• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jl. Gatot Subroto Kav. 97, Mampang, Jakarta Indonesia T F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jl. Gatot Subroto Kav. 97, Mampang, Jakarta Indonesia T F"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PANDUAN KEGIATAN

TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI DAN

PENUNJANG DI MASA DARING

UNIVERSITAS PARAMADINA

2020

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, sehingga Buku Pedoman Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk Semester Gasal 2020-2021 ini dapat diselesaikan. Buku ini disusun agar dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi selama masa darurat COVID-19. Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah aktivitas paling penting dalam mendukung kesuksesan penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. Keberhasilan Tri Dharma Perguruan Tinggi didukung oleh berbagai aspek, maka diperlukan suatu acuan baku agar kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat berjalan dengan baik selama masa darurat COVID-19. Dengan tetap menyadari kekurangannya, buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber acuan yang minimal dapat dipakai di dalam keseluruhan rangkaian Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, tata tertib dan petunjuk teknis pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Buku pedoman ini disusun dengan melibatkan seluruh unsur yang terkait dengan pelaksana Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan telah disahkannya buku pedoman ini, diharapkan semua pihak yang terkait seperti dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan mempunyai komitmen untuk melaksanakan aturan-aturan yang terdapat di buku pedoman ini dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku pedoman ini, Tim Direktorat di UPM yang diwakili oleh Direkrorat Perencanaan dan Penjaminan Mutu Internal menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya.

Jakarta, 9 Juli 2020 Tim Direktorat UPM

up Direktur Perencanan dan Penjaminan Mutu Internal

(4)

DAFTAR ISTILAH

1.1 Perkuliahan sinkron tatap muka maya adalah kegiatan perkuliahan yang dilakukan secara daring dengan menggunakan media live teleconference/webinar.

1.2 Perkuliahan asinkron adalah kegiatan perkuliahan yang dilakukan secara daring yang memungkinkan dosen dan mahasiswa tidak daring (daring) secara bersamaan. Pembelajaran dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri didukung oleh materi pembelajaran, forum diskusi di e-learning dan/atau tugas terstruktur. 1.3 Kombinasi sinkron tatap muka maya dan asinkron adalah perkuliahan yang

menggunakan 2 (dua) metode perkuliahan yaitu sinkron tatap muka maya dan asinkron.

1.4 Penjadwalan perkuliahan adalah proses pembuatan jadwal kuliah yang terdiri atas penyusunan dan memasukkan jadwal ke sistem informasi akademik.

1.5 Monitoring perkuliahan adalah pengawasan yang dilakukan terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan oleh Program Studi dalam hal kesesuaian jadwal, materi perkuliahan, jumlah pertemuan.

1.6 Kehadiran mahasiswa merupakan pencatatan terhadap kehadiran mahasiswa pada perkuliahan yang akan digunakan sebagai salah satu syarat mengikuti ujian semester.

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2 DAFTAR ISTILAH ... 3 DAFTAR ISI ... 4 LANDASAN HUKUM ... 5 I. KEGIATAN TRIDHARMA ... 6

I.1 PENDIDIKAN & PENGAJARAN ... 6

I.1.1 Latar Belakang ... 6

I.1.2 Penyelenggaraan Perkuliahan Daring. ... 6

I.1.3 Tata Tertib ... 8

I.1.4 Petunjuk Pelaksanaan... 9

I.1.5 Monitoring dan Evaluasi Perkuliahan Daring ... 9

I.1.6 Praktikum ... 10

I.1.7 Panduan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kelas/Studio/Laboratorium di Masa Pandemi COVID-19 ... 12

I.1.8 Tesis ... 14

I.1.9 Karya Akhir ... 15

I.1.10 Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) ... 16

I.1.11 Yudisium Daring ... 16

I.1.12 Wisuda ... 17

I.1.13 Layanan Surat Menyurat Mahasiswa. ... 17

I.1.14 Layanan Perpustakaan dan Lab Audio Visual ... 18

I.1.15 Penjaminan Mutu bidang Pendidikan dan Pengajaran. ... 19

I.2 Penelitian ... 20

I.2.1 Protokol Kegiatan Penelitian di Laboratorium. ... 20

I.2.2 Protokol Kegiatan Penelitian Lapangan ... 22

I. 3 Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM). ... 24

I.3.1 Protokol Kesehatan Pelaksanaan Kegiatan di Dalam Ruangan. ... 24

I.3.2 Protokol Kesehatan Pelaksanaan Kegiatan di Luar Ruangan. ... 25

I.4 Penjaminan Mutu Bidang Penelitian dan Mitra Kegiatan PkM ... 27

II. KEGIATAN PENUNJANG PEMBELAJARAN ... 28

II. 1 Kegiatan Kerjasama, Pemasaran, Seleksi Mahasiswa Baru, Beasiswa Dan Hubungan Alumni ... 28

II.1.1 Kerjasama... 28

II.1.2 Penanganan Beasiswa (KIP-Kuliah, UKT, Karyawan Atau Anak Karyawan) ... 28

II.1.3 Penanganan Alumni ... 29

II.1.4 Paramadina Professional Development (PROVE) ... 29

II.1.5 Humas & Pemasaran ... 29

II.2.6 Pendaftaran Dan Penerimaan Mahasiswa Baru ... 29

II.2 Keuangan ... 31

II.2.1 Latar Belakang. ... 31

II.2.2 Tujuan ... 31

II.2.3 Panduan Pelayanan Keuangan di Masa Pendemi COVID-19. ... 32

(6)

LANDASAN HUKUM

Landasan hukum penyelenggaraan pembelajaran Semester Gasal 2020-2021 Universitas Paramadina pada masa covid-19 diantaranya, sebagai berikut.

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular. 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular.

6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

7. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

8. Keputusan Presiden Nomor 12 tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai bencana Nasional.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020

tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta.

12. Keputusan Bersama 4 Menteri Nomor 01/KB/2020 tanggal 15 Juni 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).

13. PanduanPenyelenggaraan Pembelajaran Semester Gasal 2020/2021 di Perguruan Tinggi Edisi II, Juli 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

(7)

I. KEGIATAN TRIDHARMA

I.1 PENDIDIKAN & PENGAJARAN

I.1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data penyebaran Covid-19 di wilayah Indonesia pada bulan Juni 2020, masih menunjukkan trend yang terus meningkat dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan dari penyebarannya. Merujuk Surat Keputusan Bersama 4 Menteri yang menyepakati bahwa proses pembelajaran khususnya di jenjang pendidikan tinggi pada semester gasal tahun akademik 2020/2021, UPM menetapkan:

a. Mata kuliah teori diselenggarakan secara daring.

b. Mata kuliah praktik sedapat mungkin tetap dilakukan secara daring, namun jika menyangkut kelulusan dan kompetensi mahasiswa yang tidak dapat dilaksanakan secara daring maka kegiatan tersebut dapat diselenggarakan secara tatap muka langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan.

c. Kegiatan praktikum dan penelitian di laboratorium dan studio bila memungkinkan diselenggarakan secara daring atau waktunya ditunda di bagian akhir semester atau semester berikutnya.

d. Setiap penyelenggaraan pembelajaran tatap muka langsung harus sepenuhnya memenuhi protokol kesehatan untuk menjaga dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan Mahasiswa, Dosen dan Tenaga Kependidikan.

Kebijakan ini dikeluarkan untuk mencegah dan mengantisipasi kampus menjadi klaster baru penyebaran pandemi Covid-19. Dengan menyelenggarakan proses pembelajaran secara daring, diharapkan UPM dapat ikut serta dalam menekan rantai penularan Covid-19 yang terjadi saat ini.

I.1.2 Penyelenggaraan Perkuliahan Daring.

I.1.2.1 Modus Perkuliahan Daring.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, pelaksanaan pembelajaran daring merupakan suatu keharusan yang dilakukan oleh perguruan tinggi, sehingga modus pembelajaran daring yang diselenggarakan oleh UPM adalah pada level mata kuliah.

I.1.2.1.1 Perencanaan Penyelenggaraan.

Mata kuliah daring dikembangkan berdasarkan dokumen perencanaan proses pembelajaran yang mencakup:

a. Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) b. Komposisi belajar (mandiri/terbimbing) c. Strategi belajar

d. Panduan pelaksanaan pembelajaran

e. Peta program, yang merupakan panduan untuk mengembangkan bahan ajar daring

f. Bahan ajar. Bahan ajar dapat diperoleh melalui proses pengembangan sendiri oleh tim dosen pengampu, membeli bahan ajar yang telah tersedia di pasaran, atau mengunduh dari internet (berdasarkan aturan dan kepantasan akademik). Semua bahan ajar harus sudah tersedia (dijamin oleh institusi) sebelum mata kuliah dijalankan secara daring.

I.1.2.1.2 Penyelenggaraan Pembelajaran.

(8)

a. Belajar secara mandiri dan terbimbing dengan menggunakan beragam sumber belajar yaitu:

1) Belajar mandiri adalah proses pembelajaran yang diinisiasi oleh peserta didik dalam periode tertentu. Untuk dapat membantu peserta didik belajar secara mandiri, dosen menyiapkan beragam tugas dan pemicu/inisiasi dengan memanfaatkan TIK.

