• Tidak ada hasil yang ditemukan

Salatiga, Januari 2021 Direktur Trukajaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Salatiga, Januari 2021 Direktur Trukajaya"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya Buku Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Tanaman secara Organik. Buku ini mengulas cara berbudidaya yang benar, baik dan spesifik lokasi untuk beberaptanaa tanaman pangan, tanaman obat dan tanaman sayuran yang mencakup pemilihan/penetapan lokasi, pemilihan benih, penyemaian benih, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian OPT, pemanenan, dan pascapanen dan pengemasan.

Peningkatan daya saing produk pertanian yang baik secara kualitas semakin meningkat , Terlebih di mas pendemi COVID 19 ini, permintaaan akan produk pertanian yang sumbernya bias dipercaya dan terjamin kualitasnya menjadi sebuah incaran. Faktor-faktor lain yang menyebabkan pentingnya peningkatan daya saing produk pertanian tersebut yaitu kepedulian konsumen terhadap keamanan pangan dan aspek lingkungan serta adanya persaingan yang semakin ketat antar negara produsen.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah perbaikan teknologi budidaya melalui penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP), budidaya yang berdasar atas norma budidaya yang baik (Good Agriculture Practices/GAP). Buku SOP Budidaya Tanaman spesifik komoditas dan

(3)

internet.. Diharapkan Buku SOP Budidaya Tanaman secara Organik ini dapat dijadikan acuan/pedoman bagi semua pihak di daerah lain dalam menyusun SOP budidaya sesuai kondisi masing-masing daerah.

Namun demikian, Buku SOP ini dapat terus dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan pasar. Akhirnya kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan buku ini, terlebih bagi berbagi pihak yang telah memberikan informasi dengan sukarela .

Salatiga, Januari 2021 Direktur Trukajaya

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

1. ALUR BUDIDAYA TANAMAN PADI ORGANIK 2. PENGOLAHAN LAHAN 3. IRIGASI /PENGAIRAN 4. PEMILIHAN BENIH 5. PERSEMAIAN 6. PENANAMAN 7. PEMUPUKAN 8. PENYIANGAN 9. PENGENDALIAN HAMA 10. PENGENDALIAN PENYAKIT 11. PANEN

12. PASCA PANEN ( Untuk Konsumsi ) A. PENJEMURAN

B. PENYIMPANAN GABAH C. PENGGILINGAN

D. PENGEMASAN DAFTAR PUSTAKA

(5)

2. IRIGASI /PENGAIRAN 3. PEMILIHAN BENIH 4. PERSEMAIAN 5. PENANAMAN 6. PEMUPUKAN 7. PENYIANGAN 8. PENGENDALIAN HAMA 9. PENGENDALIAN PENYAKIT 10. PANEN

11. PASCA PANEN ( Untuk Konsumsi ) A. PENJEMURAN B. PENYIMPANAN GABAH C. PENGGILINGAN D. PENGEMASAN Tim Penyusun: 1. Eko Kristiyanti 2. Krisyadi 3. Ardi Hartoko

(6)

Standar Operasional Prosedur Nomor : SOP……. Tanggal Dibuat …………. “Pengolahan Lahan” Revisi………… Tanggal……… Disahkan ……… 1. PENGOLAHAN LAHAN

1.1. Definisi dan Tujuan

Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah (sirkulasi udara) menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air

1.2. Informasi Pokok

Kriteria lahan siap tanam

1. Tanah terolah sampai berlumpur

2. Air tidak lagi banyak merembes ke dalam tanah 3. Permukaan tanah rata

4. Pupuk tercampur rata

5. Bersih dari sisa gulma dan tanaman 1.3. Prosedur Kerja

(7)

sampah bila ditemukan.

b. Pembersihan sisa–sisa tanaman dapat dikerjakan dengan tangan dan cangkul.

