• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN NILAI UJIAN NASIONAL BIOLOGI DAN NILAI BIOLOGI UMUM MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN NILAI UJIAN NASIONAL BIOLOGI DAN NILAI BIOLOGI UMUM MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI STKIP PGRI SUMATERA BARAT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SELOB 3 HIMABIO STKIP PGRI Sumatera Barat Page | 1 HUBUNGAN NILAI UJIAN NASIONAL BIOLOGI DAN NILAI BIOLOGI UMUM MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI STKIP

PGRI SUMATERA BARAT Nurhadi dan Febri Yanti Program Studi Pendidikan Biologi

STKIP PGRI Sumatera Barat plg.nurhadi@yahoo.com febriyanti1985@yahoo.co.id

ABSTRAK

Mata kuliah Biologi Umum merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Sebagian besar kajian atau materi Biologi Umum itu sudah pernah dipelajari di SLTA. Kompetensi pelajaran Biologi di SLTA dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi di STKIP PGRI Sumatera Barat tercermin dari nilai ujian nasional; dengan kata lain, salah satu tolak ukurnya adalah nilai ujian nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai ujian nasional biologi dan nilai biologi umum mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat tahun akademik 2015/2016. Penelitian ini adalah penelitian dekriptif korelasi yang dilaksanakan pada Maret-April 2016 di STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang. Populasi penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat, semester I tahun akademik 2015/2016. Penetapan sampel (subjek penelitian) dilakukan dengan mempertimbangkan kelengkapan nilai biologi umum, jurusan, dan asal sekolah menengah. Ditetapkan hanya mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA SMA/MA saja yang menjadi sampel, dengan jumlah 123 mahasiswa. Data dianalisis secara korelasional dengan rumus korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif (rendah) dan signifikan antara nilai ujian nasional dan nilai biologi umum mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat tahun akademik 2015/2016.

Kata Kunci : Ujian Nasional, Indeks Prestasi dan Nilai Biologi Umum ABSTRACT

General Biology course is one of compulsory subjects for the students of Biology Education STKIP PGRI West Sumatera. Most lessons in General Biology courses have already been studied by the students in high school. The competence of biology in high school of Biology Education students in STKIP PGRI West Sumatera is reflected from the national examination score; in other words, national examination score is one of references. This study aims to determine the correlation between the national examination score and General Biology course score of Biology Education students at STKIP PGRI West Sumatera in academic year 2015/2016. This study is a decriptive correlation study, conducted in March-April 2016 at STKIP PGRI West Sumatera, Padang. The population of the study is the students of Biology Education STKIP PGRI West Sumatera, semester I in academic year 2015/2016 with a total of 143

(2)

SELOB 3 HIMABIO STKIP PGRI Sumatera Barat Page | 2 students. The sample (study subject) is determined by using total sampling or saturation sampling method, by considering the completeness of General Biology course score, the major in high school, and the origin of high school. Thus, it is decided that only students from the Science Program in high school who will be the sample of the study, which amounts to 123 students. The data is analyzed correlationally with the correlation formula Pearson Product Moment. The result of the study shows that there is a low positive correlation and significance between national examination score and General Biology course score of the Biology Education students at STKIP PGRI West Sumatera in academic year 2015/2016.

(3)

SELOB 3 HIMABIO STKIP PGRI Sumatera Barat Page | 3 PENDAHULUAN

Setiap satuan pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi, sudah pasti ingin mempunyai peserta didik dan lulusan yang berprestasi. Salah satu prestasi yang menjadi perhatian hampir diseluruh satuan pendidikan adalah dalam bidang akademik. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam waktu tertentu. Pada umumnya prestasi belajar di sekolah dan perguruan tinggi, diwujudkan dengan nilai berupa angka atau huruf sebagai indikasi atau tolok ukur peserta didik telah memahami materi pelajaran yang telah disampaikan. Teknik penilaian hasil belajar berupa tes dilakukan secara kesinambungan melalui berbagai macam ulangan dan ujian.

