• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.210/15/V/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.210/15/V/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA

KK. BARITO EQUATOR DENGAN TK. NOVA III YANG DITUNDA KT. ROBI DI AMBANG LUAR SUNGAI BARITO BANJARMASIN

Pada tanggal 23 Juli 2015, pukul 18.30 WITA, KK. Barito Equator berbendera Indonesia GT. 2682, Awak Kapal 12 (dua belas) orang, muatan material keruk 2500 m3, bertolak dari Buoy Luar Sungai Barito-Banjarmasin menuju lokasi pembuangan (Dumping Area),. Pukul 19.30 WITA KK. Barito Equator mengalami tubrukan di ambang luar Sungai Barito dengan TK. Nova III GT. 647 yang ditunda KT. Robi, berbendera Indonesia GT. 25, Awak Kapal 5 (lima) orang, muatan 5 (lima) unit alat berat seberat 80 Ton, dalam pelayarannya dari Pelabuhan Kuala Kapuas - Kalimantan Tengah menuju Pelabuhan Kuala Samboja - Kalimantan Timur.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa, namun terdapat kerugian harta benda berupa KT. Robi tenggelam berserta muatannya dan TK. Nova III penyok lambungnya serta KK. Barito Equator tergores bagian lambungnya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya Nomor KL.205/3/16/DN-15, tanggal 17 September 20KL.205/3/16/DN-15, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : I. KK. BARITO EQUATOR.

1. Berita Acara Tubrukan KK. Barito Equator dengan KT. Robi dengan gandengan TK. Nova III, tentang kecelakaan Kapal dibuat oleh Nakhoda KK. Barito Equator, tanggal 23 Juli 2015;

(2)

2. Laporan Kecelakaan Kapal, Nomor KL. 205/1/11/KSOP.BJM-135 dibuat di Banjarmasin, oleh Nakhoda KK. Barito Equator dan diketahui oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, tanggal 28 Juli 2015;

3. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat di Banjarmasin oleh Kantor Kesyahbandaran dan otoritas Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 03 Agustus 2015;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin terhadap :

a. Nakhoda, Capt. Manaris Pardede; b. Mualim II, Yudi;

c. KKM, Agus Rosidi;

d. Juru Mudi, Suyanto Biantoro; e. Juru Minyak, Moh. Ali Mahrus. 5. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Surat Laut, Nomor PK.205/1350/SL-PM/DK-15, diberikan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 30 Juni 2015;

b. Surat Ukur International (1969), Nomor 3713/IIa, diberikan di Banjarmasin oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, tanggal 17 Juni 2015;

c. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 089/ATHUB/V/2015, dikeluarkan di Singapura oleh Atase Pehubungan untuk Singapura, tanggal 07 Mei 2015, berlaku sampai dengan tanggal 06 Agustus 2015;

d. Provisiol Certificate Of Classification, Nomor 22304V, dikeluarkan di Singapura oleh Bureau Veritas International Register, tanggal 08 Mei 2015, berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2015;

e. Re-Inspection Certificate Inflateble Liferaft, Nomor 174 s/d 177/YS/PNK/IV/2015, diterbitkan di Pontianak oleh CV. Yasinori Sakti, tanggal 22 April 2016, pemeriksaan selanjutnya tanggal 21 April 2016; f. Sertifikat Manajemen Keselamatan Sementara Nomor

PK.401/2415/SMC/DK-15, diterbitkan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 06 Juli 2015, berlaku sampai dengan tanggal 04 Januari 2016;

(3)

g. Dokumen Sementara Penyesuaian Manajemen Keselamatan Nomor PK.401/2416/DOC/DK-15, diterbitkan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 06 Juli 2015, berlaku sampai dengan tanggal 03 Januari 2016;

h. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/1732/KTK-PM/DK-15, diterbitkan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 06 Juli 2015, berlaku sampai dengan tanggal 27 April 2016;

i. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PK.001/1732/PLK-PM/DK-15, diterbitkan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 06 Juli 2015, berlaku sampai dengan tanggal 27 April 2016;

j. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor PK.002/849/GMDSS-PM/DK-15, diterbitkan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 06 Juli 2015, berlaku sampai dengan tanggal 27 April 2016;

k. Sertifikat Keamanan Kapal Internasional Sementara, Nomor KL.93/83/ISPS/DV/ST-15, diterbitkan di Jakarta, oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 03 Juli 2015, berlaku sampai dengan tanggal 01 Desember 2015;

l. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, Nomor PK.402/1106/IOPP/DK-15, diberikan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 02 Juli 2015, berlaku sampai dengan tanggal 07 Mei 2018;

m. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Kotoran, Nomor PK.402/1108/ISPP/DK-15, diberikan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 02 Juli 2015, berlaku sampai dengan tanggal 07 Mei 2018;

n. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Udara, Nomor PK.402/1107/IAPP/DK-15, diberikan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 02 Juli 2015, berlaku sampai dengan tanggal 07 Mei 2018;

o. Dokumen Riwayat Kapal, Nomor PK.208/5/13/DK-15, diberikan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 09 Juli 2015;

p. Rekomendasi Izin Stasiun Radio Kapal Laut Nomor 101/160/21/DV.2015, oleh Direktur Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 30 Juni 2015;

(4)

q. Dokumen Pengawakan Minimum, Nomor 089/ATHUB/V/2015, dikeluarkan di Singapura oleh Atase Pehubungan untuk Singapura, tanggal 07 Mei 2015, berlaku sampai dengan tanggal 06 Agustus 2015;

r. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AL.302/143/17/339/15, diberikan di Jakarta, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 15 Mei 2015, berlaku sampai dengan tanggal 11 Agustus 2015;

s. Crew List, dikeluarkan di Banjarmasin, oleh Nakhoda tanggal 18 Juli 2015; t. Surat Persetujuan Pergerakan Kapal (Shifting) di Daerah Lingkungan

Kepentingan Pelabuhan Banjarmasin, Nomor KL. 208/1/10/KSOP-BJM-2015, diterbitkan di Banjarmasin oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, tanggal 01 Juli 2015 dan berlaku sampai dengan tanggal 30 Juli 2015.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut KK. Barito Equator yang terlampir dan dilakukan BAPP terdiri dari :

a. ANT I, Nomor 62000647660N10201, atas nama Manaris Pardede, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 20 Agustus 2001;

b. ANT II, Nomor 6200109053N20214, atas nama Yudi, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 08 Juli 2002;

c. ANT D, Nomor 6201485925N60712, atas nama Suyanto Biantoro, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 28 September 2012;

d. ATT I, Nomor 6200002543T10102, atas nama Agus Rosidi, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal, tanggal 25 Januari 2002;

e. ATT V, Nomor 6201291299T50514, atas nama Moh. Ali Mahrus, diterbitkan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal, tanggal 26 Agustus 2014;

II. KT. ROBI/TK. NOVA III.

1. Laporan Kecelakaan Kapal, Nomor KL. 205/1/10/KSOP.BJM-2015 dibuat di Banjarmasin, oleh Nakhoda KT. Robi, dan diketahui oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, tanggal 24 Juli 2015;

2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin terhadap :

(5)

a. Nakhoda, Ardi; b. Mualim I, Munasri; c. Juru Mudi, Safaria;

d. Pengawal Muatan, Tasrip; e. Pengawas Muatan, Muhram. 4. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

KT. ROBI.

a. Pas Kapal Perairan Daratan, Nomor 551.312/453/LLASL, diberikan di Marabahan, tanggal 10 April 2015, oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala;

b. Surat Ukur Kapal Sungai dan Danau, Nomor 0997/LLASL-DISHUBKOMINFO, dikeluarkan di Marabahan, oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala, tanggal 10 April 2015;

c. Sertifikat Kesempurnaan Kapal Perairan Daratan, Nomor 551.311/452/LLASL, diberikan di Marabahan, oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala, tanggal 10 April 2015;

d. Surat Izin Trayek, Nomor 551.513/456/LLASL, diberikan di Marabahan, oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala, tanggal 10 April 2015, berlaku sampai dengan tanggal 09 April 2016;

e. Surat Izin Angkutan Barang Khusus, Nomor 551.51/459/LLASL, diberikan di Marabahan, oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala, tanggal 10 April 2015, berlaku sampai dengan tanggal 09 April 2016;

f. Surat Izin Usaha, Nomor 551.514/455/LLASL, diberikan di Marabahan, oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala, tanggal 10 April 2015, berlaku sampai dengan tanggal 09 April 2016;

g. Surat Persetujuan Pengoperasian Kapal Angkutan Khusus Sungai dan Danau, Nomor 551.316/451/LLASL, diberikan di Marabahan, oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala, tanggal 10 April 2015, berlaku sampai dengan tanggal 09 April 2016;

(6)

h. Surat Pendaftaran/Tanda Register dan Kelengkapan Sarana Angkutan Sungai Dan Danau, Nomor 551.62/097/LLASL-DISHUNKOMINFO, diberikan di Marabahan, oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala, tanggal 10 April 2015, berlaku sampai dengan tanggal 09 April 2016;

i. Keterangan Garis Muat (Lambung Timbul), Nomor 551.40/321/Dishubkominfo/2015, diberikan di Marabahan, oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barito Kuala, tanggal 10 April 2015, berlaku sampai dengan tanggal 09 April 2016; j. Daftar ABK, dibuat oleh PT. Elsa Trans Nusantara Cabang Kuala Kapuas,

tanggal 22 Juli 2015, dan diketahui oleh Kepala Wilayah Kerja Kuala Kapuas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Pulang Pisau;

k. Daftar Penumpang TK. Nova III dan KT. Robi, dibuat oleh Nakhoda KT. Robi, tanggal 22 Juli 2015, dan diketahui oleh Kepala Wilayah Kerja Kuala Kapuas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Pulang Pisau;

l. Keterangan Susunan Perwira Nomor PK.304/3/VII/WK-KPS-15, dibuat di Kuala Kapuas, tanggal 22 Juli 2015, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Pulang Pisau;

m. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor S.4/AP.V/2/VII/2015, diterbitkan di Kuala Kapuas, tanggal 22 Juli 2015, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Pulang Pisau.