1.3.2. Perbaikan pematang.

a. Perbaikan pematang merupakan kegiatan pembersihan gulma dan memperbaikinya.

b. Akan baik bila pematang lama dibongkar agar pematang bersih dari sarang tikus, kemudian dibuat pematang baru. c. Fungsi utama pematang disaat awal untuk menahan air

selama pengolahan lahan agar tidak mengalir keluar petakan.

d. Fungsi selanjutnya berkaitan erat dengan pengaturan kebutuhan air selama budidaya tanaman padi.

e. Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari gulma. Kegiatan tersebut bertujuan agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang terbawa masuk ke dalam petakan.

1.3.3. Pencangkulan

Sudut–sudut petakan di cangkul untuk memperlancar pekerjaan membajak atau menggunakan traktor.

1.3.4. Pembajakan

(8)

PGPR dan mikroba pengurai (EM4 dsb) yang berfungsi sebagai dekomposer guna mempercepat melakukan penguraian bahan organik

b. Sebelum dibajak, tanah sawah digenangi air agar gembur. c. Lama penggenangan sawah dipengaruhi oleh kondisi

tanah dan persiapan tanam

d. Pembajakan biasanya dilakukan dua kali

1.3.5. Pemberian pupuk dasar

Permukaan tanah ditaburi pupuk kandang atau bokashi dengan takaran 2- 5 ton/ha, tergantung dari tingkat kesuburan tanahnya, plus ditambah sisa jerami dan pohon pisang yang sudah di cacah. Fungsi pohon pisang : melarutkan bahan anorganik yang tidak terserap dan menambah unsur hara.

(9)

SOP……. “Irigasi/Pengairan” Revisi……… Tanggal………… Disahkan ……… 2. IRIGASI / PENGAIRAN

2.1. Definisi dan Tujuan

Untuk mempertahankan keberadaan air di areal sawah dilakukan pembenahan pematang, dengan tujuan air tidak meluber dan bocor

2.2. Informasi Pokok

Untuk mempersiapkan penanaman kondisi air dipersawahan dibuat macak macak (semi kering tapi tetap ada airnya)

2.3.Prosedur Kerja

2.3.1. Setelah padi berumur 9-10 HST (hari setelah tanam) genangkan air

sampai 2-3 cm selama 1 malam, hal ini dilakukan untuk mempermudah

proses penyiangan.

2.3.2. Keringkan sawah sampai padi mencapai umur 18 HST 2.3.3. Umur 19-20 HST sawah kembali di genangi

(10)

2.3.4. Setelah padi berbunga sawah diairi kembali 1-2 cm, pertahankan kondisi ini sampai padi masak susu (15-20 hari sebelum panen)

(11)

SOP…….

“Pemilihan Benih” Revisi……… Tanggal……

Disahkan ……… 3. PEMILIHAN BENIH

3.1. Definisi dan Tujuan

Pemilihan benih adalah kegiatan memilih benih yang berisi/bernas dan sehat.

Tujuan dari pemilihan benih untuk mendapatkan bibit tanaman padi yang baik dan sehat, sehingga pada

saat dipindah tanamkan benih dapat tumbuh dengan baik. 3.2. Informasi Pokok

3.2.1. Benih yang dibutuhkan untuk ditanam pada lahan seluas 1 ha sebanyak 5 Kg (model penanaman SRI / satu lubang satu tanaman)

3.2.2. Sedang benih yang akan disemai harus memenuhi kriteria

a. jelas varietas atau jenis tanaman padi yang akan ditanam dan asal usulnya,

b. bulir berisi, bersih dan seragam, c. belum kadaluwarsa,

(12)

3.3. Prosedur Kerja

3.3.1. Untuk memilih bibit yang daya tumbuh baik, dilakukan penampian benih

(seleksi benih yang bernas)

3.3.2. Benih direndam di air dingin semalam/12 jam, benih ditiriskan dan

diperam 1 malam

3.3.3. Untuk metode SRI, perlakuan perendaman benih dengan menggunakan

air garam dan telur

Catatan : untuk penanaman padi organik, benih padi yang

dianjurkan adalah benih padi varietas lokal, seperti : Rojolele, Pandan Wangi, Mentik Wangi, Mentik Susu, Beras Merah, Beras Hitam.

