,89 7,56 5,70 6,86

6. Konstruksi 8,96 4,03 6,86 8,59 1,01 5,89

7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda motor 6,49 6,49 7,03 8,21 -3,14 5,02 8. Pergudangan/Transportasi 5,67 5,26 6,63 7,81 -2,58 4,56 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 11,82 9,25 10,90 12,02 -0,38 8,72 10. Informasi dan Komunikasi 5,76 6,27 7,01 8,85 9,39 7,46 11. Jasa keuangan dan Asuransi 4,07 2,60 3,52 3,80 0,68 2,93

(15)

9

Lapangan Usaha

Pertumbuhan PDRB (%) Rata-Rata Pertumbuha

n Per Tahun

(%) 2016 2017 2018 2019 2020

12. Real Estate 4,11 3,28 4,05 5,35 2,86 3,93

13. Jasa Perusahaan 3,13 3,51 3,82 4,35 0,03 2,97

14. Administrasi Pemerintahan,Pertahanan dan

Jaminan Sosial Wajib 11,31 8,12 8,45 8,08 0,26 7,24 15. Jasa Pendidikan 2,79 3,30 4,42 5,45 0,72 3,34 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,24 2,41 3,02 4,05 8,49 3,84

17. Jasa lainnya 2,42 2,42 3,06 4,55 2,49 2,99

PDRB OKU Timur 6,17 3,37 4,43 5,86 0,41 4,05 Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

Berdasarkan pertumbuhan sektoral PDRB ADHK, sektor dengan pertumbuhan tertinggi pada Tahun 2020 adalah sektor pengadaan listrik dan gas dengan pertumbuhan 10,41% dengan rata-rata pertumbuhan tiap tahunnya sebesar 8,71%. Sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda motor yakni sebesar -3,14% dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 5,02%.

Secara keseluruhan pertumbuhan PDRB ADHK Kabupaten OKU Timur dari Tahun 2016-2020 mengalami perubahan yang fluktuatif, hal ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1

Grafik Nilai dan Pertumbuhan PDRB ADHK Tahun 2016-2020 Kabupaten OKU Timur

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

2016 2017 2018 2019 2020

PDRB ADHK (Miliar Rupiah) 8,806.80 9,103.30 9,506.50 10,012.60 10,054.10

Pertumbuhan (%) 6.17 3.37 4.43 5.86 0.41

0 1 2 3 4 5 6 7

8,000.00 8,500.00 9,000.00 9,500.00 10,000.00 10,500.00

(16)

10 b. Tingkat Inflasi

Inflasi adalah indikator ekonomi makro yang menggambarkan kenaikan harga-harga umum berbagai komoditi dalam perekonomian, kondisi sebaliknya disebut dengan deflasi. Dalam ekonomi, terjadinya perubahan harga terkait adanya mekanisme supply dan demand dipasar yang saling bersaing. Dalam pasar persaingan sempurna, peningkatan permintaan akan mendorong terjadinya inflasi.

BPS menghitung inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK). IHK adalah indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dalam suatu periode, dari suatu kumpulan barang dan jasa yang dikonsumsi oleh penduduk/rumah tangga dalam kurun waktu tertentu. Jenis barang dan jasa tersebut dikelompokkan menjadi 7 kelompok. Untuk Kabupaten OKU Timur IHK dihitung di kota Palembang dan Lubuk Linggau. Pada tahun 2020, inflasi tertinggi di kota Palembang secara umum terjadi pada bulan Januari dengan nilai inflasi sebesar 0,62 persen. Berdasarkan komoditinya, inflasi tahunan tertinggi pada tahun 2020 terjadi pada komoditi perawatan pribadi dan jasa lainnya. Inflasi Provinsi Sumatera Selatan sampai dengan bulan Desember tahun 2020 (year on year) sebesar 1,55%. Untuk Kab/Kota data inflasi yang rilis hanya Kota Palembang dan Lubuk Linggau. Inflasi Kota Palembang year on year (Desember 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 1,50%. Inflasi Kota Lubuk Linggau Year on Year sebesar 1,97%.

Pada tahun 2019 Pemerintah Kabupaten OKU Timur bekerja sama dengan BPS OKU Timur menghitung sendiri inflasi, dimana inflasi tahun 2019 kabupaten OKU Timur sebesar 2,89 %. Dikarenakan kabupaten OKU Timur bukan kota IHK, maka penghitungan inflasi didekati dengan laju implisit PDRB.

