• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Indek Pembangunan Manusia (IPM)

2.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Strategi untuk menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT):

1. Pemanfaatan tenaga kerja local

2. Bursa kerja dan informasi pasar kerja

3. Peningkatan pelatihan berbasis kompetensi yang mengacu pada kualitas dan produktivitas tenaga kerja.

2.2. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Keuangan daerah merupakan salah satu aspek yang penting dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan daerah sehingga perlu dihasilkan suatu kebijakan keuangan daerah yang akurat dan cermat.

Keberhasilan suatu daerah dalam melaksanakan pembangunannya tidak bisa dilepaskan dari faktor pengelolaan keuangan daerah yang baik. Dalam pencapaiaan suatu pembangunan daerah memerlukan dukungan penganggaran yang berasal dari berbagai sumber, antara lain dari Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Pajak Daerah, Retribusi, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan serta lain-lain PAD yang sah. Selain itu juga bersumber dari Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Anggaran Pendapatan Daerah disusun sebagai kesatuan sistem komprehensif dan tersusun atas dasar potensi yang dikelola oleh perangkat daerah penghasil pendapatan daerah.

2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber penerimaan yang murni dari daerah, yang merupakan modal utama bagi daerah sebagai biaya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Meskipun Pendapatan Asli Daerah tidak seluruhnya dapat membiayai total pengeluaran daerah, namun proporsi Pendapatan Asli Daerah terhadap total penerimaan daerah tetap merupakan indikasi derajat kemandirian keuangan suatu Pemerintahan Daerah.

Pemerintah Kabupaten OKU Timur senantiasa menggali potensi-potensi keunggulan daerah agar Pendapatan Asli Daerah tersebut terus meningkat, yang bertujuan dapat membiayai penyelenggaraan pembangunan pemerintahan secara mandiri. Dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah tersebut pada dasarnya ditempuh melalui upaya Intensifikasi dan Ekstensifikasi. Intensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD), merupakan serangkaian tindakan atau usaha-usaha untuk memperbesar penerimaan dengan cara melakukan pemungutan yang lebih giat, ketat, dan teliti yang

23 telah disesuaikan dengan amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Optimalisasi sumber-sumber penerimaan Pendapatan Asli Daerah perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah, untuk itu diperlukan intensifikasi dan ekstensifikasi subyek dan obyek penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan Pendapatan Asli Daerah adalah dengan meningkatkan pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah, karena pajak daerah dan retribusi daerah merupakan komponen utama penyumbang terbesar penerimaan Pendapatan Asli Daerah.

Secara umum, upaya yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten OKU Timur dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah adalah dengan cara mengelola peluang potensi penerimaan Pendapatan Asli Daerah secara maksimal dengan menyesuaikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah pada perubahan kebijakan regulasi nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Selanjutnya melalui upaya optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah, dapat dilakukan peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan cara-cara sebagai berikut:

1) Meningkatkan upaya intensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah yang berbasis teknologi

Hal ini dilakukan untuk lebih mengoptimalkan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dengan cara memperbaiki basis data objek pajak daerah dan retribusi daerah atau pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah berbasis teknologi, sehingga pemungutan pajak daerah dan retribusi lebih optimal dan akuntabel.

2) Meningkatkan upaya ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah Hal ini dilakukan dengan cara memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundangan, yang dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial, sehingga akan mendapatkan objek dan wajib pajak daerah dan retribusi daerah yang baru.

3) Memperkuat SDM pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah

Upaya yang dilakukan adalah dengan cara menjaring SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah secara selektif yaitu SDM yang memiliki kemampuan pengetahuan yang baik, jujur, berdedikasi tinggi, beriman dan memiliki komitmen yang baik, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah dengan cara mengadakan pendidikan dan pelatihan tentang pajak daerah dan

24 retribusi daerah, sehingga dalam pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah didapatkan SDM yang berkualitas, jujur dan bertanggung jawab.

4) Meningkatkan pengawasan terhadap pengelola pajak daerah dan retribusi daerah serta wajib pajak daerah dan retribusi daerah

Hal ini dapat ditingkatkan yaitu antara lain dengan melakukan pemeriksaan secara dadakan dan berkala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap pengelola pajak daerah dan retribusi daerah serta wajib pajak daerah dan retribusi daerah.

5) Meningkatkan upaya pelayanan terhadap wajib pajak daerah dan retribusi daerah

Hal ini dilakukan dengan meningkatkan pelayanan terhadap wajib pajak daerah dan retribusi daerah dengan cara menerapkan pelayanan yang ramah, nyaman, aman, transparan dan akuntabel sehingga wajib pajak daerah dan retribusi daerah dalam rangka membayar pajak daerah dan retribusi daerah merasa aman, nyaman dan tidak merasa dibohongi oleh petugas pengelola pajak daerah dan retribusi daerah.

6) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pajak daerah dan retribusi daerah

Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat baik melalui media elektronik maupun media cetak atau dengan melakukan penyuluhan tentang prosedur pemungutan maupun kegunaan pajak daerah dan retribusi daerah, sehingga masyarakat lebih percaya dan memahami kegunaan pajak daerah dan retribusi daerah, selanjutnya dapat merubah paradigma negatif yang berkembang di masyarakat tentang pajak daerah dan retribusi daerah.

7) Melakukan pengelolaan pajak daerah dan retribusi daerah secara transparan dan akuntabel

Hal ini dilakukan dengan memberikan pelayanan dan informasi secara jelas serta transparan kepada yang membutuhkan dengan cara yang mudah mulai dari proses pemungutan sampai dengan penggunaan pajak daerah dan retribusi daerah, sehingga wajib pajak daerah dan retribusi daerah tidak merasa terbebani dalam melaksanakan kewajibannya melainkan merasa ikut berpartisipasi dalam pembangunan melalui pembayaran pajak daerah dan retribusi daerah.