(13)

SOP……. “Persemaian” Revisi………… Tanggal……… Disahkan ……… 4. PERSEMAIAN

4.1. Definisi dan Tujuan

Persemaian adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih atau bagian tanaman lain untuk menjadi bibit siap tanam di lapang/lahan.

Tujuan persemaian : untuk mendapatkan bibit padi yang berkualitas.

4.2. Informasi Pokok

4.2.1. Penyemaian dilakukan 7 - 10 hari sebelum masa tanam untuk sistem budidaya tanaman padi SRI, atau 21 hari sebelum masa tanam untuk sistem budidaya tanaman padi yang umum dilakukan

4.2.2. System SRI menggunakan nampan / baki atau besek sebagai tempat penyemaian.

4.2.3 Perbandingan media semai untuk metode SRI; 1:1:1 ( tanah, pupuk kandang, pasir / abu sekam ) dan dilakukan penyemprotan PGPR untuk mempercepat pertumbuhan tanaman padi.

(14)

4.2.4. Persemaian basah, umum dilakukan langsung dilahan sawah

4.3. Prosedur Kerja

4.3.1. Pembuatan Media Semai Metode SRI

a. Sebelum media diisi tanah lapisi dengan daun pisang.

b. Masukan media kedalam wadah, baki/besek ¾ siram dengan air.

c. Taburkan benih kedalam wadah.

d. Taburkan arang sekam di atas benih sampai rata, dengan tujuan menutupi benih.

e. Simpan wadah di tempat yang teduh. Pada hari 1 dan ke 2 sebaiknya di tutupi supaya tidak kepanasan, dan hari ke 3 baru dibuka.

f. Jika disimpan dipekarangan jauhkan dari gangguan ternak/ayam

g. Penyiraman dilakukan setiap hari, supaya bibit lembab dan tanaman segar

(15)

SOP……. “Penanaman” Revisi………… Tanggal……… Disahkan ……… 5. PENANAMAN 5.1. Definisi danTujuan

Penanaman adalah memindahkan bibit padi yang telah siap (sesuai umur dan metode tanam yang dipakai) ke lahan sawah yang telah disiapkan

5.2. Informasi Pokok

5.2.1. Penanaman dilakukan pada benih padi maksimal berumur 100 hari untuk sistem budidaya tanaman padi SRI.

5.2.2. Benih berumur 21 hari untuk sistem budidaya tanaman padi yang umum

5.3. Prosedur Kerja

5.3.1. Dalam melakukan pindah tanam benih padi di persemaian dicabut secara hati-hati agar akar-akarnya tidak putus.

5.3.2. Menanamnya dalam baris-baris sesuai dengan jarak baris dan jarak antar tanam dalam baris yang di pakai.

(16)

setiap 3-4 baris tanaman 1 baris berikutnya dikosongkan tidak ditanami benih padi. Selama 1 minggu kondisi tanah di lahan dibuat tetap berlumpur atau becek dan jangan tergenangi air.

5.3.3. Bibit yang siap tanam untuk lahan SRI, 1 hari sebelum pindah tanam disemprot dengan PGPR, umur pindah tanam 7-10 hari. Penanaman dilakukan dengan system 1 lubang 1 tanaman, jarak tanaman 30x30 cm atau 25x25 cm atau menggunakan jarak tanam jajar legowo. (disesuaikan dengan kondisi lahan). Kedalaman penanaman 1 cm dan membentuk huruf L (supaya akar mencari makan seluas luasnya).