(17)

11 Tabel. 2.4

Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit PDRB Kab. OKU Timur menurut Lapangan Usaha (persen),

2016 - 2020

No Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020

1 Pertanian, kehutanan, Perikanan

1 ,66 1 ,38 1 ,35 2 ,04 2 ,33

2 Pertambangan dan Penggalian

1 ,39 -0 ,10 2 ,42 1,42 1 ,07

3 Industri Pengolahan 5 ,58 4 ,99 4 ,61 4 ,87 3 ,37

4 Pengadaan Listrik dan Gas 15 ,95 9 ,99 0 ,23 0 ,09 1 ,13

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

9 ,67 6 ,35 4 ,83 2,21 1 ,67

6 Konstruksi 0 ,73 0 ,33 1 ,34 0 ,27 0 ,16

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

9 ,86 7 ,53 5 ,89 4 ,66 3 ,63

8 Transportasi dan

Pergudangan 3 ,67 5 ,27 3 ,05 3 ,28 1 ,79

9 Penyediaan Akomodasi

Makan Minum 7 ,06 4 ,85 4 ,26 4 ,96 2 ,13

10 Informasi dan Komunikasi 6 ,03 4 ,10 4 ,29 3 ,35 0 ,69 11 Jasa Keuangan dan

Asuransi 3 ,42 4 ,11 3 ,34 2 ,17 0 ,48

12 Real Estate 0 ,94 2 ,20 3 ,09 3 ,45 0 ,94

13 Jasa Perusahaan 5 ,08 3 ,75 5 ,25 5 ,56 1 ,02

14 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib -3 ,20 -7 ,82 -2 ,74 0 ,09 1 ,32

15 Jasa Pendidikan 0 ,03 0 ,17 0 ,09 0 ,40 2 ,30

16 Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial 0 ,27 5 ,37 0 ,95 1 ,25 2 ,91

17 Jasa lainnya 1 ,72 2 ,42 4 ,24 6 ,29 2 ,43

2 ,93 2 ,26 2 ,64 2 ,83 1 ,87 Pertumbuhan Ekonomi

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

c. Sumbangan Sektoral

Kabupaten OKU Timur merupakan Lumbung Pangan di Provinsi Sumatera Selatan sehingga memberikan pengaruh tersendiri pada karakteristik ekonomi wilayah ini. Berdasarkan kontribusi masing-masing sektor (lapangan usaha) dalam PDRB, tampak bahwa perekonomian daerah Kabupaten OKU Timur masih didominasi oleh sektor primer, dimana sektor pertanian masih merupakan sektor unggulan atau “leading sector” sebagai penyumbang utama PDRB Kabupaten OKU Timur.

(18)

12 Tabel 2.5

Distribusi Persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

Kabupaten OKU Timur 2016 - 2020

No Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020

1 Pertanian, kehutanan, Perikanan

36,5 35,15 33,84 32,64 32,98

2 Pertambangan dan Penggalian

2,59 2,47 2,38 2,39 2,33

3 Industri Pengolahan 8,16 8,8 9,35 9,95 10,09

4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,05 0,06 0,06 0,06 0,06

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

0,01 0,01 0,02 0,02 0,02

6 Konstruksi 19,33 19,08 19,01 18,84 18,64

7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

15,53 16,82 17,81 18,62 18,27

8 Transportasi dan Pergudangan

1,16 1,21 1,25 1,28 1,24

9 Penyediaan Akomodasi Makan Minum

1,35 1,46 1,56 1,68 1,67

10 Informasi dan Komunikasi 0,92 0,96 1 1,04 1,12

11 Jasa Keuangan dan Asuransi

0,91 0,91 0,91 0,88 0,87

12 Real Estate 2,57 2,56 2,57 2,58 2,62

13 Jasa Perusahaan 0,04 0,04 0,05 0,05 0,05

14 Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

7,26 6,84 6,65 6,48 6,44

15 Jasa Pendidikan 1,93 1,89 1,85 1,8 1,82

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

0,91 0,93 0,91 0,88 0,96

17 Jasa lainnya 0,78 0,78 0,78 0,8 0,82

100 100 100 100 100

PDRB

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

d. Indikator Pembangunan Daerah Bidang Ekonomi

Indikator kinerja pembangunan merupakan tolok ukur yang digunakan untuk mengukur capaian tujuan dan sasaran pembangunan serta untuk mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.

