• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1. Strategi

2.1.1. Pengertian Strategi

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya,

konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukan oleh adanya

perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir.

Menurut Andrews dan Chaffe (dalam Freddy Rangkuti, 1997:3), Strategi

adalah kekuatan motivasi untuk stakeholder, seperti stakeholders, debtholders,

manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik

secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang

ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.

Menurut Hamel dan Prahalad (dalam Freddy Rangkuti, 1997:3), Strategi

merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkatkan) dan

terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang

diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan

strategi hampir selalu di mulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan di mulai dari

“apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola

konsumen memerlukan kompetisi inti (core competencies). Perusahaan perlu

(2)

2.1.2. Tingkatan Strategi

Dalam perusahaan bisnis, manajer strategis umumnya berfikir dengan tiga

tingkatan strategi. Tingkatan strategi tersebut adalah strategi tingkat perusahaan,

strategi ditingkat bisnis, strategi ditingkat fungsional (Daft, 2007 : 365).

1. Strategi di Tingkat Perusahaan

Strategi ini berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan dan

kombinasi antar unit bisnis dan rangkain produk yang membentuk

kesatuan organisasi. Tindakan strategis di tingkat ini biasanya terkait

dengan akuisisi usaha baru, penambahan atau divestasi unit bisnis, pabrik,

atau rangkain produk dan usaha bersama dengan perusahaan baru diarea

baru.

2. Strategi di Tingkat Bisnis

Strategi ini berpengaruh ke tiap unit bisnis dan rangkaian produk.

Strategi ini berfokus pada bagaimana unit bisnis berkompetisi di

industrinya bagi konsumen. Keputusan strategis di tingkat bisnis

berhubungan dengan jumlah iklan, arah dan besaran penelitian dan

pengembangan, perubahan produk, pengembangan produk, peralatan dan

fasilitas, dan ekspensi atau pengurangan produk.

3. Strategi di Tingkat Fungsional

Strategi ini berkaitan dengan seluruh fungsi utama termasuk

(3)

2.2. Strategi Pengembangan Bisnis

Strategi pengembangan bisnis merupakan strategi yang berfokus pada

pengembangan bisnis produk/jasa tunggal atau sejumlah kecil produk/jasa yang

sangat berkaitan.Strategi ini berkonsentrasi untuk meningkatkan penggunaan

produk-produk yang telah ada di dalm pasar yang ada. Terdapat tiga pendekatan

dasar untuk menerapkan strategi pengembangan bisnis (Freddy Rangkuti,

1997:19), yaitu sebagai berikut :

1. Pengembangan Pasar (Market Development).

Strategi ini memperluas pasar dari bisnis produk/jasa semula atau produk yang

sudah ada.Pengembangan pasar dapat dilakukan dengan memperluas bagian pasar

dari pasar semula, memperluas wilayah pasar, atau memasuki segmen pasar baru.

2. Pengembangan Produk (Product Development).

Strategi ini adalah memilih produk/jasa dasar menambahkan produk/jasa yang

sangat berkaitan yang dapat dijual pada pasar semula. Atau dengan kata lain,

mengembangkan produk-produk baru untuk melayani pasar yang sudah ada.

3. Integrasi Horizontal (Horizontal Integration).

Strategi ini terjadi apabila suatu organisasi perusahaan menambah satu atau lebih

bisnisnya yang memproduksi produk/jasa yang sejenis dioperasikan pada pasar

(4)

2.3. Jasa Angkutan

Jasa angkutan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh

suatu pihak pada pihak lain dalam lalu-lintas angkutan dengan barang berwujud

beserta jasa pendukungnya untuk meningkatkan daya tarik konsumen.

2.4. CV (Commanditer Venootschaap)

2.4.1. Pengertian CV

Persekutuan komanditer/CV adalah bentuk persekutuan yang didirikan oleh

seseorang atau lebih sekutu pengurus yang bertanggung jawab penuh dengan

seseorang atau lebih sekutu yang pemberi modal dan bertanggung jawab terbatas

sebesar modal penyertaannya (Buchari Alma, 2001 : 62).