2) Belajar terbimbing adalah proses pembelajaran yang disediakan oleh perguruan tinggi untuk membantu proses belajar peserta didik dalam bentuk tutorial daring. Adapun yang dimaksud dengan tutorial daring proses pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan dengan mempersyaratkan adanya interaksi peserta didik dengan dosen/tutor, atau peserta didik dengan peserta didik yang termediasi oleh media berbasis TIK. Tutorial elektronik bersifat sinkronus maupun asinkronus, menggunakan beragam fitur TIK atau learning, seperti forum, chat, e-mail, blog, media sosial (Facebook, Twitter, dll.)

b. Menggunakan bahan ajar dalam bentuk digital yang dikombinasikan dengan bahan ajar lain dalam beragam bentuk, format, media dan sumber; c. Memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan

komunikasi; dan

d. Interaksi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, dengan meminimalisasi interaksi secara langsung (on site).

I.1.2.1.3 Asesmen Dan Evaluasi.

Asesmen ketercapaian pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi baik dalam bentuk tugas dan karya mandiri maupun kelompok. Umpan balik kepada mahasiswa dilakukan baik secara perorangan maupun kelompok. Sementara evaluasi penilaian hasil belajar dilakukan minimum 2 (dua) kali dalam 1 (satu) semester.

I.1.2.1.4 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Universitas menyelenggarakan pembelajaran daring menggunakan Learning

Management System (LMS) dengan alamat website

https://elearning.paramadina.ac.id. Baik Dosen dan Mahasiswa wajib

memanfaatkan LMS ini untuk melaksanakan perkuliahan yang terintegrasi dengan akun Google for Education yang dimiliki.

I.1.2.1.5 Sumber Belajar.

Sumber belajar dapat tersedia dalam bentuk sebagai berikut.

a. Bahan ajar cetak (biasa disebut modul, bahan belajar mandiri, buku ajar, poster, dan lain-lain).

b. Bahan ajar non-cetak

1) Terpisah – audio, video, Computer Assisted Learning (CAL atau sejenisnya), simulasi, virtual reality, augmented reality.

2) Terpadu – audiografis, simulasi multimedia, paket e-learning.

Bahan ajar non-cetak berbasis TIK dan multimedia, dapat dirancang oleh dosen ataupun tim dosen bersama dengan unit Knowledge Management.

(9)

I.1.3 Tata Tertib.

I.1.3.1 Perkuliahan.

I.1.3.1.1 Sinkron Tatap Muka Maya. Dosen:

a. Dosen wajib mengunggah/membagi materi pembelajaran melalui

e-learning paling lambat 1 (satu) hari sebelum jadwal perkuliahan

minimal 2 (dua) halaman modul atau 5 (lima) slide materi pembelajaran.

b. Dosen wajib menginformasikan link/url/tautan melalui e-learning untuk kegiatan perkuliahan sinkron tatap muka maya minimal 1 hari sebelum jadwal perkuliahan.

c. Dosen wajib mengisi forum diskusi di e-learning.

d. Jika dalam perkuliahan memuat materi tugas maka dosen wajib menyampaikan tugas melalui fitur aktivitas tugas.

e. Dosen wajib menghadiri perkuliahan tatap muka maya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan berpakaian sopan dan rapi.

f. Dosen wajib menginformasikan kepada bagian akademik dan mahasiswa apabila tidak dapat menghadiri perkuliahan tatap muka maya sesuai dengan jadwal dan melaksanakan perkuliahan pengganti.

g. Dosen wajib melaksanakan perkuliahan tatap muka maya melalui video conference minimal 25 menit untuk 1 sks.

h. Dosen di awal dan di akhir perkuliahan wajib mengaktifkan video dan menggunakan akun dengan nama lengkap.

i. Dosen wajib melakukan pencatatan kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan tatap muka maya melalui aplikasi MyParmad pada 10 menit di awal dan 10 menit sebelum perkuliahan berakhir.

j. Penyerahan soal Ujian Tengah Semester/Ujian Akhir Semester atau informasi tentang soal maksimal 1 minggu sebelum pelaksanaan Ujian Tengah Semester/Ujian Akhir Semester ke bagian akademik dan diunggah ke learning (jika ujian melalui

e-learning).

k. Penyerahan nilai Ujian Tengah Semester/Ujian Akhir Semester paling lambat 1 minggu setelah Ujian Tengah Semester/Ujian Akhir Semester selesai dilaksanakan pada sistem informasi akademik. Mahasiswa:

a. Mahasiswa wajib mempelajari materi yang telah diberikan oleh Dosen sebelum mengikuti perkuliahan tatap muka maya.

b. Mahasiswa wajib hadir tepat waktu pada saat mengikuti perkuliahan tatap muka maya (toleransi keterlambatan 10 menit).

c. Mahasiswa wajib menggunakan akun dengan nama lengkap. d. Mahasiswa wajib mengenakan pakaian yang sopan selama

(10)

e. Mahasiswa wajib menampilkan wajah minimal pada awal perkuliahan dan akhir perkuliahan atau sesuai dengan arahan dari dosen.

f. Mahasiwa wajib meminta izin kepada dosen apabila ingin meninggalkan video conference.

g. Ketidakhadiran mahasiswa pada perkuliahan maksimal 4 (empat) kali pertemuan tanpa keterangan dan atau 2 (dua) kali izin dengan mengajukan surat izin ke Program Studi (Prodi) atau Direktorat Kemahasiswaan dan Inkubator Bisnis (DKI).

h. Mahasiswa wajib berkomunikasi dengan dosen melalui forum diskusi e-learning.

I.1.3.1.1 Asinkron.

Dosen dan Mahasiswa:

a. Dosen wajib mengunggah tugas melalui e-learning sesuai dengan jadwal penugasan dan memberi penilaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Mahasiswa wajib mengerjakan tugas sesuai dengan penugasan tersebut.

c. Pencatatan kehadiran mahasiswa untuk perkuliahan asinkron dapat dilakukan berdasarkan pengerjaan tugas/kuis.

d. Ketidakhadiran mahasiswa pada perkuliahan maksimal 4 (empat) kali pertemuan tanpa keterangan dan atau 2 (dua) kali izin dengan mengajukan surat izin ke Prodi dan DKI.

I.1.4 Petunjuk Pelaksanaan

I.1.4.1 Sinkron Tatap Muka Maya Penuh (Kelas Pagi Program Sarjana, Kelas Malam Program Magister dan Kelas Sabtu Program Magister)

a. Perkuliahan selama 16 (enam belas) minggu dilaksanakan dengan sinkron tatap muka maya.

b. Pelaksanaan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester diatur oleh Dosen yang sebelumnya diinformasikan ke bagian akademik.

I.1.4.2 Kombinasi Sinkron Tatap Muka Maya dan Asinkron (Kelas Pagi, Kelas Malam, dan Kelas Sabtu – Program Sarjana dan Magister)

a. Perkuliahan selama 16 (enam belas) minggu terdiri atas kuliah sinkron tatap muka maya dilakukan minimal 8 (delapan) minggu dan 8 (delapan) minggu lainnya dapat dilakukan secara asinkron maya.

b. Pelaksanaan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester diatur oleh dosen masing-masing yang sebelumnya diinformasikan ke bagian akademik.

I.1.5 Monitoring dan Evaluasi Perkuliahan Daring

Monitoring dan Evaluasi dilakukan oleh Program Studi yang terdiri atas:

a. Aktivitas perkuliahan. Staf Administrasi Akademik melakukan monitoring dengan mencatat aktivitas perkuliahan yang dilakukan oleh dosen di e-learning:

1) Materi.

2) Link perkuliahan tatap muka maya. 3) Forum diskusi.

(11)

b. Kehadiran dosen dan mahasiswa di perkuliahan daring. c. Informasi/dokumen soal UTS/UAS.

d. Nilai mata kuliah yang telah diunggah di sistem informasi akademik.

Selain tersebut, evaluasi dilakukan dengan memberikan survei daring tentang pembelajaran perkuliahan daring, responden mahasiswa. Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap dosen pengajar selama perkuliahan daring ditinjau dari komponen kesiapan dosen, materi yang disampaikan dosen, interaktif/komunikasi dosen dengan mahasiswa. Monitoring dan evaluasi serta analisis survei tersebut akan dilakukan oleh DAK dan PMI, yang hasilnya disampaikan ke Program Studi dan Dekan untuk tindak lanjutnya.

I.1.6 Praktikum.

I.1.6.1 Praktikum Sinkron Tatap Muka Maya. Dosen:

a) Dosen wajib mengunggah/membagi modul praktikum melalui e-learning paling lambat 1 (satu) hari sebelum jadwal praktikum minimal 2 (dua) halaman modul. b) Dosen wajib menginformasikan link/url/tautan melalui e-learning untuk kegiatan praktikum sinkron tatap muka maya minimal 1 hari sebelum jadwal praktikum.

c) Jika dalam praktikum memuat materi tugas maka dosen wajib menyampaikan tugas melalui fitur aktivitas tugas.

d) Dosen wajib menghadiri praktikum tatap muka maya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dengan berpakaian sopan dan rapi.

e) Dosen wajib menginformasikan kepada bagian akademik dan mahasiswa apabila tidak dapat menghadiri praktikum tatap muka maya sesuai dengan jadwal dan melaksanakan praktikum pengganti.

f) Dosen wajib melaksanakan praktikum tatap muka maya melalui video

conference minimal 25 menit untuk 1 sks.

g) Dosen di awal dan di akhir praktikum wajib mengaktifkan video dan menggunakan akun dengan nama lengkap.

h) Dosen wajib melakukan pencatatan kehadiran mahasiswa dalam praktikum tatap muka maya melalui aplikasi MyParmad pada 10 menit di awal dan 10 menit sebelum praktikum berakhir.