Indikator pembangunan daerah bidang ekonomi dapat dilihat pada Indikator capaian kinerja pembangunan ekonomi makro daerah Kabupaten OKU Timur diantaranya adalah:

1. Tingkat pertumbuhan ekonomi

Perekonomian Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tahun 2020 tumbuh sebesar 0,41%, masih di atas Nasional dan Provinsi yang terkontraksi

(19)

13 sebesar -0,11 dan -2,07%. Jika dilihat Pertumbuhan Ekonomi 17 Kabupaten/Kota di Sumsel, Kabupaten OKU Timur pada tahun 2020 menempati posisi tertinggi diantara Kab/Kota lainnya.

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten OKU Timur berdasarkan sektoral dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 2.6

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten OKU Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (persen),

2016 - 2020

No. LAPANGAN USAHA 2016 2017 2018 2019 2020

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN 4,82 0,41 1,68 2,53 1,01 2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0,23 0,69 0,89 7,52 -1,41

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 7,69 8,62 8,97 9,73 0,43

4. PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 16,57 3,69 8,02 7,76 10,41

5. PENGADAAN AIR, PENGOLAHAN SAMPAH DAN

LIMBAH 8,78 5,38 6,89 5,45 5,70

6. KONSTRUKSI 8,96 4,03 5,21 7,22 1,01

7. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN,

REPARASI MOBIL DAN MOTOR 6,49 6,49 7,03 8,36 -3,14

8. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 5,67 5,26 6,63 7,81 -2,58 9. PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN 11,82 9,25 9,50 11,22 -0,38

10. INFORMASI DAN KOMUNIKASI 5,76 6,27 7,01 8,85 9,39

11. JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 4,07 2,60 2,68 3,49 0,68

12. REAL ESTAT 4,11 3,28 4,05 5,35 2,86

13. JASA PERUSAHAAN 3,13 3,51 3,82 4,35 0,03

14. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN

DAN JAMINANSOSIAL WAJIB 11,31 8,12 6,96 5,69 0,26

15. JASA PENDIDIKAN 2,79 3,30 4,42 5,45 0,72

16. JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 1,24 2,41 3,02 4,05 8,49

17. JASA LAINNYA 2,42 2,42 3,06 4,55 2,29

PERTUMBUHAN EKONOMI 6,17 3,37 4,29 5,47 0,41

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

2. Tingkat Kemiskinan

Dalam menentukan penduduk kategori miskin, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).

Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan

(20)

14 makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah. Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai Penduduk Miskin.

Tren capaian kemiskinan Kabupaten OKU Timur berfluktuatif, 2009 – 2020 berfluktuatif dari 9,98% menjadi 10,43% atau meningkat sebesar 0,45%

dengan jumlah penduduk miskin sebesar 70,40 (ribu jiwa). Apabila dirata- ratakan meningkat sebesar 0,04 % per tahunnya. Capaian Kabupaten OKU Timur berada diatas rata-rata Nasional namun masih dibawah rata-rata Provinsi. Di tahun 2020 ada gap 2,23% (Prov VS OKU Timur) dan 0,65%

(OKU Timur VS Nasional)

Tabel 2.7

Indikator Penduduk Miskin Kab. OKU Timur 2016–2020

Indikator 2016 2017 2018 2019 2020 Persentase Penduduk

Miskin (%) 11,29 11,00 10,57 10,43 10,43 Garis Kemiskinan

(Rupiah/kapita/bulan) 274.608 285.970 312.340 321.629 343.601 Indeks Kedalaman

Kemiskinan (P1) 1,65 1,90 1,60 1,51 1,02 Indeks Keparahan

Kemiskinan (P2) 0,34 0,51 0,37 0,32 0,14 Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

(21)

15 Gambar 2.2

Perkembangan Indikator Kemiskinan Kabupaten OKU Timur Tahun 2016–2020

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

3. PDRB Perkapita

Salah satu indikator tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah/wilayah dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita, yang merupakan hasil bagi antara nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu, besar kecilnya jumlah penduduk akan mempengaruhi nilai PDRB sangat tergantung pada nilai potensi sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang terdapat di daerah tersebut. PDRB perkapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk. PDRB per Kapita Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur disajikan pada tabel berikut:

2016 2017 2018 2019 2020

Garis Kemiskinan

(Rupiah/kapita/bulan) 274,608 285,970 312,340 321,629 343,601 Persentase Penduduk Miskin (%) 11.29 11 10.57 10.43 10.43 Indeks Kedalaman Kemiskinan