Ujian Nasional (UN) adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah di Indonesia. Selain itu sebagai sarana untuk memetakan mutu berbagai tingkatan pendidikan satu daerah dengan daerah lain. Menurut Tilaar (2006), UN adalah upaya pemerintah untuk mengevaluasi tingkat pendidikan secara nasional dengan menetapkan standarisasi nasional pendidikan. Hasil dari UN yang diselenggarakan oleh negara adalah upaya pemetaan masalah pendidikan dalam rangka menyusun kebijakan pendidikan nasional.

Menurut Supriyoko (2006), Ujian Nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah perlu dilaksanakan dengan berbagai pertimbangan. Pertama, sebagai tolok ukur kualitas pendidikan antar daerah; Kedua, sebagai upaya standarisasi mutu pendidikan secara nasional; dan Ketiga, sebagai sarana memotivasi peserta didik, orangtua, guru dan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam menghadapi standar pendidikan.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa hasil Ujian Nasional (UN) digunakan sebagai dasar untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan, sebagai pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan yang mengemukakan bahwa UN tidak menjadi syarat kelulusan siswa melainkan hanya pemetaan saja. Padahal hasil UN diharapkan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk para siswa/i menuju ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi (Sinaga, 2015)

(4)

SELOB 3 HIMABIO STKIP PGRI Sumatera Barat Page | 4 Pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2012 dilakukan melalui: (1) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN); (2) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN); dan (3) Penerimaan mahasiswa baru secara mandiri dan peserta Bidikmisi yang diterima melalui jalur undangan dan tulis, namun hanya ditujukan untuk calon mahasiswa penerima BSM (Bantuan Siswa Miskin), KPS (Kartu Perlindungan Sosial), dan juga berprestasi dalam bidang akademik. Kuota jalur undangan adalah 60% sedangkan ujian tulis hanya mendapat kuota 40% (Hardayanto, 2015).

STKIP PGRI Sumatera Barat sebagai salah satu LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) yang bertujuan menghasilkan tenaga pendidik yang profesional. Pada tahun 2015 ada sebelas program studi S1 di STKIP PGRI Sumatera Barat. Program Studi itu adalah Pendidikan Biologi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Bimbingan dan Konseling, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Sosiologi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Informatika dan Pendidikan Fisika.

STKIP PGRI Sumatera Barat terus berbenah diri untuk meningkatkan dan mengoptimalkan proses pembelajaran dan agar tujuan itu tercapai diperlukan sarana dan prasarana yang memadai dan memenuhi kriteria standar. Penambahan tenaga dosen, kualifikasi dosen, tenaga administrasi dan fasilitas penunjang lainnya sangat diperlukan agar pelayanan dan pencapaian tujuan dapat terwujud dan semua itu berkaitan dengan keberhasilan studi mahasiswa.

Penerimaan mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat memalui seleksi mandiri dengan mata ujian kemampuan dasar dan kemampuan bidang studi, sesuai dengan jurusan yang diminati. Seleksi tidak mempertimbangkan nilai ujian nasional, tetapi berdasarkan hasil tes yang diperoleh calon. Sudah dimaklumi bahwa, pada umumnya calon mahasiswa yang mendaftar sebagai mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat adalah calon mahasiswa yang tidak lulus ujian SBMPTN. Calon mahasiswa yang memilih program studi pendidikan biologi, umumnya berasal dari jurusan IPA SMA dan MA. Sebagian mahasiswa yang memilih program studi pendidikan Biologi adalah mahasiswa yang semula berminat masuk Fakultas Kedokteran dan Fakultas Farmasi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri.

Berdasarkan data dari Puskom BAAK STKIP PGRI Sumatera Barat, jumlah mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat tahun

(5)

SELOB 3 HIMABIO STKIP PGRI Sumatera Barat Page | 5 akademik 2015/2016 yang diterima 143 orang. Mereka dikelompokkan dalam 4 kelas (A, B, C dan D). Mahasiswa yang meneruskan studi sampai mengikuti ujian akhir semester I berjumlah 133 mahasiswa. Dari jumlah tersebut tentunya mahasiswa memiliki kompetensi Biologi yang berbeda, hal tersebut juga diduga berakibat kepada berbedanya kompetensi pada mata kuliah biologi umum.