2.4.2. Bentuk Usaha CV

Bentuk usaha CV mempunyai 2 jenis anggota, yaitu :

1. Anggota Pengurus, yang bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta

bendanya.

2. Anggota Komanditer, yang bertanggung jawab terbatas sebesar modal

yang disetornya.

Peserta komanditer tidak boleh menjalankan pekerjaan kepengurusan. Jika ia

turut dalam kepengurusan, maka dia akan bertanggung jawab dengan seluruh

hartanya. CV didirikan dengan akte notaris dan didaftarkan pada Pengadilan

(5)

2.5. Analisis SWOT

2.5.1. Pengertian analisis SWOT

Menurut Rangkuti (1997:18), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength), dan

peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilann keputusan

strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner)

harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, peluang,

kelemahan, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan

Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis

SWOT.

2.5.2. Cara Membuat Analisis SWOT

Penelitian menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh

kombinasi faktor eksternal dan internal. Kedua faktor tersebut harus

dipertimbangkan dalam analisis SWOT . SWOT adalah singkatan dari lingkungan

internal Strength dan Weaknesess serta lingkungan eksternal Opportunities dan

Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor

(6)

Gambar 2.1. Analisis SWOT

3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi

Turn-around agresif

4.Mendukung strategi 2. Mendukung strategi

defensif diversifikasi

Sumber : (Freddy Rangkuti, 1997:19)

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan

sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah

mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif

(Growth oriented strate).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini

masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang

harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk BERBAGAI PELUANG KELEMAHAN INTERNAL KEKUATAN INTERNAL BERBAGAI ANCAMAN

(7)

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara

strategi diversifikasi (produk/pasar)

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,

tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa

kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran

3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matriks.

Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan

masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat

merebut peluang pasar yang lebih baik, Misalnya, Aplle

meninjau kembali teknologi yang digunakan dengan cara

menawarkan produk-produk baru dalam industri

microcomputer.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut mengalami berbagai ancaman dan

kelemahan internal.

2.5.3. Tahap Perencanaan Strategis Melalui Analisis SWOT

Menurut Freddy Rangkuti (1997:21), Proses penyusunan perencanaan

strategis melalui tiga tahap analisis, yaitu :

1. Tahap Pengambilan Data

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data,

(8)

Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan

data internal.

Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan diluar perusahaan, seperti :

a. Analisis pasar

b. Analisis kompetitor

c. Analisis komuitas

d. Analisis pemasok

e. Analisis pemeritah

f. Analisis kelompok kepentingan tertentu

Data internal dapat diperoleh dari dalam lingkungan perusahaan itu

sendiri, yaitu :

a. Laporan keuangan (neraca, laba-rugi, cast flow, struktur

pendanaan)

b. Laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan,

pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, turn-over)

c. Laporan kegiatan operasional

d. Laporan kegiatan pemasaran

Model yang dipakai pada tahap ini terdiri dari, yaitu :

a. Matrik faktor strategi eksternal

(9)

2. Tahap Analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua

informasi tersebut dalam model-model yang dirumuskan. Dalam hal ini

penggabungan IFAS+EFAS yang bertujuan untuk melihat hasil sub total

IFAS dan sub total EFAS. Bila dijumlahkan dan dibandingkan akan

memberikan suatu alternatif bahwa analisis atau diagnosa ini benar-benar

terkait dengan permasalahan yang terjadi.

3. Tahap Pengambilan Keputusan

Pada tahap pengambilan keputusan akan digunakan matriks SWOT untuk

memperoleh alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan sesuai dengan

posisi perusahaan yang telah digambarkan pada matriks SWOT.