5.3.4. Teknik pindah tanam padi SRI dilakukan dengan membawa besek atau nampan ke lahan sawah, jadi pindah tanam langsung dilakukan pada saat itu juga

(17)

SOP……. “Pemupukan” Revisi………… Tanggal……… Disahkan ……… 6. PEMUPUKAN

6.1. Definisi dan Tujuan

Pemupukan adalah proses pemberian tambahan nutrisi pada tanah dengan beberapa media (padat atau cair) baik bersifat anorganik atau organik yang bertujuan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman

6.2. Informasi Pokok

Untuk budidaya organik, pupuk yang digunakan harus pupuk organik.

Pupuk organik padat yang digunakan bisa berupa kompos dan pupuk kandang yang telah diolah , dapat juga diberikan pupuk organik cair (POC).

6.3. Prosedur Kerja

6.3.1. Pemupukan susulan dapat dilakukan dengan cara menaburkan pupuk kandang diantara baris tanaman. Cara lain adalah disemprot dengan larutan pupuk organik cair.

(18)

6.3.2. Acuan melakukan pemupukan :

a. Setelah umur 7 Hari Setelah Tanam ( HST) semprot dengan Plan Growth- Promoting Rhizobacteria (PGPR) atau nutrisi asam amino ikan. Pada fase ini tanaman memerlukan banyak unsur hara:

● N dalam jumlah banyak ● P dalam jumlah sedang ● K dalam jumlah kecil

b. Umur 15 Hari Setelah Tanam lahan digenangi air dengan tujuan untuk memudahkan penyiangan tahap 1, kemudian semprot dengan nutrisi sebagai beikut : ● N jumlah banyak

● P dalam jumlah sedang ● K dalam jumlah kecil

● MOL buah untuk menambah jumlah anakan ● Selanjutnya penyemprotan rutin 15 hari sesuai

fase pertumbuhan tanaman

c. Setelah umur 20-30 Hari Setelah Tanam lahan digenangi untuk memudahkan penyiangan tahap ke 2, kemudian tanaman disemprot dengan nutrisi N dalam jumlah sedang, P dalam jumlah banyak, K dalam jumlah sedang, MOL rebung bambu dan MOL urine

(19)

K dalam jumlah banyak. Ca dalam jumlah sedikit untuk mengendalikan hama belalang, ulat, Beauveria basiana. Penambahan nutrisi untuk merangsang pembuahan sangat dianjurkan. Pada fase tanaman padi bunting hindari penggunaan pupuk N dalam jumlah yang banyak karena akan rentan bahaya penyakit Kresek dan Blast.

e. Setelah umur 55 HST tanaman disingkap supaya permukaan tanah kena sinar matahari dan kondisi air macak macak. Kemudian semprot dengan urine sapi dan empon-empon yang sudah di fermentasi dengan dosis 1 liter / tanki. Fungsinya untuk menjaga kebugaran tanaman, mencegah datangnya hama sekaligus penambahan nutrisi.

f. Setelah umur 75 Hari Setelah Tanam tanaman disemprot nutrisi sebagai berikut :

N dalam jumlah sedikit, P dalam jumlah sedang, K dalam jumlah banyak, Ca dalam jumlah banyak. Tambahkan nutrisi perangsang pembungaan dan anti rontok.

g. Satu bulan sebelum panen, pertahankan tanah dalam kondisi lembab atau airnya macak-macak. Yang perlu

(20)

pengamatan harus dilakukan untuk mengetahui perkembangan tanaman hama dan penyakit yang menyerang sehingga kondisi lingkungan akan tetap seimbang.

(21)

SOP……. “Penyiangan” Revisi………… Tanggal……… Disahkan ……… 7. PENYIANGAN

7.1. Definisi dan Tujuan

Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma atau tanaman tidak diharapkan yang berada di antara tanaman padi. Tujuan penyiangan untuk mengendalikan gulma, agar pertumbuhan tanaman padi bisa tumbuh secara maksimal. 7.2. Informasi Pokok

Gulma tanaman adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan sawah karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi (padi).