Mata kuliah Biologi Umum (IPA 0001/3 sks), merupakan salah satu mata kuliah wajib. Mata kuliah ini membahas tentang sel dan oraganisasi secara struktural dan fungsional, keanekaragaman organisme, metabolisme, hukum-hukum genetika, interaksi organisme dengan lingkungannya, konsep ekosistem dan evolusi dan azas timbal balik antara manusia dan lingkungannya, prospek dan strategi pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, kesinambungannya serta keterkaitannya dengan fisika lingkungan (Anonimus, 2015). Sebagian besar kajian atau materi Biologi Umum itu sudah pernah dipelajari sewaktu mahasiswa masih di SLTA (SMA dan MA). Keberhasilan mahasiswa dalam bidang akademik ditandai dengan prestasi akademik yang dicapai, ditunjukan melalui indeks prestasi. Hasil penghitungan Indeks Prestasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat, pada semester I rata-rata 2,84 dengan persentase nilai Biologi Umum secara keseluruhan sebagai berikut nilai A (12,78%), B (68,42%) C (18,05%) dan nilai D (0,75%). Menurut Anonimus (2015), Nilai A dengan angka mutu 81-100, B (66-80), C (56-65), D (46-55) dan E dengan angka mutu kurang dari 45.

Berdasarkan latar belakang tersebut, bagaimana hubungan antara nilai ujian nasional biologi dan nilai biologi umum mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui derajat dan signifikasi hubungan antara nilai ujian nasional biologi dan nilai biologi umum mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat, tahun akademik 2015/2016. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara nilai ujian nasional biologi dan nilai biologi umum mahasiswa program studi pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat tahun akademik 2015/2016.

(6)

SELOB 3 HIMABIO STKIP PGRI Sumatera Barat Page | 6 METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yang dilaksanakan pada Maret-April 2016 di STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang. Menghubungkan nilai ujian nasional biologi dan nilai biologi umum mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat tahun akademik 2015/2016. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat, semester I tahun akademik 2015/2016. Penetapan sampel (subjek penelitian) dengan mempertimbangkan kelengkapan nilai biologi umum, jurusan dan asal sekolah menengah. Ditetapkan hanya mahasiswa yang berasal dari jurusan IPA SMA/MA sebagai sampel, sebanyak 123 mahasiswa.

Data dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diinput dari dokumen/ daftar nilai di kantor program studi pendidikan biologi dan BAAK STKIP PGRI Sumatera Barat. Nilai ujian nasional sebagai variabel X dan nilai biologi umum sebagai variabel Y. Uji normalitas kedua kelompok data (X dan Y) dengan Lilliefors mengacu pada Sudjana (1992 : 466). Data dianalisis secara korelasional dengan rumus Korelasi Pearson Product Moment, mengacu pada Usman Husaini dan Purnomo (2006 : 197). Menurut Usman Husaini dan Purnomo (2006 : 201), interpretasi dari nilai r hitung yang diperoleh seperti pada Tabel 1 berikut

Tabel 1. Interpretasi Dari Nilai r Korelasi Pearson Product Moment r hitung (rxy) Interpretasi Hubungan

0 Tidak berkorelasi 0,01 – 0,20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Agak rendah 0,61 – 0,80 Cukup 0,81 – 0,99 Tinggi 1 Sangat tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis data nilai ujian nasional (X) dan nilai Biologi Umum (Y) disajikan pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Hasil Analisis Korelasi Antara Nilai Ujian Nasional dan Nilai Biologi Umum Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Tahun Akademik 2015/2016

Parameter Hasil perhitungan dan rujukan tabel

Kriteria Uji Normalitas Lo = 0,0725 & Lt (n=123), Lo < Lt = data

(7)

SELOB 3 HIMABIO STKIP PGRI Sumatera Barat Page | 7 Nilai UN Biologi sig.95% = 0,0798 berdistribusi normal

Uji Normalitas Nilai Biologi Umum Lo = 0,0624 & Lt (n=123), sig.95% = 0,0798 Lo < Lt = data berdistribusi normal Rerata Nilai UN Biologi 62,90 Cukup Rerata Nilai Biologi Umum 71,40 Baik

Nilai r r hitung = 0,24 & r tabel (n=121), sig.95% = 0,150

korelasi linier positif tetapi rendah, dan r hitung > r tabel = korelasi signifikan Koofisien determinasi r2 x 100% = 5,76% Sumbangan X terhadap Y rendah