(P1) 1.65 1.9 1.6 1.51 1.02

Indeks Keparahan Kemiskinan

(P2) 0.34 0.51 0.37 0.32 0.14

0 2 4 6 8 10 12

0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000

(22)

16 Tabel 2.8

PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha (juta) rupiah, 2016 – 2020

Nilai PDRB (Miliar Rupiah)

2016 2017 2018 2019 2020

ADHB 12 132,11 12 823,90 13 727,12 14 887,83 15 229,54

ADHK 8 806,82 9 103,28 9 493,39 10 012,56 10 054,10

PDRB Per Kapita (Ribu Rupiah)

ADHB 18 478,09 19 328,21 20 479,93 21 997,48 22 287,17

ADHK 13 413,42 13 720,49 14 163,49 14 794,04 14 713,35

Pertumbuhan PDRB

perKapita ADHK 2010 5,01 2,29 3,23 4,45 -0,55

Jumlah Penduduk

(ribu orang) 656,57 663,48 670,27 676,80 683,33

Pertumbuhan Jumlah

Penduduk (Persen) 1,10 1,05 1,02 0,97 0,97

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

Nilai PDRB per kapita Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga berlaku dari tahun 2016 sampai 2020 senantiasa mengalami kenaikan. Pada tahun 2016 PDRB per kapita Ogan Komering Ulu Timur tercatat sebesar 18,48 juta rupiah. Secara nominal terus mengalami kenaikan hingga tahun 2020 mencapai 22,29 juta rupiah. Namun, nilai ini terkontraksi pada Tahun 2020 akibat dampak pandemi. Begitupun Nilai PDRB per kapita atas dasar harga konstan juga terpengaruh pandemi sehingga menyebabkan pertumbuhannya terkontraksi menjadi -0,55 persen di Tahun 2020.

4. Tingkat pengangguran terbuka (TPT)

Informasi mengenai ketenagakerjaan di Kabupaten OKU Timur pada umumnya bersumber dari kegiatan survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang rutin diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik.

Yang termasuk angkatan kerja adalah setiap penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang bekerja, pernah bekerja ataupun yang tidak pernah bekerja. Jumlah tenaga kerja sektor pertanian sebesar 61%, jumlah tenaga kerja sektor industri sebesar 12%, sedangkan jumlah tenaga kerja sektor jasa sebesar 27%. Yang termasuk kedalam Bukan Angkatan Kerja (BAK) adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang sedang bersekolah, penduduk yang mengurus rumah tangga dan penduduk lansia.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten OKU Timur untuk tahun 2020 adalah sebesar 3,81%, sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(23)

17 (TPAK) sebesar 71,7% pada tahun 2020. Hal ini mengindikasikan keberhasilan pemerintah dalam mendorong perekonomian daerah dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi penduduk. Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur disajikan pada grafik di bawah:

Gambar 2.3

Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016– 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

5. Indek Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) merupakan indeks pembangunan manusia yang dipergunakan untuk mengukur keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia, dalam hal ini berarti kualitas hidup masyarakat/penduduk yang dijadikan sebagai salah satu ukuran kinerja di masing-masing daerah. Ukuran pencapaian keberhasilan suatu daerah dilihat melalui 3 (tiga) dimensi dasar pembangunan yaitu (1) lamanya hidup,(2) pengetahuan/tingkat pendidikan dan (3) standar hidup layak. Indikator yang mewakili ketiga dimensi tersebut yaitu: Angka Harapan Hidup (AHH) untuk mengukur peluang hidup, Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) untuk mengukur status tingkat pendidikan, serta pengeluaran riil per kapita disesuaikan untuk mengukur akses terhadap sumber daya untuk mencapai standar hidup layak.

2.35

3.51 3.41

3.81

2016 2017 2018 2019 2020

TPT (%)

(24)

18 Pada tahun 2014, IPM mengalami perubahan metodologi karena beberapa indikator sudah tidak tepat dalam penghitungan IPM seperti Angka Melek Huruf digantikan Harapan Lama Sekolah dan PDRB perkapita digantikan pengeluaran per kapita disesuaikan. Selain itu penghitungan IPM juga mengalami perubahan menggunakan rata-rata geometris. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur disajikan pada grafik di bawah ini:

Gambar 2.4

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2016 – 2020

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

Pada tahun 2020 IPM Kabupaten OKU Timur mengalami penurunan walau tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 0,06 poin dari tahun sebelumnya.