7.3. Prosedur Kerja

7.3.1. Penyiangan tahap 1 dilakukan setelah umur tanaman 15 HST dengan terlebih dahulu menggenangi lahan dengan supaya mudah mencabut rumput/ gulma. 7.3.2. Penyiangan tahap 2 dilakukan pada saat tanaman

berumur 30-35 HST dengan terlebih dahulu menggenangi lahan dengan supaya mudah mencabut

(22)

7.3.3.Penyiangan tahap 3 dilakukan pada saat tanaman berumur 45 HST dengan terlebih dahulu menggenangi lahan dengan supaya mudah mencabut rumput/ gulma.

7.3.4. Penyiangan juga dilakukan di sekitar pematang sambil mengecek kondisi pengairan/pematang yang

(23)

SOP……. “Pengendalian Hama” Revisi……… Tanggal…… Disahkan ……… 8. PENGENDALIAN HAMA

8.1. Definisi dan Tujuan

Pengendalian hama terpadu adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan berbagai jenis metode pengendalian hama. Manajemen hama terpadu bertujuan untuk menekan populasi hama hingga di bawah tingkat kerusakan ekonomis. 8.2. Informasi Pokok

8.2.1. Pengendalian hama sistem PHT/ Pengendalian Hama Terpadu, dengan sistem ini petani diajak untuk mengelola unsur-unsur dalam ekosistem seperti : matahari, tanaman , mikro organisme, oksigen dan musuh alami (sebagai alat pengendali hama dan tanaman).

8.2.2. Ketika di lahan terdapat hama, lebih bijak ketika petani mengenali antara hama dan sahabat petani. Sahabat petani dibagi menjadi 3 :

● Predator ● Parasit ● Patogen

(24)

8.3. Prosedur Kerja

8.3.1. Pada umumnya hama tanaman padi adalah hama pemakan daun (hama putih palsu, ulat daun dan belalang),Keong mas, walang sangit, Burung dan tikus. 8.3.2. Metode pengendalian hama : untuk pemakan daun :

semprot dengan pestisida nabati yang berisi daun mimba, biji jarak pagar dan daun widuri yang direndam selama 10 hari ( sampai melapuk) saring semprotkan pada tanaman. a. Keong Mas :

● Perangkap telor : memasang ajir pada lahan di jarak 1 meter. Jika ajir sudah ada kelompok telor yang berkumpul, baliklah sehingga telur keoang mas terendam air dan telor akan mati.

● Perangkap keong mas : ambil daun talas, taruh dipintu saluran air, sebelum tanam. Setelah keong mas dewasa berkumpul makan daun talas maka terus diambil.

● Pestisida nabati : jika di temukan keong mas kecil maka sebarlah kapur dan tumbukan daun dan buah jarak pagar didekat pintu air.

b. Walang Sangit Pengendalian :

(25)

c. Tikus, pengendalian dengan istilah STUDITOR ( serentak terus menerus dini dan terorganisir). Pengendalian tikus bisa juga dilakukan dengan pemanfaatan predator tikus: ular, burung hantu untuk peningkatan pengendalian alami.

d. Hama Burung: pengendalian dengan menggunakan orang-orangan sawah atau menggunakan perangkap burung ( jaring)

(26)

Standar Operasional Prosedur Nomor : SOP……. TanggalDibuat …………. “Pengendalian Penyakit” Revisi………… Tanggal……… Disahkan ……… 9. PENGENDALIAN PENYAKIT

9.1. Definisi dan Tujuan

Pengendalian penyakit secara organik pada tanaman adalah tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman padi, dengan memadukan satu atau lebih teknik pengendalian yang selaras dengan alam, dan menjaga ekosistem dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar.