TK. NOVA III.

a. Surat Laut Sementara, Nomor PK.204/4/1/KSOP.BJM-15, diterbitkan di Banjarmasin oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, tanggal 20 Mei 2015, berlaku sampai dengan tanggal 19 Juni 2015;

b. Surat Ukur International (1969), Nomor 1135/IIa, dikeluarkan di Banjarmasin oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 21 Januari 1994;

c. Sertifikat Garis Muat Kapal (Sementara), Nomor PK.001/14/5/KSOP.BJM-2015, dikeluarkan di Banjarmasin oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, tanggal 20 Mei 2015, berlaku sampai dengan tanggal 20 Agustus 2015;

(7)

d. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/188/4/KSOP.BJM-2015, diterbitkan di Banjarmasin, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, tanggal 21 Mei 2015, berlaku sampai dengan tanggal 20 Agustus 2015; e. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri Nomor

AT.551/28/9/138/10, diterbitkan di Jakarta, oleh Direktur Lalu Lintas Dan Angkutan Laut, tanggal 20 Desember 2010, berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2011;

f. Daftar Muatan, dibuat di Kuala Kapuas oleh PT. Elsa Trans Nusantara, tanggal 22 Juli 2015.

5. Sertifikat Keahlian Pelaut Awak Kapal KT. Robi yang terlampir dan dilakukan BAPP, terdiri dari :

a. ANT V, Nomor 6201312584N50215, atas nama Ardi, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 15 Januari 2015; b. ANT V, Nomor 6200486200N50611, atas nama Munasri, diterbitkan oleh

Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 20 September 2011.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut:

A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal.

KK. BARITO EQUATOR.

Nama : BARITO EQUATOR

Jenis : Kapal Motor

Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 2012 Konstruksi : Baja Call Sign : PKBV Isi kotor : GT. 2682 Isi bersih : NT. 804

Tanda Selar : GT. 2682 No. 3713/IIa

Tenaga Penggerak Utama : Mesin Merek Caterpillar 2x1118 KW

Panjang : 76,15 Meter

Lebar : 16,20 Meter

Dalam : 5,60 Meter

Pemilik : PT. Pelayaran Fortuna Nusantara Megajaya

Nakhoda : Manaris Pardede

Awak Kapal : 12 (Dua Belas) orang

(8)

KT. ROBI.

Nama : ROBI

Jenis : Tug Boat

Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 2013 Konstruksi : Baja Call Sign : - Isi kotor : GT. 25 Isi bersih : NT. 7 Tanda Selar : GT. 25/04/2015 Tenaga Penggerak Utama : Mesin Mitsubishi 400 PK

Panjang : 15 Meter

Lebar : 3,70 Meter

Dalam : 1,70 Meter

Pemilik : Yamin

Nakhoda : Ardi

Awak Kapal : 6 (Enam) orang

TK. NOVA III.

Nama : NOVA III

Jenis : Tongkang Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 1988 Konstruksi : Baja Call Sign : - Isi kotor : GT. 647 Isi bersih : NT. 647

Tanda Selar : GT. 647 No. 1155/IIa

Panjang : 43,89 Meter

Lebar : 15,24 Meter

Dalam : 3,02 Meter

Pemilik : PT. Uni Utama Bahtera Samudera 2. Jalannya Peristiwa.

KK. BARITO EQUATOR.

a. Tanggal 23 Juli 2015, pukul 18.31 WITA, KK. Barito Equator berbendera Indonesia GT. 2682, awak kapal 12 (dua belas) orang, muatan 2500 m3 material keruk, bertolak dari ambang luar Sungai Barito menuju lokasi pembuangan (Dumping Area) dengan sarat (draft) depan 4,9 meter dan belakang 4,9 meter;

(9)

b. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai, Petugas Dinas Jaga yang memadai, dan petugas Pandu Saudara Ignasius Budi ada di atas kapal, namun pada pukul 19.00 WITA sampai lebih kurang 19.30 WITA Petugas Pandu makan malam di ruang makan bersama Cincu dan Operator yang ditugaskan dari perusahaan;

c. Pukul 19.00 WITA, haluan kapal yang dikemudikan 220° dengan kecepatan 10 knots, pada saat itu yang berada di anjungan Nakhoda dan Mualim II, sedangkan Juru Mudi Jaga ditugaskan untuk membersihkan Grafe Cruek bersama Operator, pengemudian kapal dilakukan oleh Mualim II. Keadaan cuaca cerah, angin dari Timur kecepatan lebih kurang 10 knots, tinggi ombak lebih kurang 1 meter;

d. Pada saat kapal menuju lokasi pembuangan (Dumping Area) lebih kurang pukul 19.20 WITA, Nakhoda melihat objek pertama (kapal) di Radar disebelah kanan haluan dengan jarak 1,5 mil, Nakhoda memerintahkan Mualim II agar haluan dan kecepatan dipertahankan, serta kemudi tidak kanan;

e. Pukul 19.25 WITA terlihat objek kedua di Radar dengan jarak lebih kurang 500 meter yang memotong haluan kapal. Pada saat itu Nakhoda langsung membunyikan suling panjang 5 (lima) kali berturut-turut, mengarahkan lampu sorot ke objek (kapal), dan melakukan komunikasi melalui VHF channel 12 tetapi gagal, selanjutnya Nakhoda memerintahkan kepada Mualim II untuk stop mesin, kemudian mundur penuh dan kemudi cikar kanan, pada jarak antara 25 meter sampai 50 meter diketahui bahwa kedua objek yang terlihat di Radar oleh Nakhoda ternyata adalah KT. Robi menunda TK. Nova III;

f. Pukul 19.30 WITA, upaya Nakhoda untuk menghindarkan tubrukan tidak berhasil, akhirnya KK. Barito Equator menubruk bagian lambung kiri depan TK. Nova III yang selanjutnya menyeret tali tunda KT. Robi sehingga dalam beberapa saat KT. Robi miring, terbalik dan tenggelam;

g. Akibat dari kecelakaan tersebut, seluruh Awak Kapal berjumlah 6 (enam) orang ikut terbalik di dalam kapal, kemudian masing-masing Awak Kapal berusaha menyelamatkan diri, selanjutnya 5 (lima) orang ABK mendapat pertolongan dari awak kapal KK. Barito Equator, dan 1 (satu) orang diselamatkan oleh TK. Nova III, KK. Barito Equator meminta bantuan KT. Ester untuk mengantarkan Nakhoda KT. Robi dari TK. Nova III ke KK. Barito Equator;

h. Setelah 6 (enam) orang Awak Kapal KT. Robi berada di KK. Barito Equator, dilakukan perawatan, Nakhoda KK. Barito Equator melaporkan kejadian dimaksud ke perusahaan di Banjarmasin dan selanjutnya menuju Ambang Luar untuk berlabuh jangkar dan di evakuasi oleh speed boat Baihaqi bersama dengan Petugas Pandu untuk dibawa ke Pelabuhan, dan diteruskan ke RS. Suaka Insan Banjarmasin.

(10)

KT. ROBI.

a. Tanggal 23 Juli 2015, pukul 01.00 WITA, KT. Robi (GT. 25) menunda TK. Nova III (GT. 647), berbendera Indonesia, awak kapal 5 (lima) orang, 3 (tiga) orang pengawas/pengawal muatan serta 1 (satu) orang Teknisi, muatan 5 (lima) unit alat berat, bertolak dari Pelabuhan Kuala Kapuas-Kalimantan Tengah dengan sarat (draft) KT. Robi depan 1.0 meter, belakang 1,0 meter, TK. Nova III depan 1,2 meter dan belakang 1,4 meter tanpa Pandu;

b. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa GPS 1 (satu) unit, Radio VHF 1 (satu) unit, Compas Magnit 1 (satu) unit, dan Teropong 1 (satu) unit, pada saat berlayar semua lampu navigasi hidup ditambah dengan lampu tunda/lampu keliling 3 (tiga) unit berwarna putih bersusun tegak serta lampu tunda warna putih yang menyorot ke arah tali tunda; c. Pukul 18.45 WITA posisi kapal di ambang luar sungai Barito dengan haluan

151° kecepatan 2.1 knots, pada saat itu dalam pengamatan hanya melihat kapal-kapal berlabuh jangkar (tidak ada kapal bergerak), Radio VHF standby channel 16 dan panjang tali tunda lebih kurang 200 meter dengan bahan nylon;

d. Pukul 19.30 WITA dari KT. Robi terdengar suara dentuman akibat benturan keras dari arah belakang kiri dan bunyi alarm yang ternyata KK. Barito Equator menubruk TK. Nova III pada bagian lambung kiri depan yang selanjutnya menyeret tali tunda hingga akhirnya KT. Robi miring, terbalik dan tenggelam;

e. Akibat dari kecelakaan tersebut, seluruh Awak Kapal berjumlah 6 (enam) orang dapat diselamatkan oleh ABK KK. Barito Equator dan TK. Nova III, terdapat 1 (satu) korban luka pada kaki, adapun TK. Nova III penyok bagian lambung kiri sepanjang 3 meter lebar 20 cm;

f. Setelah kejadian, korban dievakuasi, diobati dan dibawa ke Rumah Sakit Suaka Insan di Banjarmasin oleh Petugas Syahbandar/Tim SAR dengan menggunakan speed boat Baihaqi.