Mahasiswa

a) Mahasiswa wajib mempelajari modul praktikum yang telah diberikan oleh Dosen sebelum mengikuti praktikum tatap muka maya.

b) Mahasiswa wajib hadir tepat waktu pada saat mengikuti praktikum tatap muka maya (toleransi keterlambatan 10 menit).

c) Mahasiswa wajib menggunakan akun dengan nama lengkap.

d) Mahasiswa wajib mengenakan pakaian yang sopan selama mengikuti praktikum virtual tatap muka.

e) Mahasiswa wajib menampilkan wajah minimal pada awal praktikum dan akhir praktikum atau sesuai dengan arahan dari Dosen.

f) Mahasiwa wajib meminta izin kepada dosen apabila ingin meninggalkan video

(12)

g) Ketidakhadiran mahasiswa pada praktikum maksimal 4 (empat) kali pertemuan tanpa keterangan dan atau 2 (dua) kali izin dengan mengajukan surat izin ke Prodi dan DKI.

I.1.6.2 Praktikum Asinkron. Dosen dan Mahasiswa:

a) Dosen wajib mengunggah tugas melalui e-learning sesuai dengan jadwal penugasan dan memberi penilaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b) Mahasiswa wajib mengerjakan tugas sesuai dengan penugasan tersebut. c) Pencatatan kehadiran mahasiswa untuk praktikum asinkron dapat dilakukan

berdasarkan pengerjaan tugas/kuis.

d) Ketidakhadiran mahasiswa pada praktikum maksimal 4 (empat) kali pertemuan tanpa keterangan dan atau 2 (dua) kali izin dengan mengajukan surat izin ke Prodi dan DKI.

I.1.6.3 Praktikum Tatap Muka secara Langsung Dosen dan Mahasiswa

a) Mahasiswa wajib mempelajari modul praktikum sebelum pelaksanaan praktikum.

b) Dosen dan praktikan wajib mengenakan masker.

c) Dosen dan praktikan wajib menjaga jarak antar praktikan dan Dosen.

d) Dosen dan praktikan wajib menghindari kontak langsung antar praktikan dan Dosen.

e) Dosen dan praktikan wajib mencuci tangan minimal sebelum dan setelah melaksanakan praktikum.

f) Pelaksanaan praktikum secara tatap muka langsung di kelas/studio/laboratorium yaitu 170 menit per sks.

g) Dosen wajib melakukan pencatatan kehadiran Mahasiswa dalam praktikum tatap muka secara langsung melalui aplikasi MyParmad.

h) Ketidakhadiran Mahasiswa pada praktikum maksimal 4 (empat) kali pertemuan tanpa keterangan dan atau 2 (dua) kali izin dengan mengajukan surat izin ke DKI atau Prodi.

I.1.6.4 Petunjuk Pelaksanaan Praktikum.

Kombinasi Praktikum Sinkron Tatap Muka Maya dan/atau Praktikum Asinkron dan Praktikum Tatap Muka Langsung,

a) Praktikum selama 16 (enam belas) minggu terdiri dari praktikum tatap muka langsung di kelas/studio/laboratorium atau sinkron tatap muka maya dan/atau asinkron.

b) Praktikum tatap muka secara langung/ sinkron tatap muka maya dilakukan minimal 8 (delapan) minggu dan 8 (delapan) minggu lainnya dapat dilakukan secara asinkron maya.

I.1.6.5 Monitoring dan Evaluasi Praktikum

Monitoring dan Evaluasi dilakukan oleh Prodi yang terdiri atas:

a) Aktivitas praktikum. Staf Administrasi Akademik melakukan monitoring dengan mencatat aktivitas praktikum yang dilakukan oleh dosen di e-learning:

(13)

2. Link praktikum tatap muka maya. 3. Forum diskusi.

4. Penugasan (jika ada).

b) Kehadiran Dosen dan Mahasiswa di praktikum daring dan/atau praktikum tatap muka langsung.

c) Nilai praktikum mata kuliah yang telah diunggah di sistem informasi akademik. Hasil monitoring dan evaluasi Praktikum dilaporkan ke Dekan untuk tindak lanjut.

I.1.7 Panduan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di

Kelas/ Studio/

Laboratorium di Masa Pandemi COVID-19.

I.1.7.1 Bagian Umum.

I.1.7.1.1 Persiapan Sebelum Praktikum dimulai. a. Bagian umum membentuk gugus COVID-19.

b. Gugus COVID-19 melakukan persiapan sesuai dengan dokumen

checklist sesuai dengan lampiran 1, lampiran 2, lampiran 3, lampiran

4 dan lampiran 5 sebelum praktikum dimulai.

c. Gugus COVID-19 memastikan pembatasan jumlah individu yang bekerja dalam suatu ruangan dengan membatasi jumlah orang dalam kelas/studio/laboratorium dalam satu waktu.

d. Bagian umum mendapatkan jadwal pelaksanaan kegiatan praktikum. e. Bagian umum berkoordinasi dengan Fakultas memastikan semua Mahasiswa dan Dosen yang akan mengikuti praktikum tatap muka langsung dalam keadaan sehat dan tidak dalam masa isolasi mandiri. f. Bagian umum memastikan seluruh peralatan kelas/studio/laboratorium yang digunakan bersama telah disterilkan sebelum digunakan orang lain.

g. Gugus COVID-19 memastikan Mahasiswa dan Dosen menerapkan ketentuan pemanfaatan penggunaan sistem daring untuk berkoordinasi dengan seseorang di ruang atau laboratorium tetangga, atau menggunakan check-in/check-out melalui telepon atau SMS dengan principal investigator (PI) atau anggota laboratorium lain.

I.1.7.1.2 Pelaksanaan Praktikum.

a. Pada saat praktikum dimulai, bagian umum menempatkan 1 (satu) Gugus COVID-19 yang mengecek dan mengisi dokumen checklist lampiran 4.

b. Gugus COVID-19 memastikan semua mMahasiswa dan Dosen yang terdaftar pada hari dan jam tersebut sesuai dengan peserta yang berada di dalam kelas/studio/laboratorium dan dalam keadaan sehat. c. Gugus COVID-19 memastikan Mahasiswa dan Dosen yang boleh berada di kelas/studio/laboratorium hanya mereka yang sehat dan bagi yang memiliki faktor risiko/comorbiditas seperti memiliki penyakit jantung, asma, paru, liver, diabetes, dan lanjut usia selama masih dapat terkontrol, serta orang yang baru kembali dari zona merah, oranye, dan kuning kurang dari 14 hari.

(14)

d. Gugus COVID-19 memastikan Mahasiswa dan Dosen sebelum dan setelah masuk kelas/studio/laboratorium, wajib mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, mengenakan masker, dan/atau alat pelindung diri (ADP) yang ditentukan.

e. Melakukan pengecekkan suhu setiap Mahasiswa dan Dosen.

f. Apabila suhu Mahasiswa atau Dosen >38oC tidak diperkenankan mengikuti praktikum tatap muka langsung.

g. Peserta praktikum dan Dosen yang menggunakan kelas/studio/laboratorium harus saling menjaga, melindungi dan memantau satu dan lainnya serta memastikan setiap saat tidak terjadi situasi 3C (closed spaces, crowded places, close contact situation). h. Menyediakan ruangan praktikum sesuai dengan jumlah Mahasiswa. i. Mengatur tempat duduk dengan jarak aman 1 (satu) meter antar

Mahasiswa dan Dosen.

j. Menyediakan dan memastikan sarana dan prasarana penunjang praktikum berfungsi dengan baik.

I.1.7.1.3 Setelah Pelaksanaan Praktikum.

a. Bila dalam satu rombongan ternyata terdapat orang yang positif COVID-19 (PDP ataupun OTG), seluruh rombongan berstatus ODP dan harus dilakukan test COVID-19 serta dilakukan tindakan medis sesuai dengan protokol kesehatan.

b. Gugus COVID-19 memastikan setelah selesai praktikum, semua Mahasiswa dan Dosen mencuci tangan dengan sabun sebelum keluar kelas/studio/laboratorium.

Mahasiswa dan Dosen

a. Mahasiswa dan Dosen wajib menggunakan masker.

b. Mahasiswa dan Dosen sebaiknya menggunakan sarung tangan latex apabila kegiatan praktikum banyak menggunakan alat secara bersamaan antar peserta praktikum.

c. Mahasiswa dan Dosen wajib mencuci tangan sebelum dan sesudah masuk ke kelas/studio/laboratorium.

d. Mahasiswa harus merencanakan ke depan pekerjaan di kelas/studio/laboratorium untuk memaksimalkan penggunaan waktu yang terbatas, dan harus memperbaharui logbook saat kembali ke rumah.

e. Mahasiswa anggota kelas/studio/laboratorium dapat membantu teman-teman mereka dengan melakukan tugas-tugas kecil dan eksperimen yang akan mengefisienkan penggunaan waktu yang terbatas di laboratorium.

f. Mahasiswa dan Dosen sedapat mungkin melakukan pertemuan/koordinasi melalui tele-conference untuk menghindari berkumpul dalam berkelompok.

g. Mahasiswa menghindari berkumpul dalam berkelompok di laboratorium atau di ruangan lainnya.