Berdasarkan Tabel 2 bahwa, antara nilai ujian nasional dan nilai biologi umum mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat tahun akademik 2015/2016, ada hubungan positif tetapi rendah dan signifikan. Kompetensi pelajaran biologi di SLTA tidak mutlak menentukan hasil belajar biologi umum mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat. Koofisien determinasi hanya 5,76%, itu berarti bahwa kompetensi pelajaran biologi di SLTA hanya 5,76% menentukan kompetensi Biologi Umum, sedangkan sisanya banyak ditentukan oleh faktor lain. Mahasiswa pada semester I masih baru menjajaki belajar di Perguruan Tinggi, mereka baru tahap penyesuaian dalam proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi. Banyak faktor yang mempengarugi proses dan hasil belajar. Faktor lingkungan belajar, tempat tinggal serta minat dan motivasi sangat menentukan hasil belajar.

Hasil penelitian ini hampir sama dengan hasil penelitian Muyassaroh (2011) bahwa, ada hubungan sangat rendah dan tidak signifikasn antara nilai ujian nasional dan indeks prestasi mahasiswa Tadris biologi IAIN Walisongo Semarang. Hasil penelitian Sari (2014), nilai rapor dan nilai ujian nasional terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswa pendidikan biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010, ada hubungan sangat rendah. Begitu juga dengan penelitian Sinaga (2015), ditemukan hubungan yang rendah dan signifikan antara nilai ujian nasional biologi dan kompetensi biologi umum mahasiswa FMIPA Universitas Negeri Medan berdasarkan jalur masuk universitas.

Mahasiswa tahun pertama adalah mahasiwa peralihan dari SLTA ke perguruan tinggi. Tuntutan akademis yang tinggi dirasakan oleh para mahasiswa tahun pertama.

(8)

SELOB 3 HIMABIO STKIP PGRI Sumatera Barat Page | 8 Pada tingkat pendidikan tinggi, mahasiswa dituntut untuk aktif dalam proses belajar mandiri dan terstruktur sesuai dengan ketentuan sistem kredit semester. Mahasiswa harus mampu memanfaatkan semua sumber dan media belajar yang ada. Tugas yang diberikan menuntut mahasiswa untuk mencari banyak literatur dan mengembangkan pola pikirnya sendiri guna penyelesaian tugas secara efektif.

Pada mahasiswa, tingkat keberhasilan dalam proses pendidikan juga dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1) Faktor intelektual adalah kemampuan seseorang yang diperlihatkan melalui kecerdasan dan kepandaiannya dalam berpikir dan berbuat, misalnya bakat, kapasitas belajar, kecerdasan dan hasil belajar yang dicapai dalam hal ini adalah jumlah nilai ujian nasional SLTA 2) Faktor non-intelektual adalah segala kondisi dari dalam dan luar dirinya atau lingkungan sekitar, yang terkait dengan diri seorang dalam mempengaruhi kemampuan berpikir dan bertindak, misalnya masalah belajar, jenis kelamin, karir, social, emosional, jalur masuk perguruan tinggi, keuangan, asal daerah, keluarga, pemakaian waktu luang, organisasi, sahabat, metode belajar, dan lingkungan (Hildayati, 2002).

Keberhasilan mahasiswa dalam bidang akademik ditandai dengan prestasi akademik yang dicapai, ditunjukkan melalui indeks prestasi (IP) maupun indeks prestasi kumulatif (IPK). Dalam perkuliahan mahasiswa dituntut untuk berkompetisi dalam memperoleh prestasi akademik, yang dalam ini sebagai tolok ukurnya adalah indeks prestasi. Semakin baik penguasaan akademik mahasiswa maka prestasi yang diperoleh pun akan baik pula.

Nilai hasil belajar biologi umum menentukan indeks prestasi semester pertama. Apabila nilai hasil belajar dari suatu mata kuliah rendah maka indeks prestasi kumulatif juga akan rendah. Selain itu, indeks prestasi akan menentukan perolehan beban belajar untuk semester berikutnya. Pada semester pertama mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat, memiliki beban belajar 23 sks dari 7 mata kuliah.