25 Tabel 2.11

Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2018 s.d Semester I Tahun 2021 Dan Proyeksi Target Tahun 2022

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Realisasi Tahun 2018 Realisasi Tahun 2019 Realisasi Tahun 2020 Realisasi Semester I Tahun 2021

4.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 30.073.061.388,00 36.226.054.370,24

34.129.102.918,81 12.866.651.391,00 44.174.030.000,00

Pusat 1.384.592.062.633,00 1.502.446.264.616,00 1.460.270.102.995,00 657.742.772.335,00 1.351.360.757.000,00

4.2.1.1 Dana Perimbangan 1.170.665.910.633,00 1.224.659.839.616,00 1.182.298.788.398,00 565.693.585.135,00 1.095.792.199.000,00

4.2.1.2 Dana Bagi Hasil 135.050.174.155,00 135.572.174.359,00 184.066.965.403,00 41.752.232.347,00 81.479.951.000,00

4.2.1.3 Dana Alokasi Umum 767.167.031.000,00 809.984.915.000,00 754.627.379.000,00 436.955.509.000,00 743.211.676.000,00

4.2.1.4 Dana Alokasi Khusus 268.448.705.478,00 279.102.750.257,00 243.604.443.995,00 86.985.843.788,00 271.100.572.000,00 4.2.2.3 Dana Insentif Daerah 8.000.000.000,00 32.647.211.000,00 33.454.919.000,00 4.828.452.000,00 9.656.904.000,00

4.2.2.4 Dana Desa 205.926.152.000,00 245.139.214.000,00 244.516.395.597,00 87.220.735.200,00 245.911.654.000,00

04.02.03Transfer Antar Daerah 85.466.443.333,25 187.407.109.638,23 356.428.743.654,00 25.226.633.365,00 78.668.809.935,00

4.2.3.1 Pendapatan Bagi Hasil 74.025.091.565,67 111.770.142.614,23 76.119.724.429,00 25.226.633.365,00 78.668.809.935,00

4.2.3.2 Bantuan Keuangan dari

Pemerintah Provinsi 11.441.351.767,58 75.636.967.024,00

280.309.019.225,00 0,00 0,00

4,3 LAIN-LAIN PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH 71.869.891.481,00 85.645.480.000,00 85.664.530.000,00 22.756.740.000,00 85.469.500.000,00

4.3.1 Pendapatan Hibah 71.869.891.481,00 85.645.480.000,00 85.664.530.000,00 22.756.740.000,00 1.500.000.000,00

4.3.3 Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 83.969.500.000,00

Kode

Akun URAIAN

Jumlah

Sumber: BPKAD Kabupaten OKU Timur Tahun 2021

26 Pendapatan daerah Kabupaten OKU Timur pada Tahun 2020 menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2019 realisasi pendapatan daerah Kabupaten OKU Timur sebesar Rp1.874.516.581.912,24 sedangkan pada tahun 2020 realisasi pendapatan daerah kabupaten OKU Timur meningkat menjadi Rp1.997.671.003.343,91 atau mengalami kenaikan sebesar 6,57%.

Sumber pendapatan daerah Kabupaten OKU Timur tahun 2020:

1. Pendapatan Asli Daerah mengalami penurunan sebesar Rp.3.710.100.963,10 dimana pada Tahun 2019 sebesar Rp.99.017.727.658,01 pada Tahun 2020 menjadi Rp.95.307.626.694,91 atau turun sebesar 3,75%.

2. Pendapatan daerah yang berasal dari Pendapatan Transfer mengalami peningkatan sebesar Rp.126.845.472.394,77 dimana pada Tahun 2019 sebesar Rp.1.689.853.374.254,23 pada Tahun 2020 sebesar Rp.1.816.698.846.649 atau mengalami peningkatan sebesar 7,51%, Peningkatan realisasi penerimaan ini bersumber dari bantuan keuangan yang bersifat khusus dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

3. Peningkatan sumber pendapatan daerah yang berasal dari lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah mengalami peningkatan sebesar Rp.19.050.000,00 dimana pada Tahun 2019 sebesar Rp.85.645.480.000,00 dan pada Tahun 2020 sebesar Rp.85.664.530.000,00 atau mengalami peningkatan sebesar 0,02%.

Dari sisi kontribusi masing-masing sumber pendapatan daerah tahun 2020 dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pendapatan Asli Daerah memberikan kontribusi sebesar 4,77% dari total pendapatan daerah yaitu sebesar Rp.95.307.626.694,91

2. Pendapatan daerah yang berasal dari dana transfer memberikan kontribusi sebesar 90,94% dari total pendapatan daerah yaitu sebesar Rp.1.816.698.846.649,00.

3. Pendapatan daerah yang berasal dari lain-lain pendapatan daerah yang sah daerah memberikan kontribusi sebesar 4,29% dari total pendapatan daerah yaitu sebesar Rp.85.664.530.000,00.

Sehubungan dengan masih rendahnya kontribusi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah terhadap Pendapatan Daerah, maka upaya maksimal harus terus dilakukan oleh Perangkat Daerah pengelola pajak daerah dan retribusi daerah dalam rangka peningkatan PAD untuk menuju kemandirian keuangan daerah. Kebijakan intensifikasi dan ekstensifikasi yang tidak memberatkan masyarakat dan pengusaha terutama usaha kecil menengah,

27 mempertimbangkan pelestarian lingkungan dan sumber alam, penerapan tarif progresif dan proporsional.

Dokumen terkait