2.6. Analisis Lingkungan

Analisis lingkungan adalah proses monitoring terhadap lingkungan

organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang dan tantangan yang

mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya

(Dirgantoro,2001:38). Tujuan dilakukannya analisis lingkungan adalah agar

organisasi dapat mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat bereaksi

(10)

Menurut Situmorang (2008:230), secara umum lingkungan organisasi

dapat dikatagorikan kedalam 2 bagian yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan

internal.

2.6.1. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan dibagi dalam tiga wilayah utama, yaitu :

1. Lingkungan Umum adalah sekumpulan elemem-elemen dalam masyarakat

yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan perusahaan-perusahaan

yang ada di dalamnya. Walaupun tingkat pengaruhnya bervariasi,

segmen-segmen lingkungan ini mempengaruhi setiap industri dan perusahaan yang ada

di dalamnya.Segmen-segmen itu terdiri dari segmen demografis, segmen

ekonomi, segmen politik dan hukum, segmen sosiokultural, segmen teknologi,

segmen global.

a. Segmen Demografis

Segmen demografis berkaitan dengan ukuran populasi, struktur usia, distribusi

geografis, bauran etnis, dan distribusi pendapatan. Seperti yang disebutkan

sebelumnya, perusahaan menganalisis segmen-segmen demografis dengan basis

global bukan hanya dengan basis domestik.

b.Segmen Ekonomi

Segmen ekonomi merunjuk ke hakikat dan arah ekonomi dimana suatu

perusahaan bersaing atau akan bersaing. Karena saling berkaitan antar bangsa

(11)

memonitor, meramalkan, dan menilai kesehatan perekonomian di luar bangsanya

sendiri.

c. Segmen Politik dan Hukum

Segmen politik dan hukum adalah suatu arena di mana organisasi dan

kelompok-kelompok yang berkepentingan bersaing untuk sumber daya yang

diinginkan, dan terdapat pengawasan terhadap badan-badan hukum dan

undang-undang yang mengatur interaksi diantara bangsa-bangsa.

d.Segmen Sosiokultural

Segmen sosiokultural berkaitan dengan sikap-sikap dan nilai kultur suatu

masyarakat, karena sikap dan nilai-nilai membentuk pondasi suatu masyarakat,

mereka sering kali turut mendorong kondisi-kondisi dan perubahan-perubahan

demografis, ekonomi, politik/hukum, dan teknologi.

e.Segmen Teknologi

Memiliki ruang lingkup yang beragam dan pervasif, perubahan teknologi

mempengaruhi banyak unsur dalam masyarakat. Pengarauh-pengaruh mereka

timbul terutama melalui produk-produk, proses-proses, dan materi baru. Segmen

teknologi meliputi institusi-institusi dan aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam

menciptakan pengetahuan baru dan menerjemahkkan pengetahuan itu ke output,

produk,proses, dan materi-materi baru.

2. Lingkungan Industri, sebuah industri adalah sekelompok perusahaan yang

(12)

Biasanya, industri-industri mencakup kekayaan bauran dari strategi-strategi

kompetitif yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan daya saing dari

strategis dan laba diatas rata-rata.Intensitas persaingan industri dan potensi

laba industri (diukur dengan laba jangka panjang dari modal

yangdiinvestasikan) merupakan fungsi dari kelima kekuatan kompetitif :

ancaman yang datang dari peserta bisnis baru, suplier, pembeli, produk

subsitusi, dan intensitas persaingan diantara para pesaing.

Gambar 2.2. Model Lima Kekuatan Persaingan

kekuk suplir

Sumber : (Michael A.Hitt, dkk, 2001:70) Ancaman dari produk

pengganti Persaingan di antara perusahaan yang bersaing Kekuatan tawar-menawar suplier

Ancaman dari peserta bisnis baru

Kekuatan tawar-menawar pembeli

(13)

1. Ancaman dari Peserta Bisnis Baru

Peluang baru dalam industri biasanya dapat mengancam pesaing yang ada

karena pendatang baru sering sekali membawa kapasitas baru, keinginan untuk

merebut pangsa pasar, serta sering kali pula memilki sumber daya yang benar.