Tujuannya adalah untuk mengurangi kehilangan hasil dan meningkatkan mutu serta menjaga kelestarian lingkungan 9.2. Informasi Pokok dan Prosedur Kerja

9.2.1. Penyakit tanaman padi : hawar daun bakteri (kresek). Ada 2 jenis yang menyerang pada bibit padi disebut dengan penyakit kresek. Yang menyerang tanaman padi yang lanjut disebut blythe. Pengendalian dilakukan dengan bibit yang sehat. Pemupukan yang

(27)

direbus, disaring dan diaplikasikan ke tanaman

9.2.3. Penyakit Busuk Batang, tungro, busuk pelepah daun , fusarium, penyakit kerdil. Pengendalian penyakit ini sama dengan penyakit kresek di atas.

(28)

Standar Operasional Prosedur Nomor : SOP……. TanggalDibuat …………. “Panen” Revisi………… Tanggal……… Disahkan ……… 10. PANEN

10.1. Definisi dan Tujuan

Panen adalah pemungutan (pemetikan) hasil sawah. Istilah ini paling umum digunakan dalam kegiatan bercocok tanam dan menandai berakhirnya kegiatan di sebuah lahan. Tujuan dari panen adalah mendapatkan hasil dari kegiatan budidaya yang dilakukan.

10.2. Informasi Pokok

10.2.1. Panen tanaman padi dilakukan pada saat bulirnya menguning, dan tanaman merunduk

10.2.2. Umur panen antara 120-130 HST tergantung umur varietas tanaman padi. Alat panen menggunakan ani-ani atau sabit. Setelah panen, untuk merontokan bulir padi menggunakan alat erek / perontok padi

(29)

dengan memegang 1 rumpun tanaman padi kemudian dipotong dibagian bawahnya lalu ditumpuk menjadi satu, atau dengan cara memotong malai bulir padi memakai alat ani-ani kemudian malai-malainya diikat ke dalam beberapa ikatan.

10.3.3. Setelah pemanenan selesai, potongan rumpun batang padi, atau ikatan-ikatan malai, dikumpulkan menjadi satu di atas terpal yang sudah disiapkan.

(30)

Standar Operasional Prosedur Nomor : SOP……. TanggalDibuat …………. “Pasca Panen (untuk

konsusmsi)” Revisi……… … Tanggal…… … Disahkan ……… 11. PASCA PANEN

11.1. Definisi dan Tujuan

Pascapanen adalah tahap penanganan hasil tanaman pertanian segera setelah pemanenan dilakukan. Tujuannya untuk mengurangi penurunan mutu hasil panen dan menyiapkan hasil untuk diolah lebih lanjut

11.2. Informasi Pokok dan Prosedur kerja

Kegiatan yang dilakukan dalam menangani hasil panen adalah sebagai berikut :

11.2.1. Perontokan

dilakukan dengan cara manual (dipukulkan) bisa mengurangi hasil panen 5 % – 8 %, oleh karena itu perontokan lebih baik menggunakan alat perontok semi mekanis (pedal threser) atau perontok mekanis (power

(31)

cuaca normal, sinar matahari terik. Penjemuran dilakukan selama 4 jam, dari jam 10.00 – 14.00 selama 3 hari.

Indikator gabah sudah kering dapat dilakukan dengan cara :

Gabah yang sudah dijemur, digilas dengan tumit kaki. jika kulit gabah mengelupas dan bulir beras masih utuh, berarti kadar air sudah memenuhi syarat (kadar air nya 14 persen).

11.2.3. Penyimpanan Gabah

a. Dimasukan kedalam karung kemudian disimpan di atas papan minimal 20 cm di atas lantai.

b. Pengendalian kutu gudang dilakukan dengan menaruh jeruk nipis di sela sela karung

11.2.4. Penggilingan

a. Dilakukan setelah penjemuran dan diperam setelah 1 hari 1 malam

b. Penggilingan padi (organik) sebaiknya dilakukan di penggilingan yang khusus untuk organik.

c. Akan lebih baik ketika padi di tumbuk dengan alat tradisional

(32)

11.2.5. Pengemasan

Sebelum padi dikemas dilakukan penyortiran dengan menggunakan mesin sortir. Dari mesin ini beras utuh akan pisah dengan beras pecah dan kotoran. Untuk pengemasan dilakukan dengan media karung goni atau plastik. Untuk media plastik bisa menggunakan las atau vacum. Bila media bagor menggunakan penjahitan.