(15)

i. Mahasiswa dan Dosen makan di ruang makan yang ditentukan dengan jarak 1 (satu) meter antar individu.

I.1.8 Tesis.

I.1.8.1 Syarat Sidang Tesis.

a. Mahasiswa mendapat persetujuan dari Dosen Pembimbing dengan mengisi formulir persetujuan mengikuti sidang tesis yang telah ditandatangani oleh Dosen Pembimbing tesis.

b. Mahasiswa wajib menyerahkan:

1) Transkrip akademik dengan jumlah minimum sks sesuai dengan Prodi masing masing dan IPK minimal 3,00.

2) Foto: 3x4 sebanyak 2 lembar dan 4x6 sebanyak 2 lembar dengan latar belakang merah dan menggunakan jas resmi berwarna gelap.

3) Tanda Bukti Penguasaan Bahasa Inggris setara dengan nilai TOEFL: a) Minimal 500 untuk Prodi Magister Hubungan Internasional, Magister

Ilmu Komunikasi dan Magister Ilmu Agama Islam. b) Minimal 450 untuk Prodi Magister Manajemen 4) Surat bebas pustaka dari bagian perpustakaan.

c. Satu bukti publikasi karya ilmiah yang sesuai dengan prosedur unggah karya ilmiah.

I.1.8.2 Tata Tertib Sidang Tesis.

a. Sidang Tesis dilaksanakan secara Daring.

b. Sidang dilaksanakan berdasarkan persetujuan Dekan dari masing-masing Fakultas.

c. Sidang sebagai media penyajian hasil penelitian dilakukan dalam seminar terbuka yang dapat dihadiri oleh Mahasiswa dari dalam maupun dari luar Prodi.

d. Sidang dilaksanakan sesuai waktu yang terjadwal.

e. Mahasiswa dan Dewan Penguji wajib mengenakan pakaian sopan dan rapi. f. Mahasiswa dan Dewan Penguji wajib mengaktifkan video dan menggunakan

akun dengan nama lengkap saat sidang berlangsung.

g. Sidang tesis dihadiri oleh Dosen Pembimbing dan Dewan Penguji, yang terdiri atas Ketua Penguji, dan Anggota Penguji.

h. Bila Dosen Pembimbing tidak hadir, maka sidang ditunda, dan dicari waktu pengganti/yang lain.

i. Bila satu atau lebih anggota Dewan Penguji tidak hadir, maka kordinator tesis/ketua Prodi berhak mencari penggantinya agar bisa dilaksanakan sesuai jadwal. Bila Dewan Penguji tidak lengkap, maka sidang harus ditunda. j. Sidang tesis dilaksanakan maksimum selama 120 menit dengan pembagian

waktu:

1) Presentasi Mahasiswa maksimum 15 menit. 2) Tanya jawab maksimum 90 menit

3) Sidang tertutup maksimum 15 menit tanpa dihadiri Mahasiswa yang sedang diuji dan hadirin yang mengikuti sidang tesis.

k. Dewan Penguji mengajukan pertanyaan secara bergantian dan mengisi lembar masukan revisi tesis dalam bentuk softcopy yang dikirimkan melalui email.

(16)

l. Dosen Pembimbing berhak memperjelas pertanyaan yang tidak atau kurang dimengerti oleh Mahasiswa, bila dianggap perlu.

m. Ketua Penguji wajib mengisi berkas berita acara sidang tesis termasuk merekap nilai dari Dosen Pembimbing dan Dewan Penguji.

I.1.9 Karya Akhir.

I.1.9.1 Syarat Sidang Karya Akhir.

a. Mendapat persetujuan dari Dosen Pembimbing yang bersangkutan (mengisi formulir persetujuan mengikuti sidang Karya Akhir secara daring yang ditandatangani oleh Dosen Pembimbing).

b. Mahasiswa telah memiliki kesiapan untuk mengikuti sidang. c. Mahasiswa wajib menyerahkan:

1) Transkrip Lengkap terdiri atas:

a) Transkrip akademik dengan jumlah minimum 120 sks.

b) Mahasiswa telah memiliki 40 poin untuk Transkrip Pengembangan Mahasiswa (TPM) atau transkrip non- akademik yang dikeluarkan dan disahkan oleh DKI.

2) Foto: 3x4 sebanyak 2 lembar dan 4x6 sebanyak 2 lembar dengan latar belakang merah dan menggunakan jas almamater.

3) Surat keterangan bebas administrasi keuangan dari bagian keuangan. d. Nilai Paramadina English Profeciency Test (PEPT) telah mencapai minimum

skor 425.

e. Mahasiswa telah lulus Matakuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan minimal dengan nilai C. f. Mahasiswa menunjukkan bukti artikel unggah karya ilmiah yang telah

diunggah di portal repository UPM I.1.9.2 Tata Tertib Karya Akhir.

a. Sidang Karya Akhir dilaksanakan secara daring.

b. Sidang dilaksanakan berdasarkan persetujuan Dekan dari masing-masing Fakultas.

c. Sidang dilaksanakan sesuai waktu yang terjadwal.

d. Mahasiswa dan Dewan Penguji wajib mengenakan pakaian sopan dan rapi. e. Mahasiswa dan Dewan Penguji wajib mengaktifkan video dan menggunakan

akun dengan nama lengkap saat sidang berlangsung.

f. Sidang karya akhir dihadiri oleh Dosen Pembimbing dan Dewan Penguji yang terdiri atas ketua sidang dan anggota penguji.

g. Bila Dosen Pembimbing tidak hadir, maka sidang ditunda, dan dicari waktu penggantinya.

h. Bila salah satu atau lebih Dewan Penguji tidak hadir, maka koordinator karya akhir/ketua Prodi berhak mencari penggantinya agar bisa dilaksanakan sesuai jadwal. Bila Dewan Penguji tidak lengkap, maka sidang harus ditunda. i. Sidang karya akhir dilaksanakan maksimum selama 120 menit dengan

pembagian waktu:

1) Presentasi maksimum 15 menit. 2) Tanya jawab maksimum 90 menit.

3) Sidang tertutup maksimum 15 menit tanpa dihadiri Mahasiswa yang sidang karya akhir.

(17)

j. Dewan Penguji mengajukan pertanyaan secara bergantian dan mengisi lembar masukan untuk revisi Karya Akhir.

k. Dosen Pembimbing berhak memperjelas pertanyaan yang tidak atau kurang dimengerti oleh Mahasiswa, dan turut mengajukan pertanyaan bila perlu. I.1.10 Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

Aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing adalah : Mahasiswa:

a. Memeriksa identitas diri pada sistem informasi kemahasiswaan.

b. Mengisi isian data aktivitas mahasiswa dan data keahlian profesi serta mengunggah data pendukung.

Fakultas:

a. Mengisi isian kemampuan lulusan di sistem informasi kemahasiswaan. b. Dekan memandatangani SKPI mahasiswa.

DKI:

Memverifikasi data isian aktivitas mahasiswa dengan data pendukung yang diunggah oleh mahasiswa.

Dosen Pembimbing Akademik:

Memverifikasi data isian keahlian profesi dengan data pendukung yang diunggah oleh Mahasiswa.

I.1.11 Yudisium Daring. Prodi:

a. Membuat Berita Acara (BA) Lulus H+1 setelah Mahasiswa dinyatakan lulus sesuai dengan syarat-syarat kelulusan yang berlaku.

b. BA kelulusan dikirimkan ke bagian akademik dan bagian kemahasiswaan sampai dengan H+1.

c. Menerima salinan SK Yudisium.

d. Menyelenggarakan Yudisium (H+13 hingga H-3 Wisuda) secara daring Bagian Akademik:

a. Membuat rekapitulasi data kelulusan Mahasiswa pada periode kelulusan s/d H+7

b. Menetapkan penghargaan kelulusan.

c. Menyampaikan rekapitulasi data kelulusan ke Fakultas.

d. Menerima salinan SK Yudisium sebagai dasar pembuat Ijazah, Transkrip dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

Fakultas

a. Menerima data kelulusan dan penetapan penghargaan kelulusan Mahasiswa.

b. Membuat Surat Keputusan (SK) Yudisium (sd H+10).

c. Salinan SK Yudisium diberikan ke bagian akademik dan program studi serta bagian keuangan (sd H+12)

Bagian Keuangan

(18)

Tata tertib Yudisium Daring.

Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, dan Dosen Tetap. a. Mengenakan pakaian rapi dan sopan.

b. Menghadiri acara yudisium sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. c. Wajib mengaktifkan video dan menggunakan akun dengan nama lengkap. I.1.12 Wisuda.

Pelaksanaan Wisuda selama masa pandemi COVID-19 menunggu arahan dari Rektorat dan Yayasan. Untuk Penyerahan Ijazah, Transkrip Akademik, Transkrip Non Akademik dan SKPI Lulusan akan dibagikan mengikuti arahan dari Rektorat dan Yayasan.