2. Ancaman dari Produk Pengganti

Produk pengganti/barang subsitusi merupakan salah satu persaingan dari

perusahaan-perusahaan. Ancaman dari produk subsitusi ini kuat jika konsumen

dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk subsitusi tersebut

mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tingggi

dari produk-produk suatu industri.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Perusahaan-perusahaan berusaha untuk memaksimalkan laba dari modal yang

diinvestasikannya. Para pembeli ingin membeli produk-produk dengan harga

serendah mungkin, di mana industri menghasilkan tingkat laba terendah yang

dapat diterima dari modal yang diinvestasikannya. Untuk mengurangi biayanya,

pembeli menawar untuk kualitas yang lebih tinggi, jasa yang lebih berkualitas,

dan biaya yang lebih rendah. Hasil-hasil ini didapatkan dengan mendorong

perusahaan-perusahaan tersebut untuk berperang diantara perusahaan-perusahaan

industri. Para pelanggan (atau kelompok pembeli) berpengaruh ketika :

a. Mereka membeli porsi yang besar dari total output industri

(14)

c. Mereka dapat beralih ke produk lain dengan biaya yang sedikit, jika

ada.

d. Produk-produk industri tersebut tidak distandarisasi, dan para pembeli

menghadapi ancaman berat jika mereka mengintegrasikan kebelakang

ke dalam industri penjual.

4. Kekuatan Tawar Menawar Suplier

Peningkatan harga dan pengurangan kualitas produk yang di jual adalah

cara-cara potensial yang dapat dilakukan suplier untuk menunjukkan penharuhnya

terhadap perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam suatu industri. Jika suatu

perusahaan tidak mampu memulihkan kenaikan biayanya melalui struktur

harganya, profitabilitasnya dikurangi dengan tindakan-tindakan supliernya.

Sekelompok suplier berpengaruh ketika :

a. Kelompok tersebut di dominasi oleh sedikit perusahaan-perusahaan

besar dan lebih terkonsentrasi daripada industri yang dilayaninya.

b. Produk pengganti yang memuaskan tidak tersedia bagi

perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut.

c. Perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut bukan merupakan

pelanggan yang signifikan bagi kelompok suplier tersebut.

d. Barang-barang suplier itu kritikal bagi keberhasilan pasar pembeli.

e. Efektifitas produk suplier telah menciptakan biaya switching cost

yang tinggi bagi perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut.

f. Suplier-suplier menjadi ancaman yang dapat dipercaya untuk

(15)

perusahaan manufaktur pakaian dapat memilih unntuk beroperasi di

gerai-gerai ritel yang dimilikinya sendiri). Kredibilitas meningkat

ketika para suplier tersebut memilki sumber daya substansial dan

menyediakan produk-produk yang sangat terdeferensiasi bagi

perusahaan-perusahaan dalam industri itu.

5. Intensitas Persaingan di Antara Para Pesaing

Karena perusahaan-perusahaan dalam suatu industri satu sama lain saling

bergantung, tindakan-tindakan yang diambil sebuah perusahaan biasanya

mengundang tindakan balasan kompetitif. Jadi, dalam banyak industri, perusahaan

bersaing dengan aktif dan giat ketika mereka mengejar daya saing strategis dan

laba di atas rata-rata. Persaingan kompetitif meningkat ketika suatau perusahaan

ditantang oleh tindakan-tindakan pesaingnya atau ketika dilihat adanya peluang

untuk meningkatkan posisi pasar. Dimensi-dimensi yang kelihatan dari persaingan

didasarkan oleh, antar lain, harga, kualitas, dan inovasi.