3. Dalam peristiwa Tubrukan antara KK. Barito Equator dengan TK. Nova III yang ditunda KT. Robi tersebut, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. KK. BARITO EQUATOR.

Tersangkut : Nakhoda, Manaris Pardede. Saksi-saksi : 1) Mualim II, Yudi;

2) Juru Mudi, Suryanto Biantoro; 2) KKM, Agus Rosidi;

3) Juru Mudi, Mohammad Erwin Amir;

(11)

4) Juru Minyak, M. Ali Mahrus.

b. KT. ROBI.

Tersangkut : Nakhoda, Ardi.

Saksi-saksi : 1) Mualim I, Munasri; 2) Juru Mudi, Safaria; 3) Juru Minyak, Peri Padli; 4) Pengawal Muatan, Tasrip; 5) Pengawas Muatan, Muhram. c. PIHAK LAIN.

Saksi : 1) Asisten Pelayanan Kapal dan Komersial PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Banjarmasin, Saudara Dody Eko Saputra;

2) Pandu PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Banjarmasin, Saudara Ignasius Budi Prasojo; 3) Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, dan Patroli

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin, Saudara Capt. Medy Yusuf Takaya, S. H., M. Si.

B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan kecelakaan kapal tubrukan antara KK. Barito Equator dengan TK. Nova III yang ditunda KT. Robi, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada para Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin, pada tanggal 22 sampai dengan 23 Maret 2016, dan di Kantor Mahkamah Pelayaran pada tanggal 12 April 2016.

Keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan yang diberikan di hadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran, adalah sebagai berikut :

KK. BARITO EQUATOR.

1. Tersangkut Nakhoda, Capt. Manaris Pardede, tidak hadir dalam persidangan, keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Lanjutan adalah sebagai berikut: a. Lahir di : Tapanuli Utara

Tanggal : 27 Januari 1961 Agama : Kristen

Alamat : Perum Graha Prima Blok I C/55 Tambun Bekasi Timur Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1972, di Balige; 2) SMP, tahun 1975, di Balige; 3) SMA, tahun 1979, di Balige.

(12)

Teknis : 1) ANT III, ijazah tahun 1984, di Jakarta; 2) ANT II, ijazah tahun 1991 di Jakarta; 3) ANT I, ijazah tahun 2001 di Jakarta.

Pengalaman Berlayar :

1) Nakhoda, TSHD. Inai Vanila, 14 April 2009 s/d 03 Februari 2013; 2) Nakhoda, TSHD. Inai Kusuma, 07 Maret 2013 s/d 17 Juli 2014; 3) Nakhoda, TSHD. Marine 2, 14 November 2014 s/d 01 April 2015; 4) Nakhoda, TSHD. Barito Equator 16 Juli 2015 s/d kejadian.

b. Tanggal 23 Juli 2015, pukul 18.31 WITA, KK. Barito Equator selesai melakukan pengerukan di sekitar buoy nomor 3 alur sungai Barito, bertolak menuju lokasi pembuangan (dumping area) lebih kurang berjarak 3 mil dari buoy luar, dengan muatan material keruk sejumlah 2500 m3, pada saat itu yang berada di anjungan adalah Nakhoda, Mualim II, dan Petugas Pandu, haluan 220°, kecepatan 9.0 knots, sarat (draft) kapal depan 4,9 meter dan belakang 4,9 meter;

c. Pukul 19.20 WITA, Tersangkut Nakhoda melihat pada Radar dengan ring 3, ada objek pertama di sebelah kanan yang tidak dikenal dengan jarak lebih kurang 1,5 mil, Tersangkut Nakhoda memerintahkan kepada Mualim II agar kemudi tidak kanan, kecepatan dipertahankan, dan merubah range Radar dari 3 mil ke 1,5 mil. Cuaca baik, pandangan ke depan jelas, angin dari Tenggara, ombak antara 1 sampai dengan 1,5 meter;

d. Pukul 19.25 WITA Tersangkut melihat ada objek kedua yang lebih dekat dengan haluan kapal KK. Barito Equator dan tidak terlihat lampu navigasi dan lampu towing sehingga Tersangkut tidak dapat memastikan bahwa kedua objek tersebut saling berhubungan atau satu rangkaian, selanjutnya Tersangkut Nakhoda membunyikan suling kapal sebanyak 5 (lima) kali tiup panjang, dan menyorot objek yang di depan (yang lebih kecil) serta melakukan panggilan melalui Radio VHF channel 12, namun tidak ada jawaban;

e. Pukul 19.27 WITA, dikarenakan objek yang didepan kanan haluan sudah sangat dekat lebih kurang 500 meter, dan diperhitungkan terdapat adanya resiko pelanggaran, maka Tersangkut Nakhoda melakukan tindakan stop mesin dan mundur penuh, serta kemudi cikar kanan;

f. Pukul 19.29 WITA, pada jarak lebih kurang 25 sampai dengan 50 meter, pada saat mesin mundur penuh Tersangkut Nakhoda mengetahui bahwa kedua objek yang ada di depan adalah Kapal Tunda yang menunda Tongkang;

(13)

g. Pukul 19.30 WITA, KK. Barito Equator menubruk tali towing selanjutnya terjadi gesekan dengan lambung kiri depan Tongkang dan lambung kanan Kapal Tunda dengan sisa laju kapal lebih kurang 1 (satu) knot, diketahui kemudian bahwa tongkang dan kapal dimaksud adalah TK. Nova III dan KT. Robi;

h. Setelah kejadian Tersangkut Nakhoda memerintahkan ABK untuk melakukan pertolongan pada ABK KT. Robi yang jatuh ke laut, selanjutnya KK. Barito Equator berlabuh jangkar di Ambang Luar Sungai Barito dan mencatat semua kejadian dalam Jurnal Dek (Log Book);

i. Tersangkut Nakhoda berpendapat bahwa tubrukan terjadi karena tidak adanya lampu navigasi pada Kapal Tunda maupun pada Tongkang, dan tidak ada komunikasi diantara kedua belah pihak.

2. Saksi Mualim II, Yudi, tidak hadir dalam persidangan, keterangan didalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Koto

Tanggal : 10 Agustus 1978 Agama : Islam

Alamat : Jl. H. Ibrahim Lorong Mesjid No. 10 C Rawasari Kotabaru Jambi

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1992;

2) SMP, tahun 1995;

3) SMA, tahun 1998.

Teknis : 1) ANT III, tahun 2003 di Jakarta; 2) ANT II, tahun 2014 di Jakarta Pengalaman berlayar :

1) Kadet, KK. Salindo Perdana, tahun 2002 s/d 2003; 2) Mualim II, KK. Tamara, tahun 2004 s/d 2005;

3) Mualim I, KK. Ilham Syariah I, tahun 2005 s/d 2008; 4) Mualim I, CMS. Sea Tiger, tahun 2008 s/d 2009; 5) Mualim I, KK. Hayo Maru, tahun 2009 s/d 2010; 6) Mualim II, TSHD. Inai Kesuma, tahun 2010; 7) Mualim I, KK. Hang Cheng, tahun 2010 s/d 2011; 8) Mualim II, TSHD. Inai Kesuma, tahun 2011; 9) Mualim I, KK. Derun, tahun 2012;

10) Mualim II, TSHD. King Richard tahun 2013 s/d 2014; 11) Mualim I, KK. Kai He, tahun 2014 s/d 2015;

12) Mualim II, TSHD. Barito Equator, tahun 2015 s/d kejadian.