IPM Kabupaten OKU Timur menempati posisi ke-5 se-Sumatera Selatan, konsisten pembangunan manusia berkategori “sedang”.

Tabel indikator pembentuk IPM Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.9

Indikator Pembentuk IPM Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 2020 Angka Harapan

Hidup (AHH)

Harapan Lama Sekolah (HLS)

Rata-Rata Lama Sekolah

(RLS)

Pengeluaran per Kapita

(000 rp)

68,65 12,04 7,27 11.612

Sumber: Badan Pusat Statistik Tahun 2021

67.38

67.84

68.58

69.34 69.28

2016 2017 2018 2019 2020

IPM (INDEKS)

(25)

19 2.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2022

Pengembangan perekonomian daerah terus dilakukan melalui berbagai kebijakan dengan target dan sasaran di antaranya: (1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi; (2) Menurunkan angka kemiskinan; (3) Meningkatkan angka IPM; dan (4) Menekan angka pengangguran, berikut kami sajikan data target indikator makro Pembangunan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2021 pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.10

Target Indikator Makro Pembangunan Kabupaten OKU Timur Tahun 2022

NO INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN

2022

1 Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 1.4%

2 Inflasi 2

3 Tingkat Kemiskinan 10.31%

4 Tingkat Pengangguran Terbuka 3.80%

5 Gini Ratio 27.5%

6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 69.76

Sumber: RKPD Kabupaten OKU Timur Tahun 2021

Agar pembangunan perekonomian daerah tersebut dapat berjalan sesuai dengan target dan sasaran yang ditetapkan, maka perlu diarahkan agar prioritas pembangunan dilaksanakan secara baik.

Berdasarkan kondisi dan perkembangan perekonomian daerah serta mempertimbangkan kondisi lingkungan internal dan eksternal, maka tantangan dan prospek perekonomian daerah yang dihadapi adalah sebagai berikut :

a. Tantangan

Ada beberapa tantangan perekonomian daerah yang dihadapi seperti:

1) Mengupayakan agar perkembangan ekonomi tetap terus tumbuh dengan cepat. Pertumbuhan ekonomi dengan percepatan yang lebih tinggi, terjaganya stabilitas ekonomi makro, dan dengan pembenahan yang sungguh-sungguh pada sektor riil, diharapkan akan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas guna menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Dalam hal ini diperlukan strategi

(26)

20 kebijakan yang tepat dengan menempatkan prioritas pengembangan pada sektor-sektor yang mempunyai efek pengganda tinggi dalam menciptakan kesempatan kerja.

2) Menyediakan infrastruktur yang memadai, agar geliat perekonomian dapat bergerak dinamis dan menggembirakan, karena infrastruktur yang memadai menjadi prasyarat yang utama dalam mendukung pengembangan sektor-sektor lainnya.

3) Meningkatkan daya saing daerah, untuk mencapai peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah yang tinggi. Tingginya pertumbuhan tinggi dan berkelanjutan juga untuk merangsang penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dan berkualitas.

4) Menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Hal ini memberikan dampak yang cukup signifikan mengingat investasi merupakan salah satu penggerak kegiatan ekonomi daerah. Komitmen perbaikan iklim investasi tersebut diantaranya dilakukan melalui perbaikan di bidang pelayanan perizinan.

5) Meningkatkan partisipasi masyarakat, dunia usaha dan swasta.

Tantangan ini menjadi cukup penting karena terbatasnya kemampuan keuangan atau sumber daya pemerintah dalam pembiayaan pembangunan, terutama terkait dengan efisiensi pembiayaan investasi dan penyediaan infrastruktur yang bervariasi dan berkualitas.

b. Prospek Perekonomian Daerah

Beberapa prospek perekonomian daerah Kabupaten OKU Timur kedepan antara lain seperti:

1) Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur mengalami peningkatan dari tahun ke tahun baik dihitung atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.

2) Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur cenderung menunjukkan pertumbuhan yang positif, walaupun pertumbuhan ekonomi nasional dan provinsi Sumatera Selatan mengalami kontraksi.

3) Nilai PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur atas dasar harga konstan juga meningkat setiap tahun. Meskipun secara nasional pertumbuhan ekonomi cenderung melambat, tetapi kondisi perekonomian di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur relatif stabil.

4) Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sektor perdagangan turut memainkan peran penting dalam membangkitkan perekonomian daerah ini. Hal ini dibuktikan oleh besarnya kontribusi sektor perdagangan

(27)

21 dalam pembentukan PDRB kabupaten ini. Menyadari hal tersebut maka pemerintah kabupaten mendorong penataan dan pembangunan pusat- pusat perdagangan yang ada di wilayah ini.

5) Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur berkomitmen untuk kembangkan ekonomi kreatif masyarakat dengan mendorong sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Strategi dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten OKU Timur tahun 2022 diantaranya melaksanakan program sosial antara lain:

1. Pemberian uang duka, pemberian insentif kepada guru agama non formal, penjaga makam, pengurus jenazah, penjaga rumah ibadah, linmas.

2. Penguatan pendamping PKH.

3. Bantuan sembako pada keluarga miskin.

4. Bantuan bencana alam dan wabah Covid-19.

Cara untuk menaikkan IPM adalah:

Perbaikan kualitas dan akses penyelenggaraan pendidikan:

1. Fasilitasi penyelenggaraan PAUD dan peningkatan kapasitas tenaga pendidik paud, baik formal maupun non formal;

2. Peningkatan kapasitas kelembagaan pendidikan non formal (pnf);

3. Penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dan kesetaraan;

4. Penyelenggaraan program wajib belajar sembilan tahun yang berkualitas;

5. Peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan;

6. Peningkatan tata kelola sesuai pencapaian indikator akuntabilitas kinerja pemerintahan.

Pembangunan kesehatan:

1. Peningkatan akses pelayanan kesehatan dasar;

2. Standarisasi mutu pelayanan kesehatan;

3. Peningkatan promosi perilaku hidup sehat dan bersih (PHBS);

4. Mendorong upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan anak;

5. Penguatan sistem rujukan maternal neonatal;

6. Optimalisasi tata laksana dan kewaspadaan dini terhadap penyakit menular dan tidak menular di semua jenjang pelayanan Kesehatan.

(28)

22 Strategi untuk menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT):

1. Pemanfaatan tenaga kerja local

2. Bursa kerja dan informasi pasar kerja

3. Peningkatan pelatihan berbasis kompetensi yang mengacu pada kualitas dan produktivitas tenaga kerja.

2.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Keuangan daerah merupakan salah satu aspek yang penting dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan daerah sehingga perlu dihasilkan suatu kebijakan keuangan daerah yang akurat dan cermat.

Keberhasilan suatu daerah dalam melaksanakan pembangunannya tidak bisa dilepaskan dari faktor pengelolaan keuangan daerah yang baik. Dalam pencapaiaan suatu pembangunan daerah memerlukan dukungan penganggaran yang berasal dari berbagai sumber, antara lain dari Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Pajak Daerah, Retribusi, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan serta lain-lain PAD yang sah. Selain itu juga bersumber dari Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Anggaran Pendapatan Daerah disusun sebagai kesatuan sistem komprehensif dan tersusun atas dasar potensi yang dikelola oleh perangkat daerah penghasil pendapatan daerah.

2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber penerimaan yang murni dari daerah, yang merupakan modal utama bagi daerah sebagai biaya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Meskipun Pendapatan Asli Daerah tidak seluruhnya dapat membiayai total pengeluaran daerah, namun proporsi Pendapatan Asli Daerah terhadap total penerimaan daerah tetap merupakan indikasi derajat kemandirian keuangan suatu Pemerintahan Daerah.

Pemerintah Kabupaten OKU Timur senantiasa menggali potensi-potensi keunggulan daerah agar Pendapatan Asli Daerah tersebut terus meningkat, yang bertujuan dapat membiayai penyelenggaraan pembangunan pemerintahan secara mandiri. Dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah tersebut pada dasarnya ditempuh melalui upaya Intensifikasi dan Ekstensifikasi. Intensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), merupakan serangkaian tindakan atau usaha-usaha untuk memperbesar penerimaan dengan cara melakukan pemungutan yang lebih giat, ketat, dan teliti yang

(29)

23 telah disesuaikan dengan amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Optimalisasi sumber-sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah, untuk itu diperlukan intensifikasi dan ekstensifikasi subyek dan obyek penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan Pendapatan Asli Daerah adalah dengan meningkatkan pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah, karena pajak daerah dan retribusi daerah merupakan komponen utama penyumbang terbesar penerimaan Pendapatan Asli Daerah.