I.1.12.1 Penandatanganan Transkrip Akademik.

a. Mahasiswa mengecek draft transkrip akademik dan Non-Akademik. b. Apabila draft transkrip sudah sesuai dengan data mahasiswa, maka

Mahasiswa dapat langsung menandatangani transkrip akademik dan non- akademik.

c. Apabila draft transkrip tidak sesuai dengan data mahasiswa, Mahasiswa melaporkan data yang tidak sesuai.

d. Bagian akademik memperbaiki data mahasiswa yang terdapat di draft transkrip akademik dan DKI untuk transkrip non-akademik.

I.1.12.1 Penyerahan Ijazah, Transkrip Akademik dan SKPI. Bagian Akademik.

a. Bagian akademik menjadwalkan dan membuat pengumuman jadwal pengambilan ijazah, transkrip akademik, dan SKPI Mahasiswa. b. Staf back office menyiapkan ijazah, transkrip akademik, dan SKPI

Mahasiswa. Mahasiswa.

a. Mahasiswa datang ke UPM sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

b. Mahasiswa wajib menggunakan masker. c. Mahasiswa berpakaian rapi dan sopan. d. Menerima ijazah dan transkrip akademik.

e. Menerima salinan ijazah dan transkrip akademik yang telah dilegalisasi sebanyak masing-masing 5 lembar.

I.1.13 Layanan Surat Menyurat Mahasiswa.

Pengajuan surat dikirimkan dengan cara mengisi formulir di

bit.ly/SuratKeteranganParamadina. Adapun jenis surat yang dapat dilayani

adalah sebagai berikut :

a. Surat Pengantar Magang

b. Surat Pengantar Kerja Praktek Lapangan c. Surat Pengajuan Portofolio

d. Surat Pengajuan Pencarian Data e. Surat Keterangan Aktif

(19)

I.1.14 Layanan Perpustakaan dan Lab Audio Visual

Guna mendukung keberlangsungan penyelenggaraan Layanan Perpustakaan dan Lab Audio Visual di masa pandemi COVID-19), perlu dilakukan pengaturan pencegahan penularan COVID-19 melalui penyesuaian Layanan Perpustakaan dan Lab Audio Visual dalam aturan adaptasi kebiasaan baru.

I.1.14.1 Perpustakaan.

I.1.14.1.1Pemanfaatan Koleksi Tercetak dan Digital.

a. Jam Layanan Offline dan Daring Perpustakaan adalah Senin-Jumat pukul 09.00-15.00 dan tutup pada hari libur nasional. b. Pengunjung dapat melakukan peminjaman koleksi secara daring

dengan mengisi formulir di

http://bit.ly/pinjam-koleksi-perpustakaan.

c. Koleksi yang sudah dipinjam secara daring wajib diambil langsung oleh peminjam selambat-lambatnya 1x24 jam dari hari pengisian formulir.

d. Sivitas Akademika dihimbau untuk mengoptimalkan koleksi digital (Skripsi, Tesis, e-book, e-journal) yang dapat diakses melalui portal http://catalogue.paramadina.ac.id.

e. Sivitas Akademika diharapkan memantau akun Instagram @paramadinalibrary atau Facebook Page “Perpustakaan Paramadina” untuk mendapatkan informasi terbaru dari Perpustakaan.

f. Perpustakaan menyediakan akses e-journal yang dilanggan oleh UPM yaitu:

1) https://bit.ly/mjparamadina (Database Business,

Entrepreneurship and Management Science)

2) https://bit.ly/scparamadina (Database Social Science)

3) https://bit/ly/itparamadina (Database Science and Information

Technology).

g. Sivitas Akademika juga dapat mengakses database Jurnal Internasional yang dilanggan oleh Perpustakaan Nasional, melalui portal http://e-resources.perpusnas.go.id.

h. Info Login dan Password Koleksi Digital Perpustakaan, e-journal dan Database Perpustakaan Nasional, hubungi kami di

library@paramadina.ac.id.

I.1.14.1.2 Interaksi dengan Koleksi dan Obyek di Perpustakaan.

a. Selalu menjaga kebersihan sebelum dan/atau setelah mengunjungi Perpustakaan dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. b. Membuka pintu perpustakaan dengan menggunakan siku/bagian

lengan

c. Pengunjung diwajibkan mengisi buku kunjungan sebelum masuk ke area ruang baca.

d. Hindari menyentuh wajah, hidung, dan mata setelah menyentuh objek yang ada di perpustakaan.

(20)

f. Pengunjung wajib menerapkan etika batuk dan bersin secara benar, yaitu dengan menggunakan masker, menutup mulut dan hidung dengan lengan area atas bagian dalam.

I.1.14.1.3 Interaksi dengan Petugas dan Pengunjung.

a. Sebelum masuk ke ruang Perpustakaan pengunjung wajib mengukur suhu tubuh di Pos Sekuriti.

b. Dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan diskusi yang melibatkan banyak orang di Perpustakaan (maksimal hanya 18 orang di dalam Perpustakaan), tidak berkerumun, dan menjaga jarak antara satu sama lain.

c. Untuk mengoptimalkan penggunaan perpustakaan, pengunjung yang tidak memiliki keperluan mendesak untuk tidak terlalu lama berada di Perpustakaan dan memberi kesempatan kepada pengunjung lain yang akan menggunakan Perpustakaan.

d. Pengunjung diharapkan mematuhi tata aturan tempat duduk yang sudah disediakan oleh Perpustakaan.

e. Pengunjung diharapkan dapat menjaga jarak dengan Petugas saat berinteraksi untuk melakukan peminjaman atau pengembalian koleksi, dan atau saat melihat 19omputer OPAC untuk melakukan pencarian koleksi.

f. Menghindari kontak secara fisik seperti berjabat tangan.

g. Pengunjung wajib mengikuti prosedur layanan Perpustakaan yang telah ditentukan.

I.1.14.2 Lab Audio Visual.

a. Persetujuan Penggunaan Laboratorium dan Peralatan Audio Visual mengacu kepada Standar Kesehatan yang ditetapkan oleh UPM dan Lembaga Pemerintah.

b. Pengunjung wajib menggunakan masker saat memasuki area Laboratorium Audio Visual.

c. Pengunjung wajib mencuci tangan secara bersih sebelum dan setelah menggunakan peralatan Laboratorium Audio Visual.

d. Laboratorium Audio Visual hanya akan menampung 50% kapasitas pengunjung.

I.1.14.3 Knowledge Management

a. Kegiatan knowledge sharing dilakukan secara virtual dengan menggunakan fasilitas daring meeting (google meet, zoom, dan sejenisnya).

b. Dokumentasi kegiatan knowledge sharing tetap dilaksanakan dengan mengacu kepada prosedur kerja yang berlaku.

I.1.15 Penjaminan Mutu bidang Pendidikan dan Pengajaran.

Setiap aktivitas dalam pendidikan dan pengajaran, selalu dilakukan penjaminan mutunya, yang meliputi tahapan penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan (PPEPP).

(21)

a. Penetapan, UPM telah melakukan penetapan standar untuk pendidikan dan pengajaran yaitu standar kompetensi lulusan, isi pembelajaran, penilaian pembelajaran, dosen dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana pembelajaran, pembiayaan pembelajaran, dan pengelolaan pembelajaran. Terkait dengan kegiatan pembelajaran daring, penetapan standar tidak ada perubahan

b. Pelaksanaan, UPM telah menetapkan kebijakan dan aturan-aturan terkait dengan pendidikan dan pengajaran. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran daring, pelaksanaan mengalami perbedaan yaitu pembelajaran yang semula dilakukan scara sinkron langsung, menjadi sinkron maya atau asinkron maya. Rekaman mengenai pembelajaran juga dilakukan secara daring.

c. Evaluasi, Penjaminan mutu internal akan melakukan monitoring dan evaluasi secara daring terhadap pelaksanaan pembelajaran daring. Hal-hal yang dimonitor adalah: penjadwalan, kehadiran Dosen dan Mahasiswa dalam perkuliahan, penggunaan e-learning (unggah RPS, kontrak pembelajaran, materi mingguan, forum/chat, evaluasi (kuis, ujian), link video conference), penilaian mata kuliah oleh Dosen, dan survei kepuasan Mahasiswa terhadap perkuliahan daring.

d. Pengendalian, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanan standar tersebut dilakukan analisis dan tindak lanjutnya.

e.

Peningkatan, tindak lanjut yang dilakukan untuk menentukan perlu tidaknya standar ditingkatkan.

I.2 Penelitian.

I.2.1 Protokol Kegiatan Penelitian di Laboratorium. a. Persiapan Infrastruktur Laboratorium.