3. Lingkungan pesaing adalah bagian terakhir dari lingkungan eksternal yang

perlu dipelajari. Analisis pesaing memusatkan perhatiannya pada setiap

perusahaan yang bersaing secara langsung dengan sebuah perusahaan. Penting

bagi semua industri, analisis pesaing dilakukan dengan penuh semangat oleh

perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam sebuah industri dengan hanya

sedikit perusahaan yang memiliki kapabilitas yang relatif seimbang. Jadi,

ketika terlibat dalam analisis pesaing, perusahaan itu berusaha untuk

(16)

a. Apa yang menggerakkan pesaing, seperti yang ditunjukan oleh

tujuan-tujuan masa depanya.

b. Apa yang sedang dilakukan dan dapat dilakukan oleh pesaing, seperti

yang diungkapkan oleh strategi saat ini.

c. Apa yang diyakini .oleh pesaung tentang dirinya sendriri dan tentang

industri, seperti yang ditunjukan oleh asumsi-asumsinya

d. Apa kemampuan perusahaan, separti yang ditunjukan kapabilitasnya.

2.6.2. Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam

organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan

khusus pada perusahaan. Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan

proses untuk menentukan dimana perusahaan atau pemerintah daerah mempunyai

kemampuan yang efektif dan dapat menangani ancaman di dalam lingkungan,

Menurut Hunger & Wheelen (2003:82), bidang fungsional yang menjadi variabel

dalam analisis internal adalah :

1. Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan adalah sekumpulan keyakinan, harapan dan nilai

yang di pelajari dan dibagikan oleh anggota-anggota organisasi dan

disampaikan dari generasi ke generasi berikutnya.

2. Pemasaran

Tujuan pemasaran adalah mempengaruhi tingkat, waktu, dan karakter

(17)

mencapai tujuannya. Manajer pemasaran menghubungkan perusahaan

dengan konsumennya dan dengan pesaingnya, karena itu manajer harus

peduli terutama pada posisi pasar perusahaan dan bauran pemasarannya :

a. Posisi dan Segmentasi Pasar

Posisi pasar menunjukkan bidang-bidang khusus bagi konsentrsi

pemasaran dan dapat diekspresikan dalam bentuk pasar produk dan

lokasi geografis.

b. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran menunjukkan kombinasi tertentu variabel-variabel

kunci dibawah pengawasan perusahaan yang dapat dipakai untuk

mempengaruhi permintaan dan memperoleh keunggulan kompetitif

Variabel tersebut adalah produk, harga, promosi, distribusi.

c. Daur Hidup Produk

Berkaitan dengan manajemen strategis, salah sattu konsep yang paling

berguna dalam pemasaran adalah daur hidup produk. Meskipun

orang-orang pemasaran menyetujui bahwa produk yang berbeda memilki

bentuk daur hidup yang berbeda pula, pertimbangan dalam daur hidup

merupakan faktor penting dalam pemasaran strategi.

3. Keuangan

Keuangan perusahaan sangat penting untuk memformulasikan strategi

(18)

yang dugunakan oleh perusahaan. Aliran dana operasi organisasi harus

domonitor.

4. Penelitian dan Pengembangan

Teknologi pasar menentukan posisi pasar dan jenis persaingan yang

dihadapi. Dalam hal ini manajer bertanggung jawab mengusulkan dan

melaksanakan strategi teknologi perusahaan dengan mempertimbangkan

tujuan dan kebijakan perusahaan.

5. Operasi

Dalam operasi, yang harus dilakukan adalah mengembangkan dan

mengoperasikan sebuah sistem yang akan menghasilkan jumlah produk

dan jasa yang dibutuhkan dengan kualitas tertentu pada harga yang sudah

ditentukan pula dan dalam waktu yang sudah dibagikan.

6. Sumber Daya Manusia

Dalam kaitannya dengan sumber daya manusia, yang dilakukan adalah

meningkatkan antar individu dengan pekerjaan-pekerjaan yang ada.

Kualitas kesesuaian ini berpengaruh terhadap kinerja, keputusan

karyawan, dan perputaran tenaga kerja.

7. Sistem Informasi

Mengenai sistem informasi, yang dilakukan adalah merancang dan

mengelola aliran informasi dalam organisasi dengan cara-cara yang dapat

(19)

dikumpulkan, disimpan, dan digabungkan dalam suatu metode tertentu

sehingga nantinya dapat menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

operasional dan strategis.