(14)

b. Tanggal 18 Juli 2015 KK. Barito Equator bertolak dari pelabuhan Trisakti ke area pengerukan, tanggal 23 Juli 2015 pada pukul 19.00 LT, Saksi dan Nakhoda berada di anjungan melakukan pengamatan, alat bantu navigasi berfungsi dengan baik, lampu navigasi menyala, dan Saksi memegang kemudi;

c. Saksi menyatakan bahwa saat itu cuaca baik, ombak lebih kurang 1 sampai dengan 1,5 m, angin dari arah Tenggara, jarak pandang gelap, saat menuju lokasi pembuangan (dumping area) terlihat objek pertama di sebelah kanan haluan, Nakhoda memerintahkan kepada Saksi agar haluan tidak kanan, kapal melaju dengan kecepatan kapal 9 knots, haluan 220°; d. Saksi melihat dari radar muncul objek kedua yang bergerak memotong

haluan kapal, kemudian atas perintah Nakhoda Saksi meniup suling panjang 5 (lima) kali, menyalakan lampu sorot dan memanggil objek pertama dengan Radio VHF channel 12 namun tidak ada respon, karena jarak yang sangat dekat Nakhoda perintahkan Mualim II stop mesin, mundur penuh dan kemudi cikar kanan namun KK. Barito Equator tetap menubruk tali tunda dan mengakibatkan objek pertama terbalik kemudian tenggelam, selanjutnya Nakhoda membunyikan alarm dan berteriak orang jatuh ke laut di samping kiri kapal, Saksi menuju dek utama dan melempar pelampung ke arah korban;

e. Setelah kejadian diketahui bahwa objek pertama dan kedua dimaksud adalah KT. Robi dan TK. Nova III, Saksi menolong ABK KT. Robi yang jatuh ke laut ke atas KK. Barito Equator sejumlah 5 orang. Saksi kemudian bertanya kepada korban berapa jumlah ABK KT. Robi dan dijawab ada 6 orang, selanjutnya datang KT. Ester Star sandar di lambung kiri membawa korban Nakhoda KT. Robi yang sebelumnya ditolong oleh TK. Nova III, dan menaikannya ke KK. Barito Equator;

f. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, menurut Saksi tubrukan terjadi karena TK. Nova III dan KT. Robi tidak ada lampu.

3. Saksi Juru Mudi, Suryanto Biantoro, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Palembang Tanggal : 30 April 1987 Agama : Islam

Alamat : Simpanan, RT.02/RW.01, Sukaharja, Warung Kiara, Sukabumi

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 2000, di Sukaharja; 2) SMP, tahun 2003, di Sukabumi; 3) SMA, tahun 2006, di Sukabumi.

(15)

Pengalaman berlayar :

1) Juru Mudi, MT. Permata Tanker Line, 2010 s/d 2011; 2) Juru Mudi, Seven Offsehore, 2012 s/d 2014;

3) Juru Mudi, Thome Offshore, 2015 s/d kejadian.

b. Saksi sebagai Juru Mudi baru 13 (tiga belas) hari naik di atas kapal dengan jam jaga pukul 06.00-12.00 LT dan 18.00-24.00 LT, selama berada di atas kapal belum pernah pegang kemudi, kemudi dipegang oleh Perwira Jaga;

c. Tanggal 23 Juli 2015 Saksi bertugas jaga pukul 18.00 – 24.00 bersama dengan Mualim II dan Nakhoda, setelah serah terima dinas jaga Saksi langsung memeriksa pipa hydrolik apakah ada kebocoran atau tidak, pukul 18.30 WITA Saksi masuk ke dalam dredger head guna membersihkan alat keruk bersama operator di dek utama sebelah kanan, pada saat itu yang berada di anjungan Nakhoda, Mualim II dan operator keruk (Bapak Sirait), Pandu sedang makan di ruang makan;

d. Pukul 19.30 WITA pada saat melakukan pembersihan alat keruk Saksi merasakan ada getaran kapal mundur, setelah itu mendengar bunyi suling dan bunyi alarm, Saksi kemudian naik ke anjungan dan mendengar teriakan dari Mualim I ada orang jatuh ke laut di sisi kiri KK. Barito Equator;

e. Selanjutnya Saksi dan Mualim I melemparkan pelampung ke arah 5 (lima) orang korban ABK KT. Robi, kemudian melakukan pertolongan dengan menaikkan korban ke atas KK. Barito Equator;

f. Beberapa menit kemudian KT. Ester sandar di lambung kiri KK. Barito Equator untuk mengantarkan Nakhoda KT. Robi, sehingga seluruh Awak Kapal KT. Robi sebanyak 6 (enam) orang telah diselamatkan, salah satu ABK kaki kanannya robek dan kepalanya benjol.

4. Saksi KKM, Agus Rosidi, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Demak

Tanggal : 23 Maret 1960

Agama : Islam

Alamat : Komplek Nyiur Melambai 2 JW Crystant, Blok Y No. 1 RT. 006/RW. 006, Rawa Badak Utara, Jakarta

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1972, di Demak; 2) SMP, tahun 1975, di Demak; 3) SMA, tahun 1980, di Pontianak;

Teknis : 1) AMK A (ATT III), tahun 1984 di AIP Jakarta; 2) AMK B (ATT II), tahun 1987 di STIP Jakarta; 3) ATT I, tahun 2002 di STIP Jakarta.

(16)

Pengalaman Berlayar :

1) Masinis III, Masinis II, KKM, KK. Pernas Proton, tahun 1988 s/d 2000; 2) KKM, KK. Kedah Cement, tahun 2000 s/d 2003;

3) KKM, KK. Inai Selasih, tahun 2005 s/d 2011; 4) KKM, KK. AHTS Teguh, tahun 2012 s/d 2013; 5) KKM, KK. AHTS Tangkas, tahun 2013 s/d 2015. 6) KKM, KK. Barito Equator, tahun 2015 s/d kejadian.

b. Tanggal 23 Juli 2015, pukul 17.55 LT Saksi turun ke kamar mesin dibantu dengan Juru Minyak Jaga untuk persiapan pergantian dinas jaga dengan Masinis II, sebelum pergantian Saksi terlebih dahulu melakukan pengecekan kondisi mesin, meliputi indikator suhu, putaran dan tekanan semua permesinan yang beroperasi, baik yang berada di kamar pompa maupun yang berada di kamar mesin;

c. Hasil pengecekan kondisi mesin dalam keadaan baik, mesin induk kiri dan kanan beroperasi normal dengan putaran mesin variabel (1100 s/d 1300 RPM) dengan putaran baling-baling/propeller variabel (110 s/d 130 RPM). Motor Bantu yang beroperasi yaitu AE I dan AE II dalam posisi di paralel dengan kondisi beban sekitar 60 % dari beban maksimum, selanjutnya Saksi ke ruang kontrol kamar mesin (Engine Control Room) bertemu dengan Masinis II untuk melakukan serah terima tugas jaga

d. Pukul 18.10 LT Saksi bertugas jaga mesin bersama Juru Minyak, selanjutnya memeriksa stering gear di ruang kemudi dalam keadaan normal, sedangkan Juru Minyak membersihkan lantai kamar mesin;

e. Lebih kurang pukul 19.25 LT, pada saat di stering gear Saksi merasakan ada guncangan dan benturan, namun berasumsi bahwa guncangan dan benturan tersebut dianggap hal biasa seperti suara pada saat drag head diturunkan atau ditempatkan pada dudukannya;

f. Saksi kemudian pergi ke engine control room dan saat di dalam engine control room mesin kapal tiba-tiba berhenti dan selanjutnya terasa getaran mesin mundur, kemudian terdengar alarm dan ada informasi dari Nakhoda ada orang jatuh ke laut;

g. Saksi memerintahkan Juru Minyak Jaga untuk pergi ke Muster Station melihat apa yang sedang terjadi, dan Saksi mendapat laporan dari Juru Minyak bahwa terjadi kecelakaan dan terdapat 5 (lima) orang jatuh ke laut;

h. Selanjutnya Saksi memerintahkan Juru Minyak untuk melakukan pemeriksaan kondisi kamar mesin dan sounding fuel tank/tangki 21 kanan belakang, dengan hasil tangki dalam keadaan normal;

i. Saksi bertemu Petugas Pandu di lorong menuju ruang makan, saat Petugas Pandu mau makan malam.

(17)

5. Saksi Juru Minyak, M. Ali Mahrus, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Tuban

Tanggal : 26 Agustus 1984 Agama : Islam

Alamat : Dusun Kunir, Desa Plimpang, Kabupaten Tuban. Jawa Timur Pendidikan

Umum : 1) MI (SD) tahun 1997 di Bandungrejo; 2) MTS (SMP) tahun 2000 di Plandirejo; 3) SUPM (SMA) tahun 2003 di Tuban. Teknis : 1) ATT D, tahun 2010 di Jakarta;

2) ATT V, tahun 2014 di Surabaya. Pengalaman Berlayar :

1) Juru Minyak/Oiler, KK. Kamal XI, tahun 2008 s/d 2009 2) Juru Minyak/Oiler, KK. Armada Sejat, tahun 2009 s/d 2011 3) Juru Minyak/Oiler, TSHD. Inai Kesuma, tahun 2011

4) Juru Minyak/Oiler, TSHD. Inai Kekwa, tahun 2012

5) Juru Minyak/Oiler, KK. Tanto Sepakat, tahun 2012 s/d 2013 6) Juru Minyak/Oiler, TSHD. Inai Kekwa, tahun 2014

7) Juru Minyak/Oiler, TSHD. RSA Marine, tahun 2014

8) Juru Minyak/Oiler, KK. Barito Equator, tahun 2015 s/d kejadian.

b. Tanggal 23 Juli 2015 lebih kurang pukul 17.45 LT, Saksi turun ke kamar mesin untuk tugas jaga, mengecek temperatur dan tekanan penunjukan minyak lumas, bahan bakar, dan pendingin air tawar di tanki ekspansi, kemudian Saksi masuk ke ruangan kontrol mesin (engine control room), untuk serah terima tugas jaga;

c. Pada saat serah terima tugas jaga, putaran mesin induk kiri dan kanan variable antara 1200 s/d 1300 RPM dan putaran baling-baling kapal kiri dan kanan 135 RPM. Saksi mengecek mesin pompa yang berada di kamar pompa, kemudian kembali lagi ke kamar mesin, selanjutnya membersihkan ruangan kamar mesin;

d. Pada saat membersihkan lantai kamar mesin, tiba-tiba suara mesin induk kapal mengeluarkan suara yang tidak seperti biasanya, Saksi masuk ke control room dan terlihat indicator baling-baling kapal pada posisi mundur dan jarum penunjuk putaran baling-baling kapal O (nol);

(18)

e. Saksi mendengar seperti ada suara benturan, namun berasumsi bahwa suara tersebut berasal dari dredger head yang akan dinaikkan dari dudukannya. Tidak lama Saksi mendengar bunyi general alarm dan KKM memerintah Saksi pergi ke Master Station guna melihat apa yang sedang terjadi, kemudian melapor kepada KKM dan diperintah untuk memeriksa kamar mesin dan sounding tangki bahan bakar kiri kanan dengan keadaan normal.