Protokol persiapan infrastruktur laboratorium meliputi:

1. Peningkatan frekuensi membersihkan dan desinfeksi laboratorium dan area lingkungan laboratorium,

2. Penyiapan prosedur dekontaminasi dan desinfeksi, di antaranya:

a) Bagian atau lokasi yang harus didesinfeksi, seperti permukaan yang sering disentuh atau yang keras, tidak berpori.

b) Penggunaan cairan pembersih sesuai dengan standar Kesehatan/

c) Penggunaan APD yang tepat saat menggunakan produk pembersih/desinfektan, termasuk kacamata pengaman dan sarung tangan sekali pakai atau sarung tangan kedap kimia yang dapat digunakan kembali. d) Penggunaan tisu basah desinfeksi sekali pakai direkomendasikan untuk

membersihkan permukaan barang yang sering disentuh di dalam ruangan. e) Pengecualian alat dan sarana lab yang tidak boleh diperlakukan secara umum,

seperti menghindari penggunaan desinfektan berupa gel atau cairan pada perangkat elektronik (alat atau instrumen) atau perangkat lainnya, kecuali jika telah dinyatakan aman digunakan untuk perangkat tersebut

f) Perlakuan secara khusus terhadap meja kerja personel yang sakit.

3. Anjuran penggunaan kursi dan meja secara terpisah atau ruang yang dianggap pribadi sehingga tidak boleh digunakan oleh anggota lab lainnya. Hal tersebut dapat dilihat sebagai ruang aman yang bebas dari kontaminasi.

(22)

b. Persiapan Operasional Laboratorium.

Protokol persiapan operasional laboratorium meliputi: 1. Ketentuan penerapan physical distancing.

2. Pembatasan jumlah individu yang bekerja dalam suatu ruangan dengan membatasi jumlah orang dalam ruangan atau laboratorium dalam satu waktu. 3. Ketentuan pengecualian jika pembatasan tidak mungkin dilakukan. Jika sulit

melakukan physical distancing, setiap individu wajib menggunakan masker. 4. ketentuan pengaturan jam kerja, misalnya

a) Mahasiswa harus merencanakan ke depan pekerjaan di laboratorium untuk memaksimalkan penggunaan waktu yang terbatas, dan harus memperbaharui logbook saat kembali ke rumah.

b) Mahasiswa anggota laboratorium dapat membantu teman-teman lab mereka dengan melakukan tugas-tugas kecil dan eksperimen yang akan mengefisienkan penggunaan waktu yang terbatas di laboratorium.

c) Sedapat mungkin melakukan pertemuan/koordinasi melalui tele-conference untuk menghindari berkumpul dalam berkelompok. Hindari berkumpul dalam berkelompok di laboratorium atau di ruangan lainnya.

5. Ketentuan pemanfaatan penggunaan sistem daring untuk berkoordinasi dengan seseorang di ruang atau laboratorium tetangga, atau gunakan

check-in/check-out melalui telepon atau SMS dengan principal investigator (PI) atau anggota

laboratorium lain.

6. Prosedur khusus dalam laboratorium yang mempunyai risiko yang mengancam keselamatan lebih tinggi, seperti mereka yang bekerja dengan bahan kimia atau bahan berbahaya, tidak disarankan bekerja sendiri dan tidak bekerja di luar jam kerja ketika lebih sedikit orang yang hadir.

7. Ketentuan bahwa Mahasiswa harus selalu melakukan koordinasi dengan penasihat akademik/pembimbing penelitian atau koordinator Prodi

8. Ketentuan ketersediaan bahan untuk keperluan lab, yang meliputi pemesanan dan ketersediaan sesuai dengan aktivitas di lab tersebut.

9. Pengaturan jadwal sift jika diperlukan untuk memastikan physical distancing. Laboratorium dapat untuk menjadwalkan sift kerja sepanjang hari dan pada akhir pekan.

10. Struktur jadwal dan panjang sift disusun secara fleksibel, bergantung pada jenis percobaan dan kebutuhan laboratorium. Pergeseran waktu sift lab dapat berkisar dari 3--12 jam bergantung pada kebutuhan.

11. Ketentuan untuk pembuatan jadwal kerja sebelum masuk laboratorium dengan kapasitas ruangan yang berkurang, untuk memungkinkan ruangan untuk

physical distancing.

12. Ketentuan di saat makan siang meliputi:

a) Saran untuk membawa makanan dari rumah.

b) Makan di ruang makan yang ditentukan dengan jarak 1meter antar individu. c) Desinfeksi permukaan publik sebelum/sesudah makan.

c. Persiapan untuk Mahasiswa /Peneliti yang akan Kembali ke Laboratorium Protokol persiapan untuk mahasiswa /peneliti yang akan kembali ke laboratorium meliputi:

(23)

1. Prioritasi penggunaan laboratorium. Secara umum, Mahasiswa tidak boleh kembali ke laboratorium, kecuali mereka terlibat dalam penelitian yang mengharuskan mereka bekerja di kampus.

2. Hanya personel yang sehat dan telah mendapat persetujuan yang berwenang yang diizinkan masuk dan bekerja di laboratorium.

3. Ketentuan Mahasiswa yang sehat dan telah mendapat persetujuan Pembimbing dan atau ketua Prodi yang diizinkan masuk ke laboratorium.

4. Ketentuan pekerjaan terkait studi mahasiswa yang dapat diselesaikan dari jarak jauh harus terus diselesaikan dari jarak jauh, untuk menjaga kepadatan gedung dan laboratorium seminimal mungkin.

5. Keharusan Mahasiswa untuk berkonsultasi dengan pembimbing penelitiannya untuk menentukan bagaimana melanjutkan dan bagaimana menjaga keselamatan mereka saat melakukan kegiatan penelitian.

6. Keharusan Mahasiswa untuk memahami tentang COVID 19 dan pentingnya

physical distancing.

7. Ketentuan penggunaan masker wajah yang diperlukan di semua area umum (lorong, kamar kecil, area istirahat, dan area makan) dan saat bekerja di laboratorium, dan pengaturan dalam kondisi apa masker boleh tidak digunakan. 8. Masker wajah harus dikenakan di depan umum dan setiap saat ada lebih dari satu orang di ruang yang diberikan, termasuk waktu interaksi singkat antara rekan kerja atau teman, dan kapan saja orang lain berada dalam jarak 1 meter. 9. Ketentuan kebersihan dan desinfeksi area kerja pribadi dan area kerja bersama

(desktop, keyboard, kursi, dll.) sebelum dan sesudah digunakan.

10. Penggunaan sarung tangan saat menggunakan komputer bersama atau saat memegang gagang pintu, terutama pintu kamar mandi atau toilet.

11. Ketentuan membersihkan diri selama di lingkungan laboratorium dengan benar, baik setelah menyentuh meja laboratorium, area umum, atau peralatan umum. 12. Ketentuan menjaga kemungkinan terinfeksi seperti dengan menghindari

menyentuh mulut, hidung, dan mata, kecuali baru saja mencuci tangan.

13. Kewajiban membersihkan diri, seperti mencuci tangan sebelum meninggalkan laboratorium dan saat setelah melepaskan sarung tangan dan APD lainnya. I.2.2 Protokol Kegiatan Penelitian Lapangan

a. Pembersihan dan Desinfeksi.

Protokol pembersihan dan desinfeksi meliputi: 1) Prosedur pembersihan dan desinfeksi untuk:

a) area kegiatan.

b) sarana dan prasarana. c) peralatan.

2) Penggunaan APD saat melakukan pembersihan dan desinfeksi.

3) Penggunaan bahan pembersih dan desinfektan sesuai dengan standar Kesehatan,

b. Perizinan Kegiatan.

Protokol perizinan kegiatan meliputi:

(24)

2) Perizinan dari pihak/instansi berwenang untuk melaksanakan kegiatan di tempat yang ditentukan.

c. Pembatasan Jumlah Personel

Protokol pembatasan jumlah personel meliputi: 1) Penerapan physical distancing di area kegiatan:

a. Jarak antarpeserta kegiatan minimal 1 meter,

b. Tidak diperkenankan melakukan kontak fisik seperti bersalaman atau berpelukan.

2) Pembatasan jumlah individu yang terlibat dalam kegiatan dalam satu waktu sehingga dalam kegiatan yang harus melibatkan orang banyak, dapat dikondisikan agar mengikuti kegiatan secara bergantian (shift).

3) Ketentuan kondisi kesehatan dosen atau mahasiswa yang dapat melaksanakan kegiatan.

d. Perencanaan Kegiatan.

Protokol perencanaan kegiatan meliputi:

1) Memprioritaskan kegiatan yang harus dilaksanakan di lapangan, 2) Lokasi pelaksanaan kegiatan menghindari zona merah COVID-19.

3) Perencanaan teknis kegiatan agar dapat memaksimalkan waktu yang terbatas dan minimalisasi kontak fisik. Durasi kegiatan maksimal 120 menit.

4) Ketentuan membersihkan diri sebelum memasuki area kegiatan.

5) Penyediaan APD yang diperlukan bagi pelaksana kegiatan dan pihak-pihak yang akan terlibat.

6) Persiapan sarana dan prasarana alat tulis pribadi untuk setiap peserta agar peserta bisa mengisi daftar hadir atau administrasi lain dengan menggunakan alat tulis masing- masing, tidak diperkenankan bergantian.

7) Penyiapan sarana dan prasarana untuk pembersihan dan desinfeksi di area kegiatan.

a. Sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir) dan hand sanitizer ditempatkan di berbagai lokasi strategis seperti pintu masuk acara, lift, ruang makan, area kamar mandi, dll. sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

b. Sebelum memasuki ruangan atau lokasi penelitian, melakukan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.

8) Perencanaan penerapan physical distancing dalam pengaturan tempat dan teknis kegiatan.