2.7. Definisi Konsep

Banyak pengertian dari konsep diantaranya menurut H. Judistira K. Garna

(1996:138) yang mendefinisikan konsep adalah sebagai berikut : Konsep adalah

kata, atau istilah ilmiah yang menyatakan suatu idea tau pikiran umum tentang

sifat-sifat suatu benda, peristiwa, gejala: atau istilah yang mengemukakan tentang

hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya.

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang

diteliti, maka dalam hal ini peneliti mengemukakan definisi dari konsep yang

dipergunakan, yaitu :

1. Strategi Pengembangan Bisnis.

Strategi pengembangan bisnis merupakan strategi yang berfokus pada

pengembangan bisnis produk/jasa tunggal atau sejumlah kecil produk/jasa yang

sangat berkaitan.

2. Jasa Angkutan.

Jasa angkutan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu

pihak pada pihak lain dalam lalu-lintas angkutan dengan barang berwujud beserta

(20)

3. CV (Commanditer Venootschaap).

CV adalah bentuk persekutuan yang didirikan oleh seseorang atau lebih sekutu

pengurus yang bertanggung jawab penuh dengan seseorang atau lebih sekutu yang

pemberi modal dan bertanggung jawab terbatas sebesar modal penyertaannya.

2.8. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Penelitian Skripsi Hasil Penelitian 1 Afrina Margaretha Gurning (2014) Strategi Pengembangan Usaha Pupuk (Studi

Pada UD. Siganupari di Dusun III Tanjung

Pasir Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun) Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan bisnis UD. Siganupari di

Dusun III Tanjung Pasir Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun adalah strategi agresif yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang 2 Arnol Sitompul (2014) Strategi Pengembangan Agroindustri Salak (Kasus : Desa Parsalakan, Kec. Angkola Barat, Kab. Tapanuli Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan bisnis Agroindustri Salak di Desa Parsalakan, Kec. Angkola Barat, Kab. Tapanuli Selatan adalah

(21)

Selatan) strategi agresif yaitu dengan melakukan kegiatan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi olahan salak dan melakukan pemasaran produk hingga ke pasar luar negeri dan memanfaatkan

dukungan Pemkab, sarana dan prasarana untuk mempromosikan berbagai produk yang telah bersertifikat 3 Dwie Vikha Soraya (2011) Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan bisnis pada usaha pengembangan

tanaman obat keluarga

(TOGA) yaitu memfokuskan pada keunggulan produk tanaman obat keluarga

(TOGA) dan menggalakan

sosialisasi pemanfaatan budidaya tanaman obat keluarga (TOGA)

Gambar

Gambar 2.1. Analisis SWOT
Gambar 2.2. Model Lima Kekuatan Persaingan
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran dalam penerapan metode drill untuk meningkatkan

Untuk mengetahui apakah Kinerja Pegawai Bidang Kebudayaan Pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah dari segi produktifitas sudah baik,

Hasil wawancara dengan salah seorang Kasi Tapem di Kecamatan Pinggir diperoleh informasi bahwa aparatur sejauh ini melaksanakan tugas- tugasnya sesuai dengan

Untuk itu diperlukan pengembangan produk (product development) yang sesuai dengan selera target pasar sebagai hasil dari riset pemasaran yang dilakukan, kemudian diberi

dilakukan perusahaan tape 82 ini sudah sesuai dengan Islam dimana mutu dan kualitas produksi diutamakan dan barang yang diproduksi dapat memenuhi kebutuhan manusia dan

Sedangkan pengertian akhlak yang tertuang dalam hadits tersebut adalah sama dengan pengertian ihsan, yaitu ikhlas beramal karena Allah semata dan harus berkeyakinan bahwa Allah

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa perlakuan tekanan 1 bar selama 5 menit berbeda nyata dengan perlakuan tekanan lainnya, memiliki nilai indeks urease tertinggi