6. Saksi Pandu, Ignasius Budi Prasojo, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Semarang Tanggal : 31 Oktober 1979 Agama : Katolik

Alamat : Jl. Beringin Raya I DII/5 RT. 06/001 Kel. Beringin Kec. Ngaliyan, Semarang

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1992, di Kudus; 2) SMP, tahun 1995, di Kudus; 3) SMA, tahun 1998, di Kudus; Teknis : 4) D III, tahun 2016, di Semarang.

Pengalaman Berlayar :

1) Nakhoda, PT. Pelindo III, 17 Februari 2009 s/d 12 Juni 2012; 2) Pandu, PT. Pelindo III, 03 April 2013 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa Saksi telah mendapat Surat Perintah Kerja (SPK) dari PT. Pelindo III (Persero) Cabang Banjarmasin untuk melakukan tugas pemanduan pada tanggal 23 Juli 2015 pukul 16.00 WITA sampai dengan pukul 24.00 WITA di KK. Barito Equator yang sedang melakukan kegiatan pengerukan di sekitar buoy 13 Alur Sungai Barito Banjarmasin, namun Saksi tidak mendapat Surat Pelaksanaan Tugas (SPT) dari KSOP Banjarmasin;

c. Saksi mulai ditugaskan di Pelabuhan Banjarmasin sejak bulan Maret 2015 dan telah melakukan familiarisasi pemanduan di Pelabuhan Banjarmasin maupun alur sungai Barito, serta telah mendapat Surat Keterangan Kemampuan/Kecakapan memandu dari Kepala Kantor KSOP Kelas I Banjarmasin;

d. Saksi berangkat pukul 15.00 WITA dengan menggunakan speed boat dari Pelabuhan Banjarmasin menuju KK. Barito Equator yang berada di sekitar buoy nomor 13 Alur Sungai Barito, lebih kurang pukul 16.10 WITA, Saksi tiba di atas KK. Barito Equator dan langsung mengadakan serah terima tugas pemanduan dengan pandu kode 126 Saudara Tatag Budi;

(19)

e. Saksi menyampaikan bahwa KK. Barito Equator melaksanakan kegiatan pengerukan di sekitar bouy nomor 13 secara non stop (terus menerus) hingga ruang muat material keruk penuh, kemudian dibuang ke lokasi pembuangan (dumping area) yang jaraknya lebih kurang 3 mil dari buoy luar dan kembali mengeruk lagi, sehingga pelaksanaan tugas pemanduan dilakukan setiap 8 (delapan) jam secara bergantian dengan Petugas Pandu lainnya;

f. Pada saat berlayar menuju lokasi pembuangan (dumping area), haluan 220°, kecepatan kapal 10 knots, dan saat Radar dioperasikan pada ring 1,5 mil, lalu lintas pelayaran tidak ramai terlihat lebih kurang 10 (sepuluh) kapal yang sedang berlabuh jangkar di ambang luar sungai Barito. Saksi pada saat itu tidak melihat KT. Robi yang menunda TK. Nova III di perairan Ambang Luar Sungai Barito, adapun keadaan cuaca baik (clear), ombak lebih kurang 1 (satu) meter, angin dari arah Timur dengan kecepatan lebih kurang 10 (sepuluh) knots;

g. Saksi menyampaikan bahwa pada pukul 19.00 WITA sampai dengan kejadian tidak berada di anjungan, melainkan sedang makan bersama Cincu dan Operator di ruang makan. Saksi baru mengetahui adanya kejadian tubrukan setelah mendengar adanya bunyi alarm kapal, Saksi kemudian naik ke anjungan dan melihat TK. Nova III tertubruk oleh KK. Barito Equator pada sisi kiri haluan;

h. Saksi melihat KT. Robi dalam posisi terbalik dan selanjutnya tenggelam di sisi kiri KK. Bariro Equator, sedangkan TK. Nova III berada di sisi belakang kanan KK. Barito Equator dengan jarak lebih kurang 100 meter, Saksi melihat lampu kedip-kedip warna kuning di haluan TK. Nova III, Saksi menyaksikan bahwa 5 (lima) orang ABK KT. Robi telah dievakuasi ke atas KK. Barito Equator, lokasi kejadian tersebut bukan merupakan Perairan Wajib Pandu;

i. Pada saat evakuasi, dari KK. Barito Equator memanggil-manggil KT. Ester yang sedang melakukan kegitan di sekitar lokasi kejadian untuk membantu evakuasi, selanjutnya KT. Ester datang membantu mengevakuasi Nakhoda KT. Robi yang berada di TK. Nova III untuk dibawa ke KK. Barito Equator, kemudian KK. Barito Equator berlabuh jangkar di dekat Muara Sungai Barito;

j. Tidak lama kemudian Motor Pandu MP V dan kapal patroli KSOP Banjarmasin tiba di lokasi KK. Barito Equator berlabuh jangkar untuk melakukan evakuasi, 6 (enam) Awak Kapal KT. Robi dibawa ke Pelabuhan dengan menggunakan speed boat ”Baihaqi” untuk diteruskan ke RS. Suaka Insan Banjarmasin untuk dilakukan perawatan.

7. Saksi Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan, Patroli dan PPNS KSOP Banjarmasin, Saudara Capt. Medy Yusuf Takaya, S. H., M. Si, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

(20)

a. Lahir di : Makassar Tanggal : 03 Maret 1961 Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Sutoyo Gang A. Rahman, Banjarmasin Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1974, di Makassar; 2) SMP, tahun 1977, di Makassar; 3) SMK, tahun 1981, di Makassar; 4) SH, tahun 2003, di Ujung Pandang;

Teknis : ANT I, tahun 2013, di Jakarta. Pengalaman Bekerja :

1) Kepala Kantor Pelabuhan Majene, 06 Februari 2002 s/d 14 Juni 2007; 2) Kepala Kantor Pelabuhan Palopo, 14 Juni 2007 s/d 01 Juli 2011;

3) Kepala Bidang Penjagaan dan Patroli KSOP Sorong, 01 Juli 2011 s/d 01 Desember 2014;

4) Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan Patroli dan PPNS, KSOP Banjarmasin, 01 Desember 2014 s/d kejadian.

b. Saksi mempunyai tugas melaksanakan pengawasan tertib lalu lintas kapal di perairan pelabuhan dan alur pelayaran, pemanduan dan penundaan kapal, penerbitan SPB, kegiatan alih muat di perairan pelabuhan, salvage dan pekerjaan bawah air, bongkar muat bahan berbahaya, pelaksanaan bantuan pencarian dan penyelamatan (SAR), dan pemeriksaan pendahuluan kecelakaan kapal;

c. Pada saat kejadian Saksi yang berada di rumah mendapat laporan bahwa telah terjadi kecelakaan tubrukan yang menyebabkan KT. Robi tenggelam, Saksi kemudian kembali ke kantor dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan kecelakaan kapal tersebut;

d. Saksi mendapat laporan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, awak kapal KT. Robi yang terluka sudah dibawa ke RS. Suaka Insan Banjarmasin untuk dilakukan pengobatan;

e. Berdasarkan informasi dari Nakhoda KK. Barito Equator pada saat kejadian ada Pandu di atas KK. Barito Equator;

f. Pada saat bertugas Pandu sudah mendapat Surat Perintah Kerja (SPK) dari PT. Pelindo III (persero) Cabang Banjarmasin, namun tidak mendapat SPT dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin; g. Sesuai dengan Prosedur tetap (Protap) Pemanduan Kapal di Perairan

Wajib Pandu Pelabuhan Banjarmasin Nomor PU/1/3/AP.BJM-2010, Pandu yang bertugas di alur pelayaran sungai Barito dilakukan familiarisasi;

(21)

KT. ROBI.