9) Ketentuan membersihkan diri selama di lingkungan kegiatan.

10) pengaturan ruang kegiatan untuk memfasilitasi physical distancing, tempat duduk antara satu orang dengan yang lainnya minimal 1 meter.

e. Penggunaan APD

Protokol penggunaan APD meliputi:

1) Ketentuan penggunaan masker, yaitu peserta kegiatan wajib menggunakan masker sejak perjalanan dari/ke rumah, dan selama melakukan kegiatan penelitian di lapangan/komunitas/masyarakat. Jika belum menggunakan masker, panitia kegiatan wajib menyediakan masker.

(25)

3) Penggunaan APD lainnya yang diperlukan sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan.

4) Ketentuan pembuangan APD yang telah digunakan.

5) Ketentuan membersihkan diri seperti mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan APD.

f. Screening dan Pengawasan.

Protokol screening dan pengawasan meliputi:

1) Ketentuan pengecekan suhu tubuh dan kondisi kesehatan peserta sebelum memasuki area kegiatan:

a) suhu tubuh tidak boleh lebih dari 37,5°C.

b) apabila terdapat gejala batuk, flu, demam, dan sesak napas tidak diperkenankan untuk mengikuti acara tersebut.

2) Pemeriksaan status kesehatan menggunakan formulir atau aplikasi. Peserta dengan riwayat penyakit berat tidak disarankan mengikuti kegiatan.

3) Pembatasan ruang kegiatan untuk meminimalisasi kontak antar peserta.

4) Penugasan personel pengawas area kegiatan agar kegiatan berjalan sesuai dengan protokol kesehatan.

I. 3 Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM).

I.3.1 Protokol Kesehatan Pelaksanaan Kegiatan di dalam Ruangan. a. Pelaksana PkM

1) Rapat internal atau FGD atau kegiatan yang bersifat dalam ruangan dianjurkan dapat dilaksanakan melalui media penunjang digital (virtual meeting) di rumah atau di ruangan masing-masing.

2) Apabila rapat fisik tidak dapat dihindari dan dilakukan pada satu ruangan dan waktu yang sama pastikan semua dalam kondisi sehat. Jika ada keluhan batuk, pilek, dan demam, kembali kepada poin nomor 1 agar tetap tinggal di rumah dan melakukan rapat internal atau FGD melalui media daring.

3) Apabila rapat fisik tidak dapat dihindari, yang dilakukan adalah:

a) Pastikan jumlah peserta kegiatan sesuai, yaitu 50% dari kapasitas ruangan dan telah diatur jarak minimal 1 meter.

b) Durasi pelaksanaan kegiatan maksimal 120 menit. c) Pastikan jarak antrean keluar masuk ruangan.

d) Pastikan suhu tubuh peserta kegiatan tidak lebih dari 37,5℃.

e) Pastikan area kegiatan telah dibersihkan secara berkala menggunakan pembersih dan desinfektan.

4) Jaga kualitas udara dengan mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk ruangan kerja serta pembersihan filter AC.

5) Sediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun dan air mengalir) dan berikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan dan pasang poster edukasi cara mencuci tangan yang benar.

6) Sediakan hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol minimal 70% di tempat-tempat yang diperlukan (seperti pintu masuk, ruang meeting, pintu lift, dll).

7) Atur jarak di tempat ibadah.

8) Sediakan ruangan khusus/pos kesehatan untuk penanganan pertama apabila ada warga yang mengalami gangguan kesehatan.

(26)

10) Saat menuju lokasi kegiatan, upayakan tidak menggunakan transportasi umum dan jika terpaksa menggunakan transportasi umum:

a) tetap menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter.

b) upayakan tidak sering menyentuh fasilitas umum, gunakan hand sanitizer. c) gunakan helm sendiri.

11) Upayakan membayar secara non-tunai dan jika terpaksa membayar menggunakan uang tunai gunakan hand sanitizer sesudahnya.

12) Tidak menyentuh muka, mata, hidung dan mulut sesudahnya. Jika terpaksa, gunakan tisu bersih untuk melakukan hal itu.

b. Mitra Kegiatan.

1) Wajib memakai masker.

2) Memastikan kondisi badan dalam keadaan sehat.

3) Melakukan cek temperatur suhu badan sebelum memasuki ruangan. 4) Menghindari menyentuh area wajah seperti mata, hidung, dan mulut. 5) Melaksanakan physical distancing dalam semua aktivitas.

6) Sering mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. 7) Membawa alat salat pribadi.

8) Wajib menerapkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

I.3.2 Protokol Kesehatan Pelaksanaan Kegiatan di Luar Ruangan. a. Pelaksana PkM.

1) Pelaksana PkM dapat melakukan sosialisasi terkait wabah COVID 19 dan Pola Hidup Bersih dan Sehat, kepada mitra pelaksana, serta protokol kesehatan yang berlaku berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No HK.01.07/MENKES/382/2020.

2) Pembatasan pada jumlah peserta kegiatan. 3) Durasi kegiatan maksimal 120 menit.

4) Pembersihan dan desinfeksi area kegiatan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan (termasuk peralatan yang digunakan).

5) Pastikan dalam kondisi sehat, jika ada keluhan batuk, pilek, demam atau sedang merasa dalam keadaan kurang sehat agar tetap tinggal di rumah menghindari pelaksanaan kegiatan yang mengumpulkan massa.

6) Pastikan pelaksana dan mitra yang terlibat dalam kegiatan berada pada kondisi sehat dengan melakukan pengukuran suhu tubuh. Apabila ditemukan suhu > 37,3 oC (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), mitra tidak diperkenankan terlibat dalam kegiatan. 7) Kenakan masker.

8) Atur jarak antara peserta minimal 1 meter.

9) Selama kegiatan berlangsung, sebisa mungkin menghindari kontak fisik seperti bersalaman dan duduk rapat.

10) Bersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/hand sanitizer. Selalu menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih (yang mungkin terkontaminasi droplet yang mengandung virus). Selalu menggunakan

hand sanitizer dan segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 3

(27)

11) Upayakan menggunakan peralatan/perlengkapan bersifat individu/tidak dipakai bersama.

12) Ppayakan tidak sering menyentuh fasilitas/peralatan yang dipakai bersama di area pelaksanaan kegiatan PkM.

13) Hindari kegiatan makan bersama menggunakan fasilitas/peralatan bersama dan apabila dilakukan kegiatan makan bersama usahakan untuk menggunakan boks pribadi (makanan boks).

14) Saat tiba di rumah, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah, serta bersihkan handphone, kacamata, tas, dan barang lainnya dengan cairan desinfektan.

15) Upayakan selalu meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan PHBS, seperti mengonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, dan istirahat yang cukup dengan tidur minimal 7 jam, serta menghindari faktor risiko penyakit

b. Mitra Kegiatan PkM

1) Pastikan dalam kondisi sehat, jika ada keluhan batuk, pilek, demam, atau sedang merasa dalam keadaan kurang sehat agar tetap tinggal di rumah menghindari pelaksanaan kegiatan yang mengumpulkan massa.

2) Pastikan kondisi sehat dengan melakukan pengukuran suhu tubuh. Dan apabila ditemukan suhu > 37,5℃ (2 kali pemeriksaan dengan jarak 5 menit), mitra tidak diperkenankan terlibat dalam kegiatan.

3) Wajib mengenakan masker.

4) Melakukan jaga jarak minimal 1 meter.

5) Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/hand sanitizer. Selalu menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih (yang mungkin terkontaminasi droplet yang mengandung virus). Selalu menggunakan

hand sanitizer dan segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 3

jam sekali saat pelaksanaan kegiatan.

6) Upayakan menggunakan peralatan/perlengkapan yang bersifat pribadi/tidak dipakai bersama.

7) Upayakan tidak sering menyentuh fasilitas/peralatan yang dipakai bersama di area pelaksanaan kegiatan PkM.

8) Saat tiba di rumah, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah, serta membersihkan handphone, kacamata, tas, dan barang lainnya dengan cairan desinfektan.

9) Upayakan selalu meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan PHBS seperti mengonsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat yang cukup dengan tidur minimal 7 jam, serta menghindari faktor risiko penyakit.

c. Penandatangan Kontrak Penelitian dan PkM.

Semua proses administrasi terkait Penelitian dan PkM harus meminimalisasi kontak langsung, jika terpaksa dilakukan maka masing-masing pihak harus menerapkan protokol Kesehatan yang sudah ditetapkan.

(28)

d.

Pelaporan kegiatan Penelitian dan PkM.

Pelaporan hasil Penelitian dan PkM beserta dengan dokumen-dokumen yang diperlukan dilakukan dengan media surat elektronik seperti email, dan jika terpaksa harus menyerahkan dokumen fisik, masing-masing pihak harus menerapkan protokol Kesehatan yang sudah ditetapkan.

e.

Klaim Insentif Publikasi dan Penelitian Mandiri.

Pengajuan klaim insentif Publikasi dan Penelitian Mandiri melalui surat eletronik yang ditujukan kepada PPM, dan jika terpaksa harus menyerahkan dokumen fisik, masing-masing pihak harus menerapkan protokol Kesehatan yang sudah ditetapkan.

f. Konferensi dan Diskusi Publik.