(33)

Adapun tujuan dari aerasi adalah ● Penambahan jumlah oksigen

● Penurunan jumlah karbon dioxide (CO2) dan

● Menghilangkan hydrogen sulfide (H2S), methan (CH4) dan berbagai senyawa senyawa organik yang bersifat volatile (menguap) yang berkaitan untuk rasa dan bau.

2. PGPR

PGPR adalah singkatan dari “Plant Growth Promoting Rhizobakteri” atau “Bakteri Pemacu Pertumbuhan“. Bakteri PGPR hidup berkoloni disekitar perakaran tanaman dan bersifat menguntungkan bagi tanaman. Bakteri ini memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman dan memberi keuntungan bagi proses fisiologi tanaman. Dalam istilah bahasa Indonesia, PGPR dikenal dengan istilah RPTT atau “Rhizobakteria Pemacu Tumbuh Tanaman“. Untuk mendapatkan produk PGPR tidaklah sulit, karena sudah banyak produsen yang memproduksi dan memasarkan PGPR.

3. EM4

Teknologi EM4 adalah teknologi budidaya pertanian untuk meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah dan tanaman, dengan menggunakan mikroorganisme yang bermanfaat bagi

(34)

mikroorganisme yang menguntungkan yang berasal dari alam Indonesia, bermanfaat bagi kesuburan tanah, pertumbuhanan dan produksi tanaman serta ramah lingkungan. EM4 mengandung mikroorganisme fermentasi dan sintetik yang terdiri dari bakteri Asam Laktat (Lactobacillus Sp), Bakteri Fotosintetik (Rhodopseudomonas Sp),Actinomycetes Sp, Streptomyces SP dan Yeast (ragi) dan Jamur pengurai selulose, untuk memfermentasi bahan organik tanah menjadi senyawa organik yang mudah diserap oleh akar tanaman. Teknologi EM4 ditemukan pertama kali oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang

EM4 Pertanian

Bakteri Fermentasi bahan organik tanah menyuburkan tanaman dan menyehatkan tanah

Manfaat EM4 Pertanian

• Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

• Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi. • Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (bokashi).

• Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.

(35)

mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi.

5. Metode SRI

Prinsip budidaya padi organik SRI

● Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai ketika bibit masih berdaun 2 helai.

● Bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak minimal 25 cm persegi.

● Pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus.

6. Vigoritas

Vigor adalah kemampuan benih untuk berkecambah secara normal meskipun berada pada keadaan lingkungan yang beragam, baik yang mendukung maupun lingkungan yang kurang memadai (sub optimal). ... Benih yang tidak vigor berkaitan dengan menurunnya kemampuan benih untuk menyelesaikan fung

7. Pupuk N Organik. Unsur N (nitrogen) berfungsi membentuk akar, membentuk daun dan batang muda, serta menghijaukan daun. Sumber pupuk N : enceng gondok, tumbuhan keluarga kacang-kacangan, jerami dan daun-daun yang mengandung hijau daun,urin

(36)

8. Pupuk P Organik. Fungsi pupuk P (Phosphat) adalah untuk memperkuat perakaran dan batang, merangsang terbentuknya bunga, merangsang terbentuknya buah, dan memaniskan buah. Sumber pupuk Pada pada ampas tebu, kotoran padat manusia/hewan, urin manusia/hewan, sampah-sampah organik, kompos, enceng gondok, abu kayu/dapur, dll

9. Pupuk K Organik. K (kalium) berfungsi untuk memperkuat perakaran, merangsang terbentuknya bunga, buah dan biji, membuat biji/benih dan bulir beras lebih berisi,membuat buah/umbi lebih manis, serta membentuk batang yang lebih kuat.