Secara umum, upaya yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten OKU Timur dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah adalah dengan cara mengelola peluang potensi penerimaan Pendapatan Asli Daerah secara maksimal dengan menyesuaikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah pada perubahan kebijakan regulasi nasional yang tertuang dalam Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Selanjutnya melalui upaya optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, dapat dilakukan peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan cara-cara sebagai berikut:

1) Meningkatkan upaya intensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah yang berbasis teknologi

Hal ini dilakukan untuk lebih mengoptimalkan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dengan cara memperbaiki basis data objek pajak daerah dan retribusi daerah atau pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah berbasis teknologi, sehingga pemungutan pajak daerah dan retribusi lebih optimal dan akuntabel.

2) Meningkatkan upaya ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah Hal ini dilakukan dengan cara memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundangan, yang dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial, sehingga akan mendapatkan objek dan wajib pajak daerah dan retribusi daerah yang baru.

3) Memperkuat SDM pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah

Upaya yang dilakukan adalah dengan cara menjaring SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah secara selektif yaitu SDM yang memiliki kemampuan pengetahuan yang baik, jujur, berdedikasi tinggi, beriman dan memiliki komitmen yang baik, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah dengan cara mengadakan pendidikan dan pelatihan tentang pajak daerah dan

(30)

24 retribusi daerah, sehingga dalam pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah didapatkan SDM yang berkualitas, jujur dan bertanggung jawab.

4) Meningkatkan pengawasan terhadap pengelola pajak daerah dan retribusi daerah serta wajib pajak daerah dan retribusi daerah

Hal ini dapat ditingkatkan yaitu antara lain dengan melakukan pemeriksaan secara dadakan dan berkala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap pengelola pajak daerah dan retribusi daerah serta wajib pajak daerah dan retribusi daerah.

5) Meningkatkan upaya pelayanan terhadap wajib pajak daerah dan retribusi daerah

Hal ini dilakukan dengan meningkatkan pelayanan terhadap wajib pajak daerah dan retribusi daerah dengan cara menerapkan pelayanan yang ramah, nyaman, aman, transparan dan akuntabel sehingga wajib pajak daerah dan retribusi daerah dalam rangka membayar pajak daerah dan retribusi daerah merasa aman, nyaman dan tidak merasa dibohongi oleh petugas pengelola pajak daerah dan retribusi daerah.

6) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pajak daerah dan retribusi daerah

Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat baik melalui media elektronik maupun media cetak atau dengan melakukan penyuluhan tentang prosedur pemungutan maupun kegunaan pajak daerah dan retribusi daerah, sehingga masyarakat lebih percaya dan memahami kegunaan pajak daerah dan retribusi daerah, selanjutnya dapat merubah paradigma negatif yang berkembang di masyarakat tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

7) Melakukan pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah secara transparan dan akuntabel

Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan dan informasi secara jelas serta transparan kepada yang membutuhkan dengan cara yang mudah mulai dari proses pemungutan sampai dengan penggunaan pajak daerah dan retribusi daerah, sehingga wajib pajak daerah dan retribusi daerah tidak merasa terbebani dalam melaksanakan kewajibannya melainkan merasa ikut berpartisipasi dalam pembangunan melalui pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah.

(31)

25 Tabel 2.11

Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2018 s.d Semester I Tahun 2021 Dan Proyeksi Target Tahun 2022

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Realisasi Tahun 2018 Realisasi Tahun 2019 Realisasi Tahun 2020 Realisasi Semester I Tahun 2021

Proyeksi/ Target Tahun 2022

1 2 3 4 5 6 7

4 PENDAPATAN 1.627.163.554.867,78 1.874.516.581.912,24 1.997.671.003.343,91 751.920.269.156,52 1.631.374.596.935,00

4,1 PENDAPATAN ASLI

DAERAH 85.235.157.420,53 99.017.727.658,01 95.307.626.694,91 46.194.123.456,52 115.875.530.000,00

4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 30.073.061.388,00 36.226.054.370,24

34.129.102.918,81 12.866.651.391,00 44.174.030.000,00 4.1.2 Pendapatan Retribusi

Daerah 8.196.974.321,50 13.133.978.106,84

11.342.124.263,40 1.199.347.040,00 5.201.500.000,00 4.1.3 Pendapatan Hasil

Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

1.856.729.603,22 2.319.946.576,86

2.806.016.291,29 3.472.257.989,47 4.500.000.000,00 4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli

Daerah yang Sah 45.108.392.107,81 47.337.748.604,07

47.030.383.221,41 28.655.867.036,05 62.000.000.000,00 4,2 PENDAPATAN TRANSFER 1.470.058.505.966,25 1.689.853.374.254,23 1.816.698.846.649,00 682.969.405.700,00 1.430.029.566.935,00

4.2.1 Transfer Pemerintah

Pusat 1.384.592.062.633,00 1.502.446.264.616,00 1.460.270.102.995,00 657.742.772.335,00 1.351.360.757.000,00

4.2.1.1 Dana Perimbangan 1.170.665.910.633,00 1.224.659.839.616,00 1.182.298.788.398,00 565.693.585.135,00 1.095.792.199.000,00

4.2.1.2 Dana Bagi Hasil 135.050.174.155,00 135.572.174.359,00 184.066.965.403,00 41.752.232.347,00 81.479.951.000,00

4.2.1.3 Dana Alokasi Umum 767.167.031.000,00 809.984.915.000,00 754.627.379.000,00 436.955.509.000,00 743.211.676.000,00

4.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 268.448.705.478,00 279.102.750.257,00 243.604.443.995,00 86.985.843.788,00 271.100.572.000,00 4.2.2.3 Dana Insentif Daerah 8.000.000.000,00 32.647.211.000,00 33.454.919.000,00 4.828.452.000,00 9.656.904.000,00

4.2.2.4 Dana Desa 205.926.152.000,00 245.139.214.000,00 244.516.395.597,00 87.220.735.200,00 245.911.654.000,00

04.02.03Transfer Antar Daerah 85.466.443.333,25 187.407.109.638,23 356.428.743.654,00 25.226.633.365,00 78.668.809.935,00

4.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil 74.025.091.565,67 111.770.142.614,23 76.119.724.429,00 25.226.633.365,00 78.668.809.935,00

4.2.3.2 Bantuan Keuangan dari

Pemerintah Provinsi 11.441.351.767,58 75.636.967.024,00

280.309.019.225,00 0,00 0,00

4,3 LAIN-LAIN PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH 71.869.891.481,00 85.645.480.000,00 85.664.530.000,00 22.756.740.000,00 85.469.500.000,00

4.3.1 Pendapatan Hibah 71.869.891.481,00 85.645.480.000,00 85.664.530.000,00 22.756.740.000,00 1.500.000.000,00

4.3.3 Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 83.969.500.000,00

Kode

Akun URAIAN

Jumlah

Sumber: BPKAD Kabupaten OKU Timur Tahun 2021

Gambar

Grafik Nilai dan Pertumbuhan PDRB ADHK Tahun 2016-2020  Kabupaten OKU Timur
Tabel  indikator  pembentuk  IPM  Kabupaten  Ogan  Komering  Ulu  Timur  dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Referensi

Dokumen terkait

(1996) pada dasarnya sebuah robot bawah laut yang dikendalikan oleh operator ROV, untuk tetap dalam kondisi yang aman, pada saat ROV bekerja di lingkungan yang berbahaya [11]..

bahwa menindaklanjuti Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ogan

Pada intinya, peningkatan kompetensi professional guru melalui supervisi akademik di SMP Negeri 1 Lolowau masih tergolong kurang, sehingga masih perlu dilakukan

Hasil simulasi dinamika molekul didapat nilai energi potensial dan energi total dari senyawa PAMAM G3 terkonjugasi Ho(III)DTPA dan asam folat yang paling stabil pada

2012 yang lalu, semua murid KKBP Sinar 1 dan Sinar 2 telah dibawa melawat rakan sekelas mereka Tan Hui Yan diiringi oleh 3 orang guru dan 2 orang PPM. Tan Hui Yan telah

Dari 120 siswa sekolah yang mengikuti uji praktek dengan membuka aktivasi aplikasi langsung media web interaktif Sejarah Uang Kertas “Oeang Republik Indonesia”

Pelaksanaan otonomi daerah perlu dikaji dengan bersandar pada prinsip keterbukaan dalam negara demokrasi yang salah satu unsurnya adalah hak-hak masyarakat untuk berperan

• Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis untuk menjamin kemampuan telusur produk yang disertifikasi berasal dari bahan yang disetujui dan dibuat di fasilitas produksi