Kegiatan sosialisasi ilmiah seperti konferensi dan diskusi publik dilaksanakan melalui media daring, dan jika harus ada pertemuan fisik maka masing-masing pihak wajib menerapkan protokol Kesehatan yang sudah ditetapkan.

I.4 Penjaminan Mutu Bidang Penelitian dan Mitra Kegiatan PkM.

Setiap aktivitas dalam Penelitian dan PkM dilakukan penjaminan mutunya, yang meliputi tahapan penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan (PPEPP). 1. Penetapan, UPM telah melakukan penetapan standar untuk Penelitian yaitu standar

hasil penelitian, isi penelitian, proses penelitian, penilaian penelitian, peneliti, sarana dan prasarana penelitian, pembiayaan penelitian, dan sarana dan prasarana penelitian. Demikian pula dengan penetapan standar untuk PkM yaitu hasil PkM, isi PkM, proses PkM, penilaian PkM, pelaksana PkM, sarana dan prasarana PkM, pembiayaan PkM, dan sarana dan prasarana PkM, Dalam hal kegiatan Penelitian dan PkM secara daring, penetapan standar tidak ada perubahan

2. Pelaksanaan, UPM telah menetapkan kebijakan dan aturan Penelitian dan PkM;

Roadmap dan Renstra Penelitian dan PkM

3. Evaluasi dilakukan secara daring terhadap pelaksanaan Penelitian dan PkM oleh Kaprodi/Unit Penelitian/PPM. Hal-hal yang dimonitor adalah: penjadwalan, pelaksanaan kegiatan Penelitian dan PkM dokumen-dokumen kelengkapan pendukungnya dan survei kepuasan pelaksanaan Penelitian dan PkM

4. Pengendalian, berdasarkan hasil evaluasi pelaksanan standar tersebut, tindak lanjut dan rencana perbaikan oleh Kaprodi/Unit Penelitian/PPM.

5. Peningkatan, tindak lanjut yang dilakukan untuk menentukan perlu tidaknya standar ditingkatkan.

(29)

II. KEGIATAN PENUNJANG PEMBELAJARAN

II. 1 Kegiatan Kerjasama, Pemasaran, Seleksi Mahasiswa Baru, Beasiswa Dan

Hubungan Alumni

II.1.1 Kerjasama

Dari pihak luar yang mengajak kerjasama

1. Inisiasi kerjasama dapat dilakukan melalui email atau melalui telpon

2. DKP akan membicarakan inisiasi kerjasama tersebut, secara offline maupun daring dengan pihak UPM yang akan terlibat dalam kerjasama tersebut. 3. DKP memberikan balasan email dengan pihak yang menawarkan kerjasama. 4. MOU dan Kesepakatan Kerjasama dapat didiskusikan melalui email, telpon,

maupun daring, sesuai kesepakatan para pihak.

5. Penandatanganan MOU dan Kesepakatan Kerjasama berdasarkan kesepakatan para pihak, dapat dilakukan secara offline dengan membuat

ceremony, atau dapat dilakukan dengan cara menandatangani MOU dan

Kesepakatan Kerjasama secara bergantian oleh para pihak dengan waktu dan tempat yang berbeda, secara bergantian (desk to desk).

Dari pihak internal yang mengajak kerjasama

1. Inisiasi kerjasama oleh pihak UPM dengan pihak lain, sebelumnya telah didiskusikan secara internal, kebutuhan dan kepentingan kerjasama secara

offline atau daring.

2. DKP menghubungi pihak lain melalui email, maupun telpon terkait rencana Kerjasama.

3. DKP akan menindaklanjuti kerjasama, jika sudah menerima kesediaan bekerjasama dari pihak yang dihubungi, melalui email maupun telpon. 4. Pembuatan MOU dan Kesepakatan Kerjasama, beserta penandatanganan

MOU dan Kesepakatan Kerjasama, mengikuti poin 4 dan 5 dari pihak luar yang mengajak kerjasama.

II.1.2 Penanganan Beasiswa (Kip-Kuliah, Ukt, Karyawan Atau Anak Karyawan) 1. Komunikasi dengan pemberi beasiswa yaitu pihak DIKTI untuk KIP-Kuliah

dan UKT dilakukan melalui email, Whatsapp, dan tilpon. Sementara komunikasi dengan HRD untuk beasiswa karyawan dengan anak karyawan dilakukan secara daring maupun offline.

2. Pengumuman, proses pendaftaran, dan pengumuman untuk beasiswa KIP-Kuliah dan UKT dilakukan melalui media daring.

3. Tes tertulis dilakukan secara daring selama 45 menit, sementara tes interview melalui tilpon, selama 15-20 menit untuk setiap peserta beasiswa KIP-Kuliah. 4. Tes untuk beasiswa karyawan dan anak karyawan S1 dan S2 mengikuti jadwal tes untuk mahasiswa regular melalui media daring. Sementara

interview untuk karyawan dan anak karyawan dapat dilakukan secara offline

maupun melalui telpon.

5. Bagi mahasiswa penerima KIP-Kuliah, beasiswa karyawan dan anak karyawan, proses pengisian KRS, dan penyerahan KHS, dilakukan melalui

(30)

6. Pertemuan untuk mengevaluasi hasil pembelajaran mahasiswa penerima beasiswa KIP-Kuliah, beasiswa karyawan dan anak karyawan, mahasiswa Islam Madani / PFA) dilakukan secara daring.

7. Setiap penerima beasiswa, wajib menandatangani kontrak belajar dengan UPM, termasuk mahasiswa Islam Madani (PFA). Proses penyerahan dan penyelesaian kontrak belajar dapat dilakukan melalui email, daring, dan telpon

Catatan: Beasiswa untuk karyawan dan anak karyawan, pendaftarannya melalui HRD.

II.1.3 Penanganan Alumni

1. DKP mengelola data alumni UPM, yang seluruh prosesnya dilakukan melalui email dan telpon, Kartu Alumni.

2. Penyebaran kuesioner untuk tracer alumni dilakukan secara daring dibantu seluruh program studi S Sarjana dan Magister.

4. Berkoordinasi dengan alumni UPM untuk aktif dalam berbagai kegiatan, termasuk kegiatan webinar yang bermanfaat bagi UPM dan masyarakat. 5. Semua informasi penawaran kerja yang masuk ke DKP, didiseminasi secara

daring melalui media Instagram Hubungan Alumni. II.1.4 Paramadina Professional Development (PROVE)

1. DKP mengelola kompetensi Dosen untuk merancang kegiatan pelatihan berbayar bagi internal UPM dan umum. Proses ini menggunakan media daring: email, telpon, Whatsapp

2. Pelatihan yang diselenggarakan PROVE menggunakan media daring, berbentuk Webinar, maupun short course.

3. Promosi, pendaftaran, sertifikat, dan evaluasi terkait penyelenggaraan kegiatan webinar maupun short course dilakukan secara daring.

II.1.5 Humas & Pemasaran Promosi

1. Promosi di UPM dilakukan secara daring, dengan menggunakan website, email, media sosial seperti Instagram, Facebook, Youtube, WhatsApp. selain itu juga melalui telpon, dan offline dengan membagikan flyer pada acara-acar tertentu, dengan tetap memperhatikan aturan keamanan dan kesehatan untuk menghindari Covid-19.

2. Selama pandemi Covid-19, semua kegiatan promosi yang berhubungan

langsung dengan edufair, dialihkan menjadi promosi di media sosial dan

telemarketing.

3. Informasi mengenai pendaftaran Program Sarjana dan Magister dapat

diperoleh melalui nomor hotline Humas dan Pemasaran Program Sarjana dan Magister UPM.

Pendaftaran Dan Penerimaan Mahasiswa Baru. Program Sarjana Regular Pagi.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil evaluasi dengan menggunakan analisa statistik yang disajikan pada Tabel 7 dan Tabel 8 masing-masing untuk uji t dan uji F menunjukkan bahwa pada kedua uji tersebut tidak

Konsumsi asam amino lisin dan methionin yang berasal dari tepung ikan dan MBM pada T2 berbeda dengan konsumsi asam amino lisin dan metionin dari tepung ikan pada

Kondisi ini menyebabkan pada eksperimental untuk posisi arah gerakkan menuju sumbu x positif dari titik 0, aliran primer (motive flow) tidak dapat menarik aliran resirkulasi

Untuk hubungan antara keterampilan persepsi visual (X2) dengan prestasi belajar matematika (Y), telah diperoleh nilai koefisien korelasi yaitu 0.723, yang termasuk dalam

 Pekerjaan menggunakan metode coupler lebih cepat 0,5 hr dikarenakan metode pekerjaan yang lebih singkat dengan menyambung potongan besi balok antara penjangkaran

Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purpossive sampling yaitu teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan-pertimbangan yang.. Pertimbangan ini dapat berupa

TARUNA SDH CUKUR GUNDUL SEBELUM MASUK PUSDIKLAT PASKHAS, UTK TARUNI RAMBUT RAPI ( DI PUSDIKLAT PASKAHS TIDAK ADA FASILITAS UNTUK MENCUKUR).. MESSING MESJID KANTOR LAP APEL CAMP

Hal yang perlu juga diperhatikan adalah adanya amnesia pascacedera yang menetap lebih dari 1 jam (pemeriksaan GOAT), fraktur tengkorak, gejala neuropsikologik (salah satu