10. HST adalah Hari Setelah Tanam

11. MOL adalah mikro organisme lokal. Macam-macam MOL: a. MOL dekomposer

b. MOL tunas (giberellin), untuk pembelahan sel. Giberelin berfungsi untuk perkembangan dan pengecambahan embrio dan untuk memperkuat batang

c. MOL keong (sitokinin), untuk mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar, serta mendorong pemb

d. elahan sel dan pertumbuhan secara umum

e. MOL auksin/sabut kelapa berfungsi untuk memacu perpanjangan sel hormon

(37)

12. Predator adalah sejenis hewan yang memburu, menangkap, dan memakan hewan lain. Hewan yang diburu pemangsa disebut mangsa. Beberapa predator seperti : laba laba, kumbang kubah dan kumbang tanah

13. Parasit adalah organisme yang hidup pada atau di dalam makhluk hidup lain (disebut inang) dengan menyerap nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat lain padanya. Parasit :Parasit dapat memberi keuntungan kepadapetani dengan cara : dapat menyerang telor, larva, nimfa dan inang dewasa. Parasit menempatkan telor ke inang nya, bila telor mengetas maka inang/hama nya akan mati.

14. Patogen adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme parasit. Yang termasuk Patogen adalah : cendawan , virus dan bakteri. Yang mampu membunuh wereng, yang merupakan salah satu hama tanaman padi.(masuk ke daftar istilah)

(38)

Referensi :

1. Pengolahan tanah padi sawah. cybex.pertanian.go.id › mobile › artikel › pengolahan-t... 3 Okt 2019

2. Standar Operasional Prosedur Pertanian Organik Banyumas, Desa Sawangan, Kec. Kebasen

3. SOP Budidaya Padi Organik. Lokasi: Lembah Menoreh, kulon Progo, DIY. Mr. Galuh Agro Mandiri

4. Materi Workshop SOP Trukajaya, 2020. Narasumber : Transformers Plus.

5. Modul Leisa, 2019. Yayasan Trukajaya Salatiga

5. Modul Optimalisasi Lahan, Yayasan Kristen Trukajaya Salatiga, 2020 6. Materi Pelatihan dengan narasumber Bp. Nagsir Sutanto

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Fungsi utama arrester adalah melindungi trafo, karena dilihat dari segi penyaluran daya dan ekonomisnya trafo merupakan alat yang paling penting dan paling

Sebagai bentuk nyata implementasi pemantauan kehadiran karyawan Universitas XYZ dan sebagai sarana informasi pelanggaran prosedur maka penelitian ini bertujuan untuk

Dari hasil wawancara dengan Surya selaku karyawan di Alfamart Way Jepara diperoleh keterangan bahwa “dalam meningkatkan dan menarik konsumen untuk berbelanja di

(1) PNS yang lulus seleksi penyesuaianjinpassing untuk diangkat dalam Jabatan Fungsional Analis Pengelolaan Keuangan APBN se bagaimana dimaksud dalam Pasal 16

Data tentang informasi praktek penggorengan adalah meliputi: penggunaan minyak, jenis minyak goreng (curah/kemasan), jumlah, penggunaan, jumlah dan waktu penuangan

Lokasi candi sumberawan relatif dekat dengan candi Singosari, yang marik dari banguna ini adalah bentuk stupa dengan ukurab tinggi bangunan kurang lebih 5

(2) Pemeriksaan rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a Pemeriksaan rutin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan jenis pemeriksaan

• Dimensi dan bahan kerb trotoar mengacu pada SNI 03-2442-1991 mengenai Spesifikasi Kerb Beton. Permukaan dimiringkan 2-4% untuk menyalurkan air dari permukaan perkerasan Trotoar. •