1. Tersangkut Nakhoda, Ardi, dalam keadaan sehat, dan didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Sandi

Tanggal : 31 Desember 1988

Agama : Islam

Alamat : Komplek Damai Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 2003, di Sandi; 2) SMP, tahun 2006, di Wakatobi; 3) SMA, tahun 2009, di Wakatobi. Teknis : ANT V, tahun 2014, di Jakarta;

Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, KT. Mandalle Star, tahun 2012; 2) Juru Mudi, KT. KTS 01, tahun 2013; 3) Mualim I, KT. Hector 101, tahun 2014; 4) Nakhoda, KT. Hektor 888, tahun 2015; 5) Nakhoda, KT. Robi, April 2015 s/d kejadian.

b. Tanggal 23 Juli 2015, pukul 10.00 WITA, KT. Robi menunda TK. Nova III bertolak dari Pelabuhan Kuala Kapuas Kalimantan Tengah dengan tujuan Pelabuhan Kuala Samboja Kalimantan Timur dengan panjang tali tunda lebih kurang 200 meter, sarat (draft) KT. Robi depan 1.0 meter, belakang 1.0 meter, sarat (draft) TK. Nova III depan 1.2 meter, belakang 1.4 meter, muatan alat-alat berat berupa 3 (tiga) unit Excavator, 2 (dua) unit Graider dan 1 (satu) unit motor lampu, dengan total berat muatan 80 Ton; c. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang terdiri dari GPS 1 (satu) unit, Radio VHF 1 (satu) unit, Compas Magnit 1 (satu) unit, Teropong 1 (satu) unit, dan Peta Laut. Pada saat berlayar semua lampu navigasi menyala baik, termasuk lampu tunda yaitu 3 (tiga) buah lampu putih bersusun tegak serta lampu sorot yang menyinari tali tunda, demikian pula lampu-lampu TK. Nova III semua menyala baik, yang terdiri dari 1 (satu) unit lampu sorot dipasang ditengah pada salah satu alat berat (Graider), 2 (dua) unit lampu merah yang dipasang pada tiang depan kiri dan kanan dengan ketinggian 3 (tiga) meter. Adapun sumber tenaga lampu-lampu di TK. Nova III dari Generator Set (Genset) yang ada di TK. Nova III;

(22)

d. Lebih kurang pukul 18.45 WITA, kapal sampai di Ambang Luar Sungai Barito dengan haluan 151°, kecepatan 2,1 knots, Radio VHF standby channel 16, keadaan cuaca cerah tanpa bulan, bintang terlihat, angin kencang dari arah Tenggara, ombak lebih kurang 1.0 meter, dan arus lemah, yang memegang kemudi kapal Mualim I sedangkan Juru Mudi Jaga sedang makan di dapur. Pelaksanaan pengamatan ke depan haluan kapal dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dibantu oleh Mualim I, dan hanya melihat kapal-kapal yang sedang berlabuh jangkar;

e. Pukul 19.35 WITA Tersangkut Nakhoda mendengar suara benturan pada TK. Nova III, ternyata TK. Nova III tertubruk kapal pada bagian kiri depan dan tali tunda terseret oleh kapal yang belum dikenal tersebut, mengakibatkan KT. Robi terbalik kemudian tenggelam;

f. Pada saat KT. Robi terbalik, Tersangkut Nakhoda dan 6 (enam) orang ABK lainnya terperangkap di dalam KT. Robi dan masing-masing awak kapal berusaha keluar untuk menyelamatkan diri, Tersangkut Nakhoda berhasil keluar dan ditolong oleh ABK TK. Nova III, adapun 5 (lima) orang ABK lainnya telah ditolong dan diselamatkan oleh ABK KK. Barito Equator; g. Sesaat sebelum kejadian Tersangkut tidak mendengar panggilan dari

kapal lain, berdasarkan pengalaman dan kebiasaan pada saat kapal melewati Perairan Taboneo atau Ambang Luar Sungai Barito, selalu menggunakan Radio VHF channel 16.

2. Saksi Mualim I, Munasri, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Batu-Batu Soppeng Tanggal : 24 Januari 1980

Agama : Islam

Alamat : Jl. Masjid At Taqwa No. 259, Kab. Soppeng, Sulawesi Selatan

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1994, di Soppeng; 2) SMP, tahun 1997, di Soppeng; 3) SMA, tahun 2000, di Pare-Pare. Teknis : ANT V, tahun 2011, di Makassar. Pengalaman Berlayar :

1) A/B, LCT. Lestari Abadi, 2008 s/d 2009; 2) Mualim II, KT. Dragonet I, 2011 s/d 2012; 3) Mualim I, KT. Dragonet VI, 2012 s/d 2014; 4) Mualim I, KT. Robi, 2015 s/d kejadian.

(23)

b. Tanggal 23 Juli 2015, KT. Robi dengan menunda TK. Nova III bermuatan 5 (lima) unit alat berat, bertolak dari Kuala Kapuas - Kalimantan Tengah menuju Samboja Balikpapan - Kalimantan Timur. Saksi dinas jaga 12.00 – 18.00 dan 00.00-06.00 bersama Juru Mudi Jaga dan Nakhoda. Kapal dilengkapi dengan alat navigasi berupa kompas magnit, GPS, radio VHF, echosounder, tachometer, handy talkie dalam keadaan baik;

c. Dalam pelayarannya lampu navigasi KT. Robi yang terdiri dari lampu tiang, lampu buritan, lampu lambung dan lampu tunda 3 (tiga) unit susun tegak, serta lampu sorot untuk menyinari tali tunda menyala dengan baik, panjang tali tunda lebih kurang 200 meter dengan bahan dari Nylon, Saksi melihat lampu-lampu pada TK. Nova III terdiri dari lampu kedip warna kuning, lampu penerangan dari genset;

d. Pada saat berlayar radio VHF standby pada channel 16 dan tidak mendengar panggilan dari kapal lain, kecepatan kapal antara 2,1-2,2 knots. Saksi memegang kemudi menggantikan Juru Mudi Jaga yang sedang makan, yang berada dianjungan Saksi dan Nakhoda;

e. Keadaan cuaca pada saat itu baik, angin dari tenggara dengan kecepatan sedang, arus dari tenggara lemah/pelan, hal ini karena Saksi melihat TK. Nova III tidak terbawa arus (merewang), ombak lebih kurang 1-1,5 meter;

f. Sesaat sebelum kejadian, pintu anjungan dalam keadaan terbuka, Saksi sedang pegang kemudi dengan posisi duduk, pukul 19.30 WITA terdengar bunyi dentuman disusul alarm, dalam beberapa detik Saksi bergegas berdiri namun terjatuh karena KT. Robi terguling ke kanan dan terbalik, sehingga Saksi terperangkap didalam kapal, selanjutnya berusaha keluar dan berenang tanpa menggunakan life jacket, Saksi ditolong oleh ABK KK. Barito Equator bersama 5 (lima) awak kapal lainnya;

g. Setelah kejadian Saksi melihat jarak antara KK. Barito Equator dengan TK. Nova III lebih kurang 100 meter, dimana posisi TK. Nova III berada dibelakang kanan KK. Barito Equator dan terlihat lampu-lampunya masih menyala. Adapun kondisi TK. Nova III terlihat penyok dan melihat lampu penerangan deck KK. Barito Equator menyala.

h. Saat evakuasi didapat Juru Minyak Saudara Peri Padli kaki kanan uratnya putus mengeluarkan darah, adapun ABK lainnya anggota badannya lecet. Saksi menyampaikan bahwa KKM tidak ikut dalam pelayaran setelah mendapat ijin dari Nakhoda, dan digantikan oleh 1 (satu) orang Teknisi; 3. Saksi Juru Mudi, Safaria, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan

keterangan sebagai berikut: a. Lahir di : Langge

Tanggal : 20 Februari 1996

(24)

Agama : Islam

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 2008, di Watkoila; 2) SMP, tahun 2011, di Lontea; 3) STM, tahun 2014, di Kaledup. Teknis : BST di Barombong, tahun 2014 Pengalaman Berlayar :

Juru Mudi, KT. Robi, tahun 15 Juli 2015 s/d kejadian.

b. Tanggal 23 Juli 2015, Saksi dinas jaga pukul 18.00 - 24.00 dan 06.00 - 12.00, kapal bertolak dari Pelabuhan Kuala Kapuas – Kalimantan Tengah menuju Pelabuhan Kuala Samboja – Kalimantan Timur, dengan muatan alat berat diatas TK. Nova III;

c. Saat kejadian Saksi sedang makan di dapur, tiba-tiba kapal terbalik dan Saksi terperangkap di dalam kapal, Saksi dapat keluar dari KT. Robi dan diselamatkan oleh awak kapal KK. Barito Equator;

d. Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, namun 2 (dua) orang awak kapal KT. Robi dirawat di RS. Suaka Insan Banjarmasin.

4. Saksi Juru Minyak, Peri Padli, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Rangoan Tanggal : 23 Juni 1989

Agama : Islam

Alamat : Rangoan, Kec. Matangnga, Kab. Polman, Sulawesi Barat

Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 2002, di Rangoan; 2) STN, tahun 2005, di Matangnga; 3) STM, tahun 2008, di Polewali; Teknis : ATTD tahun 2013.

Pengalaman Berlayar :

1) Juru Minyak, PT. Wahana Baruna Katulistiwa, tahun 2013; 2) Juru Minyak, Adhiguna Keruktama, 2013 s/d 2015

3) Juru Minyak, KT. Robi, tahun 2015 s/d kejadian.

b. Saksi menerangkan saat kejadian tidak melihat langsung, karena saat itu berada di ruang akomodasi untuk berganti pakaian, Saksi dinas jaga pada 06.00 – 12.00 dan 18.00 – 24.00, KKM tidak ikut berlayar setelah mendapat ijin dari Nakhoda, KKM digantikan oleh Teknisi yang bernama Hariadi, selanjutnya tugas jaga bergantian dengan Saksi;

(25)

c. Setelah terjadi tubrukan, KT. Robi terbalik dan Saksi terperangkap di dalam kapal, Saksi dapat keluar dari kapal setelah ditarik oleh Mualim II, sesaat kemudian KT. Robi tenggelam;

d. Saksi ditolong oleh awak kapal KK. Barito Equator dan ditandu masuk ke ruangan untuk diberikan perawatan.