Setiap proses pembelajaran, keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai, disamping diukur dari segi prosesnya. Menurut Burton (1952) dalam Lufri, dkk. (2007) bahwa, hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap, apresiasi, kemampuan dan keterampilan. Hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda. Hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat beradaptasi

(9)

SELOB 3 HIMABIO STKIP PGRI Sumatera Barat Page | 9 (adabtable) atau tidak sederhana dan tidak statis. Sedangkan Menurut Mudjiono dan Dimyati (2006) bahwa, hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas dari stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan. Dengan demikian hasil belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas baru.

SIMPULAN

Ada hubungan positif (rendah) dan signifikan antara nilai ujian nasional dan nilai Biologi Umum mahasiswa program studi pendidikan biologi STKIP PGRI Sumatera Barat tahun akademik 2015/2016.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2015. Buku Pedoman Akademik Penyelenggaraan Pendidikan Tahun Akademik 2015/2016. STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang.

Hardayanto.2015. SNMPTN Jalur Undangan Antara Keadilan dan Mahalnya Biaya Pendidikan. Kompasiana, hal 5.

Hildayati, M. 2002. Penelusuran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa Semester I Universitas IBN Khaldum Bogor. Skripsi Jurusan Statistika MIPA IPB Bogor

Lufri, Arlis Y. Yunus dan Sudirman (2007). Strategi Pembelajaran Biologi. Jurusan Biologi FMIPA UNP. Padang

Mudjiono dan Dimyati (2006). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta, Jakarta.

Muyassaroh. 2011. Hubungan Antara Rata-Rata Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) Mahsiswa Tadris Biologi IAIN Walisongo Semarang Terhadap Indeks Prestasi Semester I Angkatan 2010. Skripsi. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Semarang.

Sari, Ratna. K. 2014. Korelasi Nilai Rapor dan Nilai UN Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP UMS Angkatan Tahun 2010. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sinaga, Mery T., B. Manurung dan T. Gultom. 2015. Hubungan Antara Nilai Ujian Nasional (UN) Biologi Dengan Kompetensi Biologi Umum I Mahasiswa FMIPA Semester I T.P 2015/2016 Universitas Negeri Medan Berdasarkan Jalur Masuk Universitas.

Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Edisi Kelima. Tarsito, Bandung.

(10)

SELOB 3 HIMABIO STKIP PGRI Sumatera Barat Page | 10 Tilaar. 2006. Manajemen Pendidikan Nasional Kajian Pendidikan Masa Depan.

Remaja Rosda Karya, Bandung.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady S. 2006. Pengantar Statistika. Edisi Kedua. Bumi Aksara, Jakarta.

Gambar

Tabel 1. Interpretasi Dari Nilai r Korelasi Pearson Product Moment   r hitung (r xy )  Interpretasi Hubungan

Referensi

Dokumen terkait

Pada aspek kompetensi, secara keseluruhan menunjukkan kematangan karir yang tinggi, artinya mahasiswa sudah memiliki penguasaan terhadap kemampuan untuk mencari

Kegiatan penyuluhan kewirausahaan ini sangat penting dilakukan karena tujuan program PKM salah satunya adalah membentuk kelompok masyarakat yang.. mandiri secara

Kegiatan penyulaman bibit yang ada di persemaian bermaksud agar jumlah bibit yang diperlukan untuk penanaman jumlah bibit cukup selain itu agar bibit untuk penanaman

Sebuah pelajaran penting yang dapat dipetik dari buku ini adalah untuk lebih bertindak arif dan hati-hati dalam menilai atau memberikan stitmen tentang Pendidikan

Bahkan, dengan adanya ajaran dari presiden Soekarno tentang Nasakom (Nasional, Agama, Komunis) yang sangat menguntungkan PKI karena menempatkannya sebagai bagian

PERWAKILAN DIPLOMATIK BILATERAL YANG MERANGKAP MULTILATERAL. JUMLAH STAF

Sehubungan dengan pelaksanaan Seleksi sederhana Pengadaan Jasa Konsultansi dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulang Bawang Tahun Anggaran 2013 Pada Kegiatan Perencanaan

Dalam penelitian ini dilakukan penentuan hubungan antara konsentrasi kalkon dengan arus puncak terhadap larutan standar Co(II) 10 μg/L dan Ni(II) 50 μg/L dengan potensial