5. Saksi Pengawas Muatan, Muhram, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Banjarmasin Tanggal : 31 Desember 1973

Agama : Islam

Alamat : Jl. Bahagia 008/001, Teluk Tiram, Banjarmasin Barat Pendidikan

Umum : SD, tahun 1985, di Banjarmasin.

Pengalaman Berlayar :

Pengawas Muatan, KT. Robi, tahun 2005 s/d kejadian.

b. Saksi merupakan perwakilan dari pemilik muatan yang ditugaskan sebagai Pengawas Muatan dari tahun 2005 sampai dengan kejadian, Saksi berada di TK. Nova III sejak kapal bertolak dari Telang Baru-Kalimantan Tengah menuju Pelabuhan Kuala Samboja Kalimantan Timur bersama 3 (tiga) orang Pelayar lainnya;

c. TK. Nova III dilengkapi genset untuk penerangan lampu-lampu, yang terdiri dari lampu keliling tongkang, lampu warna merah di kiri dan kanan haluan, lampu sorot yang diarahkan ke tali tunda dan lampu penerangan untuk muatan;

d. Pada pukul lebih kurang 19.30 WITA, Saksi melihat kapal yang kemudian diketahui bernama KK. Barito Equator menubruk haluan kiri depan TK. Nova III, kemudian menyeret tali tunda KT. Robi, dan mengakibatkan KT. Robi terbalik dan tenggelam;

e. Akibat dari tubrukan tersebut mengakibatkan TK. Nova III mengalami deformasi lebih kurang panjang 3 meter dan lebar 20 cm.

6. Saksi Pengawal Muatan, Tasrip, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Semarang

Tanggal : 11 Desember 1960

Agama : Islam

Alamat : Jl. Barito Hilir, RT. 37 Kec. Telaga B, Banjarmasin Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1972, di Semarang;

(26)

2) SMP, tahun 1975, di Semarang; 3) STM, tahun 1978, di Semarang;

Teknis : -

Pengalaman Berlayar :

1) Anggota TNI AL, Pasukan Batalyon 4, tahun 1980 s/d 1999; 2) Petugas Keamanan, tahun 2001 s/d 2010;

3) Pengawal Muatan, PT. Tobe Indah, tahun 2015 s/d kejadian.

b. Saksi bertugas untuk melakukan pengawalan terhadap muatan di atas TK. Nova III yang berlayar dari Pelabuhan Marabahan - Kalimantan Tengah sampai Pelabuhan Kuala Samboja - Kalimantan Timur, diatas TK. Nova III terdapat 2 (dua) lampu sorot, 1 (satu) lampu sorot diarahkan ke kapal tunda dan 1 (satu) lampu sorot digunakan untuk penerangan muatan diatas TK. Nova III, selain itu terdapat lampu merah di sisi haluan kanan dan kiri, serta lampu sein Graider dinyalakan;

c. Sesaat sebelum kejadian Saksi berada di dalam Graider dengan ketinggian sekitar 2 meter dari lantai TK. Nova III sehingga dapat melihat keadaan disekitarnya;

d. Saat Saksi sedang mengetik pesan melalui telepon genggam tiba-tiba Saksi merasakan kapal oleng dan mendengar suara benturan, Saksi mengarahkan pandangan ke arah sumber suara dan melihat ada kapal yang kemudian diketahui bernama KK. Barito Equator posisinya sedang menempel di lambung kiri depan TK. Nova III;

e. Selanjutnya Saksi keluar dari Graider dan melihat KK. Barito Equator masih mempunyai laju dan menyeret tali tunda sehingga menyebabkan KT. Robi terbalik dan tenggelam;

f. Saksi melakukan pertolongan terhadap Nakhoda KT. Robi yang berenang ke arah TK. Nova III sedangkan awak kapal KT. Robi yang lain ditolong oleh Awak Kapal KK. Barito Equator.

7. Saksi Asisten Manajer Kepanduan, Dody Eko Saputra, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Klaten

Tanggal : 14 Februari 1975

Agama : Islam

Alamat : Jl. Telinding No. 6 Balikpapan Utara RT.06 Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 1988, di Delanggu; 2) SMP, tahun 1991, di Delanggu; 3) SMA, tahun 1994, di Surakarta;

4) D III Nautika AKPELNI, tahun 2004, di Semarang.

(27)

Teknis : 1) ANT III, tahun 2005, di Semarang; 2) ANT I, tahun 2007, di Jakarta Pengalaman Berlayar :

1) Mualim III, Mualim II, Mualim I, PT. Arpeni, tahun 1999 s/d 2002; 2) Nakhoda, PT. Arpeni, tahun 2006;

3) Pandu, PT. Pelindo, tahun 2008 s/d 2014; 4) Asmen Kepanduan, bulan September 2015.

b. Saksi menyampaikan bahwa pada saat kejadian tubrukan tanggal 23 Juli 2015 Saksi masih bertugas di Surabaya, Saksi mutasi pindah ke Pelindo III (persero) Cabang Banjarmasin pada tanggal 04 September 2015;

c. Lokasi perairan tempat terjadinya kejadian tubrukan tidak termasuk Perairan Wajib Pandu, namun telah diusulkan untuk perluasan Perairan Wajib Pandu dan telah diadakan peninjauan lokasi oleh tim dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada bulan Oktober 2015;

d. Pelaksanaan olah gerak KK. Barito Equator dalam kegiatan pengerukan Alur Pelayaran Sungai Barito dibantu oleh Petugas Pandu Saudara Ignasius Budi dimana yang bersangkutan bertugas pada pukul 16.00 – 24.00 berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) dari PT. Pelindo III (persero) Cabang Banjarmasin, dan dibuktikan dengan adanya pembayaran jasa pemanduan dan masuk ke dalam sistem aplikasi, namun tidak ada Surat Perintah Tugas (SPT) dari Syahbandar Banjarmasin;

e. Lokasi kejadian tubrukan berada di sebelah Tenggara dari buoy pengenal Ambang Luar Sungai Barito, pada saat itu KK. Barito Equator akan membuang material keruk ke lokasi pembuangan (dumping area) dengan haluan 220°.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan-keterangan yang diberikan para Tersangkut dan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin tanggal 22 sampai dengan 23 Maret 2016 dan Sidang Kedua di Kantor Mahkamah Pelayaran tanggal 12 April 2016, sehubungan Kecelakaan Tubrukan antara KK. Barito Equator dengan TK. Nova III yang ditunda KT. Robi, di ambang luar Sungai Barito Banjarmasin, pada tanggal 23 Juli 2015, pukul 19.30 WITA, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

(28)

KK. BARITO EQUATOR. a. KAPAL.

KK. Barito Equator adalah jenis kapal keruk, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan ukuran GT 2682, kapal dibangun tahun 2012 di Pontianak. Kapal berbaling-baling 2 (ganda) geladak 1 (satu) dan digerakkan oleh mesin penggerak utama 2 (dua) unit mesin diesel merk Caterpillar 2 x 1118 KW.

Kapal diklasskan pada Bureu Veritas dengan nomor register 22304V, tanda klass I HULL MACH Hopper Dredger Unrestricted Navigation Dredging within 8 Miles from shore AUT-UMS. Peluncuran dilaksanakan di Pontianak, tanggal 28 April 2015. Daerah pelayarannya adalah untuk kawasan Indonesia (Near Coastal Voyage).

b. SURAT KAPAL.

Kapal dimiliki oleh PT. Pelayaran Fortuna Nusantara Megajaya, dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 3713/IIa, Surat Laut Nomor PK.205/1350/SL-PM/DK-15, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/1732/KTK-PM/DK-15, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku.

c. AWAK KAPAL.

Berdasarkan Crew List, kapal diawaki 12 (dua belas) orang, dan memiliki Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum Nomor 089/ATHUB/V/2015, tanggal 07 Mei 2015, yang dikeluarkan oleh Atase Perhubungan untuk Singapura, kapal diawaki dengan susunan perwira dek dan mesin terdiri dari :

Bagian Dek

Nakhoda : Manaris Pardede ijazah ANT I, tahun 2001; Mualim I : Verdian Ardiansyah ijazah ANT II;

Mualim II : Yudi ijazah ANT II, tahun 2014; Bagian Mesin

KKM : Agus Rosidi ijazah ATT I, tahun 2002; Masinis II : M. Yakub ijazah ATT II;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan kapal dan surat kapal dapat diterima, akan tetapi pengawakannya belum memenuhi ketentuan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 70 Tahun 1998 tentang Pengawakan Kapal Niaga.

(29)

KT. ROBI . a. KAPAL.

KT. Robi adalah jenis kapal tunda, konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan ukuran GT 25, kapal dibangun tahun 2013 di Banjarmasin. Kapal berbaling-baling 1 (tunggal), geladak 1 (satu) dan digerakkan oleh penggerak utama 1 (satu) unit mesin diesel merk Mitsubishi 8 DC-9, 400 PK.

b. SURAT KAPAL.

Kapal dimiliki oleh Saudara Yamin di Banjarmasin, dilengkapi dengan Surat Pas Perairan Dalam Nomor 551.312/453/LLASL, Surat Ukur Kapal Sungai dan Danau Nomor 0997/LLASL-DISHUBKOMINFO, Sertifikat Kesempurnaan Kapal Perairan Daratan Nomor 551.311/452/LLASL, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku. Dalam pelayarannya dari Kuala Kapuas menuju Samboja kapal dilengkapi dengan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pulang Pisau, Nomor S.4/62.V/2/VII/2015, tanggal 22 Juli 2015.

c. AWAK KAPAL.

Berdasarkan Daftar Awak Kapal, kapal diawaki oleh dengan Susunan Perwira Dek dan Mesin terdiri dari :

Bagian Dek :

Nakhoda : Ardi ijazah ANT V, tahun 2015; Mualim I : Munasri ijazah ANT V, tahun 2011. Bagian Mesin :

KKM : Adam Bahtiar ijazah ATT V, tahun 2014 TK. NOVA III.

a. KAPAL.

TK. Nova III adalah jenis kapal tongkang, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan ukuran GT 647, kapal dibangun tahun 1988. Dok terakhir dilaksanakan di Banjarmasin pada tanggal 15 Mei 2015 sampai dengan tanggal 20 Mei 2015, oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin

(30)

b. SURAT KAPAL.

Kapal dimiliki oleh PT. Uni Utama Bahtera Samudera di Banjarmasin, dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 3494/IIa, Surat Laut Sementara, Nomor PK.204/4/1/KSOP.BJM-15, Surat Ukur International (1969), Nomor 1135/IIa, Sertifikat Garis Muat Kapal (Sementara), Nomor PK.001/14/5/KSOP.BJM-2015, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/188/4/KSOP.BJM-2015, serta memiliki sertifikat-sertifikat lainnya yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan masih berlaku.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan kapal, dapat diterima, sedangkan surat-surat kapal dan awak kapal tidak dapat diterima, karena belum memenuhi ketentuan pasal 117 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil análisis dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut :

a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 20 Januari 2016, keadaan cuaca pada tanggal 23 Juli 2015, pukul 19.40 WITA, di wilayah tersebut adalah sebagai berikut:

Cuaca : Cerah

Arah dan Kecepatan Angin : Tenggara, 11 - 15.6 knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat Laut, 29 – 29.7 Cm/det Tinggi Gelombang : 1.2 – 2.1 m

Jarak Penglihatan : 8.0 - 10.0 Mil

b. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi dalam BAPP maupun dalam sidang pemeriksaan lanjutan bahwa pada saat kejadian cuaca cerah, angin dari Tenggara kekuatan sedang, arus dari Tenggara kekuatan pelan, tinggi gelombang antara 1.0 – 1.5 meter, dan daya tampak baik (good visibility).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut dan para Saksi pada saat sidang tentang kondisi cuaca pada saat kejadian dapat diterima.

(31)

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

KK. BARITO EQUATOR. a. Keadaan Muatan.

KK. BARITO EQUATOR dengan Surat Ukur International (1969) No. 3713/IIa, diterbitkan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut : Panjang : 76,15 meter

Lebar : 16,20 meter Dalam : 5,60 meter

Sertifikat Garis Muat International (1966) oleh ATHUB SINGAPORE, No. 089/ATHUB/V/2015, tanggal 7 Mei 2015 menerangkan sebagai berikut : - Lambung Timbul Musim Panas (S) : 1009 mm

- Pengurangan Lambung Timbul untuk Air Tawar : 103 mm - KK. BARITO EQUATOR tercatat

Draft Depan = 4,90 M Draft Belakang = 4,90 M

Sehingga Lambung timbul pada kondisi tersebut adalah sebagai berikut : Draft rata-rata = 4,90 M

Lambung Timbul pada kondisi tersebut = 5,60 – 4,90 = 0,70 meter

= 700 mm

Dengan demikian KK. Barito Equator mengalami kelebihan sarat (over draft) yang berarti kelebihan muatan.

b. Keadaan Stabilitas.

KK. BARITO EQUATOR sebelum kejadian kondisi mengapung tegak (stabilitas positif) dan setelah kejadian tidak terjadi perubahan stabilitas.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan KK. Barito Equator tidak dapat diterima dan keadaan stabilitas dapat diterima.

(32)

TK. NOVA III. a. Keadaan Muatan.

KT. Robi, dengan Surat Ukur Kapal Sungai dan Danau No.0997/LLASL-DISHUBKOMINFO tgl 10 April 2015 diterbitkan oleh Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kabupaten Barito Kuala, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut : Panjang : 15,00 meter Lebar : 3,70 meter Dalam : 1,70 meter KT. Robi tercatat Draft Depan = 1,00 M Draft Belakang = 1,20 M

TK. Nova - III, dengan Surat Ukur International (1969) No.1155/IIa tgl 27 Januari 1994, diterbitkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin sebagai berikut :

Panjang : 43,89 meter Lebar : 15,24 meter Dalam : 3,02 meter

TK. Nova III, dengan Sertifikat Garis Muat Kapal (Sementara) No.PK.001/14/5/KSOP.BJM-2015, tgl 20 Mei 2015, diterbitkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin sebagai berikut :

Garis Muat Air Laut = 41 cm Koreksi Air Tawar = 5 cm TK. Nova - III tercatat

Draft Depan = 1,20 M Draft Belakang = 1,40 M Draft rata2 = 1,30 M

Lambung Timbul TK. Nova III pada saat itu = 3,20 – 1,30 = 1,90 M TK. NOVA-III tidak mengalami kelebihan muatan b. Keadaan Stabilitas.

KT. ROBI sebelum kejadian kondisi mengapung tegak (stabilitas positif) dan setelah kejadian terjadi perubahan stabilitas kapal sehingga tenggelam.

TK. NOVA-III sebelum dan sesudah kejadian tidak terjadi perubahan stabilitas, kondisi mengapung tegak (stabilitas positif).

(33)

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan stabilitas KT. Robi sesudah kejadian tidak dapat diterima, sedangkan TK. Nova III keadaan muatan dan stabilitas kapal sebelum dan sesudah kejadian dapat diterima.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

KK. BARITO EQUATOR. a. Tentang Navigasi.

1) Dalam bernavigasi KK. Barito Equator telah dilengkapi dengan sarana bantu navigasi yang memadai, namun KK. Equator belum melakukan pengamatan keliling secara optimal dan layak sesuai Aturan 5 P2TL Tahun 1972 tentang Pengamatan Keliling, serta tidak berlayar dengan kecepatan aman sesuai Aturan 6 P2TL tahun 1972.

2) Dalam bernavigasi KK. Barito Equator belum menggunakan semua sarana yang tersedia, seperti teropong guna memperjelas penglihatan, penggunaan alat baring, dan pengeplotan posisi atau pergerakan kapal lain di dalam Radar secara berkala guna menentukan ada atau tidak adanya resiko pelanggaran sesuai Aturan 7 P2TL Tahun 1972 tentang Resiko Pelanggaran.

3) KK. Barito Equator lalai dalam berkomunikasi, yaitu tidak mencoba menggunakan Radio VHF channel 16 melainkan hanya menggunakan Radio VHF channel 12, sehingga mengalami kegagalan berkomunikasi dengan kapal lain.

4) Pelaksanaan Tugas Jaga di anjungan tidak sesuai ketentuan, dimana seorang Juru Mudi yang tugasnya mengemudikan kapal pada saat berlayar, ditugaskan kerja ditempat lain seperti melakukan pembersihan alat keruk, sehingga Mualim Jaga melakukan tugas rangkap, baik menentukan posisi kapal, melakukan pengamatan, maupun pegang kemudi. Hal ini patut diduga bahwa pelaksanaan pengemudian kapal dilakukan secara otomatis.

5) Pada saat kejadian Petugas Pandu tidak berada di anjungan, sehingga fungsi Pandu sebagai Penasehat dalam bernavigasi tidak dilaksanakan sesuai ketentuan.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini, penulis menganalisis kondisi psikologis tokoh utama dari Novel Skandal yang kemudian dihubungkan dengan pemdekatan semiotik yang digunakan untuk menjabarkan

Dalam penelitian tugas akhir ini, adapun metode yang dilakukan yakni pengumpulan data melalui studi literasi yang bersumber dari antara lain: kajian desain yang disajikan

Tujuan merancang ulang desain kemasan Serabi Notosuman adalah agar dapat tampil lebih baik dalam berbagai aspek keberadaanya, lebih representatif sebagai sebuah

INPUT Username & password siswa Username & password guru Soal yang sesuai dengan design metode drill and practice Detail soal (lama pengerjaan soal, penentuan soal dapat

Logo dibuat bukan sekedar sebagai merek dagang atau simbol perusahaan melainkan harus mampu mempresentasikan korporasi dan mampu memberikan kepercayaan (trust) dalam tempo

Aktivitas yang dilakukan oleh koperasi pada skenario ini adalah sebatas pengiriman susu segar kepada PT ISAM, pengambilan susu yang telah diolah menjadi susu

Ruang lingkup pekerjaan secara garis besar adalah pengumpulan data-data lapangan dan data pendukung dalam rangka penyusunan perencanaan teknis, pembuatan gambar desain serta

Namun kendala yang dialami acara “Bhinneka Tunggal Tawa” adalah kurangnya media dalam promosi event ini, promosi acara ini hanya dilakukan lewat jejaring sosial,